PENDUDUK
2.502.32
2.32 1.97
2.00
1.98
1.45 1.49
1.50
1.47
Est. LPP
1.00 1.27 1.10 LPP Real
0.98
0.50
0.00
1971-1980 1980-1990 1990-2000 2000-2010 2010-2020 2020-2025
Piramida Penduduk Indonesia
2010
Lansia
7,89%
Dewasa
52,63%
Usia
Sekolah
29,39%
Balita
10,09%
www.bps.go.id 2011
Piramida Penduduk Indonesia,
1961-2010
12 10 8 6 4 2 0 0 2 4 6 8 10 12 12 10 8 6 4 2 0 0 2 4 6 8 10 12 12 10 8 6 4 2 0 0 2 4 6 8 10 12
Jutaan Jutaan Jutaan Jutaan Jutaan Jutaan
12 10 8 6 4 2 0 0 2 4 6 8 10 12 12 10 8 6 4 2 0 0 2 4 6 8 10 12 12 10 8 6 4 2 0 0 2 4 6 8 10 12
Jutaan Jutaan Jutaan Jutaan Jutaan Jutaan
Bentuk piramida ekspansif
terjadi jika sebagian besar penduduk berada
dalam kelompok umur muda.
Bentuk piramida ini dicirikan melebar di
bagian bawah dan semakin meruncing di
bagian atasnya.
Hal ini menunjukkan banyaknya tingkat
kelahiran.
Bentuk piramida semacam ini umumnya
terjadi di negara-negara sedang berkembang.
Bentuk piramida konstruktif
terjadi jika sebagian besar penduduk berada dalam
kelompok umur dewasa.
Bentuk piramida ini dicirikan dengan bentuk mengecil
di kelompok umur muda, melebar di kelompok umur
dewasa, dan mengecil kembali di kelompok umur tua.
Kondisi ini menunjukkan adanya penurunan yang
cepat terhadap tingkat kelahiran dan rendahnya
tingkat kematian penduduk.
Bentuk piramida seperti ini terdapat di negara-negara
maju, seperti Jepang dan Swedia.
Bentuk piramida stasioner
terjadi jika jumlah penduduk pada tiap
kelompok umur (muda, dewasa, dan tua)
relatif seimbang.
Bentuk piramida ini dicirikan dengan bentuk
yang relatif sama atau rata di tiap kelompok
umur.
Pada umumnya, bentuk piramida semacam
ini terdapat di negara-negara Eropa yang telah
lama maju serta mempunyai tingkat kelahiran
dan tingkat kematian yang rendah.
DISTRIBUSI % PENDUDUK MENURUT PULAU
Kalimantan Sulawesi
Sumatera
5,8% 7,31%
21,31%
Maluku dan Papua
2,6%
5,5%
13
Total Fertility Rate
7
6
5.61
5 4.68
4
3.39
3.02 2.86 2.78 2.60 2.60
3
0
1971 1980 1987 1990 1994 1997 2002 2007
DISTRIBUSI PENDUDUK
• 49,79% Persentase Penduduk Perkotaan
Proyeksi:
1.27
3000
PP
EE 2500
NN 1880
1880
DD 2000
UU
DD
1500
UU 940
940
KK
1000
470
470
500 235
235
0
2010
2010 2060
2060 2110
2110 2160
2160 2210
2210
TT AA H
HUUN
N
Angka pertumbuhan nol (zero
population Growth)
Bahwa suatu penduduk tidaklah bertambah maupun
berkurang, suatu penduduk dapat mencapai
keseimbangan jika :
Banyaknya kelahiran sama dengan banyaknya kematian
dan migrasi netto sama dengan nol
Jumlah kelahiran melebihi jumlh kematian tetapi
kelebihan tersebut diimbangi oleh migrasi keluar.
Jumlah kematian melebihi jumlah kelahiran, tetapi
kekurangan tsb diimbangi oleh migrasi masuk.
3 FAKTOR DASAR YG MEMPENGARUHI
PERTUMBUHAN PENDUDUK
1. Fertilitas (kelahiran)
2. Mortalitas (kematian)
3. Migrasi
Penddk akan bertambah jumlahnya
jika ada bayi lahir (B) dan penduduk
yang datang (IM)
Pt = Po + ( B-D) + (IM-OM)
Dimana :
Pt = banyakny penddk pd thn akhir
Po = banyaknya penddk pd thn awal
B = banyaknya kelahiran
D = banyaknya kematian
IM = banyaknya migrasi masuk
OM = banyaknya migrasi keluar
(B-D) = pertumbuhan penddk alamiah
(IM-OM) = migrasi neto
Contoh :
Dlm bln jan thn 2014 juml penddk Kabupaten X sebesar
214.300 orang, juml kelahiran 3.165, juml kematian 1.912
orang. Pd thn itu juml migrasi msk 400 dan migrasi keluar
40 orang. Pd bln Januari 2015 juml penddk Kabupaten X
adlah :
Pt = Po + (B-D) + (IM-OM)
= 214.300 + (3.165 – 1.912) + (400-40)
= 215.913
Contoh :
Thn 2010 suatu wilayah juml pendd sebesar Po dan
rata2 pertumb penddk tiap thn sebesar r persen.
Pd thn 2011 (setelah 1 thn) juml penddknya menjadi P1
atau
P1 = Po + Po.r
= Po (1+r)
Jawab :
Pt= Po (1+r)t
2.490.000 = 2.163.000 (1+r)10
(1+r)10 = 2.490.000
2.163.000
= 1.151.179
10 log (1+r) = log 1.151.179
= o,o611429 (antilog)
(1+r) = 1,014178
r = 0,014178 atau 1,42%
Jadi laju pertumbuhan penddk semarang sebesar 1,42% selama periode
2000-2010
3. Laju Pertumb Penddk Eksponensial (LPPE)
( Exponential Growth)
1. Faktor Pendorong :
Makin berkurangnya SDA
Menyempitnya lapangan kerja di tempat asal
akibat masuknya teknologi dengan mesin-mesin
Adanya tekanan-tekanan, agama, suku di daerah
asal
Tidak cocok dengan adat/budaya/kepercayaan
Alasan pekerjaan /perkawinan yang tidak bisa
mengembangkan karier
Bencana alam, kebakaran, gempa bumi, musim
kemarau, wabah penyakit dll
2. Faktor Penarik
Kesempatan untuk memasuki lapangan
pekerjaan yang cocok
Kesempatan mendapatkan pendapatan yang
lebih
Kesempatan mendapatkan pendidikan yang
lebih tinggi
Lingkungan dan keadaan hidup yang
menyenangkan, misal : fasilitas, perumahan dll
Tarikan dari orang yang diharapkan sebagai
tempat berlindung
Adanya aktivitas di kota besar, tempat
hiburan dll
FERTILITAS
Adalah proses lahirnya seorang bayi
dari rahim perempuan dengan adanya
tanda-tanda tanda kehidupan, seperti
bernafas, menangis, bergerak, dsb.
ATAU
Kemampuan wujud reproduksi aktual
dari seorang wanita atau sekelompok
individu
Fertilitas FERTILISASI
Semakin tinggi tingkat Fertilisasi
tingkat Fertlitas Tinggi
Fertilisasi : penyatuan sperma dari laki-
laki dengan ovum dari perempuan.
Fertilisasi terjadi pada wanita usia
produktif (15-49 th)
Beberapa istilah :
Fekunditas : kemampuan wanita untuk
menghasilkan keturunan.
Infekunditas/sterilitas : ketidakmampuan
fekundity
Subfekunditas : kemampuan fekunditas
dibawah rata-rata
Vital rates : pengukuran jumlah kelahiran pd
tahun tertentu dihubungkan dg jumlah
penduduk yg memiliki resiko melahirkan pd
tahun tersebut
PENGUKURAN FERTILITAS
Morbiditas (penyakit/kesakitan)
Adalah keadaan penyimpangan dari keadaan
normal, yang biasanya dibatasi pada kes fidik dan
mental
Jenis Kematian di dalam Rahim (intra uterin)
Faktor Endogen :
Faktor Eksogen :
Kematian bayi yang
Kematian bayi yang
disebabkan oleh
disebabkan oleh faktor
faktor anak sejak
yang berhubungan
lahir, diwarisi orang
dengan lingkungan luar
tuanya saat konsepsi
atau didapat ib unya
selama kehamilan
Sumber data Mortalitas Penduduk
Khusus di Indonesia