PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bencana - bencana alam yang mungkin terjadi diantaranya adalah bencana banjir,
tanah longsor, gempa bumi, gunung meletus, kebakaran hutan ataupun pemukiman, tsunami,
angin puting beliung, maraknya wabah penyakit, konflik sosial yang berujung pada
peperangan, rusaknya alam akibat Kegiatan industrialisasi, dan lain sebagainya. Secara
umum terdapat bencana yang dapat berulang setiap tahun, misalnya saja bencana
kekeringan, kemudian disusul dengan bencana kebakaran hutan ataupun lahan, setelah itu
datang banjir besar dan tanah longsor. Terjadinya bencana alam pasitlah menimbulkan
banyak kerugian baik berupa metrial maupun korban jiwa bagi benduduk yang
tertimpa bencana tersebut. Untuk meminimalisir jumlah korban jiwa dan harta
benda yang diakibatkan oleh suatu bencana maka perlu dilakukan langkah-langkah
starategis dalam menghadapi kemungkinan bencana yang terjadi. Terutama dalam masalah
kesehatan para korban jiwa. Oleh sebab itu, perlu dilakukan Pengurangan Risiko Bencana
(PRR) di Bidang Kesehatan.
C. TUJUAN
1. Menganalisis resiko bencana banjir yang terjadi di Komple Bumi Panyileukan
Kecamatan Panyileukan Kota Bandung
2. Merumuskan pengendalian terhadap resiko bencana Banjir di Komplek Bumi
Panyileukan Kecamatan Panyileukan Kota Bandung
BAB. II
PEMBAHASAN
Kecamatan Kelurahan/Desa
Cipadung Kulon
Cipadung Wetan
Panyileukan
Cipadung Kidul
Mekarmulya
Secara geografis Kecamatan Panyileukan memiliki bentuk wilayah datar /
berombak sebesar 100 % dari total keseluruhan luas wilayah. Ditinjau dari
Panyileukan berkisar 27 Co, sedangkan dilihat dari segi hujan berkisar 2400
mm/th dan jumlah hari dengan curah hujan yang terbanyak sebesar 45 hari.
2. Kerentanan Masyarakat
a) Data Demografi Kabupaten Bandung
Kecamatan Panyileukan memiliki jumlah penduduk sebanyak 33.756
jiwa, yang terdiri dari 17.128 jiwa laki-laki dan 16.628 jiwa perempuan.
kecamatan pada tahun 2012 yang dilihat dari segi kepadatan penduduk
b. Pendidikan
Tenaga Kerja
Jumlah
No Tenaga kerja
L P Jumlah
berikut :
e. Agama
CIPADUNG
2 3,272 11 9 - -
WETAN
CIPADUNG
3 13,506 216 56 17 7 -
KIDUL
MEKAR
4 5,406 99 51 20 12 -
MULYA
a. Prasarana Pendidikan
Jumlah
1 TK 20 89 609
2 SD 12 4425 275
5 PT 2
LEMBAGA
6 6 253 30
PENDIDIKAN
7 KURSUS-KURSUS 22
b) Prasarana Kesehatan
1 Rumah Sakit
2 Rumah Bersalin/BKIA 2
3 Dokter Umum 20
4 Dokter anak
5 Dokter kandungan
6 Dokter Gigi 3
8 Dokter Hewan
9 Puskesmas 2
10 Klinik/Balai Pengobatan 6
11 Apotik 7
12 Toko Obat 1
13 Posyandu 36
5 PIL 488
6 IUD 1833
7 KONDOM 133
8 SUNTIK 1886
9 MOP 60
10 MOW 87
11 KB MANDIRI 4085
c. Prasarana Ibadah
1 Mesjid 46
2 Surau / Mushola 28
3 Gereja
4 Vihara
d. Prasarana Perumahan
1 Permanen
8.286
3 Tidak Permanen
15
b. Intensitas
Intensitas kekuatan dan kecepatan bencana tanah longsor yang terjadi 6
tahun yang lalu termasuk kategori sedang (berwarna kuning pada peta resiko
bencana longsor), tanah longsor dipengaruhi oleh kecepatan aliran air tergantung
kemiringan lereng, volume dan tekanan air pada saat hujan deras berlangsung,
sehingga tekstur tanah tidak stabil dan mengakibatkan tanah longsor.
b. Sosial
Kerentanan bencana longsor dilihat dari aspek sosial, masyarakat daerah
kecamatan Cilengkrang masih belum sadar akan rawannya bencana tanah longsor
di wilayah tersebut. Kondisi masyarakat yang meninggikan budaya individualis
c. Ekonomi
Kerentanan bencana longsor dilihat dari aspek ekonomi meliputi dampak
kerugian langsung yaitu kehilangan materi seperti kehilangan tempat tinggal, dan
harta benda, sedangkat kerugian tidak langsung seperti kehilangan mata
pencaharian masyarakat daerah kecamatan Cilengkrang karena lahan bercocok
tanamnya rusak akibat tanah longsor.
b. Kesiapsiagaan
Kesiapsiagaan atau peringatan dini serta rencana tindak lanjut termasuk
pembiayaan pada pra atau pasca bencana longsor sudah ada dari mulai tahun
2013. Akan tetapi sejak tahun 2013 hingga sekarang rutin dilakukan penyuluhan
tentang kesiapsiagaan bencana tanah longsor di puskesmas Cilengkrang guna
sebagai pencegahan dan peringatan dini bahwa di daerah kecamatan Cilengkrang
rawan terjadinya bencana longsor.
1.
Janga
n mencetak sawah dan membuat kolam pada lereng bagian atas di dekat
pemukiman (gb. Kiri) Buatlah terasering (sengkedan) [ada lereng yang terjal bila
membangun permukiman] (gb. kanan)
2.
Segera menutup retakan tanah dan dipadatkan agar air tidak masuk ke dalam
tanah melalui retakan. (gb. kiri) Jangan melakukan penggalian di bawah lereng
terjal. (gb. kanan)
3.
4.
5.
6.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Resiko bencana yang mungkin terjadi di Kecamatan Cilengkrang Kabupaten
Bandung yaitu bencana longsor. Kerentanan bencana longsor di wilayah kecamatan
Cilengkrang kabupaten Bandung dilihat dari faktor fisik, sosial dan ekonomi. Dengan
adanya kebijakan yang telah dibuat oleh pemerintah kabupaten Bandung yaitu Perda
Tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana di Kabupaten Bandung Tahun 2013
masyarakat kecamatan Cilengkrang kabupaten Bandung lebih mengetahui peringatan dini
dan penanggulangan bencana longsor.
B. SARAN
Untuk meningkatkan pengetahuan dan kepedulian masyarakat Kecamatan
Cilengkrang Kabupaten Bandung Pemerintah Kabupaten Bandung mengadakan
penyuluhan tentang pencegahan serta penanggulangan bencana longsor di setiap
kecamatan agar masyarakat lebih peduli dan sigap dalam menghadapi bencana tanah
longsor.
http://www.bandungkab.go.id/arsip/2358/aspek-demografi#sthash.OqH20omm.dpuf
http://www.bandungkab.go.id/arsip/2359/aspek-geografi#sthash.Dqbc7Do3.dpuf
http://www.ibnurusydy.com/geo-bencana/longsor/
http://www.anneahira.com/dampak-tanah-longsor.htm