Pendahuluan
Tinjauan Normatif
Potensi Pengembangan Angkutan Umum
Berbasis IT di Kota Bandung
Kendala Pengembangan Angkutan Umum
Berbasis IT di Kota Bandung
Rekomendasi
PENDAHULUAN
GAMBARAN UMUM
WILAYAH KAJIAN|
PERKEMBANGAN
KEBIJAKAN|
PERKEMBANGAN ISU |
GAMBARAN UMUM WILAYAH
KAJIAN
GEOGRAFI |KEPENDUDUKAN |TRANSPORTASI KOTA
BANDUNG
GEOGRAFI
&
KEPENDUDUKAN
KONDISI EKSISTING-GEOGRAFI
Terdiri dari 30 Kecamatan dan 151 Kelurahan
Kota Bandung berada pada pertemuan Luas wilayah 167,31 km2
poros jalan utama di Pulau Jawa yaitu:
Luas kecamatan terbesar yaitu Kecamatan
1.Barat – Timur, pada posisi ini Kota Gedebage dengan luas 9,58km2
Bandung menjadi poros tengah yang
menghubungkan antara Ibukota Provinsi
BATAS ADMINISTRASI WILAYAH
Banten dan Jawa Tengah.
Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan
1.Utara – Selatan, selain menjadi Lembang, Kabupaten Bandung Barat
penghubung utama ibukota negara Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan
dengan wilayah selatan, Kota Bandung
Cimahi Utara, Cimahi Selatan, dan Kota Cimahi
juga menjadi lokasi titik temu antara
daerah penghasil perkebunan, Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan
peternakan, dan perikanan. Cileunyi, Kabupaten Bandung
Sebelah Selatan berbatasan dengan
Kecamatan Dayeuh Kolot, Bojongsoang,
Kabupaten Bandung
KONDISI EKSISTING-KEPENDUDUKAN
Jumlah Penduduk tahun 2014 : 2.470.802 Jiwa. Terdiri dari 1.248.478 Jiwa laki-laki dan 1.222.324 Jiwa
perempuan. Kepadatan Penduduk mencapai 15,713 jiwa/Km2
Jumlah Penduduk Per Kecamatan Tahun 2014 Jumlah Penduduk Menurut Umur Tahun 2014
80,000
70,000 65 +
60 – 64
60,000
55 – 59
50,000 50 – 54
45 – 49
40,000 40 – 44
35 – 39
30,000
30 – 34
20,000 25 – 29
20 – 24
10,000
15 – 19
0 10 – 14
5–9
Coblong
Sumur Bandung
Ujung Berung
Astanaanyar
Regol
Cinambo
Bojongloa Kidul
Bandung Kidul
Cidadap
Mandalajati
Batununggal
Andir
Cibeunying Kidul
Babakan Ciparay
Bojongloa Kaler
Panyileukan
Sukasari
Rancasari
Gedebage
Arcamanik
Cicendo
Antapani
Sukajadi
Bandung Kulon
Cibeunying Kaler
Lengkong
Cibiru
Buah Batu
Kiaracondong
Perempuan Laki-laki
Kecamat an dengan jumlah penduduk terbanyak yaitu Kecamatan Kelompok umur dengan jumlah paling banyak adalah kelompok umur
Babakan Ciparay (147.388 jiwa), terdiri dari 75.445 jiwa laki-laki dan 71.943 20-24 tahun, Sedangkan kelompok umur paling sedikit adalah kelompok
jiwa perempuan. Sedangkan kecamatan dengan jumlah penduduk paling umur 60-64 tahun. Data dan infomasi di atas mengindikasikan Kota
sedikit adalah Kecamatan Cinambo (24.663 jiwa), terdiri dari 12.576 jiwa Bandung didominasi oleh penduduk usia produktif at au penduduk usia
laki-laki dan 12.087 jiwa perempuan. kerja yaitu 15 tahun ke atas.
PETA PERSEBARAN PENDUDUK KOTA BANDUNG
Keterangan
: Kepadatan rendah
: Kepadatan sedang
: Kepadatan tinggi
Sekolah
bekerja meningkat dari tahun 2013 sebanyak 49.564
Pengangguran Terbuka
jiwa, begitu pula dengan penduduk yang
Bekerja bersekolah, mengurus rumah tangga, dan kegiatan
0 200,000 400,000 600,000 800,000 1,000,000 1,200,000
lainnya.
2014 2013 Sumber : Kota Bandung Dalam Angka, Tahun 2015
600,000 600,000
400,000 400,000
200,000 200,000
0
0 Bekerja Pengangguran Sekolah Mengurus Lainnya
Angkatan Kerja Bukan Angkatan Kerja Terbuka Rumah Tangga
Jumlah angkatan kerja didominasi oleh laki-laki sedangkan bukan angkatan kerja didominasi oleh perempuan.Jenis kegiatan yang
paling banyak dilakukan oleh laki-laki usia kerja adalah bekerja sedangkan jenis kegiatan yang paling banyak dilakukan oleh
perempuan adalah mengurus rumah tangga.
KONDISI EKSISTING-KEPENDUDUKAN
Trend Jumlah Penduduk Kota Bandung Tahun 2003-2014
2550000
2500000 Jumlah penduduk Kota Bandung cenderung
2450000
2400000
mengalami peningkatan dari tahun 2003
2350000
2300000
hingga tahun 2014. Namun pada tahun
2250000 2010 dan 2013 penduduk Kota Bandung
2200000
2150000 sempat mengalami penurunan jumlah
2100000
2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 sekitar 0,8%-1% dari jumlah penduduk tahun
Jumlah Penduduk/Tahun sebelumnya.
Proyeksi Jumlah Penduduk Kota Bandung Tahun 2015-2034
2700000
2600000
2500000
Jumlah penduduk Kota Bandung
2400000 mengalami peningkatan jumlah dengan
2300000 laju pertumbuhannya sebesar 0,8% setiap
2200000
2100000
tahunnya terhitung dari tahun 2015-2034
2000000
Sebagian besar jalan di Kota Bandung sudah berada dalam kondisi yang baik. Total panjang jalan di Kota Bandung
adalah 1.236,48 km, 54,25% dalam kondisi baik dan 19,08% dalam kondisi rusak. Sedangkan untuk jalan kota di Kota
Bandung adalah sepanjang 1.160,80 km, dimana 81,03% kondisi jalan sudah baik, sedangkan sepanjang 18,97% dari
panjang jalan kota kondisinya rusak.
ANGKUTAN JALAN
Jumlah Kendaraan/Tahun Angkutan jalan yang ada di Bandung terdiri dari
angkutan umum seperti angkutan kota, bus
kota, taksi, ojek, dan becak, kendaraan bukan
umum/ pribadi, dan kendaraan
1,613,546 pemerintah/TNI/POLRI.
2,000
1,000,000 Kendaraan Umum didominasi oleh sedan, jeep, minibus
9,000 0
2013 2014 2015
800,000 8,000
7,000 SEDAN, JEEP, MIN IBUS, DSJ :
6,000 BUS, MICROBUS,DSJ :
600,000 5,000 TRUCK, L IGHT TRUCK, PICK UP, DSJ:
4,000 KENDARAAN ALAT BERAT DAN BESAR, DSJ :
400,000 3,000 SEPEDA MOTOR (RODA 2 DAN 3 ), DSJ:
2,000
1,000
200,000 0
2013 2014 2015
0 SEDAN, JEEP, MIN IBUS, DSJ : BUS, MICROBUS,DSJ : Sumber: Samsat Kota Bandung / Dispenda
2013 2014 2015 TRUCK, L IGHT TRUCK, PICK UP, DSJ: KENDARAAN ALAT BERAT DAN BESAR, DSJ : Provinsi Jawa Barat Tahun 2016
SEPEDA MOTOR (RODA 2 DAN 3 ), DSJ:
ANGKUTAN JALAN
Persentase Jumlah Kendaraan Menurut Jenisnya Tahun 2015
Sepeda Motor
Alat Berat
72%
0% Kendaraan Pribadi
98%
BBM. Sumber : Perum DAMRI dan Dinas Perhubungan Kota Bandung, 2015
TRANS METRO BANDUNG
KORIDOR TRANS METRO BANDUNG
I Elang (Cibeureum) – Soekarno Hatta – Cibiru
140
120
120
100
100
80
80
60 60
40 40
20 20
0 0
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2013 2014 2015 2016 2017 2018
Indonesia 27.4 38.3 52.2 69.4 86.6 103 Indonesia 72.8 83.7 93.4 102.8 112.6 123
Pola jaringan jalan belum terbentuk dengan baik (dimensi jalan, bottle neck).
PERAN PEMERINTAH
PERAN PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA
KOTA/KABUPATEN DALAM PENYELENGGARAAN PERHUBUNGAN DARAT
JENIS MODA
Sepeda motor
Mobil penumpang
Kendaraan yang digerakkan
oleh tenaga orang
KENDARAAN Mobil bus Kendaraan yang digerakkan
Mobil barang oleh tenaga hewan
Kendaraan Khusus
Keteraturan
(UU No. 22 Tahun 2009 t entang Angkutan Jalan dan Lalu Lint as Pasal 47)
KEWAJIBAN
MENYEDIAKAN ANGKUTAN UMUM
UNDANG-UNDANG NO.22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS PERATURAN PEMERINTAH NO.74 TAHUN 2012 TENTANG
DAN ANGKUTAN JALAN ANGKUTAN JALAN
“Angkutan umum dan/atau barang hanya dilakukan dengan kendaraan bermotor umum (mobil penumpang dan
mobil bus umum)”
Sedangkan kendaraan roda dua tidak termasuk sebagai moda transportasi angkutan umum
Becak dan delman tidak termasuk kendaraan bermotor
x
Sarana transportasi ini tidak memenuhi Standar Pelayanan Minimal
INFORMASI
“ Angkutan umum dan/atau barang hanya dilakukan dengan kendaraan bermotor umum (mobil
penumpang dan mobil bus umum)”
x
Sedangkan kendaraan roda dua tidak termasuk sebagai moda transportasi angkutan umum
DI Yogyakarta:
1. Telah menerapkan Bus Priority, yaitu memasang
sensor pada bis dan ruas jalan menuju traffic
light sehingga lampu otomatis menjadi hijau
ketika akan ada bus Trans Jogja lewat
2. Pemerintah DIY telah memfasilitasi
pengembangan aplikasi smartphone berbasis
Android untuk dikelola bersama oleh gabungan
seluruh pengusaha taxi. Aplikasi tersebut yaitu
SayTaxi
POTENSI &
KENDALA
PENGEMBANGAN
ANGKUTAN
UMUM BERBASIS IT
DI KOTA
BANDUNG
Persentase area yang belum terlayani angkutan umum
(resmi, tidak termasuk ojek) yang mencapai 48% dapat
menjadi tantangan sekaligus potensi bagi pemkot untuk
mengembangkan layanan angkutan umum untuk area
tersebut;
Dikeluarkannya Permenhub 32/2016 dapat menjadi
acuan hukum yang mengatur layanan angkutan umum
berbasis aplikasi;
Telah terdapat best practices dari daerah-daerah lain
yang dapat menjadi model bagi Kota Bandung dalam
penggunaan IT dalam pengelolaan lalu lintas dan
pengelolaan angkutan umum;
Beberapa kebijakan transportasi Kota Bandung dapat
mendukung pengembangan IT untuk pengelolaan
angkutan umum dan pengelolaan lalu lintas
Bisnis transportasi berbasis aplikasi didasarkan pada lalu
lintas data on-line sehingga tidak akan mengganggu
pendapatan pengemudi armada dari ongkos
transportasi yang dibayarkan pengguna layanan
Pemkot Bandung dapat mengadopsi model ini untuk
pengembangan layanan angkutan umum di area
blankspot
Pemkot Bandung telah memiliki Command Center
dengan peralatan terkini yang dapat diintegrasikan
dengan pola pengelolaan lalu lintas cerdas (Intelligent
Transport System)
Hampir seluruh area utama di Kota Bandung sudah
dilayani Fiber Optic
Kesimpulan Sementara
Penyebaran info keberadaan angkutan pelengkap angkutan kota
perlu lebih diperluas dengan keberadaan teknologi aplikasi IT;
Pemerintah Kota perlu memperhatikan usaha ojek konvensional
untuk dikelola melihat keterhubungannya dengan rute-rute
angkutan kota, pada sisi lain ojeg masih belum secara legal
dinyatakan sebagai moda angkutan umum
Teknologi ATCS perlu diperbaharui dengan segera;
Perlu data yang lebih up to date terkait kuantitas dan kualitas
layanan angkutan umum eksisting sehingga aplikasi IT dapat tepat
sasaran pada moda angkutan umum yang benar-benar masih
dapat berjalan baik secara layanan maupun secara perhitungan
bisnis, mengingat Kota Bandung tengah melakukan beberapa
pembenahan angkutan umum seperti konversi angkot menuju Bus
Rapid Transit, dan lain-lain
REKOMENDASI
Rekomendasi pada aspek IT
Pengembangan Aplikasi Transportasi Terpadu Kota Bandung yang
didalamnya terdiri dari:
Aplikasi untuk memanggil ojek dan taksi konvensional (on-demand application).
Aplikasi ini dibutuhkan untuk menyeimbangkan persaingan antara ojek dan taksi
konvensional dengan ojek dan taksi online. Aplikasi ini dapat dikelola oleh dinas
perhubungan, dinas komunikasi dan informatika atau pula dapat dikelola oleh
Bandung Command Center
Aplikasi untuk mengetahui rute, tempat pemberhentian dan jadwal kedatangan
dan keberangkatan TMB, Angkutan Kota dan transportasi umum lainnya
termasuk didalamnya informasi mengenai titik-titik perpindahan antar moda.
Aplikasi ini diperlukan untuk memudahkan masyarakat Kota Bandung dalam
melakukan perpindahan di Kota Bandung.
Informasi lokasi berbagai tempat wisata di kota Bandung termasuk wisata
kuliner, wisata budaya dan wisata alam. Contoh yang sudah diimplementasikan
dengan baik seperti di Kota Solo
Kerjasama penyediaan data
rute dan trayek angkutan
umum di Kota Bandung
dengan Google.
Penggunaan aplikasi Google
Maps di Indonesia cukup besar
dan rutin. Namun jika kita
melakukan pencarian rute di
Kota Bandung, opsi rute
angkutan umum belum
tersedia, berbeda halnya
dengan di kota Jakarta.
Kerjasama data ini bertujuan
agar pengguna aplikasi
Google Maps (baik masyarakat
lokal bandung maupun
wisatawan) dapat dengan
mudah mendapatkan informasi
angkutan umum yang tersedia.
Pemaksimalan fungsi Bandung Command Center
Mengintegrasikan monitoring dan commanding ATCS di
BCC sehingga setiap pergerakan angkutan umum, bus
kota dan taksi dapat terlacak pergerakannya
Mengintegrasikan monitoring data dari setiap pengelola
ojek/taksi online dengan BCC sehingga dapat selalu
termonitor jumlah dan jangkauannya.
Membuat Tim IT terpadu dalam Bandung Command
Center yang dapat membuat dan mengembangkan
aplikasi-aplikasi yang dibutuhkan Bandung Command
Center sehingga tidak selalu bergantung pada vendor
untuk pengembangan aplikasi. Contoh yang sudah
berjalan pada tim Jakarta Smart City.
Terima Kasih