ABSTRAK
Artikel yang berisi tentang penjabaran jenis-jenis classical cipher ini merupakan artikel yang
ditulis untuk pengumpulan kuis yang diadakan pada tanggal 5 Oktober 2021.
Kata kunci : Cipher, ciphertext, plaintext, keyword, Polybius, enkripsi, dan dekripsi.
PENDAHULUAN
Classical Cipher merupakan sistem five-tuple (P, C, K, E, D) yang mana P merupakan plaintext
atau teks normal yang ingin dienkripsikan, C merupakan ciphertext atau teks yang telah dienkripsi,
K merupakan kuncinya, dan setiap K terdapat algoritma enkripsi E dan algoritma dekripsi D.
Keamananan kriptografi klasik berdasarkan pada tingkat kompleksitas algoritmanya.
Pada artikel ini, beberapa jenis classical cipher yang akan dijabarkan ialah Beaufort Cipher,
Polybius Cipher, Nihilist Cipher, Bifid Cipher, Playfair Cipher, Adfgvx Cipher, dan Myszkowski
Cipher.
ISI
1. BEAUFORT CIPHER
Beaufort Cipher adalah salah satu dari jenis kriptografi klasik dan merupakan varrian
algoritma Vigenere Cipher. Cipher ini menggunakan jumlah Key atau kunci yang sama
dengan jumlah plaintext-nya. Maka dari itu, jika user ingin melakukan enkripsi terhadap
plaintext sepanjang 300 karakter, maka kunci yang harus digunakan juga 300 karakter.
Proses enkripsi Beaufort Cipher biasanya menggunakan suatu tabel bernama tabula recta.
Contoh tabula recta
Contoh Beaufort Cipher. Jika plaintext-nya ialah “PHONE”, dengan key berupa huruf “K”,
maka,
Plaintext : PHONE
Key :K
Ciphertext : ZRYXO
Polybius Cipher merupakan kriptografi yang berbasis dari suatu perangkat Polybius
Square.
Polybius Square sendiri merupakan tabel 5x5 yang berisi huruf-huruf alfabet. Pada zaman
dahulu, tabel ini dapat diisi dengan sempurna menggunakan 24 huruf-huruf Yunani.
Namun, pada zaman modern, tabel ini harus dipaksakan agar bisa memuat 26 huruf alfabet.
Maka dari itu, biasanya huruf I dan J atau C dan K harus digabung.
Plaintext : TVA
Ciphertext : 45 51 11
Cara mendekripsikan Polybius Cipher adalah dengan mengetahui grid tabel dan biasanya
memiliki jumlah ciphertext yang ganjil. Jika tidak mengetahui grid tabel, maka hal yang
perlu dilakukan adalah dengan mengganti masing-masing angka pasangan dengan huruf
acak (harusnya ada sekitar 25 yang berbeda).
3. NIHILIST CIPHER
Lebih dari 100 tahun yang lalu, organisasi teroris di Russia bernama “Nihilists”
berkomunikasi menggunakan kriptografi ini.
Nihilist Cipher merupakan modifikasi dari Polybius Cipher dengan modifikasinya berupa
adanya penambahan Key dan biasanya dapat berbentuk tabel 5x5 atau 6x6.
1 2 3 4 5
1 A B C D E
2 F G H I J
3 K L M N O
4 P Q R S T
5 U V W X Y
Contoh tabel Polybius Square untuk melakukan enkripsi Nihilist Cipher
Karena proses enkripsi Nihilist Cipher merupakan modifikasi dari Polybius Cipher, maka
langsung saja lanjut ke contoh enkripsinya.
Proses dekripsi Nihilist Cipher bisa dilakukan mirip dengan Vigenere Cipher, dan
menganalisis keyword dengan kata-kata yang sesuai.
4. BIFID CIPHER
Bifid Cipher memecah teks plaintext menjadi dua pecahan yang kemudian disatukan
kembali. Bifid Cipher merupakan modifikasi dari Polybius Square dengan adanya
transposisi, dan pembagian.
1 2 3 4 5
1 A B C D E
2 F G H I J
3 K L M N O
4 P Q R S T
5 U V W X Y
Contoh tabel Polybius Square untuk melakukan enkripsi Bifid Cipher
Proses enkripsi Bifid Cipher memecah key plaintext menjadi dua bagian yang kemudian
dua key tersebut digabung menjadi pesan yang sudah terenkripsi.
Langkah 2 :
Gabung hasil ciphertext menjadi beberapa bagian, dalam kali ini, dibagi menjadi 2 bagian.
Baris : 45 44
Kolom : 11 45
Langkah 3 :
Gabung hasil langkah kedua dengan hasilnya, baris diikuti kolom.
Hasil : 45114445
Langkah 4 :
Ubah hasil gabungan menjadi ciphertext akhir, dua digit dengan digit pertama merupakan
koordinat baris dan baris kedua merupakan koordinat kolom.
Sebelumnya : 45114445
Hasil akhir : TAST
5. PLAYFAIR CIPHER
Pada Playfair Cipher, kita melakukan enkripsi tidak pada satu huruf alfabet, melainkan
pasangan huruf alfabet.
Playfair Cipher digunakan oleh tentara Inggris pada Perang Dunia I dan juga digunakan
oleh tentara Australia pada Perang Dunia II karena Playfair Cipher tergolong cepat untuk
digunakan dan tidak membutuhkan peralatan spesial.
1 2 3 4 5
1 D R A G O
2 N B C E F
3 H I K L M
4 P Q S T U
5 V W X Y Z
Tabel yang akan digunakan untuk melakukan Playfair Cipher
2. Siapkan pesan (plaintext) yang ingin dienkripsi. Pesan tersebut harus dipecah menjadi
beberapa pasangan huruf. Jika ada pasangan huruf yang duplikat, masukkan huruf ‘X’.
Jika jumlah huruf ganjil, masukkan huruf ‘X’ pada huruf terakhir agar menjadi
pasangan. Terakhir, abaikan spasi.
Pada kali ini, pesan yang ingin dienkripsi adalah “KAZUMA”.
KA ZU MA
Setelah memasukkan “KA” pada tabel, ternyata pasangan tersebut terdapat pada kolom
yang sama. Maka, aturan A digunakan.
1 2 3 4 5
1 D R A G O
2 N B C E F
3 H I K L M
4 P Q S T U
5 V W X Y Z
Maka, pasangan plaintext pertama ialah “SC”.
Langkah 2 :
ZU
1 2 3 4 5
1 D R A G O
2 N B C E F
3 H I K L M
4 P Q S T U
5 V W X Y Z
Setelah memasukkan “ZU” pada tabel, ternyata pasangan tersebut terdapat pada kolom
yang sama. Maka, aturan A digunakan.
1 2 3 4 5
1 D R A G O
2 N B C E F
3 H I K L M
4 P Q S T U
5 V W X Y Z
D R A G O
Maka, pasangan plaintext kedua ialah “OZ”
Langkah 3 :
MA
1 2 3 4 5
1 D R A G O
2 N B C E F
3 H I K L M
4 P Q S T U
5 V W X Y Z
Setelah memasukkan “MA” pada tabel, ternyata pasangan tersebut membentuk segiempat
pada tabel. Maka, aturan C digunakan.
1 2 3 4 5
1 D R A G O
2 N B C E F
3 H I K L M
4 P Q S T U
5 V W X Y Z
Maka, pasangan plaintext terakhir adalah “KO”
Langkah 4 :
Maka, didapatkan ciphertext dari plaintext “KAZUMA” menjadi “KA ZU MA” menjadi
“SC OZ KO” menjadi “SCOZKO”.
ADFGVX Cipher merupakan modifikasi dari Polybius Cipher. Dalam ADFGVX Cipher,
terdapat substitusi dan transposisi.
Kriptografi ini pernah digunakan pada Perang Dunia 1 oleh tentara Jerman. Huruf-huruf
A, D, F, G, V, X dipilih secara sengaja karena suara huruf-huruf tersebut sangat berbeda
ketika ditransmisikan melalui sandi morse. ADFGVX Cipher juga digunakan agar
meminimalisir adanya kesalahan operator.
A D F G V X
A F O R Z A B
D C D E G H I
F J K L M N P
G Q S T U V W
V X Y 0 1 2 3
X 4 5 6 7 8 9
Tabel yang akan digunakan untuk melakukan Playfair Cipher
2. Siapkan pesan (plaintext) yang ingin dienkripsi. Pada kali ini, pesan yang ingin
dienkripsi ialah plaintext “MIRAGE”
3. Kemudian, buat column key (akan dijelaskan di bawah)
Langkah 3 :
Tuliskan huruf-huruf mulai dari kolom nomor 1 hingga nomor 6 dari atas ke bawah secara
berurutan. Itulah yang akan menjadi ciphertext akhir.
3 2 1 4 5 6
F G D X A F
A V D G D F
Hasil : DD GV FA XG AD FF
Maka, hasil ciphertext dari plaintext “MIRAGE” adalah “DDGVFAXGADFF”
7. MYSZKOWSKI CIPHER
Myszkowski Cipher dapat melakukan enkripsi teks yang memiliki huruf-huruf yang sama
dalam satu teks.
Pada metode Myszkowski Cipher, terdapat suatu tabel yang berisi baris plaintext yang
dituliskan di bawah baris keyword.
2. Hasil ciphertext merupakan urutan kolom dari atas ke bawah sesuai dengan nomor
urutan (dari 1 hingga 5).
Langkah 2 :
Kita bisa memulai dari kolom yang bernomor 1 dengan mengisikan beberapa huruf awal
yang terdapat di ciphertext. Karena terdapat 2 kolom yang bernomor 1, maka penulisan
ciphertext seperti pada saat proses enkripsi.
H A R U K A
2 1 4 5 3 1
A A
A U
A X
Langkah 3 :
Lanjut ke kolom bernomor 2, isikan sisa huruf ciphertext yang tersedia sesuai banyaknya
baris di kolom tersebut.
H A R U K A
2 1 4 5 3 1
H A A
S A U
R A X
Langkah 4 :
Proses ini dilanjutkan hingga kolom terakhir, sehingga isi tabel terpenuhi.
H A R U K A
2 1 4 5 3 1
H A R U K A
S A W A M U
R A X X X X
Maka dari itu, hasil plaintext-nya dengan mengabaikan ‘X’ di tabel, ialah :
“HARUKA SAWAMURA”.
PENUTUP
Classical cipher memiliki jenis-jenis yang sangat banyak Pada artikel kali ini, ada 7 jenis classical
cipher yang dibahas. Beaufort Cipher yang merupakan contoh sederhana kriptografi dengan teknik
yang mirip dengan Vigenere Cipher. Kemudian, ada Polybius Cipher yang merupakan jenis
kriptografi tertua di artikel ini dan merupakan dasar dari beberapa kriptografi selanjutnya. Lalu,
ada Nihilist Cipher yang pernah digunakan lebih dari 100 tahun yang lalu yang berbasis pada
Polybius Cipher. Selanjutnya, ada Bifid Cipher yang juga merupakan modifikasi dari Polybius
Cipher dengan melakukan pemecahan pada plaintext. Kemudian, ada Playfair Cipher yang pernah
digunakan ketika Perang Dunia I dan II dan proses enkripsinya yang membutuhkan dua pasang
alfabet dari plaintext. Lalu, ada ADFGVX Cipher yang juga merupakan modifikasi dari Polybius
Cipher yang pernah digunakan ketika Perang Dunia I, beda dari Polybius Cipher, ADFGVX
menggunakan huruf-huruf A, D, F, G, V, X sebagai acuan dalam pembuatan ciphertext-nya.
Terakhir, ada Myszkowski Cipher yang berguna untuk mengenkripsi teks yang memiliki huruf-
huruf yang sama dalam satu teks.