HASIL PENELITIAN
a. Kondisi Desa
55
56
b. Sejarah Desa
Mataram Hindu) dan pada riwayat yang lain ada yang mengaitka
57
c. Demografi
adalah 433.570 Ha. Dan terdiri dari 2 (dua) Dusun, yaitu : Dusun
1) Batas Wilayah
Batas Desa
69
Profil Desa Ngadiluwih..................................hal 2-3
58
2) Luas Desa
- Sawah : 122.720 Ha
- Tegal : 8.420 Ha
- Pemukiman : 320.440 Ha
3) Jumlah Penduduk
14 65 – 69 94 90 184
15 70 – 74 48 74 122
5) Keadaan Ekonomi
Tangga
4 Pensiunan 33 30 63
5 PNS 70 52 122
6 TNI 12 0 12
7 Polisi 13 0 13
8 Perdagangan 42 64 106
10 Peternak 9 0 9
11 Industri 23 16 39
12 Konstruksi 22 0 22
13 Transportasi 17 0 17
15 Karyawan BUMN 11 2 13
16 Karyawan BUMD 5 0 5
17 Honorer 7 4 11
20 Pembantu Rumah 0 10 10
Tangga
21 Tukang Cukur 2 0 2
22 Tukang listrik 1 0 1
23 Tukang Batu 33 0 33
24 Tukang Kayu 5 0 5
26 Tukang Las 4 0 4
27 Tukang Jahit 7 7 14
28 Penata Rias 0 1 1
29 Mekanik 11 0 11
30 Pendeta 1 0 1
61
31 Ustadz 2 0 2
32 Dosen 0 5 5
33 Guru 21 50 71
34 Konsultan 1 0 1
35 Dokter 4 3 7
36 Bidan 0 5 5
37 Perawat 0 9 9
38 Pelaut 1 0 1
39 Sopir 37 0 37
41 Perangkat Desa 7 2 9
42 Kepala Desa 1 0 1
44 Pekerjaan lainnya 19 13 32
6) Keadaan Sosial
sebagai berikut:
SD/Sederajat
6 Diploma I/II 16 24 40
7 Akademi/Diploma 27 44 71
III/S.Muda
9 Strata II 8 9 17
10 Strata III 2 0 2
Kata pasar sor papringan berasal dari bahasa Jawa yang memiliki
arti “pasar” adalah tempat untuk melakukan transaksi jual beli antara
tiwul, gatot, dan masih banyak lagi. Semua lapak terbuat dari bambu.
Pasar ini juga menyediakan spot foto yang menarik bagi para
pengunjung yang ingin memanjakan mata, tidak hanya itu pasar ini
2018. Bermula dari ide salah satu warga Desa Ngadiluwih yang
kebun bambu tersebut adalah kebun bambu yang sangat kotor dan
digunakan adalah lahan milik warga dari 2 RT tersebut maka dari uang
KETUA
SAMUDI
WAKIL KETUA
MASRURI
SEKERTARIS BENDAHARA
KHOLIFATU LAILA BINEKA SUBEKTI
b. Identitas Informan
No Nama Keterangan
6 Puput Pengunjung
7 Nanang Pengunjung
B. Temuan Penelitian
dan juga pengurus pasar. Dalam satu wawancara dengan Bapak Luthfi
mengemukakan bahwa:
iuran. Iuran diadakan hanya pada saat pasar buka yaitu sabtu dan
70
Hasil wawancara dengan Bapak Luthfi Syarif, Sekretaris Desa Ngadiluwih, pada
tanggal 20 September 2020
71
Hasil wawancara dengan Bapak Samudi, Ketua Pengelola Pasar Papringan
Ngadiluwih, pada tanggal 27 September 2020
72
Hasil wawancara dengan Bapak Muhammad Kusno, Pedagang Pasar Papringan
Ngadiluwih, pada tanggal 27 September 2020
67
dengan prosentase 60% untuk pemilik lahan dan 40% untuk kas
pengelola. Dengan kata lain hasil dari iuran tersebut 60% digunakan
untuk pemilik lahan ( sistem sewa) dan 40% untuk perbaikan sarana
Kecamatan Ngadiluwih
dengan uang biasa. Hal ini dijelaskan oleh Bapak Luthfi Syarif selaku
sekertaris desa:
73
Hasil wawancara dengan Bapak Luthfi Syarif, Sekretaris Desa Ngadiluwih, pada
tanggal 20 September 2020
68
pedagang di pasar:
74
Hasil wawancara dengan Bapak Samudi, Ketua Pengelola Pasar Papringan
Ngadiluwih, pada tanggal 27 September 2020
75
Hasil wawancara dengan Bapak Ahmad Afiful, Pedagang Pasar Papringan Ngadiluwih,
pada tanggal 27 September 2020
76
Hasil wawancara dengan Ibu Puput, Pengunjung Pasar Papringan Ngadiluwih, pada
tanggal 27 September 2020
69
tersebut. Selain itu pengelola pasar juga khawatir ada oknum yang
77
Hasil wawancara dengan Bapak Ahmad Afiful, Pedagang Pasar Papringan Ngadiluwih,
pada tanggal 27 September 2020
78
Hasil wawancara dengan Bapak Nanang, Pengnjung Pasar Papringan Ngadiluwih, pada
tanggal 27 September 2020
70
dalam melakukan transaksi yang ada di pasar. Selain itu jika kita
“Iya kalau saya lihat dari apa yang dijual para pedagang pasar
memang semua produk halal mas, sistem transaksinya juga
menganut hukum Islam. Selain itu didalam lingkungan pasar
juga mengandung nilai kekeluargaan dan sosial. Sehingga kita
sebagai pemerintah desa yang ikut menerapkan syariah islam,
seperti keadilan dan kekeluargaan.”79
Hal senada juga di jelaskan Bapak Masruri selaku wakil ketua
pengelola:
79
Hasil wawancara dengan Bapak Luthfi Syarif, Sekretaris Desa Ngadiluwih, pada
tanggal 20 September 2020
80
Hasil wawancara dengan Bapak Masruri, Wakil Ketua Pengelola Pasar Papringan
Ngadiluwih, pada tanggal 27 September 2020
71
“Selama ini produk yang saya jual halal mas, selain itu saya
sebagai pedagang juga menerapkan sistem kekeluargaan
sehingga ssya dengan pedangan yang lainnya itu tidak memiliki
rasa bersaing. Dan yang paling penting dari pihak pengelola
juga menerapkan sikap adil kepada para pedagang.”81
Bapak Nanang salah satu pengunjung berpendapat:
“Di pasar ini semua produk yang dijual halal mas. Kemudian
menurut saya juga tidak ada hal yang menyimpang dari syariah
Islam, dari segi sarana dan prasarana itu sudah memadai,
untuk pelayanan juga sangat ramah. Jadi semua sudah sesuai
syariah Islam.”82
dari segi pelayanan, sistem transaksi, dan sarana prasarana yang ada di
pasar harus menganut sistem jual beli yang tidak mengandung unsur
81
Hasil wawancara dengan Bapak Muhammad Kusno, Pedagang Pasar Papringan
Ngadiluwih, pada tanggal 27 September 2020
82
Hasil wawancara dengan Bapak Nanang, Pengunjung Pasar Papringan Ngadiluwih,
pada tanggal 27 September 2020
72
Kecamatan Ngadiluwih
pengelola agar bisa melakukan transaksi jual beli yang ada di Pasar
uang pring.
barang yang sudah dibeli. Akan tetapi sistem transaksi tersebut tidak
berjalan lama, hanya berjalan kurang lebih 2 bulan. Hal itu disebabkan
ada di pasar sor papringan keunikan lain ada pada letak dibawah
rumpun bambu.
dan lain-lain.
kehidupan didunia. Hal ini karena nilai Islam tidak hanya untuk
tujuan agama. Ekonomi Islam menjadi rahmat bagi seluruh alam yang
tidak terbatas pada ekonomi, sosial, budaya, dan politik dari bangsa.
Pasar unik sor papringan sudah menganut syariah Islam yang mana hal
itu dapat dilihat dari barang dangan yang dijual tidak mengandung
syariah islam yakni tidak ada unsur riba serta kualitas barang juga
bagus.