PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mengetahui Gambaran Kondisi Pembangunan Kesehatan di wilayah kerja UPT
Puskesmas Panaguan.
C. SISTEMATIKA PENYAJIAN
1. Sistematika
Sistematika penyajian Profil Kesehatan adalah sebagai berikut :
BAB I : Pendahuluan
BAB II : Gambaran Umum
BAB III : Situasi Derajat Kesehatan
BAB IV : Situasi Upaya Kesehatan
BAB V : Situasi Sumber Daya Kesehatan
BAB VI : Penutup
2. Jenis dan Cara Pengumpulan Data
Pengumpulan data profil dilakukan dengan dua macam cara yaitu secara aktif
dan pasif. Secara aktif dengan mengumpulkan data dari sektor terkait,
sedangkan secara pasif melalui Profil Kesehatan Puskesmas dan Laporan
Bulanan Puskesmas.
3. Pengolahan dan Analisis Data
Data yang dikumpulkan kemudian dientri ke dalam format tabel profil.
Kemudian dianalisis secara deskriptif, komparatif dan kecenderungan yang
disajikan dalam bentuk tabel dan grafis.
GAMBARAN UMUM
B. KONDISI GEOGRAFI
C. DATA DEMOGRAFI
dari keadaan dan kondisi geografis wilayah tersebut, dimana UPT Puskesmas
Panaguan secara geografis terletak di daerah pedesaan dan mudah dijangkau oleh
Tabel 1.
Data Desa dan Jumlah Penduduk di Wilayah Kecamatan Panaguan
Jumlah Jiwa menurut jenis
NO. DESA kelamin TOTAL
Laki-laki Perempuan
1. Panaguan 2.656 2.977 5.633
2. Badung 1.800 1842 3.642
3. Campor 3.807 3.984 7.791
4. Srambah 1.335 1.523 2.858
75+
70 - 74
018
65 - 69 2
60 - 64
U N
AH
55 - 59
50 - 54 T
45 - 49
U K
40 - 44
U D
ND
35 - 39 PEREMPUAN
PE
30 - 34 LAKI - LAKI
25 - 29
A
20 - 24
ID
AM
15 - 19
R
10 - 14
PI5-9
C-4
(3,000) (2,000) (1,000) 0 1,000 2,000 3,000
Grafik diatas menunjukkan bahwa prosentase penduduk laki – laki dan perempuan
hampir sama pada semua rentang usia kecuali pada rentang usia remaja (15 – 19 tahun)
dan lansia usia ≥ 65 tahun. Grafik diatas juga menunjukkan bahwa lebih dari 50%
penduduk di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Panaguan masuk dalam kategori produktif.
Data keadaan sampai awal tahun 2018 Puskesmas Panaguan memiliki sarana
pendukung fasilitas kesehatan Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) baik
berupa Puskesmas Pembantu (pustu), Pondok Kesehatan Desa (Ponkesdes), Pondok
Bersalin Desa (Polindes) dan termasuk juga kadernya yang keseluruhannya juga
memberikan jenis pelayanan baik promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Data
selengkapnya tentang Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) yang dimiliki
Puskesmas Panaguan terlihat pada tabel berikut:
Tabel 3
Data UKBM Puskesmas Panaguan
Jumlah Sarana
NO Desa
Pustu Ponkesdes Polindes
1. Panaguan - - 2
2. Badung 1 - 1
Puskesmas induk Panaguan merupakan Puskesmas rawat jalan dan Rawat Inap.
dari segi pelayanan Puskesmas Panaguan telah memadai begitu pula dari segi
tenaga medis dengan rata-rata terdapat bidan disetiap desanya. Untuk menjangkau
medan geografis yang sulit terjangkau Puskesmas Panaguan memiliki 1 mobil
Pusling sebagai sarana transportasi dan sebagai rujukan pasien yang
membutuhkan perawatan lebih lanjut ke RSUD.
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu faktor penggerak utama dalam
mencapai tujuan program pembangunan dan keberhasilan proses pembangunan
kesehatan salah satunya ditentukan oleh keberadaan SDM kesehatan yang
berkualitas. Dari aspek ketenagaan Puskesmas Panaguan saat ini memiliki jumlah
karyawan yang relatif cukup apabila dilihat dari standar ketenagaan yang ada
dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 tentang Puskesmas.
Jumlah seluruh karyawan yang dimiliki oleh Puskesmas Panaguan saat ini
berjumlah 86 orang, yang terbagi dalam berbagai kompetensi dan jenjang
pendidikan. Data karyawan Puskesmas Panaguan selengkapnya terlihat pada tabel
di bawah ini:
Tabel 4.
Sumber daya manusia sesuai jenis profesi di Puskesmas Panaguan Tahun 2018
Pembagian kategori dari seluruh tenaga karyawan tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 5.
Sumber daya manusia sesuai pendidikan di Puskesmas Panaguan Tahun 2018
JENIS
NO NAMA STATUS
PENDIDIKAN
1 BANGBANG KURNIADI, S.Kep.Ns.MM Magister PNS
Manajemen
2 HENDRI AGUS SUTRIANGGONO S1 Manajemen PNS
Publik
3 DR. dr. H. HERMANOADI, M.Si S-3 Doktor PNS
4 Dr. DIAH VERAWATI S-1 Kedokteran Magang
Umum
5 Drg. HENING ANDITYA MAHANANI S-1 Kedokteran PNS
Tata nilai yang disepakati oleh seluruh karyawan UPT Puskesmas Panaguan
adalah RADHIN, dengan arti :
1) R = RAMAH
Memberikan pelayanan dengan sikap terbuka, sabar, sopan dan santun.
2) A = AMAN
Keamanan bagi pengguna layanan dan petugas selalu diutamakan.
3) D = DEDIKASI
Mampu memberikan pelayanan dengan penuh semangat dan tanggung
jawab.
4) H = HUMANIS
Pelayanan yang diberikan tidak membeda-bedakan antara yang satu dan
lainnya.
5) I = INOVATIF
Memiliki ide-ide kreatif untuk peningkatan mutu pelayanan.
6) N = NYAMAN
Memberikan kenyamanan pada setiap layanan kesehatan.
KOORDINATOR UPAYA KESEHATAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM SISTEM INFORMASI RUMAH TANGGA BENDAHARA PENERIMAAN
MASYARAKAT SUSWARNIYATI, SE M. RIZQI GANJAR. N. MATSUR
(MUNAFI)
PURNAMA IRAWAN, S.Kep,Ns
KOORDINATOR UPAYA KESEHATAN BENDAHARA
UPAYA KESEHATAN UPAYA KESEHATAN
PERORANGAN PENGELUARAN
dr. DIAH VERAWATI (YAYAN SUMARJIYANTO, S.Gz)
MASYARAKAT ESENSIAL MASYARAKAT PENGEMBANGAN
PENANGGUNG JAWAB UPAYA KESEHATAN PENANGGUNG JAWAB UPAYA KESEHATAN PENANGGUNG JAWAB RAWAT JALAN PENANGGUNG JAWAB RAWAT INAP
MASYARAKAT ESSENSIAL DAN PERKESMAS MASYARAKAT PENGEMBANGAN
GIZI (YAYAN SUMARJIYANTO,S.Gz) USILA (ULFATUR ROHMAH, Amd. Keb.) PELAYANAN UMUM (dr. YOHANA RUSMEITA SARI) PELAYANAN RAWAT INAP (UMMUL HAYATI, A.Md.Kep)
PROMKES ( HASANAH, A.Md.Keb) YANKESTRAD (SUHARNI L., Amd. Kes.Gi) PELAYANAN GIGI & MULUT (drg. HENING ANDITYA MAHANANI)
KESLING (RENY ROSALINA R, A.Md.KL) GILUT (drg. HENING ANDITYA MAHANANI) PELAYANAN KIA / KB (HASANAH, S.ST)
KIA (SUTARTI S.ST) KESEHATAN JIWA (IBNU HIDAYAT, Amd. Kep.) PELAYANAN GIZI (YAYAN SUMARJIYANTO S GZ)
KB (DWI SWESTIASARI, A.Md.Keb UKK (MITA, Amd. Keb.) KLINIK SANITASI (RENY ROSALINA R, A.md. KL)
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT KESORGA (USWATUN HASANAH, Amd. Kep.) PELAYANAN TB (JUHAIRIYAH, A.Md. Kep)
MENULAR (SRI MARYANA, A.Md.Kep) UKS (SRI MARYANA, A.Md.Kep) PELAYANAN KUSTA (KURRATUL AINI, A.Md. Kep)
PERKESMAS (SULAIMAN, A.Md.Kep .) INDERA (NOVEBRIANA, Amd. Keb.) PELAYANAN GAWAT DARURAT (SRI MARYANA, Amd. Kep.)
KRR (USWATUN HASANAH, A.Md.Keb) PELAYANAN KEFARMASIAN (NOVITA FATIMAH F. A.Md)
LABORATORIUM (ELLICA APRILIA, A.Md.AK)
PJ JARINGAN
Sutarti, S.ST
PELAKSANA PUSTU PELAKSANA POLINDES PELAKSANA PUSTU CAMPOR PELAKSANA POLINDES PELAKSANA PUSTU PELAKSANA PONKESDES PELAKSANA PONKESDES PELAKSANA POLINDES
BADUNG PANAGUAN MUHAMMAD RIFAI, A.Md.Kep. TATTANGOH I GRO’OM PANGBATOK CANDI BURUNG JAMBRINGIN I
UMMUL HAYATI, A.Md.Kep SYAFAATUL U., A.Md.Keb. SUHARNI L., A.Md. Keb. PURNAMA I., S.Kep.Ns NURUL INAYAH, S.ST. LILIK HIDAYATI,S.ST. NETTI DJWITA S.. A.Md.Keb
PELAKSANA POLINDES PELAKSANA POLINDES PELAKSANA POLINDES PELAKSANA POLINDES PELAKSANA POLINDES PELAKSANA POLINDES PELAKSANA POLINDES
BADUNG CAMPOR I TATTANGOH II GR’OM PANGBATOK CANDI BURUNG JAMBRINGIN II
DESI EMMA S., A.Md.Keb. ROBIATUN DANIATUN, A.Md.Keb. MITA, A.Md. Keb. SITTI FATIMAH,A.Md.Keb. ULFATUR ROHMAH, S.ST USWATUN HASANAH,A.Md.Keb HERLINA N.. A.Md.Keb
B. ANGKA KESAKITAN
Angka kesakitan merupakan indikator penting yang digunakan untuk melihat derajat
kesehatan masyarakat di dalam suatu wilayah. Indikator yang digunakan untuk
melihat angka kesakitan ini yaitu :
1. AFP
Pada tahun 2018 terdapat 1 kasus AFP penduduk < 15 tahun di Kabupaten
Pamekasan yaitu di Puskesmas Panaguan
Dengan demikian AFP Rate di Kabupaten Pamekasan tahun 2016 sebesar
0,46 dari penduduk < 15 tahun. Trend penyakit AFP di Kabupaten Pamekasan
dapat dilihat pada grafik di bawah ini :
300
250
150
100
50
Gambar 8. Grafik Penemuan Kasus AFP di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Panaguan
Tahun 2018
Seperti terlihat pada tabel di atas, pada tahun 2018 kasus baru HIV tidak ada
kasus (0 kasus) hanya saja masih minimnya orang yang beresiko terinfeksi
HIV/AIDS melakukan pemeriksaan masih kurang karena masyarakat masih
sungkan untuk periksa laboratorium, padahal pemeriksaan di laboratorium
sudah lengkap terutama untuk memeriksa HIV/AIDS.
5. Diare
Diare adalah sebuah penyakit dimana penderita mengalami rangsangan
buang air besar yang terus menerus dengan tinja atau feses yang masih
memiliki kandungan air berlebih. Diare bisa disebabkan oleh ginjal dari luka,
penyakit alergi terhadap gula atau fruktosa, memakan makanan yang asam,
pedas dan bersantan secara berlebihan, kelebihan vitamin C atau infeksi bakteri
E.coli, Salmonella dan Vibrio Cholera.
Diare merupakan salah satu penyakit yang dapat menyebabkan kematian
apabila tidak segera ditangani. Oleh karena itu, Puskesmas dan jaringannya
harus selalu waspada dengan kejadian diare di wilayah kerjanya. Kasus Diare
selama tahun 2018 terakhir terlihat pada tabel di bawah ini :
6. Kusta
Penyakit kusta atau juga dikenali sebagai penyakit Hansen juga Leprosy,
merupakan penyakit yang disebabkan oleh jangkitan Mycobacterium leprae.
Di Wilayah kerja UPT Puskesmas Panaguan, kusta juga merupakan salah
satu penyakit yang perlu diwaspadai karena perkembangannya seperti
fenomena gunung es sehingga yang tampak hanya ujungnya saja sedangkan
perkembangan di masyarakat masih banyak yang belum terdeteksi.
Jumlah kasus baru kusta di Wilayah kerja UPT Puskesmas Panaguan tahun
2018 sebanyak 22 kasus yang terdiri dari 21 kasus baru Multi Basiller dan kasus
te ditemukan di wilayah kerja Puskesmas Panaguan Desa Panaguan 4 (Laki-
laki 2 , perempuan 2 orang) dan Desa Badung 2 Orang, campor 1 orang,
jambringin 4 orang, pangbatok 5 orang, gro’om 1 orang, pangtonggal 3 orang.
Pausie Basiller 1 orang di desa campor,
Target
Upaya Tahun Pencapaia
NO Total Target Riil
Kesehatan 2019 Satuan n
% Sasaran
1.5.6 Nilai Rata-Rata Demam Berdarah Dengue (DBD)
1.5.6. Angka Bebas > 95 Rumah 1100 1045 1091 99.18
1 Jentik (ABJ)
1.5.6. Penderita DBD 100 Kasus 3 3 3 100
2 ditangani DBD
1.5.6. Cakupan PE 100 Kasus 3 3 3 100
3 kasus DBD DBD
Tabel 13. Kasus DBD Berdasarkan Hasil Penilaian Kinerja Tahun 2018
Pada tahun 2018 terjadi penurunan angka penyakit demam berddarah dari pada
tahun sebelumnya (7 Kasus). Hal tersebut disebabkan karena kesadaran masyarakat
akan pentingnya upaya pencegahan /kebersihan lingkungan yang tinggi, selain itu juga
penegakan diagnosa kasus DBD sangat diperlukan agar tidak terjadi kesalahan
penanganan kasus dan penanganan kasus bisa dilaksanakan sesuai dengan prosedur
sehingga dapat mencegah kasus kematian akibat DBD.
Penyakit lain yang disebabkan oleh binatang adalah malaria dan Filariasis. Malaria
adalah penyakit infeksi yang ditularkan nyamuk dari manusia dan hewan lain yang
disebabkan oleh protista (sejenis mikroorganisme) dari genus Plasmodium. Wilayah
kerja UPT Puskesmas Panaguan bukan merupakan wilayah endemik Malaria sehingga
kasus Malaria belum pernah ditemukan kasus. Dengan terbebasnya dari kasus
Malaria, maka target MDG’s tahun 2018 bisa tercapai.
C. STATUS GIZI
Upaya perbaikan gizi masyarakat sebagaimana disebutkan dalam Undang
Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan, bertujuan untuk meningkatkan
mutu gizi perseorangan dan masyarakat, antara lain melalui perbaikan pola konsumsi
Cakupan ASI eksklusif di Wilayah kerja UPT Puskesmas Panaguan tahun 2018
sebesar 56,8% dari target 80%. Capaian ASI eksklusif ini mengalami Penuruna dari
tahun sebelumnya. Rendahnya capaian ASI eksklusif disebabkan masih tingginya
kebiasaan masyarakat untuk memberikan makanan tambahan secara dini kepada
bayi sebelum umur 6 bulan. Selain itu kebanyakan ibu bekerja jauh dari tempat tinggal
dan tidak keluarnya ASI juga menjadi penyebab ibu tidak memberikan ASI eksklusif.
Oleh karena itu perlu peningkatan konseling ASI oleh petugas konselor ASI
puskesmas kepada ibu hamil dan ibu bersalin tentang manfaat ASI eksklusif.
Vitamin A merupakan salah satu zat gizi mikro yang diperlukan oleh seseorang
terutama bayi dan anak balita. Kecukupan vitamin A dari konsumsi makanan sehari-
hari pada ibu hamil dan ibu menyusui masih rendah, sehingga kecukupan vitamin A
pada bayi dan anak balita masih rendah juga. Oleh karena itu bayi dan anak balita
masih memerlukan suplemen vitamin A yang diberikan secara berkala sebanyak 2 kali
setahun setiap bulan pebruari dan agustus. Pada tahun 2018 capaian bayi mendapat
kapsul vitamin A sebesar 436 dan anak balita mendapat kapsul vitamin A sebesar
1670 anak.
Balita ditimbang berat badannya (D/S) pada tahun 2018 di Wilayah kerja UPT
Puskesmas Panaguan mencapai 190% dari target 80% dan mengalami peningkatan
dari tahun 2017. Peningkatan capaian balita ditimbang berat badannya disebabkan
karena sudah adanya minat masyarakat untuk memantau pertumbuhan dan
perkembangan anaknya ke posyandu, sehingga diharapkan untuk lebih meningkatkan
promosi akan pentingnya pertumbuhan dan perkembangan balita melalui PKK, tokoh
agama dan tokoh masyarakat serta UKBM yang ada di masing-masing wilayah.
Balita yang mempunyai Berat Badan di Bawah Garis Merah (BGM) pada Kartu
Menuju Sehat (KMS) di Wilayah kerja UPT Puskesmas Panaguan tahun 2018 sebesar
48.
Secara umum, upaya kesehatan terdiri atas dua unsur utama yaitu upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perorangan. Upaya kesehatan masyarakat adalah
setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat serta swasta untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya
malasah kesehatan di masyarakat. Upaya kesehatan masyarakat mencakup upaya
promosi kesehatan, pemeliharaan kesehatan, pemberantasan penyakit menular,
pengendalian penyakit tidak menular, penyehatan lingkungan dan sanitasi dasar,
perbaikan gizi masyarakat, kesehatan jiwa, pengamanan sediaan farmasi dan alat
kesehatan, pengamanan penggunaan zat adiktif dalam makanan dan minuman,
pengamanan narkotika, psikotropika, zat adiktif dan bahan berbahaya serta
penanggulangan bencana dan kemanusiaan.
Upaya kesehatan perorangan adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh
pemerintah dan atau masyarakat serta swasta untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan serta mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan
perorangan. Upaya kesehatan perorangan mencakup upaya promosi kesehatan,
pencegahan penyakit, pengobatan (rawat jalan dan rawat inap) serta pemulihan
kesehatan bagi perorangan.
Berikut ini adalah upaya kesehatan yang dilakukan di UPT Puskesmas Panaguan
Kecamatan Proppo Kabupaten Pamekasan tahun 2018 :
A. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
Kesehatan ibu dan anak merupakan indikator yang menjadi tujuan utama di
Millenium Development Goals (MDG’s) yang harus tercapai tahun 2018. Indikator
tersebut tertuang di dalam goal’s ke 4 (menurunkan angka kematian anak) dan goal’s
ke 5 (meningkatkan kesehatan ibu). Upaya kesehatan ibu dan anak yang
dilaksanakan di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Panaguan terlihat pada grafik di
bawah ini :
700
600
500
400
300
200
100
Gambar 14. Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu di Wilayah Kerja UPT Puskesmas
Panaguan Tahun 2018
Cakupan pelayanan antenatal dapat dipantau melaui pelayanan kunjungan baru ibu
hamil (K1) untuk melihat akses dan pelayanan kesehatan ibu hamil sesuai dengan
standar paling sedikit 4 (empat) kali kunjungan dengan distribusi sekali pada trimester
pertama, sekali di trimester kedua dan dua kali pada trimester ketiga. Cakupan
Kunjungan ibu hamil (K1) di wilayah Kerja UPT Puskesmas Panaguan Tahun 2018
sebesar 106,99% dan kunjungan K4 sebesar 102,19%. Capaian K4 ini sudah
mencapai target yang ditentukan oleh SPM maupun MDG’s yaitu sebesar 95%.
tercapainya target K4 disebabkan karena meningkatnya kesadaran masyarakat untuk
PROFIL PUSKESMAS | UPT PUSKESMAS PANAGUAN Page 23
melakukan pemeriksaan kesehatan selama hamil ke bidan maupun dokter. Oleh
karena itu, tetap perlu adanya peningkatan upaya promotif melalui penyuluhan di
masyarakat maupun kelompok potensial tentang pentingnya melakukan pemeriksaan
kesehatan pada masa kehamilan.
Pada tahun 2018, capaian persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan sebesar
107,6%. Pelayanan ibu nifas merupakan salah satu indikator SPM bidang kesehatan.
Pada tahun 2018, capaian pelayanan ibu nifas sebesar 106,3%. Ibu hamil resiko tinggi
adalah ibu hamil dengan kondisi yang mengancam jiwanya seperti umur, paritas,
kondisi janin, interval dan tinggi badan. Oleh karena itu, Capaian ibu hamil resiko
tinggi ditangani juga merupakan indikator SPM yang harus dicapai oleh UPT
Puskesmas Panaguan. Hal ini dikarenakan, ibu hamil resiko tinggi berhubungan
dengan kematian maternal yang berpengaruh terhadap Indeks Pembangunan
Manusia dalam suatu wilayah. Data pada grafik menunjukkan bahwa capaian ibu
hamil resiko tinggi ditangani sebesar 127,29% dari target SPM 80%. Selama masa
kehamilan, ibu hamil juga perlu mendapatkan suntikan TT untuk mencegah penyakit
toxoplasma serta perlu mendapatkan asupan berupa fee dan Vitamin A. Sesuai
dengan grafik di atas, maka capaian ibu hamil dengan TT2+ di wilayah kerja UPT
Puskesmas Panaguan tahun 2018 sebesar 100% (781), Ibu hamil mendapat tablet Fe
sebesar 100% (781) dan ibu nlfas mendapat vitamin A sebesar (739) sebagian besar
cakupan pelayanan kesehatan Ibu mengalami peningkatan dibanding tahun
sebelunya.
Chart Title
6000
5000
4000
3000
2000
1000
C. Gizi
Kecukupan gizi akan berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia di suatu
wilayah. Oleh karena itu, gizi merupakan salah satu indikator yang masuk ke dalam
target MDG’s yang harus tercapai pada tahun 2018. Di Wilayah Kerja UPT
Puskesmas Panaguan merupakan salah satu kabupaten dengan IPM terendah dan
merupakan salah satu daerah rawan gizi terutama Stunting. Rendahnya IPM di
Wilayah Kerja UPT Puskesmas Panaguan juga ditentukan oleh kecukupan gizi.
Capaian indikator gizi seperti terlihat pada grafik di bawah ini :
3000
2500
2000
1500
1000
500
Gambar 18. Cakupan Program Gizi di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Panaguan
Tahun 2018
PROFIL PUSKESMAS | UPT PUSKESMAS PANAGUAN Page 25
Cakupan ASI eksklusif di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Panaguan tahun 2018
sebesar 28,99% dari target 47%. Masih rendahnya capaian ASI eksklusif dikarenakan
masih tingginya budaya masyarakat untuk memberikan makanan tambahan sedini
mungkin kepada bayi sebelum 6 bulan. Selain itu, kondisi ibu yang berkerja serta tidak
keluarnya ASI juga menjadi penyebab ibu tidak dapat memberikan ASI eksklusif. Oleh
karena itu, perlu peningkatan konseling oleh petugas kesehatan kepada ibu bersalin
tentang pentingnya ASI eksklusif dalam rangka peningkatan capaian program.
Vitamin A merupakan salah satu suplemen penting yang dibutuhkan oleh bayi/balita
untuk kesehatan mata. Vitamin A diberikan secara berkala sebanyak 2 kali dalam
setahun yaitu bulan Pebruari dan Agustus. Pada tahun 2018, capaian anak balita
mendapat vitamin A sebanyak 36,61%, capaian bayi mendapat vitamin A sebanyak
36,07% dari target 85%.
Jumlah Balita Berat Badan di Bawah Garis Merah (BGM) di Wilayah Kerja UPT
Puskesmas Panaguan pada tahun 2018 sebesar 19,33% dari target < 1.8%.
Sedangkan balita gizi buruk mendapat perawatan 100%. Secara garis besar cakupan
program gizi mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, kecuali cakupan balita
bawah garis merah yang meningkat secara angka namun artinya ada peningkatan
kasus Balita Berat Badan di Bawah Garis Merah (BGM).
1) C
Total a
40 22 12
k
342
u
727
p
a
n
1373
646
2) Cakupan
CAKUPAN PELAYANAN USILA TAHUN 2018
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Total Target Pencapaian
1.1 Setiap warga negara Indonesia usia 60 tahun ke atas mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar
100 Lansia
E. Pengendalian Penyakit
700
600
500
400
300
200
100
0
IDL (Imunisasi Dasar Lengkap) UCI desa
400
350
300
250
200
150
100
50
JUMLAH PENCAPAIAN
Gambar 25. Cakupan Rumah Tangga berPHBS di Wilayah Kerja UPT Puskesmas
Panaguan Tahun 2018
Seperti terlihat pada grafik di atas, hanya 1 Desa yakni di desa Tattangoh di
wilayah Kerja UPT Puskesmas Panaguan yang hampir mencapai target yang
ditetapkan sebesar 59%, sedangkan 10 Desa masih dibawah target. Penyebab tidak
tercapainya target rumah tangga berPHBS ini adalah masih rendahnya ASI eksklusif
G. Keadaan Lingkungan
Lingkungan merupakan tempat manusia tinggal. Oleh karena itu, kesehatan
lingkungan merupakan faktor penting dalam kehidupan sosial kemasyarakatan, bahkan
merupakan salah satu unsur penentu atau determinan dalam kesejahteraan penduduk.
Kesehatan lingkungan juga sangat penting bagi kelancaran kehidupan di bumi sehingga
lingkungan sehat dibutuhkan bukan hanya untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat, tetapi juga untuk kenyamanan hidup dan meningkatkan efisiensi kerja dan
belajar.
Indikator kegiatan penyelenggaraan penyehatan lingkungan di Kabupaten Pamekasan
adalah :
1. Rumah Sehat
Rumah sehat yang dimaksud pada indikator ini adalah bangunan rumah tinggal
yang memenuhi syarat kesehatan yaitu rumah yang memiliki jamban sehat, sarana air
bersih, tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi rumah
yang baik, kepadatan hunian rumah yang sesuai dan lantai rumah yang tidak terbuat
dari tanah/ kedap air.
Cakupan rumah sehat dari 11 Desa sampai Desember 2018 dari total rumah 10.325
yang mencapai persyaratan rumah sehat 5.073 bahwa capaian cakupan rumah sehat
baru mencapai 49%. Kondisi ini sudah mencapai target dimana pada tahun 2018
target rumah sehat mencapai 30%. Adapun hasil pencapain cakupan rumah sehat
dapat dilihat pada grafik dibawah ini :
Cakupan rumah sehat di UPT Puskesmas Panaguan Kecamatan Proppo selama
tahun 2018 terakhir seperti terlihat pada grafik di bawah ini :
12,000
10,000
8,000
6,000
4,000
2,000
Gambar 26. Cakupan Rumah Sehat di wilayah Kerja UPT Puskesmas Panaguan Tahun 2018
Grafik di atas menunjukkan bahwa hanya 17,1% yang mempunyai akses jamban
sehat. Masih belum tercapainya target jamban sehat ini dikarenakan perilaku
masyarakat terutama kurangnya kesadaran masyarakat untuk tidak BAB
sembarangan walaupun mereka telah memiliki jamban di rumahnya. Oleh Karena itu,
perlu adanya peningkatan upaya promotif dan preventif tentang pentingnya tidak
buang air besar sembarangan serta perlu peningkatan kegiatan sanitasi total berbasis
masyarakat (STBM) dalam rangka mewujudkan perubahan perilaku di masyarakat.
4. TPUM sehat
TUPM sehat merupakan tempat umum dan tempat pengeloaan makanandan
minuman yang memenuhi syarat kesehatan yaitu memiliki sarana air bersih, tempat
pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi baik, luas lantai
(ruangan) sesuai dengan banyaknya pengunjung dan memiliki pencahayaan yang
memadai. Hasil pemeriksaan TPUM di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Panaguan
Kecamatan Proppo tahun 2018 :
CAKUPAN TTU
26
31
3
9
Pada tahun 2018 telah dilakukan pemeriksaan ke TTU yang memenuhi syarat
kesehatan meliputi Masjid (29), Pasar (1), Ponpes (7) dan Sekolah (22). didapatkan
rata- rata yang capaiannya baik, ada beberapa TTU yang belum mencapai target
A. SARANA KESEHATAN
Dalam rangka mewujudkan pelayanan kesehatan yang optimal di masyarakat,
maka perlu didukung dengan sarana kesehatan yang memadai dan memiliki kualitas
yang baik. Sarana kesehatan yang ada di UPT Puskesmas Panaguan tahun 2018
terlihat pada tabel di bawah ini :
Jumlah Sarana
NO Desa
Pustu Ponkesdes Polindes
1. Panaguan - - 2
2. Badung 1 - 1
3. Campor 1 - 3
4. Srambah - 1 -
5. Tattangoh - - 2
6. Jambringin - - 2
7. Pangbatok - 1 1
8. Gro’om 1 - 1
9. Candi Burung - 1 1
10. Pangtonggal - 1 -
11. Batu Kalangan - - 1
JUMLAH 3 4 14
Tabel 14. Sarana Kesehatan di UPT Puskesmas Panaguan Tahun 2018
Tabel di atas menunjukkan bahwa sarana kesehatan yang ada di UPT Puskesmas
Panaguan meliputi :
1. Pustu
Puskesmas Pembantu (Pustu) adalah unit pelayanan kesehatan yang
sederhana dan berfungsi menunjang dan membantu memperluas jangkauan
Puskesmas dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan Puskesmas
dalam ruang lingkup wilayah yang lebih kecil serta jenis dan kompetensi pelayanan
yang disesuaikan dengan kemampuan tenaga dan sarana yang tersedia.
Untuk melancarkan pelaksanaan fungsi pelayanan kesehatan masyarakat,
puskesmas pembantu merupakan bagian utama dalam jaringan pelayanan
puskesmas.Dalam jaringan pelayanan Puskesmas di setiap wilayah Desa dan
kelurahan pustu merupakanbagian integral dari puskesmas.Dalam ruang lingkup
wilayah yang lebih kecil dan derajat kecanggihan yang lebih rendah.
3. Polindes
Pondok bersalin desa (Polindes) adalah salah satu bentuk peran serta
masyarakat dalammenyediakan tempat pertolongan persalinan dan pelayanan
kesehatan ibu dan anak lainnya,termasuk kb di desa (Depkes RI,1999). Di Wilayah
Kerja UPT Puskesmas Panaguan tersedia 14 Polindes yang tersebar di 11 Desa,
yang masing-masing di bina oleh Bidan berstatus PNS dan Bidan Tenaga Kontrak
Daerah.
4. Posyandu
Posyandu merupakan Pos Pelayanan Terpadu yang memberikan pelayanan
kepada bayi, balita dan bumil. Pada tahun 2018, di Wilayah Kerja UPT Puskesmas
Panaguan mempunyai 48 Posyandu yang tersebar di semua 11 Desa. Namun
hanya 12 posyandu yang telah mempunyai strata purnama. 48 Posyandu yang ada
semuanya masih strata madya. Dari keseluruhan Posyandu yang ada di Wilayah
Kerja UPT Puskesmas Panaguan, 23 Posyandu yang berstrata madya, 12
Posyandu strata Purnama, 13 Posyandu strata Pratama.
5. Desa Siaga
Desa siaga merupakan salah satu UKBM yang sangat membantu dalam
pelaksanaan program kesehatan di masyarakat. Oleh karena itu, di Wilayah Kerja
UPT Puskesmas Panaguan desa siaga telah terbentuk di 11 desa. Namun, desa
siaga yang aktif masih 100% dengan strata madya (100%). Dengan adanya desa
siaga ini, diharapkan masyarakat dapat berperan serta secara aktif di bidang
kesehatan melalui Poskedes sehingga dapat meningkatkan kewaspadaan dini
B. TENAGA KESEHATAN
Tenaga kesehatan merupakan sumber daya penting dalam rangka pemberian pelayanan
kesehatan kepada masyarakat di semua fasilitas kesehatan mulai dari Puskesmas,
Ponkesdes, Polindes, Pustu.
Proporsi tenaga kesehatan di UPT Puskesmas Panaguan pada tahun 2018 dapat dilihat
pada grafik di bawah ini :
Grafik di atas menunjukkan bahwa 47% tenaga kesehatan di UPT Puskesmas Panaguan
adalah tenaga Bidan. Tenaga bidan ini terdistribusi di Puskesmas Induk dan Polindes dengan
jumlah Bidan terbanyak ada di Polindes. Perawat juga merupakan tenaga kesehatan yang
dominan di UPT Puskesmas Panaguan yaitu sebesar 38,5% yang terdistribusi di Puskesmas
induk dan Ponkesdes. Bidan dan perawat merupakan ujung tombak pemberi pelayanan
kepada masyarakat karena pemberi pelayanan pertama di masyarakat adalah Bidan dan
Perawat di Polindes dan Ponkesdes di masing – masing desa.
Tenaga kesehatan lain yang ada di UPT Puskesmas Panaguan adalah tenaga dokter
umum dan dokter gigi. Dokter umum di UPT Puskesmas Panaguan tahun 2018 sebanyak 3
orang, Selain tenaga medis tersebut di atas, di UPT Puskesmas Panaguan terdapat tenaga
penunjang lain yang mendukung pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Tenaga tersebut
yaitu tenaga Asisten Apoteker 1 orang, Tenaga Gizi sebanyak 3 orang, Tenaga Sanitarian 1
orang, Tenaga Analis Laboratorium 1 orang. Apabila dilihat dari kecukupan tenaga kesehatan,
maka jumlah tenaga kesehatan tersebut masih sangat minim bila dbandingkan dengan jumlah
penduduk di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Panaguan yaitu sekitar 44.798 Penduduk. Oleh
karena itu, perlu ada penambahan tenaga kesehatan di Puskesmas, Ponkesdes dan Polindes
agar kualitas pelayanan kesehatan semakin meningkat.
C. PEMBIAYAAN KESEHATAN
Realisasi serapan anggaran Rp. 293.005.000 (63,3 %) sampai dengan bulan Desember.
PENUTUP
Data dan informasi dalam Profil kesehatan UPT Puskesmas Panaguan ini
merupakan sumber informasi yang strategis bagi pimpinan dalam pengambilan keputusan
karena di dalamnya berisi tentang hasil kegiatan di UPT Puskesmas Panaguan. Upaya
yang telah dilakukan dalam rangka pembangunan kesehatan tersebut antara lain upaya
peningkatan dan perbaikan derajat kesehatan masyarakat, upaya pelayanan kesehatan,
sarana kesehatan dan sumber daya kesehatan.