Kebutuhan data dan informasi dari hari ke hari semakin meningkat. Masyarakat semakin
peduli dengan situasi kesehatan dan hasil pembangunan kesehatan yang telah dilakukan oleh
pemerintah terutama terhadap masalah – masalah kesehatan yang berhubungan langsung dengan
kesehatan mereka, sebab kesehatan menyangkut hajat hidup masyarakat luas. Kepedulian
masyarakat akan informasi kesehatan ini memberikan nilai positif bagi pembangunan kesehatan
itu sendiri.
Dalam setiap penerbitan Profil Puskesmas Ketapang Nusantara, selalu dilakukan berbagai
upaya perbaikan, baik dari segi materi maupun tampilan fisiknya, sesuai masukan dari berbagai
pihak walaupun masih dijumpai kendala sehingga data dan informasi dari setiap puskesmas,
masing-masing program ataupun dari instansi terkait lainnya masih belum terisi secara lengkap,
namun demikian diharapkan profil ini dapat dimanfaatkan dalam pengambilan keputusan yang
didasari kepada data dan informasi ( Evidence Based ) serta digunakan sebagai salah satu
rujukan data dan informasi.
BAB I Pendahuluan. Bab ini menyajikan tentang maksud dibuatnya Profil Puskesmas
Ketapang Nusantara ini dan sistimatika ( Uraian ringkas isi bab demi bab ) dari
penyajiannya.
BAB II Gambaran Umum Daerah, Bab ini menyajikan tentang keadaan Geografi,cuaca,
penduduk, serta informasi umum lainnya.
BAB III Situasi Derajat Kesehatan. Bab ini menyajikan tentang berbagai indikator derajat
kesehatan yang mencakup tentang angka kematian dan angka kesakitan serta hasil –
hasil pembangunan kesehatan sampai dengan tahun 2020.
BAB IV Situasi Upaya Kesehatan, Bab ini menyajikan tentang upaya – upaya kesehatan yang
telah dilaksanakan oleh bidang kesehatan sampai tahun 2020, untuk tercapai dan
berhasilnya program – program pembangunan di bidang kesehatan.
BAB V Situasi Sumber Daya Kesehatan. Bab ini menguraikan tentang sarana kesehatan,
tenaga kesehatan , pembiayaan kesehatan dan sumber daya kesehatan lainnya.
BAB II
GAMBARAN UMUM DAERAH
Hasil estimasi jumlah penduduk Ketapang Nusantara keadaan tahun 2020 adalah
3.700 jiwa, dengan perbandingan laki-laki sebanyak 1.905 jiwa dan perempuan 1.795 jiwa.
Struktur umur penduduk menurut jenis kelamin dapat digambarkan dalam bentuk piramida
penduduk. Berdasarkan hasil estimasi jumlah penduduk yang telah dilakukan, dapat disusun
sebuah piramida penduduk tahun 2020. Dasar piramida menunjukkan jumlah penduduk,
badan piramida bagian kanan menunjukkan banyaknya penduduk laki – laki dan badan
piramida bagian kiri menunjukkan jumlah penduduk perempuan. Dilihat dari grafik 2.1
jumlah penduduk menurut kelompok umur Ketapang Nusantara jumlah terbesar terdapat
pada range usia 0-4 tahun dengan jumlah 415 jiwa.
Grafik 2.1
Piramida Penduduk Ketapang Nusantara 2020
75+ 10 24
70-74 20 20
65-69 26 34
60-64 48 54
55-59 55 63
50-54 72 65
45-49 102 110
40-44 124 117
35-39 171 132
30-34 188 159
25-29 199 148
20-24 166 182
15-19 167 169
10-14 177 143
5-9 178 162
0-4 202 213
250 200 150 100 50 0 50 100 150 200 250
Laki-laki Perempuan
3. KEPADATAN PENDUDUK
Berdasarkan hasil estimasi, jumlah penduduk tertinggi di Ketapang Nusantara terdapat di
desa Lumut dengan jumlah penduduk sebesar 759 jiwa dan jumlah penduduk terendah terdapat
di Desa Penarun dengan jumlah penduduk sebesar 216 jiwa.
Grafik 2.2
Jumlah Penduduk per Desa Ketapang Nusantara Tahun 2020
Jumlah Penduduk
309
298
378
255
326
230
759
666
216
263
BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN
Dalam menilai derajat kesehatan masyarakat, terdapat beberapa indikator yang dapat
digunakan . Indikator – indikator tersebut pada umumnya tercermin dalam kondisi morbiditas,
mortalitas dan status gizi. Pada bagian ini derajat kesehatan masyarakat di Indonesia
digambarkan melalui (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Balita (AKABA),
Angka Kematian Ibu dan angka morbiditas beberapa penyakit .
Grafik 3.1
Angka Kematian Neonatus (AKN)
Wilayah kerja Puskesmas Ketapang Nusantara Tahun 2018 - 2020
1.5
0.5
0
2017
2018 2018
2019 2019
2020
Grafik 3.2
Angka Kematian Bayi (AKB)
Wilayah kerja Puskesmas Ketapang Nusantara Tahun 2018 - 2020
Angka Kematian Bayi
2.5
2
1.5
1
0.5
0
2017
2018 2018
2019 2019
2020
Berdasarkan data diatas AKB Wilayah kerja Puskesmas Ketapang Nusantara tahun
2020 meningkat dari tahun sebelumnya, dimana tahun sebelumnya yaitu sebesar 0/1000
kelahiran hidup, sedangkan di tahun 2020 meningkat menjadi 2/1000 kelahiran hidup.
Angka kematian Balita (AKABA) adalah jumlah anak yang meninggal sebelum
mencapai usia 5 tahun pada periode waktu tertentu dalam 1000 lahir hidup. Pada Tahun 2020
AKABA Wilayah kerja Puskesmas Ketapang Nusantara sebanyak 2 jiwa.
Grafik 3.3
Angka Kematian Balita (AKB)
Wilayah kerja Puskesmas Ketapang Nusantara Tahun 2020 - 2020
Angka Kematian Ibu (AKI) adalah jumlah kematian wanita pada saat hamil atau
kematian dalam kurun waktu 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lamanya
kehamilan atau tempat persalinan. Kematian yang dihitung dapat terjadi karena
kehamilannya, persalinannya dan masa nifas bukan karena sebab – sebab lain seperti
kecelakaan, terjatuh dll.
Untuk mengetahui besaran masalah kesehatan ibu, indikator yang digunakan adalah
AKI. Perhitungan AKI di kabupaten sulit dilakukan, karena jumlah kelahiran hidup tidak
mencapai 100.000 kelahiran. Upaya efektif untuk menurunkan angka kematian ibu adalah
dengan meningkatkan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan profesional di fasilitas
kesehatan, meningkatkan penggunaan kontrasepsi paska persalinan dan penanganan
komplikasi maternal.
Kematian terjadi pada ibu hamil, ibu bersalin dan ibu nifas. Kematian ibu tertinggi
juga terjadi pada usia 20 – 34 tahun. Karakteristik usia ibu, merupakan salah satu faktor
risiko tinggi kematian maternal. Bahwa usia <20 tahun dan >35 tahun dikategorikan sebagai
usia risiko tinggi terhadap kehamilan dan persalinan yang berdampak terhadap kematian
maternal.
Penyebab medis kematian ibu tertinggi disebabkan oleh kelompok kasus hipertensi dalam
kehamilan (HDK) dan kasus Perdarahan Post Partum (PPP). Kedua kelompok kasus ini
mempunyai Case Fatality Rate yang masih tinggi. Artinya bila ibu mengalami komplikasi HDK
dan PPP ini sulit diselamatkan bila penanganan tidak cepat dan adekuat. Periode kematian ibu
tahun 2020 di Wilayah kerja Puskesmas Ketapang Nusantara terjadi pada masa nifas yaitu
sebesar 0 %.
Di wilayah kerja Puskesmas Ketapang Nusantara Tahun 2020 tidak ada terjadi kematian Ibu.
Morbiditas adalah angka kesakitan (insidensi atau prevalensi) suatu penyakit yang terjadi
pada suatu populasi dalam kurun waktu tertentu. Gambaran morbiditas penyakit – penyakit
menular dan tidak menular yang dapat menjelaskan keadaan derajat kesehatan masyarakat di
Wilayah kerja Puskesmas Ketapang Nusantara .
Case Notification Rate (CNR) Tuberkulosis adalah angka yang menunjukkan jumlah
pasien baru yang ditemukan dan tercatat diantara 100.000 penduduk di suatu wilayah
tertentu. Pada tahun 2020 jumlah kasus baru TB BTA+ adalah 2 kasus. Angka Case
Notification Rate (CNR) Tuberkulosis adalah 0,07/3,629 penduduk.
Menurut jenis kelamin , persentase kasus baru AIDS tahun 2020. Jumlah penderita
AIDS tahun 2020 di Wilayah kerja Puskesmas Ketapang Nusantara tidak ditemukan
penderita kasus HIV/AIDS .
Grafik 3.5
Kasus Diare ditemukan dan di tangani
Di Puskesmas Ketapang Nusantara Tahun 2020
Grafik diatas menunjukkan cakupan penemuan kasus diare dan ditangani tahun 2020
berjumlah 92 kasus dan pada tahun 2020 berjumlah 111 kasus.
b. Campak
Campak merupakan salah satu penyakit PD3I yang disebabkan oleh virus campak.
Sebagian besar kasus campak menyerang anak – anak. Penularan dapat terjadi melalui
udara yang telah terkontaminasi oleh secret orang yang telah terinfeksi. Kasus campak
tidak ditemukan di Wilayah kerja Puskesmas Ketapang Nusantara.
c. Difteri
Penyakit difteri disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphteriae yang menyerang
system pernafasan bagian atas. Penyakit ini memiliki gejala sakit leher, demam ringan,
sakit tekak. Difteri kerap ditandai dengan tumbuhnya membrane kelabu yang menutupi
tonsil serta bagian saluran pernafasan.
Di Wilayah kerja Puskesmas Ketapang Nusantara Tahun 2020 tidak ditemukan kasus
difteri.
e. Pertusis
Pertusis adalah penyakit membrane mukosa pernafasan dengan gejala demam ringan ,
bersin, hidung berair dan batuk kering. di wilayah kerja Ketapang Nusantara Tahun 2020
tidak ditemukan kasus Pertusis.
f. Hepatitis B
Adalah penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis (A, B, C, D dan E).
Tahun 2020 terdapat 4 orang Ibu Hamil dengan kasus Hepatitis B dan 1 orang biasa
terkena Hepatitis B.
8. Demam Berdarah Dengue (DBD)
Demam Berdarah Dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue dan
ditularkan oleh vector nyamuk Aedes aegypty. Penyakit ini sebagian besar menyerang anak
berumur <15 tahun, namun dapat juga menyerang orang dewasa.
Di Wilayah kerja Puskesmas Ketapang Nusantara Tahun 2020 tidak ditemukan kasus
Demam Berdarah Dengue (DBD).
Secara umum upaya kesehatan terdiri atas dua unsur utama, yaitu upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perorangan. Upaya kesehatan masyarakat adalah setiap
kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat serta swasta, untuk memelihara
dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan
di masyarakat. Upaya kesehatan masyarakat mencakup upaya – upaya promosi kesehatan,
pemeliharaan kesehatan, pemberantasan penyakit menular, pengendalian penyakit tidak menular,
penyehatan lingkungan dan penyediaan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, kesehatan
jiwa, pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan, pengamanan penggunaan zat aditif dalam
makanan dan minuman, pengamanan narkotika, psikotropika, zat adiktif dan bahan berbahaya,
serta penanggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan.
Upaya kesehatan perorangan adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan
atau masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah
dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan. Upaya kesehatan
perorangan mencakup upaya – upaya promosi kesehatan , pencegahan penyakit, pengobatan
rawat jalan, pengobatan rawat inap, pembatasan dan pemulihan kecacatan yang ditujukan
terhadap perorangan.
Berikut diuraikan upaya kesehatan yang dilakukan selama beberapa tahun terakhir,
khususnya untuk tahun 2020.
Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah awal yang sangat penting dalam
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Dengan pemberian pelayanan
kesehatan dasar secara tepat dan cepat, diharapkan sebagian besar masalah kesehatan
masyarakat telah dapat diatasi.
Cakupan K1 atau juga disebut akses pelayanan ibu hamil merupakan gambaran besaran
ibu hamil yang telah melakukan kunjungan pertama ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk
mendapatkan pelayanan antenatal. Sedangkan K4 adalah gambaran besaran ibu hamil yang telah
mendapatkan pelayanan ibu hamil sesuai dengan standar serta paling sedikit empat kali
kunjungan, dengan distribusi sekali pada trimester pertama, sekali pada trimester dua dan dua
kali pada trimester ketiga. Angka ini dapat dimanfaatkan untuk melihat kuantitas pelayanan
kesehatan kepada ibu hamil. Cakupan K1 Puskesmas Ketapang Nusantara Tahun 2020 mencapai
100% dan cakupan K4 mencapai 51,1%.
Grafik 4.1
Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Nakes
Puskesmas Ketapang Nusantara Tahun 2020-2020
Pada tahun 2020 pelayanan kesehatan ibu nifas dan mendapat pelayanan kesehatan (KF3)
adalah 100%. Salah satu pelayanan yang diberikan saat pelayanan ibu nifas adalah pemberian
vitamin A. Cakupan ibu nifas mendapat kapsul vitamin A adalah jumlah pemberian vitamin A 2
kali pada ibu bersalin saat periode nifas yaitu 6 jam sampai 42 hari pasca persalinan.
Pemberian kapsul vitamin A ibu nifas (melahirkan) memiliki manfaat penting bagi ibu
dan bayi yag disusuinya. Tambahan vitamin A melalui suplementasi dapat menigkatkan kualitas
ASI, meningkatkan daya tahan tubuh, dan dapat meningkatkan kelangsungan hidup anak. Dari
cakupan pemberian vitamin A pada ibu nifas di Puskesmas Ketapang Nusantara tahun 2020
adalah 51 orang (100 %).
Grafik 4.2
Cakupan Pelayanan Ibu Nifas
Puskesmas Ketapang Nusantara Tahun 2020-2020
Imunisasi Toksoid Tetanus (TT) ibu hamil adalah pemberian vaksin TT pada ibu hamil
sebanyak 5 dosis dengan interval tertentu (yang dimulai saat dan atau sebelum kehamilan)
dengan tujuan memberikan kekebalan seumur hidup. Pemberian TT2 adalah jeda waktu
pemberian minimal 4 minggu setelah TT1 dengan masa perlindungan 3 tahun. Pemberian TT3
adalah jeda waktu pemberian minimal bulan setelah TT2 dengan masa perlindungan 5 tahun.
Pemberian TT4 adalah jeda waktu pemberian minimal 1 tahun setelah TT3 dengan masa
perlindungan 10 tahun. Pemberian TT5 adalah jeda waktu pemberian minimal 1 tahun setelah
TT4 dengan masa perlindungan 25 tahun. Pemberian TT2+ adalah imunisasi tetanus yang
diberikan minimal 2 kali saat kehamilan yang dimulai saat dan atau sebelum kehamilan.
Imunisasi TT perlu dilakukan oleh wanita sebelum menikah dan pada ibu hamil, karena
imunisasi TT dapat memberikan kekebalan tubuh pada ibu hamil agar janin terhindar dari
Tetanus Neonatarum . Sebagian besar bayi yang terkena tetanus biasanya lahir dari ibu yang
tidak pernah mendapatkan imunisasi TT dan persalinan yang dilakukan tidak sesuai Standar
Operasional Prosedur (SOP) misalnya kurang steril. Grafik dibawah ini memberi informasi
cakupan pemberian imunisasi TT pada ibu hamil di Puskesmas Ketapang Nusantara tahun 2020.
Grafik 4.3
Persentase Cakupan Imunisasi TT pada Ibu Hamil
Puskesmas Ketapang Nusantara tahun 2020
70 58
60
42.5
50 42.5
40 32.5
Ibu Hamil
30
20
10 2.5
2.5
0
TT-1
TT-2
TT-3
TT-4
TT-5
TT 2 +
e. Pemberian Tablet Besi (Fe)
Pelayanan pemberian tablet besi (Fe) dimaksudkan untuk mengatasi kasus Anemia serta
meminimalisasi dampak buruk akibat kekurangan Fe khususnya yang dialami oleh ibu hamil.
Pemberian Tablet Fe (suplement) merupakan salah satu upaya penting dalam pencegahan dan
penanggulangan Anemia, karena jenis Anemia yang terbanyak di Indonesia adalah Anemia Gizi
Besi. Anemia pada ibu hamil mendapat prioritas utama karena kelompok ini berisiko dan
cenderung akan melahirkan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR), resiko pendarahan sebelum dan
pada saat persalinan yang dapat menyebabkan kematian ibu dan bayi bilamana ibu hamil tersebut
menderita Anemia Berat.Pemberian Fe dianggap cukup apabila diberikan sebanyak 90 tablet
selama masa kehamilan. Gambaran cakupan pemberian tablet besi (Fe3) pada ibu hamil pada
tahun 2020 dapat dilihat di bawah ini .
Gambar 4.4
Persentase Penggunaan Fe3
Puskesmas Ketapang Nusantara tahun 2020
Bayi berat lahir rendah mempunyai kecenderungan ke arah peningkatan terjadinya infeksi
dan mudah terserang komplikasi. Masalah pada BBLR yang sering terjadi adalah gangguan pada
sistem pernafasan, susunan saraf pusat, kardiovaskuler, hematologi, gastro intestinal, ginjal,
termoregulasi.
Bayi hingga usia kurang satu bulan merupakan golongan umur yang memiliki risiko
gangguan kesehatan paling tinggi. Upaya kesehatan yang dilakukan untuk mengurangi risiko
tersebut antara lain dengan melakukan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dan
pelayanan kesehatan pada Neonatus (0-28 hari) minimal dua kali, satu kali pada umur 0-7 hari
dan satu kali lagi pada umur 8-28 hari. Dalam melaksanakan pelayanan neonatus, petugas
kesehatan disamping melakukan pemeriksaan kesehatan bayi juga melakukan konseling
perawatan bayi kepada ibu.
Kunjungan neonatal pertama (KN1) adalah cakupan pelayanan kesehatan bayi baru lahir
(umur 6 jam – 48 jam) di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu yang ditangani sesuai
standar oleh tenaga kesehatan terlatih di seluruh sarana pelayanan kesehatan. Selain KN1,
indikator yang menggambarkan pelayanan kesehatan bagi neonatal adalah KN lengkap yang
mengharuskan agar setiap bayi baru lahir memperoleh pelayanan kunjungan neonatal minimal 3
kali sesuai standar di satu wilayah kerja pada satu tahun.
Cakupan Kunjungan Neonatal (KN1) Puskesmas Ketapang Nusantara tahun 2020 sebesar
72.34% (68 orang), hal ini telah mendekati target nasional yaitu sebesar 78% dan Kunjungan
neonatal yang ke 3 kali (KN Lengkap) 55.3% (52 orang).
Grafik 4.5
Cakupan Kunjungan Neonatal
Puskesmas Ketapang Nusantara tahun 2020 s/d 2020
72.3
80
70 55.3
60
50
40
30
20
10
0
Kunj. Kunj.
Neonatus 1 Neonatus 3
(KN 1) kali (KN
Lengkap)
Grafik 4.6
Cakupan Peserta KB Aktif
Puskesmas Ketapang Nusantara tahun 2020
44.6
45 34.2
40
35
30
25
20
Cakupan Peserta
15 6.9 KB Aktif
10 6.7 4.1 3.3
5 0.1 0
0
Peserta KB baru adalah Pasangan usia subur yang baru pertama kali menggunakan salah
satu cara/alat kontrasepsi atau pasangan usia subur yang menggunakan kembali alat kontrasepsi
setelah berakhir masa kehamilannya.
Dari grafik dibawah ini menggambarkan bahwa penggunaan metode suntik dan pil masih
menunjukkan persentase terbanyak. Banyak hal yang mempengaruhi akseptor dalam memilih
alat kontrasepsi antara lain adalah pertimbangan medis, latar belakang sosial budaya, sosial
ekonomi, pengetahuan, pendidikan dan jumlah anak yang diinginkan. Disamping itu adanya efek
samping yang merugikan dari suatu alat kontrasepsi juga berpengaruh dalam menyebabkan
bertambah atau berkurangnya akseptor memilih suatu alat kontrasepsi juga berpengaruh dalam
menyebabkan bertambah atau berkurangnya akseptor memilih suatu alat kontrasepsi. Di
Puskesmas Ketapang Nusantara tahun 2020 cakupan peserta KB baru menurut jenis kontrasepsi
yang tertinggi adalah yang memakai suntik sebesar 45,9% dan yang memakai pil sebesar 39,2%.
Grafik 4.7
Cakupan Peserta KB Baru Menurut Jenis Kontrasepsi
Puskesmas Ketapang Nusantara tahun 2020
43.9
45
40
29.7
35
30
25
20 11.9
Cakupan KB Baru
10.6
15
10 4
5 0
0
0
0
3. Pelayanan Imunisasi
Suatu penyakit dengan memasukkan vaksin sehingga bila kelak terpapar hanya akan sakit
ringan. Vaksin adalah bibit penyakit yang sudah atau dimatikan. Maka dengan imunisasi dapat
mencegah penyakit Dipteri, Pertusis, Tetanus, TBC dan Campak.
b. Desa UCI
Indikator lain yang diukur untuk menilai keberhasilan pelaksanaan imunisasi adalah
Universal Child Immunization atau disingkat UCI. Bila cakupan UCI dikaitkan dengan batasan
suatu wilayah tertentu, berarti dalam wilayah tersebut tergambarkan besarnya tingkat kekebalan
masyarakat atau bayi (herd immunity) terhadap penularan penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi (PD3I). Dalam hal ini pemerintah mentargetkan pencapaian UCI pada wilayah
administrasi desa/kelurahan. Suatu desa telah mencapai target UCI apabila > 80 % bayi di desa
tersebut mendapat imunisasi lengkap.
Grafik 4.8
Trend Cakupan Desa UCI Puskesmas Ketapang Nusantara
Tahun 2019 - 2020
Cakupan Desa UCI
102%
100%
100%
98%
96%
94%
92% 91.30%
90%
88%
86%
2019
2018 2020
2019
Dari grafik diatas terjadi peningkatan cakupan desa UCI di Puskesmas Ketapang Nusantara
dari tahun 2019 100%, di tahun 2020 mengalami sedikit penurunan yakni 91.3%.
Indikator program yang dihitung untuk penimbangan balita adalah D/S dimana D adalah
jumlah balita yang ditimbang berat badannya di sarana pelayanan kesehatan dan S adalah semua
balita yang ada di unit tersebut. Pada tahun 2020 cakupan D/S balita ditimbang sebesar 87%.
Dari jumlah tersebut terdapat 3% balita dengan BGM.
Di Puskesmas Ketapang Nusantara tahun 2020 terdapat balita gizi kurang (BGM)
sebesar 57 kasus atau 16,5% dari jumlah balita yang ditimbang. Sedangkan pada baduta di
Puskesmas Ketapang Nusantara Tahun 2020 terdapat baduta BGM sebanyak 3 kasus atau 2,1%.
Balita dengan gizi buruk berdampak pada pertumbuhan dan perkembangannya. Gejala
awal sering tidak jelas, hanya terlihat bahwa berat badananak tersebut lebih rendah dibanding
anak seusianya. Adapun ciri – ciri klinis yang biasa menyertainya antara lain : kenaikan berat
badan berkurang, terhenti atau bahkan menurun, ukuran lingkaran lengan atas menurun, maturasi
tulang terlambat, rasio berat terhadap tinggi, normal atau cenderung menurun, tebal lipat kulit
normal atau semakin berkurang.
Di Puskesmas Ketapang Nusantara tahun 2020 jumlah balita gizi buruk sebanyak 2 kasus
terdapat di Desa Linge 1 kasus dan Desa Lumut 1 kasus, dan semua penderita 100% mendapat
perawatan.
Bayi yang mendapat ASI eksklusif adalah bayi yang hanya mendapat ASI (Air Susu Ibu)
saja sejak lahir sampai 6 bulan. ASI merupakan makanan khusus bayi supaya kebutuhan
nutrisinya akan kalori, asam lemak, laktosa dan asam amino dapat terpenuhi dalam proporsi yang
tepat. ASI juga memberikan perlindungan pada bayi baru lahir karena kaya akan imunoglobulin
(antibodi yang diperlukan untuk kekebalan tubuhnya). Pemberian ASI ekslusif harus dilakukan
selama 6 bulan, persentase bayi yang diberi ASI eksklusif tahun 2020 mencapai 78,4%. Hal ini
telah dibawah target nasional sebesar 55,7%.
C. KESEHATAN USILA
Cakupan pelayanan kesehatan usia lanjut di Puskesmas Ketapang Nusantara Tahun 2020 sebesar
100%.
Upaya pelayanan kesehatan kepada masyarakat dilakukan secara rawat jalan bagi
masyarakat yang mendapat gangguan kesehatan ringan dan pelayanan rawat inap baik secara
langsung maupun melalui rujukan pasien bagi masyarakat yang mendapatkan gangguan
kesehatan sedang hingga berat. Sebagian besar sarana pelayanan puskesmas dipersiapkan untuk
memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi kunjungan rawat jalan.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku kesehatan yang
dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya
sendiri di bidang kesehatan dan dapat berperan aktif dalam kegiatan – kegiatan kesehatan
masyarakat. Setiap rumah tangga dianjurkan untuk melaksanakan semua perilaku kesehatan.
Misalnya tentang gizi : makan beraneka ragam makanan, minum tablet tambah darah,
mengkonsumsi garam beryodium, memberi bayi dan balita kapsul vitamin A. Tentang kesehatan
lingkungan seperti membuang sampah pada tempatnya, membersihkan lingkungan.
Rumah Tangga ber PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) adalah Rumah tangga yang
seluruh anggotanya berperilaku hidup bersih dan sehat yang meliputi 10 indikator yaitu
pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, bayi diberi ASI ekslusif, balita ditimbang setiap
bulan, menggunakan air bersih, mencuci tangan dengan air bersih dan sabun , menggunakan
jamban sehat, memberantas jentik di rumah sekali seminggu, makan buah dan sayur setiap hari,
melakukan aktivitas fisik setiap hari dan tidak merokok di dalam rumah.
Di puskesmas Ketapang Nusantara Tahun 2020, jumlah rumah tangga 901 dan yang
dipantau adalah 0 (0%) dan rumah tangga ber PHBS adalah 0 (0%).
F. KEADAAN LINGKUNGAN
1. Persentase Rumah Sehat
Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat kesehatan yaitu
rumah yang memiliki jamban sehat, sarana air bersih, tempat pembuangan sampah, sarana
pembuangan air limbah, ventilasi rumah yang baik, kepadatan hunian rumah dan lantai rumah
yang tidak terbuat dari tanah (Kepmenkes No.829/Menkes/SK/VII/1999 tentang Persyaratan
Kesehatan Perumahan). Persentase rumah sehat di Puskesmas Ketapang Nusantara tahun 2020
adalah 54.05%.
Terdapat dua akses air minum di masyarakat yaitu melalui jaringan perpipaan dan non
perpipaan. Yang termasuk non perpipaan yaitu sumur gali terlindung, sumur gali dengan pompa,
sumur bor dengan pompa, terminal air, mata air terlindung dan penampungan air hujan. Di
Puskesmas Ketapang Nusantara tahun 2020 penduduk yang memiliki akses air minum yang
memenuhi syarat sebesar 96%
TPM sehat adalah tempat umum dan tempat pengelolaan makanan dan minuman yang
memenuhi syarat kesehatan, yaitu memiliki sarana air bersih, tempat pembuangan sampah,
sarana pembuangan air limbah, ventilasi yang baik, luas lantai (luas ruangan) yang sesuai dengan
banyaknya pengunjung dan memiliki pencahayaan ruang yang memadai.
Di Puskesmas Ketapang Nusantara tahun 2020 TTU yang memenuhi syarat kesehatan
sebesar 100% sedangkan TPM yang memenuhi syarat higiene sanitasi sebesar 36%.
HASIL CAKUPAN PROGRAM
KERANGKA ACUAN
KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)
NAMA KEGIATAN PELAYANAN ANTENATAL (ANC) TERPADU
PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN IBU HAMIL
PENANGGUNG JAWAB KEPALA PUSKESMAS & PENANGGUNG JAWAB UKM
PELAKSANA PENGELOLA PROGRAM IBU
KEGIATAN
I. PENDAHULUAN
Kinerja tenaga kesehatan yang baik akan berdampak pada kualitas pelayanan
pemeriksaan pada ibu hamil, termasuk kinerja bidan sebagai penyedia pelayanan kesehatan
maternal dan neonatal. Dengan kualitas ANC yang baik maka ibu dan keluarga siap
menjadi orang tua dan juga dapat melalui proses persalinan dengan aman. Apabila proses
kehamilan, persalinan dan nifas dilalui dengan aman, maka AKI akan menurun.
Pelayanan ANC Terpadu merupakan pelayanan antenatal komprehensif dan
terpadu, mencakup upaya promotif, preventif sekaligus kuratif dan rehabilitative yang
meliputi pelayanan KIA, gizi, pengendalian penyakit menular (imunisasi, HIV/AIDS,
malaria, PMS), penanganan penyakit tidak menular serta beberapa program local dan
spesifik lainnya sesuai dengan kebutuhan program.
Dalam ANC Terpadu, tenaga kesehatan harus dapat memastikan bahwa kehamilan
berlangsung normal, mampu mendeteksi dini masalah dan penyakit yang dialami ibu
hamil, melakukan intervensi secara adekuat sehingga ibu hamil siap untuk menjalani
persalinan normal.
Berkenaan dengan hal tersebut maka pelayanan antenatal terpadu dianggap pelu
untuk dilaksanakan kepada seluruh ibu hamil di setiap jajaran fasilitas kesehatan terutama
FKTP.
Dasar Pelaksanaan :
1. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 97 Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan
Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, dan Masa Sesudah Melahirkan,
Penyelenggaraan Pelayanan Kontrasepsi, serta Pelayanan Kesehatan Seksual.
2. Surat Keputusan Kepala Puskesmas tentang Jenis – jenis pelayanan, peanggung
jawab dan pelaksana kegiatan.
2. Tujuan Khusus
a. Menyediakan pelayanan antenatal terpadu, komprehensif dan berkualitas , termasuk
konseling kesehatan dan gizi ibu hamil, konseling KB dan pemberian ASI.
b. Menghilangkan “ Missed Oppurtunity” pada ibu hamil dalam mendapatkan
pelayanan antenatal terpadu, komprehensif dan berkualitas.
c. Mendeteksi secara dini dan melakukan intervensi dini terhadap kelainan / penyakit /
gangguan yang di derita ibu hamil.
d. Melakukan rujukan kasus ke fasilitas pelayanan kesehatan sesuai dengan sistem
rujukan yang ada.
Bidan :
1. Melalukan persiapan alat dan bahan
2. Melakukan pemeriksaan :
a. Timbang Berat Badan & Ukur Tinggi Badan
b. Ukur lingkar lengan atas ( LILA )
c. Ukur tekanan darah
d. Ukur tinggi fundus uteri ( TFU )
e. Hitung denyut jantung janin ( DJJ )& Tentukan
presentasi janin
f. Beri imunisasi Tetanus Toksoid ( TT )
3. Mencatat hasil pemeriksaan dan menyimpulkan hasil
pemeriksaan
4. Menyampaikan kepada ibu hasil pemeriksaan
5. Melakukan penyuluhan kesehatan.
6. Memberikan tablet FE dan Calcium Lactat dan
menjelaskan cara meminumnya.
7. Melanjutkan Penanganan kasus dan konseling dan KIE
efektif, meliputi : Kesehatan Ibu; PHBS; P4K; Tanda
bahaya kehamilan, persalinan dan nifas serta kesiapan
menghadapi komplikasi; Gizi seimbang; P2M; PMTCT;
IMD dan ASI Eksklusif; KB pasca bersalin; Imunisasi,
Brain Booster.
Petugas Laboratorium :
1. Melakukan pemeriksan laboratorium, Rutin ( Gol.darah;
Hb; Protein Urine; Reduksi ) dan Khusus ( pemeriksaan
darah malaria; tes sifillis; HIV; BTA )
Dokter Umum :
1. Melakukan pemeriksaan kesehatan umum pada ibu
hamil
2. Memberikan terapi yang dibutuhkan sesuai degan
kondisi ibu hamil
Petugas Gizi
1. Melakukan pemeriksaan status gizi dan konseling gizi
Ibu hamil.
V. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN
a. Dalam Gedung
Cara pelaksanaan kegiatan yang digunakan adalah dengan cara mengumpulkan sasaran
di fasilitas pelayanan kesehatan dan memberikan pelayanan antenatal terpadu yang
berkualitas serta penanganan / tata laksana kasus, dengan metode Wawancara,
Pemeriksaan kehamilan 10T, dan KIE menggunakan media Buku KIA.
b. Luar Gedung
Cara pelaksanaan kegiatan yang digunakan adalah dengan cara melakukan kunjungan
rumah dan memberikan pelayanan antenatal terpadu yang berkualitas serta penanganan
/ tata laksana kasus, dengan metode Wawancara, Pemeriksaan kehamilan 10T, dan KIE
menggunakan media Buku KIA.
&
No Desa
Ju No
Jan Feb Mar Apr Mei Jul Ags Sep Okt Des Pelaksana Kegiatan
n v
1 Umang
Zuriatina, SST
Nurhasanah, A.Md.Keb
4 Lumut
Ise –ise
5
Linge
6
Jamat
7
Reje
8
Payung
Delung
9
Sekinel
Kute
10
Reje
C. PELAPORAN
No Monitoring Rencana Tindak Lanjut
1 Jadwal Pelaksanaan Untuk pelayanan yang komperehensif akan
di tingkatkan kunjungan ke rumah ibu
hamil,agar dapat terdeteksi secara dini
komplikasi pada kehamilan dan persalinan
2 Pelaksana Kegiatan Mengantikan untuk sementara Petugas
dengan petugas yang lain
3 Ketersediaan Alat Untuk alat yang tidak lengkap akan di beli
dari uang JKN Puskesmas
4 Ketersediaan Anggaran BOK DAK NON FISIK TA 2020
5 Kondisi Lapangan Untuk pelayanan Maksimal petugas harus
sesering mungkin mengunjungi rumah ibu
hamil
6 Sasaran Agar ibu hamil terhindar dari komplikasi
kehamilan maka ibu hamil di anjukan
memeriksakan kehamilan maupun
melahirkan ke fasilitas yang lebih lengkap
X. BIAYA
Dana didapatkan dari anggaran BOK Puskesmas Ketapang Sebesar Rp.2.700.000
Demikian Kerangka Acuan Pelayanan antenatal ( ANC ) Terpadu, sebagai acuan dalam
melakukan kegiatan tersebut pada tahun 2020.
I. PENDAHULUAN
Program pembangunan di Indonesia masih di prioritaskan pada upaya peningkatan
derajat kesehatan yaitu ibu hamil,bersalin dan prenatal. Hal ini di tandai dengan ada nya
kematian ibu dan kematian bayi.
Pengunaan buku KiA di harapkan dapat meningkatkan kualitas perlayanan kesehatan
ibu dan anak serta giji, sehingga salah satu tujuan pembangunan nasehatan nasional untuk
menurun kan angka kematian ibu dan bayi. Kelas ibu merupakan sarana untuk belajar
bersama tentang kesehatn ibu hamil,ibu menyusui dan ibu balita. Dalam rangka tatap muka
dan kelompok yang bertujuan untuk peninggkatn pengentahuan dan keterampilan ibu
mengenai kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi
baru lahir, ibu menyusui agar mengetahui pentingnya asi eksklusif untuk bayi 0 sampai 6
bulan untuk ibu balita pentingan nya mengetahui pertumbuhan dan perkembangan balitanya.
secara dini masalah dan penyakit yang di alami ibu hamil, ibu menyusui dan ibu balita,
Dasar Pelaksanaan :
Bidan :
8. Melalukan persiapan alat dan bahan
- Pemberian materi yang berhubungan dengan ibu
hamil dan perslinan
- Pemberian materi tentang pertumbuhan dan
perkembangan balita
- Pemberian materi tentang asi ekslusif
- Sesi Tanya jawab
1 Umang
Penarun
2
Ise –ise
5
Linge
6
Jamat
7
Reje
8
Payung
Kute
reje
9
C. PELAPORAN
No Monitoring Rencana Tindak Lanjut
1 Jadwal Pelaksanaan Memastikan kembali ke Reje kampung
apakah surat pemberitahuan sudah di terima
2 Pelaksana Kegiatan Menggantikan sementara dengan staf
puskesmas lain yang berada di Puskesmas
agar kegiatan berjalan dengan lancer
3 Ketersediaan Alat Tidak ada
4 Ketersediaan Anggaran BOK DAK NON FISIK TA 2020
5 Kondisi Lapangan Lebih mendekatkan diri lagi kepada tokoh
masyarakat
6 Sasaran Melibatkan bidan desa untuk ikut
berpartisipasi dalam melakukan penyuluhan
4. BIAYA
Dana didapatkan dari anggaran BOK DAK NON FISIK Puskemas Ketapang
Nusantara sebesar Rp 3.800.000,-
Demikian Kerangka Acuan Pelaksanaan Kelas ibu, sebagai acuan dalam melakukan
kegiatan tersebut pada tahun 2020.
Dasar Pelaksanaan:
1. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor Tahun 97 Tahun 2014 tentang pelayanan
kesehatan masa sebelum hamil, masa hamil, persalinan, dan masa sesudah melahirkan,
penyelenggaraan pelayanan kontrasepsi, serta pelayanan kesehatan seksual.
2. Surat Keputusan Kepala Puskesmas tentang jenis-jenis pelayanan, penanggung jawab dan
pelayanan kegiatan.
2. Tujuan Khusus
a. Melaksanakan asuhan pelayanan nifas termasuk KB yang komprehesif dan
berkualitas.
b. Menentukan diagnosa kebidanan, masalah dan kebutuhan ibu nifas.
c. Melakukan antisipasi baik secara langsung maupun kolaborasi sesuai dengan kondisi
ibu nifas.
d. Menyusun rencana tindakan sesuai dengan masalah dan kebutuhan yang terjadi
sehingga teratasi.
e. Melaksanakan tindakan kebidanan sesuai dengan kebutuhan dan masalah.
Bidan:
2 Pelaksanaan Kegiatan
3 Ketersediaan Alat
4 Ketersediaan
Anggaran
5 Kondisi Lapangan
6 Sasaran
C. PELAPORAN
No Monitoring Rencana Tindak lanjut
X. BIAYA
Dana didapatkan dari anggaran BOK DAK NON FISIK Tahun Anggaran 2019
Puskesmas Ketapang Nusantara sejumlah Rp 3.600.000
Demikian Kerangka Acuan Kegiatan Pelayanan Nifas termasuk KB sebagai acuan
dalam melakukan kegiatan tersebut pada tahun 2020.
I. PENDAHULUAN
Kunjungan neonatal adalah kontak neonatal dengan tenaga kesehatan ini dua kali
untuk mendapatkan pelayanan dan pemeriksaan kesehatan neonatal, baik di dalam
maupun di luar gedung puskesmas, bentuk pelayanan tersebut meliputi pelayanan
kesehatan neonatal dasar (tindakan resusitasi,pencegahan hipoteri, pemberian asi
eksklusif, pencegahan infeksi berupa perwatan mata, tali pusat, kulit dan pemberian
imunisasi) dan penyuluhan neonatus di rumah menggunakan buku KIA, agar terwujudnya
puskesmas yang bermutu menuju masyarakat yang sehat.
Sebagian besar ibu mempunyai kebiasaan untuk tidak membawa bayi muda ke
fasilitas kesehatan. Guna mengantisipasi kondisi tersebut program kesehatan ibu dan anak
(KIA) memberikan pelayanan kesehatan pada bayi baru lahir melalui kunjungan rumah
oleh petugas kesehatan
Melalui kegiatan ini bayi baru lahir dapat di pantau kesehatannya dan dideteksi dini.
Jika di temukan masalah petugas kesehatan dapat menasehati dan mengajari ibu untuk
melakukan asuhan dasar bayi muda di rumah, bila perlu merujuk bayi segera. Proses
penanganan bayi muda tidak jauh berbeda dengan menangani balita sakit umur 2 bulan
sampai 5 tahun
Petugas harus memotivasi keluarga bayi tersebut dan melakukan kunjungan ulang
agar pelayanan kesehatan berkesinambungan.
Berdasarkan data pada Cakupan program tahun 2019 di UPTD Puskesmas Ketapang
Nusantara, selama 1 tahun terdapat 1 ( 7,69 % ) neonatus dengan resiko tinggi dan 68
( 100 % ) kelahiran hidup neonatus dengan Cakupan 100 % dari target 95%.
Berdasarkan data di atas maka diperlukan suatu kegiatan terpadu untuk mendeteksi
secara dini masalah dan penyakit yang di alami oleh neonatus, melalui kegiatan
“Pemantauan kesehatan neonatus terasuk neonatuas risiko tinggi (Terpadu)”.
2. Tujuan Khusus untuk mengetahui sedini mungkin bila terdapat kelainan pada neonatus
sehingga cepat dapat pertolongan.
e. Mengetahui identitas pasien dan keluarga serta prilaku kehidupan sehari-hari
f. Memantau kesehatan bayi baru lahir
g. Mengenali sejak dini faktor risiko dan risiko tinggi pada bayi muda
h. Memberikan konseling pada ibu serta keluarga tentang keadaan bayi muda
i. Memotivasi ibu supa ya mau datang ketempat pelayanan kesehatan
j. Melakukan rujukan kasus ke fasilitas pelayanan kesehatan sesuai dengan sistem
rujukan yang ada.
1 Lumut 23
2 Ise-Ise 24
3 Penaru 26 Nova Nanda Lia,
n Amd.Keb &
4 Owaq 27 Iramayanti,
Amd.Keb
5 Delun 31
g
Sekun
el
c. PELAPORAN
No Monitoring Rencana Tindak Lanjut
1 Jadwal Pelaksanaan Memastikan kembali ke Reje
kampung apakah surat
pemberitahuan sudah di terima
2 Pelaksana Kegiatan Menggantikan sementara dengan
staf puskesmas lain yang berada
di Puskesmas agar kegiatan
berjalan dengan lancar
3 Ketersediaan Alat Memiliki Alat Cadangan di
Puskesmas
4 Ketersediaan Anggaran BOK DAK NON FISIK TA
2020
5 Kondisi Lapangan Tidak Ada
6 Sasaran Memberikan penyuluhan kepada
ibu neonatus tentang bahaya
neonatus risiko tinggi
15. Pelaporan pelayanan Peantauan kesehatan neonatus terasuk neonatus risiko tinggi
terpadu menggunakan formulir pelaporan yang sudah ada, yaitu :
e. MTBS
f. PWS KIA
g. PWS Imunisasi
h. Bukti pelaporan yang disepakati oleh masing masing program.
16. Evaluasi dari kegiatan pelayanan Peantauan kesehatan neonatus terasuk neonatus
risiko tinggi terpadu yaitu meningkatnya cakupan kasus Ibu hamil resiko tinggi dan
Komplikasi yang tertangani serta berlakunya sistem rujukan.
17. BIAYA
Dana didapatkan dari anggaran BOK DAK NON FISIK Puskesmas ketapang
nusantara sebesar satu juta dua ratus ribu rupiah. Demikian Kerangka Acuan Pelayanan
Pemantauan kesehatan neonatus termasuk neonatus resiko tinggi, sebagai acuan dalam
melakukan kegiatan tersebut pada tahun 2020.
B. Latar Belakang
Menurut SDKI 1997 tingkat partisipasi Sekolah Dasar besarnya 90 % dari jumlah anak
usia 6 – 14 tahun, dan dilanjutkan di tingkat Sekolah SLTP dan SLTA. Oleh karena itu
memberdayakan anak untuk hidup sehat yang dilakukan melalui sekolah merupakan
upaya strategi untuk menjangkau kelompok umur usia sekolah agar memiliki kemampuan
untuk hidup sehat.
J. Biaya
Dana di dapatkan dari anggaran BOK DAK NON FISIK Tahun Anggaran 2020
Puskesmas Ketapang Nusantara sejumlah Rp 2.200.000
Demikian Kerangka Acuan Kegiatan Pembinaan Usaha Kesehatan Sekolah dan Kader
Kesehatan Sekolah sebagai acuan dalam melakukan kegiatan tersebut pada tahun 2020.
SOP
PEMERIKSAAN PELAYANAN
ANTENATAL CARE/PEMERIKSAAN
KEHAMILAN
Kehamilan adalah fase yang pentingnya awal kehidupan oleh karena itu
untuk mengurangi angka kematian ibu ( AKI ) dan angka kematian bayi
PENGERTIAN
(AKB) perlu dilakukan pemeriksaan ibu hamil secara berkala demi
mengoptimalkan kesehatan ibu dan bayi.
REFERENSI
No. Revisi : 00
Kelas Ibu adalah suatu kegiatan berupa penyuluhan dan memberi informasi
PENGERTIAN tentang kesehatan kepada Masyarakat terutama ibu hamil,ibu bayi dan Ibu
Balita
Meningkatkan pengetahuan, merubah sikap dan prilaku agar memahami
tentang kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, KB
TUJUAN
pasca persalinan perawatan bayi baru lahir, mitos, kepercayaan , adat istiadat
setempat, dan penyakit menular.
SK-Kepala Puskesmas Ketapang No: 440/ /PKM-KN/20120 Tentang
KEBIJAKAN
Pelayanan Antenatal Care/ Pemeriksaan Kehamilan
REFERENSI
5. Melakukan Kunjungan ke Desa
PROSEDUR 6. Mengumpulkan Ibu Hamil Ibu Bayi dan Ibu Balita
7. Melakukan Pemyuluhan Tentang informasi Kesehatan
8. Melakukan Pencatatan Hasil pemeriksaan
Pelayanan dilakukan oleh tenaga Propesional yaitu petugas dari
puskesmas/kesehatan meliputi kegiatan pemeriksaan dan pengobatan ringan
DIAGRAM ALUR
Petugas Melakukan
persiapan Tempat
Petugas melakukan
Penyuluhan Tentang
Kesehatan
DOKUMEN Laporan PWS KIA
440/
No. Dokumen :
/PKM-KN/SOP/2020
No. Revisi : 00
PUSKESMAS Tanggal Terbit : 08 Oktober 2020 Hadijatun, SST, M.Kes
KETAPANG Nip:19730623 200504 2 001
Halaman : ½
NUSANTARA
Pelayanan ibu nifas adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada Ibu
PENGERTIAN selama masa nifas sesuai dengan standar pelayanan kesehatan ibu nifas seperti
yang telah ditetapkan dalam buku pedoman pelayanan bagi petugas puskesmas.
Agar ibu nifas mendapatkan pelayanan kesehatan secara teratur difasilitas
kesehatan minimal 3x selama nifas, hal ini bertujuan untuk mencegah
TUJUAN
terjadinya komplikasi pada nifas, sehingga dapat mengurangi/menurunkan
angka kesakitan dan angka kematian pada nifas Termasuk Pelayanan Ber KB.
SK-Kepala Puskesmas Ketapang No: 440/ /PKM-KN/2020 Tentang
KEBIJAKAN
Pelayanan Ibu Nifas Termasuk KB
REFERENSI
9. Melakukan Kunjungan Rumah
10. Melakukan Persiapan Alat dan bahan
11. Melakukan Pemeriksaan :
a. Mengukur Tekanan Darah
PROSEDUR b. Mengukur Suhu Badan
c. Mengukur Tinggi Rahim
d. Memberi Vitamin A
e. Memberi Konseling Tentang BerKB
f. Tata Laksana Kasus
12. Melakukan Pencatatan Hasil pemeriksaan
Pelayanan dilakukan oleh tenaga Propesional yaitu petugas dari
puskesmas/kesehatan meliputi kegiatan pemeriksaan dan pengobatan ringan
DIAGRAM ALUR Petugas Melakukan
Petugas melakukan
persiapan Peralatan
Kunjungan Rumah Ibu
Pemeriksaan Ibu
hamil
Nifas
Petugas melakukan
Petugas Membuat
Pemeriksaan Sesuai
Pencatatan dan Pelaporan
prosedur
Hasil Kegiatan
DOKUMEN Laporan KB
STANDAR OPERASIONAL
PROSEDUR
KUNJUNGAN NEONATUS
SOP No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
1. Pengertian masa neonatus ini sangat rawan oleh karena memerlukan penyesuaian
fisiologik agar bayi di luar kandungan dapat hidup sebaik baiknya.
Meningkatkan cakupan kunjungan Neonatus dan menurunkan angka
2. Tujuan
kematian neonatus di wilayah kerja Puskesmas Ketapang Nusantara.
SK Kepala Puskesmas No. Tentang Pemeriksaan Neonatus
3. Kebijakan
Panduan pelayanan kesehatan bayi baru lahir berbasis perlindungan
4. Referensi anak 2010
1. Petugas bidan datang ke rumah bayi baru lahir
5. Prosedur
a. Melalukan persiapan alat dan bahan
b. Melakukan pemeriksaan :
mengukur berat badan,TB, nadi,pernafasan,suhu dan
memandikan bayi
mempertahankan suhu tubuh bayi
pemeriksaan fisik
perwatan tali pusat
memeriksa setatus pemberian VIT K
Konseling
PEMBINAAN UKS
Merupakan pembinaan usaha kesehatan anak sekolah yang mempunyai daya ungkit
yang besar terhadap kualitas kesehatan masyarakat di masa mendatang karena anak
1. Pengertian sekolah merupakan generasi penerus bangsa, juga merupakan hal yang sangat
strategis karena keberhasilan program UKS di sekolah sangat ditentukan oleh
petugas kesehatan juga oleh guru, orang tua dan organisasi sekolah.
Meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik serta
2. Tujuan menciptakan lingkungan sekolah yang sehat sehingga tercapai pertumbuhan dan
perkembangan yang optimal dalam upaya membentuk manusia Indonesia yang berkualitas.
Buku Usaha Kesehatan Sekolah di tingkat Sekolah Dasar, Sekolah Menengah dan
4. Referensi
Pondok Pesantren Kementrian Kesehatan RI 2011
5. Prosedur/ 1. Alat dan bahan
Langkah- a. ATK
langkah 2. Petugas yang melaksanakan
a. Pj.UKS
b. Pj.Promkes
c. Pj.Kesling
3. Langkah-Langkah
a. Penyampaian kepada pihak sekolah melalui surat pemberitahuan tentang
kegiatan pembinaan kesehatan
b. Petugas melapor kepada pihak sekolah pada hari yang ditentukan.
c. Peninjauan ruang UKS bagi sekolah yang sudah tersedia ruang UKS dan
pengadaan ruang UKS bagi sekolah yang belum terdapat ruang UKS dengan
peralatan sederhana seperti : Tempat tidur, timbangan berat badan, alat ukur
tinggi badan, snellen chart, kotak P3K dan obat-obat
(betadin,oralit,parasetamol).
d. Penjelasan kepada pihak sekolah mengenai pamanfaatan ruang UKS dan
kegiatan yang dilakukan petugas kesehatan dan tim pembina UKS, yaitu :
Memberikan pendidikan kesehatan, misalnya: pendidikan jasmani
Memberikan pelayanan kesehatan, meliputi : penyuluhan kesehatan,
imunisasi, penyuluhan kesehatan gigi massal
Memberikan pembinaan lingkungan sekolah sehat, meliputi : pengecekan
ketersediaan air bersih, tempat cuci tangan, ada WC/Jamban yang
berfungsi, ada tempat sampah, saluran pembuangan yang berfungsi, pojok
UKS,dll
e. Pemilihan dan pembentukan Tim Pembina UKS yang bertanggung jawab untuk
pelaksanaan kegiatan secara continue di sekolah.
f. Melakukan pencatatan
Petugas melapor kepada pihak
Penyampaian
6. BaganAlir
sekolah
pada pihak
sekolah
Melakukan
Pencatatan
7. Hal-hal yang
perlu Peran serta guru dan siswa dalam kegiatan
diperhatikan
MEMUTUSKAN
Keenam : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapannya, maka
akan diadakan perubahan dan pembetulan sebagaimana mestinya.
Di tetapkan di : Ketapang
Pada tanggal : 30 September 2020
KEPALA UPTD PUSKESMAS KETAPANG
NUSANTARA
Hadijatun, SST.M.Kes
Di tetapkan di : Ketapang
Pada tanggal : 30 September 2020
KEPALA UPTD PUSKESMAS KETAPANG
NUSANTARA,
Hadijatun, SST,M.Kes
Di tetapkan di : Ketapang
Pada tanggal : 30 September 2020
KEPALA UPTD PUSKESMAS KETAPANG
NUSANTARA,
KEPUTUSAN
KEPALA UPTD PUSKESMAS KETAPANG NUSANTARA
NOMOR : 800/ /PKM-KN/2020
TENTANG
PENANGGUNG JAWAB PROGRAM
UPTD PUSKESMAS KETAPANG NUSANTARA
Kedua:
MEMUTUSKAN…………...
MEMUTUSKAN
Ketiga : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam ketetapan ini akan
diperbaiki sesuai ketentuan;
Ditetapkan di : Ketapang
Pada tanggal : 30 September 2020
KEPALA PUSKESMAS KETAPANG
NUSANTARA,
Hadijatun, SST.M.Kes
UKM ESENSIAL
Diare
AMP
7 P2P:
814/260/DINKES/2020 Imunisasi
a. WIN MUTUAH, A.Md.Kep
Kecacingan
814/260/DINKES/2020
e. SUARDI, A.Md.Kep
Filariasis
UKS
PKPR
HAJI
9 LISA THERESIA, A.Md.Kep 19890824 201903 2 004
KESJAOR
ISPA
10 MUDE WALI, S.Kep 19801231 200212 1 001
Bencana
Hadijatun,SST,M.Kes
LAPORAN REALISASI KEUANGAN
RENCANA TINDAK LANJUT
KOMITMEN
PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TENGAH
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS KETAPANG NUSANTARA
JL. Takengon – Blang Kejeren (Isaq)