Anda di halaman 1dari 7

Lampiran V.

Laporan Kegiatan Kunjungan Rumah

Identitas Pasien
Nama : An. A. H.
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tanggal lahir/Umur : 02 April 2019 / 32 bulan
Anak ke : Pertama dari satu bersaudara
Agama : Islam
Warga Negara : Indonesia
Suku Bangsa : Suku Aceh
Pendidikan terakhir : Belum Sekolah
Alamat : Desa Baboh Krueng, Kecamatan Sawang, Kabupaten
Aceh utara
Tanggal Pemeriksaan : 13, 14, 15, 20, 21, 22, 23, 28,29, 30 Desember 2021
3.1 Anamnesis
3.1.1 Keluhan Utama : Berat badan sulit naik
3.1.2 Keluhan Tambahan : Nafsu makan menurun, sering demam dan batuk, susah BAB.
3.1.3 Riwayat Penyakit Sekarang
Berdasarkan alloanamnesis terhadap ibu pasien pada saat kunjungan rumah pasien hari
Senin 13 Desember 2021, didapatkan bahwa berat badan pasien tidak sesuai dengan anak
seusianya. Pasien memiliki keluhan berat badan yang tidak mengalami kenaikan sejak usia 9
bulan. Ibu pasien juga mengeluhkan pasien susah makan sejak 1 tahun terakhir. Ibu pasien
mengatakan bahwa anaknya makan hanya sanggup satu suap kepalan tangan ibunya setiap 3 kali
sehari pemberian. Pasien lebih menyukai roti dan susu dibandingkan dengan nasi dan lauk
berupa ikan, telur serta sayur-sayuran. Sedangkan untuk makanan lain seperti buah pasien lebih
suka buah papaya dan anggur.
Keluhan lain yang dialami pasien adalah demam dan batuk yang hilang timbul sejak
kurang lebih 4 bulan terakhir, dan ibu pasien rajin membawa anaknya untuk kontrol ulang di
Puskesmas. Tidak ada keluarga yang mengalami keluhan yang sama dengan pasien.
Ibu pasien juga mengatakan pasien sulit untuk BAB sejak 1 tahun terakhir ini.
Sebelumnya pasien pernah diberikan Mikrolac pada usia 2 tahun namun saat ini tidak diberikan
lagi. Saat ini pasien mendapatkan PMT dari Puskesmas Sawang berupa susu Nutridrink sejak 1
bulan ini namun tidak disertai dengan kenaikan berat badan.
3.1.4 Riwayat Penyakit Dahulu:
- Pasien sudah mengalami keluhan yang sama sebelumnya sejak usia 9
bulan
- Riwayat demam dan ISPA (+)
- Riwayat Alergi disangkal
- Riwayat Diare disangkal
- Riwayat Kejang disangkal
3.1.5 Riwayat Penggunaan Obat:
- Paracetamol syr
- Vitamin B complex
- Vitamin B6
- CTM
3.1.6 Riwayat Penyakit Keluarga :
Riwayat malnutrisi dalam keluarga disangkal
3.1.7 Riwayat Kehamilan dan Persalinan
Berdasarkan catatan kesehatan ibu pasien selama kehamilan ibu pasien G1P0A0. Pasien
mengikuti ANC 1 kali trimester pertama, 1 kali trimester kedua dan 2 kali trimester ketiga. Ibu
pasien tidak memiliki masalah kesehatan yang berat selama kehamilan. Namun ibu pasien susah
untuk mengkonsumsi makanan pada usia 3 bulan kehamilan sampai usia 7 bulan kehamilan.
Pada usia 7 bulan kehamilan ibu pasien pernah mengalami jatuh tengkurap dan merasakan
perutnya sakit. Ibu pasien mendapati suplementasi vitamin tablet berupa Fe dan tambah darah
pada saat hamil, namun tidak selalu dikonsumsi dengan alasan habisnya ketersedian
suplementasi di Puskesmas sehingga jarang dikonsumsi oleh ibu pasien. Pasien merupakan anak
pertama, dan dilahirkan cukup bulan secara Sectio Cecaria (SC) di Rumah Sakit Sakinah dan
ditolong oleh dokter Obgyn, perawat serta bidan dengan berat 2400 gram.
3.1.8 Riwayat Makanan
Pasien mendapat ASI sejak mulai lahir hingga usia 6 bulan. Selanjutnya pada usia 7
bulan ibu pasien memberikan MPASI, yaitu berupa roti milna. Selain itu ibu pasien juga
memberikan makanan nasi yang dihaluskan dengan campuran kentang dan wartel. Ibu pasien
juga memberikan tambahan susu formula, yaitu bebelac dan SGM yang didapatkan dari
puskesmas. Namun pada saat sekarang ini pasien lebih sering mendapatkan susu SGM. Saat ini
pasien makan nasi dengan frekuensi 3 kali sehari, namun hanya satu kepalan nasi setiap 1 kali
pemberian. Pasien tidak suka mengkonsumsi sayur-sayuran hijau, dan suka memilih-milih
makanan. Sebelumnya pasien pernah mendapatkan PMT pada usia 1 tahun yaitu biskuit selama 3
bulan pemberian. Setelah pemberian PMT ternyata pasien tidak mengalami kenaikan berat
badan, maka PMT diberikan kembali selama 5 bulan berupa susu SGM. Kemudian setelah
diberikan pasien tidak mengalami perubahan berat badan, hingga sekarang pasien mendapatkan
susu nutridrink yang di berikan dari Puskesmas.
3.1.9 Riwayat Tumbuh Kembang
Perkembangan pasien secara umum masih sesuai dengan rata-rata anak lainnya. Ibu
pasien mengatakan pasien bisa telungkup pada usia 4 bulan kemudian ibu pasien mengatakan
pasien sudah bisa duduk pada usia 8 bulan, berjalan pada usia 9 bulan dan sudah mulai bisa
berbicara pada usia 1 tahun.
3.1.10 Riwayat Imunisasi
Pasien mendapatkan imunisasi lengkap sejak dari lahir, kecuali imunisasi campak.
3.1.11 Riwayat Sosial dan Ekonomi
Ayah pasien (Tn. ZA) adalah seorang penjual somay yang memiliki penghasilan tidak
menentu, dan ibu pasien (Ny. M) seorang Ibu Rumah Tangga. Total pendapatan orangtua pasien
perbulan hanya mencapai Rp. 500.000- 1.000.000/bulan.
3.2 Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum : Baik
Kesan Sakit : Sedang
Kesadaran : Compos Mentis
b. Vital Sign
Nadi : 102 x/menit
Suhu badan : 37°C
Pernafasan : 22x/menit
c. Antropometri
Berat badan : 6,8 kg
Panjang badan : 61,3 cm
Lingkar kepala : 38 cm
Status gizi
BB/U : <-3SD (gizi buruk/severely underweight)
TB/U : <-3SD (sangat pendek/severely stunting)
BB/TB : -2SD sampai dengan 2SD (median/normal)

Simetris, normosefali, rambut tidak begitu hitam, ikal, dan


Kepala
tidak mudah dicabut
Wajah Edema (-), kulit sawo matang
Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), palpebra edema
Mata
(-/-), ptosis (-/-), eksoftalmus (-/-)
Telinga Normotia (+/+), Sekret (-/-)
Hidung Simetris (+), Sekret (+/+) cair
Mulut Mukosa bibir tampak pucat (-) sianosis (-)
Leher Simetris, perbesaran tiroid (-), perbesaran KGB (-)
Paru
Inspeksi: normochest, simetris
Palpasi: stem fremitus normal (kanan = kiri)
Perkusi: sonor pada kedua lapangan paru
Thoraks
Auskultasi: SP: vesikuler (+/+), wheezing (-/-), rhonki (-/-)
Jantung
Inspeksi: ictus cordis tidak tampak
Palpasi: ictus cordis tidak teraba
Perkusi: Tidak dilakukan

Auskultasi: BJ1>BJ2, murmur (-), gallop (-)


Inspeksi:distensi (-), pelebaran vena (-) Palpasi:
soepel (+)
Abdomen Perkusi: timpani
Auskultasi: peristaltik (+), normal
Genitalia Tidak dijumpai adanya kelainan
Ekstremitas Akral hangat (+/+), sianosis (-)

3.3 Anjuran Pemeriksaan Penunjang


Anjuran pemeriksaan penunjang yang disarankan:
1. Darah rutin
2. Foto thoraks
3.4 Diagnosis Banding dan Diagnosis Kerja
Diagnosis Banding :
1. Gizi buruk tipe marasmus + stunting + ISPA
2. Gizi buruk tipe kwarshiorkor + stunting + ISPA
3. Gizi buruk tipe marasmik-kwashiorkor + stunting + ISPA
Diagnosis Kerja : Gizi buruk tipe marasmus + stunting + ISPA

3.5 Penatalaksanaan
Promotif
a. Memberikan edukasi mengenai gizi buruk dan stunting, termasuk gejala- gejala serta
komplikasi yang akan timbul.
b. Menyarankan anggota keluarga untuk mengonsumsi sayur dan buah setiap hari.
c. Menyarankan anggota keluarga untuk mengonsumsi makanan yang bergizi sesuai dengan
Pedoman Umum Gizi Seimbang serta sesuai dengan kebutuhan kalori.
d. Memberikan penjelasan mengenai cara penanganan gizi buruk dan stunting dengan
perubahan sikap dan perilaku anggota keluarga. Lingkungan sekitar juga harus diperhatikan
untuk mencegah penyakit infeksi termasuk penyakit berbasis lingkungan yang dapat
menyebabkan nafsu makan anak berkurang.
e. Menyarankan untuk mengikuti program kesehatan yang ada setiap bulan di
Puskesmas atau di Posyandu.
f. Memberikan penjelasan tentang perilaku hidup bersih dan sehat terutama saat
kondisi pandemic Covid-19.

Preventif
a. Menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
b. Deteksi dini dan segera mencari pengobatan sedini mungkin jika pasien sakit.
Pengobatan yang cepat dan tepat dapat mengurangi morbiditas dan meningkatkan
produktivitas semua anggota keluarga.
c. Membuka dan menutup jendela kamar secara rutin.
Tabel 3.3 Rekomendasi Pemberian F-WHO
JUMLAH CAIRAN
(ml) SETIAP MINUM
WAKTU JENIS FREKWENSI MENURUT BB
FASE PEMBERI MAKANA ANAK
N N 4 6 8 10
Kg Kg Kg Kg
Stabilisasi Hari 1-2 F75/modifikasi 12 x (dg ASI) 45 65 - -
F75/Modisco ½ 12 x (tanpa ASI) 45 65 90 110
Hari 3-4 F75/modifikasi 8 x (dg ASI) 65 100 - -
F75/Modisco ½ 8 x (tanpa ASI) 65 100 130 160
Hari 3-7 F75/modifikasi 6 x (dg ASI) 90 130 - -
F75/Modisco½ 6 x (tanpa ASI) 90 130 175 220
Transisi Minggu 2-3 F100/ 4 x (dg ASI ) 130 195 - -
modifikasi 6 x (tanpa ASI) 90 130 17 22
F100/Modisco 5 0
I
/modisco II
Rehabilitasi Minggu 3-6 F135/modifikasi 3 x (dg/tanpa 90 100 150 175
F135/Modisco ASI )
III, ditambah

BB < 7 Kg Makanan lumat 3 x 1 porsi - - - -


makan lembik
Sari buah 1x 100 100 100 100

BB >7 Kg Makanan lunak 3 x 1 porsi - - - -


makan biasa
Buah 1 –2 x 1 buah - - - -
Tabel 3.4 Jadwal Pemberian Makanan

Waktu Kerangka Hidangan Bahan Makanan


Makan Menu
08.00 WIB Susu Susu Susu F-75
Nas
i
09.00 WIB Makanan Pokok Nasi Tah
u
Telu
r
Wortel (dan
sayuran
lain)

10.00 WIB Susu Susu Susu F-75

Nas
i
12.00 WIB Makanan Pokok Nasi Tah
u
Telu
r
Wortel (dan
sayuran
lain)

14.00 WIB Susu Susu Susu F-75

16.00 WIB Susu Susu Susu F-75


Nas
20.00 WIB Susu Nasi i
Ika
n
Wortel (dan
sayuran lain)

Tabel 3.5 Komposisi Susu Formula WHO

Bahan Per 100 ml F 75 F 100 F 135


FORMULA WHO
Susu skim bubuk G 25 85 90
Gula pasir G 100 50 65
Minyak sayur G 30 60 75
Larutan elektrolit Ml 20 20 27
Tambahan air s/d Ml 1000 1000 1000
NILAI GIZI
Energi Kalori 750 1000 1350
Protein G 9 29 33
Lactosa G 13 42 48

Kuratif

a. Edukasi jadwal dan pola makan berdasarkan kebutuhan berat badan ideal.
b. Lanjutkan Pemberian Makan Tambahan (PMT) dan formula F-75.
Rehabilitatif
a. Makan makanan dengan gizi seimbang.
b. Monitoring tumbuh kembang setiap bulan ke Posyandu/Puskesmas.
3.6 Prognosis
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad bonam

Anda mungkin juga menyukai