Anda di halaman 1dari 14

JENIS-JENIS CLASSICAL CIPHER

Muhammad Reza Dahri Putera (205150300111006)


Program Studi Teknik Komputer, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya 2021

ABSTRAK
Artikel yang berisi tentang penjabaran jenis-jenis classical cipher ini merupakan artikel yang
ditulis untuk pengumpulan kuis yang diadakan pada tanggal 5 Oktober 2021.
Kata kunci : Cipher, ciphertext, plaintext, keyword, Polybius, enkripsi, dan dekripsi.

PENDAHULUAN
Classical Cipher merupakan sistem five-tuple (P, C, K, E, D) yang mana P merupakan plaintext
atau teks normal yang ingin dienkripsikan, C merupakan ciphertext atau teks yang telah dienkripsi,
K merupakan kuncinya, dan setiap K terdapat algoritma enkripsi E dan algoritma dekripsi D.
Keamananan kriptografi klasik berdasarkan pada tingkat kompleksitas algoritmanya.

Pada artikel ini, beberapa jenis classical cipher yang akan dijabarkan ialah Beaufort Cipher,
Polybius Cipher, Nihilist Cipher, Bifid Cipher, Playfair Cipher, Adfgvx Cipher, dan Myszkowski
Cipher.

ISI
1. BEAUFORT CIPHER

Beaufort Cipher adalah salah satu dari jenis kriptografi klasik dan merupakan varrian
algoritma Vigenere Cipher. Cipher ini menggunakan jumlah Key atau kunci yang sama
dengan jumlah plaintext-nya. Maka dari itu, jika user ingin melakukan enkripsi terhadap
plaintext sepanjang 300 karakter, maka kunci yang harus digunakan juga 300 karakter.

Proses enkripsi Beaufort Cipher biasanya menggunakan suatu tabel bernama tabula recta.
Contoh tabula recta

Seperti inilah proses enkripsinya:


1. Huruf-huruf plaintext berada di baris paling atas,
2. Pilih huruf yang ingin dienkripsi, turun ke bawah kolom hingga huruf key ditemukan,
3. Huruf paling kiri di baris key tersebut adalah huruf ciphertext-nya.

Contoh Beaufort Cipher. Jika plaintext-nya ialah “PHONE”, dengan key berupa huruf “K”,
maka,
Plaintext : PHONE
Key :K
Ciphertext : ZRYXO

Proses dekripsi Beaufort Cipher merupakan kebalikan dari proses enkripsinya.


2. POLYBIUS CIPHER

Polybius Cipher merupakan kriptografi yang berbasis dari suatu perangkat Polybius
Square.

Contoh tabel Polybius Square

Polybius Square sendiri merupakan tabel 5x5 yang berisi huruf-huruf alfabet. Pada zaman
dahulu, tabel ini dapat diisi dengan sempurna menggunakan 24 huruf-huruf Yunani.
Namun, pada zaman modern, tabel ini harus dipaksakan agar bisa memuat 26 huruf alfabet.
Maka dari itu, biasanya huruf I dan J atau C dan K harus digabung.

Proses enkripsi Polybius Cipher menggunakan koordinat dari masing-masing huruf


plaintext. Jadi, hasil ciphertext nya berupa dua digit angka (yx). Seperti inilah proses
enkripsinya,
1. Pilihlah huruf dari plaintext
2. Angka di tabel kiri menunjukkan ciphertext jenis y, dan angka di tabel atas
menunjukkan ciphertext jenis x.

Contoh enkripsi Polybius Cipher. Jika plaintext-nya adalah TVA.

Plaintext : TVA

Ciphertext : 45 51 11

Cara mendekripsikan Polybius Cipher adalah dengan mengetahui grid tabel dan biasanya
memiliki jumlah ciphertext yang ganjil. Jika tidak mengetahui grid tabel, maka hal yang
perlu dilakukan adalah dengan mengganti masing-masing angka pasangan dengan huruf
acak (harusnya ada sekitar 25 yang berbeda).
3. NIHILIST CIPHER

Lebih dari 100 tahun yang lalu, organisasi teroris di Russia bernama “Nihilists”
berkomunikasi menggunakan kriptografi ini.
Nihilist Cipher merupakan modifikasi dari Polybius Cipher dengan modifikasinya berupa
adanya penambahan Key dan biasanya dapat berbentuk tabel 5x5 atau 6x6.

1 2 3 4 5
1 A B C D E
2 F G H I J
3 K L M N O
4 P Q R S T
5 U V W X Y
Contoh tabel Polybius Square untuk melakukan enkripsi Nihilist Cipher

Karena proses enkripsi Nihilist Cipher merupakan modifikasi dari Polybius Cipher, maka
langsung saja lanjut ke contoh enkripsinya.

Misalkan terdapat plaintext “RUSHB”, dengan key berupa “PUTIN”. Maka,


Plaintext : RUSHB
Ciphertext : 43 51 44 23 12

Kemudian, key “PUTIN” harus dijadikan ciphertext,


Keyword : PUTIN
Ciphertext : 41 51 45 24 34

Kemudian, kedua ciphertext “dijumlahkan”,


C 43 51 44 23 12
K 41 51 45 24 34
Final 84 102 89 47 46
Msg
Maka, hasil enkripsi “RUSHB” adalah “84 102 89 47 46”.

Proses dekripsi Nihilist Cipher bisa dilakukan mirip dengan Vigenere Cipher, dan
menganalisis keyword dengan kata-kata yang sesuai.
4. BIFID CIPHER

Bifid Cipher memecah teks plaintext menjadi dua pecahan yang kemudian disatukan
kembali. Bifid Cipher merupakan modifikasi dari Polybius Square dengan adanya
transposisi, dan pembagian.

1 2 3 4 5
1 A B C D E
2 F G H I J
3 K L M N O
4 P Q R S T
5 U V W X Y
Contoh tabel Polybius Square untuk melakukan enkripsi Bifid Cipher

Proses enkripsi Bifid Cipher memecah key plaintext menjadi dua bagian yang kemudian
dua key tersebut digabung menjadi pesan yang sudah terenkripsi.

Contoh enkripsi, misalkan terdapat plaintext berupa “DUST”. Maka,


Langkah 1 :
Dalam Polybius Cipher, baris dan kolom dijadikan key (yx), dalam Bifid Cipher, baris dan
kolom tersebut dipisah dan dijadikan key yang berbeda.
Plaintext : DUST
Ciphertext Baris : 4 5 4 4
Kolom : 1 1 4 5

Langkah 2 :
Gabung hasil ciphertext menjadi beberapa bagian, dalam kali ini, dibagi menjadi 2 bagian.
Baris : 45 44
Kolom : 11 45

Langkah 3 :
Gabung hasil langkah kedua dengan hasilnya, baris diikuti kolom.
Hasil : 45114445

Langkah 4 :
Ubah hasil gabungan menjadi ciphertext akhir, dua digit dengan digit pertama merupakan
koordinat baris dan baris kedua merupakan koordinat kolom.
Sebelumnya : 45114445
Hasil akhir : TAST
5. PLAYFAIR CIPHER

Pada Playfair Cipher, kita melakukan enkripsi tidak pada satu huruf alfabet, melainkan
pasangan huruf alfabet.

Playfair Cipher digunakan oleh tentara Inggris pada Perang Dunia I dan juga digunakan
oleh tentara Australia pada Perang Dunia II karena Playfair Cipher tergolong cepat untuk
digunakan dan tidak membutuhkan peralatan spesial.

Cara proses enkripsi Playfair Cipher :


1. Membuat tabel 5x5 mirip seperti tabel Polybius Square. Huruf “J” dihilangkan dan
masukkan keyword yang diinginkan pada tabel dilanjutkan dengan alfabet berikutnya.
Pada kali ini, kita akan menggunakan keyword berupa “DRAGON”

1 2 3 4 5
1 D R A G O
2 N B C E F
3 H I K L M
4 P Q S T U
5 V W X Y Z
Tabel yang akan digunakan untuk melakukan Playfair Cipher

2. Siapkan pesan (plaintext) yang ingin dienkripsi. Pesan tersebut harus dipecah menjadi
beberapa pasangan huruf. Jika ada pasangan huruf yang duplikat, masukkan huruf ‘X’.
Jika jumlah huruf ganjil, masukkan huruf ‘X’ pada huruf terakhir agar menjadi
pasangan. Terakhir, abaikan spasi.
Pada kali ini, pesan yang ingin dienkripsi adalah “KAZUMA”.
 KA ZU MA

3. Masukkan masing-masing pasangan ke tabel yang terpisah.


a) Jika pasangan berada di kolom yang sama, maka pindahkan masing-masing
huruf ke bawah 1 kali. Jika pasangan memang sudah berada di paling bawah,
pindahkan ke paling atas.
b) Jika pasangan berada di baris yang sama, maka pindahkan masing-masing huruf
ke kanan 1 kali. Jika pasangan memang sudah berada di paling kanan, pindahkan
ke paling kiri.
c) Jika pasangan membentuk segiempat pada tabel, maka tukar masing-masing
huruf ke pojok segiempat seberangnya.
Pengenkripsian plaintext KA ZU MA:
Langkah 1 :
KA
1 2 3 4 5
1 D R A G O
2 N B C E F
3 H I K L M
4 P Q S T U
5 V W X Y Z

Setelah memasukkan “KA” pada tabel, ternyata pasangan tersebut terdapat pada kolom
yang sama. Maka, aturan A digunakan.
1 2 3 4 5
1 D R A G O
2 N B C E F
3 H I K L M
4 P Q S T U
5 V W X Y Z
Maka, pasangan plaintext pertama ialah “SC”.
Langkah 2 :
ZU
1 2 3 4 5
1 D R A G O
2 N B C E F
3 H I K L M
4 P Q S T U
5 V W X Y Z

Setelah memasukkan “ZU” pada tabel, ternyata pasangan tersebut terdapat pada kolom
yang sama. Maka, aturan A digunakan.
1 2 3 4 5
1 D R A G O
2 N B C E F
3 H I K L M
4 P Q S T U
5 V W X Y Z
D R A G O
Maka, pasangan plaintext kedua ialah “OZ”
Langkah 3 :
MA
1 2 3 4 5
1 D R A G O
2 N B C E F
3 H I K L M
4 P Q S T U
5 V W X Y Z

Setelah memasukkan “MA” pada tabel, ternyata pasangan tersebut membentuk segiempat
pada tabel. Maka, aturan C digunakan.
1 2 3 4 5
1 D R A G O
2 N B C E F
3 H I K L M
4 P Q S T U
5 V W X Y Z
Maka, pasangan plaintext terakhir adalah “KO”

Langkah 4 :
Maka, didapatkan ciphertext dari plaintext “KAZUMA” menjadi “KA ZU MA” menjadi
“SC OZ KO” menjadi “SCOZKO”.

Proses dekripsi Playfair Cipher merupakan kebalikan dari proses enkripsinya.


6. ADFGVX CIPHER

ADFGVX Cipher merupakan modifikasi dari Polybius Cipher. Dalam ADFGVX Cipher,
terdapat substitusi dan transposisi.

Kriptografi ini pernah digunakan pada Perang Dunia 1 oleh tentara Jerman. Huruf-huruf
A, D, F, G, V, X dipilih secara sengaja karena suara huruf-huruf tersebut sangat berbeda
ketika ditransmisikan melalui sandi morse. ADFGVX Cipher juga digunakan agar
meminimalisir adanya kesalahan operator.

Cara enkripsi ADFGVX Cipher :


1. Membuat tabel 6x6 mirip seperti tabel Polybius Square. Masukkan keyword yang
diinginkan pada tabel dilanjutkan dengan alfabet berikutnya. Mengganti acuan angka
(1, 2, 3, 4, 5) seperti pada Polybius Square dengan huruf-huruf (A, D, F, G, V, dan X).
Pada kali ini, kita akan menggunakan keyword berupa “FORZA”

A D F G V X
A F O R Z A B
D C D E G H I
F J K L M N P
G Q S T U V W
V X Y 0 1 2 3
X 4 5 6 7 8 9
Tabel yang akan digunakan untuk melakukan Playfair Cipher

2. Siapkan pesan (plaintext) yang ingin dienkripsi. Pada kali ini, pesan yang ingin
dienkripsi ialah plaintext “MIRAGE”
3. Kemudian, buat column key (akan dijelaskan di bawah)

Pengenkripsian plaintext “MIRAGE” :


Langkah 1 :
Plaintext :MIRAGE
Ciphertext1 : FG DX AF AV DG DF
Langkah 2 :
Membuat tabel column key dari 6 angka berurutan yang diacak dan masukkan ciphertext1
dari kiri ke kanan.
3 2 1 4 5 6
F G D X A F
A V D G D F

Langkah 3 :
Tuliskan huruf-huruf mulai dari kolom nomor 1 hingga nomor 6 dari atas ke bawah secara
berurutan. Itulah yang akan menjadi ciphertext akhir.
3 2 1 4 5 6
F G D X A F
A V D G D F

Hasil : DD GV FA XG AD FF
Maka, hasil ciphertext dari plaintext “MIRAGE” adalah “DDGVFAXGADFF”

Proses dekripsi ADFGVX Cipher merupakan kebalikan dari proses enkripsinya.

7. MYSZKOWSKI CIPHER

Myszkowski Cipher dapat melakukan enkripsi teks yang memiliki huruf-huruf yang sama
dalam satu teks.

Pada metode Myszkowski Cipher, terdapat suatu tabel yang berisi baris plaintext yang
dituliskan di bawah baris keyword.

Cara enkripsi Myszkowski Cipher :


1. Membuat tabel dengan kolom yang sesuai dengan panjang keyword, serta baris yang
sesuai dengan panjangnya plaintext. Masukkan keyword yang diinginkan pada tabel
dilanjutkan dengan alfabet berikutnya. Pada kali ini, kita akan menggunakan keyword
berupa “HARUKA”, serta plaintext berupa “Haruka Sawamura”. Di bawah keyword,
beri nomor dari 1 hingga seterusnya di bawah masing-masing huruf secara berurutan.
Jika kolom tidak seimbang, tambahkan ‘X’ agar seimbang.
Maka, tabel tersebut akan berbentuk seperti ini.
H A R U K A
2 1 4 5 3 1
H A R U K A
S A W A M U
R A X X X X

2. Hasil ciphertext merupakan urutan kolom dari atas ke bawah sesuai dengan nomor
urutan (dari 1 hingga 5).

Pengenkripsian plaintext “Haruka Sawamura” :


Langkah 1 :
Mulai dari kolom yang dinomori 1. Karena ada dua kolom yang bernomor 1, maka
penulisannya dibaca dari kiri ke kanan (“AA AU …”) diikuti oleh baris berikutnya. Maka,
ciphertext pertama ialah “AAAUAX”.
Langkah 2 :
Mulai dari kolom yang dinomori 2. Penulisannya dibaca dari atas hingga ke bawah. Maka,
ciphertext kedua ialah “HSR”.
Langkah 3 :
Mulai dari kolom yang dinomori 3. Penulisannya dibaca dari atas hingga ke bawah. Maka,
ciphertext ketiga ialah “KMX”.
Langkah 4 :
Mulai dari kolom yang dinomori 4. Penulisannya dibaca dari atas hingga ke bawah. Maka,
ciphertext keempat ialah “RWX”.
Langkah 5 :
Mulai dari kolom yang dinomori 5. Penulisannya dibaca dari atas hingga ke bawah. Maka,
ciphertext kelima ialah “UAX”.
Langkah 6 :
Gabungkan semua ciphertext, maka hasil ciphertext akhir adalah :
“AAAUAXHSRKMXRWXUAX”.
Proses dekripsi Myszkowski Cipher jika kita mengetahui keyword-nya :
Misalkan kita ingin mendekripsikan ciphertext tadi, yaitu
“AAAUAXHSRKMXRWXUAX” dengan keyword yang telah diketahui yaitu,
“HARUKA”
Langkah 1 :
Kita dapat mencari bentuk tabel dengan membagi jumlah huruf di ciphertext dengan
jumlah huruf keyword.
Ada 18 huruf ciphertext dan 6 huruf keyword. Maka, banyaknya baris di tabel adalah 18 ÷
6 = 3 baris dan karena banyaknya kolom itu mengikuti jumlah huruf keyword, banyaknya
kolom di tabel adalah 6 kolom.
H A R U K A
2 1 4 5 3 1

Langkah 2 :
Kita bisa memulai dari kolom yang bernomor 1 dengan mengisikan beberapa huruf awal
yang terdapat di ciphertext. Karena terdapat 2 kolom yang bernomor 1, maka penulisan
ciphertext seperti pada saat proses enkripsi.
H A R U K A
2 1 4 5 3 1
A A
A U
A X

Langkah 3 :
Lanjut ke kolom bernomor 2, isikan sisa huruf ciphertext yang tersedia sesuai banyaknya
baris di kolom tersebut.
H A R U K A
2 1 4 5 3 1
H A A
S A U
R A X
Langkah 4 :
Proses ini dilanjutkan hingga kolom terakhir, sehingga isi tabel terpenuhi.
H A R U K A
2 1 4 5 3 1
H A R U K A
S A W A M U
R A X X X X
Maka dari itu, hasil plaintext-nya dengan mengabaikan ‘X’ di tabel, ialah :
“HARUKA SAWAMURA”.

PENUTUP
Classical cipher memiliki jenis-jenis yang sangat banyak Pada artikel kali ini, ada 7 jenis classical
cipher yang dibahas. Beaufort Cipher yang merupakan contoh sederhana kriptografi dengan teknik
yang mirip dengan Vigenere Cipher. Kemudian, ada Polybius Cipher yang merupakan jenis
kriptografi tertua di artikel ini dan merupakan dasar dari beberapa kriptografi selanjutnya. Lalu,
ada Nihilist Cipher yang pernah digunakan lebih dari 100 tahun yang lalu yang berbasis pada
Polybius Cipher. Selanjutnya, ada Bifid Cipher yang juga merupakan modifikasi dari Polybius
Cipher dengan melakukan pemecahan pada plaintext. Kemudian, ada Playfair Cipher yang pernah
digunakan ketika Perang Dunia I dan II dan proses enkripsinya yang membutuhkan dua pasang
alfabet dari plaintext. Lalu, ada ADFGVX Cipher yang juga merupakan modifikasi dari Polybius
Cipher yang pernah digunakan ketika Perang Dunia I, beda dari Polybius Cipher, ADFGVX
menggunakan huruf-huruf A, D, F, G, V, X sebagai acuan dalam pembuatan ciphertext-nya.
Terakhir, ada Myszkowski Cipher yang berguna untuk mengenkripsi teks yang memiliki huruf-
huruf yang sama dalam satu teks.

Anda mungkin juga menyukai