Anda di halaman 1dari 28

KONSULTASI

RANCANGAN AWAL RPJPD


KABUPATEN KUDUS
TAHUN 2025-2045

Drs. REVLISIANTO SUBEKTI


Kepala Bappeda Kabupaten Kudus

SEMARANG, 23 Januari 2024


GAMBARAN UMUM
KONDISI DAERAH
PROYEKSI DEMOGRAFI TAHUN 2025-2045
Tahun 2023 Tahun 2025 Tahun 2030
75 +
70 - 74
65 - 69
60 - 64 70–74 70–74
55 - 59 60–64
50 - 54 60–64
45 - 49 50–54 50–54
40 - 44
35 - 39 40–44 40–44
30 - 34 30–34 30–34
25 - 29
20 - 24 20–24 20–24
15 - 19 10–14
10 - 14 10–14
05 - 09 0–4 0–4
00 - 04
-40,00 -20,00 0,00 20,00 40,00 -40,00 -20,00 0,00 20,00 40,00
-40,00 -20,00 0,00 20,00 40,00
Perempuan Laki-laki PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI

Laki-2 427.243 49.88% Lk2 444.500 49.85% Lk2 462.100 49.73%


Pr 429.229 50.12% Pr 447.210 50.15% Pr 467.030 50.27%
Jumlah 856.472 Jiwa Jumlah 891.710 Jiwa Jumlah 929.130 Jiwa

Tahun 2035 Tahun 2040 Tahun 2045

70–74 70–74 70–74


60–64 60–64 60–64
50–54 50–54 50–54
40–44 40–44 40–44
30–34 30–34 30–34
20–24 20–24 20–24
10–14 10–14 10–14
0–4 0–4 0–4
-40,00 -20,00 0,00 20,00 40,00 -40,00 -20,00 0,00 20,00 40,00 -60,00 -40,00 -20,00 0,00 20,00 40,00 60,00

PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI

Lk2 475.300 49.58% Lk2 496.919 49.45% Laki-2 515.748 49.34%


483.270 50.42% Pr 507.886 50.55% Pr 529.582 50.66%
Pr
Jumlah 958.570 Jiwa Jumlah 1.004.806 Jiwa Jumlah 1.045.331 Jiwa
KONDISI MAKRO KABUPATEN KUDUS
LAJU PERTUMBUHAN EKONOMI
6
5
4,24 4,36 4,43
4 4,11 3,88
3 3,21 3,24 3,09
2,54
2 2,23

1
0
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
-1
-1,54
-2
-3 -3,11
-4

Laju Pertumbuhan PDB Kabupaten Kudus Linear (Laju Pertumbuhan PDB Kabupaten Kudus )

➢ Sumber: BPS, Bappeda 2023 (data diolah


KONDISI PDRB MENURUT LAPANGAN USAHA
KABUPATEN KUDUS TAHUN 2022

Perdagangan Pertanian,
Besar dan Kehutanan, dan
Eceran; Reparasi Lainnya Perikanan
Mobil dan Sepeda 9,53% 2,44%
Motor
5,70%
PDRB :
Konstruksi
Rp. 114,66 Triliun
3,73%

Industri
Pengolahan
PDRB PerKapita :
78,60% Rp. 133,88 Juta

➢ Sumber: BPS, Bappeda 2023 (data diolah


PERBANDINGAN
PDRB ADHB KABUPATEN KUDUS DAN DAERAH SEKITAR
TAHUN 2018 - 2022

➢ Sumber: BPS, Bappeda 2023 (data diolah)


PDRB PER KAPITA
(juta rupiah)

➢ Sumber: BPS, Bappeda 2023 (data diolah)


TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA

➢Sumber : BPS, Bappeda 2024 (data diolah)


KEMISKINAN

➢Sumber : BPS, Bappeda 2024 (data diolah)


KEMISKINAN TAHUN 2023 KABUPATEN/KOTA
DI JAWA TENGAH

Sumber : BPS, Bappeda 2024 (data diolah)


GINI INDEKS

➢ Sumber : BPS, 2010 – 2023, dan Bappeda (data diolah)


INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM)

➢ Sumber : BPS, Bappeda 2024 (data diolah)


INDEKS KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP
IKLH

Uraian 2018 2019 2020 2021 2022 2023


Indeks Kualitas Air 46 46 47,22 47 43,75 52,67

Indeks Kualitas Udara 89,07 89,07 90,34 79,47 79,63 81,92

Indeks Kualitas Lahan 57,93 58,08 58,51 58,9 28,22 35,72

IKLH 60,52 63,69 64,67 62,76 54,88 60,80


AKSES AIR MINUM DAN SANITASI
101

100

99

98

Ketercapaian (%)
97

96

95

94

93

92
2018 2019 2020 2021 2022
1. Penduduk berakses air minum 2. Rumah tinggal bersanitasi

No Infrastruktur Satuan 2018 2019 2020 2021 2022

1. Penduduk berakses air minum % 95,02 95,37 97,03 98 98,25

2. Rumah tinggal bersanitasi % 97,08 100 100 100 99,73


PERMASALAHAN DAN
ISU STRATEGIS
Permasalahan Pembangunan
Pembangunan ekonomi Sumber daya manusia yang
inklusif berkelanjutan unggul dan berakhlak sebagai
yang meningkatkan modal pembangunan daerah
kesejahteraan masyarakat belum optimal
secara merata belum
PEREKONOMIAN optimal PEMBANGUNAN
MANUSIA DAN SOSIAL

Tata Kelola belum


berdampak dan Pengelolaan lingkungan
digitalisasi pemerintah hidup, sumber daya alam
belum optimal dan infrastruktur
permukiman yang aman dan
TATA KELOLA
berkelanjutan belum optimal
PEMERINTAHAN
SUMBER DAYA ALAM DAN
LINGKUNGAN HIDUP
Penjabaran Permasalahan Pembangunan
A. Pembangunan ekonomi inklusif berkelanjutan yang meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara
merata belum optimal
1. Distribusi PDRB Kabupaten Kudus yang masih didominasi oleh industri pengolahan terutama IHT.
2. Sektor industri pengolahan non IHT, perdagangan, pariwisata, dan jasa telah menunjukkan pertumbuhan
namun belum memberikan kontribusi yang optimal.
3. Peranan Usaha Mikro dan Kecil (UMK) dan ekonomi kreatif belum terhubung dengan Industri Sedang dan
Besar.
4. Sektor pertanian memiliki alokasi tata ruang yang cukup besar namun belum memberikan kontribusi
yang optimal.
5. Belum optimalnya alokasi pendanaan untuk pengembangan riset, teknologi dan inovasi.
6. Masih adanya kendala dalam peningkatan penanaman modal terkait dengan ketersediaan dan kesesuaian
lahan, pengurusan perijinan, dan kebutuhan investasi.
7. Masih terdapat kesenjangan dalam pasar tenaga kerja yaitu antara kebutuhan tenaga kerja dengan tenaga
kerja yang tersedia.
8. Tingkat kesenjangan pendapatan masyarakat semakin melebar serta penurunan tingkat kemiskinan
penduduk masih rendah.
Penjabaran Permasalahan Pembangunan
B. Sumber daya manusia yang unggul dan berakhlak sebagai modal pembangunan daerah belum optimal
1. Tingkat pendidikan formal penduduk usia 25 tahun ke atas relatif rendah, rata-rata tamat SMP.
2. Belum maksimalnya pemenuhan mutu layanan pendidikan, masih kurangnya kompetensi guru dan kualitas
daya saing kelulusan.
3. Rata-rata literasi dan numerasi pelajar masih rendah.
4. Degradasi nilai-nilai moral, sosial dan budaya terus terjadi di masyarakat utamanya generasi muda.
5. Masih perlunya peningkatan kualitas layanan kesehatan masyarakat dan perorangan.
6. Kurangnya kualitas dan proporsi tenaga non kesehatan.
7. Digitalisasi layanan kesehatan belum optimal.
8. Bantuan sosial yang belum tepat sasaran.
9. Masih rendahnya partisipasi perempuan dalam pembangunan.
10. Masih adanya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.
11. Jumlah PPKS masih cukup tinggi dan sangat bervariasi, sementara jumlah PSKS lebih sedikit.
12. Masih adanya kasus stunting pada balita.
13. Menjaga kekondusifan wilayah.
14. Nilai budaya Kudus belum termanifestasikan ke dalam kehidupan sehari-hari
15. Penyalahgunaan Napza (narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif lainnya).
Penjabaran Permasalahan Pembangunan
C. Tata Kelola belum berdampak dan digitalisasi pemerintah belum optimal
1. Disrupsi teknologi digital belum diimbangi dengan infrastruktur dan literasi digital yang
memadai
2. Kelembagaan pemerintah masih bercirikan dengan struktur yang terfragmentasi dan tidak
efektif yang melanggengkan ego sektoral
3. Proses bisnis dan tatakelola urusan pemerintah masih terfragmentasi dan tidak adaptif
4. Belum optimalnya profesionalitas ASN
5. Belum meratanya kualitas pelayanan publik
6. Melemahnya kepercayaan masyarakat kepada birokrasi pemerintah karena isu KKN.
7. Kondisi infrastruktur pelayanan publik belum merata
8. Belum optimalnya tata kelola desa/kelurahan
9. Menjaga kekondusifan wilayah sebagai pondasi pembangunan daerah.
10. Belum terbentuknya ekosistem inovasi
Penjabaran Permasalahan Pembangunan
D. Pengelolaan lingkungan hidup, sumber daya alam dan infrastruktur permukiman yang aman dan
berkelanjutan belum optimal
1. Belum optimalnya pengelolaan lingkungan hidup
• Semakin tingginya volume timbulan sampah dan rendahnya pengelolaan sampah.
• penurunan kualitas air tanah maupun permukaan disebabkan oleh peningkatan aktivitas industri maupun
rumah tangga.
• Masih tingginya Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) terutama dari sektor energi dan pertanian.
• meningkatnya limbah B3, serta upaya pengelolaan limbah B3 yang perlu lebih dioptimalkan.
2. Pemanfaatan sumber daya alam yang belum memperhatikan prinsip keberlanjutan
• Daya dukung ruang belum didukung keterpaduan antara penataan ruang dan sarpras yang memadai
• Peruntukan lahan untuk kegiatan budidaya tetap, sedangkan kebutuhan lahan untuk kegiatan
pembangunan terus meningkat, menyebabkan nilai ekonomis lahan juga meningkat, berdampak pada
berkurangnya RTH di perkotaan.
• Kelestarian kawasan lindung memerlukan perhatian.
• Peningkatan kebutuhan air dan pangan menyebabkan penurunan daya dukung air dan pangan.
3. Masih tingginya risiko bencana
4. Belum optimalnya akses terhadap Infrastruktur permukiman dasar yang layak dan aman
• Masih adanya kawasan permukiman kumuh
• Masih rendahnya capaian akses Air Minum dan sanitasi aman
Transformasi Tatakelola
Pemerintahan dan Desa

ISU STRATEGIS
Transformasi Sumber Daya
Manusia, Sosial dan Budaya
Pembangunan Ekonomi Inklusif
Berkelanjutan

Pengelolaan sumber daya alam dan


lingkungan hidup secara berkelanjutan
Rancangan

VISI
Indonesia Provinsi Jawa Tengah Kabupaten Kudus

Indonesia Emas Jawa Tengah Maju, Kudus


2045: Negara Mandiri, Sejahtera,
Nusantara yang
Berkeadaban
Berbudaya, dan
Berdaulat, Maju, dan Berkelanjutan Maju dan
Berkelanjutan Berkelanjutan
RANCANGAN VISI
“Kudus Berkeadaban Maju dan Berkelanjutan”

Berkeadaban Maju Berkelanjutan


Menjaga kesejahteraan sumber daya
Masyarakat yang berkarakter Perwujudan masyarakat alam dan lingkungan hidup serta
kuat, bersendikan norma- yang berkapasitas unggul, ketahanan terhadap risiko bencana
norma agama dan nilai-nilai berdaya saing tinggi yang diupayakan dengan terwujudnya
budaya, mempertahankan pembangunan yang tetap
berbasis riset, modern
kearifan lokal dalam semua
mempertahankan keberlanjutan
dimensi kehidupan dalam penguasaan
lingkungan hidup yang terukur.
teknologi, serta inovatif
Rancangan Misi RPJPD
Kabupaten Kudus 2025-2045

1 2 3 4
Mewujudkan Mewujudkan Mewujudkan Mewujudkan
perekonomian SDM yang tata kelola pengelolaan
daerah yang inklusif unggul, kolaboratif, sumber daya
dan berkelanjutan berakhlak, dan berintegritas alam dan
masyarakat lingkungan hidup
berbudaya maju dan adaptif secara
berkelanjutan
ARAH KEBIJAKAN DAN
SASARAN POKOK
Arah Kebijakan
Periode 1 Periode 2 Periode 3 Periode 4
(2025 – 2029) (2030-2034) (2035 – 2039) (2040 – 2045)
Penguatan Fondasi Akselerasi Pembangunan Pemantapan Pembangunan Perwujudan Kabupaten
Pembangunan Kabupaten Kabupaten Kudus Kabupaten Kudus Kudus berkeadaban maju
Kudus dan berkelanjutan

Penguatan Kualitas Sumber Peningkatan Produktivitas Pengokohan Daya Saing dan Perwujudan Ekonomi yang
Misi 1
daya Ekonomi Pertumbuhan Ekonomi Kemandirian Ekonomi inklusif dan Berkelanjutan
Peningkatan akses pendidikan, Percepatan pendidikan,
Penguatan SDM maju dan Perwujudan masyarakat maju
Misi 2 kesehatan dan perluasan kesehatan dan perlindungan
berketahanan sosial dan sejahtera
perlindungan sosial sosial berkualitas
Perwujudan tata kelola
Penguatan tata kelola yang Percepatan tata kelola yang Pemantapan tata kelola yang
pemerintahan daerah dan desa
Misi 3 adaptif dan pelayanan publik kolaboratif dan pelayanan agile dan pelayanan publik
yang kolaboratif, berintegritas
yang profesional publik yang inovatif inklusif
dan adaptif
Akselerasi pengelolaan
Penguatan fondasi pengelolaan Pengokohan ketahanan Perwujudan wilayah
lingkungan hidup serta adaptasi
Misi 4 lingkungan hidup dan lingkungan dan bencana secara berketahanan ekologi dan
dan mitigasi terhadap bencana
manajemen risiko bencana terintegrasi dan berkelanjutan bencana
dan perubahan iklim
SASARAN POKOK & INDIKATOR
Sasaran Pokok I : Sasaran Pokok II : Sasaran Pokok III :
Terwujudnya Ekonomi yang inklusif dan Meningkatnya kualitas manusia Meningkatnya lingkungan sosial
Berkelanjutan yang unggul dan berakhlak masyarakat yang sehat dan
budaya masyarakat maju
Indikator : Indikator :
1. Pertumbuhan Ekonomi 1. Indeks Pendidikan Indikator :
6. Tingkat Produktifitas
2. Pertumbuhan PDRB 2. Skor Literasi dan Numerasi 1. Indeks Keluarga Sehat
Kerja
Non IHT 3. Indeks Literasi Digital 2. Indeks Kualitas Keluarga
7. TPT
3. PDRB per kapita 4. Indeks Ketimpangan Gender 3. Indeks Pembangunan Kebudayaan
8. Gini Index
4. IDSD 9. Indeks Ketahanan 4. Indeks Kerukunan Umat Beragama
5. Angka kemiskinan Pangan
RPJPD
Kabupaten Kudus
Tahun 2025-2045

Sasaran Pokok VI : Sasaran Pokok V : Sasaran Pokok IV :


Meningkatnya kualitas infrastruktur Meningkatnya kualitas lingkungan Meningkatnya Tata Kelola
berkelanjutan hidup Kepemerintahan yang Baik

Indikator : Indikator : Indikator :


1. Indeks kualitas layanan infrastruktur 1. IKLH 1. Indeks Pelayanan Publik
2. Indeks Ketahanan Air 2. Indeks Ketahanan Daerah 2. Indeks SPBE
3. Penurunan Intensitas Emisi GRK 3. Indeks Inovasi Daerah
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai