Anda di halaman 1dari 45

Rumusan Visi -

Misi, Arah
Kebijakan dan
Sasaran Pokok
Pembangunan
Jangka Panjang
2025-2045
Kebumen, 20 Maret 2023
Permasalahan dan Isu Strategis Daerah

2023 2023 2024


AGUSTUS 2023
✓ Orientasi Tim
✓ Pengumpulan data
JANUARI – MARET 2024
✓ FGD tematik
✓ Penyusunan Rancangan
SEPTEMBER 2023
RPJPD 2025-2045
FEBRUARI- ✓ Analisis data dan hasil FGD
APRIL 2024
JUNI 2023 ✓ Perumusan draft Visi, Misi Arah
✓ Musrenbang RPJPD
✓ Evaluasi Kebijakan & Sasaran Pokok RPJPD
MEI-JUNI 2024
RPJPD ✓ Rakor dengan seluruh Perangkat
✓ Pembahasan Raperda
2005-2025 Daerah (Sarasehan)
RPJPD dengan DPRD
OKTOBER-NOVEMBER 2023
AGUSTUS 2024
✓ Penyempurnaan Ranwal RPJPD
✓ Penetapan RPJPD 2025-
2025-2045
2045
DESEMBER 2023
✓ Konsultasi Publik Ranwal RPJPD
2025-2045
RPJP Nasional 2025-2045
VISI INDONESIA EMAS 2045
“MEWUJUDKAN NEGARA NUSANTARA BERDAULAT, MAJU DAN
BERKELANJUTAN
Dicapai melalui 8 Misi Pembangunan, 17 Arah Pembangunan dan 45 Indikator Utama Pembangunan

Visi Indonesia Emas 2045 Sasaran Utama Indikator Indikator

Negara kepulauan yang ▪ Pendapatan Per kapita PDRB per Kapita (USD) 30.300
memiliki ketangguhan politik, setara Negara maju
ekonomi, keamanan nasional,
dan budaya/peradaban ▪ Kemiskinan menuju 0% Rasio Gini 0,290 – 0,820
Bahari sebagai poros maritim & Ketimpangan
dunia berkurang

Berdaulat (Ketahanan, ▪ Kepemimpinan dan Global power Index Peringkat 15 Besar


Kesatuan, mandiri, Aman) Pengaruh di dunia
internasional meningkat
Maju (Berdaya, Modern,
Tangguh, Inovatif, Adil) dan ▪ Daya saing SDM Human Capital Index 0,73
meningkat
Berkelanjutan (Lestari &
Keseimbangan Pembangunan ▪ Intensitas emisi GRK Penurunan Intensitas 93,5
Ekonomi, Sosial, Lingkungan) menuju net zero emission Emisi GRK (%)
Proyeksi Demografi
Proyeksi Penduduk Kabupaten Kebumen 2045
2020 2025 2030

70-74 70-74 70-74


60-64 60-64 60-64 ✓ Hingga 2045, Angkatan
50-54 50-54 50-54
kerja terus meningkat
40-44 40-44 40-44
sehingga perlu
30-34 30-34 30-34
20-24 20-24 20-24
dipersiapkan lapangan
10-14 10-14 10-14 kerja baru dan skill bagi
0-4 0-4 0-4 angkatan kerja baru sesuai
65,000.0035,000.00 5,000.00 25,000.0055,000.00 65,000.00 35,000.00 5,000.00 25,000.00 55,000.00 60,000.00 30,000.00 0.00 30,000.00 60,000.00 kebutuhan pasar
Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki
✓ Peningkatan jumlah
2020 - DR=45,22% 2025 - DR=46,85% 2030 - DR=49,89% lansia hingga 2045, perlu
2040
disiapkan program jaminan
2035 2045
sosial dan kesehatan,
70-74 70-74 70-74 termasuk peningkatan
60-64 60-64 60-64 volume dan kualitas
50-54 50-54 50-54 layanan kesehatan.

40-44 40-44 40-44
30-34 30-34 30-34 Jumlah penduduk usia
20-24 20-24 20-24 muda di bawah 10 relatif
10-14 10-14 10-14 stabil, perlu perhatian
0-4 0-4 0-4 terhadap pencegahan
stunting dan layanan
65,000.0035,000.00 5,000.00 25,000.0055,000.00 65,000.00 35,000.00 5,000.00 25,000.00 55,000.00 65,000.00 35,000.00 5,000.00 25,000.00 55,000.00

Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki


pendidikan dasar.
2035 - DR=52,04% 2040 - DR=51,68% 2045 - DR=51,01%
Capaian Indikator Makro Daerah
Indikator Makro Daerah
Usia Harapan
PDRB Per Kapita Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Hidup

70 63.8 66.39
75 73,7
60.82 70.79
55.84 69.81
60 53.92 70 68.8 Pengeluaran
67.41
65.67 Perkapita
50 42.16 64.47
40
36.75
29.72
39.19
32.02
36.87
30.28
38.68
31.81
34.8 65 63.08 9.282
26.81 26.19 28.26
25.07 23.51
23.44 25.2 24.06
23.68
30 21.86
21.79 21.38
20.8 22.23
21.71 60 Harapan Lama
20
Sekolah

10 Rp.23,679.000,-
55 13,36
0 50 Rata2 Lama
2018 2019 2020 2021 2022 2010 2012 2014 2016 2018 2020 2022 Sekolah

Cilacap Banyumas Purbalingga JAWA TENGAH Cilacap Banyumas 7,78


Banjarnegara Kebumen Jawa Tengah Purbalingga Banjarnegara Kebumen
Linear (Kebumen)

Laju Pertumbuhan Ekonomi Tingkat Pengangguran Terbuka


12
8 6.15 5.79 6.28 5.53 5.52 5.79
4.88 4.57 5.01 5.15 10
6 3.71
4 8
5.58 6.07 6.03 5.92
2 5.48
-1.45 6 4.73 4.69
0
3.58 4.14
3.52 3.25
-2 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 4
-4
2
-6 2011 2012 2013 2014 2015 2017 2018 2019 2020 2021 2022
-8
-10
Laju pertumbuhan PDRB Jawa Tengah Cilacap Banyumas Purbalingga Banjarnegara Kebumen
Th. 2022 5,79%
-12
▪ TPT Kebumen Th. 2022: 5,92%
▪ Urutan ke-4 di Barlingmascakeb
Cilacap Banyumas Purbalingga Banjarnegara Kebumen Jawa Tengah
▪ Lebih tinggi dari Jateng dan Nasional
Indikator Makro Daerah

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Persentase Penduduk Miskin


20
78
Th. 2022 17.47 16.82 17.59 17.83 16.41
75
94,08% 18
16
15.62 15.03
15.90 16.24
15.30
15.46 15.64 16.23 15.20
14 14.76
13.26 13.66
72 13.5 12.53 12.84
12 10.73 11.46 11.67
11.25 11.02
69 10 10.8 11.41 11.79 10.93
11.32
8
66
6
63 4
60 2
0
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2017 2018 2019 2020 2021 2022
2018 2019 2020 2021 2022
Kebumen Purbalingga Banjarnegara Banyumas Cilacap Jawa Tengah

Ketimpangan Pendapatan
Garis Kemiskinan Th. 2022
25
24.53 ▪ Ketimpangan rendah 500,000
416.004
22.6
▪ Urutan ke-2 di Barlingmascakeb
23 21.67 450,000
21.13 416,004
20.26 20.64 20.39 20.02
21 19.69 19.86 400,000 390,599
19.3 380,557
18.72 362,847
19
350,000
342,437
17
300,000
15
250,000
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
2018 2019 2020 2021 2022
Jawa Tengah Cilacap Banyumas Kebumen Purbalingga Banjarnegara
Purbalingga Banjarnegara Kebumen Banyumas Cilacap Jawa Tengah
Identifikasi Permasalahan
Kondisi Yang
Masalah Masalah Pokok
Diharapkan 2045

Belum optimalnya peningkatan


kualitas hidup sehat
Pembangunan kualitas Sumber Daya
Belum optimalnya peningkatan Manusia seutuhnya untuk
pendidikan yang Inklusif dan mewujudkan kehidupan Masyarakat Berdaya Saing
merata Kabupaten Kebumen yang sehat,
berpendidikan tinggi dan Maju
Belum optimalnya peningkatan berpenghasilan layak
pencapaian dan mempertahankan
pertumbuhan pendapatan
penduduk

Belum optimalnya penerapan


sistem pemerintahan berbasis
elektronik yang terpadu dan
menyeluruh

Belum optimalnya peningkatan


kualitas pelaksanaan akuntabilitas
Tata kelola pemerintahan yang efektif, Berdaya Saing
efisien, bersih, transparan, akuntabel,
kinerja di lingkungan Pemerintah
Daerah
melayani dan mengayomi masyarakat Adil
Belum optimalnya peningkatan
kualitas penyelenggaraan
pelayanan publik
Masalah Masalah Pokok Kondisi Yang
Diharapkan 2045
Belum optimalnya peningkatan
pencapaian komponen ekosistem
inovasi

Belum optimalnya peningkatan


pencapaian komponen lingkungan
pendukung Penguatan penyelenggaraan riset dan
inovasi di daerah untuk meningkatkan
Berdaya
Belum optimalnya peningkatan daya saing daerah Saing
pencapaian komponen pasar

Belum optimalnya peningkatan


pencapaian komponen sumberdaya
manusia

Belum optimalnya pemanfaatan


dan pengembangan potensi daerah Peningkatan perekonomian daerah

Belum optimalnya pencapaian


yang inklusif, kesempatan kerja dan Adil
ketersediaan lapangan pekerjaan yang
pengurangan kesenjangan sesuai potensi lokal Makmur
ketersediaan lapangan pekerjaan

Belum optimalnya pecapaian


pengurangan ketimpangan ekonomi
Peningkatan kesejahteraan penduduk
pada semua usia, serta mengurangi
Sejahtera
Belum optimalnya pencapaian ketimpangan pendapatan antar
kelompok masyarakat dan antar
Adil
pelaksanaan penanggulangan
wilayah
kemiskinan daerah Makmur
Kondisi Yang
Masalah Masalah Pokok
Diharapkan 2045

Belum optimalnya penyelenggaraan Pembangunan kebudayaan yang terintegrasi Berkelanjutan


kemajuan pembangunan dengan keragaman geologi, keanekaragaman (tangible &
kebudayaan hayati dan ekosistem
intangible)

Belum optimalnya pencapaian Berkelanjutan


Peningkatan daya dukung dan daya tampung
penyelenggaraan perlindungan dan
lingkungan hidup (tangible &
pengelolaan lingkungan hidup
intangible)
Belum optimalnya penyediaan
akses terhadap sistem transportasi
yang aman, terjangkau, mudah
diakses dan berkelanjutan untuk
semua

Aksesabilitas jaringan Peningkatan konektivitas antar wilayah Adil


telekomunikasi yang disediakan
belum menjangkau seluruh wilayah

Belum optimalnya penerapan


ketentuan RTRW
Kondisi Yang
Masalah Masalah Pokok
Diharapkan 2045

Belum optimalnya pencapaian akses


terhadap air minum yang aman dan
terjangkau

Belum optimalnya pencapaian akses


terhadap sanitasi dan kebersihan yang
Peningkatan akses air minum aman,
sanitasi layak dan pengurangan
Berdaya
memadai dan merata
kawasan permukiman kumuh Saing
Belum optimalnya pencapaian akses
bagi semua thd perumahan yang
layak, aman, terjangkau, dan menata
kawasan kumuh
Perumusan Visi dan Misi Jangka Panjang Daerah
VISI
KABUMIAN SUMUNAR 2045:
“KEBUMEN MAJU,SEJAHTERA DAN
BERKELANJUTAN”

KABUMIAN
Merupakan nama sebuah wilayah yang merujuk pada
sejarah asal muasal Kabupaten Kebumen. Kabumian berarti
sebagai tempat tinggal Kyai Bumi atau Pangeran Bumidirja
yang berasal dari Mataram.

SUMUNAR
Kondisi yang menggambarkan Kabupaten Kebumen
bersinar ditandai dengan masyarakatnya yang maju,
sejahtera dan berkelanjutan.
PERDA 1 TH. 2010
KEBUMEN Kebumen: adalah suatu daerah otonom (selanjutnya disebut

MAJU,
Daerah), yakni suatu kesatuan masyarakat hukum yang
mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur

SEJAHTERA DAN
dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan
masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan

BERKELANJUTAN
aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik
Indonesia

RUMUSAN
Menunjukkan identitas wilayah dan masyarakat
Kebumen yang bangga dengan daerahnya sendiri
yang memiliki keragaman potensi geologi,
keanekaragaman hayati, dan keberagaman budaya
serta ekosistemnya.
KBBI

KEBUMEN maju /ma·ju / 1 v berjalan (bergerak) ke muka; tampil ke


muka; 2 v mendesak ke depan (tentang pasukan); pergi atau keluar ke

MAJU,
medan perang; 3 vmenjadi lebih baik (laku, pandai, dan sebagainya);
berkembang; 4 v lulus (dalam ujian); 5 a telah mencapai atau berada pada

SEJAHTERA DAN
tingkat peradaban yang tinggi; 6 a cerdas; berkembang pikirannya; berpikir
dengan baik;

BERKELANJUTAN RUMUSAN
Pada tahun 2045, Kebumen Maju adalah Kebumen sebagai Kabupaten yang
memiliki kualitas sumber daya manusia yang unggul dengan didukung tata
kelola pemerintahan yang efektif, efisien, bersih dan akuntabel mampu
memberikan pelayanan publik yang berkualitas serta infrastruktur yang
mantap melalui penguatan kolaborasi dan inovasi seluruh aspek
memperhatikan ekosistem budaya Kebumen.

Kebumen Maju ditandai dengan peningkatan pencapaian Indeks


Pembangunan Manusia (IPM), Indeks Pembangunan Kebudayaan, Indeks
Reformasi Birokrasi (IRB), Indeks Daya Saing Daerah (IDSD), dan Rasio
Konektivitas.
KBBI
KEBUMEN sejahtera/se·jah·te·ra/ aman sentosa dan makmur; selamat
(terlepas dari segala macam gangguan);

MAJU,
SEJAHTERA DAN RUMUSAN
BERKELANJUTAN Pada tahun 2045, Kebumen Sejahtera adalah Kebumen
sebagai Kabupaten yang memiliki perekonomian yang terus
tumbuh, stabil dan inklusif dengan pemenuhan kebutuhan
dasar masyarakat.

Kebumen Sejahtera ditandai dengan Pertumbuhan Ekonomi,


Persentase Penduduk Miskin, 100% Akses air minum Aman,
0% Permukiman Kumuh, 100% Akses Sanitasi Layak.
KBBI
KEBUMEN berkelanjutan/ber·ke·lan·jut·an/ v berlangsung terus-

MAJU, menerus; berkesinambungan;

SEJAHTERA DAN RUMUSAN


BERKELANJUTAN
Pada tahun 2045, Kebumen Berkelanjutan adalah Kebumen
sebagai Kabupaten yang memiliki kekuatan dalam menjaga,
melestarikan dan meningkatkan daya dukung dan daya
tampung lingkungan untuk mewujudkan kesejahteraan
masyarakat.

Kebumen Berkelanjutan ditandai dengan peningkatan


pencapaian Indeks Kualitas Lingkungan Hidup.
VISI SASARAN UTAMA MISI
Mewujudkan sumber daya manusia yang
Indeks Pembangunan berkualitas
Manusia
Mewujudkan Pemerintahan
KEBUMEN Indeks Reformasi Pemerintahan yang andal
MAJU Birokrasi
Mewujudkan Daerah yang kompetitif
Indeks Daya saing dan inovatif
Daerah
Mewujudkan peningkatan
Rasio Konektivitas
aksesibilitas antar wilayah

Mewujudkan perekonomian daerah yang


Pertumbuhan Ekonomi Inklusif
KEBUMEN Persentase Penduduk Meningkatkan pendapatan masyarakat
SEJAHTERA Miskin yang berkeadilan

100% Akses air minum


Mewujudkan kapasitas dan kualitas
Aman, 0% Permukiman
Kumuh, 100% Akses infrastruktur dasar yang andal
Sanitasi Layak

Indeks Kualitas Mewujudkan Lingkungan hidup dengan


daya dukung memadai dan lestari
KEBUMEN Lingkungan Hidup

BERKELANJUTAN Indeks Pembangunan Mewujudkan pemajuan kebudayaan


Kebudayaan
Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Panjang Daerah
2025-2029 2030-2034 2035-2039 2040-2045

Penguatan Kerangka Pemantapan Akselerasi Pembangunan Perwujudan Kabupaten


Landasan Pembangunan Pembangunan Kabupaten Kebumen Kebumen yang Maju,
Kabupaten Kebumen Kabupaten Kebumen Sejahtera dan
Berkelanjutan
2025-2029 2030-2034 2035-2039 2040-2045

1. Peningkatan pelayanan dasar 1. Penguatan pembangunan 1. Penguatan daya saing SDM yang 1. Perwujudan SDM Kabupaten
kesehatan dan pendidikan untuk manusia yang inklusif dalam semakin produktif dan inovatif Kebumen yang sejahtera, adaptif
peningkatan produktivitas SDM akselerasi peningkatan dalam peningkatan kesejahteraan berakhlak mulia, berbudaya
2. Peningkatan fungsi produktivitas SDM masyarakat yang berkelanjutan maju, unggul dan berdaya saing
kelembagaan, kualitas ASN 2. Penguatan kelembagaan yang 2. Pemantapan kelembagaan yang 2. Terwujudnya Tata Kelola
berbasis merit dan pelayanan kolaboratif, ASN yang kompetitif adaptif, ASN yang profesional dan Pemerintahan yang Berintegritas
publik berbasis teknologi dan pelayanan publik yang pelayanan publik yang adaptif dan Adaptif
informasi responsive 3. Penguatan ekosistem inovasi yang 3. Terwujudnya Kabupaten
3. Pengembangan jaringan riset 3. Penguatan jaringan riset dan berorientasi pada komersialisasi Kebumen yang unggul dan
dan inovasi daerah, peningkatan inovasi daerah dalam produk unggulan daerah berdaya saing
keterampilan tenaga kerja dan peningkatan kapabilitas inovasi , 4. Pemantapan aksesibilitas dan 4. Mewujudkan aksesibilitas dan
kesempatan berusaha dan peningkatan kapasitas pasar konektivitas wilayah untuk konektivitas wilayah yang
4. Peningkatan aksesibilitas dan produk mengoptimalkan posisi strategis menjadikan Kabupaten
konektivitas wilayah untuk 4. Penguatan aksesibilitas dan Kabupaten Kebumen sebagai Kebumen sebagai pusat
meningkatkan peranan konektivitas wilayah untuk pusat pertumbuhan serta pertumbuhan strategis dalam
Kabupaten Kebumen sebagai memperkuat posisi strategis menopang rantai pasok barang rantai pasok barang dan jasa
pusat pertumbuhan serta Kabupaten Kebumen sebagai dan jasa antar wilayah antar wilayah
menopang rantai pasok barang pusat pertumbuhan serta 5. Peningkatan mutu produk yang 5. Terwujudnya Perekonomian
dan jasa antar wilayah menopang rantai pasok barang mampu bersaing di pasar dengan Kabupaten Kebumen Inklusif dan
5. Peningkatan nilai tambah dan jasa antar wilayah pemantapan kewirausahaan dan Berkelanjutan yang memiliki
berbasis pada potensi unggulan, 5. Peningkatan produktivitas dan produktivitas tenaga kerja serta keunggulan produk,
peningkatan kewirausahaan dan hilirisasi perekonomian dengan penguatan penerapan ekonomi keiwirausahaan dan
kompetensi tenaga kerja serta penguatan kewirausahaan dan biru dan ekonomi hijau produktivitas tenaga kerja dalam
penguatan landasan kerangka produktivitas tenaga kerja serta membentuk masyarakat
penerapan ekonomi biru dan peningkatan penerapan ekonomi ekonomi yang tangguh
ekonomi hijau biru dan ekonomi hijau
2025-2029 2030-2034 2035-2039 2040-2045

6. Penanggulangan kemiskinan 6. Penanggulangan kemiskinan 6. Akselerasi penanggulangan 6. Perwujudan daerah yang


melalui peningkatan daya beli, melalui peningkatan daya beli kemiskinan melalui peningkatan sejahtera dengan pemantapan
pengurangan beban dan pengurangan beban daya beli dan pengurangan beban ketahanan pangan yang
pengeluaran, perbaikan pola pengeluaran, perbaikan pola pengeluaran, pemantapan pola berkualitas dan berkelanjutan,
konsumsi, peningkatan konsumsi, pemantapan konsumsi, pemantapan serta pemerataan pendapatan
ketahanan pangan serta ketahanan pangan, serta ketahanan pangan yang 7. Pemantapan Pemenuhan Air
pemerataan pendapatan pemerataan pendapatan berkualitas, serta pemerataan Minum Aman dan Sanitasi Aman
7. Perbaikan Pemenuhan Air 7. Peningkatan Pemenuhan Air pendapatan serta Penghapusan kawasan
Minum Aman dan Sanitasi Aman Minum Aman dan Sanitasi Aman 7. Percepatan Peningkatan kumuh
serta Pengurangan kawasan serta Pengurangan kawasan Pemenuhan Air Minum Aman dan 8. Mewujudkan LH yang lestari dan
kumuh kumuh Sanitasi Aman serta Pengurangan tangguh bencana
8. Perbaikan Kualitas LH serta 8. Peningkatan Kualitas LH, mitigasi kawasan kumuh 9. Terwujudnya kelestarian dan
peningkatan mitigasi dan dan adaptasi bencana 8. Pemantapan kualitas LH, mitigasi pemanfaatan budaya,
adaptasi bencana 9. Penguatan pelestarian dan dan adaptasi bencana masyarakat yang berkarakter
9. Peningkatan pelestarian dan pemanfaatan budaya, jatidiri dan 9. Pemantapan pelestarian dan serta ketahanan sosial
pemanfaatan budaya, jatidiri dan karakter, serta ketahanan sosial pemanfaatan budaya, jatidiri dan
karakte,r serta ketahanan sosial karakter, serta ketahanan sosial
Sasaran Utama Pembangunan Jangka Panjang Daerah
Visi RPJPD Kabupaten Kebumen 2025-2045
Kabumian Sumunar 2045: Kebumen Maju, Sejahtera, Berkelanjutan

Sasaran Utama Visi Indikator 2023 2025 2045 Urusan Pendukung


1 Maju 1 Indeks Pembangunan Manusia Sekretariat Daerah, Pendidikan
70,79* 72,00-73,00 82,00-83,00
Kesehatan
2 Indeks Reformasi Birokrasi Sekretariat Daerah
62,81* 67,00-68,00 79,00-80,00 Perencanaan
Inspektorat, Keuangan
3 Indeks Daya Saing Daerah Sekretariat Daerah, Penelitian
3,05* 3,09-3,10 4,40-4,50
dan Pengembangan
4 Rasio Konektivitas Sekretariat Daerah, PUPR
0,82* 0.825-0.83 0.90-0.91
Kominfo
2 Sejahtera 5 Pertumbuhan Ekonomi Tenaga Kerja
Koperasi, Usaha Kecil, Dan
Menengah
5,79* 5,00-5,50 5,00-5,50
Kelautan Dan Perikanan
Pariwisata, Pertanian
Perindustrian, Perdagangan
6 Angka Kemiskinan Sekretariat Daerah,
16,34 13,5-14 9.5-10
Perencanaan, Sosial
7 Persentase Akses Air Minum Sekretariat Daerah, PUPR
19,64* 23-24 49-50
Aman

Indikator Wajib
Visi RPJPD Kabupaten Kebumen 2025-2045
Kabumian Sumunar 2045: Kebumen Maju, Sejahtera, Berkelanjutan

Sasaran Utama Visi Indikator 2023 2025 2045 Urusan Pendukung


8 Persentase Kawasan Sekretariat Daerah, Perumahan
permukiman kumuh 4,98* 4 0 dan Kawasan Permukiman
kewenangan kabupaten
9 Persentase Akses Sanitasi Aman 4* 4.5-5.0 10.0-10.5 Sekretariat Daerah, PUPR
3 Berkelanjutan 10 Indeks Kualitas Lingkungan 68,17* 74-75 82-83 Sekretariat Daerah, Lingkungan
Hidup (IKLH) Hidup
11 Indeks Pembangunan 55,24* 55,5-56 59.5-60 Sekretariat Daerah, Budaya
Kebudayaan (angka Jateng)

Indikator Wajib
Sasaran Pokok Pembangunan Jangka Panjang Daerah
Misi I
Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas untuk membangun masyarakat yang sehat,
berpendidikan tinggi dan berpenghasilan layak

Sasaran Pokok Indikator 2023 2025 2045 Urusan Pendukung


1 Terwujudnya pengendalian 1 Laju Pertumbuhan 1,17%* 1.29% 0.60% 2.14 Pengendalian Penduduk Dan
laju pertumbuhan Penduduk Keluarga Berencana
penduduk Kabupaten 3.32 Transmigrasi
Kebumen
2 Meningkatnya akses dan 2 Angka Harapan 73,7* 73,89 - 74,39 76,84 - 77,34 1.02 Kesehatan
kualitas pelayanan Hidup 2.19 Kepemudaan Dan Olahraga
kesehatan untuk seluruh 3 Indeks Keluarga 0,17* 0.17-0.18 0.21-0.22 2.08 Pemberdayaan Perempuan Dan
masyarakat Kabupaten Sehat Perlindungan Anak
Kebumen 1.02 Kesehatan
3 Meningkatnya kualitas 4 Rata-Rata Lama 7,85* 7,88 - 7,93 8,23 - 8,28 1.01 Pendidikan
pendidikan yang inklusif Sekolah 2.22 Kebudayaan
2.23 Perpustakaan
5 Harapan Lama 13,36* 13,37-13,41 13,54 - 13,58 1.01 Pendidikan
Sekolah
6 Indeks Pendidikan 63,14* 64.56 78.78 1.01 Pendidikan
7 Skor 1,95* 1.89 2.89 1.01 Pendidikan
Literasi/Numerasi

Indikator Wajib
Misi I (Lanjutan)

Sasaran Pokok Indikator 2023 2025 2045 Urusan Pendukung


4 Meningkatnya daya beli 8 Pengeluaran per 9282* 9.800-10.000 13.500-14.000 2.07 Tenaga Kerja
masyarakat Kabupaten kapita (Rp.Ribu) 2.17 Koperasi, Usaha Kecil, Dan
Kebumen Menengah
3.25 Kelautan Dan Perikanan
3.26 Pariwisata
3.27 Pertanian
3.31 Perindustrian
3.30 Perdagangan
5 Terwujudnya 9 Indeks Ketimpangan 0,349* 0,340-0,345 0,320-0,325 2.08 Pemberdayaan Perempuan Dan
pengarustamaan gender Gender Perlindungan Anak
(PUG) dan inklusi sosial
dalam pembangunan
daerah Kabupaten
Kebumen dengan prinsip
pemerataan (no one left
behind)
6 Terwujudnya keluarga yang 10 Indeks 58,5* 61.5 91.5 2.14 Pengendalian Penduduk Dan
berkualitas Pembangunan Keluarga Berencana
Keluarga/Indeks 2.08 Pemberdayaan Perempuan Dan
Kualitas Keluarga Perlindungan Anak
2.19 Kepemudaan Dan Olahraga

Indikator Wajib
Misi II
Mewujudkan pemerintahan yang andal dengan mengedepankan prinsip-prinsip good governance
untuk membangun pemerintahan yang dinamis, adaptif, responsif dan kolaboratif

Sasaran Pokok Indikator 2023 2025 2045 Urusan Pendukung


7 Meningkatnya kualitas 11 Indeks Pelayanan 4,37* 4.38-4.40 4.55-4.60 2.12 Administrasi Kependudukan Dan
pelayanan publik dalam Publik Pencatatan Sipil
memenuhi kebutuhan 2.18 Penanaman Modal
masyarakat (responsif dan 4.01 Sekretariat Daerah
partisipatif) 4.02 Sekretariat Dprd
5.03 Kepegawaian
5.04 Pendidikan Dan Pelatihan
7.01 Kecamatan

8 Meningkatnya akuntabilitas 12 Nilai SAKIP (Sistem 65,49* 73,00-74,00 89,00-90,00 4.01 Sekretariat Daerah
kinerja pemerintah daerah Akuntabilitas Kinerja 5.01 Perencanaan
(transparansi dan Instansi Pemerintah) 5.02 Keuangan
akuntabel) 5.03 Kepegawaian
6.01 Inspektorat Daerah
9 Mewujudkan smart 13 Indeks SPBE (Sistem 3,44* 3,50-3,55 4,20-4,30 2.16 Komunikasi Dan Informatika
governance (dinamis, Pemerintahan 2.20 Statistik
adaptif, dan kolaboratif) Berbasis Elektronik) 2.21 Persandian

Indikator Wajib
Misi III
Mewujudkan Daerah yang Kompetitif dan Inovatif untuk meningkatkan kapasitas dan produktivitas
Pemerintah Daerah dan masyarakat yang berdaya saing

Sasaran Pokok Indikator 2023 2025 2045 Urusan Pendukung


10 Meningkatnya ekosistem 14 Indeks Inovasi 55,01* 56,00-57,00 75,00-76,00 5.05 Penelitian Dan Pengembangan
inovasi daerah dengan Daerah 4.01 Sekretariat Daerah
didukung dinamisme bisnis
dan kapabilitas inovasi
11 Meningkatnya kapasitas 15 Indeks Kapasitas 1.276* Tinggi Tinggi 5.02 Keuangan
Pemerintah Daerah yang Fiskal (Rendah) (1,838 < RKFD (1,838 < RKFD 4.01 Sekretariat Daerah
berdaya saing < 2,171 ) < 2,171 )
12 Meningkatnya kapasitas 16 Distribusi Net -4,81 -1,81 18,19 2.17 Koperasi, Usaha Kecil, Dan
perekonomian daerah yang Ekspor Barang dan Menengah
berdaya saing dengan Jasa pada PDRB 2.18 Penanaman Modal
terciptanya efisiensi sistem Pengeluaran (Atas 3.25 Kelautan Dan Perikanan
produksi dan pasar tenaga Dasar Harga 3.27 Pertanian
kerja yang mendorong Berlaku) 3.31 Perindustrian
produktivitas serta 3.30 Perdagangan
optimalnya pemanfaatan
intermediasi lembaga
keuangan dan ukuran pasar

Indikator Wajib
Misi III (Lanjutan)
Sasaran Pokok Indikator 2023 2025 2045 Urusan Pendukung
13 Mewujudkan struktur ekonomi 17Rasio 0,62* 4,00-5,00 8,00-9,00 2.07 Tenaga Kerja
daerah yang berdaya saing Kewirausahaan 2.17 Koperasi, Usaha Kecil,
berbasis kewirausahaan Dan Menengah
2.18 Penanaman Modal
3.25 Kelautan Dan Perikanan
3.27 Pertanian
3.31 Perindustrian
3.30 Perdagangan

Indikator Wajib
Misi IV
Mewujudkan Peningkatan Aksesibilitas Antar Wilayah untuk meningkatkan konektivitas dan peranan
Kabupaten Kebumen sebagai pusat pertumbuhan serta menopang rantai pasok barang dan jasa antar wilayah

Sasaran Pokok Indikator 2023 2025 2045 Urusan Pendukung


14Meningkatnya infrastruktur 18 Persentase Jalan Kewenangan 73,83* 74-75 81-82 1.03 Pekerjaan Umum Dan Penataan
wilayah untuk mendukung Kabupaten dalam Kondisi Ruang
konektivitas dan Mantap 2.15 Perhubungan
pertumbuhan ekonomi
daerah 19 Indeks Infrastruktur 73,55* 78,00 90,00 1.03 Pekerjaan Umum Dan Penataan
Perhubungan Ruang
2.15 Perhubungan

15 Meningkatnya infrastruktur 20 Indeks Literasi Digital 3,61* 3,60-3,65 4,00-4,05 2.16 Komunikasi Dan Informatika
dan literasi digital (Angka 2.20 Statistik
Jateng) 2.21 Persandian

Indikator Wajib
Misi V
Mewujudkan perekonomian daerah yang Inklusif untuk meningkatkan produktivitas dan laju pertumbuhan ekonomi
Kabupaten Kebumen berbasis potensi lokal, melalui penerapan ekonomi hijau dan pengembangan ekonomi biru yang
inklusif dan berkelanjutan
Sasaran Pokok Indikator 2023 2025 2045 Urusan Pendukung
16 Meningkatnya produktivitas 21 PDRB Perkapita (Rp.Juta) 23,679* 29-30 99-100 2.13 Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa
dan nilai tambah ekonomi 2.17 Koperasi, Usaha Kecil, Dan Menengah
dengan mengoptimalkan 2.18 Penanaman Modal
potensi lokal 3.25 Kelautan Dan Perikanan
3.26 Pariwisata
3.27 Pertanian
3.31 Perindustrian
3.30 Perdagangan
22 Tingkat Pengangguran 5,11 5,00-5,10 4,10-4,00 2.13 Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa
Terbuka 2.07 Tenaga Kerja
2.17 Koperasi, Usaha Kecil, Dan Menengah
2.18 Penanaman Modal
3.25 Kelautan Dan Perikanan
3.26 Pariwisata
3.27 Pertanian
3.31 Perindustrian
3.30 Perdagangan

Indikator Wajib
Misi V (Lanjutan)

Sasaran Pokok Indikator 2023 2025 2045 Urusan Pendukung


17 Meningkatnya 23 Indeks Ekonomi Hijau 59.17* 60-61 79-80 2.17 Koperasi, Usaha Kecil, Dan
pertumbuhan ekonomi (Angka Menengah
dengan penerapan ekonomi Indonesia 3.11 Lingkungan Hidup
hijau dan pengembangan 2020) 3.25 Kelautan Dan Perikanan
ekonomi biru yang inklusif 3.26 Pariwisata
dan berkelanjutan 3.27 Pertanian
3.31 Perindustrian
24 Nilai Tukar Petani 103,2%* 104 111-112 3.27 Pertanian
25 Nilai Tukar Nelayan (NTPi) 170%* 171-172 179-180 3.25 Kelautan Dan Perikanan

Indikator Wajib
Misi VI
Meningkatkan Pendapatan Masyarakat yang Berkeadilan untuk memperkuat ketangguhan individu, keluarga, dan
masyarakat dalam menanggulangi kemiskinan dan menurunkan ketimpangan pendapatan

Sasaran Pokok Indikator 2023 2025 2045 Urusan Pendukung


18 Mewujudkan pemerataan 26 Distribusi 19,86* 21,50-22 21,50-22 1.06 Sosial
pendapatan masyarakat Pengeluaran 2.17 Koperasi, Usaha Kecil, Dan
berdasarkan kriteria Menengah
Bank Dunia 3.25 Kelautan Dan Perikanan
3.27 Pertanian
3.31 Perindustrian
3.30 Perdagangan
4.01 Sekretariat Daerah
19 Meningkatnya ketahanan 27 Indeks ketahanan 79,29* 79.50-80.00 89.50-90.00 2.09 Pangan
pangan yang lebih pangan 3.25 Kelautan Dan Perikanan
terjangkau, beragam, 3.27 Pertanian
bergizi seimbang dan aman

Indikator Wajib
Misi VII
Mewujudkan Kapasitas dan Kualitas Infrastruktur Dasar yang Andal untuk meningkatkan akses yang merata terhadap
infrastruktur dasar yang berkualitas, serta meningkatkan kualitas lingkungan permukiman yang memadai

Sasaran Pokok Indikator 2023 2025 2045 Urusan Pendukung


20 Meningkatnya aksesibilitas 28 Indeks Infrastruktur 55,78* 62,66 86,66 1.03 Pekerjaan Umum Dan Penataan
masyarakat terhadap Dasar Ruang
layanan infrastruktur dasar 1.04 Perumahan Dan Kawasan
Permukiman
3.11 Lingkungan Hidup

21 Meningkatnya kuantitas 29 Indeks Infrastruktur 35,26* 50 90 1.04 Perumahan Dan Kawasan


dan kualitas hunian layak Perumahan dan Permukiman
serta permukiman sehat Kawasan
bagi masyarakat Permukiman

Indikator Wajib
Misi VIII
Mewujudkan Lingkungan Hidup dengan Daya Dukung Memadai dan Lestari untuk meningkatkan
keberlanjutan sumber daya alam dan kualitas lingkungan hidup yang terjaga dengan baik

Sasaran Pokok Indikator 2023 2025 2045 Urusan Pendukung


22 Terwujudnya lingkungan 30 Penurunan 27,65%* 35-40% 85-90% 2.07 Perindustrian
hidup berkualitas dan Intensitas Emisi GRK (angka 2.11 Lingkungan Hidup
berkelanjutan Nasional)
31 Indeks Ketahanan 77* 78-79 82-83 1.03 Pekerjaan Umum
Air (angka 2.11 Lingkungan Hidup
Nasional)
23 Meningkatnya resiliensi 32 Indeks Ketahanan 0,87* 0,875-0,88 0,95-0,96 1.05 Ketenteraman Dan Ketertiban
terhadap bencana dan Daerah Umum Serta Perlindungan Masyarakat
perubahan iklim

Indikator Wajib
Misi IX
Mewujudkan Pemajuan Kebudayaan untuk meningkatkan pembangunan kebudayaan yang beradab serta menjaga
keberlanjutan keragaman potensi geologi, keanekaragaman hayati dan kapasitas ekosistem

Sasaran Pokok Indikator 2023 2025 2045 Urusan Pendukung


24Meningkatnya pelestarian 33 Dimensi Ekonomi 44* (angka 44 57,8 2.17 Koperasi, Usaha Kecil, Dan
dan pemanfaatan budaya Budaya pada Indeks Jateng) Menengah
Pembangunan 2.22 Kebudayaan
Kebudayaan
34 Dimensi Warisan 52,31* 52,31 62,31 2.13 Pemberdayaan Masyarakat Dan
Budaya pada Indeks (angka Desa
Pembangunan Jateng) 2.22 Kebudayaan
Kebudayaan
25Meningkatnya karakter dan 35 Dimensi pendidikan 71,51* 71,51 75,81 1.01 Pendidikan
jatidiri masyarakat pada Indeks (angka 2.22 Kebudayaan
Pembangunan Jateng)
Kebudayaan
26Meningkatnya ketahanan 36 Indeks Kerukunan 77,90 (angka 78-79 86-87 2.22 Kebudayaan
sosial Antar Umat Beragama Jateng) 8.01 Kesatuan Bangsa Dan Politik

Indikator Wajib
Indikator Definisi Operasional

Angka Harapan Hidup Rata-rata tahun hidup yang masih akan dijalani oleh seseorang yang telah berhasil mencapai umur x, pada suatu tahun tertentu, dalam situasi
mortalitas yang berlaku di lingkungan masyarakatnya.
Indeks Keluarga Sehat Peningkatan kualitas keluarga dalam pembangunan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak

Rata-Rata Lama Sekolah Jumlah tahun belajar penduduk usia 15 tahun keatas yang telah diselesaikan dalam pendidikan formal (tidak termasuk tahun yang mengulang.

Harapan Lama Sekolah lamanya sekolah (dalam tahun) yang diharapkan akan dirasakan oleh anak pada umur tertentu di masa mendatang.

Indeks Pendidikan pencerminan hasil pembangunan bidang Pendidikan.

Skor Literasi kecakapan untuk menggunakan berbagai angka dan simbol ntuk memecahkan masalah praktis dalam berbagai macam konteks kehidupan sehari-
hari.
Pengeluaran perkapita biaya yang dikeluarkan untuk konsumsi semua anggota rumah tangga selama sebulan dibagi dengan banyaknya anggota rumah tangga yang telah
disesuaikan dengan paritas daya beli
Laju Pertumbuhan Penduduk angka yang menunjukkan rata-rata tingkat pertambahan penduduk per tahun dalam jangka waktu tertentu.

Indeks Ketimpangan Gender capaian pembangunan manusia yang kurang optimal lantaran ketimpangan antara perempuan dengan laki-laki

Indeks Pembangunan Keluarga pengukuran kualitas keluarga yang ditunjukkan melalui ketentraman, kemandirian dan kebahagiaan keluarga

Indeks Pelayanan Publik Indeks Pelayanan Publik yang selanjutnya disingkat IPP adalah hasil pengukuran yang diperoleh dari PEKPPP (Pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi
Kinerja Penyelenggara Pelayanan Publik)
Nilai SAKIP Alat ukur penting dalam mengevaluasi kinerja instansi pemerintah daerah.

Indeks SPBE (Sistem Pemerintahan Nilai indeks yang merepresentasikan tingkat pelaksanaan SPBE secara keseluruhan. Nilai Indeks SPBE merupakan nilai kumulatif dari penghitungan
Berbasis Elektronik) perkalian antara nilai Indeks Domain dan bobot domain.
Ketimpangan pendapatan (ukuran ukuran ketimpangan yang mengacu pada persentase pengeluaran kelompok 40 persen penduduk terbawah
Bank Dunia)/(Indeks Gini)
Indeks ketahanan pangan indeks ketahanan pangan yaitu ukuran dari beberapa indikator yang digunakan untuk menghasilkan skor komposit kondisi ketahanan pangan di suatu
wilayah
Indikator Definisi Operasional

Indeks Kapasitas Fiskal kemampuan keuangan masing-masing daerah yang dicerminkan melalui pendapatan daerah dan penerimaan pembiayaan daerah tertentu
dikurangi dengan pendapatan yang penggunaannya sudah ditentukan, belanja tertentu, dan pengeluaran pembiayaan daerah tertentu.
Net Ekspor Barang dan Jasa ekspor barang jasa antar daerah dikurangi impor barang jasa antar daerah

Rasio Kewirausahaan Rasio Wirausaha = Populasi Wirausaha Pemula ditambah Populasi Wirausaha Mapan dibagi Populasi Angkatan Kerja Indonesia kali 100

Indeks Inovasi Daerah himpunan inovasi daerah yang telah dilaporkan kepada Menteri Dalam Negeri sebagai sebuah bentuk pembaharuan dalam penyelenggaraan
pemerintahan daerah
Persentase Jalan Kewenangan Kabupaten panjang jalan kewenangan kabupaten dalam kondisi mantap* / panjang jalan kewenangan kabupaten berdasarkan SK bupati tahun 2017 x 100%
dalam Kondisi Mantap *)baik dan sedang
Indeks Infrastruktur Perhubungan (persentase ketersediaan perlengkapan jalan + persentase ketersediaan terminal tipe-C + persentase alat uji KIR dalam keadaan baik) : 3

Indeks Literasi Digital indeks literasi digital yaitu penilaian terhadap kekuatan dan kelemahan tingkat kecakapan dan pengetahuan digital,

Persentase Jalan Kewenangan Kabupaten panjang jalan kewenangan kabupaten dalam kondisi mantap* / panjang jalan kewenangan kabupaten berdasarkan SK bupati tahun 2017 x 100%
dalam Kondisi Mantap *)baik dan sedang
PDRB Perkapita PDRB suatu daerah dibagi dengan jumlah penduduk yang tinggal di daerah itu. PDRB per kapita atas dasar harga berlalku menunjukkan nilai
PDRB per kepala atau per satu orang penduduk.
TPT persentase jumlah pengangguran terhadap jumlah angkatan kerja.

Indeks Ekonomi Hijau Indeks Ekonomi Hijau adalah wujud nyata Indonesia dalam mengukur efektivitas transformasi ekonomi yang berkelanjutan dan rendah karbon
dengan metodologi akurat
NTP untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian
dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi
NTN (NTPi) perbandingan indeks harga yang diterima nelayan (It) terhadap indeks harga yang dibayar nelayan (Ib)

Ketimpangan pendapatan (ukuran Bank ukuran ketimpangan yang mengacu pada persentase pengeluaran kelompok 40 persen penduduk terbawah
Dunia)/(Indeks Gini)
Indeks ketahanan pangan indeks ketahanan pangan yaitu ukuran dari beberapa indikator yang digunakan untuk menghasilkan skor komposit kondisi ketahanan pangan di
suatu wilayah
Indikator Definisi Operasional

Persentase Akses Air Minum Aman sumber air minum aman adalah yang memenuhi aspek 4K (kuantitas, kualitas, kontinuitas, dan keterjangkauan)

Persentase Kawasan permukiman kumuh kawasan dengan tingkat kepadatan populasi tinggi di sebuah kota yang umumnya dihuni oleh masyarakat miskin
kewenangan kabupaten
Persentase Akses Sanitasi Aman rumah tangga memiliki fasilitas sanitasi sendiri,

Indeks Infrastruktur Dasar menjumlahkan persentase rumah tangga yang memiliki akses pada air bersih, persentase rumah tangga yang memiliki akses
pada sanitasi, persentase rumah tangga yang memiliki akses pada listrik dan persentase rumah tangga yang memiliki akses pada
telepon
Indeks Infrastruktur Perumahan dan Kawasan (Persentase Rumah Tidak Layak Huni Tertangani +Persentase Penanganan Kawasan Kumuh di bawah 10 Ha) : 2
Permukiman
Penurunan Intensitas Emisi GRK Pelaksanaan rencana kerja dari berbagai kegiatan yang secara langsung dan tidak langsung menurunkan intensitas emisi gas
rumah kaca sesuai dengan target pembangunan nasional maupun pembangunan daerah.
Indeks Ketahanan Air Indeks ketahanan air yaitu keterpenuhan kebutuhan air yang layak dan berkelanjutan untuk kehidupan dan pembangunan serta
terkelolanya risiko yang berkaitan dengan air.
Indeks Ketahanan Daerah Upaya untuk mengukur kapasitas penanggulangan bencana di wilayah

Dimensi Ekonomi Budaya IPK Persentase penduduk 15 tahun ke atas yang pernah terlibat sebagai pelaku/pendukung pertunjukan seni yang menjadikan
keterlibatannya itu sebagai sumber penghasilan
Dimensi Warisan Budaya IPK Upaya yang dilakukan seluruh pihak (masyarakat dan pemerintah) terhadap pelestarian Objek Pemajuan Kebudayaan dan Cagar
Budaya
Dimensi Pendidikan IPK Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran yang inklusif agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya dalam bidang Seni, Budaya, dan Bahasa
Indeks Kerukunan Antar Umat Beragama untuk mengukur tingkat kerukunan masyarakat dalam beragama di Indonesia. Ada tiga dimensi yang disorot, yaitu toleransi,
kesetaraan, dan kerja sama
Terimakasih….

Anda mungkin juga menyukai