ARSITEKTUR SIMBIOSIS
Disusun Oleh :
Angkatan 57
JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2009
TERMINAL BUS DAN STASIUN TERPADU SENEN
ARSITEKTUR SIMBIOSIS
LEMBAR PENGESAHAN
Dengan ini menyatakan bahwa mahasiswa yang tertera dibawah ini, dengan
keterangan:
Dengan ini menyelesaikan laporan Skipsi tepat pada waktunya, selama waktu yang
ditentukan.
Jakarta, 8 Agustus 2009
Mengetahui
Ketua Jurusan
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini menyatakan, bahwa sesungguhnya laporan Skipsi ini bukan kutipan dari
hasil karya orang lain, terkecuali telah disebutkan referensiya.
(Muhamad Akbar)
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur, panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
karuniaNya, sehingga penyusunan laporan skripsi dapat diselesaikan.
Laporan skripsi dengan judul TERMINAL BUS DAN STASIUN TERPADU
SENEN, serta bertemakan ARSITEKTUR SIMBIOSIS disusun untuk melengkapi syarat
mengikuti TUGAS AKHIR di jurusan arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Universitas Mercu Buana.
Saya tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu secara moril maupun material didalam proses penyusunan skripsi:
1. Ibu Ir. Tin Budi Utami, MT. sebagai pembimbing Skripsi dan Tugas Akhir, yang
telah mengarahkan penulis dalam penyusunan laporan.
2. Ibu Ir. Tin Budi utami, MT. Selaku ketua jurusan Arsitektur dan Bapak Danto
Sukmajati, MT.
3. Keluarga besar FTSP khususnya jurusan Arsitektur.
4. Orang tua serta kakak dan adik tercinta yang senantiasa memberikan doa restu
serta dukungan moral dan materil yang penuh kepada penulis.
5. Rekan - rekan angkatan 2005 yang selalu memberikan dukungan.
6. Keluarga besar AR-RIFA yang tidak putus dalam doanya.
7. Tim 8 (Nano, Roseno, Kirom, Ade westi, Angi, Tyas, Yasin dan S.M.P) yang telah
meluangkan waktunya untuk membantu.
8. Seluruh teman teman yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
mendujun penuh.
Saya menyadari dalam penyusunan laporan skripsi ini banyak kekurangan dan
kelemahan, untuk itu saya siap menerima kritik dan saran yang membangun untuk
kesempurnaan laporan skripsi ini dan saya ucapkan terima kasih.
Penyusun
ABSTRAK
Kawasan pasar Senen merupakan kawasan padat transportasi yang selalu tidak
terhindar dari kemacetan, ini diakibatkan jumlah volume angkutan umum yang sering
berhenti di sembarang tempat untuk menaikkan dan menurunkan penumpang. Oleh
karena itu, terminal bus dan stasiun merupakan solusi untuk mengatasi masalah
kemacetan di kawasan pasar Senen. Dengan adanya terminal maka jumlah angkutan
umum dapat ditata agar tidak ada angkutan umum yang berhenti di sembarang tempat
untuk menaikkan dan menurunkan penumpang. Terminal bus yang akan direncanakan
adalah terminal dalam kota, ini diakibatkan banyaknya para pendatang dari luar kota
yang ingin ke dalam kota. Meningkatnya minat para masyarakat untuk menggunakan
sarana transportasi darat sangat tinggi. Konsep yang akan direncanakan dalam
mendesain suatu kawasan transportasi di Senen adalah pengabungan sarana
transportasi yaitu terminal bus dan stasiun Senen dalam satu lahan yang saling
menguntungkan satu sama lain dan dihubungkan dengan sarana fasilitas yang
memadai dan lengkap. Permasalahan yang dihadapi dalam merancang adalah
bagaimana mendesain sebuah bangunan umum dilahan yang terbatas dan
mengabungan dua sarana trasnportasi dalam satu kawasan terpadu.
Kata kunci : Terminal bus, Stasiun kereta api dan Symbiosis in Arcitechture.
ABSTRACT
Market area of Senen is solid area transportation which always not protected from
jam, this was resulted the amount of public transport volumes which often desist any
place for the lift on and lift off of passenger. Therefore, bus terminal and station is
solution to overcome the problem of jam in market area of Senen. With existence of
terminal hence public transports amount can be arranged no public transport desisting
[in] any place for the lift on and lift off of passenger. Bus terminal to be planned is
terminal in town, this is resulted to the number of all from outside town which wish into
town. The increasing of enthusiasm societies to use transportation medium land very
high. Concept to be planned in design a transportation area in Senen is alliance of
transportation medium that is bus terminal and station of Senen in one mutual profitting
farm one another and attributed to complete and adequate facility medium. Problems
faced in designing is how design a public building is limited farm and alliance two
medium of transportation in one inwrought area.
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN i
LEMBAR PERNYATAAN ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iv
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Maksud dan Tujuan Penulisan 2
1.3 Permasalahan 2
1.4 Lingkup Pembahasan 3
1.5 Metode pembahasan 3
1.6 Sistematika Pembahasan 3
1.7 Sistematika Pemikiran 4
DAFTAR PUSTAKA 43
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Terminal bus Senen 11
Gambar 2. Area depan pasar Senen 11
Gambar 3. Area parkir Stasiun Senen 11
DAFTAR LAMPIRAN
1. Studi BandingTerminal Bus 1
2. Studi Banding Stasiun Kereta Api 4
3. Studi Banding Stasiun Asia dan Amerika 9
4. Karakteristik Moda 10
DAFTAR IMAGE
1. Suasana Area Terminal Bus 1
2. Suasana Pintu Masuk Lobby 2
3. Susana Interior 3
4. Suasana Hall Penghubung 4
5. Suasana Stasiun 5
6. Perspektif 6
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Permasalahan
Permasalahan dalam merencanakan Kawasan terminal dan stasiun terpadu Senen
dapat dibagi dua yaitu:
a. Permasalahan non Arsitektur
Kemacetan yang sering terjadi akibat volume kendaraan yang berlebihan
dan kurang tertatanya sarana transportasi umum
Menjadikan terminal dan stasiun sebagai tempat penyedia moda
angkutan.
Bagaimana menciptakan terminal dan stasiun sebagai sarana antar moda
transportasi yang terpadu.
b. Permasalahan Arsitektur
Merencanakan sirkulasi kendaran umum yang terorganisir.
Menjamin keselamatan bagi pengguna sarana antar moda terutama untuk
menaikkan dan menurunkan penumpang di tempat yang sudah ditetapkan
(terminal bus).
Manciptakan bangunan terminal bus dan stasiun yang memiliki fungsi bagi
pengguna sarana transportasi umum.
Menciptakan keterpaduan antara terminal bus dan stasiun serta hall yang
merupakan sebagai penghubung.
Analisa
Konsep
Konsep tapak
Konsep sirkulasi
Konsep bangunan
Feed back
Desain
BAB II
TINJAUAN UMUM
1
www.wikipedia.com,terminal bus
2
Menhub No. 31 Tahun 1995 Tentang Terminal Transportasi Jalan
3. Sistem kontrol
4. Sistem informasi
Keterangan :
a). Existing
b). Perencanaan
c). Tetap dengan yang sudah ada
3
www.wikipedia.com,stasiun kereta api
1. Stasiun diatas permukaan tanah 1. Stasiun penumpang 1. Stasiun kecil 1. Stasiun awal/akhir (terminal 1. Stasiun jarak dekat (commuter
bersama platform. station) station)
2. Stasiun diatas platform dan 2. Stasiun barang Pemberhentian berupa halte sementara 2. Stasiun jarak sedang (medium
jalan rel. untuk melayani penumpang dibawah 3000 distance station)
org/hari.
3. Stasiun dibawah platform dangan 3. Stasiun langsiran 3. Stasiun jarak jauh (long
jalan layang kereta api. distance station)
Keterangan :
a). Existing b). Perencanaan c). Tetap dengan yang sudah ada
4
UU No.23 Tahun 2007 (Komunikasi dan Informasi Perkeretaapian Indonesia)
Gambar 3. Area parkir Stasiun Senen Gambar 4. Area peron Stasiun Senen
Kesimpulan :
Sirkulasi terminal bus harus teratur dengan keluar dan masuknya
kendaraan.
Bangunan terminal bus berfungsi untuk menampung calon penumpang.
Terminal bus harus memiliki peron kedatangan dan keberangkatan serta
adanya pelindung dari sinar matahari yaitu atap atau shelter.
Terminal bus merupakan sarana transportasi yang penting bagi suatu
perkotaan, karena sebagai penghubung antara daerah satu dengan yang
lain.
Kesimpulan :
Dilihat dari segi bentuk bangunan, semua stasiun di Jakarta merupakan
bangunan lama yang harus dipertahankan keasliannya, jika bangunan
tersebut mengalami perkembangan bentuk.
Sirkulasi masuk dan keluar dari stasiun dibedakan agar tidak terjadi
penumpukan penumpang.
Stasiun harus memiliki peron yang beratap.
BAB III
TINJAUAN KHUSUS
5
www.wikipedia.com,arsitektur
6
Symbiosis in Architecture (Yuda Nugraha, 21 Mei 2007)
budaya berarsitektur bisa dalam bentuk simbiosis antara ruang dalam dengan ruang
luar, simbiosis antara privat dengan ruang publik, simbiosis antara yang bersejarah
dengan yang kontemporer, simbiosis antara abstraksi dan simbolisme, dan lain lain.
Untuk memungkinkan terjadinya simbiosis diperlukan yang disebut sebagai intermediary
space. Intermediary space begitu penting karena bisa menggandeng elemen elemen
dualisme yang berlawanan untuk menaati peraturan yang berlaku, untuk mencapai
kesepahaman bersama.7
Ketika dua jenis atau sedikitnya dua individu yang mewakili dua jenis berbeda
dan saling berhubungan baik, maupun jenis kedua-duanya bermanfaat baginya, maka
itulah yang disebut simbiosis. Ini juga yang mungkin untuk suatu hubungan simbiotik
antara dua organisma jenis yang sama. Organisme mulai bekerja hubungan simbiotik
disebut simbiosis.
stasiun
Terminal bus
Hall
7
Simbiosis dalam berbudaya arsitektur (Filsafat Kisho Kurokawa). Indonesia design, hal 82.
8
Simbiosis dalam berbudaya arsitektur(Karya Kisho Kurokawa).. Indonesia design, hal 83.
c. Kesimpulan :
Terminal bus hanya sebagai terminal transit
Pengabungan terminal bus dan stasiun dalam satu kawasan adalah untuk
mempermudah pemilihan moda angkutan umum bagi masyarakat.
Terminal bus dan stasiun merupakan sarana transportasi yang penting
bagi suatu perkotaan.
Bangunan terminal bus dan stasiun terpisah dan dihubungkan dengan
sarana fasilitas penunjang.
BAB IV
ANALISA PERANCANGAN
LOKASI
Letak lokasi yang terintegrasi dengan kawasan pasar Senen akan menjadi
pendukung untuk kelansungan pertumbuhan dari pasar Senen, karena
transportasi merupakan sarana penting.
Perpindahan terminal bus menyatu dengan stasiun akan memudahkan
pemilihan moda bagi pengguna angkutan umum.
Penghubung antara terminal bus dan stasiun dengan kawasan pasar Senen
akan menggunakan jembatan.
stasiun
Pasar Senen Terminal bus
Jembatan Hall
4.1.1 Transportasi
Sarana alat transportasi yang ada pada kawasan pasar Senen ada dua jenis yaitu
1. Terminal bus Senen
Terminal bus Senen memiliki angkutan umum seperti Mikrolet, Kopaja,
Metromini serta Bus Kota. Semua angkutan umum ini masuk ke
terminal bus Senen untuk datang, berhenti dan pergi mengantarkan
penumpang ke tujuan tertentu sesuai trayek dalam kota
Gambar 13. kondisi existing angkutan umum masuk, berhenti dan keluar
2. Stasiun Senen
Stasiun Senen memiliki angkutan massal yang banyak mengangkut
penumpang seperti KA dan KRL.Semua kereta masuk ke stasiun untuk
datang, berhenti dan pergi mengantarkan penumpang ke tujuan
tertentu sesuai trayek jarak dekat dan jarak jauh atau dalam dan luar
kota.
Gambar 14. kondisi existing kereta api masuk, berhenti dan keluar
stasiun
Terminal bus
Hall
8
Viva news (Pemprov DKI Akan Pugar 18 Terminal Bus, Kamis 9 Februari 2009)
Penumpang Bus
Jumlah kenaikan penumpang di terminal Senen mencapai 70% dari
21.315 armada yang melayani 400 ribu penumpang perhari pada 31
trayek dalam kota9.
Penumpang Kereta api
Berdasarkan data dari stasiun Senen, Jumlah penumpang mengalami
kenaikkan mencapai 7.569, dan pada hari biasa jumlahnya sekitar 5.000
orang, terjadi pada menjelang pemilu 200910
Kesimpulan : Dengan jumlah penumpang yang besar, maka kebutuhan
ruang hall yang mengabungankan terminal bus dan stasiun harus luas dan
besar untuk menghindari penumpukan penumpang.
9
Sumber TMC (Traffic Management Center) Dit Lantas PMJ
10
TvOne (Jumlah Penumpang Melonjak Menjelang Pemilu, Rabu 8 April 2009)
Barang adalah suatu benda yang dibawa oleh manusia atau penumpang.
Menara pengawas
Hall Perbelanjaan
Pejalan kaki
berhubungan
MUHAMAD AKBAR 41205010006 21
TERMINAL BUS DAN STASIUN TERPADU SENEN
ARSITEKTUR SIMBIOSIS
Hall Perbelanjaan
Restoran R. Operasional
Peron KA
Taman R. keamanan
Hall R. informasi
Toilet Wartel
Fasilitas Penunjang
Sarana Retail 48 m2/org 20 unit SNU 48 m2x 20 960 m2
2 2 2
Perbelanjaan/ Super market 3 m /org 200 org SNU 3 m x 200 600 m
Hall Kios PKL 12 m2/org 40 unit A 12 m2x 40 480 m2
2 2
Dept. Store 1-2,5 m /org 2000 org SNU 1 m x 2000 2000 m2
Gudang 20% ls DS - SMPD 2000 m2x 20% 400 m2
2 2
Restoran 1,4 m /org 300 org SNU 1,4 m x 300 420 m2
Dapur 40% ls resto - N 420 m2x 40% 168 m2
2 2
Kasir 5% ls resto - N 420 m x 5% 21 m
Cafe 6,5 m2/unit 10 unit A 6,5 m2x 10 65 m2
2
Sirkulasi service 40% ls SM - A 600 m x 40% 240 m2
Toilet 25 m2/unit 2 unit N 2 unit x 25 50 m2
2 2
Telepon Umum 1,2 m /org 10 org N 1,2 m x 10 12 m2
2 2 2
ATM 3 m /org 4 bh A 3m x4 12 m
2 2
Musholla 1,2 m /org 50 org A 1,2 m x 50 60 m2
2 2
R. Informasi 2,5 m /org 2 unit TSS 2,5 m x 2 5 m2
Pos jaga 4 m2/org 4 unit AJM 4 m 2x 4 16 m2
Total 5509 m2
R.Kesehatan R. Tunggu 1,4 m2/org 20 org N 1,4 m2x 20 28 m2
2 2 2
R. Penerima 3 m /org 1 org A 3m x1 3m
R. Periksa 9 m2/org 2 unit x 2 N 9 m2x 2x2 36 m2
2 2
Apotik 20 m /unit 1 unit A 20 m x 1 20 m2
Toilet 25 m2/unit 2 unit N 2 unit x 25 50 m2
Total 137 m2
R.Utilitas R. Kepala ME 9,5 m2/org 3 org A 9,5 m2x 3 28,5 m2
R. Mesin - - A - 80 m2
R. Pompa - - A - 188 m2
R. Gemset & Panel - - A - 85 m2
Total 381,5 m2
2 2
Area Parkir Parkir Mobil 12,5 m /org 50 unit A 12,5 m x 50 625 m2
2 2 2
Parkir Motor 2 m /org 150 unit A 2 m x 150 300 m
2 2
Parkir Mobil barang 12,5 m /org 5 unit A 12,5 m x 5 62,5 m2
R. loading 10% ls parkir - N 65,2 m2x 10% 6,25 m2
Total 993,8 m2
Rekapitalisasi
Kesimpulan :
Luas Lahan : 5 Ha = 50.000 m2
KDB = L. Dsr Bangunan
L. lahan
50% = L. Dsr Bangunan
50.000 m
= 25.000 m
KLB = L. Total Bangunan
L. lahan
2 = L. Total Bangunan
50.000
L. Total Bangunan = 100.000 m
b. Bangunan Stasiun
Bangunan stasiun Senen merupakan bangunan cagar budaya yang harus
dilestarikan dan dijaga keberadaannya.
Dengan adanya perencanaan terminal bus dan stasiun dalam satu
kawasan maka penghubung antara terminal bus dan stasiun bisa dengan
hall, taman, plaza dan tempat peristirahatan bagi calon penumpang,
sehingga bangunan asli dari stasiun tidak dirubah hanya sirkulasi yang
menghubungan bagi calon penumpang.
LOKASI
Terminal Stasiun
bus hall
Jembatan penghubung
Kawasan pasar Senen
Terminal Stasiun
bus hall
Terminal Stasiun
bus hall
pagar
Pintu masuk
Pintu keluar
Pencapaian menuju pada terminal bus dan stasiun Senen adalah bisa dari
beberapa arah dan dengan kendaraan yang digunakan seperti:
Akses kendaraan dari arah Gunung Sahari dengan Jl. Stasiun Senen.
Akses kendaraan dari arah Gunung Sahari dengan Jl. Pasar Senen.
Akses kendaraan dari arah Tugu Tani dengan Jl. Prapatan Kwitang.
Akses kendaraan dari arah Matraman dengan Jl. Kramat Raya.
Akses kendaraan dari arah Cempaka Putih dengan Jl. Kramat bunder.
Kesimpulan : Akses kendaraan menuju terminal bus dan stasiun Senen
bisa dicapai dengan Bus Patas, Bus Metromini/ Kopaja, Mikrolet, Taksi
Keteranga :
Bus besar
Bus sedang
Mini bus
Kereta api
Taksi
Kendaraan pribadi
Kendaraan servis
Jalur sirkulasi bus besar (Bus Kota) akan berada paling dekat dengan
stasiun, karena daya tampung penumpang lebih banyak.
Jalur sirkulasi bus sedang (Metromini/ Kopaja) akan berada di tengah
antara bus besar dan mini bus, karena daya angkut penumpang yang
sedang.
Jalur sirkulasi mini bus (Mikrolet) akan berada berhadapan dengan jalan
raya, karena daya angkut penumpang lebih sedikit.
Jalur sirkulasi kereta api akan tetap dengan yang sudah ada serta
berjumlah 7 jalur.
Jalur taksi akan berada di luar area terminal.
Jalur sirkulasi kendaraan service akan terpisah dengan kendaraan
umum dan memiliki jalur khusus dan parkir di basemen.
Jalur sirkulasi kendaraan pribadi akan terpisah dengan kendaraan
lainnya dan memiliki jalur khusus menuju tempat parkir yang berada di
luar bangunan dan di basemen.
Kesimpulan : semua jenis kendaraan memiliki jalur tersendiri untuk
menghindari persinggungan antar kendaraan.
BAB V
KONSEP PERANCANGAN
stasiun
Terminal bus
Hall
Kawasan
perbelanjaan
Senen
Lokasi
Orientasi
Stasiun
Hall
Terminal Bus
Stasiun
Hall
Terminal Bus
Kendaraan pribadi
5.3.3 Penzoningan
Zoning Vertikal
Selasar sarana komersil
Kantor terminal bus dan perbelanjaan
Kantor stasiun KA Loket dan sarana
Lobby terminal bus fasilitas penunjang
Jembatan penghubung
ke pasar Senen
Basemen parkir kendaraan Hall berupa sarana
pribadi dan servis fasilitas pelengkap
Sirkulasi penumpang
parkir kendaraan
Hall penghubung
Taman
Retail
Peron kedatangan dan Fasilitas pelengkap
keberangkatan bus
Terminal bus
Sirkulasi penumpang
menuju peron bus
Penghijauan Entrance
Terminal bus
Stasiun
Jembatan
HALL
Peron KA
Sirkulasi bus
Hall
Terminal Bus
Hall
Terminal
Bus
Terminal
Bus
Stasiun
Stasiun
Hall
Parkir kendaraan
Terminal Bus
Stasiun
Hall
c. Perbelanjaan
Letak pertokoan atau retail tidak terlalu jauh dengan jalur sirkulasi
penumpang.
Jalur sirkulasi pertokoan dengan jalur sirkulasi penumpang tidak
bersinggungan
Sirkulasi servis dan utilitas yang terpisah dengan jalur sirkulasi
penumpang tidak saling bersingungan.
d. Barang
Memerlukan tempat untuk bongkar muat barang yang dekat dengan
gudang dan daerah pengangkatan ke bus atau kereta api.
Memiliki sirkuasi dan pintu tersendiri yang tidak bersinggungan dengan
sirkulasi penumpang.
e. Sistem tiket
manual atau tiket box untuk calon penumpang jarak jauh.
menggunakan mesin tiket untuk calon penumpang jarak dekat.
Atap
Menggunakan plat beton pada area tertentu.
Menggunakan struktur rangka baja pada area tertentu seperti peron
terminal dan stasiun.
Menggunakan bahan yang ringan untuk atap.
Fasade bangunan stasiun tidak dirubah hanya berubah pada bangunan peron
yang merupakan pelindung penumpang dari sinar matahari.
5.8.1 Komunikasi
Sistem kominikasi antara terminal dan stasiun terpisah.
Untuk operasional kereta api jaringan komunikasi berasal dari bangunan
stasiun yang menghubungkan komunikasi dengan kereta api dan stasiun
lain.
Untuk operasional bus jaringan komunikasi berasal dari banguna terminal
yang terpancar melalui menara terminal.
Sistem intercom digunakan untuk menghubungkan langsung antar ruang
yang berbeda.
Lift
Lift yang digunakan dibedakan atas lift penumpang dan lift barang
5.8.4 Pengudaraan
Pengudaran secara alami dan buatan.
Ruang terbuka yang ada di area terminal dan stasiun dibuat sistem
pengudaran secara alami.
Ruang tertutup yang ada diarea terminal dan stasiun menggunakan sistem
pengudaraan buatan yaitu pemasangan AC dan digunakan pada ruangan
tertentu. Stasiun KA
Terminal bus
Air hujan
Sistem drainase air hujan diarahkan kepinggir masing-masing bagian
bangunan lalu ditransfer melalui pipa vertikal yang ditempelkan pada
kolom dan dibuang kesaluran air.
5.8.7 Sampah
Sampah yang berasal dari bawaan para calon penumpang semntara
ditampung baksampah kemudian setelah penuh ditampung ke pool sampah
sebeum di buang ke pembuangan akhir sampah kota.
DAFTAR PUSTAKA
1
Daftar rute angkutan Jakarta
2 Jenis Bangunan Bangunan tua, tetapi sudah Bangunan tua Bangunan tua Bangunan tua yang
direnovasi besar-besaran merupakan cagar budaya
3 Alamat stasiun Jl Medan Merdeka Timur, Jakarta Jl Manggarai Utara, Jakarta Jl Bekasi Timur Raya, Jakarta Jl Stasiun Senen, Jakarta
Pusat Selatan Timur Pusat
4 Jenis stasiun Stasiun besar Stasiun besar Stasiun besar Stasiun besar
5 Jaringan pelayanan Antar kota antar provinsi Antar kota antar provinsi Antar kota antar provinsi Antar kota antar provinsi
Antar kota dalam provinsi komuter Antar kota dalam provinsi komuter
komuter
6 Fungsi pelayanan stasiun penumpang stasiun penumpang stasiun penumpang stasiun penumpang
stasiun langsiran stasiun langsiran stasiun langsiran
7 Letak bangunan stasiun Stasiun dibawah platform dengan Stasiun diatas platform dan Stasiun diatas platform dan jalan Stasiun diatas platform dan
jalan layang kereta api. jalan rel. rel. jalan rel.
8 Letak jalur Stasiun Stasiun Antara Stasiun Antara Stasiun Antara Stasiun Antara
17 Profil penumpang Kelas atas Kelas sedang Kelas atas Kelas sedang
Kelas sedang Kelas bawah Kelas sedang Kelas bawah
Kelas bawah Kelas bawah
20 Ruang duduk penumpang Tempat duduk untuk 2 orang Tempat duduk untuk 1 orang Tempat duduk memanjang Tempat duduk untuk 4 orang
b. Perencanaan
Perencanaan Stasiun Kereta Api
No St. Gambir St. Manggarai St. Jatinegara St. Senen
1 Bangunan stasiun
2 Kondisi bangunan Stasiun Gambir dahulu adalah Perubahan stasiun terjadi Perubahan stasiun terjadi pada Bangunan stasiun tidak
banguan tua, kini berubah menjadi pada bentuk bangunan dan bentuk bangunan serta merubah dirubah hanya terintregrasi
bangunan stasiun yang modern peron dan tidak mengubah total semua bentuk bangunan dengan terminal dan
karena sudah direnovasi besar- bangunan lama yang sudah lama dan bangunan stasiun bangunan banguan baru
besaran pada tahun 1990-an ada serta menambah kesan menjadi modern pada kawasan pasar senen
bangunan stasiun yang
modern
3 Fungsi banguanan Tetap sebagai stasiun Tetap sebagai stasiun Tetap sebagai stasiun Tetap sebagai stasiun dan
terminal
4 Sirkulasi penumpang Berbeda dengan bangunan Berbeda dengan bangunan Berbeda dengan bangunan sama dengan bangunan
stasiun yang lama stasiun yang lama stasiun yang lama stasiun yang lama hanya saja
ada sirkulasi baru dari
terminal
5 Jaringan pelayanan stasiun Antar kota antar provinsi Antar kota antar provinsi Antar kota antar provinsi Antar kota antar provinsi
Antar kota dalam provinsi komuter Antar kota dalam provinsi komuter
komuter
6 Fasilitas umum Lebih lengkap Lebih lengkap Lebih lengkap Lebih lengkap
nyaman nyaman nyaman Adanya terminal
nyaman
Bangunan lama yang tidak dirubah menjadi Banguan lama terintregrasi dengan bangunan baru Banguan baru yang berintregarasi dengan
bangunan baru terminal dan gedung gedung tinggi
3 Peron
4. Karakteristik Moda
No Variabel Moda
Bus Kereta api Kapal Pesawat udara
1 Biaya operasi (Rp./seat-km) 33 118 294 365-399
2 Kapasitas angkut 22 400 100-150 120-160
(penumpang)
3 Kecepatan rata-rata 60-70, tergantung kondisi lain 70-80, tergantung kepadatan lintas 35 (tergantung cuaca dan ukuran 700 (B-737)
(km/jam) mesin kapal)
4 Kebutuhan Relatif tidak memerlukan prasarana Memerlukan prasarana khusus Memerlukan prasarana khusus Memerlukan prasarana khusus
prasarana/fasilitas untuk khusus, kecuali jaringan jalan yang (jalan rel) yang didukung persinyalan pelabuhan) yang didukung fasilitas (bandara) yang didukung fasilitas
operasi sarana digunakan pengguna lainnya dan komunikasi keselamatan pelayaran keselamatan penerbangan
5 Sifat pelayanan Lokal, relatif door-to door services Relatif lokal, point to point services Regional scale, point to point only Regional scale, point to point only
(stasiun ke stasiun) memerlukan (pelabuhan memerlukan sarana (bandara ke bandara), memerlukan
sarana pendukung untuk mencapai pendukung untuk mencapai tujuan sarana pendukung untuk mencapai
tujuan akhir perjalanan akhirperjalanan tujuan akhir
6 Polusi (udara) yang Tinggi, single engine per vehicle, Relatif rendah, single engine per Relatif rendah, single engine per Relatif tinggi, meskipun single
ditimbulkan sifat lokal, regional rangkaian, sifat lokal, regional vehicle tapi kapasitas angkut tinggi, engine per vehicle konsumsi BB tinggi,
sifat lokal, regional, nasional sifat lokal, regional, nasional, global
7 Keselamatan(operasi) Relatif rendah, sangat tergantung Relatif tinggi, karena mempunyai Relatif tinggi, menerapkan prosedur Tinggi, menerapkan prosedur
pada kondisi lain selama perjalanan lintasan sendiri dan menerapkan keselamatan yang baku keselamatan yang baku
dan perilaku pengemudi prosedur keselamatan yang baku
8 Aksesibilitas ke Angkutan pribadi, APU Angkutan pribadi, APU Angkutan pribadi, APU khusus Angkutan pribadi, APU khusus
prasarana/fasilitas (taksi/DAMRI) (taksi/DAMRI)
9 Kemudahan mendapatkan Tinggi, via agen bis atau langsung Tinggi, via agen atau langsung Realtif tinggi, via agen perjalanan/ Tinggi, via agen perjalanan via telpon
seat terminal stasiun PELNI
10 Kenyamanan Sangat tinggi, barang bawaan relatif Tinggi, barang bawaan relatif banyak Tinggi, barang bawaan relatif banyak Rata-rata, barang bawaan (kabin)
banyak terbatas
11 Frekuensi pelayanan Harian (keberangkatan sore hari) Harian (keberangkatan sore hari) Mingguan Harian (keberangkatan rela
tiap jam)
12 Nilai waktu Cukup tinggi Cukup tinggi Rendah Tinggi
Catatan: pengamatan pada kondisi normal, moda bis, KA, kapal laut pada kelas eksekutif, pesawat udara pada kelas ekonomi
Sumber: Balitbang Perhubungan, 2003
SUASANA INTERIOR
SUASANA STASIUN
PERSPEKTIF