Anda di halaman 1dari 30

BAB I

PENDAHULUAN

Profil Puskesmas Dabun Gelang Tahun 2018 disusun dengan tujuan untuk
memberikan gambaran secara umum tentang kondisi derajat kesehatan, cakupan upaya
kesehatan, kondisi penyakit, sumber daya kesehatan sarana dan prasarana kesehatan
serta faktor-faktor terkait lainya, selain itu juga sebagai bahan evaluasi capaian kinerja
untuk Tahun Anggaran 2018 agar dapat :
 Meningkatkan keterjangkauan pelayanan kesehatan untuk mendukung kegiatan
prioritas dalam upaya menurunkan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian
Bayi.
 Mencegah dan memberantas penyakit menular dan penyakit berpotensi wabah
atau Kejadian Luar Biasa (KLB) dengan upaya peningkatan pencegahan dan
penanggulangan faktor risiko, penyelenggaraan program imunisasi, peningkatan
Surveilans epidemiologi dan penanggulangan wabah termasuk melalui
pembentukan desa siaga serta pengembangan perilaku hidup bersih dan sehat.
 Menurunkan masalah gizi pada ibu hamil, bayi dan anak balita, melalui
peningkatan pendidikan gizi, Penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP),
anemia gizi besi. Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY), kurang vitamin A
dan kekurangan zat mikro lainnya.
 Meningkatkan ketersediaan dan pengawasan obat, dan logistik, melalui
penyediaan obat generic dan peningkatan pengawasan penyalahgunaan
Narkotika Psikotropika dan Zat Aditif (NAPZA).
Metodologi pengumpulan data profil dilakukan dengan memvalidasi data,
analisis, data korelasi antar tabel dan program serta check and balance dari seluruh
kegiatan program yang dihimpun dari seluruh desa diseluruh wilayah kerja Puskesmas
Dabun Gelang, Kecamatan Dabun Gelang, Kabupaten Gayo Lues. Selain itu dilakukan
juga crosscheck lintas sektor yang meliputi : Badan Pusat Statistik (BPS), Badan
Perencanaan pembangunan Daerah (BAPPEDA), Badan Koordinasi Keluarga
Berencana Nasional (BKKBN) serta dukungan informasi dari Pemerintah Kecamatan
Dabun Gelang Kabupaten Gayo Lues.
Penyajian data pada profil ini dalam bentuk table dan grafik pencapaian
indikator Standar Pelayanan Minimum ( SPM ) yang disertai narasi sebagai analisis

1
dari data yang ada. Profil Puskesmas Dabun Gelang Kecamatan Dabun Gelang ini
terdiri atas 5 ( lima) bab yaitu:
 BAB I - Pendahuluan yang menyajikan latar belakang penerbitan profil
Puskesmas Dabun Gelang Kecamatan Dabun Gelang Kabupaten Gayo Lues
tahun 2018.
 BAB II - Situasi Umum dan Perilaku Penduduk. Bab ini menyajikan tentang
Gambaran umum yang meliputi data demografi dan kependudukan, pendidikan,
lingkungan fisik serta perilaku hidup sehat di Kecamatan Dabun Gelang Tahun
2018.
 BAB III – Situasi Derajat Kesehatan. Bab ini berisi tentang hasil pembangunan
kesehatan di Kecamatan Dabun Gelang tahun 2018.
 BAB IV – Situasi Upaya Kesehatan . Bab ini berisi uraian tentang upaya
kesehatan yang telah dilaksanakan oleh bidang kesehatan sampai dengan tahun
2018.
 BAB V - Situasi sumber daya kesehatan yang meliputi segala bentuk fasilitas
pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan kesehatan, serta alat
kesehatan yang ada di Puskesmas Dabun Gelang tahun 2018.

2
BAB II
GAMBARAN UMUM

1. Luas Wilayah
Luas Kecamatan Dabun Gelang Kabupaten Gayo Lues sebesar 497.89 km2
merupakan daerah perbukitan dan pegunungan.

2. Jumlah Desa/Kelurahan
Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memliki kewenangan untuk
mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan
adat istiadat setempat yang diakui dalam sistem pemerintahan nasional dan berada di
bawah kecamatan. Sementara Kelurahan adalah suatu wilayah kerja lurah sebagai
perangkat daerah kabupaten/ kota dalam wilayah kerja kecamatan. Adapun jumlah
desa/gampong/kelurahan sebanyak 11 desa .

3. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Klompok Umur


Jumlah Penduduk Kecamatan Dabun Gelang hingga akhir bulan Juli tahun 2018
berdasarkan Data Biro Pusat Statistik Kabupaten Gayo Lues hingga akhir bulan Juli
2018 adalah 6.142 jiwa. Jumlah penduduk laki-laki 3.037 jiwa dan perempuan 3.105
jiwa.
Kepadatan Penduduk menurut desa bervariasi, jumlah penduduk terendah adalah
di desa Uning Sepakat hingga akhir juli 2018 sebanyak 285 jiwa sedangkan yang
tertinggi adalah desa Badak sebanyak 1.170 jiwa, dapat dilihat pada grafik 2.1 di bawah
ini.
Grafik 2.1
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur
Kecamatan Dabun Gelang
38
70 - 74 31
43
60 - 64 70
78 Perempuan
50 - 54 119
167
40 - 44 189
237
30 - 34 268
314
20 - 24 257
258
10 - 14 327
347 Laki-laki
0-4 362
0 100 200 300 400

3
4. Jumlah Rumah Tangga / Kepala Keluarga
Di Kecamatan Dabun Gelang hingga akhir bulan Juli 2018 terdiri dari 1.569
rumah tangga dengan rata-rata setiap rumah tangga memiliki 4 jiwa.

5. Kepadatan Penduduk
Rata–rata tingkat kepadatan penduduk Kecamatan Dabun Gelang hingga akhir
Juli 2018 ini adalah 12 orang per kilometer persegi. Desa yang memiliki tingkat
kepadatan penduduk tertinggi adalah Desa Badak yaitu 304 orang per kilometer persegi
dan yang terendah adalah Desa Rerebe yaitu 1 orang per kilometer persegi.
Kepadatan penduduk dipengaruhi oleh luasnya wilayah pada masing-masing
kecamatan dan berbagai aktifitas sosial ekonomi. Untuk sektor kesehatan, kepadatan
penduduk merupakan indikator dalam melihat beberapa kondisi kesehatan seperti
kesehatan lingkungan yang berkaitan dengan ketersediaan air minum, air bersih, sistem
pembuangan air limbah dan penularan penyakit.
Tingkat kepadatan penduduk Kecamatan Dabun Gelang sampai akhir bulan Juli
2018 berdasarkan desa dapat dilihat pada grafik 2.2 di bawah ini.
Grafik 2.2
Tingkat Kepadatan Penduduk Perdesa
Kecamatan Dabun Gelang
639.6

700.0

600.0
Kepadatan
500.0 Penduduk
per Km2
304.4

400.0
226.7

300.0
117.5

113.3

200.0
79.6

53.6
19.7

13.5

100.0
4.1

1.2
5.1

4.5
4.0

4.0

3.9
3.8

3.7
3.7
3.5

3.5

3.3

Jumlah Rata-
0.0 Rata Rumah
Tangga

4
6. Rasio Jenis Kelamin
Penduduk Kecamatan Dabun Gelang hingga akhir bulan Juli 2018 berdasarkan
jenis kelamin terdiri dari jumlah penduduk laki-laki 3.037 dan jumlah penduduk
perempuan 3.105 jiwa dengan sex ratio 97 yang berarti 97 orang laki-laki terdapat 97
orang perempuan. Tidak ada perbedaan sex ratio yang mencolok antar kecamatan
dimana masing – masing kecamatan meliki sex ratio yang hampir sama yaitu pada
kisaran 60 s/d 99. Dimana yang tertinggi berada dikelompok usia 0-4 tahun dan yang
terendah berada pada kelompok umur 75+ tahun.

5
BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN

Perkembangan upaya kesehatan secara menyeluruh dan berkesinambungan


menjadi salah satu pilar utama membangun daerah. Derajat kesehatan dipengaruhi oleh
empat faktor utama yaitu: lingkungan, prilaku, pelayanan kesehatan dan genetika.
Indikator penting dan sensitif untuk megukur derajat kesehatan masyarakat
antara lain ; Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB), Umur Harapan
Hidup (UHH) dan status gizi.
Berikut dijelaskan gambaran dari situasi derajat kesehatan Kecamatan Dabun
Gelang Kabupaten Gayo Lues hingga akhir bulan Juli 2018.

A. MORTALITAS (ANGKA KEMATIAN)


Mortalitas adalah ukuran jumlah kematian pada suatu kelompok populasi.
Mortalitas dapat mengekspresikan jumlah satuan kematian per 1.000 individu dalam
periode waktu tertentu. Berbeda dengan morbiditas yang merujuk angka kesakitan
individu dalam priode waktu tertentu. Pada bab ini kita dapat melihat bagaimana
gambaran kejadian kematian di Kecamatan Dabun Gelang tahun 2017.
Salah satu tujuan pemerintah tahun 2017 adalah menurunkan jumlah kematian
anak dengan menghitung Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Balita
(AKABA) disuatu Negara. Upaya percepatan penurunan AKB dan AKABA menjadi
prioritas Kementerian Kesehatan RI dan secara konsisten menjadi Rencana Aksi Daerah
(RAD) seluruh provinsi dan kabupaten/kota. Upaya ini dilakukan dengan kegiatan
progam yang fokus, terintegrasi secara sektoral dan berkesinambungan sehingga
berdampak besar terhadap penurunan AKB, AKABA di Kecamatan Dabun Gelang.
Dalam profil ini juga akan disampaikan angka kejadian lahir mati, oleh karena
banyak terjadi kematian pada janin dalam kandungan sebelum dilahirkan. Untuk
perhitungan indikator ini digunakan definisi operasional yang standar dengan kategori
masing- masing yaitu Angka Lahir Mati ( ALM ) AKB dan AKABA. Pegertian lahir
hidup adalah suatu kelahiran seorang bayi tanpa memperhitungkan lamanya didalam
kandungan, dimana bayi menunjukkan tanda – tanda kehidupan, misalnya : bernafas,
ada denyut jantung atau gerakan otot. Sementara yang dimaksud dengan lahir mati

6
adalah suatu kelahiran seorang bayi dikandungan yang berumur paling sedikit 28
minggu tanpa menunjukkan tanda – tanda kehidupan.

1. Angka Kematian Bayi (AKB)


Angka Kematian Bayi adalah jumlah kematian bayi dibagi jumlah lahir hidup
dikali 1.000 kelahiran hidup. Angka Kematian Bayi (AKB) atau Infant Mortality Rate
adalah jumlah kematian penduduk yang berumur kurang dari 1 tahun yang dicatat
selama satu tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama.
Jumlah Angka Kematian Bayi hingga akhir bulan Juli 2018 adalah sebanyak 1
orang, dan pada tahun 2017 adalah sebanyak 5 orang. Dapat kita lihat pada grafik
dibawah ini:
Grafik 3.1
Angka Kematian Bayi ( AKB )
Kecamatan Dabun Gelang

139 141
150 hingga
Juli
2018
100
2017
36 37
50
1 5

0
Lahir Hidup Kematian Bayi Lahir Hidup + Lahir Mati

2. Angka Kematian Balita (AKABA)


Angka Kematian Balita (AKABA) adalah jumlah anak yang meninggal sebelum
mencapai usia 5 tahun yang dicatat selama satu tahun per 1000 penduduk balita pada
tahun yang sama (Dudiarto dan Anggareni, 2003). Dari tahun 2017 hingga akhir bulan
Juli 2018 tidak ada angka kematian balita di Kecamatan Dabun Gelang.

3. Angka Kematian Ibu (AKI)


Angka Kematian Ibu adalah jumlah kematian ibu sebagai akibat komplikasi
kehamilan, persalinan dan masa nifas yang dicatat selama satu tahun per 1000 kelahiran
hidup pada tahun yang sama (Dudiarto dan Anggareni, 2003).
Jumlah angka kematian ibu meliputi kematian yang terkait dengan kematian
masa kehamilan, persalinan dan nifas. Dari tahun 2017 hingga akhir bulan Juli 2018
tidak ada angka kematian ibu di Kecamatan Dabun Gelang.

7
B. ANGKA KESAKITAN (MORBIDITAS)
Angka Morbiditas atau angka indikator status kesehatan. Ukuran utama
morbiditas adalah angka insidensi dan prevalensi (Timmreck, 2004). Berikut akan
dijelaskan angka kesakitan Kecamatan Dabun Gelang Kabupaten Gayo Lues hingga
akhir bulan Juli 2018.

1. Prevalensi Tuberkulosis
Tuberkulosis adalah penyakit paru menular yang disebabkan oleh Basil Tuberkel
dan menyebar saat droplet aerosol yang mengandung bakteri aktif terhirup oleh
individu yang rentan (Marelli, 2008).
Hingga akhir bulan Juli 2018 tidak ada penambahan jumlah kasus baru TB
BTA+ dan kasus TB pada anak 0 s/d 14 tahun. Sedangkan tahun 2017 kasus baru TB
BTA+ sebanyak 5 orang dan kasus TB pada anak 0 s/d 14 tahun tidak ada kasus. Hal ini
dapat dilihat pada grafik dibawah ini:
Grafik 3.2
Jumlah Kasus TB BTA+ dan Jumlah Seluruh Kasus TB
Di Kecamatan Dabun Gelang

12
Kasus Baru
12 BTA+
10

8
Kasus TB
5 Seluruhnya
6
4
4

2 Kasus TB pada
0 0 0 Anak 0-14
0 Tahun
akhir juli 2018 2017

2. Jumlah Kasus dan Persentese BTA+ Terhadap Suspek


Hingga akhir bulan Juli 2018 jumlah suspek kasus TB paru berjumlah 20. Dan
tidak di dapatkannya kasus TB BTA+ dan pada tahun 2017 jumlah suspek kasus TB
paru berjumlah 50 orang dan jumlah kasus TB BTA+ berjumlah 5 orang dan persentese
BTA+ terhadap suspek adalah 10%. Dapat dijelaskan pada grafik 3.4 di bawah ini.

8
Grafik 3.3
Jumlah Kasus dan Persentese BTA+ Terhadap Suspek
Di Kecamatan Dabun Gelang
50
50 Jumlah suspek TB
40 Paru

30 20
20
5 Kasus BTA+
10 0
0
akhir bulan Juli 2018 2017

3. Persentase Balita Dengan Pneumonia Ditangani.


Di Kecamatan Dabun Gelang tahun 2017 dan 2018 tidak terdapat kasus
pneumonia balita.

4. Jumlah Kasus HIV, AIDS dan Syphilis


Di Kecamatan Dabun Gelang jumlah kasus HIV, AIDS maupun syphilis
sepanjang tahun 2017 dan 2018 tidak ditemukan.

5. Cakupan Penanganan Kasus Diare


Hingga akhir bulan Juli tahun 2018 di Kecamatan Dabun Gelang terdapat 252
jumlah perkiraan kasus diare dan jumlah penderita diare yang ditemukan dan ditangani
adalah 191 kasus. Sedangkan pada tahun 2017 menunjukkan 245 jumlah perkiraan
kasus diare dan jumlah penderita diare yang ditemukan dan ditangani adalah 211 kasus.
Dapat di jelaskan pada grafik 3.6 di bawah ini.
Grafik 3.4
Cakupan Penanganan Kasus Diare
Di Kecamatan Dabun Gelang

2017
211
Jumlah Kasus Yang Ditangani 191
akhir
Juli
245 2018
Jumlah Perkiraan Kasus 252

0 100 200 300

9
6. Prevalensi Penyakit Kusta
Kusta (lepra atau hansen) adalah infeksi kronis yang sulit disembuhkan pada
kulit, membran mukosa dan saraf oleh kuman micobacterium leprae (Weller, 2005).
Kusta terbagi 2 yaitu Kusta Pausibasilar (PB) dan Multibasilar (MB)
Prevalensi kusta adalah jumlah keseluruhan penderita kusta yang menimpa
penduduk pada periode waktu tertentu. Dari tahun 2017 hingga akhir Juli 2018 terdapat
2 kasus kusta di Kecamatan Dabun Gelang.

7. Angka Penemuan dan Penanggulangan Penderita Penyakit ”Acute Flaccid


Paralisis” (AFP).
Acute Flaccid Paralisis (AFP) atau lumpuhlayu mendadak adalah semua
kelumpuhan mendadak yang terjadi pada anak berusia dibawah 15 tahun (Dewanto dkk,
2009).
Berdasarkan data Surveilans Puskesmas Dabun Gelang tahun 2017 dan 2018
tidak ada terdapat kasus AFP.

8. Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)


PD3I (Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi) merupakan penyakit
yang diharapkan dapat diberantas/ditekan jumlah dan penyebarannya dengan
pelaksanaan program imunisasi. Jumlah kasus penyakit yang dapat dicegah yaitu Difteri
0, Pertusis 0, Tetanus Non Neonatorum 0, Tetanus Neonatorum 0, Campak 0, Polio 0
dan Hepatitis B 0.

9. Angka kesakitan Demam Berdarah


Pada Tahun 2017 dan 2018 di Kecamatan Dabun Gelang tidak terdapatnya
angka kesakitan Demam Berdarah.

10. Angka Kesakitan Malaria


Jumlah Angka Kesakitan Malaria di Kecamatan Dabun Gelang tahun 2017 dan
2018 juga tidak di temukan.

11. Cakupan Penanganan Filariasis


Penderita Filariasis di Kecamatan Dabun Gelang tahun 2017 dan 2018 tidak
ditemukan.

10
12. Cakupan Pengukuran Tekanan Darah
Jumlah penduduk yang dilakukan pengukuran tekanan darah pada usia > 18
tahun pada tahun 2017 sampai akhir bulan Juli 2018 adalah sebanyak 3.938 orang
dengan perbandingan jumlah penduduk laki-laki 1.991 orang dan penduduk
perempuan 1.947 orang.
Grafik 3.5
Jumlah Pengunjung > 18 Tahun Yang Dilakukan Pengukuran Tekanan Darah
Di Kecamatan Dabun Gelang

1947
1991
Laki-laki
Perempuan

13. Cakupan Pemeriksaan Obesitas


Jumlah pengunjung yang dilakukan pemeriksaan obesitas hingga akhir bulan
Juli 2018 adalah sebanyak 527 orang, dengan perbandingan jumlah laki-laki sebanyak
219 orang dan perempuan 308 orang.
Grafik 3.6
Jumlah Pengunjung Yang Dilakukan Pemeriksaan Obesitas
Di Kecamatan Dabun Gelang

219
Laki-laki
308
Perempuan

14. Cakupan Pemeriksaan IV/A+


Pada tahun 2018 tidak dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan metode
IV/A+.

15. Cakupan Pemeriksaan CBE


Pada tahun 2018 juga tidak dilakukan pemeriksaan klinis payudara dengan
menggunakan metode CBE.

11
16. Desa Terkena KLB < 24 Jam
Hingga akhir bulan Juli 2018 tidak terdapat desa/kelurahan yang terkena KLB.

12
BAB IV
SITUASI UPAYA KESEHATAN

Untuk dapat mencapai tujuan pembangunan kesehatan dalam rangka


meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, telah dilakukan berbagai upaya kesehatan
masyarakat.upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah awal yang sangat
penting dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Dengan
pemberian pelayanan kesehatan dasar secara cepat dan tepat diharapkan sebagian besar
masalah kesehatan masyarakat dapat diatasi.

A. PELAYANAN KESEHATAN DASAR


Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan
profesional (dokter spesialis kandungan dan kebidanan, dokter umum, bidan dan
perawat) kepada ibu hamil selama masa kehamilannya. Hasil pelayanan antenatal dapat
dilihat dari cakupan K1 dan K4. Cakupan K1 atau juga disebut akses pelayanan ibu
hamil merupakan gambaran besaran ibu hamil yang telah melakukan kunjungan
pertama ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pelayanan antenatal.
Sedangkan K4 adalah gambaran besaran ibu hamil yang telah mendapatkan pelayanan
ibu hamil sesuai standar serta paling sedikit empat kali kunjungan (sekali pada trimester
pertama, sekali pada trimester kedua, dan dua kali pada trimester ketiga).

1. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K-1)


Hingga akhir bulan Juli 2018 jumlah ibu hamil sebanyak 111 orang, dari jumlah
itu 58,6% ibu hamil melakukan kunjungan ibu hamil (K-1). Sedangkan pada tahun
2017 terdapat 165 ibu hamil dan 78,2 % melakukan kunjungan ibu hamil (K-1). Dapat
dilihat pada grafik di bawah ini.
Grafik 4.1
Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K-1)
Di Kecamatan Dabun Gelang
200
165
Jumlah ibu
150 129 Hamil
111
100 65
Jumlah
50
Kunjungan
0 K-1
akhir Juli 2018 2017

13
2. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K-4)
Jumlah Kunjungan Ibu Hamil (K-4 ) di hingga akhir bulan Juli 2018 sebesar 54
orang yaitu 48,6%. Sedangkan pada tahun 2017 sebesar 116 orang yaitu 70,3%.
Grafik 4.2
Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K-4)
Di Kecamatan Dabun Gelang

Jumlah Ibu Hamil Kunjungan Ibu Hamil (K-4) Persentase (%)

152 165
148
116
97.4
70.3

2016 2017

3. Cakupan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan


Jumlah ibu bersalin pada akhir Juli 2018 sebanyak 62 persalinan dan semua
(100%) di tolong oleh tenaga kesehatan. Dan pada tahun 2017 jumlah ibu bersalin
sebanyak 141 persalinan, dan jumlah yang di tolong oleh tenaga kesehatan sebanyak
125 sekitar 88,7 %. Di jelaskan pada grafik di bawah ini.
Grafik 4.3
Cakupan Persalinan Yang Ditolong Oleh Tenaga Kesehatan
Di Kecamatan Dabun Gelang

141 Jumlah
150 125
Ibu Nifas

100 62 62

50 Ditolong
Nakes
0
akhir juli 2018 2017

14
4. Cakupan Pelayanan Nifas
Cakupan pelayanan kesehatan ibu nifas di Kecamatan Dabun Gelang Hingga
akhir bulan Juli 2018 dapat dilihat pada grafik 4.4 sebesar 6 orang yaitu 100%.
Grafik 4.4
Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas
Di Kecamatan Dabun Gelang Tahun 2017

Ibu Nifas
100 62 62

Mendapat
0 Yankes Nifas
Ibu Nifas Mendapat Yankes Nifas

5. Peresentase Cakupan Imunisasi TT Ibu hamil.


Cakupan pemberian imunisasi TT pada ibu hamil di Kecamatan Dabun Gelang
hingga akhir bulan Juli 2018 yaitu TT-1 0%, TT-2 3,6%, TT-3 0%, TT-4 0,9%, TT-5
0,9%, dan TT2+ 5,41%. Sedangkan di tahun 2017 yaitu TT-1 8,5%, TT-2 3,9%, TT-3
5,4%, TT-4 7%, TT-5 21,7%, dan TT2+ 37,9%. Di jelaskan pada grafik 4.5 di bawah
ini.
Grafik 4.5
Persentase Cakupan Imunisasi TT Pada Ibu Hamil
Di Kecamatan Dabun Gelang
50 49
45
40
TT1
35
28 TT2
30
25 TT3
20 TT4
15 11
9 TT5
10 6 7
4 5
1 1 TT2+
5 - 0
-
hingga akhir Juli 2018 2017

15
6. Cakupan Imunisasi TT pada wanita usia subur
Cakupan pemberian imunisasi TT pada Wanita Usia Subur di Kecamatan Dabun
Gelang hingga akhir Juli 2018 yaitu TT-1 0%, TT-2 0%, TT-3 0,07%, TT-4 0,15% dan
TT-5 0%. Sedangkan di tahun 2017 yaitu TT-1 0,3%, TT-2 0,4%, TT-3 0,23%, TT-4
1,73% dan TT-5 0.9%. Di jelaskan pada grafik di bawah ini.
Grafik 4.6
Persentase Cakupan Imunisasi TT Pada Wanita Usia Subur
Di Kecamatan Dabun Gelang

23
25 TT1

20 TT2

15 11 TT3

10 TT4
5
4 3
5 2 TT5
1
- 0 0
-
akhir Juli 2018 2017

7. Cakupan Ibu Hamil yang Mendapatkan Tablet Besi (Tablet Fe)


Hingga akhir bulan Juli 2018 persentase Ibu Hamil yang mendapat tablet Fe1
sejumlah 65 atau sebesar 58,6% dan yang mendapat Fe3 sejumlah 54 Tablet Fe sebesar
48,6%. Sedangkan pada tahun 2017 persentase Ibu Hamil yang mendapat tablet Fe1
Sejumlah 129 atau sebesar 78,2% dan yang mendapat Fe3 sejumlah 116 Tablet Fe
sebesar 70,3%. Dapat dilihat pada grafik 4.7 dibawah ini :
Grafik 4.7
Cakupan Ibu Hamil Yang Mendapat Tablet Fe
Di Kecamatan Dabun Gelang

Jumlah
200 165 Ibu
129 Hamil
150 111 116
FE 1 ( 30
100 65 tablet )
54
50
FE 3 ( 90
0 Tablet)
akhir Juli 2018 2017

16
8. Cakupan Komplikasi Ibu Hamil dan Neonatal
Dalam memberikan pelayanan khususnya oleh bidan didesa dan puskesmas
kepada ibu hamil dan neonatal, beberapa ibu hamil diantaranya tergolong dalam kasus
resiko tinggi yang memerlukan pelayanan kesehatan rujukan ke unit pelayanan
kesehatan yang memadai. Pada tahun 2018 hingga akhir Juli ini tidak teerdapatnya
komplikasi kebidanan dan neonatal.

9. Persentase Peserta KB Aktif Menurut Jenis Kontrasepsi.


Peserta KB aktif adalah aseptor yang pada saat ini mengunakan alat kontrasepsi
untuk menjarangkan kehamilan atau yang mengakhiri kesuburan.
Pada akhir bulan Juli 2018 persentase peserta KB aktif menurut jenis kontrasepsi
yaitu yang termasuk Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) adalah IUD 1,6%,
MOP 0,0%, MOW 1%, IMPLANT 2%. Yang termasuk Metode kontrasepsi bukan
jangka panjang (NON MKJP) yaitu suntik 66,3%, pil 27,5%, kondom 1,6%, Obat
Vagina 0%, Lainnya 0. Dapat dilihat pada diagram dibawah ini.
Grafik 4.8
Proporsi Peserta KB Aktif Menurut Jenis Kontrasepsi
Di Kecamatan Dabun Gelang
70.0 66.3
60.0
50.0
Persentase
40.0
Penggunaaan
27.5
30.0 Alat
Kontrasepsi
20.0
(%)
10.0 1.6 1.0 2.0 1.6
0.0 0.0
0.0
IUD MKJP MOP MOW IMPLAN Kondom Suntik Pil Obat Vagina

10. Cakupan Peserta KB Baru Menurut Jenis Kontrasepsi


Peserta KB baru adalah pasangan usia subur yang baru pertama kali
menggunakan salah satu cara/alat kontrasepsi.
Hingga akhir bulan Juli 2018 persentase peserta KB baru menurut jenis
kontrasepsi yaitu yang termasuk metode kontrasepsi jangka panjang ( MKJP) adalah
IUD 4,5%, MOP 0.0%, MOW 0%, Implant 7,7%. Yang termasuk metode kontrasepsi
bukan jangka panjang (NON MKJP) yaitu suntik 42,3%, pil 50%, kondom 0%, Obat
Vagina 0, lainnya 0.

17
11. Cakupan Peserta KB Baru dan Aktif
Hingga akhir bulan Juli 2018 jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) Kecamatan
Dabun Gelang adalah 978, jumlah peserta KB baru sebanyak 26 orang atau 2,7%
sedangkan Jumlah peserta KB aktif 866 atau 88,5%.
Grafik 4.9
Cakupan Peserta KB Baru dan KB Aktif
Di Kecamatan Dabun Gelang

1000 978
900 866
800
700
600
500
400
300
200
100 26
0
Jumlah PUS Jumlah Peserta KB baru Jumlah Peserta KB aktif

12. Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR)


Jumlah Bayi Lahir hidup di Kecamatan Dabun Gelang hingga akhir bulan Juli
2018 adalah 65 bayi, dan jumlah bayi baru lahir di timbang 59 bayi atau 90,8%, dan
tidak ada Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).

13. Cakupan Kunjungan Neonatal ( KN)


Bayi kurang dari satu bulan (0-28 hari) merupakan golongan umur yang paling
rentan atau memiliki resiko gangguan kesehatan paling tinggi. Dalam melaksanakan
pelayanan neonatus, petugas kesehatan disamping melakukan pemeriksaan kesehatan
bayi juga melakukan konseling perawatan bayi kepada ibu. Pelayanan kesehatan yang
dilakukan pada neonatus dilakukan sesuai standar sedikitnya 3 kali pada 6 - 24 jam
setelah lahir, pada umur 3 - 7 hari dan satu kali lagi pada umur 8-28 hari setelah lahir.
Cakupan Kunjungan Neonatal (KN 1) di Kecamatan Dabun Gelang hingga akhir
bulan Juli 2018 persentase KN1 adalah 100% dan KN Lengkap sebanyak 96,92%.
Sedangkan pada tahun 2017 persentase KN1 adalah 100% dan KN Lengkap 92,75%.

18
Grafik 4.10
Cakupan Kunjungan Neonatal
Di Kecamatan Dabun Gelang

138
140
120 100 96.9 100
92.7
100
Jumlah Bayi
80 65
% KN 1
60
% KN Lengkap
40
20
0
akhir Juli 2018 2017

14. Cakupan Bayi Yang Mendapat Asi Eksklusif


Bayi yang mendapat Asi Eksklusif adalah bayi yang hanya mendapat ASI sejak
lahir sampai umur 6 bulan. Persentase bayi yang diberi ASI Eksklusif hingga akhir
bulan Juli 2018 yaitu sebanyak 81,5%. Sedangkan 2017 sebanyak 82,9%
Grafik 4.11
Cakupan Bayi Yang Mendapat ASI Eksklusif
Di Kecamatan Dabun Gelang

Jumlah Bayi
82.8 0-6 bulan
100 81.5 76
65 63
53 Jumlah Bayi
50 Yang
Mendapat
ASI Eksklusif
Persentase
0
akhir Juli 2018 2017

15. Cakupan Desa/ Kelurahan UCI


Desa UCI (Universal Child immunization) adalah desa dimana 80% jumlah bayi
yang ada di desa tersebut sudah mendapatkan imunisasi dasar lengkap. Cakupan desa
UCI di Kecamatan Dabun Gelang hingga akhir bulan Juli adalah 24,39%.

16. Cakupan Imunisasi Bayi


Program Imunisasi pada bayi dikelompokkan menjadi beberapa jenis imunisasi
yaitu BCG, HB0, DPT+HB1, DPT3+HB3, POLIO3 dan Campak. Dan pada grafik di

19
bawah ini di jelaskan cakupan imunisasi bayi pada akhir bulan Juli 2018 dan 2017 di
Kecamatan Dabun Gelang.
Grafik 4.12
Cakupan Imunisasi DPT3+HB3,Campak, BCG, POLIO3
Di Kecamatan Dabun Gelang
% BCG
235.0
250.0

200.0 % HB0
169.2

150.0 DPT-
HB3/DPT-
100.0 72.3 69.2 75.4 70.3
56.8 51.1 HB-Hib3
44.6 44.6 42.4 % POLIO
50.0 20.9

0.0 % Campak
akhir Juli 2018 2017

17. Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Bayi dan Balita


Cakupan bayi mendapat kapsul vitamin A adalah cakupan bayi 6-11 bulan
mendapat kapsul vitamin A dosis 100 µ A 1 kali pertahun disuatu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu. Cakupan bayi mendapat kapsul vitamin A hingga akhir bulan Juli
2018 dan 2017 adalah 100 %.
Cakupan anak balita mendapat kapsul vitamin A 2 Kali/pertahun adalah cakupan
anak balita umur 12-59 bulan mendapat kapsul vitamin A dosis tinggi 200 µ A 2 kali
pertahun disuatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Pemberian vitamin A
dilaksanakan pada bulan Februari dan Agustus. Cakupan anak balita mendapat kapsul
vitamin A 2 kali/pertahun hingga akhir bulan Juli 2018 dan 2017 adalah 100 %.

18. Jumlah Anak 0-23 Bulan Ditimbang


Baduta adalah anak usia 0-23 bulan yang berasal dari seluruh posyandu yang
melapor disuatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Jumlah baduta yang tercatat
hingga akhir bulan Juli 2018 yaitu 693 sedangkan tahun 2017 yaitu 316.
Baduta ditimbang adalah baduta yang ditimbang berat badannya disarana
pelayanan kesehatan termasuk diposyandu dan tempat penimbangan lainnya. Jumlah
baduta yang ditimbang hingga akhir bulan Juli 2018 yaitu 311 sedangkan tahun 2017
yaitu 335 baduta.

20
Bawah Garis Merah (BGM) adalah baduta yang hasil penimbangan berat
badannya berada di bawah garis merah pada kartu menuju sehat (KMS). Jumlah baduta
Bawah Garis Merah hingga akhir bulan Juli 2018 yaitu 10 sedangkan tahun 2017 yaitu
7 orang.
Grafik 4.13
Jumlah Anak 0-23 Bulan Ditimbang
Di Kecamatan Dabun Gelang

800 693
Jumlah
Baduta
600
Baduta
311 316 335
400 Ditimbang

BGM
200
10 7
0
akhir Juli 2018 2017

19. Cakupan pelayanan balita


Pelayanan kesehatan anak balita adalah pelayanan kesehatan bagi anak umur 12-
59 bulan yang memperoleh pelayanan sesuai standar, meliputi pemantauan
pertumbuhan minimal 8x setahun, pemantauan perkembangan minimal 2x setahun,
pemberian vitamin A 2x setahun. Cakupan pelayanan anak balita hingga akhir bulan
Juli 2018 yaitu 104,5%, sedangkan pada tahun 2017 yaitu 69,6%. Di jelakan pada grafik
berikut.
Grafik 4.14
Cakupan Pelayanan Balita (12-59 bulan)
Di Kecamatan Dabun Gelang

1000
803 Jumlah balita
800
530 559
507
600

400

200 Mendapat
Pelayanan
0 Kesehatan
akhir Juli 2018 2017

21
20. Jumlah Balita Ditimbang
Balita ditimbang adalah jumlah balita yang ditimbang berat badannya disarana
pelayanan kesehatan termasuk di posyandu, puskesmas dan tempat penimbangan
lainnya. Balita dengan berat badan dibawah garis merah (BGM) adalah jumlah balita
yang pada saat ditimbang berat badannya dibawah gasris merah pada KMS. Persentase
balita ditimbang di Kecamatan Dabun Gelang hingga akhir bulan Juli 2018 adalah
100% dan balita dengan BGM 1,4%. Sedangkan pada tahun 2017 persentase balita
timbang yaitu 100,8% dan balita dengan BGM sekitar 1,8%. Dapat dilihat pada grafik
di bawah ini.
Grafik 4.15
Jumlah Balita Ditimbang
Di Kecamatan Dabun Gelang

693 693 718 724 Jumlah balita


800

600

400 Jumlah balita


ditimbang
200
10 13
0 BGM
akhir juli 2018 2017

21. Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan.


Balita gizi buruk adalah balita dengan status gizi menurut berat badan dan umur
dengan score Z-Score<3 SD atau dengan tanda -tanda klinis (marasmus, kwashiorkor
dan marasmus-kwashiorkor). Balita gizi buruk yang mendapat perawatan adalah balita
yang ditangani oleh pelayanan kesehatan dalam kurun waktu tertentu disuatu wilayah
kerja.
Gizi buruk dan Gizi kurang disebabkan oleh : a) Intake makanan yang tidak
sesuai kebutuhan anak, b) Penyakit infeksi, c) Asuhan gizi yang terkait dengan pola
asuh, d) Sulit membujuk anak makan. Gizi buruk dan Gizi kurang dalam kurun waktu
yang lama akan mengancam generasi penerus masyarakat Kecamatan Dabu Gelang,
karena para balita sudah kehilangan Periode Emas (Golden Periode), dan mengalami
periode kritis. Cakupan balita gizi buruk yang mendapat perawatan perdesa di
Kecamatan Dabun Gelang yaitu 0% karena tidak ada balita yang mengalami gizi buruk
sepanjang tahun 2017 hingga akhir bulan Juli 2018.

22
22. Rasio Tumpatan/Pencabutan gigi
Rasio Tumpatan/Pencabutan gigi berdasarkan data Poli Kesehatan Gigi
Puskesmas Dabun Gelang pada tahun 2017 hingga akhir bulan Juli 2018 adalah 0%.

23. Cakupan Pelayanan Kesehatan Usila.


Cakupan pelayanan kesehatan usila berdasarkan data Program Lansia
Puskesmas Dabun Gelang hingga akhir bulan Juli 2018 sebesar 61,35%. Sedangkan
pada tahun 2017 sebesar 132,5%.

B. AKSES DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN


1. Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
Jaminan pemeliharaan kesehatan baik keanggotaannya secara sukarela maupun
wajib yang iurannya dibayarkan oleh pemerintah dan diselenggarakan dengan kendali
biaya dan kendali mutu. Jumlah peserta jaminan pemeliharaan kesehatan hingga akhir
bulan Juli 2018 adalah 7.552 peserta.

2. Jumlah Kunjungan Rawat Jalan, Rujukan dan Kunjungan Gangguan Jiwa di


Sarana Pelayanan Kesehatan.
Kunjungan rawat jalan adalah pelayanan keperawatan kesehatan perorangan
yang meliputi observasi, diagnosa, pengobatan, rehabilitasi medik tanpa tinggal diruang
rawat inap pada sarana kesehatan. Jumlah kunjungan rawat jalan pada Puskesmas
Dabun Gelang hingga akhir bulan Juli 2018 adalah 7.397 kunjungan.

C. PERILAKU HIDUP SEHAT


1. Persentase Rumah Tangga Ber-PHBS
Perilaku hidup bersih dan sehat mencakup perilaku individu & keluarga dalam
rangka meningkatkan kesehatannya serta perilaku kelompok dan masyarakat untuk
berperan serta dalam pembangunan kesehatan.
Rumah tangga ber-PHBS adalah rumah tangga yang seluruh anggota
keluarganya berperilaku hidup bersih dan sehat yang meliputi 10 indikator yaitu
pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, bayi diberi ASI eksklusif, balita
ditimbang setiap bulan, menggunakan air bersih, mencuci tangan dengan air bersih dan
sabun, menggunakan jamban sehat, memberantas jentik nyamuk seminggu sekali,

23
makan sayur dan buah setiap hari, melakukan aktivitas fisik setiap hari dan tidak
merokok didalam rumah.
Persentase rumah tangga ber-PHBS di Kecamatan Dabun Gelang hingga akhir
bulan Juli 2018 adalah 9,35% dan pada tahun 2017 sebesar 8,19%.
Grafik 4.16
Persentase Rumah Tangga Ber-PHBS
Kecamatan Dabun Gelang

Jumlah rumah
2000 1612 1612 tangga
1466 1466
1500
Jumlah di
1000
pantau
500 137 132
0 Jumlah ber-
akhir Juli 2018 2017 PHBS

D. KEADAAN LINGKUNGAN
1. Persentase Rumah Sehat
Rumah Sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat kesehatan
yaitu yang memiliki jamban sehat, sarana air bersih, tempat pembuangan sampah,
sarana pembuangan air limbah, ventilasi rumah yang baik, kepadatan hunian yang
sesuai dan lantai rumah yang tidak terbuat dari tanah.
Persentase rumah sehat di Kecamatan Dabun Gelang hingga akhir bulan Juli
2018 yaitu rumah dibina memenuhi syarat sehat yaitu 8,3% dan rumah sehat yaitu
5,33% dari 712 rumah yang dibina.
Grafik 4.17
Persentase Rumah Sehat
Kecamatan Dabun Gelang

712
800
600
400
59 86
200
0
Jumlah Rumah Di Rumah di Bina Rumah Sehat
bina Memenuhi Syarat
Sehat

24
2. Penduduk Yang Memiliki Akses Sanitasi Yang Layak (Jamban Sehat)
Fasilitas sanitasi yang layak (jamban sehat) adalah fasilitas pembuangan tinja
(jamban) yang digunakan sendiri atau bersama, yang efektif untuk memutus matarantai
penularan penyakit, dilengkapi dengan tangki septis (septic tank) sistem pengolahan
limbah (SPAL) dengan kloset leher angsa atau tidak leher angsa yang tertutup dan
pembuangan akhir tidak mencemari sumber air/tanah. Persentase penduduk dengan
akses sanitasi yang layak hingga akhir bulan Juli 2018 di Kecamatan Dabun Gelang
adalah 27,5%.

3. Desa STBM
Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk
mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan
adat istiadat setempat yang diakui dalam sistem perundangan nasional dan berada
didaerah Kabupaten/Kota.
STBM ( Sanitasi total berbasis masyarakat) adalah pendekatan untuk mengubah
perilaku hygiene dan sanitasi meliputi 5 pilar yaitu tidak buang air besar (BAB)
sembarangan, mencuci tangan pakai sabun, mengelola air minum dan makanan yang
aman, mengelola sampah dengan benar, mengelola limbah cair rumah tangga dengan
aman melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan. Persentase STBM
hingga akhir bulan Juli 2018 berjumlah 33,33 %.

25
BAB V
SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

Sebagaimana yang tercantum dalam UURI no 36 Tahun 2009 tentang kesehatan


disebutkan Sumber Daya Manusia (SDM) adalah segala bentuk dana, tenaga kesehatan,
perbekalan kesehatan, sediaan farmasi dan alat kesehatan serta fasilitas pelayanan
kasehatan dan teknologi yang dimanfaatkan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan.
Berikut dijelaskan situasi sumber daya di Kecamatan Dabun Gelalng hingga akhir bulan
Juli 2018.

A. SARANA KESEHATAN
1. Ketesediaan Farmasi dan Alat Kesehatan
Secara umum ketersediaan obat di fasilitas kesehatan mencukupi dengan angka
kecukupan rata-rata perjenis obat terbanyak di fasilitas kesehatan antara lain
ketersediaan obat program seperti (Vit A, Vit K inject, Tablet Fe, Zink, MgSO4) untuk
digunakan sesuai kebutuhan program. Sementara untuk alat kesehatan, pada umumnya
dikelola oleh masing – masing daerah Kabupaten/Kota melalui dinas kesehatan untuk
pelayanan dasar dan RSUD untuk pelayanan rujukan. Penyediaan alat-alat kesehatan
khusus disesuaikan dengan kebutuhan dan ketersediaan operator serta tenaga teknis
yang kompeten. Alat kesehatan berupa instrument, aparatur, mesin, dan implant yang
tidak mengandung obat yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosa,
menyembuhkan dan merawat orang sakit.
Ketersediaan obat (stok obat) adalah jumlah jenis obat tertentu sesuai satuannya
yang tersedia disuatu daerah/wilayah tertentu dalam kurun waktu tertentu (biasanya satu
tahun) yang digunakan dalam pelayanan kesehatan masyarakat diwilayah tersebut.
Pemakain rata-rata obat perbulan adalah jumlah rata-rata perbulan jenis obat
tertentu sesuai satuannya yang digunakan disuatu daerah/wilayah tertentu dalam
pelayanan kesehatan masyarakat di wilayah tersebut. Tingkat kecukupan obat (bulan)
adalah jumlah satuan waktu (bulan) dimana jenis obat tertentu tersedia dalam jumlah
yang cukup sesuai pemakaian untuk digunakan dalam pelayanan kesehatan masyarakat
diwilayah tertentu.

26
2. Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Fasilitas pelayanan kesehatan adalah alat dan atau tempat yang digunakan untuk
menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif maupun
rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah atau masyarakat. Berikut dijelaskan
jumlah fasilitas pelayanan kesehatan menurut kepemilikannya.
Sarana pelayanan kesehatan di Kecamatan Dabun Gelang hingga akhir bulan
Juli 2018 yaitu:
 1 unit Puskesmas Non Rawat Inap
 1 unit puskesmas keliling roda 4
 13 unit puskesmas keliling roda 2
 4 unit Ambulance roda 4
 4 unit Puskesmas Pembantu dan
 8 unit poskesdes

3. Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat ( UKBM )


Peran serta masyarakat dalam menyediakan kegiatan pelayanan kesehatan didesa
banyak memberi banyak manfaat, dimana keaktifan kegiatan tersebut membuat dampak
langsung terhadap peningkatan kesehatan masyarakat. Indikator penilaian dalam
pelayanan kesehatan desa adalah ketersediaan dan keaktifan kegiatan Pos Kesehatan
Desa (Poskesdes) dan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)
Posyandu aktif adalah Posyandu yang melaksanakan kegiatan hari buka dengan
frekuensi lebih 8 kali per tahun, rata – rata jumlah kader yang bertugas 5 orang atau
lebih, cakupan utama (KIA, KB, gizi, imunisasi dan penanggulangan diare) lebih dari
50% dan sudah ada satu atau lebih program tambahan, serta cakupan dana sehat < 50%.
1) Posyandu Pratama adalah Posyandu yang kegiatan pelayanannya belum rutin
dan jumlah kader masih terbatas.
2) Posyandu Madya adalah Posyandu dengan kegiatan lebih teratur dibandingkan
dengan Posyandu pratama dan jumlah kader 5 orang.
3) Posyandu purnama adalah posyandu dengan frekuaensi kegiatan lebih dari 8 kali
per tahun. Rata-rata jumlah kader tugas 5 orang atau lebih, dan cakupan 5
program utamanya yaitu (KIA,KB,gizi, imunisai dan penanggulangan diare)
lebih dari 50%, serta sudah ada program tambahan.

27
4) Posyandu Mandiri adalah Sudah dapat melakukan kegiatan secara teratur,
cakupan 5 program utama sudah bagus, ada program tambahan dan dana sehat
telah menjangkau 50% KK.
Ketersediaan kedua jenis fasilitas tersebut menjadi salah satu kriteria penetapan
desa/gampong siaga, yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan
kemampuan untuk mengatasi masalah kesehatan termasuk bencana secara mandiri.
Desa siaga aktif adalah desa yang mempunyai POSKESDES atau UKBM
lainnya yang buka setiap hari dan berfungsi memberikan pelayanan kesehatan dasar,
penanggulangan bencan dan kegawatdaruratan, survelence berbasis masyarakat yang
meliputi pemantaun pertumbuhan (Gizi), penyakit, lingkungan dan perilaku sehingga
masyarakat menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Peran aktif tokoh
masyarakat sangat berpangaruh pada peningkatan kesadaran masyarakat dengan
memberdayakan masyarakat untuk mau dan mampu mengatasi masalahnya secara
mandiri dengan melakukan PHBS dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu juga
diharapakn tokoh masyarakat mampu menggali semua potensi yang ada dimasyarakat
baik materil maupun non materil yang dapat dimanfaatkan dalam peningkatan desa
siaga aktif menuju masyarakat yang ber PHBS. Cakupan desa siaga aktif hingga akhir
bulan Juli 2018 di Kecamatan Dabun Gelang sebesar 100%

4. Posyandu Menurut Strata


Posyandu adalah suatu wadah komunikasi alih teknologi dalam pelayanan
kesehatan mayarakat dari Keluarga Berencana dari masyarakat, oleh masyarakat dan
untuk masyarakat dengan dukungan pelayanan serta pembinaan tehnis dari petugas
kesehatan dan keluarga berencana yang mempunyai nilai strategis untuk pengembangan
sumber daya manusia sejak dini.
Persentase Posyandu di Kecamatan Dabun Gelang hingga akhir bulan Juli 2018
yaitu Posyandu Pratama 0%, Posyandu Madya 0 %, Posyandu Purnama 0%, Posyandu
Mandiri 100% sedangkan Persentase Posyandu aktif adalah 100% masih sama dengan
tahun sebelumnya.

28
B. TENAGA KESEHATAN
1. Jumlah Dokter Spesialis, Dokter Umum, dan Dokter Gigi
Tenaga Dokter di Puskesmas Dabun Gelang hingga akhir bulan Juli 2018 terdiri
dari 3 orang dokter umum, dan 1 orang dokter gigi.

2. Jumlah Tenaga Keperawatan (Bidan, Perawat)


Jumlah Tenaga Bidan dan Perawat di Puskesmas Dabun Gelang hingga akhir
bulan Juli 2018 yaitu 31 bidan, dan 20 perawat yang terdiri dari 3 laki-laki dan 17
perempuan.

3. Jumlah Tenaga Teknis Kefarmasian


Jumlah tenaga teknis kefarmasian di Puskesmas Dabun Gelang hingga akhir
bulan Juli 2018 yaitu 4 orang, yang kesemuanya terdiri dari perempuan.

4. Jumlah Tenaga Kesehatan Masyarakat dan Tenaga Kesehatan Lingkungan


Jumlah tenaga Kesehatan Masyarakat di Puskesmas Dabun Gelang hingga akhir
bulan Juli 2018 yaitu 6 orang dan kesemuanya perempuan, dan Tenaga Kesehatan
Lingkungan 1 orang yang terdiri dari perempuan.

5. Jumlah Tenaga Non Kesehatan


Tenaga non kesehatan meliputi pejabat struktural, staf penunjang administrasi,
staf penunjang perencanaan, tenaga pendidik, tenaga kependidikan dan juru.
Jumlah pejabat struktural di fasilitas kesehatan di Puskesmas Dabun Gelang
hingga akhir bulan Juli 2018 adalah 2 orang yang keduanya adalah perempuan.

C. PENUTUP
Demikian penyajian Profil Puskesmas Dabun Gelang hingga akhir bulan Juli
2018 kami harapkan dapat memberikan penjelasan mengenai situasi di Puskesmas
Dabun Gelang, Kecamatan Dabun Gelang, Kabupaten Gayo Lues.
Secara menyeluruh dapat disampaikan bahwa upaya kesehatan sudah lebih baik,
tetapi masih perlu dilakukan upaya-upaya peningkatan partisipasi masyarakat baik
preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif.

29
Demikian kami sampaikan atas segala bantuan semua pihak yang telah
memberikan kontribusi kami ucapkan banyak terima kasih sehingga Profil Puskesmas
Dabun Gelang hingga akhir bulan Juli 2018 ini dapat terselesaikan.

Terima kasih

Wassalam

30

Anda mungkin juga menyukai