Anda di halaman 1dari 38

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kesehatan merupakan tanggung jawab bersama setiap individu, keluarga,


masyarakat, pemerintah dan swasta. Keberhasilan pembangunan kesehatan
ditentukan oleh kontribusi dari semua sektor, berdasarkan fungsi dan peranannya
masing-masing.
Tujuan pembangunan kesehatan adalah untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang optimal. Setiap individu berkewajiban ikut serta dalam
memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan perorangan, keluarga dan
masyarakat. Perwujudan derajat kesehatan yang optimal bagi
masyarakat, diselenggarakan melalui upaya kesehatan dengan pendekatan
peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan
penyakit (kuratif) dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif) yang dilaksanakan
secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.
Dalam tatanan desentralisasi atau otonomi daerah di bidang kesehatan,
kualitas dari Sistem Informasi Kesehatan Regional dan Nasional sangat ditentukan
oleh kualitas dari sistem Informasi Kesehatan Kabupaten.
Sistim Informasi Kesehatan adalah tulang punggung bagi pelaksanaan
pembangunan daerah berwawasan kesehatan di Kabupaten atau dengan kata lain
Sistim Informasi Kesehatan Kabupaten dapat memberikan arah dalam penentuan
kebijakan dan pengambilan keputusan di Kabupaten berdasarkan fakta (Evidence
Based Decision Making). Salah satu produk dari Sistem Informasi Kesehatan
Kabupaten adalah “Profil Kesehatan Tahunan“ yang diharapkan akan terbit secara
berkala guna menyediakan data, informasi yang bermanfaat bagi para pengambil
keputusan dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi hasil kegiatan secara
transparan, efisien dan efektif.
Profil Kesehatan UPT Puskesmas Panaguan merupakan sarana untuk memantau
dan mengevaluasi kemajuan pembangunan kesehatan di Wilayah Kerja UPT
Puskesmas Panaguan yang merupakan modal dasar demi tercapainya Indonesia
Sehat 2025.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mengetahui Gambaran Kondisi Pembangunan Kesehatan di wilayah kerja UPT
Puskesmas Panaguan.

PROFIL PUSKESMAS | UPT PUSKESMAS PANAGUAN 1


2. Tujuan Khusus
a) Menggambarkan kondisi derajat kesehatan masyarakat di wilayah kerja
UPT Puskesmas Panaguan dengan Indikator Mortalitas, Morbiditas dan
Status Gizi.
b) Menggambarkan Pencapaian Upaya Pelayanan Kesehatan sesuai Indikator
Indonesia Sehat dan Indikator SPM.
c) Menggambarkan Kondisi Sumber Daya Kesehatan dan Manajemen
Kesehatan.
d) Mengetahui Gambaran Permasalahan dan Hambatan Pencapaian
Pembangunan Kesehatan di wilayah kerja UPT Puskesmas Panaguan.

C. SISTEMATIKA PENYAJIAN
1. Sistematika
Sistematika penyajian Profil Kesehatan adalah sebagai berikut :
BAB I : Pendahuluan
BAB II : Gambaran Umum
BAB III : Situasi Derajat Kesehatan
BAB IV : Situasi Upaya Kesehatan
BAB V : Situasi Sumber Daya Kesehatan
BAB VI : Penutup
2. Jenis dan Cara Pengumpulan Data
Pengumpulan data profil dilakukan dengan dua macam cara yaitu secara aktif
dan pasif. Secara aktif dengan mengumpulkan data dari sektor terkait,
sedangkan secara pasif melalui Profil Kesehatan Puskesmas dan Laporan
Bulanan Puskesmas.
3. Pengolahan dan Analisis Data
Data yang dikumpulkan kemudian dientri ke dalam format tabel profil.
Kemudian dianalisis secara deskriptif, komparatif dan kecenderungan yang
disajikan dalam bentuk tabel dan grafis.

PROFIL PUSKESMAS | UPT PUSKESMAS PANAGUAN 2


BAB II

GAMBARAN UMUM

A. ANALISA SITUASI KECAMATAN PANAGUAN

Kecamatan Proppo merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten


Pamekasan. Kecamatan Proppo terdiri 27 (dua puluh tujuh) desa yang dilayani oleh
2 (dua) puskesmas yaitu UPT Puskesmas Proppo dengan UPT Puskesmas
Panaguan. UPT Puskesmas Panaguan terletak pada 7°07'09.0"S Lintang Selatan
dan 113°23'06.4"E Lintang Utara yaitu tepatnya di Desa Panaguan Kecamatan
Proppo Kabupaten Pamekasan, memiliki letak yang sangat strategis, berlokasi
berdekatan dengan jalan raya utama Kecamatan dan memiliki bangunan yang
berdekatan dengan instansi atau kantor lain seperti Kantor Kecamatan Panaguan,
Pegadaian, Kantor Pos dan Pasar Induk Kecamatan Panaguan sehingga
memungkinkan kemudahan masyarakat untuk datang mendapatkan pelayanan
kesehatan.

B. KONDISI GEOGRAFI

UPT Puskesmas Panaguan berada di beralamat di Jalan Raya Panaguan


Kecamatan proppo Kabupaten Pamekasan. Secara geografis luas Wilayah Kerja
UPT Puskesmas Panaguan 40,94 Km2, dan memiliki batas-batas wilayah kerja
Puskesmas Panaguan Kabupaten Pamekasan :

Adapun batas wilayah kerja UPT Puskesmas Panaguan yaitu:


Sebelah Utara : Kecamatan Palengaan
Sebelah Timur : Desa Proppo ( Wilayah Kerja UPT Puskesmas Proppo)
Sebelah Selatan : Kecamatan Tlanakan
Sebelah Barat : Kecamatan Omben Kabupaten Sampang

PROFIL PUSKESMAS | UPT PUSKESMAS PANAGUAN 3


Gambar 1.
Peta wilayah kerja UPT Puskesmas Panaguan

 Batas utara : Kecamatan Palengaan


 Batas timur : Kecamatan Proppo
 Batas barat : Kecamatan Omben
 Batas selatan : Kecamatan Tlanakan

C. DATA DEMOGRAFI

Secara   Administratif   UPT Puskesmas Panaguan mempunyai wilayah

kerja   11 desa. Keterjangkauan pelayanan kesehatan salah satunya dapat dilihat

dari keadaan dan kondisi geografis wilayah tersebut, dimana UPT Puskesmas

Panaguan secara geografis terletak di daerah pedesaan dan mudah dijangkau oleh

seluruh masyarakat di wilayah kerjanya.

Saat ini Puskesmas Panaguan Kabupaten Pamekasan memiliki cakupan


layanan jumlah penduduk sekitar 44.798 jiwa yang tersebar pada 11 (sebelas)
desa yang tergambar pada tabel berikut:

Tabel 1.
Data Desa dan Jumlah Penduduk di Wilayah Kecamatan Panaguan
Jumlah Jiwa menurut jenis
NO. DESA kelamin TOTAL
Laki-laki Perempuan
1. Panaguan 2.656 2.977 5.633
2. Badung 1.800 1842 3.642
3. Campor 3.807 3.984 7.791
4. Srambah 1.335 1.523 2.858

PROFIL PUSKESMAS | UPT PUSKESMAS PANAGUAN 4


5. Tattangoh 1.962 1.658 3.620
6. Jambringin 2.402 2.763 5.165
7. Pangbatok 1.747 1.717 3.463
8. Gro’om 1.178 1.296 2.474
9. Candi Burung 1.540 1.655 3.195
10. Pangtonggal 1.626 1.760 3.386
11. Batu Kalangan 1.720 1.850 3.570
Total 21.773 23.025 44.798
Sumber : Profil Kecamatan Panaguan Tahun 2018

75+
70 - 74
018
65 - 69 2
60 - 64
U N
AH
55 - 59
50 - 54 T
45 - 49
U K
40 - 44
U D
ND
35 - 39 PEREMPUAN

PE
30 - 34 LAKI - LAKI
25 - 29
A
20 - 24
ID
AM
15 - 19
R
10 - 14
PI5-9
C-4
(3,000) (2,000) (1,000) 0 1,000 2,000 3,000

Tabel 2 Piramida Penduduk Tahun 2018

Grafik diatas menunjukkan bahwa prosentase penduduk laki – laki dan perempuan
hampir sama pada semua rentang usia kecuali pada rentang usia remaja (15 – 19 tahun)
dan lansia usia ≥ 65 tahun. Grafik diatas juga menunjukkan bahwa lebih dari 50%
penduduk di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Panaguan masuk dalam kategori produktif.

Data keadaan sampai awal tahun 2018 Puskesmas Panaguan memiliki sarana
pendukung fasilitas kesehatan Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) baik
berupa Puskesmas Pembantu (pustu), Pondok Kesehatan Desa (Ponkesdes), Pondok
Bersalin Desa (Polindes) dan termasuk juga kadernya yang keseluruhannya juga
memberikan jenis pelayanan baik promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Data
selengkapnya tentang Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) yang dimiliki
Puskesmas Panaguan terlihat pada tabel berikut:

Tabel 3
Data UKBM Puskesmas Panaguan
Jumlah Sarana
NO Desa
Pustu Ponkesdes Polindes
1. Panaguan - - 2
2. Badung 1 - 1

PROFIL PUSKESMAS | UPT PUSKESMAS PANAGUAN 5


3. Campor 1 - 3
4. Srambah - 1 -
5. Tattangoh - - 2
6. Jambringin - - 2
7. Pangbatok - 1 1
8. Gro’om 1 - 1
9. Candi Burung - 1 1
10. Pangtonggal - 1 -
11. Batu Kalangan - - 1
JUMLAH 3 4 14
Sumber : Data Dasar Puskesmas Panaguan Tahun 2018

Puskesmas induk Panaguan merupakan Puskesmas rawat jalan dan Rawat Inap.
dari segi pelayanan Puskesmas Panaguan telah memadai begitu pula dari segi
tenaga medis dengan rata-rata terdapat bidan disetiap desanya. Untuk menjangkau
medan geografis yang sulit terjangkau Puskesmas Panaguan memiliki 1 mobil
Pusling sebagai sarana transportasi dan sebagai rujukan pasien yang
membutuhkan perawatan lebih lanjut ke RSUD.
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu faktor penggerak utama dalam
mencapai tujuan program pembangunan dan keberhasilan proses pembangunan
kesehatan salah satunya ditentukan oleh keberadaan SDM kesehatan yang
berkualitas. Dari aspek ketenagaan Puskesmas Panaguan saat ini memiliki jumlah
karyawan yang relatif cukup apabila dilihat dari standar ketenagaan yang ada
dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 tentang Puskesmas.
Jumlah seluruh karyawan yang dimiliki oleh Puskesmas Panaguan saat ini
berjumlah 86 orang, yang terbagi dalam berbagai kompetensi dan jenjang
pendidikan. Data karyawan Puskesmas Panaguan selengkapnya terlihat pada tabel
di bawah ini:

Tabel 4.
Sumber daya manusia sesuai jenis profesi di Puskesmas Panaguan Tahun 2018

PROFIL PUSKESMAS | UPT PUSKESMAS PANAGUAN 6


NO KATEGORI JUMLAH
1 Pimpinan Puskesmas 1 Orang
2 KTU 1 Orang
1 Dokter Umum 3 Orang
2 Dokter Gigi 1 Orang
3 Perawat Umum PNS 4 Orang
4 Perawat Umum PTT 3 Orang
5 Perawat Umum Honda - Orang
6 Perawat Umum Honorer 18 Orang
7 Bidan Induk 2 Orang
8 Bidan Desa PNS 13 Orang
9 Bidan Desa PTT 8 Orang
10 Bidan Honorer 14 orang
11 Perawat Gigi PNS - Orang
12 Perawat Gigi Honorer - Orang
13 Asisten Analis Medis 1 Orang
14 Sanitarian -
15 Pelaksana Gizi 3 Orang
16 Promotor 1 Orang
17 Sopir 1 Orang
18 Petugas Kebersihan 3 Orang
19 Staf PNS 7 Orang
21 Petugas Pendaftaran 1 Orang

Pembagian kategori dari seluruh tenaga karyawan tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 5.
Sumber daya manusia sesuai pendidikan di Puskesmas Panaguan Tahun 2018
JENIS
NO NAMA STATUS
PENDIDIKAN
1 BANGBANG KURNIADI, S.Kep.Ns.MM Magister PNS
Manajemen
2 HENDRI AGUS SUTRIANGGONO S1 Manajemen PNS
Publik
3 DR. dr. H. HERMANOADI, M.Si S-3 Doktor PNS
4 Dr. DIAH VERAWATI S-1 Kedokteran Magang
Umum
5 Drg. HENING ANDITYA MAHANANI S-1 Kedokteran PNS

PROFIL PUSKESMAS | UPT PUSKESMAS PANAGUAN 7


Gigi
6 MOHAMMAD SALEH SALUKI SMEA NEGERI PNS
7 MATSUR SMA PNS
8 MUHAMMAD RUSFANDY SMEA NEGERI PNS
9 MUNAFI SMEA NEGERI PNS
10 MUHAMMAD RIFAI, A.Md.Kep D-III Keperawatan PNS
11 HASANAH, A.Md.Keb D-III Kebidanan PNS
12 AINUL YUYUN NAILUFAR, A.Md.Keb D-III Kebidanan PNS
13 NURUL INAYAH, S.ST D4 Kebidanan PNS
14 SUTARTI, S.ST D4 Kebidanan PNS
15 LILIK HIDAYATI, S.ST D4 Kebidanan PNS
16 DWI SWESTIASARI, A.Md.Keb D-III Kebidanan PNS
17 SRI MARYANA, A.Md.Kep D-III Keperawatan PNS
18 UMMUL HAYATI, S.Kep D-III Keperawatan PNS
19 YAYAN SUMARJIYANTO, S.Gz S1 Ilmu Gizi PNS
20 SUSWARNIYATI, SE S-1 Ekonomi PNS
21 MISKAWAN SMA PNS
22 SRI SUDARTI D-I Asisten Gizi PNS
23 PURNAMA IRAWAN, S.Kep.Ns S1 Keperawatan PNS
24 YULIANITA PURTIANANDA, A.Md.Keb D-III Kebidanan PNS
25 DESI EMMA SUSILOWATI, A.Md.Keb D-III Kebidanan PNS
26 SUHARNI LISTYOWATI, A.Md.Keb D-III Kebidanan PNS
27 NOVEBRIANA DWI SAGITA,A.Md.Keb D-III Kebidanan PNS
28 SITTI FATIMAH, A.Md.Keb D-III Kebidanan PNS
29 IRA PURNAMAWATI, A.Md.Keb.SH D-III Kebidanan PNS
30 NETTI DJUWITA SARI, A.Md.Keb D-III Kebidanan PNS

31 IBNU HIDAYAT, A.Md.Kep D-III Keperawatan PTT DAERAH


32 KHAIRUN NISA ULFA, A.Md.Kep D-III Keperawatan PTT DAERAH
33 SUKO BUDI WIBOWO, A.Md.Kep D-III Keperawatan PTT DAERAH
34 ROBIATUN DANIATUN, A.Md.Keb D-III Kebidanan PTT DAERAH
35 USWATUN HASANAH, A.Md.Keb D-III Kebidanan PTT DAERAH
36 MITA, A.Md.Keb D-III Kebidanan PTT DAERAH
37 KURRATUL AINI, A.Md.Kep D-III Kebidanan PTT DAERAH
38 KORROTU AKYUNI SMA KONTRAK
SUKARELA
39 AHMAD FIRDAUS SMA KONTRAK
SUKARELA
40 MOH. RIZQI GANDJAR NUGRAHA, S.Gz S1 Ilmu Gizi KONTRAK
SUKARELA
41 MOH. YASIN S1 Manajemen PTT DAERAH
42 FITRIA SARI, A.Md.Keb D-III Kebidanan HONOR
43 WAHYU GIVANIE PUTRI, S.ST D-4 Kebidanan HONOR
44 AL MUTMAINNAH FAJARIYAH,A.Md.Keb D-III Keperawatan HONOR
45 FEBRI RISKIYANTO Z. PUTRA,S.Kep.Ns S-1 Keperawatan HONOR
46 JUHAIRIYAH,A.Md.Kep D-III Keperawatan HONOR
47 HERIYANTO,A.Md,Kep D-III Keperawatan HONOR
48 SUBHANAL LIADIL ADHA, A.Md.Kep D-III Keperawatan HONOR
49 USWATUN HASANAH,AMd.Kep D-III Keperawatan HONOR
50 AGUS BUDI HARIYANTO,A.Md.Kep D-III Keperawatan HONOR
51 MASMOLYADI, A.Md.Kep D-III Keperawatan HONOR
52 ACH. HARYADI SUSANTO,A.Md.Kep D-III Keperawatan HONOR

PROFIL PUSKESMAS | UPT PUSKESMAS PANAGUAN 8


53 RISKINA,A.Md.Keb D-III Kebidanan HONOR
54 ULFATUL BADRIYAH,A.Md.Kep D-III Keperawatan HONOR
55 FITRIANA WIJAYA,A.Md.Kep D-III Keperawatan HONOR
56 BAQIATUS SHOLEHAH,A.Md.Kep D-III Keperawatan HONOR
57 SITI ROHANA, A.Md.Kep D-III Keperawatan HONOR
58 KURNIA RAHMANINGTIAS FS,S.tr.Keb D-IV Kebidanan HONOR
59 DWI SARI PRATIWI, A.Md.Kep D III Keperawatan HONOR
60 NURUL HIDAYAH, S.tr. Keb D IV Kebidanan HONOR
61 ANITA FITRI WAHYUNI, A.Md.Keb D-III Kebidanan HONOR
62 MASRUKI, A.Md.Kep D III Keperawatan HONOR
63 HALIMATUS SAKDIYAH , A.Md.Keb D-III Kebidanan PTT DAERAH
64 HERLINA NINGSIH, A.Md.Keb D-III Kebidanan PTT DAERAH
65 ULFATUR ROHMAH, S.ST D-III Kebidanan PTT DAERAH
66 SYAFAATUL UMMAH, A.Md.Keb D-III Kebidanan PTT DAERAH
67 RENY ROSALINA RAHMAWTI, A.Md.KL D-III Kesehatan KONTRAK
Lingkungan SUKARELA
68 HALIMATUL WIRDAH, A.Md.Keb D-III Kebidanan HONOR
69 NOVA YULIANA, A.Md.Keb D-III Kebidanan HONOR
70 dr. TITIEK BHINEKAWATI S-1 Kedokteran HONOR
71 dr. EKA OKTAVIANA HIRDA S-1 Kedokteran HONOR
72 dr. Diah Verawati S-1 Kedokteran HONOR
73 NIVI ELSANDY, S.Kom S-1 Teknik HONOR
Informatika
74 ANI KUSMARI, A.Md.Keb D-III Kebidanan HONOR
75 ELLICA APRILIA, A.Md. AK D-III Analis KONTRAK
Kesehatan SUKARELA
76 MELLIANA ASTUTIK, A.Md. Keb D-III Kebidanan HONOR
77 AKHMAD WAHYUDI SMA KONTRAK
SUKARELA
78 DESY CAHYA KURNIAWATI ANWAR, D-III Kebidanan HONOR
A.Md.Keb
79 SULAIMAN, A.Md.Kep D-III Keperawatan HONOR
80 AHMAD ZAKARIA, A.Md.Kep D-III Keperawatan HONOR
81 NOVITA SARI, A.Md.Kep D-III Keperawatan HONOR
82 WASILAH, A.Md. Keb D-III Kebidanan HONOR
83 KHOSNOL HOTIMAH, S.Tr. Keb D-IV Kebidanan HONOR
84 HOSTIANA NINGSIH, A.Md. Keb D-III Kebidanan HONOR
85 MOHAMMAD SYAIFUDDIN SMA HONOR
86 NOVITASARI SMA HONOR
87 MUSALIM SMA KONTRAK
SUKARELA

D. VISI UPT PUSKESMAS PANAGUAN

“Menjadikan Puskesmas Panaguan dengan pelayanan Bermutu Menuju


Masyarakat Sehat Tahun 2025”

E. MISI UPT PUSKESMAS PANAGUAN

PROFIL PUSKESMAS | UPT PUSKESMAS PANAGUAN 9


Dalam rangka mewujudkan visi sebagaimana tersebut di atas, Puskesmas
Panaguan memiliki 4 (empat) misi sebagai berikut:
1. Meningkatkan Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit;
2. Meningkatkan Kemandirian Masyarakat, berperilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS);
3. Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Sesuai Standar Kesehatan, bermutu,
aman dan terjangkau;
4. Peningkatan Sumber Daya Manusia yang Memenuhi Standar dan
Profesional.

F. MOTTO UPT PUSKESMAS PANAGUAN


“Pelayanan Terbaik Kami Untuk Masyarakat”

G. TATA NILAI UPT PUSKESMAS PANAGUAN

Tata nilai yang disepakati oleh seluruh karyawan UPT Puskesmas Panaguan
adalah RADHIN, dengan arti :
1) R = RAMAH
Memberikan pelayanan dengan sikap terbuka, sabar, sopan dan santun.
2) A = AMAN
Keamanan bagi pengguna layanan dan petugas selalu diutamakan.
3) D = DEDIKASI
Mampu memberikan pelayanan dengan penuh semangat dan tanggung
jawab.
4) H = HUMANIS
Pelayanan yang diberikan tidak membeda-bedakan antara yang satu dan
lainnya.
5) I = INOVATIF
Memiliki ide-ide kreatif untuk peningkatan mutu pelayanan.
6) N = NYAMAN
Memberikan kenyamanan pada setiap layanan kesehatan.

H. TUJUAN UPT PUSKESMAS PANAGUAN


Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas
adalah mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas agar terwujud derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya dalam rangka mewujudkan Indonesia sehat.

I. PERATURAN INTERNAL UPT PUSKESMAS PANAGUAN


1) Setiap karyawan wajib mengikuti kegiatan apel pagi pukul 07.30 WIB, mulai
hari Senin, rabu dan jumat;

PROFIL PUSKESMAS | UPT PUSKESMAS PANAGUAN 10


2) Setiap karyawan wajib melakukan absensi melalui Finger Print maupun
manual;
3) Setiap karyawan wajib melayani pasien sesuai jam pelayanan, yaitu :
a) Hari Senin – Kamis
Jam pelayanan : Pukul 07.30 WIB – 13.00 WIB;
b) Hari Jumat
Jam pelayanan : Pukul 07.30 WIB - 10.30 WIB;
c) Hari Sabtu
Jam pelayanan : Pukul 07.30 WIB – 12.00 WIB.
4) Setiap karyawan wajib mematuhi peraturan seragam dinas beserta
atributnya, yaitu :
a) Senin - Selasa : seragam khaki
b) Rabu : seragam putih hitam
c) Kamis : seragan batik
d) Jumat : seragam olah raga
e) Sabtu : seragam batik / bebas
f) Pakaian Korpri dipakai pada tanggal 17 setiap bulannya atau pada
upacara lain yang sudah ditentukan;
5) Setiap karyawan apabila dinas luar harus izin menulis di buku izin TU dan
membawa surat tugas;
6) Setiap hari jumat semua karyawan wajib mengikuti senam;
7) Setiap karyawan wajib mengikuti Lokakarya Mini Bulanan;
8) Setiap laporan disetor tepat waktu, minimal tanggal 2 setiap bulannya;
9) Setiap karyawan sebelum pulang wajib membersihkan dan merapikan serta
memastikan barang-barang dan peralatan dikembalikan pada tempat semula
dalam kondisi dimatikan jika berupa alat elektronik setiap hari;
10) Karyawan yang akan meninggalkan Kantor pada jam kerja wajib memberi
tahu dan mendapatkan izin dari atasan langsung;
11) Setiap karyawan memarkir kendaraan secara rapi pada tempat yang telah
ditentukan.

J. TUPOKSI DAN WEWENANG UPT PUSKESMAS PANAGUAN


1) Tugas UPT Puskesmas Panaguan
UPT Puskesmas Panaguan mempunyai tugas melaksanakan
kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di
wilayah kerja UPT Puskesmas Panaguan
2) Fungsi UPT Puskesmas Panaguan
a) Penyelenggaraan UKM tingkat Pertama di wilayah kerja UPT
Puskesmas Panaguan

PROFIL PUSKESMAS | UPT PUSKESMAS PANAGUAN 11


b) Penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerja UPT
Puskesmas Panaguan.
c) Sebagai sarana pendidikan tenaga kesehatan yang dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang – undangan.
3) Wewenang UPT Puskesmas Panaguan
a) Wewenang UKM
(1) Melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah
kesehatan masyarakat dan analisis kebutuhan pelayanan yang
diperlukan
(1) Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan
(2) Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan
masyarakat dalam bidang kesehatan
(3) Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan
menyelesaikan masalah kesehatan pada setiap tingkat
perkembangan masyarakat yang bekerjasama dengan sektor
terkait
(4) Melaksanakan pembinaan tekhnis terhadap jaringan pelayanan dan
upaya kesehatan berbasis masyarakat.
(5) Melaksanakan peningkatan kompetensi sumberdaya manusia
Puskesmas
(6) Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan
kesehatan
(7) Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi, terhadap
akses, mutu, dan cakupan Pelayanan kesehatan
(8) Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat,
termasuk dukungan terhadap system kewaspadaan dini, dan
respon penanggulangan penyakit.

b) Wewenang UKP UPT Puskesmas Panaguan


(1) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar secara
komprehensif, berkesinambungan, dan bermutu
(2) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang mengutamakan
upaya promotif dan preventif.
(3) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
(4) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan prinsip koordinatif
dan kerjasama antar profesi
(5) Melaksanakan rekam medis
(6) Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap mutu
pelayanan kesehatan

PROFIL PUSKESMAS | UPT PUSKESMAS PANAGUAN 12


(7) Melaksanakan peningkatan kopetensi tenaga kesehatan
(8) Mengkoordinasikan dan melaksanakan pembinaan fasilitas
pelayanan kesehatan tingkat pertama diwilayah kerjanya
(9) Melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis
dan sistem rujukan

K. STRUKTUR ORGANISASI UPT PUSKESMAS PANAGUAN

Bagan Penanggung Jawab Program Puskesmas

PROFIL PUSKESMAS | UPT PUSKESMAS PANAGUAN 13


KEPALA PUSKESMAS
BANGBANG KURNIADI, S.Kep,Ns. MM

PJ TIM MANAJEMENT MUTU KEPALA TATA USAHA


Drg. HENING ANDITYA MAHANANI HENDRI AGUS SUTRIANGGONO

KOORDINATOR UPAYA KESEHATAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM SISTEM INFORMASI RUMAH TANGGA BENDAHARA PENERIMAAN
MASYARAKAT SUSWARNIYATI, SE M. RIZQI GANJAR. N. MATSUR
(MUNAFI)
PURNAMA IRAWAN, S.Kep,Ns
KOORDINATOR UPAYA KESEHATAN BENDAHARA
UPAYA KESEHATAN UPAYA KESEHATAN
PERORANGAN PENGELUARAN
dr. DIAH VERAWATI (YAYAN SUMARJIYANTO, S.Gz)
MASYARAKAT ESENSIAL MASYARAKAT PENGEMBANGAN

PENANGGUNG JAWAB UPAYA KESEHATAN PENANGGUNG JAWAB UPAYA KESEHATAN PENANGGUNG JAWAB RAWAT JALAN PENANGGUNG JAWAB RAWAT INAP
MASYARAKAT ESSENSIAL DAN PERKESMAS MASYARAKAT PENGEMBANGAN
GIZI (YAYAN SUMARJIYANTO,S.Gz) USILA (ULFATUR ROHMAH, Amd. Keb.) PELAYANAN UMUM (dr. YOHANA RUSMEITA SARI) PELAYANAN RAWAT INAP (UMMUL HAYATI, A.Md.Kep)
PROMKES ( HASANAH, A.Md.Keb) YANKESTRAD (SUHARNI L., Amd. Kes.Gi) PELAYANAN GIGI & MULUT (drg. HENING ANDITYA MAHANANI)
KESLING (RENY ROSALINA R, A.Md.KL) GILUT (drg. HENING ANDITYA MAHANANI) PELAYANAN KIA / KB (HASANAH, S.ST)
KIA (SUTARTI S.ST) KESEHATAN JIWA (IBNU HIDAYAT, Amd. Kep.) PELAYANAN GIZI (YAYAN SUMARJIYANTO S GZ)
KB (DWI SWESTIASARI, A.Md.Keb UKK (MITA, Amd. Keb.) KLINIK SANITASI (RENY ROSALINA R, A.md. KL)
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT KESORGA (USWATUN HASANAH, Amd. Kep.) PELAYANAN TB (JUHAIRIYAH, A.Md. Kep)
MENULAR (SRI MARYANA, A.Md.Kep) UKS (SRI MARYANA, A.Md.Kep) PELAYANAN KUSTA (KURRATUL AINI, A.Md. Kep)
PERKESMAS (SULAIMAN, A.Md.Kep .) INDERA (NOVEBRIANA, Amd. Keb.) PELAYANAN GAWAT DARURAT (SRI MARYANA, Amd. Kep.)
KRR (USWATUN HASANAH, A.Md.Keb) PELAYANAN KEFARMASIAN (NOVITA FATIMAH F. A.Md)
LABORATORIUM (ELLICA APRILIA, A.Md.AK)

PJ JARINGAN
Sutarti, S.ST

PELAKSANA PUSTU PELAKSANA POLINDES PELAKSANA PUSTU CAMPOR PELAKSANA POLINDES PELAKSANA PUSTU PELAKSANA PONKESDES PELAKSANA PONKESDES PELAKSANA POLINDES
BADUNG PANAGUAN MUHAMMAD RIFAI, A.Md.Kep. TATTANGOH I GRO’OM PANGBATOK CANDI BURUNG JAMBRINGIN I
UMMUL HAYATI, A.Md.Kep SYAFAATUL U., A.Md.Keb. SUHARNI L., A.Md. Keb. PURNAMA I., S.Kep.Ns NURUL INAYAH, S.ST. LILIK HIDAYATI,S.ST. NETTI DJWITA S.. A.Md.Keb

PELAKSANA POLINDES PELAKSANA POLINDES PELAKSANA POLINDES PELAKSANA POLINDES PELAKSANA POLINDES PELAKSANA POLINDES PELAKSANA POLINDES
BADUNG CAMPOR I TATTANGOH II GR’OM PANGBATOK CANDI BURUNG JAMBRINGIN II
DESI EMMA S., A.Md.Keb. ROBIATUN DANIATUN, A.Md.Keb. MITA, A.Md. Keb. SITTI FATIMAH,A.Md.Keb. ULFATUR ROHMAH, S.ST USWATUN HASANAH,A.Md.Keb HERLINA N.. A.Md.Keb

PELAKSANA POLINDES PELAKSANA PONKESNDES PELAKSANA POLINDES


CAMPOR II PANGTONGGAL BATU KALANGAN
HALIMATUS SAKDIYAH, A.Md.Keb. DWI SWESTIASARI, A.Md. Keb. NOVEBRIANA DWI S., A.Md. Keb.
. .
BAB III

SITUASI DERAJAT KESEHATAN

A. ANGKA KEMATIAN (MORTALITAS)


Kematian merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk menentukan
derajat kesehatan masyarakat di suatu wilayah. Oleh karena itu kematian ibu, bayi
dan balita juga dijadikan sebagai indikator dalam SDG’s (Sustanable Development
Goals) yang harus tercapai pada tahun 2025.
1. Kematian Bayi
Berdasarkan laporan bulanan seksi Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) UPT
Puskesmas Panaguan tahun 2018, dari 774 kelahiran yang ada tercatat lahir hidup
sebanyak 770 bayi dan terdapat 4 kematian bayi.
Angka Kematian Bayi (AKBa) di UPT Puskesmas Panaguan Kecamatan
Proppo Kab. Pamekasan selama periode ini cenderung mengalami penurunan
sebanyak 1 bayi. Kematian bayi disebabkan karena masih banyaknya ibu
melahirkan di dukun bayi, kurang sadarnya tentang bahayanya melakukan
persalinan di dukun. Oleh sebab itu untuk mengatasi masalah ini diperlukan peran
dari lintas sektor untuk membina dukun bayi agar diberi masukan agar tidak
melakukan persalinan di dukun bayi. Selain dari peran lintas sektor Berbagai upaya
telah dilakukan oleh Puskesmas dan jaringannya dalam rangka menurunkan angka
kematian bayi/ balita dari berbagai sumber dana baik APBD maupun APBN (BOK).
Kegiatan tersebut antara lain kunjungan neonatus resiko tinggi, sweeping bayi /
balita serta pelacakan kasus. Dengan adanya upaya tersebut, diharapkan tidak ada
lagi kasus kematian bayi / balita di wilayah kerja UPT Puskesmas Panaguan Kec.
Proppo Kab. Pamekasan.

B. ANGKA KESAKITAN
Angka kesakitan merupakan indikator penting yang digunakan untuk melihat derajat
kesehatan masyarakat di dalam suatu wilayah. Indikator yang digunakan untuk
melihat angka kesakitan ini yaitu :
1. AFP
Pada tahun 2018 terdapat 1 kasus AFP penduduk < 15 tahun di Kabupaten
Pamekasan yaitu di Puskesmas Panaguan
Dengan demikian AFP Rate di Kabupaten Pamekasan tahun 2016 sebesar
0,46 dari penduduk < 15 tahun. Trend penyakit AFP di Kabupaten Pamekasan
dapat dilihat pada grafik di bawah ini :

PROFIL PUSKESMAS | UPT PUSKESMAS PANAGUAN Page 15


JUMLAH KASUS BARU DESEMBER 2018
350

300

250

200 JUMLAH KASUS BARU

150

100

50

Gambar 8. Grafik Penemuan Kasus AFP di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Panaguan
Tahun 2018

Grafik di atas menunjukkan bahwa penemuan kasus AFP di wilayah Kerja


UPT Puskesmas Panaguan pada tahun 2018 tidak ada kasus (0 Kasus). AFP
merupakan salah satu indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang harus
dipantau secara berkala. Peningkatan penemuan kasus AFP ini merupakan
hasil surveilans secara aktif di masyarakat melalui Puskesmas dan jaringannya.
2. TB Paru
TB Paru merupakan salah satu penyakit menular yang ditemukan di Wilayah
Kerja UPT Puskesmas Panaguan sebanyak 50 Kasus TB.
3. Pneumonia Balita
Pneumonia balita merupakan salah satu indikator dalam Standar Pelayanan
Minimal dengan target yang harus dicapai sebesar 100%. Pada tahun 2018,
kasus pneumonia balita di UPT Puskesmas Panaguan dan jaringannya
mengalami peningkatan sebanyak 205 kasus (103.02%)
Kasus pneumoni balita di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Panaguan tahun 2018
terlihat pada tabel PKP di bawah ini :

Upaya Target Pencapaia


NO Total Target Riil
Kesehatan Tahun Satuan n
2019 % Sasaran
1.5.2 Nilai Rata-Rata ISPA ( Infeksi Saluran Pernapasan Atas)
1.5.2. Pemuan 85 Target 199 169 205 103.02
1 penderita Balita
Pneumonia
balita
Tabel 9. Hasil Penilaian Kinerja Puskesmas Tahun 2018 Program ISPA

Tren penemuan kasus pneumonia balita cenderung fluktuatif dan mengalami


penurunan pada tahun 2018 dibanding dengan tahun sebelumnya menjadi 205
PROFIL PUSKESMAS | UPT PUSKESMAS PANAGUAN Page 16
Kasus. Adanya peniurunan kasus pneumonia ini didukung oleh tertibnya
pencatatan dan pelaporan serta penegakan diagnosa kasus pneumonia balita
sesuai dengan tatalaksana kasus di Puskesmas dan jaringannya.
4. HIV/AIDS
HIV / AIDS merupakan penyakit menular dan masih terbilang baru di
Kabupaten Pamekasan. Adapun perkembangan kasus HIV/AIDS di Kabupaten
Pamekasan tahun 2010 – 2016 adalah sebagai berikut :
Target
Upaya Tahun Targe
NO Total Pencapaian Riil
Kesehatan 2019 Satuan t
% Sasaran
1.5.5 Nilai Rata-Rata Pencegahan dan Penanggulangan PMS dan HIV/AIDS 
1.5.5. Anak sekolah 100 Anak 2887 2887 2877 99.65
1 (SMP dan sekolah
SMA/sederajat)
yang sudah
dijangkau
penyuluhan
HIV/AIDS
1.5.5. Orang yang 100 Orang 857 857 23 2.68
2 beresiko terinfeksi Beresiko
HIV mendapatkan HIV
pemeriksaan HIV
Tabel 10. Hasil Penilaian Kinerja Puskesmas Program HIV/AIDS

Seperti terlihat pada tabel di atas, pada tahun 2018 kasus baru HIV tidak ada
kasus (0 kasus) hanya saja masih minimnya orang yang beresiko terinfeksi
HIV/AIDS melakukan pemeriksaan masih kurang karena masyarakat masih
sungkan untuk periksa laboratorium, padahal pemeriksaan di laboratorium
sudah lengkap terutama untuk memeriksa HIV/AIDS.

5. Diare
Diare adalah sebuah penyakit dimana penderita mengalami rangsangan
buang air besar yang terus menerus dengan tinja atau feses yang masih
memiliki kandungan air berlebih. Diare bisa disebabkan oleh ginjal dari luka,
penyakit alergi terhadap gula atau fruktosa, memakan makanan yang asam,
pedas dan bersantan secara berlebihan, kelebihan vitamin C atau infeksi bakteri
E.coli, Salmonella dan Vibrio Cholera.
Diare merupakan salah satu penyakit yang dapat menyebabkan kematian
apabila tidak segera ditangani. Oleh karena itu, Puskesmas dan jaringannya
harus selalu waspada dengan kejadian diare di wilayah kerjanya. Kasus Diare
selama tahun 2018 terakhir terlihat pada tabel di bawah ini :

PROFIL PUSKESMAS | UPT PUSKESMAS PANAGUAN Page 17


Target Targe Pencapaia
NO Upaya Kesehatan Total Riil
Tahun Satuan t n
2019 % Sasaran
1.5 Upaya            
Pencegahan dan
Pengendalian
Penyakit
               
1.5.1 Nilai Rata-Rata Diare 
1.5.1.1 Cakupan pelayanan 100 Target 560 560 446 79.64
Diare balita Balita

1.5.1.2 Angka penggunaan 100 Penderita 1218 1218 1372 112.64


oralit Diare

1.5.1.3 Angka Penderita 100 Penderita 3321 3321 3230 97.26


diare balita yang Diare
diberi tablet Zinc

1.5.1.4 Pelaksanaan 100 Kegiatan 560 560 189 33.75


kegiatan Layanan
Rehidrasi Oral Aktif
(LROA)
Gambar 11. Hasil Penilaian Kinerja Puskesmas tahun 2018

Penemuan kasus diare di Kabupaten Pamekasan mengalami penurunan


pada tahun 2018. Seperti terlihat pada tabel di atas, capaian tahun 2018
mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya (916 kasus). Pada tahun
2018 meningkat dikarenakan masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk
berperilaku hidup bersih dan sehat seperti mencuci tangan sebelum dan
sesudah makan serta setelah melakukan aktifitas sehari hari serta masih
banyak masyarakat yang mengkonsumsi air mentah.

6. Kusta
Penyakit kusta atau juga dikenali sebagai penyakit Hansen juga Leprosy,
merupakan penyakit yang disebabkan oleh jangkitan Mycobacterium leprae.
Di Wilayah kerja UPT Puskesmas Panaguan, kusta juga merupakan salah
satu penyakit yang perlu diwaspadai karena perkembangannya seperti
fenomena gunung es sehingga yang tampak hanya ujungnya saja sedangkan
perkembangan di masyarakat masih banyak yang belum terdeteksi.
Jumlah kasus baru kusta di Wilayah kerja UPT Puskesmas Panaguan tahun
2018 sebanyak 22 kasus yang terdiri dari 21 kasus baru Multi Basiller dan kasus
te ditemukan di wilayah kerja Puskesmas Panaguan Desa Panaguan 4 (Laki-
laki 2 , perempuan 2 orang) dan Desa Badung 2 Orang, campor 1 orang,
jambringin 4 orang, pangbatok 5 orang, gro’om 1 orang, pangtonggal 3 orang.
Pausie Basiller 1 orang di desa campor,

PROFIL PUSKESMAS | UPT PUSKESMAS PANAGUAN Page 18


Selama tahun 2018, penderita kusta PB telah menjalani pengobatan (RFT
PB) sebesar 100% dan 100% penderita kusta MB selesai menjalani pengobatan
(RFT MB).
7. Kasus penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I)
Kasus penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi adalah Difteri,
Pertusis, Tetanus, Campak, Polio dan Hepatitis B. Pencegahan penyakit
tersebut di atas adalah melalui pemberian Lima Imunisasi Lengkap (LIL).
Difteri adalah penyakit akibat terjangkit bakteri yang bersumber dari
Corynebacterium diphtheria. Penyakit ini bisa dicegah dengan pemberian
imunisasi DPT sebanyak 3 kali bagi balita dibawah 1 tahun. Pada tahun 2018,
kasus Difteri tidak terjadi di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Panaguan.
Pertusis atau batuk rejan merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi
tenggorokan dengan bakteri Bordetella pertusis. Pertusis bisa menyerang
semua kelompok umur. Penyakit ini bisa dicegah dengan pemberian imunisasi
BCG pada bayi dan balita secara tepat waktu. Kasus ini tidak terjadi di Wilayah
Kerja UPT Puskesmas Panaguan pada tahun 2018.
Tetanus adalah penyakit yang disebabkan oleh Clostridium Tetani yang
penyebarannya melaui kotoran yang masuk ke luka akibat tusukan mendalam.
Penyakit ini juga dapat dicegah dengan imunisasi DPT sebanyak 3 kali. Wilayah
Kerja UPT Puskesmas Panaguan tidak ada kasus Tetanus pada tahun 2018.
Penyakit Campak terjadi karena tubuh tidak mempunyai kekebalan
terhadap virus golongan Paramixovirus. Penyakit Campak disebabkan oleh
infeksi virus Myxovirus Viridae Measles yang sangat menular dan ditandai
dengan demam, batuk, konjungtivitis (peradangan selaput ikat mata/
konjungtiva) dan ruam kulit. Penyakit ini bisa dicegah dengan pemerian
imunisasi campak pada saat balita berusia 9 bulan. Pada tahun 2018 penyakit
campak di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Panaguan tidak ada kasus dari tahun
sebelumnya
Polio adalah penyakit yang sangat menular yang disebabkan oleh virus
yang menyerap system syaraf dan dapat menyebabkan kelumpuhan total dalam
hitungan jam. Kasus Polio sudah tidak ditemukan lagi sejak beberapa tahun
terakhir di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Panaguan.
Hepatitis B adalah penyakit inflamasi infeksi dari hati yang disebabkan
oleh virus hepatitis B (HBV) yang ditularkan melalui paparan darah infeksi
atau cairan tubuh seperti air mani dan cairan vagina, sedangkan DNA virus
telah terdeteksi dalam air liur, air mata, dan urin dari pembawa kronis. Penyakit
ini dicegah dengan pemberian imunisasi hepatitis B. Tidak ada kasus Hepatitis
yang ditemukan di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Panaguan

PROFIL PUSKESMAS | UPT PUSKESMAS PANAGUAN Page 19


8. Kasus penyakit yang disebabkan oleh binatang
Kasus penyakit yang disebabkan oleh binatang antara lain DBD (Demam
Berdarah Dengue), Malaria dan Filariasis.
Demam berdarah (DBD) merupakan penyakit demam akut yang
disebabkan oleh virus dengue yang masuk ke peredaran darah manusia melalui
gigitan nyamuk dari genus Aedes misalnya Aedes aegypti atau Aedes
albopictus. Kejadian kasus DBD di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Panaguan
Tahun 2018 sebanyak 3 kasus. Dari kasus yang ada, tidak ada yang meninggal
dunia akibat penyakit DBD.
Jumlah kasus DBD dari hasil pencapaian kinerja puskesmas seperti terlihat
pada tabel di bawah ini :

Target
Upaya Tahun Pencapaia
NO Total Target Riil
Kesehatan 2019 Satuan n
% Sasaran
1.5.6 Nilai Rata-Rata Demam Berdarah Dengue (DBD) 
1.5.6. Angka Bebas > 95 Rumah 1100 1045 1091 99.18
1 Jentik (ABJ)
1.5.6. Penderita DBD 100 Kasus 3 3 3 100
2 ditangani DBD
1.5.6. Cakupan PE 100 Kasus 3 3 3 100
3 kasus DBD DBD
Tabel 13. Kasus DBD Berdasarkan Hasil Penilaian Kinerja Tahun 2018

Pada tahun 2018 terjadi penurunan angka penyakit demam berddarah dari pada
tahun sebelumnya (7 Kasus). Hal tersebut disebabkan karena kesadaran masyarakat
akan pentingnya upaya pencegahan /kebersihan lingkungan yang tinggi, selain itu juga
penegakan diagnosa kasus DBD sangat diperlukan agar tidak terjadi kesalahan
penanganan kasus dan penanganan kasus bisa dilaksanakan sesuai dengan prosedur
sehingga dapat mencegah kasus kematian akibat DBD.
Penyakit lain yang disebabkan oleh binatang adalah malaria dan Filariasis. Malaria
adalah penyakit infeksi yang ditularkan nyamuk dari manusia dan hewan lain yang
disebabkan oleh protista (sejenis mikroorganisme) dari genus Plasmodium. Wilayah
kerja UPT Puskesmas Panaguan bukan merupakan wilayah endemik Malaria sehingga
kasus Malaria belum pernah ditemukan kasus. Dengan terbebasnya dari kasus
Malaria, maka target MDG’s tahun 2018 bisa tercapai.

C. STATUS GIZI
Upaya perbaikan gizi masyarakat sebagaimana disebutkan dalam Undang
Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan, bertujuan untuk meningkatkan
mutu gizi perseorangan dan masyarakat, antara lain melalui perbaikan pola konsumsi

PROFIL PUSKESMAS | UPT PUSKESMAS PANAGUAN Page 20


makanan, perbaikan perilaku sadar gizi, peningkatan akses dan mutu pelayanan gizi
serta kesehatan sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi.
Kecukupan gizi akan berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia di suatu
wilayah. Oleh karena itu, gizi merupakan salah satu indicator yang masuk ke dalam
target MDG’s yang harus tercapai pada tahun 2018. Wilayah kerja UPT Puskesmas
Panaguan merupakan salah satu Wilayah dengan rawan gizi salah satunya Stunting
sebanyak 414 kasus.

Cakupan ASI eksklusif di Wilayah kerja UPT Puskesmas Panaguan tahun 2018
sebesar 56,8% dari target 80%. Capaian ASI eksklusif ini mengalami Penuruna dari
tahun sebelumnya. Rendahnya capaian ASI eksklusif disebabkan masih tingginya
kebiasaan masyarakat untuk memberikan makanan tambahan secara dini kepada
bayi sebelum umur 6 bulan. Selain itu kebanyakan ibu bekerja jauh dari tempat tinggal
dan tidak keluarnya ASI juga menjadi penyebab ibu tidak memberikan ASI eksklusif.
Oleh karena itu perlu peningkatan konseling ASI oleh petugas konselor ASI
puskesmas kepada ibu hamil dan ibu bersalin tentang manfaat ASI eksklusif.

Vitamin A merupakan salah satu zat gizi mikro yang diperlukan oleh seseorang
terutama bayi dan anak balita. Kecukupan vitamin A dari konsumsi makanan sehari-
hari pada ibu hamil dan ibu menyusui masih rendah, sehingga kecukupan vitamin A
pada bayi dan anak balita masih rendah juga. Oleh karena itu bayi dan anak balita
masih memerlukan suplemen vitamin A yang diberikan secara berkala sebanyak 2 kali
setahun setiap bulan pebruari dan agustus. Pada tahun 2018 capaian bayi mendapat
kapsul vitamin A sebesar 436 dan anak balita mendapat kapsul vitamin A sebesar
1670 anak.
Balita ditimbang berat badannya (D/S) pada tahun 2018 di Wilayah kerja UPT
Puskesmas Panaguan mencapai 190% dari target 80% dan mengalami peningkatan
dari tahun 2017. Peningkatan capaian balita ditimbang berat badannya disebabkan
karena sudah adanya minat masyarakat untuk memantau pertumbuhan dan
perkembangan anaknya ke posyandu, sehingga diharapkan untuk lebih meningkatkan
promosi akan pentingnya pertumbuhan dan perkembangan balita melalui PKK, tokoh
agama dan tokoh masyarakat serta UKBM yang ada di masing-masing wilayah.
Balita yang mempunyai Berat Badan di Bawah Garis Merah (BGM) pada Kartu
Menuju Sehat (KMS) di Wilayah kerja UPT Puskesmas Panaguan tahun 2018 sebesar
48.

PROFIL PUSKESMAS | UPT PUSKESMAS PANAGUAN Page 21


BAB IV

SITUASI UPAYA KESEHATAN

Secara umum, upaya kesehatan terdiri atas dua unsur utama yaitu upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perorangan. Upaya kesehatan masyarakat adalah
setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat serta swasta untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya
malasah kesehatan di masyarakat. Upaya kesehatan masyarakat mencakup upaya
promosi kesehatan, pemeliharaan kesehatan, pemberantasan penyakit menular,
pengendalian penyakit tidak menular, penyehatan lingkungan dan sanitasi dasar,
perbaikan gizi masyarakat, kesehatan jiwa, pengamanan sediaan farmasi dan alat
kesehatan, pengamanan penggunaan zat adiktif dalam makanan dan minuman,
pengamanan narkotika, psikotropika, zat adiktif dan bahan berbahaya serta
penanggulangan bencana dan kemanusiaan.
Upaya kesehatan perorangan adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh
pemerintah dan atau masyarakat serta swasta untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan serta mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan
perorangan. Upaya kesehatan perorangan mencakup upaya promosi kesehatan,
pencegahan penyakit, pengobatan (rawat jalan dan rawat inap) serta pemulihan
kesehatan bagi perorangan.
Berikut ini adalah upaya kesehatan yang dilakukan di UPT Puskesmas Panaguan
Kecamatan Proppo Kabupaten Pamekasan tahun 2018 :
A. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
Kesehatan ibu dan anak merupakan indikator yang menjadi tujuan utama di
Millenium Development Goals (MDG’s) yang harus tercapai tahun 2018. Indikator
tersebut tertuang di dalam goal’s ke 4 (menurunkan angka kematian anak) dan goal’s
ke 5 (meningkatkan kesehatan ibu). Upaya kesehatan ibu dan anak yang
dilaksanakan di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Panaguan terlihat pada grafik di
bawah ini :

PROFIL PUSKESMAS | UPT PUSKESMAS PANAGUAN Page 22


CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN IBU TAHUN 2018
800

700

600

500

400

300

200

100

Total Target Pencapaian

Gambar 14. Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu di Wilayah Kerja UPT Puskesmas
Panaguan Tahun 2018

Cakupan pelayanan antenatal dapat dipantau melaui pelayanan kunjungan baru ibu
hamil (K1) untuk melihat akses dan pelayanan kesehatan ibu hamil sesuai dengan
standar paling sedikit 4 (empat) kali kunjungan dengan distribusi sekali pada trimester
pertama, sekali di trimester kedua dan dua kali pada trimester ketiga. Cakupan
Kunjungan ibu hamil (K1) di wilayah Kerja UPT Puskesmas Panaguan Tahun 2018
sebesar 106,99% dan kunjungan K4 sebesar 102,19%. Capaian K4 ini sudah
mencapai target yang ditentukan oleh SPM maupun MDG’s yaitu sebesar 95%.
tercapainya target K4 disebabkan karena meningkatnya kesadaran masyarakat untuk
PROFIL PUSKESMAS | UPT PUSKESMAS PANAGUAN Page 23
melakukan pemeriksaan kesehatan selama hamil ke bidan maupun dokter. Oleh
karena itu, tetap perlu adanya peningkatan upaya promotif melalui penyuluhan di
masyarakat maupun kelompok potensial tentang pentingnya melakukan pemeriksaan
kesehatan pada masa kehamilan.
Pada tahun 2018, capaian persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan sebesar
107,6%. Pelayanan ibu nifas merupakan salah satu indikator SPM bidang kesehatan.
Pada tahun 2018, capaian pelayanan ibu nifas sebesar 106,3%. Ibu hamil resiko tinggi
adalah ibu hamil dengan kondisi yang mengancam jiwanya seperti umur, paritas,
kondisi janin, interval dan tinggi badan. Oleh karena itu, Capaian ibu hamil resiko
tinggi ditangani juga merupakan indikator SPM yang harus dicapai oleh UPT
Puskesmas Panaguan. Hal ini dikarenakan, ibu hamil resiko tinggi berhubungan
dengan kematian maternal yang berpengaruh terhadap Indeks Pembangunan
Manusia dalam suatu wilayah. Data pada grafik menunjukkan bahwa capaian ibu
hamil resiko tinggi ditangani sebesar 127,29% dari target SPM 80%. Selama masa
kehamilan, ibu hamil juga perlu mendapatkan suntikan TT untuk mencegah penyakit
toxoplasma serta perlu mendapatkan asupan berupa fee dan Vitamin A. Sesuai
dengan grafik di atas, maka capaian ibu hamil dengan TT2+ di wilayah kerja UPT
Puskesmas Panaguan tahun 2018 sebesar 100% (781), Ibu hamil mendapat tablet Fe
sebesar 100% (781) dan ibu nlfas mendapat vitamin A sebesar (739) sebagian besar
cakupan pelayanan kesehatan Ibu mengalami peningkatan dibanding tahun
sebelunya.

B. Keluarga Berencana (KB)

Chart Title
6000

5000

4000

3000

2000

1000

Total Target Pencapaian

Keluarga Berencana adalah salah satu program nasional dalam rangka


menurunkan jumlah kepadatan penduduk. Capaian program KB di Kabupaten
Pamekasan pada tahun 2016 terlihat pada diagram di bawah ini :
Gambar 17. Cakupan Program KB di wilayah Kerja UPT Puskesmas Panaguan tahun 2018

PROFIL PUSKESMAS | UPT PUSKESMAS PANAGUAN Page 24


Diagram di atas menunjukkan bahwa cakupan KB baru dalam tiga tahun terakhir
sangat rendah dan cakupan KB aktif mencapai target sebesar 100%, KB baru
mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Pencapaian KB baru (100%). telah
tercapainya cakupan KB aktif dikarenakan banyaknya pasangan usia muda yang
sudah cukup menginginkan banyak anak, banyaknya peserta KB yang drop out serta
masih rendahnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya KB.

C. Gizi
Kecukupan gizi akan berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia di suatu
wilayah. Oleh karena itu, gizi merupakan salah satu indikator yang masuk ke dalam
target MDG’s yang harus tercapai pada tahun 2018. Di Wilayah Kerja UPT
Puskesmas Panaguan merupakan salah satu kabupaten dengan IPM terendah dan
merupakan salah satu daerah rawan gizi terutama Stunting. Rendahnya IPM di
Wilayah Kerja UPT Puskesmas Panaguan juga ditentukan oleh kecukupan gizi.
Capaian indikator gizi seperti terlihat pada grafik di bawah ini :

CAKUPAN PELAYANAN GIZI TAHUN 2018


3500

3000

2500

2000

1500

1000

500

Total Target Pencapaian

Gambar 18. Cakupan Program Gizi di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Panaguan
Tahun 2018
PROFIL PUSKESMAS | UPT PUSKESMAS PANAGUAN Page 25
Cakupan ASI eksklusif di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Panaguan tahun 2018
sebesar 28,99% dari target 47%. Masih rendahnya capaian ASI eksklusif dikarenakan
masih tingginya budaya masyarakat untuk memberikan makanan tambahan sedini
mungkin kepada bayi sebelum 6 bulan. Selain itu, kondisi ibu yang berkerja serta tidak
keluarnya ASI juga menjadi penyebab ibu tidak dapat memberikan ASI eksklusif. Oleh
karena itu, perlu peningkatan konseling oleh petugas kesehatan kepada ibu bersalin
tentang pentingnya ASI eksklusif dalam rangka peningkatan capaian program.
Vitamin A merupakan salah satu suplemen penting yang dibutuhkan oleh bayi/balita
untuk kesehatan mata. Vitamin A diberikan secara berkala sebanyak 2 kali dalam
setahun yaitu bulan Pebruari dan Agustus. Pada tahun 2018, capaian anak balita
mendapat vitamin A sebanyak 36,61%, capaian bayi mendapat vitamin A sebanyak
36,07% dari target 85%.
Jumlah Balita Berat Badan di Bawah Garis Merah (BGM) di Wilayah Kerja UPT
Puskesmas Panaguan pada tahun 2018 sebesar 19,33% dari target < 1.8%.
Sedangkan balita gizi buruk mendapat perawatan 100%. Secara garis besar cakupan
program gizi mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, kecuali cakupan balita
bawah garis merah yang meningkat secara angka namun artinya ada peningkatan
kasus Balita Berat Badan di Bawah Garis Merah (BGM).

D. KESEHATAN ANAK USIA SEKOLAH, REMAJA DAN USIA LANJUT

1) C
Total a
40 22 12
k
342
u

727
p
a
n

1373

646

Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat

PROFIL PUSKESMAS | UPT PUSKESMAS PANAGUAN Page 26


Gambar 19 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat di Wilayah Kerja
UPT Puskesmas Panaguan tahun 2018

Dari grafik di atas menunjukkan bahwa Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD


dan Setingkat selama tahun 2018 yaitu mencapai 100%.
Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat tahun 2018 tersebut
terdapat peningkatan capaian sehubungan dengan sudah terlaksananya penjaringan di
semua sekolah dan adanya dukungan dari Lintas Program maupun Lintas Sektor,
walaupun belum mencapai target hal ini disebabkan karena beberapa hal yaitu pada saat
pelaksanaan penjaringan siswa ada siswa yang absen atau tidak hadir pada saat
penjaringan kesehatan.

2) Cakupan
CAKUPAN PELAYANAN USILA TAHUN 2018
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Total Target Pencapaian

1.1 Setiap warga negara Indonesia usia 60 tahun ke atas mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar
100 Lansia

Pelayanan Kesehatan Pra Lansia dan Lansia


Gambar 21 Cakupan Pelayanan Kesehatan Usila di Wilayah Kerja UPT Puskesmas
Panaguan tahun 2018

Dari grafik di atas menunjukkan bahwa Cakupan Pelayanan Kesehatan Pra


Lansia dan Lansia selama tahun 2018 yaitu mencapai 100% dari target 100%.
Cakupan Pelayanan Kesehatan Pra Lansia dan Lansia selama tahun 2018
tersebut sudah mencapai target, hal ini disebabkan karena Kegiatan Posyandu Usila
sudah maksimal, jumlah kader Posyandu usila sudah sesuai dengan jumlah
posyandu usila yang ada.

D. Kesehatan Gigi dan Mulut

PROFIL PUSKESMAS | UPT PUSKESMAS PANAGUAN Page 27


Kesehatan gigi dan mulut merupakan
PAUD/TK
Kunjungan
yangkemendapat
Posyandu terkait
penyuluhan/pemeriksaan
kesehatan gigi dan mulutgigi dan salah satu program pengembangan di
mulut wilayah Kerja UPT Puskesmas Panaguan.
5
3 Capaian program kesehatan gigi dan mulut

14 dapat dilihat pada grafik di bawah ini :


Gambar 22. Cakupan Program Kesehatan Gigi
10 dan Mulut di Wilayah Kerja
UPT Puskesmas Panaguan
20
Tahun 2018
48
Seperti terlihat pada grafik di atas,
PAUD/TK yang diperiksa sebesar 15%.
Total
Total Target
Target Pencapaian
Pencapaian
Capaian Kunjungan ke Posyandu terkait
kesehatan gigi dan mulut 10,42. Oleh karena itu diperlukan upaya peningkatan
kerjasama dengan instansi pendidikan dalam rangka peningkatan promosi tentang
kesehatan gigi dan mulut bagi PAUD/TK sehingga dapat meningkatkan kesadaran
PAUD/TK tentang pentingnya kesehatan gigi dan mulut .

E. Pengendalian Penyakit

Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap dan Desa UCI Tahun 2018


800

700

600

500

400

300

200

100

0
IDL (Imunisasi Dasar Lengkap) UCI desa

Target Tahun 2019 % Total Target Pencapaian

Pengendalian penyakit sangat diperlukan dalam rangka mencegah terjadinya kasus


KLB di kabupaten Pamekasan. Beberapa indikator yang digunakan sebagai indikator
keberhasilan program pengendalian penyakit seperti terlihat pada grafik di bawah ini :
Gambar 23. Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap dan Cakupan Desa UCI Tahun 2018

Pencapaian desa/kelurahan UCI di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Panaguan


tahun 2018 seperti terlihat pada grafik di atas sebesar 81.82%, akan tetapi masih ada
2 desa UCI dari 11 Desa UCI yang belum mencapai target. adanya peningkatan
tercapainya desa/kelurahan UCI dikarenakan adanya kesadaran masyarakat untuk

PROFIL PUSKESMAS | UPT PUSKESMAS PANAGUAN Page 28


membawa bayi dan balitanya untuk mendapatkan imunisasi lengkap ke Posyandu,
Puskesmas maupun ke Bidan Desa/ dokter, .
Sedangkan cakupan imunisasi Dasar Lengkap di Wilayah Kerja UPT Puskesmas
Panaguan tahun 2018 yaitu sebesar 104,8%. Tercapainya cakupan imunisasi Dasar
Lengkap di Puskesmas Panaguan dikarenakan pengetahuan masyarakat sudah
mengerti tentang pentingnya imunisasi akan tetapi masih banyak penolakan dari
masyarakat terkait pemberian imunisasi.

F. Perilaku Hidup Masyarakat


PHBS adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran
sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang atau keluarga dapat
menolong diri sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan
kesehatan masyarakatnya.
Indikator yang digunakan dalam menentukan rumah tangga berPHBS adalah 10
indikator PHBS yang meliputi persalinan ke tenaga kesehatan, ASI eksklusif, timbang
badan tiap bulan (posyandu), cuci tangan, jamban sehat, PSN, air bersih, diet sayur
dan buah, aktivitas fisik dan tidak merokok di dalam rumah.
Capaian RT ber PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) di Wilayah Kerja UPT
Puskesmas Panaguan tahun 2018 sebesar 34.4% dari target 59% dengan capaian di
masing – masing desa seperti terlihat pada grafik di bawah ini.

CAKUPAN RUMAH TANGGA PENGKAJIAN PHBS


TAHUN 2018
450

400

350

300

250

200

150

100

50

JUMLAH PENCAPAIAN

Gambar 25. Cakupan Rumah Tangga berPHBS di Wilayah Kerja UPT Puskesmas
Panaguan Tahun 2018

Seperti terlihat pada grafik di atas, hanya 1 Desa yakni di desa Tattangoh di
wilayah Kerja UPT Puskesmas Panaguan yang hampir mencapai target yang
ditetapkan sebesar 59%, sedangkan 10 Desa masih dibawah target. Penyebab tidak
tercapainya target rumah tangga berPHBS ini adalah masih rendahnya ASI eksklusif

PROFIL PUSKESMAS | UPT PUSKESMAS PANAGUAN Page 29


di masyarakat serta masih banyaknya masyarakat yang merokok di dalam rumah
sehingga 10 indikator PHBS tidak dapat terpenuhi. Oleh karena itu, perlu peningkatan
upaya promotif ke masyarakat tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

G. Keadaan Lingkungan
Lingkungan merupakan tempat manusia tinggal. Oleh karena itu, kesehatan
lingkungan merupakan faktor penting dalam kehidupan sosial kemasyarakatan, bahkan
merupakan salah satu unsur penentu atau determinan dalam kesejahteraan penduduk.
Kesehatan lingkungan juga sangat penting bagi kelancaran kehidupan di bumi sehingga
lingkungan sehat dibutuhkan bukan hanya untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat, tetapi juga untuk kenyamanan hidup dan meningkatkan efisiensi kerja dan
belajar.
Indikator kegiatan penyelenggaraan penyehatan lingkungan di Kabupaten Pamekasan
adalah :
1. Rumah Sehat
Rumah sehat yang dimaksud pada indikator ini adalah bangunan rumah tinggal
yang memenuhi syarat kesehatan yaitu rumah yang memiliki jamban sehat, sarana air
bersih, tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi rumah
yang baik, kepadatan hunian rumah yang sesuai dan lantai rumah yang tidak terbuat
dari tanah/ kedap air.
Cakupan rumah sehat dari 11 Desa sampai Desember 2018 dari total rumah 10.325
yang mencapai persyaratan rumah sehat 5.073 bahwa capaian cakupan rumah sehat
baru mencapai 49%. Kondisi ini sudah mencapai target dimana pada tahun 2018
target rumah sehat mencapai 30%. Adapun hasil pencapain cakupan rumah sehat
dapat dilihat pada grafik dibawah ini :
Cakupan rumah sehat di UPT Puskesmas Panaguan Kecamatan Proppo selama
tahun 2018 terakhir seperti terlihat pada grafik di bawah ini :

CAKUPAN RUMAH SEHAT

12,000

10,000

8,000

6,000

4,000

2,000

Gambar 26. Cakupan Rumah Sehat di wilayah Kerja UPT Puskesmas Panaguan Tahun 2018

PROFIL PUSKESMAS | UPT PUSKESMAS PANAGUAN Page 30


Grafik di atas menunjukkan bahwa cakupan rumah sehat di Kabupaten Pamekasan
selama 1 tahun terakhir telah mencapai target yang ditetapkan. Telah Tercapai target
karena masyarakat sudah mengerti dalam hal kesehatan lingkungan meskipun
dengan rendahnya tingkat ekonomi sebagian besar masyarakat di wilayah Kerja UPT
Puskesmas Panaguan. Selain itu, kondisi geografis kabupaten Pamekasan yang
masih berupa dataran tinggi dan tidak semua berbatu sehingga memudahkan
masyarakat membuat jamban sehat dan saluran pembuangan air limbah.

2. Keluarga dengan Sumber Air Minum Terlindung


Air merupakan kebutuhan mendasar bagi semua makhluk hidup. Dalam kehidupan
sehari-hari, kita memerlukan air untuk minum, mandi, cuci, masak dan sebagainya.
Sedangkan keberadaan sanitasi yang bersih dan sehat juga tidak bisa dianggap
remeh keberadaannya. Pada tahun 2018, Puskesmas Panaguan yang cakupannya
tinggi yaitu 100% akses berkelanjutan dengan sumber air minum layak di 11 Desa
Wilayah Kerja UPT Puskesmas Panaguan. Adapun jumlah sarana air minum yang
digunakan di Kabupaten Pamekasan 715 Wilayah Kerja UPT Puskesmas Panaguan

Dari Data tersebut menunjukkan bahwa penduduk di Wilayah Kerja UPT


Puskesmas Panaguan yang diperiksa sumber air minumnya pada tahun 2018, sumber
air minum yang paling banyak digunakan adalah Sumur Bor yaitu sebesar 100% dan
tidak ada keluarga yang menggunakan air sungai sebagai sumber air minum.
3. Akses Jamban Sehat
Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa hanya 17,1% penduduk yang memiliki
jamban sehat untuk Wilayah Kerja UPT Puskesmas Panaguan tahun 2018,
sedangkan yang memiliki jamban sehat semipermanen 82,9%
Jamban sehat yang dimaksud dalam indikator ini adalah fasilitas pembuangan tinja
yang mencegah kontaminasi ke badan air, mencegah kontak antara manusia dengan
tinja, membuat tinja tersebut tidak dapat dihinggapi serangga serta binatang lainnya,
mencegah bau yang tidak sedap, serta konstruksi dudukannya dibuat dengan baik,
aman dan mudah dibersihkan.
Distribusi cakupan jamban sehat di tiap Puskesmas dapat dilihat pada gambar di
bawah ini.

AKSES JAMBAN SEHAT


10000
9000
8000
7000
6000
5000
4000
3000
2000
PROFIL PUSKESMAS
1000 | UPT PUSKESMAS PANAGUAN Page 31
0
Gambar 29. Cakupan Jamban Sehat di Puskesmas Panaguan Tahun 2018

Grafik di atas menunjukkan bahwa hanya 17,1% yang mempunyai akses jamban
sehat. Masih belum tercapainya target jamban sehat ini dikarenakan perilaku
masyarakat terutama kurangnya kesadaran masyarakat untuk tidak BAB
sembarangan walaupun mereka telah memiliki jamban di rumahnya. Oleh Karena itu,
perlu adanya peningkatan upaya promotif dan preventif tentang pentingnya tidak
buang air besar sembarangan serta perlu peningkatan kegiatan sanitasi total berbasis
masyarakat (STBM) dalam rangka mewujudkan perubahan perilaku di masyarakat.

4. TPUM sehat
TUPM sehat merupakan tempat umum dan tempat pengeloaan makanandan
minuman yang memenuhi syarat kesehatan yaitu memiliki sarana air bersih, tempat
pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi baik, luas lantai
(ruangan) sesuai dengan banyaknya pengunjung dan memiliki pencahayaan yang
memadai. Hasil pemeriksaan TPUM di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Panaguan
Kecamatan Proppo tahun 2018 :

CAKUPAN TTU

26

31

3
9

MASJID PASAR PONPES SEKOLAH

Pada tahun 2018 telah dilakukan pemeriksaan ke TTU yang memenuhi syarat
kesehatan meliputi Masjid (29), Pasar (1), Ponpes (7) dan Sekolah (22). didapatkan
rata- rata yang capaiannya baik, ada beberapa TTU yang belum mencapai target

PROFIL PUSKESMAS | UPT PUSKESMAS PANAGUAN Page 32


dikarenakan kurangnya pengetahuan pengelola TTU tentang sanitasi tempat tempat
umum sehingga masih banyak TTU yang tidak memiliki sarana pembuangan air
limbah yang memenuhi syarat.

PROFIL PUSKESMAS | UPT PUSKESMAS PANAGUAN Page 33


BAB V

SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

A. SARANA KESEHATAN
Dalam rangka mewujudkan pelayanan kesehatan yang optimal di masyarakat,
maka perlu didukung dengan sarana kesehatan yang memadai dan memiliki kualitas
yang baik. Sarana kesehatan yang ada di UPT Puskesmas Panaguan tahun 2018
terlihat pada tabel di bawah ini :
Jumlah Sarana
NO Desa
Pustu Ponkesdes Polindes
1. Panaguan - - 2
2. Badung 1 - 1
3. Campor 1 - 3
4. Srambah - 1 -
5. Tattangoh - - 2
6. Jambringin - - 2
7. Pangbatok - 1 1
8. Gro’om 1 - 1
9. Candi Burung - 1 1
10. Pangtonggal - 1 -
11. Batu Kalangan - - 1
JUMLAH 3 4 14
Tabel 14. Sarana Kesehatan di UPT Puskesmas Panaguan Tahun 2018

Tabel di atas menunjukkan bahwa sarana kesehatan yang ada di UPT Puskesmas
Panaguan meliputi :
1. Pustu
Puskesmas Pembantu (Pustu) adalah unit pelayanan kesehatan yang
sederhana dan berfungsi menunjang dan membantu memperluas jangkauan
Puskesmas dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan Puskesmas
dalam ruang lingkup wilayah yang lebih kecil serta jenis dan kompetensi pelayanan
yang disesuaikan dengan kemampuan tenaga dan sarana yang tersedia.
Untuk melancarkan pelaksanaan fungsi pelayanan kesehatan masyarakat,
puskesmas pembantu merupakan bagian utama dalam jaringan pelayanan
puskesmas.Dalam jaringan pelayanan Puskesmas di setiap wilayah Desa dan
kelurahan pustu merupakanbagian integral dari puskesmas.Dalam ruang lingkup
wilayah yang lebih kecil dan derajat kecanggihan yang lebih rendah.

Di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Panaguan mempunyai tiga Puskesmas


Pembantu (pustu) yang tersebar di tiga Desa yaitu Desa Badung, Pustu Gro’om,
dan Pustu Campor. Tenaga yang tersedia Dari masing-masing pustu terdiri dari
perawat yang semuanya berstatus PNS semua.

PROFIL PUSKESMAS | UPT PUSKESMAS PANAGUAN Page 34


2. Ponkesdes
Poskesdes adalah upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) yang
dibentuk di desa dalam rangka mendekatkan atau menyediakan pelayanan
kesehatan dasar masyarakat desa.Poskesdes dibentuk dalam rangka
mendekatkan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat serta sebagai sarana
kesehatan yang merupakan pertemuan antara upaya masyarakat dan dukungan
pemerintah.
Pelayanan pokesdes meliputi upaya promotif, preventif dan kuratif yang
dilaksanakan oleh tenaga kesehatan terutama bidan dengan melibatkan kader atau
tenaga sukarela.
Di Wilayah UPT Puskesmas Panaguan sendiri pada saat ini ada empat
Ponkesdes yaitu di Desa Pangtonggal, Desa Candi Burung, Desa Badung dan
Desa Campor, untuk tenaga yang tersedia di masing-masing ponkesdes terdiri dari
satu bidan sebagai penanggung jawab desa dan satu perawat ponkesdes

3. Polindes
Pondok bersalin desa (Polindes) adalah salah satu bentuk peran serta
masyarakat dalammenyediakan tempat pertolongan persalinan dan pelayanan
kesehatan ibu dan anak lainnya,termasuk kb di desa (Depkes RI,1999). Di Wilayah
Kerja UPT Puskesmas Panaguan tersedia 14 Polindes yang tersebar di 11 Desa,
yang masing-masing di bina oleh Bidan berstatus PNS dan Bidan Tenaga Kontrak
Daerah.

4. Posyandu
Posyandu merupakan Pos Pelayanan Terpadu yang memberikan pelayanan
kepada bayi, balita dan bumil. Pada tahun 2018, di Wilayah Kerja UPT Puskesmas
Panaguan mempunyai 48 Posyandu yang tersebar di semua 11 Desa. Namun
hanya 12 posyandu yang telah mempunyai strata purnama. 48 Posyandu yang ada
semuanya masih strata madya. Dari keseluruhan Posyandu yang ada di Wilayah
Kerja UPT Puskesmas Panaguan, 23 Posyandu yang berstrata madya, 12
Posyandu strata Purnama, 13 Posyandu strata Pratama.

5. Desa Siaga
Desa siaga merupakan salah satu UKBM yang sangat membantu dalam
pelaksanaan program kesehatan di masyarakat. Oleh karena itu, di Wilayah Kerja
UPT Puskesmas Panaguan desa siaga telah terbentuk di 11 desa. Namun, desa
siaga yang aktif masih 100% dengan strata madya (100%). Dengan adanya desa
siaga ini, diharapkan masyarakat dapat berperan serta secara aktif di bidang
kesehatan melalui Poskedes sehingga dapat meningkatkan kewaspadaan dini

PROFIL PUSKESMAS | UPT PUSKESMAS PANAGUAN Page 35


permasalahan – permasalahan kesehatan yang berkembang di wilayahnya masing
– masing.

B. TENAGA KESEHATAN
Tenaga kesehatan merupakan sumber daya penting dalam rangka pemberian pelayanan
kesehatan kepada masyarakat di semua fasilitas kesehatan mulai dari Puskesmas,
Ponkesdes, Polindes, Pustu.
Proporsi tenaga kesehatan di UPT Puskesmas Panaguan pada tahun 2018 dapat dilihat
pada grafik di bawah ini :

DATA SDM TAHUN 2018

DOKTER UMUM DOKTER GIGI PERAWAT


BIDAN ASISTEN APOTEKER AHLI GIZI
ANALIS LABORATORIUM SANITARIAN

Gambar 30. Tenaga Kesehatan di UPT Puskesmas Panaguan Tahun 2018

Grafik di atas menunjukkan bahwa 47% tenaga kesehatan di UPT Puskesmas Panaguan
adalah tenaga Bidan. Tenaga bidan ini terdistribusi di Puskesmas Induk dan Polindes dengan
jumlah Bidan terbanyak ada di Polindes. Perawat juga merupakan tenaga kesehatan yang
dominan di UPT Puskesmas Panaguan yaitu sebesar 38,5% yang terdistribusi di Puskesmas
induk dan Ponkesdes. Bidan dan perawat merupakan ujung tombak pemberi pelayanan
kepada masyarakat karena pemberi pelayanan pertama di masyarakat adalah Bidan dan
Perawat di Polindes dan Ponkesdes di masing – masing desa.
Tenaga kesehatan lain yang ada di UPT Puskesmas Panaguan adalah tenaga dokter
umum dan dokter gigi. Dokter umum di UPT Puskesmas Panaguan tahun 2018 sebanyak 3
orang, Selain tenaga medis tersebut di atas, di UPT Puskesmas Panaguan terdapat tenaga
penunjang lain yang mendukung pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Tenaga tersebut
yaitu tenaga Asisten Apoteker 1 orang, Tenaga Gizi sebanyak 3 orang, Tenaga Sanitarian 1
orang, Tenaga Analis Laboratorium 1 orang. Apabila dilihat dari kecukupan tenaga kesehatan,
maka jumlah tenaga kesehatan tersebut masih sangat minim bila dbandingkan dengan jumlah
penduduk di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Panaguan yaitu sekitar 44.798 Penduduk. Oleh
karena itu, perlu ada penambahan tenaga kesehatan di Puskesmas, Ponkesdes dan Polindes
agar kualitas pelayanan kesehatan semakin meningkat.

C. PEMBIAYAAN KESEHATAN

PROFIL PUSKESMAS | UPT PUSKESMAS PANAGUAN Page 36


Pembiayaan kesehatan di Kabupaten Pamekasan bersumber dari dana Kapitasi (JKN),
Dana Bantuan Operasional (BOK).
Anggaran Dana pada tahun 2018 berjumlah
1. Kapitasi (JKN) Rp. 3.801.752.800
Realisasi serapan anggaran Rp. 2.902.909.688 (76,4%) sampai bulan Desember.
2. Non Kapitasi Rp.309.531.000
Realisasi serapan anggaran Rp. 280.568.250 (90,6%) sampai dengan bulan Desember.
3. Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Rp.462.983.000

Realisasi serapan anggaran Rp. 293.005.000 (63,3 %) sampai dengan bulan Desember.

PROFIL PUSKESMAS | UPT PUSKESMAS PANAGUAN Page 37


BAB VI

PENUTUP

Data dan informasi dalam Profil kesehatan UPT Puskesmas Panaguan ini
merupakan sumber informasi yang strategis bagi pimpinan dalam pengambilan keputusan
karena di dalamnya berisi tentang hasil kegiatan di UPT Puskesmas Panaguan. Upaya
yang telah dilakukan dalam rangka pembangunan kesehatan tersebut antara lain upaya
peningkatan dan perbaikan derajat kesehatan masyarakat, upaya pelayanan kesehatan,
sarana kesehatan dan sumber daya kesehatan.

Profil UPT Puskesmas Panaguan ini diharapkan dapat memberikan gambaran


kondisi kesehatan di wilayah kerja UPT Puskesmas Panaguan dan dijadikan sebagai
bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan dalam rangka melaksanakan program
kesehatan di wilayah kerja UPT Puskesmas Panaguan.

PROFIL PUSKESMAS | UPT PUSKESMAS PANAGUAN Page 38

Anda mungkin juga menyukai