Hipertensi
Oleh :
Rendy Cendranata
102014017
B7
Fakultas Kedokteran
UKRIDA
Jakarta 2015
1
Kata Pengantar
Puji dan syukur penulis panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat dan rahmat-Nyalah penulis dapat menyelesaikan artikel penelitian
mengenai faktor faktor yang berhubungan dengan kejadian gagal ginjal kronik.
Artikel penelitian ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata pelajaran
metodologi penelitian. Selain itu artikel ini dibuat dengan maksud untuk
menjabarkan apa hubungan antara faktor faktor seperti umur, jenis kelamin,
status gizi, keluhan penyerta, kadar ureum dan kreatinin, tekanan darah, dan
pengobatan atau terapinya dengan kejadian gagal ginjal kronik.
Dalam pembuatan artikel penelitian ini penulis dibantu dan didukung oleh
beberapa pihak, baik yang terlibat secara langsung maupun yang tidak dengan
dukungan mereka secara moral maupun riil. Oleh karena itu penulis ingin
berterima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa, dosen pengajar, dan orang tua
penulis sehingga artikel penelitian ini dapat diselesaikan dalam tenggat waktu
yang telah ditentukan.
Penulis
2
A. Latar Belakang Masalah
bangsa yang sehat. Tahun 2011 ini peningkatan derajat kesehatan menjadi
kesakitan yang tinggi. Menurut Adnil Basha (2004) hipertensi adalah suatu
untuk suatu target organ seperti otak (stroke), pembuluh darah jantung
2000: 31).
3
utama untuk terjadinya penyakit jantung koroner dan gangguan pembuluh
darah otak yang dikenal dengan stroke. Bila tekanan darah semakin tinggi
menurut JNC VII 2003 tekanan darah pada orang dewasa dengan usia diatas
lebih 160 mmHg dan diastoliknya lebih dari 100 mmHg sedangakan
hipertensi stadium III apabila tekanan sistoliknya lebih dari 180 mmHg dan
faktor risiko yang tidak dapat dikendalikan (mayor) dan faktor risiko yang
(mayor) seperti keturunan, jenis kelamin, ras dan umur. Sedangkan faktor
makan garam), alkohol, stres, kelebihan berat badan (obesitas). (Asep Pajario,
2002).
B. Rumusan Masalah
4
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah apakah ada hubungan konsumsi garam dengan
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
D. Manfaat penelitian.
1. Bagi Puskesmas
masyarakat
2. Bagi masyarakat
rumah tangga tentang bagaimana menggunakan garam yang baik dan juga
3. Bagi penulis
5
Penelitian ini akan bisa menambah wawasan penulis tentang
penyakit hipertensi
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Garam
1. Pengertian
6
Garam dapur atau garam dalam pengertian sehari-hari, terdiri dari
unsur mineral natrium (Na) alias sodium dan klorida (Cl), yang bergabung
dalam garam dapur sekitar 40 persen, dan sisanya adalah ion klorida.
transmisi sel syaraf, serta membantu keseimbangan air, asam dan basa
konsumsi garam tidak boleh lebih dari 6 gram (1 sendok teh) dalam 1 hari,
atau sama dengan 2.300 mg natrium untuk kebutuhan tiap orang. Garam
sangat erat dengan hipertensi. Setengah sendok teh garam saja, bisa
tekanan darah tinggi. Riset menunjukkan kenaikan 1/2 sendok teh garam
7
dalam tubuh sangat banyak. Padahal, natrium memiliki sifat mengikat
garam rata-rata orang Indonesia tiga kali lebih besar dari anjuran badan
kesehatan dunia (WHO) yang maksimal 5 gram atau satu sendok teh
per hari.
natrium dalam darah akan meningkat. Ion natrium itu mempunyai sifat
naik dan hal itu secara otomatis menyebabkan tekanan darah menjadi naik.
kesehatan yang serius. Ada tujuh langkah yang perlu ketahui agar bisa
8
a. Baca terlebih dahulu kandungan nutrisi pada kemasan makanan. Ini
menghindari membelinya.
b. Perhatikan label dalam kemasan makanan. Jika makanan tersebut
bebas dari natrium, tidak mengandung garam atau kadar sodium yang
mg dalam sehari.
d. Selalu perhatikan makanan Anda. Daging tanpa kulit, susu skim, buah
dan sayuran segar. Daging tanpa kulit, susu skim, buah dan sayuran
9
disebut silent killer karena sifatnya asimptomatik dan setelah beberapa
2. Etiologi
a. Hipertensi esensial
b. Hipertensi sekunder
10
penyakit ginjal, hipertensi vaskular renal, hiperaldosteronisme primer,
3. Gejala Klinis
hipertensi esensial berjalan tanpa gejala, dan baru timbul gejala setelah
terjadi komplikasi pada organ target seperti pada ginjal, mata, otak dan
bersifat spesifik, misalnya sakit kepala atau pusing. Gejala lain yang sering
jantung, infark miokardium, stroke atau gagal ginjal. Namun deteksi dini
mortalitas.
4. Patogenesis
11
Tekanan darah terutama dikontrol oleh sistem saraf simpatik
perubahan pada curah jantung dan resistensi vaskular perifer. Pada tahap
12
kasus hipertensi esensial curah jantung biasanya normal tetapi tahanan
b. Sistem Renin-Angiotensin
hati, yang oleh hormon renin (diproduksi oleh ginjal) akan diubah
13
meningkatkan tekanan darah karena bersifat sebagai vasoconstrictor
darah.
14
mempunyai peran yang penting dalam pempertahankan tekanan darah.
d. Disfungsi Endotelium
e. Substansi vasoaktif
dapat meningkatkan ekskresi garam dan air dari ginjal yang akhirnya
f. Hiperkoagulasi
15
Pasien dengan hipertensi memperlihatkan ketidaknormalan dari
anti-hipertensi.
g. Disfungsi diastolik
a. Keturunan
16
jantung secara signifikan akan meningkatkan risiko terjadinya
55 tahun.
b. Usia
pada usia lebih dari 65 tahun. Sebelum usia 55 tahun tekanan darah
c. Jenis kelamin
sistem renin angiotensin. Secara umum tekanan darah pada laki laki
pengaruh hormon.
d. Merokok
17
dalam rokok sangat membahayakan kesehatan, karena nikotin dapat
e. Obesitas
tekanan darah di atas nilai optimal yaitu > 120 / 80 mmHg akan
f. Stress
18
Apabila stres berlangsung lama dapat mengakibatkan peninggian
hipertensi.
g. Aktifitas Fisik
h. Asupan
1) Asupan Natrium
2) Asupan Kalium
19
Kalium merupakan ion utama dalam cairan intraseluler, cara
3) Asupan Magnesium
4) Kalsium
20
hipertensi. Asupan kalsium yang direkomendasikan sebesar 1000
6. Penanggulangan hipertensi
a. Penatalaksanaan farmakologis
dan DM.
penderita
21
Konsumsi garam dapur tidak lebih dari - sendok teh/hr atau
7. Pencegahan hipertensi
dengan cara:
h. Jangan terburu-buru
C. Lansia
peraturan alam, maksimal sekitar 6 (enam) x masa bayi sampai dewasa, atau 6
x 20 tahun = 120 tahun. Didalam struktur anatomik proses menjadi tua terlihat
sebagai kemunduran didalam sel semu. Semua orang akan mengalami proses
22
menjadi tua dan masa tua merupakan masa hidup manusia yang terakhir. Pada
masa ini seeorang mengalami kemunduran fisik, mental, dan sosial sedikit
fisiologis dan biokemis pada janngan tubuh dan akhirnya akan mempengaruhi
merupakan suatu masa atau tahap - tahap hidup manusia : Masa Bayi, Anak-
Menua atau menjadi tua adalah suatu proses keadaan yang terjadi
hidup, tidak hanya dimulai dari suatu waktu tertentu, tetapi dimulai sejak
dewasa, dan tua. Tiga tahap ini berbeda baik secara psikologis maupun
23
memburuk. Gerakan lamban dan figur tubuh yang tidak profesional.
(Nugroho, 2008)
sampai kematian.
b. Teori pemisahan diri, menyatakan situasi menjadi usia lanjut secara
hari
d. Konsep pengembangan, menyatakan bahwa proses menjadi tua adalah
tahun.
b. Lanjut usia (elderly) ialah antara 60 s/d 74 tahun
24
c. Lanjut usia tua (Old) ialah antara 75 s/d 90 tahun
d. Usia sangat tua (Very Old) ialah diatas 90 tahun
3. Perubahan - perubahan yang terjadi pada Lanjut Usia.
a. Perubahan Fisik
menurun, kekuatan jantung dan paru berkurang, sering buang air besar,
cepat lelah dan sebagamya atau secara umumnya seluruh sistem organ
b. Perubahan Mental
maka belum dikatkan dimensia. Untuk itu besar sekali peran keluarga
c. Perubahan Sosial.
25
kurang senang berhubungan dengan tetangga, teman sebaya dan
Lanjut usia
masyarakat Individualistic
D. Kerangka Konsep
26
Kerangka konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
E. Defenisi Operasional
Cara Skala
Variabel Pengertian Alat Ukur Hasil Ukur
ukur ukur
Konsumsi Kebiasaan lansia Indra perasa Tes rasa Ordinal Normal
garam
dalam = rasa masakan
mengkonsumsi tidak asin
garam pada Tidak normal
makanan sehari- = rasa masakan
hari asin
Kejadian tekanan darah yang Tensimeter Observasi Nominal Hipertensi
hipertensi
berada di atas 100 - Tekanan darah >
110 mm Hg 100 - 110 mm Hg
dinyatakan sebagai mmHg
hipertensi
Tidak hipertensi
Tekanan darah <
27
100 - 110 mm Hg
F. Hipotesis Penelitian
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
adalah suatu survey atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan
mengapa fenomena kesehatan itu terjadi. Didalam penelitian survey analitk ini
pendekatan yang dipakai adalah cross sectional. Cross sectional adalah suatu
28
Tempat melakukan penelitian di Kota X dan waktu penelitian
1. Populasi
2. Sampel
(2003) bahwa apabila populasi dalam penelitian lebih dari 100 maka
sebagai berikut:
1. Data primer
29
untuk mengetahui bagaimanan konsumsi garam pada responden, penulis
2. Data sekunder
meminta secara langsung kepada objek yang diteliti. Dalam penelitian ini
sudah di jawab.
2. Coding,
3. Tabulasi,
Setelah semua data terkumpul dengan baik, data tersebut di Fres dan
penelitian..
30
F. Teknik Analisa Data.
a. Univariat
1. Konsumsi Garam
2. Hipertensi
b. Analisis Bivariat
digunakan rumus :
(0 E)
x =
E
31
Keterangan :
keterangan rumus :
= jumlah total
0 = frekuensi observasi
E = frekuensi harapan
32
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan
Program Pendidikan sarjana kedokteran
33
PERNYATAAN PERSETUJUAN
dengan kejadian hipertensi pada lansia di Kota X, akan diujikan di depan Dewan
Pembimbing :
PENGESAHAN PENGUJI
i
34
vi
Proposal Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : Hubungan konsumsi garam
dengan kejadian hipertensi pada lansia di Kota X, akan diujikan di depan Dewan
Penguji II
Penguji III
35
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
A. Latar Belakang........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................. 6
C. Tujuan Penelitian..................................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian................................................................................... 7
E. Ruang lingkup penelitian ....................................................................... 7
A. Garam...................................................................................................... 9
B. Hipertensi................................................................................................ 10
C. Lansia ..................................................................................................... 23
D. Kerangka Konsep.................................................................................... 28
E. Defenisi Operasional............................................................................... 28
F. Hipotesis.................................................................................................. 29
A. Desain Penelitian.................................................................................. 30
36
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
37
Depkes RI, 2005. Profil Kesehatan Indonesia Sehat 2010
Halim, 2003. Diet Sehat untuk Penderita Hipertesni. Jakarta, PT Rineka Cipta
Smeltzer & Bare, 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 Vol.2.
Jakarta : EGC
Susanto, 2010. Hindari Hipertensi, Konsumsi Garam 1 Sendok per Hari. Jakarta
Gramedia
Sustrani, 2004. Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi). Jakarta. Raja Grasindo Pers
38
LEMBAR CHECKLIST
N Rasa masakan
Nama Lansia Tekanan darah
O Asin Normal
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
40