Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PERJALANAN

PENDIDIKAN DAN LATIHAN (DIKLAT)


ANGKATAN XXXIX
MAHAPALA UNNES
Kampus UNNES, Gunung Ungaran dan sekitarnya
Minggu, 20 Januari s.d Senin 28 Januari 2019

Oleh :
APRILIA DWI ADRIANI
Pendidikan Ekonomi/ Fakultas Ekonomi
7101418124

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


TAHUN 2019
1
PRA KEGIATAN

Waktu :30 November2018 s.d 16Januari 2019

Kegiatan :Technical meeting dan masa tunggu

Pada tanggal 30 November 2018, calon peserta pendidikan dan pelatihan atau diklat menghadiri
technical meeting1 yang bertempat di gedung PKMU lantai 2. Dalam kegiatan tersebut membahas
mengenai beberapa hal seperti; jadwal massa tunggu dan daftar alat sementara diklat angkatan 39
tahun 2019.

Selasa, 25 Desember 2018 technical meeting 2 dilaksanakan yang bertempat di gedung PKMU
lantai2. Dalam agenda ini membahas mengenai pengumuman hari dan tanggal pelaksanaan diklat
angkatan 39, dan kegiatan ini dilaksanakan selama 9 hari, mulai tanggal 20 sampai 28 Januari 2019
yang bertempat di kampus UNNES, Gunung Ungaran dan sekitarnya. Selain itu, dalam kegiatan ini
juga membagi calon peserta dalam kelompok, pemberitahuan biaya kontribusi dan daftar alat diklat
angkatan 39 yang wajib dipersiapkan oleh peserta diklat.

Masatunggu dalam diklat kali ini tidak terlalu berbeda dengan masa tunggu pada PABA, namun
durasi dan laihan fisik sedikit ditambah, seperti masa tunggu jalan beban ,yang sebelumnya tidak
ada menjadi ada dimasatunggu diklat ini. Selain itu masa tunggu diklat terbagi menjadi 2 tahap,
tahap pertama dilaksanakan pada tanggal 1 Desember 2018 dengan kegiatan jogging2R, jalanbeban,
VO2MAX dan minorimu, sampai dengan tanggal 23 Desember 2018. Sedangkan masatunggu diklat
tahap 2 dilaksanakan pada tanggal 2 Januari 2019 sampai dengan 16 Januari 2019, namun karena
suatu hal maka kegiatan masa tunggu tahap 2 diundur dan dimulai pada tanggal 7Januari2019.

Hari : Minggu, 20 Januari 2019

2
Tempat : Kampus Unnes

Pagi ini, pada pukul 07.00 WIB semua peserta diharuskan untuk berkumpul di Ruang Kenanga,
samping auditorium Unnes untuk mengisi daftar hadir dan menimbang beban carrier serta berat
badan. Tapi, kenyataannya banyak peserta yang terlambat dan berakibat molornya jadwal kami
selanjutnya. Pukul 08.30 WIB dilakukan cheking alat di wall climbing, namun ditengah-tengah
kegiatan hujan turun, oleh karena itu kita segera kembali ke Ruang Kenanga dengan kegelapan dan
beban yang sangat berat. Pukul 13.30 WIB diberikan makan siang dan dilanjutkan dengan
pembagian kaos diklat kemudian sholat dzuhur. Setelah itu dilakukan upacara pembukaan dan
kegiatan Diklat ini resmi dibuka. Dah itu dilanjutkan dengan sesi foto bersama, setelah selesai
kembali ke Ruang Kenanga untuk melaksanakan ibadah sholat asar dilanjutkan dengan melengkapi
alat yang kurang. Pukul 17.20 WIB pematerian navdar tidak lama kemudian terdengar adzan
maghrib kemudian kami dipersilahkan untuk melaksanakan ibadah sholat maghrib. Pukul 18.30
WIB kami makan malam dengan didampingi senior Sekar. Kegiatan selanjutnya yaitu cheking alat
kedua yang kedua yang dilaksanakan pada pukul 19.00 WIB dimana kegiatan ini untuk mengecek
kembali perlengkapan yang kurang apakah sudah ada perbaikan atau belum. Pukul 21.00 WIB
kegiatan dilanjutkan dengan pematerian kembali, yang diisi oleh senior Hardiyanto. Senior
menjelaskan kembali tentang perapian mengenai bentuk, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
membuat perapian. Kemudian pematerian dilanjutkan dengan materi E-SAR yang disampaikan
senior Ulin, senior menjelaskan kembali mengenai istilah istilah dalam kegiatan SAR, serta
bagaimana pola dalam melakukan kegiatan evakuasi. Kemuadian pada pukul 22.15 kegiatan
pematerian pun usai, namun kegiatan ini belum selesai, dilanjut dengan motivasi dari salah satu
alumni yakni senior Udin, beliau menjelaskan tentang peran IQ (intelektual), EQ (emosional) dan

SQ (spiritual). Senior Udin mengatakan bahwa ketiganya memiliki peran yang penting dalam
perilaku seseorang namun salah satu diantaranya memiliki peran yang paling penting dalam
perilaku seseorang, yaitu EQ atau emosional. Dimana seseorang yang memiliki EQ atau
emosional yang baik akan lebih mudah dalam mengontrol diri dari pada seseorang yang hanya
memiliki IQ dan SQ yang tinggi.

Hari: Senin, 21 Januari 2019

3
Pukul 01.00 WIB kita dipersilahkan untuk istirahat dan bangun pukul 04.00 WIB untuk
melaksanakan ibadah sholat subuh Setelah sarapan kami berkumpul didalam aula PKMU lantai 2
dengan memakai carrier masing-masing dengan berdiri sambil menyanyikan mars diklat dan
yel-yel. Sampai akhirnya kami diinstruksikan untuk menuju ke depan gedung UKM untuk
persiapan keberangkatan menuju ke desa Medono, tempat kami memulai pendakian ke Gunung
Ungaran. Setibanya kami di depan gedung UKM kami dibariskan kembali disamping truk
yang akan membawa kami. Kami kembali menyanyikan kembali mars
diklat dan yel-yel angkatan 39 dengan suara yang lantang secara berulang-ulang. Selang beberapa
menit kami diinstruksikan untuk menaikkan carrier kami terlebih dahulu, kami saling bergotong-
royong dalam menata carrier kami agar lebih tertata rapi.
Pukul 07.30 WIB kami semua mulai masuk kedalam truk dengan bergantian, seperti biasa peserta
putra berada didepan depan dan yang putri berada dibagian belakang. Dalam perjalanan menuju
lokasi awal pendakian, didalam truk kami sambil menikmati rambutan yang telah tersedia
didalam truk entah siapa yang memberikan, namun kita dapat memakannya dengan cuma-cuma.
Selanjutnya pikul 09.00 WIB kita melakukan kegiaatan pendakian dengan trek yang lumayan,
namun berat carrier yang berat sungguh berat. Setelah beberapa menit kita sampai di sebuah tempat
untuk melakukan navdar. Dan setelah itu dilanjutkan perjalanan dengan diguyur hujan. Pukul 12.30
WIB kita diberikan makan siang yang alhamdulillah menunya sangat lezat, yaitu ayam geprek.
Seketika nafsu makan langsung meningkat. Ditambah setelah kehujanan membuat nafsu makan
langsung naik. Akhirnya dengan lahap kita memakannya dengan sangat nikmat.
Setelah itu kita melanjutkan perjalanan menuju tempat camp. Pukul 16.30 WIB telah sampai dan
dilanjutkan dengan membuat bivouac dan perapian. Dan memasak untuk malam ini. Setelah itu,
saya merasa tiba-tiba badan terasa tidak fit. Dan saya memutuskan untk beristirahat dan meminum
obat demam. Mungkin ni cara tubuh saya melakukan adabasi dengan lingkungan disini yang dingin
dan cuaca yang tidak menentu, ditambah lagi tadi terguyur hujan membuat kepala pusing.
Pukul 22.00 WIB kita disuruh kumpul oleh senior Sekar. Astahgfirullah ini ngantuk sekali.
Disini saya disadarkan oleh senior Sekar merasa beruntung mengikuti kegiatan diksar selama 9 hari,
karena dapat menambah ilmu serta pengalaman, dan tentunya kegiatan liburan semestreran selama 3
bulan terasa bermanfaat.

Hari: Selasa, 22 Januari 2018

4
Seperti malam biasanya, setiap ada yang tidur pasti ada yang menjaganya, dan kebetulan saya
malam ini bertugas dengan Patrik, ketua kelompok satu. Dia yang bertugas memotong dan memilah
kayu dan saya bertugas menyusunya. Kita jaga mulai pukul 01.00-02.30 WIB dan mengeringkan
pakaian yang kita gunakan selama perjalanan. Selama itu saya berbincang bincang bersama Patrik
mengenai pengalam masing-masing, saling bertukar pikiran dan berbagi pengetahuan. Tak terasa
waktu sudah menunjukkan 02.30 WIB saatnya tidur.. Alhamdulillah bisa beristirahat. Baru beberapa
saat tertidur, terdengar suara senior yang membangunkan, astaghfirullah.. akhirnya mau tidak mau
harus bangun dan memasak untuk sarapan. Pukul 06.00 WIB semua barang harus terpacking rapi
dan perapian sudah harus dimatikan. Pukul 07.00 WIB kita melakukan sarapan. Jujur saja, saya
tidak menyukai nasi yang dimasak sendiri, karena tidak matang dan itu rasanya sangat tidak enak,
tapi mau bagaimana lagi, itu harus dimakan. Agar kondisi badan tetap sehat dan memiliki kekuatan.
Setelah sarapan kita disuruh berkumpul untuk membayar paket.
Pukul 08.30 WIB memulai perjalanan menuju PuncaGentong, akan tetapi kita sendiri yang
menentukan jalan sendiri . yang sebelumnya sudah dibekalii ilmu selama mengikuti kegiatan
navdar. Menggendong carrier yang berat ditambah medan yang sulit membuat mental saya benar-
benar diuji. Ditambah lagi cuaca yang ekstrem. Saya sempat menangis karena ini memang berat,
tapi saya sadar kalo saya menangis nafas saya semakin tak terkendali dan membuat perjalanan ini
semakinn tidak nyaman saja. Alhamdulillah selama perjalanan saya diberikan teman yang baik dan
peduli, serta diberi semangat dan selalu ada teman yang memberikan dorongan dari belakang.

Pukul 12.30 WIB kami telah sampai pada titik tujuan kami yaitu puncak gentong tempat
dimana tempat untuk bermalam. Setibanya kami disana kami beristirahat terlebih dahulu
sambil meluruskan kaki yang pegal-pegal.
Taklama kami beristirahat sembari menikmati snack dan buah buahan yang kami bawa, kami
diinstruksikan untuk menyiapkan makan siang. Menu makan kali ini yaitu dengan telur asin
dan abon, langsung kami mengeluarkan nasi yang tadi pagi kami persiapkan dan juga telur
asin dan abon. Setelah kami menikmati makanan yang kami bawa, kami merapikan kembali
peralatan kami dan langsung bersiap mengenakan carrier masing-masing. Kami berjalan turun
tidak jauh dari tempat kami beristirahat. Kegiatan berlanjut, kali ini kami meletakkan carrier kami
dan mengenakan perlengkapan daypack dengan membawa golok dan tali webbing. Ternyata kami
akan melakukan E-SAR. Kali ini Galih yang menjadi ketua SRU yang bertugas memimpin
pencarian korban. Tak lama kami menyusuri hutan kami menemukan kilat / barang- barang
milik korban yang kami temukan dan tak berselang lama kami menemukan korban. Langsung
kami membagi tugas, kelompok putri bertugas untuk menangani korban sedangkan kelompok
putra membuat tandu dan membuat jalur evakuasi. Setelah semua siap langsung saja korban
kami bawa menggunakan tandu yang kami buat. Kami saling bergantian dalam proses
5
pengangkatan korban mengingat medan yang kami lalui sempit dan menanjak membuat tangan
kami cepat pegal. Dan akhirnya kami sampai di tempat kami mengevakuasi dan bantuan datang.
Setelah kegiatan ini selesai kam kembali dikumpulkan dan kami diberi sedikit evaluasi kegiatan
SAR yang baru saja kami lakukan.

Selanjutnya kira-kira pukul 15.00 WIB kami melaksanakan aktifitas camp seperti mendirikan
bivouac, atap perapian, perapian dan mencari kayu bakar, dan juga tak lupa menyiapkan makan
malam. Sampai dengan pukul 17.00 WIB bivouac dan atap perapian yang telah jadi. Namun
perapian dan masakan belum jadi, langsung saja kami menyelesaikannya. Hujan pun turun
dengan angin, sampai dengan pukul 18.00 WIB lebih angin bertiup dengan hujan rintik-rintik.
Makanan kami telah siap dengan lauk tumis kentang dan labu siam. Kami makan bersama
kelompok lainnya namun masih dalam bivouac masing-masing karena sedang kondisi hujan
gerimis dan angin kencang. Kami makan dengan kondisi perapian yang belum menyala, sebab
kayu yang kami dapat adalah kayu gabus yang sulit untuk terbakar dan menjadi bara ditambah
tiupan angin yang kencang seperti akan badai. Setelah makan malam usai, senior kami
menginstruksikan untuk membuat satu perapian dikarenakan kondisi cuaca yang ekstrim dan
harapannya agar cepat jadi. Akhirnya diputuskan untuk membuat perapian di tenda kelompok kami
dan yang membuat adalah perwakilan dari masing-masing kelompok. Namun sampaidengan
pukul 20.00 WIB perapian belum juga menyala dan sampai akhirnya senior dan alumni
ikut membantu membuat perapian agar cepat menyala. Tiba-tiba ditengah kegiatan ini ada suara
pohon tumbang, ternyata pohon dibelakang bivouac kelompok lima yang dahannya tumbang
dan untung saja tidak mengenai bivouac mereka. Kemudian senior Sekar menginstruksikan
kami untuk berjaga memantau kondisi pohon yang sekiranya rawan tumbang, supaya dapat
mengantisipasi resiko pohontumbang mengenai kami. Tak lama kemudian perapian telah
menyala berkat bantuan senior dan alumni kami. Kami bergantian untukjaga malam satu
angkatan yang bertugas menjaga perapian, memantau pohon dan menulis laporan perjalanan
masing-masing. Angin bertiup amat kencang sepertinya ini yang dinamakan badai, dan sampai
akhirnya bivouac sebelah kami kelompok 4 terjatuhi ranting pohon yang mengakibatkan
bivouac mereka bolong. Kami terus berjaga malam berganti-gantian.

Waktu : Rabu, 23 Januari 2019

Pukul 03.30 WIB kami kembali berkumpul didekat camp panitia. Rupanya kami dikumpulkan
untuk mendengarkan motivasi dan evaluasi oleh alumni mengenai kegiatan kami beberapa
terakhir. Bahwa kita dididik langsung oleh alam, kita tidak boleh bermain-main di alam dan tidak

6
boleh menentang alam. Kita harus selalu siap sedia apapun kondisi yang terjadi di alam. Dengan
mata yang masih mengantuk kami tetap mendengarkan apa yang dikatakan oleh alumni kami.
Dan sampai akhirnya pada pukul 05.30 WIB kami semua merapikan kembali bivouac
masing-masing dan mem-packing barang-barang kami kedalam carrier masing-masing,
mengingat kami akan melanjutkan perjalanan kembali dan kami juga menyiapkan makan untuk
pagi ini saja.
Pukul 07.00 WIB kami telah menyelesaikan untuk merapikan bivouac dan mem- packing
barang-barang kami kedalam carrier. Selanjutnya kami sarapan pagi dengan lauk yang telah
kami persiapkan. Dengan beralaskan mantol ponco kami makan bersama-sama. Setelah
sarapan pagi selesai kami merapikan kembali peralatan makan seperti piring, gelas, sendok dan
nasting. Kemudian dilanjutkan dengan pemanasan yang dipandu oleh senior kami dan tak lupa
setelah pemanasan kami menyicil paket yang harus kami bayar sebesar 5 paket. Setelah selesai
kami dibariskan untuk cleaning tempat camp kami membersihkan dari sampah-sampah yang
mungkin tertinggal. Sekitar pukul 08.00 WIB kami bersiap melanjutkan perjalanan menuju
tempat berikutnya. Ditengah perjalanan kami sambil menyerukan mars diklat dan yel-yel
angkatan 39 dengan menuruni bukit yang terjal ini. Tak jarang terdapat jalan yang sangat
sempit dan bekas longsoran sehingga kami harus bergantian untuk melewatinya. Sampai akhirnya
pada pukul 11.00 WIB kami tiba di tengah-tengah kebun teh yang suhu udaranya lumayan
dingin. Kami instruksikan untuk beristirahat dan melepaskan sepatu dan kaos kaki. Nampak kaki
kami yang mulai mengeriput. Tak lama kami mengenakan sepatu kami kembali dan
mengenakan carrier kembali dan mengeluarkan semua isi dari carrier kami semua. Dan ternyata
bekal makanan dan logistik kami di kumpulkan kepada panitia. Tak satupun logistik kami yang
tersisa. Sampai akhirnya kami memasukkan kembali barang-barang kami kedalam carrier kembali
kecuali peralatan makan. Kami diinstruksikan meletakkan piring kami keatas kepala dan kami
diberikan makanan nasi dicampur dengan biskuit dan ikan asin. Mungkin ini terakhir makan nasi
sebelum kegiatan disana atau sebelum survival. Setelah itu kami melanjutkan perjalanan, tak jauh
memang mungkin hanya membutuhkan waktu 20 menit untuk sampai di tempat tujuan kita.
Dan pukul 13.30 WIB akhirnya kami sampai di sebuah perkebunan kopi yang dekat dengan
sungai. Rupanya kami akan melaksanakan survival individu, jadi kami akan membuat bivouac
individu mencari makan dan perapian sendiri. Kami hanya dibekali beberapa batang korek api,
garam, minyak tanah dan dua buah lilin. Aktivitas camp dimulai, mulai mendirikan tenda mencari
bahan makanan dan mencari kayu bakar dilakukan secara individu. Sampai dengan pukul 17.00
WIB bivouac saya telah berdiri dengan kokoh dan begitu pula dengan teman-teman yang lain.
Kayu bakar juga sudah terkumpul dan saya akhirnya mencari bahan makanan. Kali ini saya
menemukan buah seperti anggur berwarna merah namun bentuknya kecil, entah apa namanya

7
tapi rasanya lumayan menyegarkan. Selain itu saya juga menemukan daun tapal kuda, debog
pisang dan lainnya sebagai bahan makan malam saya kali ini. Dan sampai akhirnya senior kami
mengumpulkan kami dan menanyai bahan makanan yang kami dapat. Setelah dicek dan kami
kembali ke-bivouac masing-masing dan mulai merebus bahan makanan kami.
Sekitar pukul 18.30 WIB kami berkumpul kembali untuk makan malam dengan bahan
makanan yang kami dapatkan tadi sore. Walaupun rasanya agak aneh yang asam-asam asin ini,
harus kami makan supaya perut kami terisi. Walaupun tak jarang beberapa dari kami hampir
muntah dengan masakan kami sendiri, mungkin baru pertama makan makanan di alam bebas
tanpa bumbu dapur apapun. Setelah selesai kami langsung minum norit supaya mencegah apabila
ada tanaman yang beracun yang kami makan.
Pukul 20.00 WIB kami kembali ke-bivouac masing-masing untuk meneruskan membuat
perapian. Ya, sampai dengan saat itu perapian belum juga ada yang jadi. Beberapa menit
kemudian perapian saya hampir menyala, mungkin karena kayu yang saya dapat masih basah dan
akhirnya tidak jadi menyala dan kayu tersebut juga tidak menjadi bara. Dan sampai akhirnya
sekitar pukul 22.00 WIB. Dan terasa badan mulai lelah sayapun membaringkan badan saya didalam
bivouac saya. Dengan perapian yang gagal menyala saya pun hanya menyalakan lilin saja dan
setelah itu saya tertidur.

Waktu : Kamis, 24 Januari 2019

Sekitar 02.30 WIB kami dibangunkan dengan sirine yang mengagetkan kami semua termasuk saya
sendiri. Ya, masih dalam kondisi terkantuk-kantuk kami bergegas untuk berkumpul. Dan setibanya
saya dibarisan ternyata harus mengenakan seragam diklat lengkap. Saat berkumpul kami
kembali diberi motivasi dan semangat oleh alumni kami. Dalam kondisi gelap dan mengantuk
kami tetap mendengarkan tiap kata yang alumni sampaikan. Dan sampai akhirnya pada pukul 04.00
WIB kami di bawa ke sungai dan kami semua basah kuyup karena dimasukkan kedalam
sungai. Dan pukul 04.30 WIB kita diinstrusikan untuk mencari bahan makanan. Saya bersama 8
teman mencari bahan makanan dan terus mencari tanpa terasa kita sudah berjalan terlalu jauh dan
sampai di air terjun. Akhirnya kami menemukan banyak bahan makanan yang bisa digunakan
untuk sarapan. Saking asyiknya, kita sampai tidak sadar , ternyata waktu telah menunjukkan pukul
07.00 WIB dan kita baru saja mau kembali tapi sudah disusul oleh teman kita dan senior. Jadi tidak
enak hati karena telah ditunggu leh banyak orang. Saking asyiknya bermain air.

8
pukul 07.30 WIB kita sudah disuruh untuk melakukan packing dan melanjutkan perjalanan
selanjutnya. Sesampainya sampai di kebun teh kita disuruh untuk terus lari karena trak yang dilalui
landai. Kemudian pada pukul 10.30 WIB kita sampai di kebun teh dan disuruh untuk cheking alat
dan diberikan makanan berupa ubi rebus.
pukul 11.45 WIB kami melanjutkan perjalanan kembali, melewati kebun teh dan menuruni
dan melewati lembah dengan kembali menyanyikan yel-yel secara bersama-sama untuk
membangkitkan semangat kami. Jalan yang curam dan sempit kami lewati dan kali ini harus fokus
supaya tidak terjatuh ke jurang.

Pukul 14.00 WIB kami ditiba di lokasi tujuan kami, di bawah pohon besar ditengah hutan,
seperti biasa kami dikumpulkan untuk pengondisian oleh panitia. Kami rupanya akan
melaksanakan survival kelompok dimana dalam pembuatan bivouac alami tanpa menggunakan
mantol ponco dan tali rafia sama sekali. Selanjutnya kami diantarkan menuju tempat camp
masing-masing menurut kelompok, sedangkan kelompok saya, kelompok 3 berada di tengah-tengah
barisan kelompok lain. Kami diberi waktu sampai dengan pukul 16.00 WIB untuk
menyelesaikan pembuatan bivouac alami dan perapian. Sampai akhirnya pada waktu yang
ditentukan kami belum juga menyelesaikan bivouac kami, sedangkan untuk kelompok saya
mungkin hanya kurang 30 persen bivouac kami untuk selesai. Akibatnya bivouac kami semua
dirubuhkan oleh senior kami termasuk milik kelompok saya, padahal tinggal sedikit lagi hampir
selesai. Selanjutnya kami diberi waktu sampai dengan pukul 18.00 WIB untuk menyelesaikan
semuanya termasuk perapian mencari bahan makanan.

Pukul 18.00 WIB semua aktivitas camp telah selesai, termasuk makan malam namun
terkecuali perapian belum juga menyala. Kami semua pada saat itu pukul 19.00 WIB makan malam
bersama-sama dengan bahan makanan yang kami dapatkan dan juga telah berganti pakaian
dengan pakaian hangat dan jaket. Sampai dengan pukul 20.00 WIB kami kembali lagi ke-
bivouac kami masing-masing untuk membuat perapian kembali. Dan akhirnya pada pukul 23.00
WIB perapian kelompok kami pun menyala meskipun saya dan Iqbal pada waktu itu harus
mencari kembali kayu bakar, karena kayu yang sebelumnya merupakan kayu gabus yang
sulit untuk terbakar. Dan kami pun pada waktu itu istirahat secara bergantian seperti biasa
sembari menjaga api tetap menyala dan menyicil menulis laporan perjalanan kami masing-masing.

Waktu : Jumat, 25 Januari 2019

9
Kegiatan pada hari keenam dimulai dengan pengondisian oleh senior kami, seluruh peserta
seperti biasa dikumpulkan pada pukul 04.00 WIB dalam barisan untuk mendengar sedikit
motivasi dan mendengarkan arahan untuk mencari bahan makanan. Bergegas kami langsung
berkoordinasi dalam mencari bahan makanan kali ini, kami semua mencari bahan makanan dan
sebagian ada yang di bivouac untuk membuat perapian dan memperbaiki tenda yang rusak. Saya
sendiri bertugas untuk membuat perapian dan memperbaiki bivouac mengingat kami memasak
bahan makanan harus menggunakan perapian. Tak membutuhkan waktu yang lama setelah
selesai memperbaiki bivouac perapian pada pukul 06.00 WIB telah menyala dengan kayu air
garam.

Pada pukul 07.00 WIB kami dikumpulkan kembali oleh senior kami untuk sarapan bersama
dengan bahan makanan yang kami dapatkan. Kelompok kami membawa makanan satu nesting
dedaunan dan pelepah pisang rebus, karena waktu yang kurang, kami tidak membawa kodok hasil
tangkapan kami karena belum sempat kami goreng. Selanjutnya pukul 07.30 WIB kami kembali
ke-bivouac masing-masing untuk melakukan aktivitas camp. Dan ternyata sewaktu kami ke tempat
camp, bivouac kami semua telah rubuhkan oleh senior kami terkecuali kelompok saya,
kelompok 3. Mungkin karena dirasa bivouac mereka dirasa kurang luas maka senior kami
merubuhkannya agar dibuat yang lebih luas dan rapi. Hujan pun turun dengan keadaan bivouac
yang belum berdiri kami tetap memperbaiki bivouac kami masing-masing termasuk milik
kelompok saya, meski masih berdiri kelompok juga tetap memperbaiki bagian yang sedikit bocor.
Tak lama waktu berselang, datanglah Rama ke-bivouac saya yang datang untuk berteduh
dengan keadaaan kedinginan dan kaki kanan yang melepuh yang disebabkan kakinya terkena
daun beracun. Sontak kami menyuruh ia untuk masuk kedalam bivouac kelompok saya dan
menyuruh berganti pakaian yang hangat.

Pukul 09.00 WIB kami kembali berkumpul dibawah pohon besar tempat pengondisian
kami sebelumnya, dan kami kali ini diinstruksikan untuk membuat perapian dan mencari
bahan makanan untuk satu angkatan. Fadli yang pada saat itu sebagai koordinator satu angkatan
langsung memipin pembagian tugas dari kami semua untuk membuat perapian, mencari
bahan makanan, mencari kayu bakar. Sedangkan saya sendiri bertugas untuk membuat perapian
dan mencari kayu bakar bersama Lukman pada saat itu. Kali ini kami membuat perapian di
bivouac saya kelompok 3 yang dirasa memiliki tempat yang luas. Kami pun mengerjakan tugas
kami masing-masing terkecuali beberapa anak ada yang memperbaiki bivouac mereka yang rubuh
Sampai akhirnya pada pukul 10.00 WIB perapian telah menyala walaupun belum menjadi
perapian yang besar. Selanjutnya saya meninggalkan perapian untuk mencari kayu bakar
mengingat pasokan kayu bakar kami hampir habis. Saya dan lukman pada saat itu mencari kayu
bakar di pinggir sungai dengan menggunakan golok kami memperoleh kayu yang lumayan
10
banyak dan kami langsung membawanya ke tempat camp kami. Setelah itu saya memotong-
motong kayu tersebut menjadi bagian yang lebih kecil agar mudah menyala. Pukul 12.00 WIB
kami kembali dikumpulkan pada tempat yang sama seperti pengondisian tadi pagi untuk
menanyakan sampai mana persiapan kami dan memberikan beberapa instruksi pukul 13.00
WIB makanan kami harus sudah siap. Setelah itu kami kembali lagi ke bivouac kami dan
ternyata perapian yang kami buat mati kembali karena kami tinggal untuk berkumpul tadi.
Agak kesal memang, namun kami membuatnya kembali dari awal. Kemudian Fadli dan
kawan-kawan yang bertugas mencari bahan makanan membawa makanan ke tenda kami dan
langsung saja bahan makanan tersebut seperti dedaunan, buah hutan, pelepah pisang, bonggol
pisang dan lainnya mulai dimasak. Tak lama setelah itu kami kembali dikumpulkan
dengan membawa makanan masing-masing perkelompok tetapi makanan kami belum matang dan
kami tetap membawanya dalam keadaan mentah. Dan sampai akhirnya kami makan bersama
dengan makanan yang belum matang namun yang paling enak yaitu bonggol pisang, rasanya
mirip dengan bengkoang meski belum dimasak namun rasanya cukup lumayan. Pukul 13.30
WIB kami kembali ke tempat camp untuk melanjutkan aktivitas camp mulai dari membuat
perapian kembali, membetulkan bivouac, memotong kayu dan yang lainnya. Kami semua saling
membantu dalam mengerjakan pekerjaan ini seperti membuat perapian dan memotong kayu.
Namun di tengah-tengah akivitas tersebut, tiba-tiba atap perapian kami rubuh, entak mengapa bisa
terjadi mungkin atap perapian kami kurang kokoh dan tekena tetesan air hujan yang
mengakibatkan atap perapian tersebut semakin berat dan sampai akhirnya jatuh mengenai teman
kami yang ada dibawahnya. Lalu kami langsung sigap menolong teman kami yang tertimpa atap
perapian tersebut dengan menyingkirkan dedaunan atap perapian ketempat yang lain dan
membongkarnya. Kami semua seketika hampir putus asa, kali ini perapian yang baru saja kami
buat benar-benar mati dan harus mengulangi dari awal kembali. sampai dengan pukul 17.00
WIB kami mendirikan atap perapian kami dari awal, tampak beberapa dari teman kami mulai
lemas dan mukanya pucat mungkin karena perut mereka kurang terisi sehingga mereka menjadi
lemas seperti itu. Hanya beberapa orang dari kami yang meneruskan mendirikan atap perapian dan
itupun belum sepenuhnya selesai. Sampai akhirnya hari mulai gelap atap perapian masih 50
persen jadi dan perapian belum juga menyala. Udara semakin dingin menusuk ketulang, kamipun
berganti pakaian hangat yang kami miliki entah kotor atau tidak yang terpenting pakaian kami
itu harus kering, dan tak lupa kami memakai jaket yang kami bawa. Pukul 17.45 WIB hujan pun
turun dengan intensitas kecil namun dengan udara yang lumayan dingin datang. Kami kembali
diinstruksikan untuk memasak bahan makanan sisa tadi siang yang belum sempat kami masak.
Cukup banyak memang sisa bahan makanan tadi siang, seperti pelepah pisang, dedaunan, dan
jantung pisang. Dengan menggunakan kompor lapangan kami mulai merebus bahan makanan

11
tersebut. kami diberi waktu sampai dengan pukul 19.00 WIB kami harus menyelesaikan masakan
kami. Pukul 19.30 WIB kami kembali dikumpulkan untuk makan malam bersama, dan kali ini
porsi yang akan kami makan lumayan banyak dari yang sebelumnya. Mungkin karena perut
sangat lapar saya dengan rakusnya makan makanan tersebut dengan cepat tanpa memikirkan
enak apa tidak makanan tersebut, yang terpenting perut saya terisi. Benar saja beberapa menit
kemudian saya telah menghabiskan makanan yang ada dipiring saya. Dan tak jarang beberapa
teman saya yang memuntahkan makanan tersebut, mungkin mereka sudah kenyang dan tidak
makan lagi. Setelah makan makan bersama selesai, kami segera meminum norit dengan
menggunakan air putih. Setelah semua selesai kami kembali ke bivouac kami untuk meletakkan
peralatan makan dan membersihkannya kembali. Dan beberapa menit kemudian kami
dikumpulkan kembali ke tempat tadi makan malam dengan membawa matras dan alat tulis kami
masing- masing. Dengan perapian yang telah menyala yang senior kami buat, kami
diinstruksikan untuk membuat setengah lingkaran didekat perapian tersebut. Sungguh nikmat
sekali, baru kali ini kami merasakan kehangatan api unggun selama kami ditempat ini, kami
pun mendekatkan badan kami ke perapian tersebut. Tak lama kegiatan dilanjutkan dengan
sharing dengan para alumni, kali ini senior Putra sebagai pembicara mewakili alumni yang
hadir. Ia memberikan beberapa motivasi dan semangat kepada kami, dengan kondisi badan
yang sedikit lelah dan kami duduk diantara perapian yang menghangatkan ini, kamipun sedikit
mengantuk namun kami tetap diawasi oleh senior kami supaya tidak ada yang
mengantuk dan tetap mendengarkan pembicaraan yang sedang berlangsung. Sampai akhirnya
pukul 00.15 WIB kegiatan sharing pun selesai, kami langsung kembali ke tempat camp kami
masing-masing untuk istirahat. Seperti biasa kami saling jaga malam bergantian membuat
perapian karena perapian kami belum ada yang menyala. Dengan kondisi bivouac kami
yang berantakan yang disebabkan kegiatan kami tadi siang mulai dai memasak membuat perapian
dan peralatan masak kelompok lain pun masih tercecer di tempat kami ini. Lantas saya dan
beberapa teman saya kembali merapikan barang-barang tersebut sebelum kami beristirahat. Saya
dan Iqbal yang dapat jatah diawal untuk jaga malam, kami berdua juga mencoba membuat
perapian kembali dengan kayu seadanya yang telah basah dengan kondisi tenda yang berantakan
ini. Namun kali ini perapian kami benar-benar gagal menyala karena minyak tanah dan korek
api kami telah habis dipakai tadi siang untuk memasak bahan makanan kami semua. Kami
pun hanya saling berjaga malam tannpa perapian sembari membersihkan luka pada kaki kami
masing-masing yang semakin parah ini, tak lupa juga kami menulis laporan perjalanan masing-
masing.

12
Waktu : Sabtu, 26 Januari 2019

Pukul 05.30 WIB kami dibangunkan oleh senior kami, untuk kembali berkumpul untuk
pengondisian peserta dan persiapan pencarian bahan makanan kembali. Setelah kegiatan
tersebut kami kembali ke-bivouac kami masing-masing dan ternyata bivouac kelompok saya telah
hancur parah, disinilah saya mulai putus asa sayapun terdiam sambil melihat bivouac kelompok
saya yang telah hancur. Dan kali ini hanya bivouac kelompok saya yang dirubuhkan, mungkin
karena bivouac kami berantakan yang membuat tenda kami dirubuhkan. Tanpa berfikir panjang
kami membereskan sebagian barang-barang kami dan mulai mencari bahan makanan kembali
sebelum pukul enam tiba. Pukul 06.30 WIB kami makan bersama dengan bahan makanan yang
telah kami dapatkan, kami saling bertukar makanan dengan kelompok lainnya. Dan tak disangka
setelah sarapan bersama usai kami diberi ubi rebus oleh senior Faris dan kami hanya diberi
waktu sepuluh hitungan untuk menghabiskannya. Setelah makan malam usai, kami kembali
kagi ke tempat camp untuk packing dan membereskan kembali bivouac dan barang-barang kami,
karena kami akan melanjutkan perjalanan kembali. sampai dengan pukul 08.00 WIB kami telah
selesai membereskan tenda kami dan telah mem- packing semua barang-barang kami kedalam
carrier masing-masing. Tak lupa kami juga melakukan cleaning kembali tempat camp kami
supaya tidak ada sampah yang tertinggal disana. Pukul 08.30 WIB kami berkumpul
menghadap senior kami dengan membawa barang-barang kami untuk melakukan pemanasan
seperti biasanya sebelum melanjutkan perjalanan. Pukul 08.45 WIB kami mulai melanjutkan
perjalanan, dengan melewati bukit menanjak kami nyanyikan kembali mars diklat dan yel-yel
angkatan 39 kembali. Dalam perjalanan ini, kami akhirnya menjumpai matahari dimana hari-hari
sebelumnya tisak sama sekali menjumpai matahari. Walaupun hanya sebentar saja kami
menjumpai matahari kamipun tetap melanjutkan perjalanan kembali, kali ini kami dipercepat
langkah kami oleh senior. Hal tersebut membuat beberapa teman saya yang pingsan yaitu Farika
sehingga kami harus membopongnya untuk melajutkan perjalanan dan juga beberapa teman kami
bergantian untuk membawakan carrier milik Farika. Dan akhirnya kami tiba di tepian kebun
teh, kamipun istirahat sejenak sambil meminum bekal minum yang kami bawa. Beberapa
menit kemudian kami melanjutkan perjalanan kembali melewati kebun teh dengan menyanyikan
kembali mars diklat dengan suara yang lantang. Pukul 10.30 WIB kami tiba di tengah atau
puncak kebun teh tersebut, atau sering disebut helipet kami diinstruksikan untuk melepas sepatu
kami dan meluruskannya sambil istirahat sejenak. Dan tak lama kemudian kami mengenakan
kembali sepatu kami dan mengenakan carrier kami kembali. Rupanya senior kami akan
melakukan cek alat kembali, untuk mengecek peralatan kami yang masih tersedia. Kali ini
peralatan saya banyak yang tertukar atau terbawa teman saya, seperti golok dan sarung tangan.
Sehingga kami harus mendapatkan beberapa peket sebagai hukuman karena tidak dapat menjaga
13
peralatan kami masing-masing. Setelah semuanya selesai, pukul 11.30 WIB kami kembali mem-
packing barang-barang kami kembali kecuali nasting kami masing- masing dan melanjutkan
perjalanan kembali. Sampai akhirnya pada pukul 11.45 WIB kami tiba disebuah tempat di tepi
kebun teh dibawah pohon besar lebih tepatnya. Dengan membawa nesting masing-masing, kami
meletakkannya diatas kepala kami dan berharap ada makanan ditempat tersebut. Benar saja
beberapa sendok bubur kacang hijau mengisi nesting yang kami bawa, dengan waktu tiga
hitungan kami harus menghabiskan makanan tersebut. Kemudian kami diberikan kacang hijau
kembali oleh senior kami, namun kali ini dengan porsi yang lumayan banyak, kira-kira setengah
nesting lebih. Kali ini kami diberi waktu dalam 10 hitungan semuanya harus habis, namun saya
dalam hitungan delapan hitungan saya telah menghabiskan makanan tesebut. Sampai dengan
waktu yang ditentukan ternyata masih ada beberapa teman kami yang belum menghabiskannya
sehingga kami yang sudah menghabiskan makanan kami, kami membantu menghabiskan
makanannya itu. Setelah itu beberapa senior kami maju kedepan kami dengan membawa termos
nasi kedepan, ternyata mereka menemukan peralatan kami yang tertinggal ditempat camp
sebelumnya, ternyata ada sebuah celana dalam yang tertinggal dan parahnya lagi benda tersebut
diletakkan di air rebusan kacang hijau yang kami makan tadi. Ingin muntah tapi tidak bisa, saya
hanya terdiam pada saat itu. Rupanya celana dalam tersebut milik Fadli entah benar atau tidak,
tapi sejak saat itu ia menjadi ”Kapten Cou”, dimana ia menjadi leader dari angkatan kami.

Kemudian pukul 12.30 WIB kami mengenakan kembali carrier kami dan menuju ke tempat
camp selanjutnya. Tempatnya tidak jauh memang dari tempat kami makan siang tadi, kira-kira
10 menit perjalanan telah sampai. Kali ini tempat camp kami di tepi lembahan yang anginnya
lumayan kencang dan suhu udara yang dingin. Setibanya kami ditempat tersebut kami langsung
membuat bivouac kembali, namun kali ini dengan menggunakan mantol ponco, sebab mantol
ponco dan logitik kami yang sempat dikumpuklan kepada senior kami telah dikembalikan yang
diambil oleh perwakilan dari tiap kelompok. Sejak saat itu saya menjadi agak bernafsu makan
atau lebih menjurus lebih rakus terhadap makanan. Aktivitas camp terus berlanjut, dan sampai
dengan pukul 15.30 WIB bivouac kelompok kami masih dalam keadaan setengah jadi dan nasi
masih setengah matang. Karena pada saat itu disana kami kesulitan mencari kayu yang lurus untuk
membuat penyangga bivouac kami. Kami lalu dikumpulkan kembali oleh senior kami dengan
membawa peralatan mandi dan pakaian ganti kami masing-masing. Rupanya kami akan
mandi, setelah beberapa hari kami jarang mandi kami pun menuju ke tempat mandi disebuah
sumber mata air yang ada tempat untuk kakus. Tempatnya agak jauh memang sekitar 20 menit
jalan kaki, dan segera mungkin kami menuju ketempat tersebut meninggalkan bivouac kami
yang masih berantakan. Setibanya kami di lokasi kami langsung mandi, menggosok tubuh
kami menggunakan sabun, menggosok gigi dan rambut kami cuci menggunakan sampo. Dan
14
akhirnya pada pukul 16.50 WIB kami kembali ke tempat camp kami untuk melanjutkan
aktivitas camp masing-masing. Pukul 17.15 WIB kami telah sampai di tempat camp kami masing-
masing dan kami pun melanjutkan membuat bivouac yang masih belum jadi ini dan juga
melanjutkan memasak nasi kembali. kemudian pada pukul 19.00 WIB bivouac kami telah berdiri
dan barang-barang kami telah masuk didalamnya dan nasi pun telah matang. Beberapa menit
kemudian senior kami kembali mengumpulkan kami kembali dengan membawa perlengkapan
daypack, makanan ringan, dan peralatan tulis kami untuk menuju ke sebuah tempat rumah
seorang warga. Dengan kondisi kaki yang lecet karena kutu air

kami berjalan dengan saling membantu satu sama lain. Saya dengan kondisi kaki yang lumayan
sehat membantu beberapa teman saya yang kesulitan berjalan, waktu itu saya membopong lengan
Rama yang kakinya sempat terkena daun beracun beberapa hari yang lalu. Kami berjalan
perlahan dengan mengenakan mantol ponco mengingat hujan turun pada saat itu. Kali ini kami
membutuhkan waktu setengah jam lebih untuk tiba dilokasi.

Pukul 20.00 WIB kami telah sampai di sebuah rumah warga yang memiliki ruang tamu yang
cukup luas, kami pun masuk kedalam dengan tertip. Dan akhirnya kami berkumpul didalam
suatu ruangan, kami diberi waktu beberapa menit untuk membersihkan luka kami masing-
masing oleh senior kami. Dan ternyata kami disini akan bertemu dengan para alumni
MAHAPALA UNNES dalam kegiatan sarasehan ini. Dalam kegiata ini hadir para alumni dari
beberapa angkatan. Pukul 20.30 WIB kegiatan sarasehan dimulai dengan dipandu oleh senior
Muftian selaku ketua MAHAPA UNNES yang baru. Dalam kegiatan tersebut kami dari para
peserta juga menanyakan beberapa hal mengenai MAHAPALA, disini kami saling berbagi
cerita dengan para alumni, bagaimana diklat MAHAPALA zaman dahulu sampai dengan
sekarang. Dan lebih banyak lagi cerita-cerita pengalaman yang kami dapatkan. Sampai akhirnya
pukul 00.00 WIB kegiatan sarasehan pun masih berlanjut dengan pemateri oleh alumni kami.
Dengan keadalan lelah dan mengantuk tak jarang dari kami juga ada yang tertidur pada saat itu.

Waktu : Minggu, 27 Januari 2019

Sampai dengan pukul 02.00 WIB kegiatan sarasehan bersama alumni akhirnya selesai, dengan
berbagai pertimbangan dan mengingat cuaca diluar belum kondusif, akhirnya para senior dan

15
alumni menginstruksikan kami untuk beristirahat didalam ruangan ini saja juga mengingat
kondisi kaki kami yang masih terluka. Kami tidur dengan para alumni yang hadir dengan
posisi berjejer rapi. Namun sebelum istirahat kami kembali membersihkan kaki kami kembali
sebelum kami tidur. Dengan udara ruangan yang dingin kami pun tidur pada posisi yang telah
ditentukan. Tak terbayang disalam ruangan saja udaranya lumayan dingin bagaimana kalau di luar
pada saat itu saya berfikir. Pukul 05.00 WIB kami bangun dari tidur kami dengan intruksi
senior, kami pun bersiap-siap menuju tempat camp kami untuk melakukan aktivitas camp
seperti sarapan pagi, merapikan bivouac dan yang lainnya. Setibanya kami dilokasi kami
langsung mempersiapkan makanan kami dan merapikan bivouac kelompok masing- masing.
Sampai akhirnya pukul 07.30 WIB kelompok kami sarapan bersama disamping tenda dan kali
ini tanpa diawasi oleh senior kami. Dengan lau seadanya kami sarapan dengan penuh
kenikmatan. Dan tak membutuhkan waktu yang lama bagi kami untuk menghabiskan makanan
tersebut.

Setelah aktivitas seperti merapikan bivouac dan masak telah selesai, beberapa dari kelompok kami
mencari kayu bakar untuk membuat perapian, namun beberapa teman dari kami juga masih
berada dalam bivouac yang masih membersihkan luka mereka. Pukul 09.00 WIB saya dan
beberapa teman saya pada waktu itu akan membuat perapian di samping bivouac masing-masing,
namun karena kayu bakar yang pada saat itu sulit didapatkan dan udara yang sangat dingin
ditambah dengan angin yang sangat kencang, kami akhirnya memutuskan untuk membuat
perapian menjadi satu saja di tempat camp atas. Pada saat itu camp kelompok saya berada di
bawah bersama. selanjutnya kegiatan tersebut kami mulai, dengan saling koordinasi antar peserta
untuk membuat perapian. Ada yang mencari kayu, ada yang membuat atap perapian, dan ada
yang memotong-motong kayu. Namun ditengah kegiatan ini datang beberapa alumni yang
membantu kami untuk membuat perapian, ia juga memberi masukan dan tips cara membuat api
dalam keadaan seperti ini. Kali ini saya mendapat tugas untuk mencari kayu dengan beberapa teman
saya yaitu Patrik dan Fadli yang pada saat itu hujan beserta tiupan angin yang kencang. Namun
tiba-tiba senior kami pun datang dengan memantau kami dan melihat beberapa dari kami yang
tidak melakukan aktivitas apa-apa dan hanya didalam tenda. Lantas senior kami menuruh
mereka untuk keluar dan membantu untuk mencari kayu bakar. Senior kami juga
menginstruksikan untuk tenda bawah segera membuat perapian, kemudian saya menjelaskan bahwa
kami hanya membuat satu perapian yaitu di tenda atas, namun senior kami menyuruh kami juga
untuk membuat perapian di tenda bawah.

Pukul 11.00 WIB saya pun kembali ke tenda saya yang berada di bawah, pada saat itu saya dan
Patrik langsung mencari kayu bakar kembali untuk tenda kami yang berada di bawah. Kali ini
hanya kami berdua yang mencari kayu bakar, teman kelompok saya pada saat itu berada di dalam
16
tenda entah sedang apa mereka dan rupanya mereka akan menyiapkan makan siang untuk
kelompok kami. Namun beberapa dari teman kami itu yang berada di tenda bawah enggan keluar
membantu kami mencari kayu bakar dengan alasan kaki yang masih sakit dan sulit berjalan.
Kemuadian tak lama Patrik juga mengeluhkan kakinya yang sakit dan meminta ijin kepada saya
untuk membersihkan lukanya terlebih dahulu. Pukul 12.00 WIB saya membuat atap perapian
untuk tenda kami, ketika itu ada dua kelompok untuk tenda bagian bawah. Dengan menggunakan
matol ponco yang saya bawa saya langsung membuat atap perapian. Kemudian disela saya
membuat atap perapian yang pada saat itu saya sendiri, datang seorang alumni yang memberi tahu
bahwa perapian yang di atas sudah menyala dan kalau saya mau meminta bara api saya tinggal
meminta dari tenda atas. Pukul 12.30 WIB atap perapian telah berdiri dan saya seorang mencari
kayu bakar disekitar tenda kami dengan keadaan hujan angin masih bertiup. Selang beberapa
menit kemudian saya kembali ke tenda kami untuk membuat perapian. Terdengar suara teman
kelompok saya, memanggil saya untuk masuk kedalam tenda untuk makan siang yang pada
saat itu telah selesai. Pukul 13.15 WIB kami pun langsung membagi makanan kami yang pada
saat itu dengan lauk tumis kentang dengan minuman susu coklat hangat. Kami berempat
makan dengan sangat nikmat didalam bivouac yang kami buat ini. Selang beberapa menit
kemudian kami dikagetkan oleh suara senior kami yang menyuruh kami untuk tidak berada
tenda dan segera melakukan aktivitas, karena kalau kami ada yang tidur maka kami akan
kedinginan. Lalu kami menjelaskan saat itu kelompok saya sedang makan siang saat itu, namun
kelompok Petrik pada saat itu tertidur didalam bivouac.

Pukul 13.30 WIB kami semua yang berada di tenda bawah keluar dari tenda kami masing-
masing untuk melanjutkan membuat perapian. Kami langsung membagi tugas antar kelompok ,
ada yang mencari kayu bakar, membuat perapian dan memasak makanan.

Pukul 16.30 WIB kami diinstruksikan oleh senior kami untuk mandi kembali ditempat yang sama
seperti kemarin, namun kali ini tidak banyak yang ikut mandi karena sebagian
mengeluhkan mereka merasa kedinginan. Saya pun langsung mengambil peralatan mandi dan
pakaian ganti saya. Lalu kami berjalan menuju ke tempat mandi, dan setibanya kami disana kami
langsung mandi dan mencuci peralatan makan dan beberapa pakaian kotor kami yang telah
basah. Pukul 17.00 WIB kami kembali lagi menuju ke tempat camp kami untuk melanjutkan
aktivitas camp. Saya pun kembali mencoba membuat perapian kembali, di tenda saya waktu itu
tidak ada korek yang bisa menyala sehingga waktu itu saya mencari ke tenda atas namun sama saja
disana juga tidak ada.

Tiba-tiba kami dikagetkan dengan adanya teman kami yang menggigil kedinginan. Saya pada
waktu itu berinisiatif membuatkan api dengan tempat metanol lan memasukkannya kedalam

17
tenda mereka supaya tenda mereka menjadi lebih hangat. Namun beberapa anak tenda yang
dibawah juga kedinginan, saya ketika itu juga merasa kebingungan pada waktu itu. Dan sampai
akhirnya kami melapor senior kami bahwa banyak teman kami yang menggigil kedinginan. Pada
waktu itu Alvia yang melapor pada senior, dan kami yang berada di tenda menolong beberapa
teman kami

dan juga meniup peluit tanda bahaya kami. Dan akhirnya dengan arahan senior kami, kami
semua diarahkan untuk menuju ke tenda senior untuk mendekat ke perapian mereka. Langsung
saja beberapa dari kami yang masih bisa berjalan juga membantu teman kami yang tidak dapat
berjalan dengan cara menggendong dan membopong lengannya. Nampak kaki dari beberapa
teman saya yang lukanya semakin parah sehingga membuatnya sulit untuk berjalan, dan
untung saja luka dikaki saya tidak terlalu parah sehingga saya masih bisa berjalan dan
menggendong beberapa teman saya. Kejadian tersebut mirip dengan kegiatan SAR kami saling
bahu membahu antar peserta, kalau saya katakan seperti orang terkena korban bencana dan
memang seperti itu kondisi pada saat itu cukup menegangkan juga.

Pukul 18.30 kami berkumpul di tenda senior kami dengan ditemani perapian yang menyala
besar. Kami pun langsung melingkari perapian tersebut untuk menghangatkan tubuh kami masing-
masing. Beberapa menit kemudian setelah merasa badan kami terasa lebih hangat, kami
diintogasi oleh senior Sekar. Ia berkata “coba salah satu dari kalian, ceritakan apa yang terjadi
sebelum kejadian ini terjadi !!”. Saya pada waktu itu langsung menceritakan kegiatan kami dari pagi
sampai dengan tadi sore dengan dilanjutkan oleh penjelasan kapten cou Fadli. Pukul 20.00 WIB
dengan arahan senior kami, kami kembali menuju tempat semalam kami menginap di rumah
warga, dengan kondisi kaki kami yang terpincang-pincang kami berjalan dengan perlahan
menuju tempat tersebut. Dengan membawa barang-barang yang sempat diambil, kamipun
saling bahu membahu membantu teman kami yang kesulitan untuk berjalan. Dan tibalah
kami di tempat tersebut. setibanya kami disana kami masuk dengan perlahan tanpa bersuara, kami
diberi waktu beberapa menit untuk membersihkan luka kami yang mungkin kotor karena
bercampur dengan tanah. Sampai akhirnya selesai membersihkan luka masing-masing,
pukul 10.00 WIB kami diinstruksikan untuk menyiapkan makan malam, lalu beberapa teman kami
menyiapkan makanan tersebut. waktu itu kami makan bersama menggunakan ikan sarden, dengan
lahapnya kami menghabiskan makanan kami. Setelah itu pukul 11.00 WIB senior kami, senior
Sekar mengecek persediaan bahan makanan kami. Waktu itu cukup banyak memang persediaan
makanan kami untuk 2 hari masih bisa. Tak lama kemudian senior Sekar memberikan
makanan kembali berupa nasi dan sayur tumis labu siam yang harus kami habiskan kembali.
langsung saja kami membagi rata kepada kami semua dan menghabiskannya. Kemudian

18
kami bersiap untuk tidur, namun kami harus menata dan membersihkan dahulu tempat tidur
kami semua.

Waktu : Senin, 28 Januari 2019

Setelah kami selesai makan malam dan telah membersihkan luka, pukul 01.00 WIB kami
beristirahat. Namun kali ini kami harus bergiliran jaga malam, yang bertugas mengecek
teman kami apa bila nanti ada yang kedinginan. Udara dingin menyelimuti ruangan tempat
kami tidur, tentu saja udara diluar sana lebih dingin daripada didalam ruangan ini.

Pukul 05.00 WIB terbangun dari tidur kami dan bersiap untuk kembali ke tempat camp untuk
melanjutkan kegiatan selanjutnya. Seperti biasa kami berjalan menuju tempat camp dengan
saling membahu teman kami yang kesulitan berjalan. Dan akhirnya kami tiba di lokasi, kami
lalu diinstruksikan untuk mem-packing barang-barang kami dan membereskan bivouac kelompok
masing-masing. Kami diberi waktu sampai dengan pukul 07.00 WIB untuk menyelesaikannya,
namun sampai dengan waktu yang telah ditentukan kami belum juga menyelesaikannya lalu
kami diberi perpanjangan waktu sampai dengan pukul 08.00 WIB. Kami diharuskan untuk
menyelesaikan masakan kami lalu memakannya masing-masing kelompok. Pukul 08.00 WIB pun
tiba, kali ini kami masih mem- packing barang-barang kami yang masih ada diluar dan juga
kami membersihkan sampah bekas bungkus-bungkus makanan kami dan memasukkannya kedalam
plastik besar.

Pukul 08.15 WIB kami telah berkumpul dengan senior kami dengan membawa carrier
dipunggung kami dan menenteng sampah yang akan kami buang nanti. Kemudian kami
berjalan kaki menuju ke helipet untuk pengondisian dan menunggu teman-teman yang sedang
dalam perjalanan. Kemudian setelah semua peserta telah berkumpul perjalanan dilanjutkan, kali ini
kami menuju ke sebuah lapangan yang berada tidak jauh dari tempat semalam kami menginap.
Namun sebelum kami kesana kami juga membuang sampah kami ke tempat pembuangan sampah
sementara tak jauh dari tempat tersebut dan juga kami mengisi persediaan minum kami masing-
masing.

Pukul 09.00 WIB kami semua telah berkumpul di sebuah lapangan, disana kami mendengarkan
beberapa arahan dari senior kami dan juga menyanyikan kembali mars diklat dan yel-yel dengan
dipimpin oleh kapten cou, kami menyanyikannya dengan suara lantang dengan menggendong

19
carrier kami masing-masing. Beberapa menit kemudian senior Muftian datang dan mengatakan
kami hari ini akan pulang ke UNNES, namun kami akan jalan kaki atau longmarch menuju
UNNES. Kegiatan ini dimulai dengan penyerahan bendera MAHAPALA oleh senior Muftian
kepada kapten cau sebagai tanda dimulainya longmarch kali ini. Kami semua diberi amanat untuk
membawa bendera tersebut dan peserta sejumlah 19 anak ini untuk sampai ke UNNES dengan
selamat. Ada beberapa dari kami yang tidak bisa ikut bersama kami untuk longmarch karena
kakinya yang semakin parah yaitu Rama, Ika dan Griska. Pukul 09.30 WIB kami memulai
perjalanan panjang ini, dengan berjalan berbaris selang-seling putra-putri agar kami saling
mem-backup. Kapten cau dengan membawa bendera MAHAPALA memimpin kami dalan
perjalanan kami dan juga ia memimipin untuk menyanyikan yel-yel angkatan 39. Diawal-awal
perjalanan kami melewati kebun teh yang suhu udaranya lumayan dingin kemudian kami
kembali tracking menanjak melewati sebuah bukit. Bukit tersebut yaitu puncak gentong tempat
dimana beberapa hari yang lalu bermalam disana. Setibanya kami di puncak gentong kami
beristirahat sejenak sembari memakan snack yang masih tersisa, kami saling berbagi makanan
antar peserta dan juga membagi air minum.

Beberapa menit kemudian kami kembali melanjutkan perjalanan, kali ini kami tidak melewati
jalan sewaktu kami berangkat kemarin. Kali ini kami melewati lembahan yang dapat dikatakan
sangat curam, langkah demi langkah kami lewati, meskipun tak jarang ada beberapa teman saya
yang terpeleset dan terjatuh ketika melewati jalan yang curam tersebut. Sampai dengan pukul
12.00 WIB kami terus melanjutkan perjalanan, kali ini kami telah tiba di jalan yang lebih
datar daripada jalan yang sebelumnya sehingga perjalanan kami lebih mudah. Kali ini persedian
air minum kami mulai menipis bahkan hampir habis namun tidak membuat langkah kami untuk
berhenti kami mempercepat langkah kaki kami dengan instruksi senior. Sampai akhirnya pukul
13.30 WIB kami beristirahat disuatu tempat entah apa namanya namun dekat dengan sumber
mata air. Kami diberikan waktu sampai dengan pukul 14.00 WIB untuk menyiapkan makanan dan
memakannya bersama-sama. Pada waktu itu kelompok kami makan dengan lauk ikan sarden
dengan nasi yang tadi pagi kami persiapkan, dan juga kami mengajak Anita dan Farika makan
bersama kelompok kami karena makanan kelompok mereka belum juga matang dan mereka juga
membutuhkan makanan mengingat dalam perjalanan tadi mereka terlihat sangat lemas.

Pukul 14.15 WIB kami melanjutkan kembali perjalanan panjang kami, kali ini kami melewati
perkebunan kopi dan apel. Kami juga mempercepat langkah kaki kami mengingat jalan
mulai menurun. Kali ini saya lebih bertenaga karena sudah mengisi perut saya dengan makanan
dan minum air yang cukup. Dan akhirnya kami tiba di Curug Lawe, tempat dimana kami
melaksanakan jungle course atau simulasi diklat kami. Kami pun merasa senang telah
menjumpai pemukiman yang beberapa hari ini kami tidak melihatnya. Kamipun menyanyikan
20
yel-yel kami dengan suara lebih lantang lagi untuk membangkitkan semangat kami meski kaki
terasa sangat pegal dan sakit. Sampai akhirnya pukul 15.00 WIB kami tiba di sebuah taman
kanak-kanak untuk beristirahat dan membersihkan badan kami. Ya, kami semua terkena kutu air
karena kami selama kegiatan mengenakan sepatu dan kaos kaki dalam keadaan basah dan kotor
mungkin itu yang menjadi penyebabnya. Dan juga karena melewati jalan beraspal kaki saya
menjadi agak lebam.

Pukul 15.15 WIB kami kembali melanjutkan perjalanan panjang lagi menuju UNNES dengan
menyerukan mars diklat dan yel-yel kami. Langkah demi langkah kami lewati meskipun kali ini
berjalan agak terpincang-pincang tetap kami lawan rasa sakit itu. Setiap kami melewati jalan
yang menurun kami diharuskan berlari oleh senior, hal tersebut juga menambah rasa sakit yang
kami alami. Pukul 17.00 WIB kami tiba di sebuah mushola yang tidak jauh dari jalan raya,
kami pun kembali beristirahat dan melaksanakan sholat ashar. Dua puluh menit kemudian
kami melanjutkan perjalanan kembali, dan akhirnya kami menjumpai jalan raya. Disetiap
perjalanan kami menyayikan yel-yel kami dan saling menyemangati teman-teman kami. Kali ini
kami menjadi pusat perhatian bagi pengguna jalan yang lewat namun kami tetap percaya diri
dan tetap melangkah. Sampai akhirnya pada pukul 19.30 WIB kami tiba di daerah Patemon
dan kembali beristirahat sambil meminum bekal air minum kami. Rasa lelah dan lapar
membuat kami ingin cepat-cepat sampai ke sekretariat untuk langsung tidur. Dalam sela-sela
istirahat tersebut kami juga saling menyemangati mengingat perjalanan kita tinggal sedikit lagi.

Pukul 21.25 WIB kami akhirnya tiba di UNNES dengan selamat dengan jumlah peserta 19
orang dan masih sama waktu awal keberangkatan kami. Lalu kami diarahkan untuk
menuju wall climbing untuk melakukan pendinginan. Disana juga nampak beberapa alumni
yang menyambut kedatangan kami semua. Sungguh sangat lega perasaan saya ketika telah sampai
di kampus kembali. Kemudian pada pukul 22.00 WIB kami melaksanakan upacara penutupan
DIKLAT Angkatan XXXIX di bawah wall climbing. Dalam upacara tersebutalumni kami
menjadi pembina upacara sekaligus menutup kegiatan DIKLAT ini dengan bacaan hamdallah.
Setelah upacara penutupan

selesai, kami semua saling berjabat tangan dengan para senior dan alumni. Selanjutnya kami
semua diarahkan oleh senior kami untuk menuju ke sekretariat, dengan membawa carrier dengan
sisa-sisa tenaga yang kami miliki. Kami segera mungkin menuju kesana, setibanya kami disana
kami langsung melepas sepatu dan menata carrier kami didepan ruang RRB gedung UKM.
Kemudian kami makan bersama dengan makanan yang telah disediakan oleh panitia, kami makan
dengan nikmatnya mengingat kami hari ini tidak banyak makan. Kali ini kami makan dengan lauk
penyet telur dengan minum air teh hangat. Selanjutnya kegiatan dilanjutkan dengan kegiatan

21
bersih diri dengan mandi. Sampai dengan pukul 00.00 kami mulai beristirahat di ruang RRB secara
bersama-sama, namun tak lupa kami membersihkan luka kami masing-masing terlebih dahulu
sebelum kami tidur. Rupanya kami juga akan melewati masa penyembuhan di tempat ini selama
tiga hari atau sampai dengan kondisi kita semakin membaik kembali. Dengan bantuan senior,
kami dirawat dengan sepenuh hati dan juga kami juga dibuatkan kembali bubur kacang hijau
namun kali ini tidak menggunakan celana dalam lagi. Selain itu kami selama masa
penyembuhan kami antar peserta juga saling membantu dalam mengobati luka yang kami
alami, dimana yang lebih sehat membantu teman-teman yang belum sehat.

22
LAMPIRAN

Lampiran 1. Pesan dan kesan

Pesan :

Terima kasih untuk semuanya, para senior terutama dan teman-teman angkatan 39 yang telah
mengikuti DIKLAT sampai dengan selesai, meskipun berat dan sampai kaki kami harus dirawat
beberapa hari dan mungkin beberapa minggu. Semoga kegiatan DIKLAT ini menjadi kegiatan
yang tak terlupakan bagi kita, karena hari demi hari kita telah lalui, dan susah senang kami lalui
bersama. Semoga kita tetap dapat melanjutkan kegiatan MAHAPALA yang lainya dengan devisi-
devisi yang ada. Dan semoga kita dapat menjadi orang yang lebih baik setelah mengikuti kegiatan
ini.

Kesan :

Dikegiatan ini saya banyak mendapat banyak pengalaman baru dari rekan-rekan semuanya.
Tentang apa itu teman, saling tolong menolong dan cara menghargai makanan entah apapun
itu makanannya. Terima kasih untuk semuanya para senior, alumni dan teman-teman saya yang
telah ikut mensukseskan kegiatan ini.

Lampiran 2.

Nominasi senior

Senior terfavorit : senior Sekar dan Faris

Senior tersangar : senior Fahri Huzein, Ferdian dan Fickri

Senior tergalak : senior Mila dan senior Muftian

Senior terpengertian : senior Umi, Ulin, Hardiyanto dan Ocha

Lampiran 3.
23
Daftar identitas yang mengikuti DIKLAT Angkatan XXXIX MAHAPALA UNNES

Nama : Resantia Alma Nasution


Ttl : Boyolali, 29 Agustus 1999 Nama : Ummi Farika
Jurusan : Manajemen Ttl : Jepara, 07 Juli 2000
Fakultas : FE Jurusan : Pendidikan Ekonomi
No hp : 085848575622 Fakultas : FE
No hp : 0895370627845
Nama : Muhammad Abdul Ghoni
Ttl : Blora, 23 Oktober 2000 Nama : M. Ika Safitri
Jurusan : Ilmu sejarah Ttl : Pekalongan, 15 Jan 2000
Fakultas : FIS Jurusan : Ekonomi Pembangunan
No hp : 081334032654 Fakultas : FE
No hp : 082313175827
Nama : Rethasya Amanda Putri
Ttl : Jakarta, 14 September Nama : Rafi Risyadan
2000
Ttl : Kuningan,4 Agustus 2000
Jurusan : Ekonomi Pembangunan
Jurusan : Pendidikan Bahasa
Fakultas : FE Inggris
No hp : 081298257349 Fakultas : FBS
No hp : 081215583408
Nama : Alvia Nuzul Laili
Ttl : Temanggung, 28 Des Nama : Lya Munawaroh
1999
Ttl : Tuban, 16 Juli 1999
Jurusan : Akuntansi
Jurusan : Fisika
Fakultas : FE
Fakultas : FMIPA
No hp : 083123618781
No hp : 089647925410

Nama : Nila Sur'atus Sa'adah


Nama : Yunanda Rizki Ramadhan
Ttl : Jember, 02 Sept 1999
Ttl : Tangerang, 20 Des 2000
Jurusan : PKO
Jurusan : PKO
Fakultas : FIK
Fakultas : FIK
No hp : 085815114926
No hp : 085779690060

24
Lampiran 4.

Foto bersama angkatan dan senior

25

Anda mungkin juga menyukai