Anda di halaman 1dari 53

Home Visit

Tommy Akasia Laksana Putra, S.Ked


G1A217106

Puskesmas
Kenali Besar
Pendahuluan
Latar Belakang
Gizi kurang adalah status gizi yang didasarka
n pada indikator Berat Badan menurut Panja
ng/Tinggi Badan (BB/PB) yang memiliki z-sc
ore -3 SD sampai <-2 SD. Sedangkan gizi Bu
ruk yang memiliki z-score BB/PB < -3 SD.1S
ecara keseluruhan gizi kurang dan buruk dap
at menimbulkan efek negatif seperti perkemb
angan kognitif yang buruk, lambatnya pertum
buhan, kekebalan tubuh yang rendah, dan m
orbiditas dan mortalitas yang tinggi.

BB/U TB/U

19,6% 30,2%
BB/TB

20%
Laporan Home Visit

Identitas Pasien Anamnesis

Nama : Adam Keluhan Utama : Tidak


Umur : 10 bulan adanya peningkatan Berat
PB/BB : 67,5cm/6000 gr Badan
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : RT. 05 Kenali Besar
Bangsa : Indonesia
Laporan Home Visit
Anamnesis

Riwayat Penyakit Sekarang :Os dibawa ibunya ke Puskesmas Kenali Besar


saat penimbangan bulanan dilaksanakan. Petugas mendapatkan Os tidak m
engalami peningkatan berat badan yang berarti sejak 1 bulan yang lalu. Ber
dasarkan KMS, berat Os didapat hanya 6000 gram selama 2 kali penimban
gan berikutnya dan sering menderita pilek dan demam. Os kerap dibelikan
makanan bayi instan.
Os tampak masih aktif dan lincah serta sudah bisa berjalan. Os tampak ses
ekali menangis saat diperiksa oleh petugas. Os tidak mendapatkan ASI Eksl
usif tetapi status imunisasi lengkap. Ibu Os sudah memberikan MP-Asi beru
pa nasi dan paduan sayur yg dilumatkan, namun ibu Os mengatakan bahwa
masih diberikan sesekali saja dan kurang bervariasi.
Laporan Home Visit
Anamnesis
•Riwayat Penyakit Dahulu:
Demam (-), riwayat alergi (-), batuk (-), pilek (+), diare (-)
•Riwayat Penyakit Keluarga:
Tidak terdapat anggota keluarga yang memiliki penyakit kronis.
•Riwayat Kehamilan dan Persalinan Ibu Os
Selama kehamilan, ibu Os tidak mengalami emesis ataupun masalah ke
sehatan lainnya. Ibu pasien memiliki berat badan 55 kg, tinggi badan 153 c
m dan rutin melakukan ANC ke puskesmas hingga kehamilan 38 minggu se
rta mendapatkan imunisasi yang lengkap. Saat masih kontrol di Puskesmas,
ibu Os juga tidak mengalami anemia dan mengkonsumsi tablet Fe yang dib
erikan secara teratur, namun terkadang ibu Os sering makan terlambat.
Namun, saat kehamilan Os, ibu kerap mengeluhkan banyaknya permasa
lahan yang ia hadapi sehingga ia mengatakan bahwa kandungannya kurang
diperhatikan dengan baik. Ibu Os mengatakan saat kehamilan juga sering m
erasa stress dan tertekan sehingga sering menangis dan mudah lelah karen
a permasalahan yang sedang dihadapi oleh keluarganya. Pada saat anamn
esa, ibu Os juga sempat menangis menceritakan masa kehamilannya.
Laporan Home Visit
Anamnesis
•Riwayat Obstetri Ibu Os
1. Anak Pertama : Laki-laki, umur 10 bulan, berat lahir 2500 gram, lahir di Bi
dan, ANC rutin. Lahir pervaginam.

•Riwayat kehamilan Ibu dan kelahiran Os


Masa Kehamilan : Aterm
Partus : Normal
Tempat : Bidan
Tanggal : 10 Mei 2017
Berat Badan lahir : 2500 gram
Panjang Badan :-
Ibu Os juga melakukan IMD serta rutin membawa Os ke Puskesmas untuk
memantau tumbuh kembangnya, namun peningkatan berat badan pasien tid
ak signifikan dan pada hari ini berat badan Os berada di bawah garis merah
(BGM) dalam KMS.
Laporan Home Visit
Anamnesis
•Riwayat Makanan dan Kebiasaan
0-6 bulan : ASI
6-10 bulan : ASI dan MP-ASI yang dilumatkan
•Riwayat Pertumbuhan
Berat Badan Lahir : 2500gram
Panjang Badan Lahir :-
Berat Badan : 6000 gram
Panjang Badan : 67,5
Lingkar Kepala : 43cm
Lingkar Lengan Atas : 10,5
•Riwayat Perkembangan
Tengkurap : 4 Bulan
Merangkak : 6 Bulan
Duduk : 7 Bulan
Berdiri sambil berpegangan : 7 Bulan
Laporan Home Visit
Anamnesis
•Riwayat Sosial Ekonomi:
Os tinggal dengan kedua orang tuanya, bersama dengan nenek atau orang tua dari ibu.
Sekarang ayah Os seorang kuli bangunan
Gaji ayah masih cukup untuk membiayai kebutuhan sehari-hari dan sekolah anak.
Tidak ada pengaturan khusus dalam membelanjakan penghasilan dan sebagian besar hanya
untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari.
Ibu Os mengakui kerap adanya percekcokan dengan suaminya mengenai ekonomi keluarga s
ekarang.

•Riwayat Kebiasaan:
Pasien dan keluarga beragama Islam dan fungsi religi pada keluarga cukup baik.
Pengetahuan orangtua masih terbatas, mempengaruhi pola pikir dan pola asuh sehingga oran
gtua masih kurang dalam memperhatikan asupan gizi pada anaknya.
Kebersihan tetap menjadi kebiasaan yang dijaga di keluarga ini.
Makan Buah minimal 1 kali per minggu. Sedangkan, setiap porsi sayur harian masih belum me
menuhi syarat minimal porsi sayuran dalam satu piring.
Laporan Home Visit
Anamnesis
Status Gizi
Usia 10 bulan dengan berat badan 6000 gram dan panjang badan 67,5 cm
BB/PB : <-3SD = Gizi Buruk ( Sangat Kurus)
BB/U : <-3SD = BB sangat rendah
PB/U : -2SD- +2SD = PB Normal

Jenis Imunisasi Dilaksanakan


Hb0 Ya (umur 0 bulan)
BCG Ya (umur 1 bulan)
POLIO Ya (umur 2,3,4 bulan)
DPT-HB-Hib Ya (umur 2,4,6 bulan)
Campak Ya (umur 9 bulan)
IPV Ya (6 bulan)
Laporan Home Visit
Pemeriksaan Fisik
- Keadaan umum : Tampak sakit sedang
- Kesadaran : Kompos mentis
- Gizi : Gizi Buruk (berdasarkan BB/TB)
- Tanda vital :
Tekanan Darah: -/- mmHg (tidak diukur)
N: 126x/menit
RR: 32x/menit
T : 37ºC
- Kepala :
Konjungtiva : anemis (-/-)
Sklera : Ikterik (-/-)
Lingkar Kepala: 43 Cm
Rambut tipis
Wajah tampak lesu
Bibir pecah dan kering (-)
- Leher : dbn, Pembesaran KGB (-)
Laporan Home Visit
Pemeriksaan Fisik
- Dada
Inspeksi : datar, simetris, (-), sikatrik (-), tulang rusuk tidak menonjol
Palpasi : fremitus ka=ki (N), nyeri tekan (-), iktus kordis teraba. (dbn)
Perkusi : Sonor dikedua lapangan paru, batas jantung normal
Auskultasi: Paru :Vesikuler (+/+) N/N, whezing (-/-), Ronkhi (-/-)
Jantung:BJ1 BJII regular, tidak ditemukan bising jantung.
Abdomen :
Inspeksi : membuncit, sikatrik (-),
Palpasi : soepel, nyeri tekan/lepas (-), hati dan limpa teraba.
Perkusi : tympani
Auskultasi: Bising usus (+) N, Abdominal Splash (-)
- Anggota gerak :
Superior : Edema (-/-), reflek fisiologis (+/+), reflek patologis (-/-), akralhangat(+/+
). LILA : 10,5 cm
Inferior : Edema(-/-), reflek fisiologis(+/+),reflek patologis (-/-), akralhangat (+/+)
Laporan Home Visit

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang.

DIAGNOSIS
Bayi dengan gizi buruk tanpa komplikasi dan tanpa penyakit penyulit.
Laporan Home Visit

TERAPI
Non Farmakologis :
a. Edukasi khusus masalah gizi
•Mengingatkan ibu akan pentingnya gizi untuk pertumbuhan dan kecerdasan anak kepa
da orang tua
•Pengenalan gejala-gejala dan faktor-faktor yang menyebabkan gizi kurang/buruk pada
balita
•Komplikasi gizi kurang/buruk pada anak
•Pencegahan terhadap penyakit yang dapat memperberat/menyebabkan anak menderit
a kurang gizi
•Segera periksa ke puskesmas bila ada keluhan sakit
•Rutin ke posyandu/puskesmas untuk memantau tumbuh kembang anak.
•Mengatur pola makan dan menu harian untuk balita sesuai dengan penatalaksanaan a
nak gizi buruk.
•Mengenalkan kepada orang tua tanda bahaya pada anak saat mengalami gizi buruk
•Memberitahukan orang tua mengenai formula makanan yang dapat bervariasi namun t
etap memenuhi gizi harian anak
•Pemberian contoh menu makanan, dalam hal ini beberapa contoh menu makanan
yang dapat diberikan kepada ibu os yaitu sebagai berikut:
Laporan Home Visit
Laporan Home Visit
Laporan Home Visit
Laporan Home Visit
Laporan Home Visit
Laporan Home Visit

b. Edukasi mengenai stimulus dan peran ibu


Edukasi kepada keluarga untuk memberikan stimulasi dan dukungan emos
ional kepada os berupa kasih sayang, lingkungan yang ceria, terapi bermai
n struktur selama 15-30 menit, aktivitas fisik segera setelah sembuh.
Mengarahkan ibu tentang pentingnya keterlibatan ibu dalam penyembuhan
seperti memberi makan, memandikan, bermain, dan sebagainya)
c. Pemberian PMT kepada os
Pada kasus ini, os didapatkan diagnosa gizi buruk tanpa komplikasi y
ang berarti os hanya membutuhkan rawat jalan dalam penanganan gizi buruknya
. Dalam hal ini, edukasi dan pengajaran terhadap ibu mengenai pemberian maka
nan tambahan (PMT) balita sangat diperlukan. Puskesmas juga memberikan PM
T kepada Os dan selalu dipantau serta dievaluasi kenaikan berat badannya. Eval
uasi dikatakan baik bila terdapat kenaikan berat badan>50g/kgBB/minggu.
Selanjutnya, penimbangan balita(os) rutin setiap bulan sebaiknya selalu dilaksan
akan di Posyandu ataupun di Puskesmas langsung sehingga monitoring kenaika
n/penurunan berat badan dapat terapantau.
Laporan Home Visit

Quo ad vitam : dubia ad bonam


Quo ad fungsionam : dubia ad bonam
Pada pemantauan dan evaluasi didapatkan kenaikan Berat Badan os >50g/kgBB/minggu serta
prognosis yang selalu mengalami kemajuan selama Home Visit dilaksanakan.
Laporan Home Visit
Pengamatan Rumah
a) Kamar Tidur
Luas Kamar 2x2,5m2 , dengan pencahayaan yang cukup dan kebersihan yang te
rjaga. Dalam satu kali seminggu keluarga ini juga mengganti alas kasur dan men
jemur bantal dan guling. Selain itu, udara di dalam kamar bersirkulasi dengan bai
k, karena jendela selalu rutin dibuka pada pagi hari.
Laporan Home Visit
Pengamatan Rumah
b) Lantai dan Luas Bangunan
Lantai terbuat dari semen.
Luas bangunan cukup besar sesuai rumah tipe 34 dan tinggi bangunan 3m yang
ditempati 4 orang. Luas lantai rumah sebanding dengan jumlah anggota keluarg
a di dalam rumah. Keluarga ini memiliki ruang tengah yang difungsikan sebagai r
uang tamu dan ruang keluarga, 2 kamar tidur, dapur, serta 1 kamar mandi
Laporan Home Visit
Pengamatan Rumah
c) Ventilasi, jendela, dan atap rumah
Terdapat 2 jendela di bagian depan rumah, tetapi masih belum bisa difungsikan
dikarenakan masih tahap pembangunan
Atap terbuat dari genteng, tapi masih belum terpasang dek yang membatasi atap
dengan rumah
Pencahayaan di rumah keluarga ini baik.
Jumlah ventilasi masih kurang
Laporan Home Visit
Pengamatan Rumah
d) Ruangan Dapur dan Air Minum
Luas Dapur berkisar 1 ½x 2 meter
Penyusunan dan tata letak alat masak tampak kurang rapi
Terdapat rak pemnyimpan makanan di dapur
Tidak didapati adanya lalat di dapur ataupun tempat penyimpanan makanan.
Penggunaan air minum juga bersumber dari galon kemasan terstandar
Laporan Home Visit
Pengamatan Rumah
•Pembuangan Tinja
Keluarga os menggunakan WC sendiri di dalam rumah
WC tampak bersih dan bak tidak terdapat jentik nyamuk
Di WC tidak tampak adanya sabun pencuci tangan, melainkan hanya sabun untu
k mandi
Di WC juga tidak tampak adanya tikus ataupun kecoa
Air bersumber dari sumur bor
Laporan Home Visit
Pengamatan Rumah
•Pembuangan limbah
Saluran pembuangan limbah di rumah langsung diarahkan ke selokan
Selokan tampak lancar dan tidak tergenang
Tidak terdapat bau tidak sedap ataupun lalat disekitar selokan

• Septic Tank
Memenuhi syarat septic tank yang baik (Kontruksi dan ukuran yang mengikuti air
tanah dan jenis tanah, jarak dengan sumber air bersih>10 , terdapat pipa hawa T
yang bertujuan agar terdapat hubungan antara oksigen ke septic tank sehingga
bakteri-bakteri menjadi subur

•Pekarangan rumah
Pada pekarangan rumah tidak terdapat kandang hewan ternak. Lebar jalan di de
pan rumah sekitar 4 meter. Perumahan dipadati oleh penduduk dengan jarak ru
mah yang tidak terlalu berdekatan.
Laporan Home Visit
Pengamatan Rumah
Sarana kesehatan lingkungan dapat dinilai dari penilaian sanitasi lingkungan per
umahan yang beberapa pertanyaan:
1. Apakah lubang ventilasi kamar tidur kurang dari 10% luas lantai?
2. Apakah jendela kamar tidur tidak dibuka pada siang hari atau tidak berfungsi
?
3. Apakah dinding rumah basah/lembab?
4. Suhu udara dalam rumah lebih dari 22 derajat C?
5. Apakah lantai rumah lembab?
6. Apakah pencahayaan dalam rumah pada siang hari gelap(kurang baik)?
7. Apakah lubang ventilasi dapur tidak dapat mengeluarkan asap dapur?
8. Apakah kepadatan penghuni kurang dari 6m2 /orang?
9. Apakah di bak kamar mandi , tempayan air, terdapat jentik nyamuk?
10. Rumah tidak dilengkapi dengan ruang tidur?
Laporan Home Visit
Pengamatan Rumah
Setelah dihitung, inspeksi sarana kesehatan lingkungan di rumah pasien memilik
i resiko pencemaran yang rendah yaitu nilai 2 pada jawaban ‘iya’ dengan pertany
aan terkait suhu di dalam rumah yang lebih dari 22 derajat celcius, dan pertanya
an terkait tidak terdapatnya lubang ventilasi di dapur. Di sekitar lingkungan ruma
h juga terdapat beberapa tanaman, serta lebar jalan di depan rumah sekitar 4m.
Laporan Home Visit
Hasil Wawancara Dengan Keluarga
Os tinggal dirumah dengan jumlah anggota keluarga 4, yaitu kedua o
rang tuanya, dengan 1 orang anak dan 1 orang tua dari ibu. Di keluarga tersebut
tidak memiliki riwayat penyakit yang serius. Keluarga Os juga tidak ada yang me
ngalami riwayat penyakit TB , kejang, dan gizi buruk. Hanya saja berat badan os
tidak mengalami peningkatan yang berarti dan berat badan semakin turun.
Hubungan keluarga dan os baik. Kedua orang tua os juga sangat kop
eratif dalam mengikuti dan mendengarkan penjelasan serta edukasi yang diberik
an saat kunjungan rumah. Selain itu, pada kunjungan rumah yang selanjutnya, o
rang tua os telah menerapkan saran dan perencanaan lebih baik. Walaupun mas
ih adanya keterbatasan dari keluarga os untuk meningkatkan kualitas rumah.
Pengamatan Perilaku Kesehatan

Persalinan Memberi ASI Menimbang Menggunakan


ditolong oleh Eksklusif Balita Air Bersih
 Ibu os rajin  Os dan kelu
Nakes Ibu os mengaku
arganya men
memberikan ASI menimban
ggunakan su
 Dalam hal p ekslusif kepada a g pasien s
mber air ber
ersalinan, ib naknya, namun k etiap bulan sih berupa s
u os melahir etika ditanyakan l ke Puskes umur bor da
kan di Ruma ebih mendetail ter ma Kenali n air minum
h Bersalin de nyata ibu tidak ter
Besar dan menggunaka
ngan bantua masuk kedalam p
Posyandu n air galon k
n seorang emberian ASI Eks
emasan terst
bidan. lusif kepada anak
andar.
nya.
Pengamatan Perilaku Kesehatan

Mencuci Memberantas
Menggunakan Jentik Rumah
Tangan
Jamban Sehat Sekali
Dengan Air
Bersih dan Di keluarga ini Seminggu
menggunakan
Sabun kamar mandi s
 Keluarga tid
ak memiliki p
endiri serta keb enampungan
ersihan terjaga -penampung
 Keluarga Os dan cukup baik an air terbuk
hanya menc a di rumah
.
uci tangan s maupun luar
ekedarnya s rumah.
aja
Pengamatan Perilaku Kesehatan

Melakukan Tidak
Makan Buah Merokok Di
Aktivitas Fisik
Dan Sayur dalam Rumah
Setiap Hari
 Di anggota
keluarga ini tid keluarga, a
 Keluarga Os ak memiliki wa yah pasien
masih terma ktu rutin yang d tidak mero
suk kurang d ikhususkan unt kok di dala
alam mengk uk berolahraga
onsumsi say
m rumah.
ur dan buah
Tanggal
Matriks Kajian Home Visit
Masalah yang ditemukan Rencana Tindak Lanjut Tindak Lanjut
28 April 2018  Ibu Os tidak rutin menimbang os set  Menjelaskan kepada ibu akan pentingnya p  Menjelaskan kepada ibu akan pentingnya p
iap bulan enimbangan berat badan bayi enimbangan berat badan bayi setiap bulan
 Keadaan rumah kurang rapi  Menyarankan  Memberikan edukasi dan informasi tentang
 Pengetahuan ibu terhadap MP-ASI k kepada kedua orang tua untuk selalu kompa Pola Asuh yang baik
urang k saling menyemangati dan menjalin komu  Informasi dan Edukasi mengenai ASI Eksl
 Asupan nutrisi os kurang protein nikasi yang baik usif
 Kebiasaan mencuci tangan pakai sab  Memberikan pengarahan kepada keluarga  Memberikan pengarahan kepada keluarga
un yang masih jarang dilakukan untuk selalu merapikan barang-barang yan untuk selalu merapikan barang-barang yan
 Kurangnya ventilasi di dalam rumah g telah terpakai g telah terpakai
 Kurangnya keamanan untuk os berm  Mengedukasi keluarga untuk melakukan C  Mengedukasi keluarga untuk melakukan C
ain di dalam rumah (tidak adanya sek TPS dan mengajari cara mencuci tangan TPS dan mengajari cara mencuci tangan
at antara pintu rumah ke area luar)  Memberikan saran kepada keluarga untuk  Memberikan saran kepada keluarga untuk
 Ketidaktahuan orangtua mengenai ta membuat ventilasi di dalam rumah membuat ventilasi di dalam rumah
nda dan gejala bila anak mengalami  Memberikan saran kepada keluarga untuk  Memberikan saran kepada keluarga untuk
gizi kurang/buruk serta dehidrasi memberikan pembatas sementara di pintu u memberikan penutup sementara di pintu ut
 Tidak adanya PMT selain nasi dan b tama. ama.
eberapa jenis sayuran yang dilumatk  Memperkenalkan kepada orangtua mengen  Memperkenalkan kepada orangtua mengen
an kepada os ai tanda dan gejala gizi kurang/buruk dan d ai tanda dan gejala gizi kurang/buruk dan d
 Kurangnya pengetahuan ibu dalam m ehidrasi pada anak ehidrasi pada anak
engolah makanan yang bervariasi ser  Pemberian PMT Balita dari Puskesmas kep  Pemberian PMT Balita dari Puskesmas kep
ta takaran yang tepat dan sesuai untu ada os ada os sebanyak 2 kotak
k os  Mengedukasi keluarga tentang pentingnya  Edukasi kepada keluarga untuk memberika
 Konsumsi sayur-sayuran dan buah-b konsumsi sayur dan buah-buahan n stimulasi dan dukungan emosional kepad
uahan yang masih minim  Edukasi kepada keluarga untuk memberika a os berupa kasih sayang, lingkungan yang
 Berat Badan os yang masih berada di n stimulasi dan dukungan emosional kepad ceria, terapi bermain struktur selama 15-30
bawah <-3 SD a os berupa kasih sayang, lingkungan yang menit
 Berat badan os 6000 gram dengan P ceria, terapi bermain struktur selama 15-30  Menyarankan konsumsi makanan kaya gizi
B 67,5 cm menit dan asupan protein yang cukup
 Saran kepada Posyandu untuk memantau p
enimbangan bayi setiap bulan
3 Mei 2018 
Matriks Kajian Home Visit
Kurangnya ventilasi di d  Memberikan leaflet kepada ibu  Memberikan leaflet kepada ibu m  Os diberikan makanan yan
alam rumah mengenai menu makanan yang engenai menu makanan yang ters g kaya protein seperti temp
 Kebiasaan mencuci tang terstandar sebagai penatalaksa tandar sebagai penatalaksanaan p e
an pakai sabun yang ma naan pemberian makanan pad emberian makanan pada kasus gi  Berat badan os mengalami
sih jarang dilakukan a kasus gizi buruk zi buruk peningkatan sebesar 300 gr
 Kurangnya pengetahua  Menjelaskan kepada ibu tenta  Menjelaskan kepada ibu tentang t am dalam 5 hari.
n ibu dalam mengolah m ng tata cara pemberian makan ata cara pemberian makanan yan  Berat badan os naik menja
akanan yang bervariasi an yang lebih baik dalam porsi g lebih baik dalam porsi kecil dan di 6300 gram
serta takaran yang tepat kecil dan sering sering  Pola Asuh semakin memba
dan sesuai untuk os  Menjelaskan kepada ibu untuk  Menjelaskan kepada ibu untuk m ik
 Konsumsi sayur-sayura menjaga kebersihan makanan enjaga kebersihan makanan baik  Keluarga sadar akan penti
n dan buah-buahan yan baik dalam pemberian dan pen dalam pemberian dan pennyimpa ngnya cuci tangan, namun
g masih minim nyimpanan nan belum menggunakan sabu
 Ibu terkadang terlambat  Menjelaskan kepada ibu betap  Menjelaskan kepada ibu betapa p n dalam aktivitas sehari-ha
makan dan tidak mengk a pentingnya asupan gizi seimb entingnya asupan gizi seimbang y ri.
onsumsi gizi seimbang ang yang dikonsumsi ibu karen ang dikonsumsi ibu karena juga a  Orangtua sudah mengetah
 Kurangnya keamanan u a juga akan mempengaruhi ku kan mempengaruhi kualitas dan ui tanda dan gejala gizi kur
ntuk anak dalam bermai alitas dan kuantitas ASI kuantitas ASI ang/buruk dan dehidrasi p
n di rumah (tidak adany  Mengajarkan keluarga tentang  Mengajarkan keluarga tentang pe ada anak
a sekat antara pintu ru pentingnya konsumsi sayur da ntingnya konsumsi sayur dan bua  PMT Balita dikonsumsi sec
mah ke area luar) n buah-buahan. Buah-buahan h-buahan. Buah-buahan tidak ha ara rutin oleh os dan nafsu
 Masih terbatasnya kesa tidak harus mahal, tetapi bisa rus mahal, tetapi bisa berupa bua makan os mulai meningkat
daran keluarga untuk m berupa buah-buahan yang terj h-buahan yang terjangkau .
elakukan aktivitas fisik angkau  Menjelaskan kepada keluarga me  Kedua orang tua os menye
di luar pekerjaan rumah  Menjelaskan kepada keluarga ngenai porsi gizi seimbang dalam mpatkan waktu untuk me
 Konsumsi air putih belu mengenai porsi gizi seimbang d satu porsi piring makanan mberikan stimulasi dan du
m mencapai kebutuhan alam satu porsi piring makana kungan emosional kepada
sehari. n os berupa terapi bermain
Matriks Kajian Home Visit
7 Mei 2018  Kurangnya ventilasi  Kenaikan berat badan os mencapai 700 gram,
di dalam rumah  Sekarang berat os 7000 gram dengan panjang badan 67,5
 Kurangnya keamana  Status gizi BB/TB berada di -2SD s.d +2SD = Normal
n untuk anak dalam  Ibu telah mempraktekkan pembuatan makanan yang terstandar
bermain di rumah (ti  Ibu berkreasi dalam membuat MP-ASI
dak adanya sekat ant  Os tampak lebih ceria dan sudah tidak rewel
ara pintu rumah ke a  Ibu Os rutin memberikan buah-buahan kepada os
rea luar)  Keluarga juga mulai membiasakan untuk makan buah dan sayur
 Keluarga sudah menerapkan cuci tangan pakai sabun
 Porsi sayuran di keluarga mengalami penambahan
 Makanan selalu disimpan dalam lemari makanan tertutup dan terhinda
r dari lalat ataupun serangga
 Ibu selalu mencuci tangan sebelum memberikan makanan kepada os
 Keluarga mulai memperhatikan asupan gizi tiap harinya
 Ibu telah memasak MP-ASI yang bervariasi setiap harinya untuk os
 Kedua orang tua os menyempatkan waktu untuk berjalan-jalan bersam
a di sore hari sambil berolahraga kecil
 Ibu sudah mulai menjadwalkan makan teratur dan gizi seimbang
 Keluarga juga telah menerapkan untuk minum air putih paling sedikit
2 Liter/hari
 Os juga lebih sering diberikan minum air putih hangat
 Kebersihan rumah lebih terjaga dan barang-barang sudah tersusun lebi
h rapi.
BAB
III
Kajian Pustaka
Pengertian dan Epidemiologi

Epidemiologi

Gizi buruk (severe malnutrition) ad Laporan Dinas Kesehatan Provinsi Jambi be


alah bentuk terparah dari proses t rdasarkan hasil analisis terhadap Riskesdas
erjadinya kekurangan gizi menahu tahun 2010 menyebutkan bahwa prevalensi
n. Menurut Departemen Kesehata gizi kurang-buruk menurut indikator BB/U ad
n (2004), pada tahun 2003 terdap alah 19,6 % (peringkat ke-17 dari 33 Provinsi
at sekitar 27,5% (5 juta balita kura di Indonesia, dimana prevalensi Nasional ad
ng gizi), 3,5 juta anak (19,2%) dal alah sebesar 18,0 %), prevalensi balita pend
am tingkat gizi kurang, dan 1,5 jut ek + sangat pendek (TB/U) adalah 30,2 % (p
a anak gizi buruk (8,3%). WHO (1 eringkat ke-24 dari 33 provinsi, dimana preva
999) mengelompokkan wilayah be lensi Nasional adalah 35,6 %) dan prevalensi
rdasarkan prevalensi gizi kurang k gizi kurus + sangat kurus (BB/TB) adalah se
e dalam 4 kelompok yaitu: rendah besar 20 % (peringkat 1 dari 33 provinsi, dim
(di bawah 10%), sedang (10-19%) ana angka Nasional adalah sebesar 13,3 %).
, tinggi (20-29%), sangat tinggi (30
%).
Etiologi
• Asupan yang kurang disebabkan oleh banyak faktor antara lain :

1 Tidak tersedianya makanan yang adekuat

2 Anak tidak cukup mendapatkan makanan bergizi seimbang

3 Pola makan yang salah

4 Sering Sakit
Klasifikasi
Marasmus
Malnutrisi berat pada bayi sering ada di daerah d
engan makanan tidak cukup atau hygiene yang je
lek. Sinonim marasmus ditetapkan pada pola pen
yakit klinis yang menekankan satu atau lebih tand
a defisiensi protein dan kalori.

Kwashirkor
Kwashiorkor merupakan sindroma klinis akib
at dari malnutri protein berat (MEP berat) da
n masukan kalori tidak cukup. Dari kekurang
an masukan atau dari kehilangan yang berle
bihan atau kenaikan angka metabolik yang di
sebabkan oleh infeksi kronis, akibat defisiens
i vitamin dan mineral dapat turut menimbulka
n tanda-tanda dan gejala-gejala tersebut
Patofisiologi
• Faktor-faktor ini dapat digolongkan atas tiga faktor penting yaitu :

1 Tubuh sendiri (host)

2 Agent (kuman penyebab)

3 Environment (lingkungan)

4 Faktor diet (makanan)


Manifestasi dan Gejala Klinis
Deteksi dan Intervensi Dini
Pemeriksaan Klinis, BB/PB, LiLA di
Poskesdes/Pustu/Polindes/Puskesmas

Anak dengan satu atau


Anak dengan satu/ lebih lebih tanda berikut: Anak dengan satu atau -Bila LiLA > 11,5 cm < 12,5 cm
tanda berikut: lebih tanda berikut: (untuk annak usia 6-59 bulan )
- Terlihat sangat kurus (BB/TB <-2 SD s.d. - 3 SD
- Terlihat sangat kurus - Terlihat sangat kurus
-Edema Minimal, pada -Tidak ada Edema
- Edema pada seluruh kedua punggung -BB/PB atau BB/TB < -
tubuh tangan/kaki SD dan -Nafsu Makakan Baik
-BB/PB atau BB/TB <-3 SD -BB/PB atau BB/TB <- -LiLA <11,5 cm (untuk -Klinis Baik
- LiLA <11,5 cm (untuk 3SD anak usia 6-59 bulan dan
anak usia 6-59cm) -LiLA <11,5 cm (untuk -Nafsu makan baik
-Anoreksia anak usia 6-59 bulan -Tanpa Komplikasi medis
-Pneumonia Berat dan
Gizi Kurang
-Anemia Berat -Nafsu Makan Baik
-Dehidrasi Berat - Tanpa Komplikasi medis
-Demam sangat tinggi
-Penurunan Kesadaran

PMT Pemulihan

Gizi Buruk dengan


Komplikasi
Gizi Buruk tanpa
komplikasi
Rawat Inap di RS/
Puskesmas RI/ TFC
Rawat Jalan
Penatalaksanaan
Menurut Depkes RI pada pasien dengan gizi buruk dibagi dalam 4 fase yang harus dilalui
BAB
IV
Kajian Kasus
Analisis Pasien Secara Holistik

Hubungan diagnosis dengan


Hubungan penyakit
keadaan keluarga dan
dengan keadaan rumah hubungan keluarga
dan lingkungan sekitar
Jika ditinjau dari alloanamnesa
Faktor lingkungan yang mempe dengan kedua orang tua os, se
ngaruhi status gizi pasien tidak menjak kehamilan os, hubunga
terlalu berperan besar. Bebera n kedua orang tua os terkadan
pa keadaan yang sedikit memp g mengalami pertengkaran keci
engaruhi adalah kebersihan da l yang dapat berpengaruh terha
pur dan kerapian barang-baran dap psikologis os yang melihat
g di rumah yang masih tergolon nya secara langsung.
g memiliki kategori resiko rend
ah.
Analisis Pasien Secara Holistik

Hubungan diagnosis dengan perilaku kesehatan dalam keluarga


Salah satu kebiasaan orang tua os yang kerap membelikan os maka
nan instan pada usia 5 bulan memberikan efek yang cukup signifikan terhadap p
enurunan berat badan os pada usia 5 bulan. Hal ini bisa dikarenakan kurang tep
atnya pola asuh orang tua dan pengetahuan orang tua os mengenai asupan gizi
dan bahan-bahan makanan yang sebenarnya dibutuhkan oleh os. Kejadian ini ju
ga menggambarkan perilaku kesehatan di keluarga mengenai gizi masih belum
memadai. Selain itu, keluarga Os juga belum menerapkan kebiasaan makan bua
h dan sayur yang tercukupi setiap harinya.
Selanjutnya, kebiasaan cuci tangan pakai sabun yang juga belum be
gitu dipraktekkan dalam keluarga ini yang dapat menyumbang timbulnya bibit pe
nyakit dalam tubuh os, mengingat os sering menderita demam. Keluarga juga se
mpat membiarkan os makan makanan ringan yang semestinya tidak diberikan ka
rena mengandung bahan-bahan pengawet dan penyedap rasa yang berimbas tid
ak baik kepada os.
Analisis Pasien Secara Holistik

Hubungan kausal antara beberapa masalah faktor resiko / etiologi dengan


diagnosis penyakit
Pasien tidak mendapatkan ASI ekslusif dan tidak mendapatkan makanan penda
mping ASI yang adekuat. Tidak diberikannya ASI-Ekslusif kepada Os tentu dapat
berpengaruh terhadap ketahanan tubuh Os dalam melawan penyakit serta asup
an gizi yang masuk menjadi tidak sesuai dengan kebutuhan.Makanan Pendampi
ng ASI yang diberikan oleh orang tua juga lebih banyak bersumber dari makanan
instan bayi yang diproduksi oleh usaha rumahan. Ibu os juga jarang membuatka
n MP-ASI dengan menu bervariasi kepada os sehingga dapat menimbulkan keb
osanan dan tidak tertariknya os kepada menu makanan yang diberikan. Dalam h
al ini, disimpulkan kurangnya pengetahuan ibu mengenai takaran dan variasi me
nu untuk MP-ASI
Rencana Promosi (peningkatan kesehatan) dan pendidikan
kesehatan kepada pasien dan kepada keluarga:

a) Menjelaskan keluarga mengenai pola konsumsi dan asupan makanan gizi seimbang
b) Memberikan pengetahuan dan bahaya komplikasi tentang status gizi kurang dan buruk
c) Menjelaskan kepada keluarga tentang pola perilaku hidup bersih dan sehat terutama dala
m hal makanan dan kebiasaan cuci tangan pakai sabun dan menerapkannya di dalam rum
ah tangga.
d) Menjelaskan keluarga untuk rutin membawa os ke posyandu atau puskesmas untuk melak
ukan penimbangan rutin tiap bulan.
e) Menjelaskan kepada pasien dan keluarga bahwa kesehatan itu sangat penting dan peran k
eluarga jauh lebih besar dalam mengatasi berbagai masalah kesehatan.
f) Memberikan pengarahan mengenai pembuatan formula makanan yang sesuai untuk os.
g) Memberikan pengarahan kepada ibu untuk memberikan makanan dengan porsi kecil dan s
ering
h) Memberikan edukasi kepada keluarga akan pentingnya komunikasi dan dukungan bagi os.
i) Edukasi kepada keluarga untuk memberikan stimulasi dan dukungan emosional kepada os
berupa kasih sayang, lingkungan yang ceria, terapi bermain struktur selama 15-30 menit, a
ktivitas fisik segera setelah sembuh.
j) Mengarahkan ibu tentang pentingnya keterlibatan ibu dalam penyembuhan seperti member
i makan, memandikan, bermain, dan sebagainya)
k) Pemberian Vitamin A dosis tinggi setiap 6 bulan sekali(dosis sesuai umur)
Anjuran-anjuran Promosi Kesehatan Penting

a) Membersihkan keseluruhan bagian rumah secara rutin


b) Membuat ventilasi di dalam rumah untuk pertukaran udara
c) Membuka pintu/ jendela terutama di pagi hari
d) Membersihkan barang-barang yang bertumpuk dan berserakan ag
ar debu tidak berkumpul di satu tempat
e) Mebiasakan berperilaku hidup sehat seperti cuci tangan pakai sab
un
f) Memperhatikan asupan makan dengan gizi seimbang pada os
g) Mengingatkan keluarga pentingnya untuk makan-makanan yang b
ergizi seimbang
h) Menghindari stress tertentu dan berpikiran positif bagi kedua orang
tua
BAB
V
Penutup
Dari hasil kunjungan rumah (home visit) kami menyimpulkan ba
hwa os menderita gizi buruk tanpa komplikasi dan tanpa penyakit penyuli
t akibat pola asuh pada orang tua yang belum tepat serta sakit yang diala
mi os. Asupan gizi yang tidak adekuat sangat mempengaruhi kondisi os.
Kebiasaan mencuci tangan pakai dan dukungan emosional sangat berpe
ngaruh terhadap kondisi os, sehingga edukasi dan infomasi sangat diperl
ukan bagi keluarga. Selain itu, formula MP-ASI yang tepat bagi os juga s
angat dibutuhkan dalam perbaikan gizi, dikarenakan perlunya asupan gizi
dengan makanan seimbang dan bervariasi.
Pada pasien ini diberikan prognosis dubia ad bonam karena terl
ihat peningkatan BB dan pola asuh yang lebih baik setelah dilakukan ho
me visit. Beberapa masalah yang masih ditemukan dapat diperbaiki kem
udian hari seiring dengan kesembuhan os. Secara garis besar, penatalak
sanaan yang diberikan kepada os dan keluarga lebih bersifat sebagai inf
ormasi dan edukasi serta konseling gizi. Hal ini berdasarkan alur penatal
aksanaan gizi buruk dalam klasifikasi os, tidak perlu dirawat inap dan tida
k dilakukan 10 langkah dan 5 kondisi tatalaksana gizi buruk.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai