KEADAAN UMUM
12
Gambar 2.1
13
2.2. Kesampaian Daerah dan Sarana Perhubungan Setempat
Untuk mencapai daerah penelitian dapat ditempuh dengan rute Yogyakarta–
Wates–Kulon Progo, dengan jarak ±60 km atau sekitar ± 1,5 jam perjalanan dengan
kendaraan bermotor. Tingkat kesampaian daerah cukup baik karena dapat dijangkau
dengan kendaraan roda dua maupun roda empat dengan kondisi jalan beraspal dan
memiliki lebar jalan ±3m untuk di sekitar daerah penelitian (lihat Gambar 2.2).
Sumber :http://sikin.kulonprogokab.go.id/
Gambar 2.2
Peta Kesampaian Daerah Kabupaten Kulon Progo
Untuk sarana perhubungan antara desa satu dengan desa yang lain maupun
kecamatan yang satu dengan yang lainnya dipergunakan sarana angkutan kota. Secara
umum kuantitasnya kurang memadai, sehingga sebagian besar warga masyarakat
menggunakan sepeda motor sebagai sarana angkutan pribadi, sedangkan untuk sarana
hubungan komunikasi di Desa Hargorejo cukup memadai.
14
2.3. Keadaan Lingkungan Daerah
2.3.1 Kependudukan
Berdasarkan data Badan Pemerintah Daerah Kecamatan Kokap pada tahun 2020,
penduduk di Desa Hargorejo, Kecamatan Kokap mempunyai jumlah penduduk
sebesar 9.420 jiwa dengan kepala keluarga 3.058 orang. Penduduk laki – laki 4.639
jiwa dan penduduk perempuan 4.781 jiwa. Kelompok umur warga Desa Hargorejo
dengan jumlah tertinggi adalah 15-19 tahun keatas, yakni sebesar 792 jiwa (lihat
Tabel 2.1).
Adapun jumlah penduduk untuk Dusun Anjir jumlah penduduknya 796 jiwa dengan
jumlah kepala keluarga 182 orang. Jumlah penduduk laki-laki 395 jiwa dan penduduk
perempuan 401 jiwa. Kelompok umur dengan jumlah tertinggi adalah 31 – 40 tahun,
yakni sebesar 141 jiwa (lihat Tabel 2.2).
Tabel 2.1
Jumlah Penduduk Desa Hargorejo Menurut Umur
Kelompok
No Jumlah
Umur
1 0-4 602
2 5-9 695
3 10-14 660
4 15-19 792
5 20-24 382
6 25-29 595
7 30-34 602
8 35-39 586
9 40-44 596
10 45-49 694
11 50-54 708
12 55-59 632
13 60-64 510
14 65-69 490
15 70-74 456
16 75+ 420
15
Jumlah 9420
Sumber : Profil Desa Hargorejo, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo 2020
Tabel 2.2
Jumlah Penduduk Dusun Anjir Menurut Kelompok Umur
Kelompok Umur Jumlah
NO
(Tahun ) (Jiwa)
1 0 – 10 99
2 11 – 20 100
3 21 – 30 109
4 31 – 40 141
5 41 – 50 121
6 51 – 60 76
7 61 – 70 59
8 71 – 80 48
9 81 – 90 12
10 91 – 100 4
Sumber : Data Survey Kelompok XI
Tabel 2.3
Komposisi Pekerjaan Penduduk Desa Hargorejo
NO Jenis Pekerjaan Jumlah ( Jiwa)
1 Pegawai Negri Sipil 60
2 TNI 14
3 POLRI 12
4 Karyawan Swasta 523
5 Wiraswasta / Perdagangan 857
6 Pertukangan 86
16
7 Buruh Tani 573
8 Pensiunan 37
9 Jasa 247
Sumber :Profil Desa Hargorejo, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo 2021
Tabel 2.4
Komposisi Pekerjaan Penduduk Dusun Anjir
N Jenis Pekerjaan Jumlah ( Jiwa)
O
1 Petani 268
2 Wiraswasta / Perdagangan 156
3 Buruh 78
4 Pegawai Negeri Sipil 78
Sumber : Data Kelompok XI
Tabel 2.5
Jumlah Penduduk Dusun Anjir Menurut Agama
NO Agama Jumlah (Jiwa)
1 Islam 698
2 Kristen 46
3 Katholik 52
4 Budha 0
5 Hindu 0
Sumber :Data Kelompok XI
17
2.3.4 Sarana dan Prasarana
Pada lokasi penelitian telah ditunjang beberapa sarana dan prasarana yang
meliputi kesehatan, pendidikan dan peribadatan. Di Desa Hargorejo terdapat sebuah
Puskesmas, SD, SMP dan SMA. Selain itu, terdapat 25 masjid, 4 mushola dan 2
gereja. Adapun di Dusun Anjir terdapat sebuah Puskesmas Pembantu, Posyandu,
PAUD dan SD. Sarana peribadatan yang terdapat di Dusun Anjir adalah 3 buah
masjid dan 3 buah mushola.
18
Sumber : Dinas PUP ESDM DIY, 2011
Keterangan: yang dicetak tebal adalah bahan galian potensi
19
surat pembinaan dan arahan teknis penambangan dan lingkungan tambang sebanyak
16 buah.
Pertambangan di Kulonprogo sebagian besar merupakan kegiatan
pertambangan rakyat, sebagian kecil lainnya merupakan kegiatan yang dilakukan
oleh pengusaha. Usaha pertambangan saat ini banyak dilakukan di sektor hulu yaitu
penambangan atau penggalian. Kegiatan di sektor pengolahan melalui industri
pertambangan yang dilakukan oleh dunia usaha masih terbatas pada penggilingan
batu. Dalam rangka mengatur usaha pertambangan pemerintah daerah telah
menerbitkan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Pengelolaan
Pertambangan Mineral dan Batubara.
Untuk kegiatan pelayanan dan penyuluhan perijinan pertambangan tahun
2014, telah terlaksananya pelayanan perijinan usaha pertambangan operasi produksi
batuan (andesit dan pasir) sejumlah 53 buah, IUJP sejumlah 4 buah dan surat
keterangan terdaftar 7 buah.
20
Sumber : Dokumentasi Penelitian Kelompok XI
Gambar 2.3
Vegetasi di Daerah Penelitian
Di Dusun Anjir ini pohon jati merupakan vegetasi yang sangat dominan
diantara yang lain, hampir di seluruh lahan ditumbuhi pohon jati yang juga
merupakan aset berharga, hal ini dikarenakan pohon jati memiliki nilai jual yang
cukup tinggi sehingga dapat menambah pendapatan.
Fauna yang terdapat di daerah penelitian antara lain kambing, sapi, ayam,
bebek dan burung. Umunya fauna di daerah penelitian merupakan peliharaan warga
sekitar.
21
Sumber : Dokumentasi Penelitian Kelompok XI
Gambar 2.4
Fauna di Daerah Penelitian
22
pada Stasiun Tegal. Hal ini sekaligus mengindikasikan adanya variasi suhu jika
dibandingkan dengan tinggi permukaan tanah. Stasiun Wates berada pada lokasi yang
lebih rendah daripada Stasiun Tegal.
c. Curah Hujan
Di Kabupaten Kulonprogo curah hujan rata-rata per tahunnya mencapai
1.998,66 mm,dengan rata-rata hari hujan (hh) sebanyak 105 hari hujan per tahun.
Pola hujan ini tidakterdistribusi secara merata sepanjang tahun. Curah hujan tinggi
terjadi pada awal-awaltahun, yaitu pada Bulan Januari sampai April. Di pertengahan
tahun, mulai pada Bulan Junisampai Oktober terjadi penurunan curah hujan dan juga
jumlah hari hujan dalam sebulan,bahkan pada Bulan September tidak terjadi hujan
sama sekali.Akan tetapi pola ini berubah menjelang akhir tahun, yaitu bulan
November dan Desember, curah hujan kembali meningkat sampai pergantian tahun,
bahkan curah hujan tertinggi pada tahun 2014 terjadi di Bulan Desember, yaitu
sebesar 4752,3 mm. Data rata-rata curah hujan setiap bulan pada tahun 2013 dan
2014 dapat disajikan dalam tabel dan gambar berikut :
Pola curah hujan di Kabupaten Kulonprogo berdasarkan peta isohyet didapat
bahwa nilai curah hujan wilayah akan meningkat seiring meningkatnya ketinggian
lokasi (hujan orografis). Intensitas curah hujan tertinggi di kecamatan Girimulyo lalu
di ikut Samigaluh dan Kokap. Peta Pola Curah Hujan (isohyet) selengkapnya dapat
dilihat pada Gambar 2.6 berikut :
23
Umumnya, penduduk desa memanfaatkan lahannya untuk perkebunan dan
pertanian. Pada bidang perkebunan, masyarakat menggunakan lahannya untuk
memproduksi tanaman aren atau nira yang merupakan bahan baku gula merah. Selain
itu mereka juga memanfaatkan lahan untuk menanam palawija, sayur dan buah –
buahan. Satwa yang banyak dijumpai antara lain lembu, sapi, kambing, ayam,
burung, dan beberapa hewan lainnya untuk diperdagangkan. Areal yang ditambang
berupa bukit serta terdapat beberapa macam pepohonan dengan variasi vegetasi yang
rimbun.
24