Puji dan Syukur penulis sampaikan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat dan kasihNya, sehingga penulis dapat meneyelesaikan Tugas Akhir ini.
Adapun tujuan penulisan Tugas Akhir dengan judul “ANALISIS KECELAKAAN
LALU LINTAS DI RUAS JALAN SKYLAND ABEPURA – ENTROP,
JAYAPURA” adalah untuk melengkapi syarat untuk menyelesaikan jenjang
pendidikan tinggi Program Strata-1 (S-1) di Fakultas Teknik Program Studi Teknik
Sipil Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Harapan penulis melalui Tugas Akhir ini adalah semakin menambah serta
memperdalam ilmu pengetahuan dalam bidang Teknik Sipil baik bagi penulis
maupun pihak lain.
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini tidak mungkin dapat diselesaikan
tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu menulis
dalam menyelesaikan penulisan Tugas Akhir ini, antara lain:
1. Ibu Sushardjanti Felasari, ST.,M.Sc.,CAED.,Ph.D., selaku Dekan Fakultas
Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
2. Bapak Ir. AY. Harijanto Setiawan, M.Eng.,Ph.D., selaku Ketua Program Studi
Teknik Sipil Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
3. Ibu Ir. JF.Soandrijanie Linggo., M.T., selaku dosen pembimbing yang telah
sabar meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan membimbing penulis
seperti orang tua sendiri dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
4. Para dosen di Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Atma
Jaya Yogyakarta yang telah bersedia mendidik dan membagikan ilmu kepada
penulis.
5. Keluarga tercinta, Ayah, Mama, dan adik-adikku Dinda, Tamara, Tesa dan
Natanael serta Pade Kun dan Made Vian yang selalu memberi dukungan doa,
kasih, perhatian, motivasi dan semangat yang tidak pernah henti kepada penulis
sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.
v
6. Saudari Earlien Stephanie Sarwom yang selalu memberikan kasih, doa,
dukungan, motivasi dan semangat kepada penulis.
7. Sahabat-sahabatku, Anggi, Amy, Fadel dan Akbar yang selalu memberikan doa,
dukungan, dorongan, motivasi, dan semangat kepada penulis.
8. Teman-teman seperjuanganku, “The Freak Family” dan “Futsal UAJY” yang
selalu memberikan hiburan dan semangat kepada penulis.
9. Teman-teman seperjuangan sipil angkatan 2015 yang telah memberikan
dukungan kepada penulis.
10. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu penulis dan menyelesaikan Tugas Akhir ini.
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan tugas akhir ini.
vi
DAFTAR ISI
vii
4.3. Lokasi Penelitian .................................................................................... 31
4.4. Waktu Penelitian ..................................................................................... 31
4.5. Bagan Alir Penelitian .............................................................................. 31
BAB V ANALISIS DAN PENELITIAN ...................................................... 33
5.1. Survei Lapangan ..................................................................................... 33
5.1.1. Perlengkapan Jalan ..................................................................... 33
5.1.2. Lebar Perkerasan dan Bahu Jalan ............................................... 36
5.1.3. Tata Guna Lahan ......................................................................... 37
5.2. Penentuan Daerah Rawan Kecelakaan (Black Spot) .............................. 40
5.2.1. Jumlah Kecelakaan dan Korban Kecelakaan .............................. 40
5.2.2. Tempat Kejadian Kecelakaan Lalu Lintas .................................. 42
5.2.3. Waktu Kejadian Kecelakaan ....................................................... 46
5.2.4. Penyebab Kecelakaan Lalu Lintas .............................................. 47
5.2.5. Tipe Kecelakaan Lalu Lintas ...................................................... 51
5.2.6. Jenis Kendaraan yang Terlibat Kecelakaan ................................ 52
5.2.7. Jumlah Kendaraan yang Melintas ............................................... 54
5.3. Penyebab Utama Kecelakaan Lalu Lintas .............................................. 57
5.4. Angka Kecelakaan .................................................................................. 58
5.5. Upaya-Upaya Menurunkan Tingkat Kecelakaan .................................... 59
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 64
6.1. Kesimpulan ............................................................................................. 64
6.2. Saran ....................................................................................................... 66
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 67
LAMPIRAN .................................................................................................... 68
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
INTISARI
“ANALISIS KECELAKAAN LALU LINTAS STUDI KASUS DI RUAS
JALAN SKYLINE ABEPURA-ENTROP, JAYAPURA”, Firmansyah Eko
Saputro, NPM: 15 02 15905, tahun 2019, PPS Transportasi, Program Studi Teknik
Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
xii
BAB I
PENDAHULUAN
tempat ke tempat lainnya yang dikontrol oleh manusia ataupun mesin. Seiring
jumlah kepemilikan kendaraan tak dapat dibatasi sehingga semakin banyak pula
kebutuhan yang harus dipenuhi setiap orang baik dalam bidang ekonomi, sosial
budaya, politik dan lain-lain. Semua kegiatan yang dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan tersebut tentunya tidak terlepas dari sarana dan prasarana transportasi
kepadatan arus lalu lintas. Mengingat Kota Jayapura adalah ibu kota provinsi dari
berada di kota jayapura. Keadaan ini menyebabkan kepadatan arus lalu lintas yang
terjadi pada jam-jam sibuk seperti pagi hari dan sore hari dimana para pelajar dan
pekerja memulai dan mengakhiri kegiatan mereka dan juga pada saat hari libur,
dimana sering sekali terjadi banyak kendaraan yang tidak berhati-hati dan tidak
1
2
sehingga tidak mengherankan pergerakan lalu lintas diruas jalan ini dari tahun
mengalami peningkatan. Menurut data yang di dapatan dari Polres Jayapura Kota
di ketahui bahwa ruas Jalan Skyline Abepura-Entrop ini merupakan salah satu
JUMLAH KORBAN
NO TAHUN
LAKA MD LB LR
Keterangan :
MD : Meninggal dunia
LB : Luka berat
LR : Luka ringan
3
Gambar denah Lokasi survei juga dapat di lihat pada gambar di bawah ini :
kepadatan arus lalu lintas dengan beragamnya perilaku pengendara. Hal ini tidak
Jayapura, terlebih lagi karena jalur ini sering dilewati banyak kendaraan serta
menurut data dari Polres Jayapura Kota selama tiga tahun terakhir kejadian
Jayapura.
4
Abepura-Entrop, Jayapura.
2. Menentukan daerah rawan kecelakaan (black spot) pada ruas Jalan Skyline
Abepura-Entrop, Jayapura.
Agar penulisan tugas akhir ini lebih terfokus dan jelas, maka ruang lingkup
2. Data kecelakaan yang di pakai berdasarkan data dari Polres Jayapura sepanjang
pengelolaan kelengkapan jalan raya dan kepada pengguna jalan tentang perilaku
Sistem penulisan tugas akhir ini adalah untuk memberikan Gambaran secara
umum yang mencakup semua bab yang akan dibahas. Adapun seistematika
Bab I. Pendahulan
Bab ini akan membahas tentang latar belakang dalam melakukan penelitian
penelitian yang akan di capai nantinya seperti apa, batasan masalah dalam
penelitian agar penelitian yang dilakukan lebih jelas dan terfokus dan manfaat
referensi penulis.
literatur.
6
Di dalam bab ini berisi uraian tentang data yang di amati kemudian diolah
dalam penelitian dengan metode yang diterapkan, kemudian dilakukan analisis dan
Di dalam bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil penelitian berdasarkan
analisis yang telah di bahas, sedangkan saran bersi tentang masukan-masukan yang
di tujukan kepada penulis agar penelitian yang dilakukan diperoleh hasil yang
maksimal.
Lalu Lintas dan sejenisnya telah dilakukan di beberapa tempat berbeda seperti :
1. Subagyo (2014), dengan judul Analisis Kecelakaan Lalu Lintas di Ruas Jalan
2. Lingga (2017) dengan judul Analisis Kecelakaan Lalu Lintas (Studi Kasus:
3. Siwalete (2018), dengan judul Analisi Kecelakaan Lalu Lintas (Studi Kasus:
Lintas Studi Kasus Ruas Jalan Skyline Abepura-Entrop, Jayapura” belum pernah
dilakukan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Umum
sulit diprediksi dan dimana terjadinya. Kecelakaan tidak hanya trauma, cedera,
berlangsung tanpa diduga atau diharapkan, pada umumnya ini terjadi dengan
cepat. Selain itu tabrakan merupakan puncak dari rangkaian kejadaian yang naas.
(muatan) dan penumpang dari suatu tempat ke tempat lain. Dalam transportasi ada
fisik mengubah tempat dari barang (comoditi) dan penumpang ke tempat lain.
Alat pendukung yang dipakai untuk yang di pakai untuk melakukan proses
pindah, gerak, angkut dan alih ini bervariasi, tergantung pada bentuk objek yang
akan di pindahkan, jarak antara satu tempat ke tempat lain, dan maksud objek
Salah satu prasarana transportasi darat adalah Jalan raya yang meliputi
peruntukan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas pemukaan
8
9
tanah permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan atau air, serta di atas
permukaan air, kecuali kereta api, jalan lori, dan jalan kabel (Peraturan Menteri
dengan pasal 10 bagian kedua Tahun 2004 tentang Jalan, jalan umum
dikelompokkan ke dalam sistem jaringan jalan, fungsi jalan, status jalan dan kelas
jalan.
Sistem Jaringan jalan terdiri dari jaringan jalan primer dan jaringan jalan
sekunder. Definisi kedua sistem jaringan jalan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Sistem Jaringan jalan primer adalah sistem jaringan jalan dengan peranan
2. Sistem Jaringan jalan sekunder adalah sistem jaringan jalan dengan peranan
perkotaan.
Jalan umum menurut fungsinya terbagi atas Jalan Arteri, Jalan Kolektor,
1. Jalan Arteri adalah jalan umum yang berfungsi melayani angkutan utama
dengan ciri perjalanan jarak jauh, kecepatan rata-rata tinggi, dan jumlah jalan
pengumpulan atau pembagi denga ciri perjalanan jarak sedang, kecepetan rata-
3. Jalan Lokal adalah jalan umum yang berfungsi melayani angkutan setempat
dengan ciri perjalanan jarak dekat, kecepatan rata-rata rendah, dan jumlah
lingkungan dengan ciri penjalan jarak dekat, dan kecepatan rata-rata rendah.
Jalan umum menurut statusnya terbagi atas jalan nasional, jalan provinsi,
1. Jalan nasional merupakan jalan arteri dan jalan kolektor dalam sistem jaringan
jalan primer yang menghubungkan antara ibukota provinsi, dan jalan strategi
2. Jalan provinsi merupakan jalan kolektor dalam sistem jaringan jalan primer
3. Jalan kabupaten merupakan jalan lokal dalam sistem jaringan jalan primer
kabupaten dengan pusat kegiatan lokal, antar pusat kegiatan lokal, serta jalan
umum dalam sistem jaringan jalan sekunder dalam wilayah kabupaten, dan
4. Jalan kota adalah jalan umum dalam sistem jaringan jalan sekunder yang
1. Jalan kelas I adalah jalan arteri dan kolektor yang dapat dilalui kendaraan
bermotor dengan ukuran lebar tidak melebihi 2.500 (dua ribu lima ratus)
milimeter, ukuran panjang tidak lebih dari 18.000 (delapan belas ribu)
milimeter, ukuran paling tinggi 4.200 (empat ribu dua ratus) milimeter dan
2. Jalan kelas II adalah jalan arteri, kolektor, lokal dan lingkungan yang dapat
dilalui kendaraan bermotor dengan ukuran lebar tidak melebihi 2.500 (dua
ribu lima ratus) milimeter, ukuran panjang tidak melebihi 12.000 (dua belas
12
ribu) milimeter, ukuran paling tinggi 4.200 (empat ribu dua ratus) milimeter
3. Jalan kelas III adalah jalan arteri, kolektor, lokal dan lingkungan yang dapat
dilalui kendaraan bermotor dengan ukuran lebar tidak melebihi 2.100 (dua
ribu seratus) milimeter, ukuran panjang tidak melebihi 9.000 (sembilan ribu)
milimeter, ukuran paling tinggi 3.500 (tiga ribu lima ratus) milimeter dan
4. Jalan kelas khusus adalah jalan arteri yang dapat dilalui kendaraan bermotor
dengna ukuran kebar melebihi 2.500 (dua ribu lima ratus) milimeter, ukuran
panjang melebihi 18.000 (delapan belas ribu) milimeter, ukuran paling tinggi
4.200 (empat ribu dua ratus) milimeter dan muatan sumbuh terberat lebih dari
10 (sepuluh) ton.
hanya sekedar oleh pnegemudi yang buruk, atau pejalan yang tidak berhati-hati
akan tetapi kecelakaan juga dapat terjadi karena kerusakan kendaraan, rancangan
Ada juga pendapat menurut Oglesby dan Hicks (1993), ada beberapa
faktor yang menyebabkan kecelakaan lalu lintas terjadi antara lain sebagai
berikut:
13
1. Pengemudi (manusia)
titik jalan tertentu, ada juga yang mengendarai kendaraan dengan keadaan
mengantuk.
lalu lintas, dimana terdapat beberapa kondisi jalan yang kurang bagus dan
kurang rata, pengaruh geometri jalan, tidak lengkapnya bagian jalan dan
Volume lalu lintas adalah jumlah kendaraan yang melewati suatu titik tertentu
pada ruas jalan per satuan waktu, dinyatakan dalam kendaraan/jam atau satuan
4. Kendaraan
Kekurangan dalam desain kendaraan dan ban, dimana pada saat melaju
dengan kecepatan tinggi tiba-tiba ban kendaraan sobek, rem kendaraan yang
digunakan blong, atau kondisi ban yang sudah botak atau halus.
14
tanah dasar yang berfungsi memikul beban lalu lintas dengan memberikan rasa
tegangan yang terjadi sebagai akibat pembebanan pada perkerasan ketanah dasar
menempuh jarak tertentu dalam satuan waktu, dinyatakan dalam kilometer per
1. Kecepatan sesaat (spot speed), yaitu kecepatan kendaraaan pada suatu saat di
dalam perjalanan antara dua tempat, dan merupakan jarak anara dua tempat
antara dua tempat tersebut, dengan lama waktu ini mencakup setiap waktu
antara dua titik tertentu di suatu perjalanan, yang akan di tentukan dari jarak
kapasitas jalan, dan tingkat pelayanan yang diberikan oleh jalan tersebut.
15
1. Angel (Ra), tabrakan antara kendaraan yang bergerak pada arah yang berbeda,
bergerak searah.
samping ketika berjalan pada arah yang sama, atau pada arah yang
berlawanan.
4. Head-On (Ho), tabrakan antara yang berjalan pada arah yang berlawanan
(tidak sideswape).
3. Ujian mengemudi.
Menurut Oglesby dan Hicks (1999), tidak ada pengemudi yang sama
maupun kendaraan yang sama. Seperti pengemudi dengan usia yang berbeda
karena seseorang dengan usia lanjut akan bertindak lebih hati-hati terutama pada
keadaan arus lalu lintas sedang padat dan juga pada saat cuaca sedang buruk.
Perilaku pengemudi juga berbeda menurut jenis kelaminnya, dimana para pria
Lintas adalah bagian perlengkapan Jalan berupa lambang, huruf, angka, kalimat,
(2014), Marka Jalan adalah suatu tanda yang berada di permukaan jalan atau di
atas permukaan jalan yang meliputi peralatan atau tanda yang membentuk garis
membujur, garis melintang, garis serong, serta lambang yang berfungsi untuk
mengarahkan arus lalu lintas dan membatasi daerah kepentingan lalu lintas.
Munawar (2004), di antaranya adalah sebagai alat atau fasilitas pelengkap jalan
raya yang berfungsi untuk mengendalikan arus lalu lintas, khususnya dalam hal
Agar tujuan pemasanagn rambu dan marka jalan dapat berfungsi secara
maksimal dan efektif maka harus memenuhi persyaratan yang sudah di tetapkan.
berikut:
5. Perintah yang di sampaikan dihormati dan dipatuhi secara penuh oleh para
pemakai jalan.
LANDASAN TEORI
3.1 Umum
Kecelekaan lalu lintas yang sering terjadi pasti akan menimbulkan korban
Tahun 1993 tentang Prasarana dan Lalu Lintas Jalan menyebutkan bahwa
kecelakaan lalu lintas adalah suatu peristiwa di jalan yang tidak disangka-sangka
dan tidak disengaja melibatkan kendaraan dengan atau tanpa pemakai jalan lain-
nya, mengakibatkan korban manusia atau kerugian harta benda. Korban kecelakaan
lalu lintas dapat berupa korban mati, luka berat dan luka rigan serta diperhitungkan
paling lama 30 (tiga puluh) hari setelah kecelakaan terjadi. Kasus inilah juga yang
lintas yang tidak hanya melibatkan satu kendaraan tetapi beberapa kendaraan
bahkan sering sampai menimbulkan korban meninggal dunia akibat terlalu sering
Jumlah kecelakaan lalu lintas yang terjadi masih didominasi kendaraan atau
manusia. Dimana kecelakaan lalu lintas ini terjadi akibat kelalaian manusia dalam
mengemudi hingga melakukan penyeberangan dalam hal ini zebra cross. Kejadian
ini dapat dicegah dengan memberikan pengertian dalam bentuk sosialisasi atau
penyuluhan kepada warga masyarakat tentang undang-undang lalu lintas serta tata
19
20
Data kecelakaan lalu lintas yang lengkap dan akurat menurut Malkhamah
baik lokasi rawan kecelakaan yang di anggap sebagai black spot adalah ruas
sepanjang 500 m. Sesuai dengan konsep penelitian ini, daerah rawan kecelakaan
merupakan daerah yang angka kecelakaannya tinggi, dan akibat yang di timbulkan
terhadap pelaku kecelakaan cukup parah. Kriteria umum yang dapat digunakan
kecelakaan rata-rata.
kecelakaan rata-rata.
4. Tingkat kecelakaan melebihi nilai kritis yang di turunkan dari analisis statik
yang tersedia.
berikut :
21
𝐽𝐾
𝑇𝐾 = (𝑇𝑥𝐿) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (3.1)
Keterangan :
Ada tiga tipe angka kecelakaan lalu lintas menurut Fachrurozy (1996), yang
terlibat kecelakaan.
membandingkan suatu angka kecelakaan pada ruas jalan yang memiliki jenis lalu
Keterangan :
1. Menurut Khisty (2005), tujuan utama dari perencanaan geometri jalan adalah
menyediakan pergerakan lalu lintas yang aman, efisien, dan ekonomis. Pada
tajam atau bagian luas yang panjang yang ikut dengan lengkung tajam harus
dihindari, karena dapat menimbulkan bahaya kecelakaan lalu lintas. Oleh sebab itu
faktor geometrik jalan juga dapat berpengaruh terhadap jumlah kecelakaan yang
jarak yang di tempuh oleh kendaraan di bagi waktu tempuh. Biasanya dinyatakan
dalam km/jam. Kecepatan ini menunjukan sebuah nilai gerak dari suatu kendaraan.
Menurut Oglesby (1999), Pada dasarnya kecepatan yang terlalu besar untuk
suatu kondisi merupakan salah satu faktor penyebab kecelakaan yang fatal.
kecelakaan lalu lintas yang terkecil, tetapi bila ada kendaraan lain yang melaju
dengan kecepatan yang lebih tinggi atau lebih rendah diluar kecepatan rata-rata
𝐽𝑎𝑢ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑗𝑎𝑙𝑎𝑛𝑎𝑛
𝐾𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑗𝑎𝑙𝑎𝑛𝑎𝑛 = . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (3.3)
𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑡𝑒𝑚𝑝𝑢ℎ
Lebar
Jenis Jalan Koneksitas Kecepatan
Badan Jalan
Lokal Jarak
20 km/jam 7,5 m
Primer sedang
Lokal Jarak
10 km/jam 7,5 m
Sekunder sedang
Lingkungan Jarak
15 km/jam 6,5 m
Primer pendek
Lingkungan Jarak
10 km/jam 6,5 m
Sekunder pendek
pengoperasian dari perangkat pengaturan lalu lintas dan teknik lalu lintas, seperti:
penentuan peraturan lalu lintas dan peralatan kontrolnya, studi pada lokasi rawan
suatu hal yang sangat penting sebagai alat untuk menganjurkan, memperingati dan
mengalihkan pandangannya dari jalan. Jika rambu lalu lintas tidak diterangi, maka
rambu tetap harus mendapat pantulan cahaya agar terlihat di malam hari. Begitu
pula dengan marka jalan yang mempunyai peranan atau fungsi seusai dengan
atau menuntun pengguna jalan dalam berlalu lintas. Melihat fungsi dari marka jalan
maka marka jalan dapat dibuat dengan warna terang sehingga terlihat jelas dan
dapat mengambil perhatian pengguna jalan untuk mengikuti petunjuk marka jalan.
1. Jenis-jenis rambu
b. Rambu larangan; merupakan sebuah rambu lalu lintas yang berfungsi untuk
c. Rambu perintah; merupakan sebuah rambu lalu lintas yang berfungsi untuk
d. Rambu petunjuk; merupakan sebuah rambu lalu lintas yang berfungsi untuk
2. Alat pengarah lalu lintas berupa kerucut lalu lintas berwarna orange dan
3. Pembagi lajur atau jalur berfungsi untuk mengatur lalu lintas dengan
pejalan kaki, dan pekerja dari daerah yang berpotensi tinggi akan
menimbulkan kecelakaan.
c. Garis ganda yang terdiri dari garus utuh dan garis putus-putus;
berfungis untuk menyatakan lalu lintas yang berada pada sisi garis
putus-putus dapat melintasi garis ganda tersebut dan lalu lintas yang
berada pada sisi garis utuh dilarang melintasi garis ganda tersebut.
27
d. Garis ganda yang terdiri dari dua garis utuh; berfungsi untuk
menyatakan lalu lintas yang berada pada kedua sisi garis ganda
yang diwajibkan berhenti oleh alat pemberi isyarat lalu lintas, rambu
a. Garis utuh yang dibatasi dengan rangka garis utuh; berfungsi untuk
rambu-rambu.
28
sebidang antara jalan rel dan jalan, marka lajur sepeda, marka lajur
khusus bus, marja lajur sepeda motor, marka lajur jalan keluar masuk
lokasi pariwisata, marka lajur keluar mesuk gedung dan pusat kegiatan
efek kejut.
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
penelitian yang akan di jadikan sebagai dasar dalam pengkajian suatu masalah atau
pokok bahasan, serta sebagai data pendukung sekunder dan sebagai petunjuk ke
dengan mengkaji dan mempelajari buku-buku, jurnal ilmiah, skripsi terdahulu, dan
literatur lainnya yang berkenaan dengan pokok bahasan yang akan dikaji. Hal ini
Analisis data secara umum dibagi atas beberapa bagian berdasarkan jenis
data yang digunakan dalam perhitungan dan kajian data. Materi yang digunakan
Data primer yang digunakan adalah data yang diperoleh dari hasil
29
30
1. Keadaan fisik dan topografi di sekitar ruas jalan, yang di tinjau berupa lebar
jalan, dan jumlah jalur maupun lajur, rambu dan marka jalan atau tempat
dan lain-lain.
3. Pengukuran kecepatan kendaraan (spot speed) pada saat melewati daerah black
spot.
terkait, contoh seperti Polres kota Jayapura, DPU Bina Marga, Departemen
Perhubungan, dan instansi lainnya yang terkait. Adapun data-data yang diperoleh
1. Polres Kota Jayapura, data yang diambil berapa data tentang laka lantas selama
3 tahun terakhir (mulai tahun 2016 sampai tahun 2018). Data tersebut antara
2. DPU Bina Marga Kota Jayapura, data yang di ambil berupa data geometrik jalan
Lokasi penelitian akan dilaksanakan pada area black spot Jalan Skyland
Abepura-Entop, Jayapura yang didapatan dari data kecelakaan lalu lintas Polres
Jayapura.
dengan data waktu kecelakaan dominan, yang didapatkan dari data kecelakaan lalu
Prosedur penelitian yang akan dilakukan dalam studi ini dapat dilihat pada
Mulai
ç
Studi Literatur
Survey Awal
Pengumpulan Data
Kelengkapan Tidak
Data
Selesai