Anda di halaman 1dari 51

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN

Nama Mahasiswa : Sindi Arika Putri


NIM : 222311101145
Tempat Pengkajian : Ruang Anturium RSD dr. Soebandi Jember
Tanggal : 17 April 2023

I. Identitas Klien
Nama : Ny. J No. RM : 0000373166
Tanggal lahir : 01-07-1953 Pekerjaan : Petani
Jenis Kelamin : perempuan Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam Tanggal MRS : 15 April 2023
Pendidikan : SD Tanggal Pengkajian : 17 April 2023
Alamat : Pakusari Sumber Informasi : Keluarga, Klien
dan RM

II. Riwayat Kesehatan


1. Diagnosa medis:
Dyspnea, PPOK, HHF, Efusi Pleura
2. Keluhan utama:
Sesak nafas dan pusing
3. Riwayat penyakit sekarang:
Pasien datang ke IGD RSD dr Soebandi pada tanggal 15 April 2023 pukul
00.17 WIB dengan keluhan sesak nafas. Keluarga pasien mengatakan
pasien mengalami sesak nafas sudah sejak 6 bulan, 1 bulan terakhir
sesaknya hilang timbul dan mulai memberat 3 hari terakhir. Pasien
mengatakan kakinya terasa bengkak. Keluarga pasien mengatakan bahwa
pasien sering ngos-ngosan saat melakukan kegiatan sehari-hari. Pada saat
pengkajian didapatkan TD: N: SpO2: RR: UP:
4. Riwayat kesehatan terdahulu:
a. Penyakit yang pernah dialami dan hospitalisasi:
Klien MRS sejak 2 hari yang lalu, klien memiliki riwayat hipertensi
pada saat usianya masih muda
b. Alergi (obat, makanan, plester, dll):
Klien tidak memiliki alergi terhadap obat, makanan, dll
c. Imunisasi:
Klien sudah melakukan vaksin COVID-19 2 kali
d. Kebiasaan/pola hidup/life style:
PHBS : klien mengatakan sejak sakit klien tidak banyak beraktivitas,
klien memiliki jamban pribadi, klien jarang mencuci tangan saat akan
berkegiatan dan setelah berkegiatan
Makan : klien mengatakan bahwa dirinya makan 2 kali/hari
Minum : klien mengatakan bahwa dirinya tidak terlalu banyak minum
dalam sehari 4-5 gelas/hari
Istirahat : klien mengatakan bahwa dirinya sejak masih muda terbiasa
tidak tidur di malam hari dan akan tidur sebentar setelah sholat shubuh.
Klien mengatakan sejak sakit klien lebih banyak beristirahat dirumah
dibandingkan keluar. Klien juga mengatakan semakin tua usianya
semakin malas untuk banyak melakukan kegiatan dan semakin merasa
lelah saat beraktivitas
e. Obat-obatan yang digunakan: bisoprolol,sukralfat,ondansentron
5. Riwayat penyakit keluarga:
Klien mengatakan bahwa tidak ada keluarga yang memiliki riwayat sama
dengan dirinya (dalam hal ini HF)

GENOGRAM
76
Keterangan
: Laki-laki : Anak kandung
: Perempuan : Klien
: Menikah : Meninggal
: Cerai : Tinggal serumah

III. Pengkajian Keperawatan


1. Persepsi kesehatan & pemeliharaan kesehatan
Persepsi terhadap kesehatan:

Klien mengatakan bahwa klien perokok aktif, klien mengatakan


pemeliharaan kesehatan kurang diperhatikan dan masih kurang informasi
terkait kebutuhan kesehatan yang sesuai untuk dirinya dan keluarganya.
Klien mengatakan bahwa seharusnya dirinya menjaga kesehatan di usia
muda
Pemeliharaan kesehatan :
Klien mengatakan sejak dirinya sakit, klien selalu berusaha untuk menjaga
kesehatan tubuhnya. Klien selalu menuruti perkataan dokter, klien selalu
mengkonsumi obat yang telah diberikan oleh dokter
Interpretasi pola persepsi kesehatan & pemeliharaan kesehatan: pola
persepsi kesehatan dan pemeliharaan kesehatan terganggu sehingga klien
butuh edukasi pemeliharaan kesehatan

2. Pola Nutrisi/Metabolik (ABCD)


2.1 Antropometri
BB : 65 kg
TB : 165 kg
IMT : 24 (Ideal)
Penurunan/kenaikan dari BBI : Normal
Interpretasi: klien memiliki indeks masa tubuh yang ideal
2.2 Biochemical/Laboratory test
Komponen Hasil Nilai normal Interpretasi
pemeriksaan
Kreatinin serum 1,4 mg/dL 0,6 – 1,3 Tinggi
BUN 25 mg/dL 6 - 20 Tinggi
Interpretasi: klien mengalami gangguan pada faal ginjal,
2.3 Clinical Sign
Komponen Hasil Pemeriksaan
Penampilan umum Lemas
Rambut Putih dan sedikit
Konjungtiva An-Anemis
Sklera Putih
Mukosa bibir Lembab
Turgor kulit < 2 detik
Interpretasi: clinical sign baik
2.4 Diet Pattern
Sebelum MRS Sesudah MRS
Frekuensi 2x/hari 1x/hari
Jumlah 1 piring (ukuran piring mirip 1 piring
dengan milik rumah sakit)
Jenis Nasi, tahu, ikan Nasi, tahu, kuah sayur
Berat Jenis Tidak terkaji Tidak terkaji

Alat bantu Tidak menggunakan alat Tidak menggunakan


bantu alat bantu
Kemandiria Mandiri Dibantu keluarga
n
Interpretasi: pola makan baik
3. Pola Eliminasi
BAK
Sebelum MRS Sesudah MRS
Frekuensi 4-6 kali Klien terpasang kateter
Jumlah Tidak terkaji 1000 cc/hari
Warna Khas urine Kuning jernih
Bau Khas urin khas urin (amoniak)
Karakter Cair Cair
Berat Jenis Tidak terkaji Tidak terkaji
Alat bantu Tidak menggunakan alat Kateter
bantu
Kemandiria Mandiri Alat dan petugas
n

BAB
Sebelum MRS Sesudah MRS
Frekuensi 1-2 /hari Belum BAB
Jumlah Tidak terkaji Tidak terkaji
Warna Tidak terkaji Tidak terkaji
Bau Tidak terkaji Tidak terkaji
Karakter Tidak terkaji Tidak terkaji
Berat Jenis Tidak terkaji Tidak terkaji
Alat bantu Tidak menggunakan alat bantu Menggunakan pampers
Kemandiria Mandiri Dibantu alat dan petugas
n

Balance Cairan
Input Output
Infus Pz 500 ml/hari Urine 500 ml/pengkajian
Air metabolisme 5 ml x kg BB IWL 15 x kg BB/24 jam
= 5 x 65 = 15 x 65
= 325 ml = 975 ml
Injeksi IV 80 ml
Total 905 ml Total 1475 ml
Balance Cairan :
Input– Output = 905 - 1475
= -570 ml
Interpretasi pola eliminasi: output lebih besar daripada input cairan
4. Pola aktivitas dan latihan
4.1 Kemampuan Aktivitas Hidup Harian
Aktivitas harian (Activity Daily Living)
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4
Makan/minum 
Toileting 
Berpakaian 
Mobilitas di tempat tidur 
Berpindah 
Ambulasi/ROM 
Skor total
Keterangan:
0 = tergantung total
1 = dibantu orang lain, dengan alat
2 = dibantu orang lain
3 = tidak dibantu orang lain, menggunakan alat
4 = mandiri

4.2 Pengkajian Resiko Jatuh (Morse Fall Scale)


Item Skala Skoring Keterangan
Riwayat Jatuh
Apakah klien pernah jatuh dalam Tidak 0 0
3 bulan terakhir ? Ya 20
Diagnosa Sekunder
Apakah klien memiliki lebih dari Tidak 0
satu penyakit ? Ya 15 15
Alat Bantu Jalan
Tidak ada, tirah baring, kursi Ya 0 0
roda atau bantuan perawat
Tongkat ketiak (crutch), tongkat Ya 15
(cane), alat bantu berjalan
(walker)
Berpegangan pada benda Ya 30
furniture disekitar (kursi,meja,
lemari, dll)
Terapi Intravena atau Heparin
Apakah klien terpasang IV Line Tidak 0
atau mendapatkanterapi heparin? Ya 20 20
Gaya Berjalan/Cara
Berpindah Ya 0 0
Normal, tirah baring, immobile
Lemah, tidak bertenaga Ya 10
(menggunakan sentuhan untuk
keseimbangan)
Ada gangguan (tidak stabil, Ya 20
kesulitan berdirisendiri)
Status Mental
Orientasi tidak ada gangguan Ya 0 0
Adanya keterbatasan Ya 15
Total skoring 35 35 Resiko Rendah
4.3 Kekuatan Otot dan Rentang Gerak Sendi
Kekuatan Otot Rentang Gerak Sendi

5555 5555 5555 5555

4444 4444 4444 4444

Keterangan :
0 : tidak bisa menggerakkan sama sekali
1: hanya bisa menggerakkan ujung jari
2 : mampu melakukan gerakan dua sendi atau lebih, tidak bisa melawan
tahanan minimal
3 : mampu melakukan gerakan mengangkat ekstermitas/ badan, tapi tidak
bisa melawan tahanan sedang
4 : mampu melakukan gerakan normal, tapi tidak bisa melawan tahanan
maksimal pemeriksa
5: normal

Status oksigenasi:
Sianosis : Negatif
Cappilary refill time : < 3 detik
Oksimetri : 98 %
Fungsi kardiovaskuler:
Bunyi jantung : S1 dan S2, suara jantung tambahan S3
Bunyi tambahan : Murmur
Aterosklerosis : Ada
Terapi oksigen
Terapi oksigen : Ya
Jenis : Nasal Kanul
Jumlah : 4 lpm
Interpretasi pola aktivitas dan latihan:.
Klien masih membutuhkan bantuan alat dan petugas untuk melakukan
aktivitas dan latihan
5. Pola tidur & istirahat
Sebelum MRS Sesudah MRS
Durasi 5-6 jam 2-3 jam
Jenis Klien tidak memiliki Klien tidak memiliki
gangguan gangguan tidur gangguan tidur
tidur
Penyebab Tidak ada Tidak ada
Keadaan Segar Biasa saja
bangun tidur
Lainnya
Interpretasi pola tidur & istirahat: pola tidur dan istirahat tidak
terganggu
6. Pola kognitif dan perseptual
Fungsi kognitif dan memori:
Klien memiliki kognitif yang baik. Klien dapat menjawab seluruh
pertanyaan perawat. Klien dapat mengingat proses penyakit yang
dialaminya. Klien mampu mengingat jumlah anak, cucu dan cicitnya
Fungsi dan keadaan indera:
Fungsi dan keadaan indera baik
Interpretasi pola kognitif dan memori: pola kognitif dan perseptual baik
7. Pola persepsi diri
Gambaran diri:
Klien menggambarkan dirinya sebagai sosok ayah dan kakek yang baik
dan menyayangi keluarganya
Identitas diri:
Klien mengatakan bahwa dirinya adalah Tn S dan klien merupakan pasien
jantung yang saat ini ada di ruang Anturium RSD dr Soebandi
Harga diri:
Klien mengatakan bahwa dirinya percaya diri dapat sembuh dari
penyakitnya
Ideal diri:
Klien mengatakan bahwa dirinya ingin segera mendapatkan pengobatan
agar dapat diperbolehkan pulang
Peran diri:
Klien mengatakan bahwa setelah didiagnosa sakit klien hanya bisa
berdiam diri dirumah
Interpretasi pola persepsi diri: pola persepsi diri baik
8. Pola seksualitas dan reproduksi
Pola sekskualitas:
Klien memiliki seorang istri dengan 4 anak
Pola reproduksi:
Pola reproduksi klien baik
Interpretasi pola seksualitas dan reproduksi: pola seksualitas dan
reproduksi baik
9. Pola peran & hubungan
Peran:
Klien merupakan seorang suami yang saat ini sudah memiliki 4 orang
anak, 8 cucu
Hubungan:
Klien memiliki hubungan yang baik dengan anggota keluarga lain.
Interpretasi pola peran & hubungan: pola peran dan hubungan baik
10. Pola manajemen koping-stress
Adakah stress situasional: Tidak
Teknik koping yang digunakan: Klien mengatakan saat dirinya merasa
banyak pikiran dan stress klien akan memilih untuk berdoa dan pasrah
kepada ALLAH SWT
Interpretasi pola manajemen koping-stres: pola manajemen koping-
stress klien baik
11. System nilai & keyakinan
Religiusitas:
Klien mengatakan bahwa dirinya terkadang beribadah untuk
kesembuhannya.
Spiritualitas:
Klien terkadang berzikir, dan berdoa
Budaya (Keluarga & Masyarakat)
Klien mengatakan keluarganya selalu berdoa untuk kesembuhan dirinya
Interpretasi sistem nilai & keyakinan: system nilai dan keyakinan baik
Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum
Lemas, tingkat kesadaran composmentis dengan GCS E4V5M6
2. Tanda vital
TD : 100/60 mmHg RR : 24 x/menit
N : 101 x/menit,teraba lemah S : 36,3 0C
SpO2 : 94 %
3. Keadaan lokal
Klien terlihat lemas
Interpretasi: Keadaan umum, tanda vital dan keadaan lokal baik
Pengkajian Fisik (Inspeksi, Palpasi, Perkusi, Auskultasi)
1. Kepala
Inspeksi = bentuk kepala normal, tidak ada pembesaran kepala, tidak
ada lesi, rambut putih, kondisi rambut rapi
Palpasi = tidak ada respon nyeri tekan
2. Mata
Inspeksi = mata dan alis simetris, tidak ada benjolan di mata,
konjunctiva an-anemis, pandangan sedikit kabur
3. Telinga
Inspeksi = telinga simetris, tidak ada kotoran, tidak terdapat cairan
telinga
Palpasi =.tidak ada respon nyeri tekan
4. Hidung
Inspeksi = tidak ada tanda peradangan, klien terpasang oksigen
Palpasi = tidak teraba respon nyeri, tidak ada benjolan
5. Mulut
Inspeksi = bibir tampak pucat, mukosa bibir lembab
6. Leher
Inspeksi = bentuk leher simetris, tidak ada lesi peradangan, leher
tampak sedikit kotor
Palpasi = teraba reflek menelan, tidak ada pembesaran vena
jugularis
7. Dada
Jantung
Inspeksi = Bentuk dada cembung. Tidak ada luka atau jejas. Tidak
ada benjolan. Persebaran warna kulit merata.
Palpasi = Batas jantung bagian kiri id ICS 5 dan bagian kanan di
ICS 2.
Perkusi = pekak.
Auskultasi = S1dan S2 dan suara tambahan (murmur).
Paru
Inspeksi = tidak ada lesi, kemerahan, dan massa. Terdapat dyspnea.
Bentuk dada cembung, ada bantuan otot bantu napas.
Palpasi = Taktil fremitus menurun
Perkusi = redup sampai pekak
Auskultasi = suara tambahan wheezing
Payudara
Inspeksi = tidak ada lesi, jejas, dan benjolan.
Palpasi = tidak ada nyeri tekan
Ketiak
Inspeksi = tidak ada lesi, jejas, dan benjolan.
Palpasi = tidak ada nyeri tekan.
8. Abdomen
Inspeksi = tidak ada memar, jejas atau pun luka. Bentuk perut agak
cembung. Persebaran kulit merata.
Auskultasi = bising usus 9 - 10 x/menit. suara bising usus lemah
Palpasi = ada nyeri tekan skala 3
Perkusi = timpani
9. Urogenital
Klien terpasang kateter dan pampers
10. Ekstremitas
Ekstremitas atas = tidak ada edema, klien terpasang infus sebelah kiri
Ekstremitas bawah = tidak ada edema, warna kulit merata
11. Kulit dan kuku
Kulit berwarna sawo matang. Kondisi kulit keriput. CRT <2 detik.
Turgor kulit menurun.
Kuku
Kuku sedikit kotor
12. Keadaan local
Keadaan umum lemah, GCS 456, Composmentis
I. Terapi
Nama obat Dosis Jenis Indikasi Kontra Mekanisme Efek samping
indidikasi
Infus PZ 500 Kr Kadar natrium rendah Hipersensitif Natrium Chlorida 0,9 % (PZ) juga Hipernatremia
mg/ ist Ketidakseimbangan dikenal dengan garam dapur, atau Hiperkloremia
24 al elektrolit halit, adalah senyawa kimia
jam oi Kadar kalsium rendah dengan rumus molekul NaCl.
d Natrium Chlorida tersedia dalam
berbagai konsentrasi, akan tetapi
yang paling umum digunakan
adalah NaCl dengan konsentrasi
0,9%. NaCl dengan konsentrasi ini
sering disebut juga normal saline
atau larutan fisiologik (PZ) dan
sering digunakan untuk tubuh.
Larutan fisiologik ini aman
digunakan untuk kondisi apapun
karena Natrium clorida
mempunyai Na dan Cl yang sama
Nama obat Dosis Jenis Indikasi Kontra Mekanisme Efek samping
indidikasi
seperti plasma sehingga tidak
mempengaruhi sel darah merah. Pz
merupakan larutan yang bersifat
isotonik. Larutan isotonik adalah
suatu larutan yang mempunyai
konsentrasi zat terlarut yang sama
(tekanan osmotik yang sama)
seperti larutan yang lain, sehingga
tidak ada pergerakan air
ASA 1x1 O Sindroma koroner Gangguan Bekerja sebagai antiinflasi, Adanya keluhan
(Aspirin) mg ba akut dan stroke lambung, antipiretik dan anti agregasi saluran cerna
t gangguan platelet
an perdarahan,
tii dan gangguan
nfl ginjal
a
m
Nama obat Dosis Jenis Indikasi Kontra Mekanisme Efek samping
indidikasi
asi
Ondansentron 3x8 a Mual dan muntah akibat Hipersensitivita Ondansetron merupakan obat Kemerahan,
mg n kemoterapi dan s golongan antiemetik kelas 5- HT3 konstipasi, reaksi
ti radioterapi, Pencegahan blocker yang bekerja dengan cara lokasi injeksi,
e mual dan muntah pasca memblokir zat serotonin dalam tubuh tidak umum: kejang,
m operasi untuk mencegah rasa mual dan gangguan gerakan
e muntah
ti
k
Furosemid 1x1 d Digunakan untuk edema Hipersensitif Obat ini bekerja pada glomerulus Haus,
i akibat gangguan mengalami ginjal dengan menghambat hiperurisemia,
u jantung, hati dan ginjal Megaloblast penyerapan kembali zat natrium Megaloblast,
e serta hipertensi atau dehidrasi oleh sel tubulus ginjal sehingga Ensefamegaloblasti
r dan dalam terjadi peningkatan pengeluaran ,
e keadaan urin,natrium, klorida dan kalium sakit kepala,
ti prekomatosa tanpa mempengaruhi tekanan mengantuk,
k yang darah normal. Golongan obat ini oliguria, lemah,
Nama obat Dosis Jenis Indikasi Kontra Mekanisme Efek samping
indidikasi
berhubungan biasanya digunakan dalam terapi lesu, gelisah.
dengan sirosis pada pasien yang mengalami gagal
hati jantung.
Sucralfate 3x1 S Digunakan untuk Hipersensitif Obat ini bekerja dengan cara Konstipasi, mulut
500m y pengobatan pada tukak membentuk pada lapisan dasar kering, diare, mual,
g r lambung dan usus. tukak sehingga melindungi tukak muntah, pusing,
u dari pengaruh agresif asam sakit kepala, nyeri
p lambung dan pepsin. punggung, dan
ruam.
Dopamin 7 O gagal ginjal, gagal Pheochromocyt dopamin berpusat pada stimulasi sakit kepala,
gama b jantung kongestif, oma, reseptor dopaminergik, yakni alfa sulit bernapas,
a trauma, serta post bedah hipersensitivita 1 dan beta 1 adrenergik, untuk mual,
t jantung terbuka atau s, fibrilasi menghasilkan efek utama muntah,
a open-heart surgery ventrikel dan meningkatkan curah jantung dan gelisah, dan
n takiaritmia vasodilatasi ginjal. menggigil.
t
u
Nama obat Dosis Jenis Indikasi Kontra Mekanisme Efek samping
indidikasi
n
g
Briclot 2x1 Gangguan Kardio Hipersensitif, Obat yang digunakan untuk Dispnea,
90mg Vaskular, infark pendarahan mencegah kejadian-kejadian perdarahan, sakit
miokard, & stroke) pada aktif, riwayat trombosis (misalnya kematian kepala, batuk,
pasien dengan sindrom wasi kardiovaskular, infark miokard, pusing, mual,
koroner akut (angina tak atau stroke) pada pasien yang fibrilasi atrium,
stabil, infark miokard menderita sindrom koroner akut. hipertensi, nyeri
tanpa peningkatan dada non-kardiak,
segmen ST/ NSTEMI diare, nyeri
punggung,
hipotensi, lelah,
nyeri dada
Bisoprolol 1x1 B Terapi gagal jantung, Hipotensi, syok Obat ini bekerja dengan cara Pusing, sakit
2,5 e penurunan fraksi ejeksi hipovolemik, memperlambat detak jantung dan kepala, kelelahan,
mg t kardiogenik menurunkan tekanan otot jantung mual dan muntah,
a saat berdetak. Obat ini juga bekerja diare, sulit tidur
Nama obat Dosis Jenis Indikasi Kontra Mekanisme Efek samping
indidikasi
b untuk melebarkan pembuluh darah
l yang akan menghasilkan
o penurunan tekanan darah dan akan
k mengurangi beban jantung untuk
e memompa darah ke seluruh tubuh.
r
II. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium
No Jenis Nilai normal (rujukan) Hasil
pemeriksaan (18 Maret 2023)
Nilai Satuan Nilai Interpretasi
1. Hematologi
Hemoglobin 13,5-17,5 g/dL 10,7 Rendah
Lekosit 4,5-11,0 103/µL 11,4 Tinggi
Limfosit 24-44 % 12 Rendah
Monosit 3-6 % 8 Tinggi
Hematokrit 41,0-53,0 % 32,3 Rendah
9
Trombosit 150-450 10 /L 254 Normal
2. Faal Hati
SGOT 10-35 U/L 65 Tinggi
SGPT 9-43 U/L 26 Normal
3. Gula Darah
Gula darah
<200 mg/dL 244 Tinggi
acak
4. Elektrolit
Natrium 135-155 mmol/L 135,2 Normal
Kalium 3,5-5,0 mmol/L 3,87 Normal
Klorida 90-110 mmol/L 104,4 Normal
5. Faal Ginjal
Kreatinin
0,6 – 1,1 mg/dL 1,4 Tinggi
serum
BUN 6-20 mg/dL 25 Tinggi
Lain-lain
Troponin I 0,0-0,4 ng/mL Positive
b. Pemeriksaan penunjang lainnya
1. Thorak

Interpretasi :
1. Cor besar dan bentuk normal tampak elongation aorta
2. Pulmo tak tampak infiltrat
3. Sinus phrenicocostalis kanan kiri tajam
4. Hemidiafragma kanan kiri tampak baik
5. Soft tissue dan tulang-tulang tidak ada kelainan
Kesan:
Cor dan pulmo tak tampak kelainan
2. Pemeriksaan EKG
Kesimpulan : CAD + HF+ Stemi Inferior
Jember, 21 Maret 2023
Pengambil data,

Laylatul Firdausiah
NIM 222311101143
PATHWAY

Usia Kurang aktivitas Jenis kelamin Riwayat


fisik merokok

CAD

- Klien - Klien - Klien mengatakan - Klien mengeluh


mengatakan mengatakan nyeri nyeri dada saat lelah
sesak saat dada beraktivitas - Klien mengatakan
beraktivitas - Klien - Klien mengatakan sesak napas setelah
- Klien mengatakan tidak nyaman beraktifitas
mengatakan sesak saat - Klien mengatakan - Klien mengatakan
tidak nyaman beraktivitas nyeri seperti merasa tidak
saat bernapas - Dispnea ditekan nyaman saat
sambal - Bunyi napas - Tampak meringis beraktivitas
berbaring wheezing - Takikardia - Frekuensi jantung
- Terdengar - Pola napas - Bersikap protektif meningkat 20%
suara murmur abnormal : - Nafsu makan dari kondisi
(hiperventilasi) berubah istirahat

Penurunan
Intoleransi
Curah Jantung
Pola Napas Nyeri akut Aktivitas
Tidak Efektif
ANALISA DATA
No Data Penunjang Etiologi Masalah
.
1 DS: Aterosklerosis Penurunan
- Klien mengatakan ↓ curah
Penyempitan arteri koroner
nyeri dada sesak saat jantung

beraktivitas Aliran darah terganggu (D.0008)
- Klien mengatakan lelah ↓
Oksigenasi jaringan terganggu
- Klien mengatakan

jantungnya berdebar Oksigen ke miokard menurun
kencang ↓
Kontraksi miokard menurun
DO:

- TD : 100/60 mmHg Perubahan kontraktilitas
(menurun) ↓
- HR : 101 x/menit Dispneu, suara murmur

(takikardi) Perubahan irama jantung
- Bunyi jantung ↓
tambahan (murmur) Takikardia

- Gambaran EKG aritmia
Penurunan Curah Jantung
- Nadi perifer teraba
lemah
2 DS: Aterosklerosis Pola Napas
- Klien mengatakan ↓ Tidak
Penyempitan arteri coroner
nyeri dada Efektif

- Klien mengatakan Aliran darah terganggu (D.0005)
sesak saat beraktivitas ↓
Oksigenasi jaringan terganggu
DO:

- RR : 24 x/menit Oksigen ke miokard menurun
- SpO2 : 94% ↓
Hipoksia miokard
- Bunyi napas tambahan

(wheezing) Dispnea
- Fase ekspirasi ↓
memanjang (5 detik) Pola Napas Tidak Efektif

- Pola napas abnormal


(hiperventilasi)
- Terdapat otot bantu
pernapasan
3 DS: Aterosklerosis Intoleransi
- Klien mengeluh lelah ↓ Aktifitas
Penyempitan arteri coroner
- Klien mengatakan sesak (D.0056)

napas setelah Aliran darah terganggu
beraktifitas ↓
Oksigenasi jaringan terganggu
- Klien mengatakan ↓
merasa tidak nyaman Oksigen ke miokard menurun

saat beraktivitas Hipoksia miokard
- Klien mengatakan ↓
Metabolisme anaerob
merasa lemah ↓
DO: Fatigue

- TD : 100/60 mmHg Lemah dan lesu
(menurun) ↓
Intoleransi Aktivitas
- HR : 101 x/menit
(takikardi)
- Frekuensi jantung
meningkat 20% dari
kondisi istirahat yaitu
101x/ menit saat sedang
istirahat
- Gambaran EKG aritmia
4 DS: Aterosklerosis Nyeri akut

- Klien mengatakan (D.0077)
Hipoksia miokard
nyeri dada saat ↓
Metabolisme anaerob
beraktivitas

- Klien mengatakan tidak pH sel menurun

nyaman
Asam laktat meningkat
- Klien mengatakan ↓
Merangsang pelepasan
nyeri seperti ditekan
bradikinin
dengan skala 3 ↓
Aktivasi nosiseptor
DO:

- Tampak meringis saat Impuls ke thalamus

palpasi dengan ditekan
Impuls ke cortex cerebri
- HR : 101 x/menit ↓
Merangsang nyeri
(takikardi)

- Bersikap protektif yaitu Nyeri Akut
klien bersikap
melindungi dadanya
saat pemeriksa
menyentuh dada klien
- Nafsu makan berubah
yaitu klien tidak nafsu
makan sehingga makan
hanya 1 kali dalam
sehari
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
No. Diagnosis Tanggal Tanggal
perumusan pencapaian
1 Penurunan curah jantung 21 Maret 2023 23 Maret 2023
(D.0008) b.d perubahan irama
jantung, perubahan afterload d.d
dispnea, palpitasi, nadi
101x/menit, terdengar suara
tambahan jantung (murmur),
gambaran EKG aritmia, nadi
perifer teraba lemah
2 Pola Napas Tidak Efektif 21 Maret 2023 23 Maret 2023
(D.0005) b.d penurunan energi
d.d dyspnea, bunyi napas
tambahan (wheezing), fase
ekspirasi memanjang (5 detik),
pola napas abnormal
(hiperventilasi), terdapat otot
bantu pernapasan
3 Intoleransi Aktifitas (D.0056) 21 Maret 2023 23 Maret 2023
b.d ketidakseimbangan suplai
darah dan oksigen ke miokard
d.d merasa lelah saat
beraktivitas, merasa tidak
nyaman saat beraktivitas
4 Nyeri akut (D.0077) b.d agen 21 Maret 2023 23 Maret 2023
cedera biologis (iskemia) d.d
dada terasa nyeri tekan, tampak
meringis saat dipalpasi bagian
abdomen
PERENCANAAN KEPERAWATAN
Diagnosa Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Penurunan Luaran utama: Perawatan Jantung (I.02075) 1. Untuk mengetahui tanda
curah jantung Curah Jantung (L.02008) Observasi dan gejala yang
(D.0008) b.d Setelah dilakukan tindakan 1. Identifikasi tanda/gejala primer penurunan dirasakan pasien apakah
perubahan keperawatan selama 3x24 jam, curah jantung menunjukkan
irama jantung, maka curah jantung meningkat 2. Monitor keluhan nyeri dada penurunan curah
perubahan dengan kriteria hasil: 3. Monitor EKG 12 Sadapan jantung serta penyebab
afterload d.d 1. Gambaran EKG aritmia Terapeutik adanya penurunan curah
dispnea, dipertahankan pada skala 2 4. Posisikan klien semi-fowler jantung
palpitasi, nadi (cukup meningkat) ditingkatkan 5. Berikan dukungan emosional dan spiritual 2. Untuk mengetahui
101x/menit, pada skala 4 (cukup menurun). 6. Berikan diet jantung yang sesuai frekuensi, skala nyeri
terdengar suara 2. Dyspnea dipertahankan pada 7. Fasilitasi pasien dan keluarga untuk dada yang dirasakan
tambahan skala 2 (cukup meningkat) memotivasi gaya hidup sehat klien
jantung ditingkatkan pada skala 4 8. Berikan terapi relaksasi untuk mengurangi 3. Agar klien tidak sesak
(murmur), (cukup menurun). stres, jika perlu napas
gambaran EKG 3. Suara jantung S3 dipertahankan 9. Berikan oksigen untuk mempertahankan 4. Untuk menjaga pola
aritmia, nadi pada skala 2 (cukup meningkat) saturasi oksigen >94% koping dan streek lien
perifer teraba ditingkatkan pada skala 4 Edukasi : sebelum menjalani
Diagnosa Kriteria Hasil Intervensi Rasional
lemah (cukup menurun). 10. Anjurkan beraktivitas fisik sesuai toleransi pengobatan
11. Anjurkan beraktivitas fisik secara bertahap 5. untuk membantu
12. Anjurkan berhenti merokok pemenuhan kebutuhan
gizi klien yang sesuai
Pola Napas Luaran utama: Pemantauan Respirasi (I.01014) 1. Untuk mengetahui
Pola Napas ( L.01004)
Tidak Efektif Observasi : frekuensi, irama,
Setelah dilakukan tindakan
(D.0005) b.d 1. Monitor frekuensi, irama, kedalaman kedalaman upaya napas
keperawatan 3x24 jam
penurunan upaya napas. 2. Untuk mengetahui pola
diharapkan pola napas
energi d.d 2. Monitor pola napas. napas klien
membaik dengan kriteria
dyspnea, bunyi Terapeutik : 3. Agar klien tidak sesak
hasil :
napas tambahan 3. Atur interval pemantauan respirasi sesuai napas
1. Dyspnea dipertahankan pada
(wheezing), fase kondisi pasien. 4. Untuk menjaga
skala 2 (cukup meningkat)
ekspirasi 4. Dokumentasikan hasil pemantauan. oksigenasi klien tetap
ditingkatkan pada skala 4
memanjang (5 Edukasi : stabil
(cukup menurun).
detik), pola 5. Informasikan hasil pemantauan 5. untuk membantu
2. Penggunaan otot bantu napas
napas abnormal Terapi Oksigen (I.01026) pemenuhan kebutuhan
dipertahankan pada skala 2
(hiperventilasi), Observasi : oksigen klien yang
(cukup meningkat) ditingkatkan
terdapat otot 1. Monitor kecepatan aliran oksigen. sesuai
Diagnosa Kriteria Hasil Intervensi Rasional
bantu pada skala 4 (cukup menurun). 2. Monitor aliran oksigen secara periodik
pernapasan 3. Pemanjangan fase ekspirasi dan pastikan fraksi yang diberikan cukup.
dipertahankan pada skala 2 Terapeutik :
(cukup meningkat) ditingkatkan 3. Tetap berikan oksigen saat pasien
pada skala 4 (cukup menurun) ditransportasi.
4. Frekuensi napas tambahan 4. Gunakan perangkat oksigen yang sesuai
dipertahankan pada skala 2 dengan tingkat mobilitas pasien.
(cukup memburuk) ditingkatkan Edukasi :
pada skala 4 (cukup membaik). 5. Ajarkan pasien dan keluarga cara
menggunakan oksigen di rumah.
Kolaborasi :
6. Kolaborasi penentuan dosis oksigen.
Intoleransi Luaran utama : Manajemen Energi (I.05178) 1. untuk mengetahui
Aktifitas Toleransi Aktivitas Observasi bagian tubuh yang
(D.0056) b.d (L.05047) 1. Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang menyebabkan kelelahn
ketidakseimban Setelah dilakukan tindakan mengakibatkan kelelahan dan mencari
gan suplai darah keperawatan selama 3x24 jam, 2. Monitor pola dan jam tidur penyelesaiannya
dan oksigen ke maka toleransi aktivitas meningkat 3. monitor lokasi dan ketidaknyamanan 2. untuk mengetahui
Diagnosa Kriteria Hasil Intervensi Rasional
miokard d.d dengan kriteria hasil: selama melakukan aktivitas intoleransi aktivitas
merasa lelah 1. Keluhan lelah dipertahankan Edukasi yang dialami klien
saat pada skala 2 (cukup meningkat) 4. anjurkan melakukan aktivitas secara berpengaruh terhadap
beraktivitas, ditingkatkan pada skala 4 bertahap pola tidur dan istirahat
merasa tidak (cukup menurun). klien
nyaman saat 2. Dyspnea setelah aktivitas 3. agar dapat memberikan
beraktivitas dipertahankan pada skala 2 terapi terhadap lokasi
(cukup meningkat) yang membuat tidak
ditingkatkan pada skala 4 nyaman
(cukup menurun). 4. agar jantung klien tidak
3. Perasaan lemah dipertahankan bekerja secara berat
pada skala 2 (cukup meningkat)
ditingkatkan pada skala 4
(cukup menurun).
Nyeri akut Luaran utama : Manajemen Nyeri (I.08238) 1. Mengetahui lokasi,
(D.0077) b.d Tingkat Nyeri (L.08066) Observasi : karakteristik, durasi,
agen cedera Setelah dilakukan tindakan 1. Identifikasi lokasi, karakterisktik, durasi, frekuensi, kualitas dan
biologis keperawatan 3x24 jam frekuensi, kualitas, intensitas nyeri intensitas nyeri pada klien
Diagnosa Kriteria Hasil Intervensi Rasional
(iskemia) d.d diharapkan Tingkat Nyeri 2. Identifikasi skala nyeri 2. Mengetahui skala
dada terasa menurun dengan kriteria Terapeutik : sebagaialat ukur nyeri
nyeri tekan, hasil : 2. Berikan teknik non farmakologi 3. Mengetahui faktor-
tampak 1. Keluhan nyeri dipertahankan 3. Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri faktor yang mempengaruhi
meringis pada skala 2 (cukup dalam pemilihan strategi meredakan kualitas nyeri sehingga
meningkat) ditingkatkan pada nyeri dapat dihindari ataupun
skala 4 (cukup menurun) Edukasi : ditingkatkan
2. Pola nafas dipertahankan pada 4. Jelaskan strategi meredakan nyeri 4. Mengevaluasi hasil
skala 2 (cukup memburuk) 5. Anjurkan memonitor nyeri secara pemberian terapi
ditingkatkan pada skala 4 mandiri komplementer relaksasi
(cukup membaik). 6. Anjurkan menggunakan analgesic yang 5. Sebagai terapi penunjang
tepat farmakologi
Kolaborasi : 6. Manajemen lingkungan
7. Kolaborasi pemberian analgetik yang dapat memperberat
rasa nyeri
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama
Hari, No.
Jam Implementasi Evaluasi terang dan
tanggal DX
Paraf
Selasa, D.000 18.00 Perawatan Jantung (I.02075) S:
21 8 WIB Observasi 1. Klien mengatakan masih L
Maret 1. Mengidentifikasi tanda/gejala primer merasakan sesak napas, klien Laylatul
2023 penurunan curah jantung mengatakan rasa lelah yang Firdausiah
18.10 2. Memonitor keluhan nyeri dada dirasakan biasanya muncul
WIB 3. Memonitor EKG 12 Sadapan apabila klien melakukan
Terapeutik aktivitas
4. Memberikan posisi klien semi-fowler 2. Klien mengatakan keluhan
18.15 5. Memberikan dukungan emosional dan nyeri dada sedikit berkurang
WIB spiritual 3. Klien mengatakan bahwa
6. Membeerikan diet jantung yang sesuai dirinya ingin diberikan posisi
7. Memberi fasilitasi pasien dan keluarga untuk kepala lebih tinggi karena
18.20 memotivasi gaya hidup sehat lebih nyaman bagi klien
WIB 8. Memberikan terapi relaksasi untuk O :
mengurangi stres, jika perlu 1. Terdengar suara murmur
Nama
Hari, No.
Jam Implementasi Evaluasi terang dan
tanggal DX
Paraf
9. Memberikan oksigen untuk mempertahankan 2. Terdapat bunyi napas
saturasi oksigen >94% tambahan
Edukasi : 3. Takikardia
10. Menganjurkan beraktivitas fisik sesuai 4. Nadi perifer teraba lemah
toleransi A : Masalah belum teratasi
11. Menganjurkan beraktivitas fisik secara P : Lanjutkan Intervensi Perawatan
bertahap Jantung
12. Menganjurkan berhenti merokok
D.0005 18.25 Pemantauan Respirasi (I.01014) S: L
WIB Observasi : 1. Klien mengatakan masih Laylatul
1. Memonitor frekuensi, irama, kedalaman upaya merasakan sesak napas, klien Firdausiah
napas. mengatakan rasa lelah yang
18.30 2. Memonitor pola napas. dirasakan biasanya muncul
WIB Terapeutik : apabila klien melakukan
3. Mengatur interval pemantauan respirasi sesuai aktivitas
kondisi pasien. 2. Klien mengatakan keluhan
Nama
Hari, No.
Jam Implementasi Evaluasi terang dan
tanggal DX
Paraf
18.35 4. Mendokumentasikan hasil pemantauan. nyeri dada sedikit berkurang
WIB Edukasi : 3. Klien mengatakan bahwa
5. Memberikan informasi hasil pemantauan dirinya ingin diberikan posisi
Terapi Oksigen (I.01026) kepala lebih tinggi karena
18.40 Observasi : lebih nyaman bagi klien
WIB 1. Memonitor kecepatan aliran oksigen. O:
2. Memonitor aliran oksigen secara periodik 1. Dispnea
dan pastikan fraksi yang diberikan cukup. 2. Terdapat bunyi napas
Terapeutik : tambahan
3. Menggunakan perangkat oksigen yang 3. Takikardia
sesuai dengan tingkat mobilitas pasien. 4. Pola napas regular dan dalam
Edukasi : A : Masalah belum teratasi
4. Ajarkan pasien dan keluarga cara P : Lanjutkan Intervensi
menggunakan oksigen di rumah. Pemantauan Respirasi dan Terapi
Kolaborasi : Oksigen
5. Kolaborasi penentuan dosis oksigen.
Nama
Hari, No.
Jam Implementasi Evaluasi terang dan
tanggal DX
Paraf
D.005 18.45 Manajemen Energi (I.05178) S: L
6 WIB Observasi 1. Klien mengatakan masih Laylatul
1. Mengidentifikasi gangguan fungsi tubuh yang merasakan lelah apabila klien Firdausiah
mengakibatkan kelelahan melakukan aktivitas
18.50 2. Memonitor pola dan jam tidur 2. Klien mengatakan keluhan
WIB 3. Memonitor lokasi dan ketidaknyamanan nyeri dada sedikit berkurang
selama melakukan aktivitas 3. Klien mengatakan bahwa
Edukasi dirinya merasa tidak nyaman
18.55 4. Menganjurkan melakukan aktivitas secara setelah aktivitas
WIB bertahap O:
1. Frekuensi jantung meningkat
>20% dari kondisi istirahat
19.00 2. Gambaran EKG aritmia
WIB A : Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan Intervensi
Manajemen Energi
Nama
Hari, No.
Jam Implementasi Evaluasi terang dan
tanggal DX
Paraf
D.007 19.00 Manajemen Nyeri (I.08238) S: L
7 WIB Observasi : 1. Klien mengatakan keluhan Laylatul
1. Mengidentifikasi lokasi, karakterisktik, nyeri dada sedikit berkurang Firdausiah
durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri 2. Klien mengatakan bahwa
19.05 2. Mengidentifikasi skala nyeri dirinya merasa tidak nyaman
WIB Terapeutik : setelah aktivitas
8. Memberikan teknik non farmakologi 3.
9. Mempertimbangkan jenis dan sumber nyeri O :
19.10 dalam pemilihan strategi meredakan nyeri 3. Frekuensi jantung meningkat
WIB Edukasi : >20% dari kondisi istirahat
10. Menganjurkan memonitor nyeri secara 4. Gambaran EKG aritmia
mandiri A : Masalah belum teratasi
19.15 Kolaborasi : P: Lanjutkan Intervensi
WIB 11. Berkolaborasi pemberian analgetik Manajemen Nyeri
Rabu, D.000 09.00 Perawatan Jantung (I.02075) S: L
22 8 WIB Observasi 4. Klien mengatakan masih Laylatul
Nama
Hari, No.
Jam Implementasi Evaluasi terang dan
tanggal DX
Paraf
Maret 1. Mengidentifikasi tanda/gejala primer merasakan sesak napas, klien Firdausiah
2023 penurunan curah jantung mengatakan rasa lelah yang
09.10 2. Memonitor keluhan nyeri dada dirasakan biasanya muncul
WIB 3. Memonitor EKG 12 Sadapan apabila klien melakukan
Terapeutik aktivitas
4. Memberikan posisi klien semi-fowler 5. Klien mengatakan keluhan
09.15 5. Memberikan dukungan emosional dan nyeri dada sedikit berkurang
WIB spiritual 6. Klien mengatakan bahwa
6. Membeerikan diet jantung yang sesuai dirinya ingin diberikan posisi
7. Memberi fasilitasi pasien dan keluarga untuk kepala lebih tinggi karena
09.20 memotivasi gaya hidup sehat lebih nyaman bagi klien
WIB 8. Memberikan oksigen untuk mempertahankan O :
saturasi oksigen >94% 5. Terdengar suara murmur
Edukasi : 6. Terdapat bunyi napas
9. Menganjurkan beraktivitas fisik sesuai tambahan
toleransi 7. Takikardia
Nama
Hari, No.
Jam Implementasi Evaluasi terang dan
tanggal DX
Paraf
10. Menganjurkan beraktivitas fisik secara 8. Nadi perifer teraba lemah
bertahap A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan Intervensi Perawatan
Jantung
D.0005 09.25 Pemantauan Respirasi (I.01014) S: L
WIB Observasi : 1. Klien mengatakan masih Laylatul
1. Memonitor pola napas. merasakan sesak napas, klien Firdausiah
Terapeutik : mengatakan rasa lelah yang
09.30 2. Mengatur interval pemantauan respirasi sesuai dirasakan biasanya muncul
WIB kondisi pasien. apabila klien melakukan
3. Mendokumentasikan hasil pemantauan. aktivitas
Edukasi : 2. Klien mengatakan keluhan nyeri
09.35 4. Memberikan informasi hasil pemantauan dada berkurang
WIB Terapi Oksigen (I.01026) O:
Observasi : 3. Terdapat bunyi napas
6. Memonitor kecepatan aliran oksigen. tambahan
Nama
Hari, No.
Jam Implementasi Evaluasi terang dan
tanggal DX
Paraf
09.40 Terapeutik : 4. Takikardia
WIB 7. Menggunakan perangkat oksigen yang 5. Pola napas regular
sesuai dengan tingkat mobilitas pasien. A : Masalah teratasi sebagian
Edukasi : P: Lanjutkan Intervensi
8. Ajarkan pasien dan keluarga cara Pemantauan Respirasi dan Terapi
menggunakan oksigen di rumah. Oksigen
Kolaborasi :
9. Kolaborasi penentuan dosis oksigen.
D.005 09.25 Manajemen Energi (I.05178) S: L
6 WIB Observasi 1. Klien mengatakan masih Laylatul
1. Mengidentifikasi gangguan fungsi tubuh yang merasakan lelah apabila klien Firdausiah
mengakibatkan kelelahan melakukan aktivitas
09.30 2. Memonitor pola dan jam tidur 2. Klien mengatakan keluhan
WIB 3. Memonitor lokasi dan ketidaknyamanan nyeri dada sedikit berkurang
selama melakukan aktivitas 3. Klien mengatakan bahwa
Edukasi dirinya merasa tidak nyaman
Nama
Hari, No.
Jam Implementasi Evaluasi terang dan
tanggal DX
Paraf
09.35 4. Menganjurkan melakukan aktivitas secara setelah aktivitas
WIB bertahap O:
5. Frekuensi jantung meningkat
>20% dari kondisi istirahat
09.40 6. Gambaran EKG aritmia
WIB A : Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan Intervensi Manajemen
Energi
D.007 09.25 Manajemen Nyeri (I.08238) S: L
7 WIB Observasi : 1. Klien mengatakan keluhan Laylatul
1. Mengidentifikasi lokasi, karakterisktik, nyeri dada sedikit berkurang Firdausiah
durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri 2. Klien mengatakan bahwa
09.30 2. Mengidentifikasi skala nyeri dirinya merasa tidak nyaman
WIB Terapeutik : setelah aktivitas
3. Memberikan teknik non farmakologi O:
4. Mempertimbangkan jenis dan sumber nyeri 1. Frekuensi jantung meningkat
Nama
Hari, No.
Jam Implementasi Evaluasi terang dan
tanggal DX
Paraf
dalam pemilihan strategi meredakan nyeri >20% dari kondisi istirahat
Edukasi : 2. Gambaran EKG aritmia
5. Menganjurkan memonitor nyeri secara A : Masalah teratasi sebagian
mandiri P: Lanjutkan Intervensi Manajemen
Nyeri
Kamis, D.000 09.00 Perawatan Jantung (I.02075) S: L
23 8 WIB Observasi 1. Klien mengatakan masih Laylatul
Maret 1. Memonitor keluhan nyeri dada sedikit sesak napas Firdausiah
2023 Terapeutik 2. Klien mengatakan keluhan
09.10 2. Memberikan posisi klien semi-fowler nyeri dada berkurang
WIB 3. Memberikan diet jantung yang sesuai O:
4. Memberi fasilitasi pasien dan keluarga untuk 4. Terdengar suara murmur
memotivasi gaya hidup sehat 5. Terdapat bunyi napas
Edukasi : tambahan
5. Menganjurkan beraktivitas fisik secara 6. Nadi perifer teraba
bertahap A : Masalah teratasi
Nama
Hari, No.
Jam Implementasi Evaluasi terang dan
tanggal DX
Paraf
P : Hentikan Intervensi Perawatan
Jantung
D.0005 09.25 Pemantauan Respirasi (I.01014) S: L
WIB Observasi : 1. Klien mengatakan masih sedikit Laylatul
1. Memonitor pola napas. merasakan sesak napas Firdausiah
Terapeutik : 2. Klien mengatakan keluhan nyeri
09.30 2. Mendokumentasikan hasil pemantauan. dada berkurang
WIB Edukasi : O:
3. Memberikan informasi hasil pemantauan 3. Terdapat bunyi napas tambahan
Terapi Oksigen (I.01026) 4. Pola napas regular
09.35 Observasi : A : Masalah teratasi
WIB 4. Memonitor kecepatan aliran oksigen. P: Hentikan Intervensi Pemantauan
Terapeutik : Respirasi dan Terapi Oksigen
5. Menggunakan perangkat oksigen yang sesuai
dengan tingkat mobilitas pasien.
D.005 09.25 Manajemen Energi (I.05178) S: L
Nama
Hari, No.
Jam Implementasi Evaluasi terang dan
tanggal DX
Paraf
6 WIB Observasi 1. Klien mengatakan keluhan Laylatul
1. Mengidentifikasi gangguan fungsi tubuh yang nyeri dada berkurang Firdausiah
mengakibatkan kelelahan 2. Klien mengatakan bahwa
09.30 2. Memonitor pola dan jam tidur dirinya lebih baik dari
WIB 3. Memonitor lokasi dan ketidaknyamanan sebelumnya
selama melakukan aktivitas O:
Edukasi 4. Frekuensi jantung meningkat
09.35 4. Menganjurkan melakukan aktivitas secara >20% dari kondisi istirahat
WIB bertahap 5. Gambaran EKG aritmia
A : Masalah teratasi
P : Hentikan Intervensi Manajemen
Energi
D.007 09.25 Manajemen Nyeri (I.08238) S : Klien mengatakan keluhan nyeri L
7 WIB Observasi : dada berkurang Laylatul
1. Mengidentifikasi lokasi, karakterisktik, O : Firdausiah
durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri Frekuensi jantung dalam batas
Nama
Hari, No.
Jam Implementasi Evaluasi terang dan
tanggal DX
Paraf
Terapeutik : normal
2. Memberikan teknik non farmakologi A : Masalah teratasi
Edukasi : P : Hentikan Intervensi Manajemen
3. Menganjurkan memonitor nyeri secara Nyeri
mandiri
CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN TERINTEGRASI
Diagnosa 1: Penurunan Curah Jantung D.0008
Review dan
Tanggal/
Profesi Hasil Assessment Penatalaksanaan Pasien Intruksi PPA Verifikasi
Jam
PPJP/DPJP
23 Maret Mahasisw S: 1. Monitor L
2023 a ruang 1. Klien mengatakan masih sedikit sesak napas keluhan nyeri Laylatul
Anturium 2. Klien mengatakan keluhan nyeri dada berkurang dada Firdausiah
O: 2. Posisikan
1. TD : 120/80 mmHg (normal) klien semi-
2. HR : 89 x/menit (normal) fowler
3. Terdengar suara murmur 3. Berikan
4. Terdapat bunyi napas tambahan dukungan
5. Nadi perifer teraba lemah emosional dan
A : Masalah penurunan curah jantung teratasi intervensi efektif spiritual
Curah Jantung ( L.02008) 4. Berikan diet
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, maka curah jantung yang
jantung meningkat dengan kriteria hasil: sesuai
1. Gambaran EKG aritmia dipertahankan pada skala 4 (cukup
Review dan
Tanggal/
Profesi Hasil Assessment Penatalaksanaan Pasien Intruksi PPA Verifikasi
Jam
PPJP/DPJP
menurun)
2. Dyspnea dipertahankan pada skala 4 (cukup menurun).
3. Lelah dipertahankan pada skala 4 (cukup menurun).
P : Hentikan Intervensi Perawatan Jantung
I : Berikan Reinforcment positif pada klien
E : Kondisi umum klien composmentis GCS 456, Keluhan nyeri teratasi

Diagnosa 2 : Pola Napas Tidak Efektif D.0005


Reviw dan
Tanggal
Profesi Hasil Assessment Penatalaksanaan Klien Intruksi PPA Verifikasi
/ Jam
PPJP/DPJP
23 Maret Mahasiswa S : 1. Pemeriksaan L
2023 ruang 1. Klien mengatakan masih sedikit merasakan sesak napas rutin dengan Laylatul
Anturium 2. Klien mengatakan keluhan nyeri dada berkurang dokter sesuai Firdausiah
O: jadwal yang
1. RR : 20 x/menit sudah
Reviw dan
Tanggal
Profesi Hasil Assessment Penatalaksanaan Klien Intruksi PPA Verifikasi
/ Jam
PPJP/DPJP
2. SpO2 : 98% diberikan
3. Terdapat bunyi napas tambahan 2. Monitor pola
4. Pola napas regular dan jam tidur
A : Masalah teratasi 3. Monitor
Pola Napas ( L.01004) lokasi dan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam diharapkan ketidaknyama
pola napas membaik dengan kriteria hasil : nan selama
1. Dyspnea dipertahankan pada skala 4 (cukup menurun) melakukan
2. Penggunaan otot bantu napas dipertahankan pada skala 4 (cukup aktivitas
menurun) 4. Anjurkan
3. Pemanjangan fase ekspirasi dipertahankan pada skala 4 (cukup melakukan
menurun) aktivitas
4. Frekuensi napas tambahan dipertahankan pada skala 4 (cukup secara
membaik) bertahap
P : Hentikan Intervensi Pemantauan Respirasi dan Terapi Oksigen
I : Berikan Reinforcment positif pada klien
Reviw dan
Tanggal
Profesi Hasil Assessment Penatalaksanaan Klien Intruksi PPA Verifikasi
/ Jam
PPJP/DPJP
E : Kondisi umum klien composmentis GCS 456, Keluhan nyeri
berkurang
Kesulitan BAB

Diagnosa 3 : Intoleransi Aktivitas D.0056


Reviw dan
Tanggal
Profesi Hasil Assessment Penatalaksanaan Klien Intruksi PPA Verifikasi
/ Jam
PPJP/DPJP
23 Maret Mahasiswa S : 1. Pemeriksaan rutin L
2023 ruang 1. Klien mengatakan keluhan nyeri dada berkurang dengan dokter Laylatul
Anturium 2. Klien mengatakan bahwa dirinya lebih baik dari sebelumnya sesuai jadwal Firdausiah
O: yang sudah
1. TD : 120/80 mmHg (normal) diberikan
2. HR : 89 x/menit (normal) 2. Monitor pola dan
3. Frekuensi jantung meningkat >20% dari kondisi istirahat jam tidur
4. Gambaran EKG aritmia 3. Monitor lokasi
Reviw dan
Tanggal
Profesi Hasil Assessment Penatalaksanaan Klien Intruksi PPA Verifikasi
/ Jam
PPJP/DPJP
A : Masalah teratasi dan
Toleransi Aktivitas (L.05047) ketidaknyamanan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, maka selama melakukan
toleransi aktivitas meningkat dengan kriteria hasil: aktivitas
1. Keluhan lelah dipertahankan pada skala 4 (cukup menurun). 4. Anjurkan
2. Dyspnea setelah aktivitas dipertahankan pada skala 4 (cukup melakukan
menurun). aktivitas secara
3. Perasaan lemah dipertahankan pada skala 4 (cukup menurun). bertahap
P : Hentikan Intervensi Manajemen Energi
I : Berikan Reinforcment positif pada klien
E : Klien sudah tidak merasakan sesak dan nyeri dada

Diagnosa 4: Nyeri akut D.0077


Reviw dan
Tanggal
Profesi Hasil Assessment Penatalaksanaan Klien Intruksi PPA Verifikasi
/ Jam
PPJP/DPJP
23 Maret Mahasiswa S : Klien mengatakan keluhan nyeri dada berkurang 1. Pemeriksaan L
2023 ruang O: rutin dengan Laylatul
Anturium 1. Klien tidak tampak meringis dokter sesuai Firdausiah
2. HR : 89 x/menit jadwal yang
3. Nafsu makan meningkat sudah
A : Masalah teratasi diberikan
Tingkat Nyeri (L.08066) 2. Monitor pola
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam diharapkan dan jam tidur
tingkat nyeri menurun dengan kriteria hasil : 3. Monitor
1. Keluhan nyeri dipertahankan pada skala 4 (cukup menurun) 4. Anjurkan
2. Pola nafas dipertahankan pada skala 4 (cukup membaik). melakukan
P : Hentikan Intervensi Manajemen Nyeri aktivitas
I : Berikan Reinforcment positif pada klien secara
E : Kondisi umum klien composmentis GCS 456, Keluhan nyeri bertahap
teratasi

Anda mungkin juga menyukai