Anda di halaman 1dari 8

Lampiran VI.

Profil Puskesmas Sawang


Profil Puskesmas Sawang
Profil Kesehatan Puskesmas Sawang Kabupaten Aceh Utara tahun 2021 ini
terdiri dari 5 (lima) bab, yaitu :
Bab I – Pendahuluan.
Bab ini menyajikan tentang latar belakang serta sistematika penyajian
profil.
Bab II – Gambaran Umum.
Bab ini menyajikan tentang Gambaran umum, uraian tentang letak Geografis,
kependudukan, pendidikan, ekonomi dan informasi umum lainnya serta faktor–
faktor lain yang berhubungan dengan prilaku hidup sehat.
Bab III - Situasi derajat Kesehatan.
Bab ini berisi uraian tentang hasil pembangunan kesehatan sampai dengan
tahun 2019.
Bab IV - Situasi Upaya Kesehatan.
Bab ini berisi tentang upaya-upaya kesehatan yang dilaksanakan pada tahun
2019.
Bab V - Situasi Sumber Daya Kesehatan.
Bab ini menguraikan tentang sarana kesehatan, Tenaga dan Pembiayaan
Kesehatan.
Bab VI –Penutup

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Puskesmas sebagai organisasi atau lembaga milik pemerintah berperan


sebagai ujung tombak terdepan dalam melaksanakan pembangunan bidang
kesehatan, dalam menjalankan fungsinya Puskesmas harus menerapkan fungsi
managemen dengan sebaik-baiknya, karena dalam organisasi Puskesmas terdapat
sumber daya, program, sarana, dan prasarana yang sangat komplek, yang mana
bila tidak menjalankan managemen dengan baik akan timbul banyak
permasalahan yang akan mengganggu proses dalam mencapai tujuan, dalam
proses pencapaian tujuan yang di inginkan Puskesmas harus melaksanakan
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan penilaian (evaluasi) tentunya
dengan cara tersebut suatu organisasi akan dapat menjalankan tugas dan fungsi
dengan baik.
Proses pembuatan Profil Puskesmas Sawang adalah untuk melihat
gambaran situasi kesehatan yang diterbitkan setiap tahun sekali, Dalam Profil ini
memuat berbagai data tentang kesehatan, yang meliputi data derajat kesehatan,
upaya kesehatan dan sumber daya kesehatan. Profil kesehatan juga menyajikan
data pendukung lain yang berhubungan dengan kesehatan seperti data
kependudukan, data sosial ekonomi, data lingkungan dan data lainnya. Data
dianalisis dengan analisis sederhana dan ditampilkan dalam bentuk tabel.
Informasi dan sumber data dalam penyusunan profil kesehatan Puskesmas
Sawang tahun 2020 ini yaitu laporan bulanan, laporan tahunan, laporan kegiatan
program dan kegiatan lainnya di Puskesmas serta data pendukung dari instansi
lintas sektor lainnya diantaranya BPS dan Kantor Camat Kecamatan Sawang.
Profil Puskesmas Sawang tahun 2020 diharapkan dapat memberikan data
yang akurat, untuk mengambil keputusan berdasarkan fakta. Selain itu profil ini
dapat digunakan sebagai penyedia data dan informasi dalam rangka evaluasi
perencanaan, pencapaian Program kegiatan Puskesmas Sawang tahun 2020
dengan mengacu kepada Visi Puskesmas Sawang.
Besar harapan kami agar profil Puskesmas Sawang dapat di manfaatkan
dan dipergunakan sebagai masukan dan informasi dalam hal kesehatan terutama
untuk perencanaan,pelaksanaan,evaluasi program yang tujuannya untuk
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas.

1.2. Visi dan Misi


VISI

Menjadikan Puskesmas Sebagai pusat pelayanan kesehatan terdepan yang


menyeluruh, professional dan terjangkau.
MISI

1. Meningkatkan profesionalisme SDM Puskesmas

2. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang terjangkau oleh semua


lapisan masyarakat.
3. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam peningkatan derajat
kesehatan.

4. Menggalang kemitraan dengan seluruh potensi masyarakat dalam rangka


mewujudkan Indonesia sehat.
5. Memberdayakan potensi keluarga dan masyarakat dalam mewujudkan
keluarga sehat dan mandiri.

BAB II
GAMBARAN UMUM
PUSKESMAS KECAMATAN SAWANG

A. GEOGRAFIS

Puskesmas Sawang merupakan salah satu Puskesmas dalam Kabupaten


Aceh Utara mempunyai luas Wilayah 38.465 Km2 dan mempunyai wilayah 39
desa dan 114 dusun dengan jarak tempuh dari ibukota kabupaten sekitar 95 Km,
namun pada tahun 2018 wilyah kerja Puskesmas Sawang di bagi 2 wilayah, 19
desa atau 31 dusun masuk kedalam wilayah kerja Puskesmas Sawang dan 20 desa
masuk dalam wilayah kerja Pusksemas Babah Buloh, yang terletak sebelah barat
Aceh Utara dengan batas Wilayah sebagai berikut :
 Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Muara Batu,

 Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Bener Meriah,

 Sebelah Barat dengan Kabupaten Bireuen,

 Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Bandar Baro,


Letak geografis Kecamatan Sawang berdasarkan desa terdiri dari dataran (47%)
dan berbukit (53%). Luas tanah berdasarkan penggunaannya terdiri dari 7.050 Ha
(28,89%) merupakan lahan sawah dan 167.01 (71,11%) Ha bukan sawah. Sumber
utama penghasilan keluarga terdiri dari pertanian dan perkebunan 68,53%,
industri rumah tangga 0,50%, perdagangan 4,92 %, jasa dan lainnya 19,48%.

B. DEMOGRAFI

Jumlah penduduk yang masuk kedalam wilayah kerja Puskesmas Sawang pada
Tahun 2020 berjumlah 20.722 jiwa terdiri dari 10.346 (49,93 %) laki-laki dan
10.376 (50,07 %) perempuan dengan jumlah kepala keluarga 4.956.

Gambar 2.1
Jumlah Penduduk Sawang Per Kecamatan Tahun 2020

LHOK CUT 488


569
KUB U 700
2,590
RISEH TUNON G 3,414
495
RISEH BARO H 830
980
SAWAN3,253 G
532
BLANG MANYAK646
1,227
BABAH KRUEN1,421G
645
LHOK BAY432 U
341
LANCOK720
302
PAYARABO LHOK1,136

- 1,000 2,000 3,000 4,000


Jumlah penduduk tertinggi Kecamatan Sawang di tahun 2020 Desa Riseh Tunong
masih menyumbang jumlah penduduk terbesar yaitu 3.414 jiwa dan terendah di Desa
Payarabo Timu yaitu 302 jiwa, Sex rasio laki-laki terhadap perempuan sebesar 95.2 %,
artinya untuk setiap 100 wanita terdapat 88 pria dan kepadatan penduduk sebesar 1 Jiwa /
km2. Jumlah rumah tangga 4.956, dengan rata-rata jiwa per rumah tangga adalah 4 jiwa.
Angka beban tanggungan Kabupaten Aceh Utara masih digolongkan tinggi yaitu 44
hal ini berarti 100 penduduk usia produktif harus menanggung 44 penduduk yang usia non
produktif, Makin besar angka ketergantungan, makin besar pula beban tanggungan suatu
daerah.
Gambaran 2.2 Menunjukkan jumlah terbesar penduduk Kecamatan Sawang terdapat
pada range usia remaja 15-19 tahun. Dasar piramida menunjukkan jumlah penduduk, badan
piramida bagian kanan menunjukkan banyaknya penduduk laki-laki dan badan piramida
bagian kiri menunjukkan jumlah penduduk perempuan.
Gambar 2.2
Piramida Penduduk Kecamatan Sawang Tahun

75+
70 -
74
65 -
69
60 -
64
JUMLAH PENDUDUK
55 -
PEREMPUAN
59
JUMLAH PENDUDUK
50 -
LAKI- LAKI
54
45 -
49
40 -
44
35 -
-1500-1000-500 39 0 50010001500
30 -
34
25 -
29
20 -
24
15 -
19
10 -
14
5-9
0-4

C. TINGKAT PENDIDIKAN

Pendidikan berpengaruh pada cara berpikir, tindakan dan pengambilan keputusan


seseorang dalam melakukan suatu perbuatan semakin tinggi pendidikan seseorang akan
semakin baik pengetahuannya tentang kesehatan. Seseorang yang berpendidkan lebih tinggi
akan mempunyai pengetahuan luas dibandingkan tingkat pendidikan rendah. Pendidikan
merupakan faktor kunci dalam pembangunan berkelanjutan dan merupakan komponen utama
kesejahteraan yang berpengaruh terhadap penurunan fertilitas, morbiditas dan mortalitas.
Pendidikan dapat mempengaruhi seseorang termasuk juga perilaku akan pola hidup
terutama dalam memotivasi untuk siap berperan serta dalam pembangunan kesehatan. Makin
tingkat pendidikan seseorang makin mudah menerima informasi sehingga makin banyak pula
pengetahuan yang dimiliki sebaliknya pendidikan yang kurang akan menghambat
perkembangan sikap seseorang terhadap nilai-nilai yang baru diperkenalkan, individu,
keluarga dan masyarakat yang mempunyai tingkat pendidikan tinggi mempunyai
kemungkinan lebih besar untuk mengenal gejala awal penyakit dan akan mempunyai
keinginan lebih besar untuk mengobati sedini mungkin dipihak lain seseorang yang demikian
akan lebih efesien dalam mencari atau menggunakan pelayanan kesehatan terutama dalam hal
pencegahan penyakit.
Berdasakan paparan diatas keadaan pendidikan yang berhubungan langsung
dengan perilaku kesehatan dapat kita gambarkan dengan kondisi masyarakat Sawang dengan
tingkat pendidikannya.

D. SOSIAL EKONOMI

Faktor ekonomi, tingkat pendapatan, pekerjaan dan ketahanan pangan dalam


masyarakat merupakan factor yang berpengaruh besar pada penentuan derajat kesehatan.
Masyarakat dengan tingkat ekonomi dan berpendapatan rendah biasanya lebih rentan
mengalami masalah kesehatan
Ekonomi masyarakat dapat dinilai dari daya beli yang mempengaruhi tingkat
konsumsi pangan, Bila dihubungkan dengan gambaran geografis Kecamatan Sawang dimana
terdiri dari 7.050 Ha (28,89%) merupakan lahan sawah dan 16.701 (71,11%) Ha bukan
sawah, maka sektor usaha pertanian dan perkebunan masih bisa dikembangkan mengingat
pendapatan dan mata pencaharian masyarakat sebagian besar dari pertanian dan perkebunan
tentunya dalam rangka meningkatkan perekonomian masyarakat yang pada akhirnya
mempengaruhi pada peningakatan derajat kesehatan.

E. TENAGA KESEHATAN

Ketersediaan tenaga kesehatan baik dari segi jumlah, penyebaran dan rasio
mempengaruhi tingkat pelayanan yang diperoleh masyarakat, tenaga kesehatan bekerja di
Puskesmas Sawang seluruhnya 150 orang baik PNS, honor, bakti dan sukarela dengan
berbagai disiplin ilmu yang ditempatkan diberbagai unit kesehatan yakni Puskesmas,
Puskesmas Pembantu, poskesdes dan Polindes.
Dilihat dari ketersediaan tenaga kesehatan di Puskesmas Sawang ada beberapa
petugas yang belum memenuhi kapasitas kebutuhan seperti belum tersedianya Dokter umum
di pustu, dan juga tenaga fisioterapi di puskesmas.
F. SARANA KESEHATAN

Puskesmas Sawang dibangun pada tahun 2010 dilihat dari kondisi pembangunan
sudah banyak ruangan yang tersedia di puskesmas sawang termasuk ruang Poned yang mulai
di aktifkan pada tahun 2021 sehingga pertolongan persalinan sudah bisa dilakukan
dipuskesmas dan sudah tersedia Sarana Pembuangan air Limbah (SPAL) namun sampai saat
ini belum tersedia tempat pembakaran limbah medis dan ruang gudang obat.
Jumlah Puskesmas Pembantu di wilayah kerja puskesmas sawang ada dua unit namun
keadaannya ada yang rusak ringan, belum memiliki pagar. Poskesdes dan polindes di wilayah
kerja puskesmas Sawang ada yang dibangun pemerintah dan ada juga swadaya masyarakat
namun baru satu poskesdes yang sudah tersedianya mobiler, sedangkan yang lainnya belum
belum ada sama sekali sehingga pelayanan di poskedes/polindes belum bisa dilaksanankan
dengan maksimal.

Grafik Jumlah Kematian Bayi di Puskesmas Sawang Tahun 2020

GRAFIK KEMATIAN BAYI TAHUN 2020


4

2 Kematian
Bayi
1
Kematian
Neonatal
1

Grafik Penyebab Kematian Bayi Tahun 2020

GRAFIK PENYEBAB KEMATIAN BAYI TAHUN 2020


Fetebral Palsi, 1
Asfiksia,3
Tumor,1
Asfiksia
TB Paru, 1
BBLR

Ikterus Diare
Demam Tinggi, 2 Demam Tinggi
TB Paru
Tumor
BBLR,3 Fetebral Palsi
Diar ,2
Ikterus,2

Anda mungkin juga menyukai