Arah Kebijakan Kepemudaan - Woro Srihastuti Sulistyaningrum PDF
Arah Kebijakan Kepemudaan - Woro Srihastuti Sulistyaningrum PDF
Bidang Kepemudaan
Woro Srihastuti Sulistyaningrum, ST. MIDS
Direktur Keluarga, Perempuan, Anak, Pemuda dan Olahraga
Kementerian PPN/Bappenas
PENDAHULUAN
ANALISA SITUASI
BIDANG KEPEMUDAAN
BACKGROUND STUDY
RPJMN 2020-2024
PENUTUP
2
PENDAHULUAN
3
PENGANTAR
Kebijakan Perencanaan Nasional bidang Pemuda dan Olahraga tertuang sebagai bagian dari Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) (Perpres No. 2 Tahun 2015) dan Rencana Kerja Pemerintah
(RKP) yang disahkan melalui Peraturan Presiden .
➢ Pendekatan perencanaan dalam rangka pelaksanaan RKP 2019 dilakukan dengan Kebijakan Money Follow
Program dan Pendekatan Tematik, Holistik, Integratif dan Spasial (THIS).
➢ Saat ini telah disahkan Peraturan Presiden (Perpres) No. 72 Tahun 2018 tentang Rencana Kerja Pemerintah
(RKP) Tahun 2019.
Dalam rangka implementasi Kebijakan Perencanaan Nasional di atas, diseminasi, sinkronisasi dan evaluasi atas
capaian dan proses pembangunan bidang kepemudaan merupakan hal yang harus dilakukan.
➢ Dalam rangka penyusunan perencanaan kebijakan yang terarah dan efektif, maka diperlukan masukan dan
tanggapan yang berbasis bukti penelitian.
➢ Salah satu bentuk masukan dalam proses perencanaan nasional adalah dengan adanya Focus Group
Discussion (FGD) dengan para stakeholder terkait seperti halnya “Forum Kajian Pembangunan” (FKP).
4
PENDEKATAN THIS (TEMATIK, HOLISTIK, INTEGRATIF DAN SPASIAL)
Spasial (Lokasi • Prioritas bersifat spasial dengan scope atau lokus yang jelas
yang Jelas)
5
Perencanaan yang Berkesinambungan
CAPAIAN PEMBANGUNAN
BIDANG PEMUDA
6
ANALISA SITUASI
BIDANG KEPEMUDAAN
7
Pemuda dan Bonus Demografi
(in thousands)
70-74
1971
60-64
50-54
40-44
30-34
Jumlah
20-14
penduduk
10-14 119,2 Juta
0-4
Usia harapan
15.000 10.000 5.000 0 5.000 10.000 15.000 hidup
Female Male 55,1 tahun
63,4 juta
(in thousands)
80-84
2015 70-74
60-64
50-54
40-44
Bonus Demografi merupakan keuntungan ekonomis yang disebabkan oleh menurunnya Rasio
Ketergantungan sebagai hasil penurunan fertilitas jangka panjang
▪ Penurunan rasio ketergantungan → meningkatnya penduduk usia kerja → peluang terjadinya Bonus Demografi
▪ Trend rasio ketergantungan dapat tercapai, asumsi proyeksi tercapai:
▪ Fertilitas menurun (TFR = 2,1 pada tahun 2025)
▪ Angka Kematian Bayi menurun= 22,3 pada tahun 2025
Bonus Demografi tidak otomatis, tetapi dapat diraih dengan kebijakan tepat
9
PELUANG BONUS DEMOGRAFI DI INDONESIA (2)
10
INDONESIA DALAM KONSTELASI REGIONAL
Baik secara nasional maupun regional, Indonesia berpeluang mendapatkan Bonus Demografi
80
70
0
1970 1975 1980 1985 1990 1995 2000 2005 2010 2015 2020 2025 2030 2035 2040 2045 2050
11
OPTIMALISASI BONUS DEMOGRAFI
Lapangan
Kerja tumbuh
Ekonomi inskulsif
Perbaikan gizi pada 1000 HPK
Investasi human capital
Penurunan kematian anak Sektor prioritas bagi “today’s youth”
Peningkatan kesehatan reproduksi Transfer sistem antar generasi
Ketrampilan “lansia” Tabungan
Kesempatan kerja bagi perempuan dan “lansia”
12
Indeks Pembangunan Pemuda (IPP)
(Launching di Bappenas pada tanggal 13 Juli 2018)
Domain
Lapangan dan Kesempatan Kerja
70 63,3 63,3 2015 2016
55,0 57,5
60 50,2 • Tercatat sebagai domain membutuhkan perhatian
46,7 46,7 47,3
50 40,0 43,3 khusus karena merupakan domain terlemah dengan
35,0 36,7
40 indeks berturut-turut 35,0 dan 40,0 pada tahun
30
2015 dan 2016.
20
10 • Kenaikan nilai indeks didukung oleh perbaikan
0 indikator tingkat pengangguran terbuka.
Pendidikan Kesehatan dan Lapangan dan Kesempatan Partisipasi dan Gender dan Diskriminasi IPP
Kesejahteraan Kerja Kepemimpinan
• Provinsi Kalimantan Timur tercatat sebagai provinsi
Sumber: Indeks Pembangunan Pemuda Indonesia 2017 dengan perubahan paling baik pada domain ini.
14
Pemuda: Tantangan Pembangunan Kependudukan
Pertumbuhan
Tantangan Indikator Pembangunan
ekonomi
TFR=Total Fertility Rate
AKI= Angka Kemaian Ibu
AKB = Angka Kematian Bayi
15
REPUBLIK
Human Capital Indonesia Masih Terbatas
INDONESIA
Diperlukan peningkatan keahlian (know how), peningkatan pembangunan SDM (development), perbaikan
kualitas relevansi pendidikan (capacity), dan penyempurnaan sisitem penempatan tenaga kerja (deployment).
16
Kondisi Angkatan Kerja Muda:
REPUBLIK
INDONESIA
Penganggur dan Setengah Penganggur
TPT Berdasarkan Umur dan TPT Nasional, 2018 Setengah Penganggur Berdasarkan Umur
7 30%
Juta Orang
20% 17,78%
6 25%
15,82%
15% 5
20%
4
13,74% 15%
10% 7,42% 3 13,19%
TPT Nasional 9,72% 10%
5,13% 2 7,63%
4,07%
5% 2,43% 2,01% 1,80% 1,72% 1,73% 5%
1
0,79%
0 0%
0%
2010 2014 2015 2016 2017 2018
15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60+
15-19 20-24 25-29 % 15-19
Keterangan: Data garis merupakan setengah penganggur dibagi dengan pekerja % 20-24 % 25-29 Nasional
Sumber: Sakernas periode Februari
17
Keaktifan Kaum Muda Indonesia Masih Lebih Rendah
REPUBLIK
INDONESIA
Dibandingkan dengan Beberapa Negara ASEAN
Proporsi Kaum Muda yang Tidak Sekolah, Bekerja atau
NEET kaum muda Indonesia masih tinggi, terutama Pelatihan (NEET) di Beberapa Negara ASEAN
perempuan. 30,0
24,8
25,0
• Proporsi kaum muda Indonesia yang tidak bekerja, sekolah atau
20,0
pelatihan (NEET) dua kali lebih besar dari Malaysia dan Thailand, dan 17,7 13,81
15,0 12,28 9,3
hampir tiga kali Vietnam. NEET kaum muda Indonesia sebagian 10,0 9,2
besar terdiri dari perempuan. Sekitar 18% perempuan muda tidak 5,0
9,8
7,1
aktif secara ekonomi (2015). 0,0 2,5 4,6
• Usia 15-19: Lebih dari 60% bersekolah (laki-laki dan perempuan), Malaysia Indonesia Thailand Vietnam
NEET perempuan sedikit lebih tinggi (2018). NEET Male NEET Female NEET total
• Usia 20 ke atas: NEET perempuan lebih dari 40%.
LAKI-LAKI 20-24
PEREMPUAN
20-24
25-29
15-19 8% 15-19
11% 19% 1% 9% 25-29
0,5%
11% 41%
15%
28% 73%
61% 20% 50% 46%
88% 65%
54%
35%
34%
62% 57%
18,05%
25-29 13,47% 12,62%
12%
4,87% 5,14% 5,00%
3,37% 4,68% 2,64% 2,50% 3,93%
Tinggi
55% 33% Menengah
15-19 20-24 25-29 30+
Rendah
Pekerja Bebas di Pertanian Pekerja Bebas di Non Pertanian Pekerja Keluarga/Tdk Dibayar
19
Sumber: Kedeputian Kependudukan dan Ketenagakerjaan Bappenas, 2018
REPUBLIK
Produktivitas Tenaga Kerja dalam Kancah Global
INDONESIA
Produktivitas Tenaga Kerja 2015 Laju Pertumbuhan Produktivitas TK, 2010-2015 (%)
7,2 6,9
Singapore 127,8 (108)
US 117,9 (100) 4,9
4,3 4,3 4,2
Hong Kong 106,5 (90)
3,1
Australia 92,7 (79) 1,8
Japan 77,2 (65) 1,2
Lao PDR
China
Thailand
Singapore
Cambodia
Philippines
Indonesia
Malaysia
Vietnam
Malaysia 55,7 (47)
East Asia 31,3 (27)
ASEAN 6 28,1 (24)
Thailand 26,5 (22)
Indonesia 24,3 (21)
China 22,3 (19) Produktivitas TK Indonesia berada pada posisi
ASEAN 21,9 (19)
yang cukup baik di antara beberapa negara Asia.
Philippines 18,1 (15)
India 14,6 (12) • Dalam kurun waktu 2010-2015, laju pertumbuhan
Lao PDR 11,1 (9) produktivitas TK Indonesia hampir setara dengan Kamboja,
Vietnam 9,6 (8)
Vietnam, dan Filipina; meskipun masih tertinggal jika
Myanmar Ribu USD (2015), dibandingkan dengan China dan Laos.
5,7 (5)
Cambodia 5,7 (5)
US = 100 dalam tanda kurung • Tetapi secara nominal, Indonesia masih tertinggal dibandingkan
Singapore dan Malaysia. Produktivitas TK Indonesia hanya
0 20 40 60 80 100 120 140 160
sekitar 21% dibandingkan dengan US.
Sumber: APO Productivity Database 2017
Keterangan: Pertumbuhan produktivitas berdasarkan rata-rata pertumbuhan tahunan PDB berdasarkan harga konstan per pekerja menggunakan 2011 PPP
22
REPUBLIK
INDONESIA
Peluang Teknologi Digital
Teknologi Digital dapat Berpeluang Mendisrupsi
3,7 $6 78%
Pekerjaan baru seiring Pendapatan total e- Pengguna internet
dengan bangkitnya ekonomi commerce di melakukan
digital dalam 7 tahun ke Indonesia (2016). pembelian online.
Juta depan di Indonesia. Miliar
Estimasi pertumbuhan e-commerce di Indonesia mencapai 18% per tahun dalam 5 tahun mendatang dan berkontribusi
untuk menambah PDB sebesar USD 35 miliar.
23
Lapangan Kerja di Masa Depan:
REPUBLIK
INDONESIA
Jenis Okupasi yang Berkembang
Arsitek, Perencana, Surveyor, &
Desainer
Manajer Konstruksi Ahli Matematika, Aktuaris, & Statistika
Teknisi Teknik Bangunan
Konstruksi Profesional
Teknisi Pengawas Ahli Teknik
Pekerja Konstruksi
Analis dan Pengembangan
Perangkat Lunak & Aplikasi
Guru & Dosen • Analis Sistem
Pendidikan
• Pengembangan Perangkat Lunak
Teknologi • Pemrogram Aplikasi
24
Perokok pada Usia Remaja dan Sekolah
Perilaku Konsumsi Alkohol (SDKI, 2012) Peserta Didik Konsumsi Alkohol (GSHS, 2015)
12 Tujuan
70 Indikator, terdiri:
(57 indikator metadata nasional , Cut off: Konsumsi Per
Jumlah
pemuda
dan 13 indikator tambahan ) Kapita Per Bulan
miskin
1 x GK 12.76 (Rp350.000) 9.8 juta
1.2 x GK 12.94 (Rp420.000) 19 juta
1.5 x GK 13.17 (Rp525.102) 31.6 juta
28
Arah Kebijakan dan Sasaran Bidang Kepemudaan
(RPJMN 2015-2019, Perpres No.2 Tahun 2015)
Memperluas kesempatan
memperoleh pendidikan dan Meningkatnya pembangunan karakter, tumbuhnya jiwa
ketrampilan; patriotisme, budaya prestasi, dan profesionalitas pemuda
• Pemuda yang difasilitasi sebagai Kader Kewirausahaan Orang 4.000 4.000 5.000
• Pemuda kader yang difasilitasi dalam peningkatan keterampilan kreativitas seni, Orang 90 14.000 14.000
budaya dan ekonomi kreatif
• Pemuda kader yang difasilitasi dalam pengembangan kepedulian, kesukarelawanan, Orang 1.250 1.300 1.500
dan kepeloporan
2. Budaya olahraga
• Meningkatnya persentase penduduk berusia 10 tahun ke atas yang melakukan olahraga Persen 24,99 27,61 (2015) 35,00
(target 2017: 30,90 persen) (2012)
• Peserta olahraga massal, petualang, tantangan dan wisata Orang 8.000 8.000 8.000
3. Prestasi olahraga
• Peringkat pada Asian Games Peringkat 17 4 10 besar (2018)
• Peringkat pada Asian Paragames 9 5 8 besar (2018)
• Peringkat pada SEA Games Peringkat 4 5 1 (Juara Umum)
• Peringkat pada ASEAN Paragames 2 1 1 (Juara Umum)
• Olahragawan Andalan yg dibina Orang 2.000 1.320 2.000
• Bibit olahragawan yang difasilitasi dalam Pemanduan Bakat Cabang Olahraga Unggulan Orang 16.000 12.400 16.000
• Olahragawan yang difasilitasi dalam pengembangan olahragawan berbakat Orang 5.000 5.000 5.000
Sumber: BPS dan Kemenpora Ket. *) data realisasi sudah tercapai/on track/on trend perlu kerja keras sangat sulit tercapai 30
RENCANA KERJA PEMERINTAH (RKP) 2018:
Perkuatan Implementasi Money Follows Program
10 PN dan 30
Menajamkan Prioritas Program Prioritas
Nasional
RKP Memastikan
Pengendalian
dilakukan sampai ke
31
TEMA, PRIORITAS NASIONAL DAN PROGRAM PRIORITAS RKP 2018
TEMA RENCANA KERJA PEMERINTAH 2018 :
“Memacu Investasi dan Infrastruktur Untuk Pertumbuhan dan Pemerataan”
Peningkatan Kualitas Money Follow Program dengan pendekatan Holistik, Tematik, Integratif dan Spasial
I. PENDIDIKAN IV. PENGEMBANGAN DUNIA USAHA DAN VII. PENANGGULANGAN KEMISKINAN
1. Pendidikan Vokasi PARIWISATA 17. Jaminan dan Bantuan Sosial Tepat
8. Pengembangan 3 Kawasan Sasaran
2. Peningkatan kualitas guru Perubahan Iklim
Pariwisata (dari 10) 18. Pemenuhan Kebutuhan Dasar
II. KESEHATAN 19. Perluasan Akses Usaha Mikro, Kecil,
Revolusi Mental 9. Pengembangan 5 Kawasan Ekonomi
3. Peningkatan Kesehatan Ibu Khusus (KEK) (dari 10) dan Koperasi
dan Anak VIII. INFRASTRUKTUR, KONEKTIVITAS,
10. Pengembangan 3 Kawasan Industri
4. Pencegahan dan DAN KEMARITIMAN
(KI) (dari 14)
Penanggulangan Penyakit 20. Pengembangan Sarana dan Prasarana
11. Perbaikan Iklim Investasi dan Transportasi (darat, laut, udara, dan
5. Preventif dan Promotif Penciptaan Lapangan Kerja inter-moda)
(Gerakan Masyarakat Hidup
12. Peningkatan Ekspor Barang dan Jasa 21. Pengembangan Telekomunikasi dan
Sehat)
Bernilai Tambah Tinggi
Pemerataan
Informatika
III. PERUMAHAN DAN IX. PEMBANGUNAN WILAYAH
V. KETAHANAN ENERGI
PERMUKIMAN 22. Pembangunan Wilayah Perbatasan
13. EBT dan Konservasi Energi dan Daerah Tertinggal
6. Penyediaan Perumahan
Layak 14. Pemenuhan Kebutuhan Energi 23. Pembangunan Perdesaan
7. Air Bersih dan Sanitasi VI. KETAHANAN PANGAN 24. Reforma Agraria
15. Peningkatan Produksi pangan 25. Pencegahan dan Penanggulangan
16. Pembangunan sarana dan prasarana Bencana (a.l Kebakaran Hutan)
pertanian (termasuk irigasi) 26. Percepatan PembangunanPapua
Kesetaraan Gender
X. POLITIK, HUKUM, PERTAHANAN & KEAMANAN
27. Penguatan Pertahanan 29, Kepastian Hukum
28. Stabilitas Politik dan Keamanan 30. Reformasi Birokrasi Tata kelola
Pemerintahan
=Pengarusutamaan/ yang Baik
PRIORITAS KHUSUS
Mainstreaming
Asian Games dan Asian Para Games
Penguatan
pertahanan
Arah Kebijakan Bidang Pemuda Dalam RKP 2018
(Perpres 79 Tahun 2017)
Meningkatnya pelayanan
kepemudaan yang berkualitas
melalui:
a) Penguatan koordinasi lintas
1 Meningkatnya pemberdayaan dan
pengembangan pemuda melalui:
sektor penyelenggaraan a) Pengembangan sentra pemberdayaan
pelayanan kepemudaan; pemuda;
b) Peningkatan Indeks
Pembangunan Pemuda. 2 b) Pengembangan wawasan, kapasitas,
kepedulian, kesukarelawanan, dan
kreativitas pemuda, terutama melalui
sinkronisasi pelaksanaan kirab pemuda
nusantara; dan
c) Peningkatan potensi pemuda dalam
kewirausahaan, kepemimpinan dan
kepeloporan.
RENCANA KERJA PEMERINTAH (RKP) 2019
Kesinambungan Implementasi Money Follows Program
2017 2018 2019
Menajamkan
Prioritas Nasional
23 PN 10 PN 5 PN
154 PP 30 PP 24 PP
RKP 2019 fokus pada optimalisasi pemanfaatan seluruh sumber daya (pemerintah, swasta, perbankan)
untuk mengejar pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan nasional dalam RPJMN
Tema dan Prioritas Nasional
Prioritas Nasional
2
2019
Pengurangan Kesenjangan antarwilayah melalui
Penguatan Konektivitas dan Kemaritiman
“Pemerataan
3
Pembangunan
Peningkatan Nilai Tambah Ekonomi melalui
untuk
Pertanian, Industri, dan Jasa Produktif
Pertumbuhan
4
Berkualitas”
Pemantapan Ketahanan Energi, Pangan, dan
Sumber Daya Air
Sasaran:
Meningkatnya jumlah calon
wirausaha baru yang
difasilitasi dan dilatih
Satuan
Proyek Prioritas
Target
Pemuda kader yang 5.000 orang
difasilitasi dalam per
pengembangan tahun
kewirausahaan
pemuda
37
Kontribusi Bidang Pemuda pada PN 5 38
Sasaran:
Tertanganinya permasalahan
penyalahgunaan narkoba
Proyek Prioritas Target Satuan
Pemuda kader yang 3.000 orang per
difasilitasi dalam tahun
peningkatan
penanggulangan
penyalahgunaan narkoba
Jambore Pemuda 34 Provinsi
Indonesia (dalam rangka
pencegahan
penyalahgunaan narkoba)
38
Arah Kebijakan Bidang Pemuda Dalam RKP 2019
(Perpres 72 Tahun 2018)
Meningkatnya pelayanan
kepemudaan yang berkualitas
melalui:
a) Penguatan koordinasi lintas
1 Meningkatnya pemberdayaan dan
pengembangan pemuda melalui:
sektor penyelenggaraan a) Pengembangan sentra pemberdayaan
pelayanan kepemudaan; pemuda;
b) Peningkatan Indeks
Pembangunan Pemuda; dan
c) Pengembangan Pendidikan
2 b) Pengembangan wawasan, kapasitas,
kepedulian, kesukarelawanan, dan
kreativitas pemuda, terutama melalui
Kepramukaan. sinkronisasi pelaksanaan kirab pemuda
nusantara; dan
c) Peningkatan potensi pemuda dalam
kewirausahaan, kepemimpinan dan
kepeloporan.
BACKGROUND STUDY RPJMN
2020-2024
40
BS Bidang Pemuda: Prinsip Dasar dan Area Fokus Pembangunan Pemuda
Area Fokus Prinsip Dasar Pembangunan/
overarching strategy
Perlindungan Sosial
Inklusif and Sensitif Gender
Kesehatan
Fisik dan
Mental Pengakuan Agensi Pemuda
41
BS Bidang Pemuda: Isu Strategis Kepemudaan
a. Pendidikan dan 1. Kewirausahaan 1. Toleransi 1. Gaya hidup sehat dan 1. Perlindungan Hukum
Keterampilan 2. Partisipasi dalam 2. Kepeloporan aktif 2. Pencatatan Sipil
b. Pembangunan Karakter Ekonomi Kreatif 3. Kepedulian sosial 2. Penyalahgunaan obat 3. Jaminan Sosial
3. Akses ke lapangan kerja 4. Voluntarisme dan zat terlarang Ketenagakerjaan
4. Inovasi perekonomian 5. Kepemimpinan 3. Kekerasan terhadap 4. Jaminan Kesehatan
Desa dan pertanian 6. Partisipasi dalam Pemuda Nasional
organisasi dan kegiatan 4. Kecelakaan Lalu Lintas 5. Program Anti
1. Kualitas pendidikan vokasi social budaya 5. Kesehatan jiwa Kemiskinan
2. Kualitas pendidikan di era globalisasi 7. Partisipasi politik non 6. Pernikahan dini
3. Kualitas pendidikan karakter electoral 7. Kesehatan reproduksi
4. Keterampilan Abad 21 8. Partisipasi politik 8. Pergaulan bebas,
5. Akses terhadap pendidikan menengah dan tinggi elektoral pornografi, dll
6. 42 dan kualitas pendidikan nonformal & informal
Akses 9. Perilaku anti-sosial
7. Sertifikasi Kompetensi Profesional (kriminalitas)
BS Bidang Pemuda:
HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PEMBANGUNAN PEMUDA
43
Konsep
BS Bidang Pemuda: Pembangunan
RANCANGAN Pemuda
KONSEP PEMBANGUNAN PEMUDA
Kondisi Saat Ini Sasaran Pokok
Meningkatnya pelayanan kepemudaan berkualitas, serta pemberdayaan dan
47,33 50,13
IPP Indonesia (2015) (2016)
pengembangan pemuda yang tercermin dari:
10,01 10,21
1 Meningkatnya Indeks Pembangunan Pemuda;
Rata-rata Lama Sekolah Pemuda
(2015) (2016) 2 Meningkatnya literasi digital pemuda;
45
PENUTUP
1. Dalam rangka penyusunan perencanaan kebijakan pembangunan nasional yang baik,
efektif dan terarah diperlukan analisa situasi yang berbasis data dan informasi yang
akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. (Pasal 32 UU No 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional)
2. Perencanaan pembangunan nasional, terutama bidang kepemudaan tidak terlepas
dari peran dan masukan dari berbagai stakeholder terkait. Pemerintah terbuka atas
masukan berbagai pihak dalam proses penyusunan perencanaan pembangunan
nasional.
3. Forum Kajian Pembangunan (FKP) dapat menjadi salah satu bentuk fasilitasi diskusi
yang berbasis bukti hasil penelitian dan memberikan manfaat dalam penyusunan
perencanaan pembangunan nasional terutama bidang kepemudaan.