AN JUDUL
OLEH:
Kelompok Ruang Dahlia Minggu 3
Muthiatul Maula, S.Kep NIM 222311101005
Maulidya Yuniar Rahmawati, S.Kep NIM 222311101006
Farel Govind Alfayed Ariyanto, S.Kep NIM 222311101010
Lulu Dewanti, S.Kep NIM 222311101015
Ilzam Suji Ajikumoro, S.Kep NIM 222311101021
Fitriyah Wulandari, S.Kep NIM 222311101043
Dwi Nuria Arifin, S.Kep NIM 222311101044
I. BIODATA
Nama Pasien : Ny. K Nama Suami : Tn. A
Umur : 36 tahun Umur : 40 tahun
Suku/ Bangsa : Jawa Suku/ Bangsa : Jawa
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SD Pendidikan : SMA
Pekerjaan :IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Penghasilan :- Penghasilan :-
Alamat :Wuluhan, Jember Alamat :Wuluhan, Jember
- Clinical Sign:
Komponan Hasil Pemeriksaan
Penampilan Pasien tampak masih lemah, kesadaran
umum composmentis, terdaapat luka bekas operasi
dengan dibalut kassa, infus dan kateter telah
dilepas.
Rambut Rambut hitam, persebaran merata, tidak rontok
Konjungtiva Konjungtiva tidak anemis
Sklera Putih, tidak ikterik, tidak ada kemerahan
Mukosa bibir Mukosa bibir sedikit kering
- Diet Pattern:
Jenis Kondisi Sebelum MRS Saat MRS
Intake
infus - -
c. Pola aktivitas&Latihan
Aktivitas harian (Activity Daily Living)
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4
Makan / minum
Toileting
Berpakaian
Mobilitas di tempat tidur
Berpindah
Ambulasi / ROM
Ket: 0: tergantung total, 1: dibantu petugas dan alat, 2: dibantu petugas, 3:
dibantu alat, 4: mandiri
Skor ADL : 21
d. Pola eliminasi
Eliminasi Kondisi Sebelum MRS Saat MRS
8. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
Keadaan umum pasien baik dengan tingkat kesadaran composmentis
E4V5M6, Pasien tampak lemah pemulihan kondisi post SC atas indikasi
APB ec. PLR.
2. Tanda-tanda vital
TD :110/80 mmHg
Suhu : 36,2oC Respirasi : 20x/menit
Nadi : 78 x/menit SPO2 : 98%
P: Post operasi SC atas indikasi APB ec.PLR
Q: Nyeri seperti ditusuk-tusuk
R: Bekas operasi SC
S: Skala nyeri 4 (NRS)
T: Hilang timbul
3. Pengkajian Fisik Head to toe (Inspeksi, Palpasi, Perkusi, Auskultasi)
a. Kepala& leher
I : Persebaran rambut merata, konjungtiva tidak anemis, sklera
putih,tidak terlihat adanya lesi, tidak adanya pembesaran tiroid, tidak
adanya pembesaran pada vena jugularis, mukosa bibir lembab, tidak
ada karies pada gigi.
P : Tidak teraba adanya benjolan
b. Thorax / Dada
- Jantung
I : bentuk dada simetris, tidak terlihat ictus cordis
P : tidak ada nyeri tekan dan tidak ada benjolan
P : suara pekak
A : S1 dan S2 tunggal, tidak ada suara tambahan
- Paru-paru
I : pengembangan dada simetri, RR = 20x/menit (normal)
P : tidak ada nyeri tekan
P : suara sonor
A : suara nafas vesikuler, tidak ada suara tambahan.
c. Pemeriksaa payudara
I :payudara simetris, tidak ada benjolan, putting susu menonjol,
areola mengalami hiperpigmentasi,mamae sedikit membesar,
kolostrum keluar sedikit berwarna kuning
P : tidak ada nyeri tekan, ASI keluar sedikit
d. Abdomen
I : Tampak adanya striae gravidarum pada perut dan paha, terlihat
linea nigra,balutan luka SC berbentuk horizontal tertutup kassa
kering dengan panjang + 10 cm, tidak ada rembesan.
A : bising usus 12x/menit
P : TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi baik, terdapat nyeri pada
luka bekas operasi
P : suara timpani
e. Genetalia
Genitalia masih keluar darah nifas, lochea rubra ± 30 cc, anus bersih
f. Punggung
I : bentuk simetris, tidak ada kelainan bentuk, tidak ada jejas
P : tidak ada nyeri tekan
g. Ekstremitas
Ekstremitas Atas :
I : tidak ada bengkak, infus dari tangan kiri sudah di lepas.
P : tidak ada nyeri tekan
Ekstremitas Bawah :
I : tidak ada varises, tidak ada jejas, pasien mampu menggerakkan
kaki dan belajar mobilisasi dini bertahap
P : tidak ada nyeri tekan
Human sign : (-) tidak ditemukan nyeri pada area betis.
h. Integumen
Kulit warna sawo matang, tidak ada pitting edema, turgor kulit 2 detik.
III. Pemeriksaan Laboratorium
IV. Tanggal Pemeriksaan: 23 Januari 2023/18.20 WIB
Nama Nilai Normal Hasil Interpretasi
Pemeriksaan
V. Terapi
1. Cefozolin 2x1 g
2. Kalnex 3x1 g
3. Dexsamethazon 3x1 mg
4. Cefadroxil 2x 500 (oral)
5. Dexketoprofen 3x1 (oral)
6. Methergin 2x1 (oral)
7. Antacid 3x1 cth (sebelum makan/oral)
23 Januari D.007 Nyeri Akut b.d agen pencedera fisik (Proses R.D
2023 7 post SC) d.d Pasien mengeluh nyeri pada
bagian bekas luka operasi, Pasien tampak
meringis, P: Post operasi SC atas indikasi
APB ec. PLR, Q: Nyeri seperti ditusuk-tusuk,
R: Bekas operasi SC, S: Skala nyeri 4 (NRS),
T: Hilang timbul
23 Januari D.0142 Risiko Infeksi b.d prosedur invasiv d.dPasien R.D
2023 mengeluh nyeri pada bagian bekas luka
operasi, kadar leukosit tinggi : 21,0 u/L
23 Januari D.002 Menyusui Tidak Efektif b.d hambatan pada R.D
2023 9 neonatus d.d bayi berada di ruang perinatologi
INTERVENSI KEPERAWATAN
Tgl Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Nama/ ttd Mhs
24 Januari Nyeri Akut Setelah dilakukan intervensi Manajemen nyeri (I. 08238) R.D
2023 keperawatan selama 2 x 24 jam, Observasi
maka tingkat nyeri menurun 1. Monitor nyeri dengan PQRST
dengan kriteria hasil: 2. Identifikasi respon non verbal
Tingkat nyeri (L.08066) 3. Identifikasi faktor yang memperberat
1. Keluhan nyeri dan meringankan nyeri
pasienmenurun (skala 1-3) Terapeutik
2. Pasien tidak meringis 4. Berikan teknik norfarmakologis terapi
3. Pasien tidak tampak gelisah relaksasi nafas dalam
5. Fasilitas istirahat dan tidur
Edukasi
6. Ajarkan teknik nonfarmakologi untuk
mengurangi rasa nyeri yaitu relaksasi
nafas dalam
Kolaborasi
7. Kolaborasi pemberian obat analgesik
yaitu dexketoprofen 3x1 oral
Risiko infeksi Setelah dilakukan intervensi Pencegahan Infeksi (I. 14539) R.D
keperawatan selama 2 x 24 jam, Observasi
makarisiko infeksi pada pasien 1. Monitor tanda dan gejala infeksi lokal
tidak terjadi dengan kriteria
dan sistemik
hasil:
Tingkat infeksi L.14137 Terapeutik
1. Kemarahan tidak ada 2. Batasi jumlah pengunjung
2. Nyeri berkurang 3. Cuci tangan sebelum dan sesudah
kontak dengan pasien dan lingkungan
Tgl Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Nama/ ttd Mhs
pasien
4. Pertahankan teknik aseptic pada pasien
berisiko tinggi
Edukasi
5. Jelaskan tanda dan gejala infeksi
6. Ajarkan cara mencuci tangan dengan
benar
Menyusui Setelah dilakukan intervensi Edukasi Menyusui (L.12393) R.D
Tidak Efektif keperawatan selama 2 x 24 jam, Observasi
makarisiko infeksi pada pasien 1. Identifikasi tujuan atau keinginan
tidak terjadi dengan kriteria
menyusui
hasil:
Status Menyusui (L.03029) Terapeutik
2. Dukung ibu meningkatkan kepercayaan
1. Perlekatan bayi pada ibu
diri dalam menyusui
meningkat
Edukasi
2. Suplai ASI adekuat
3. Berikan konseling menyusui
meningkat
4. Ajarkan posisi dan perlekatan dengan
benar
5. Ajarkan perawatan payudara (mis.
memerah ASI, pijat payudara)
Transfer ASI
1. Ibu bayi mengeluarkan ASI-nya
menggunakan pompa ASI
2. ASI dimasukkan ke kontong ASI (diberi
nama ibu dan tanggal)
Tgl Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Nama/ ttd Mhs
3. ASI diletakkan di wadah berisi es batu
dan diantarkan ke ruang perin
4. ASI disimpan di kulkas khusus susu
bayi
5. ASI sebelum diberikan kepada bayi
dihangatkan terlebih dahulu.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
EVALUASI KEPERAWATAN
NO.
TGL JAM EVALUASI KEPERAWATAN
DX
23 20.00 D.0077 S :
Januari WIB - Pasien mengatakan nyerinya berkurang setelah pemberian obat
2023 - Pasien mengatakan dengan menerapkan teknik tarik napas dalam saat akan berpindah posisi dapat
(Shift memperingan nyeri yang dirasakan
Sore) - P: Post operasi SC atas indikasi APB ec. PLR, Q: Nyeri seperti ditusuk-tusuk, R: Bekas operasi
SC, S: Skala nyeri 4 (NRS), T: Hilang timbul
O:
- Keadaan umum pasien cukup
- Kesadaran composmentis dengan GCS E4V5M6
- Pasien masih tampak meringis bergerak
- TD: 120/80, S: 36,50C, N: 80x/menit, RR: 20x/menit, SPO2: 99 %
A:
Masalah keperawatan nyeri akut teratasi sebagian
P:
Lannjutkan intervensi manajemen nyeri
20.00 D.0142 S :
WIB - Pasien memahami anjuran dari perawat terkait konsumsi nutrisi yang mengandung protein seperti
putih telur untuk meningkatkan penyembuhan luka post op SC
- Pasien memahami anjuran dari perawat untuk mencuci tangan sebelum melakukan aktivitas
O:
- Kassa tampak bersih, dengan panjang ± 10 cm arah horizontal dibawah umbilicus
- Tidak tampak kemerahan di sekitar luka operasi
- Tanda-tanda vital
TD: 120/80, S: 36,50C, N: 80x/menit, RR: 20x/menit, SPO2: 99 %
A:
Masalah keperawatan risiko Infeksi teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi pencegahan infeksi dan perawatan luka
20.00 D.0029 S :
WIB - Pasien mengatakan ASI nya keluar namun sedikit
- Pasien mengatakan mengerti anjuran yang diberikan perawat untuk mengirimkan ASI ke ruang
perinatologi tempat bayinya dirawat
O:
- Pasien kooperatif dalam melakukan laktasi
- Pasien dan keluarga tampak memahami saran yang diberikan
- Tanda-tanda vital
TD: 120/80, S: 36,50C, N: 80x/menit, RR: 20x/menit, SPO2: 99 %
A:
Masalah keperawatan menyusui tidak efektif teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi manajemen laktasi secara mandiri dan transfer ASI selama bayi di perinatologi
23 06.30 D.0077 S :
Januari WIB - Pasien mengatakan nyerinya masih sering tiba tiba muncul, terutama saat bergerak
2023 - Pasien mengatakan teknik napas dalam yang telah diajarkan cukup membantumengurangi
(Shift nyerinya saat bergerak
Malam - Pasien mengatakan tetap mengubah posisi tiap 2 jam dan belajar duduk seperti yang telah
) dianjurkan meskipun nyeri
- P: Post operasi SC atas indikasi APB ec. PLR, Q: Nyeri seperti ditusuk-tusuk, R: Bekas operasi
SC, S: Skala nyeri 4 (NRS), T: Hilang timbul, memberat saat digunakan bergerak
O:
- Keadaan umum pasien cukup
- Kesadaran composmentis dengan GCS E4V5M6
- Pasien masih tampak meringis bergerak
- TTV
TD: 120/90, S: 36,70C, N: 84x/menit, RR: 19x/menit, SPO2: 98 %
A:
Masalah keperawatan nyeri akut teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi manajemen nyeri
06.30 D.0142 S :
WIB - Pasien mengatakan keluarganya telah menyiapkan telur sebagai protein tambahan seperti yang
dianjurkan
- Pasien mengatakan telah mengikuti anjuran untuk selalu mencuci tangan sebelum melakukan
aktivitas
O:
- Kassa tampak bersih dan kering, dengan panjang ± 10 cm arah horizontal dibawah umbilicus
- Tidak tampak kemerahan, pembengkakan, dan keluar rembesan darah ataupun nanah di sekitar
luka operasi
- Tanda-tanda vital
TD: 120/90, S: 36,70C, N: 84x/menit, RR: 19x/menit, SPO2: 98 %
A:
Masalah keperawatan risiko Infeksi teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi pencegahan infeksi dan perawatan luka
06.30 D.0029 S :
WIB - Pasien mengatakan ASI nya sudah keluar
- Pasien mengatakan telah mengikuti anjuran yang diberikan untuk mengirimkan ASI ke ruang
perinatologi tempat bayinya dirawat
O:
- Pasien terlihat melakukan laktasi seperti yang diajarkan
- Keluarga pasien tampak berperan aktif membantu ketika pasien membutuhkan bantuan
- Tanda-tanda vital
TD: 120/90, S: 36,70C, N: 84x/menit, RR: 19x/menit, SPO2: 98 %
A:
Masalah keperawatan menyusui tidak efektif teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi manajemen laktasi secara mandiri dan transfer ASI selama bayi di perinatologi
24 13.50 D.0077 S :
Januari WIB - Pasien mengatakan nyerinya masih sering tiba tiba muncul, terutama saat bergerak
2023 - Pasien mengatakan teknik napas dalam yang telah diajarkan cukup membantumengurangi
(Shift nyerinya saat bergerak
Pagi) - Pasien mengatakan tetap mengubah posisi tiap 2 jam dan belajar duduk seperti yang telah
dianjurkan meskipun nyeri
- P: Post operasi SC atas indikasi APB ec. PLR, Q: Nyeri seperti ditusuk-tusuk, R: Bekas operasi
SC, S: Skala nyeri 4 (NRS), T: Hilang timbul, memberat saat digunakan bergerak
O:
- Keadaan umum pasien cukup
- Kesadaran composmentis dengan GCS E4V5M6
- Pasien masih tampak meringis bergerak
- Tanda-tanda vital
TD: 121/90, S: 36,50C, N: 90x/menit, RR: 20x/menit, SPO2: 98 %
A:
Masalah keperawatan nyeri akut teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi manajemen nyeri
13.50 D.0142 S :
WIB - Pasien mengatakan keluarganya telah menyiapkan telur sebagai protein tambahan seperti yang
dianjurkan
- Pasien mengatakan telah mengikuti anjuran untuk selalu mencuci tangan sebelum melakukan
aktivitas
O:
- Kassa tampak bersih dan kering, dengan panjang ± 10 cm arah horizontal dibawah umbilicus
- Tidak tampak kemerahan, pembengkakan, dan keluar rembesan darah ataupun nanah di sekitar
luka operasi
- Tanda-tanda vital
TD: 121/90, S: 36,50C, N: 90x/menit, RR: 20x/menit, SPO2: 98 %
A:
Masalah keperawatan risiko Infeksi teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi pencegahan infeksi dan perawatan luka
13.50 D.0029 S :
WIB - Pasien mengatakan ASI nya sudah keluar
- Pasien mengatakan telah mengikuti anjuran yang diberikan untuk mengirimkan ASI ke ruang
perinatologi tempat bayinya dirawat
O:
- Pasien terlihat melakukan laktasi seperti yang diajarkan
- Keluarga pasien tampak berperan aktif membantu ketika pasien membutuhkan bantuan
- Tanda-tanda vital
TD: 121/90, S: 36,50C, N: 90x/menit, RR: 20x/menit, SPO2: 98 %
A:
Masalah keperawatan menyusui tidak efektif teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi manajemen laktasi secara mandiri dan transfer ASI selama bayi di perinatologi
24 16.00 D.0077 S :
Januari WIB - Pasien mengatakan saat melakukan tarik napas dalam nyerinya berkurang, namun masih terasa
2023 nyeri pada bagian luka operasi
(Shift - P: Post operasi SC atas indikasi APB ec. PLR, Q: Nyeri seperti ditusuk-tusuk, R: Bekas operasi
Sore) SC, S: Skala nyeri 4 (NRS), T: Hilang timbul
O:
- Pasien masih tampak meringis bergerak
- Pasien tampak gelisah
- TD: 110/80, S: 36,20C, N: 78 x/menit, RR: 20x/menit, SPO2: 98 %
A:
Nyeri akut teratasi sebagian
P:
Lannjutkan intervensi manajemen nyeri dengan terapi tarik napas dalam dan rutin minum obat
dexketoprofen
16.10 D.0142 S :
WIB Pasien paham dengan materi yang dijelaskan
O:
- Kassa tampak bersih, dengan panjang ± 10 cm arah horizontal dibawah umbilicus
- Tidak tampak kemerahan di sekitar luka operasi
- Tidak terdapat tanda dan gejala infeksi
- Tanda-tanda vital
TD: 110/80, S: 36,60C, N: 85 x/menit, RR: 20x/menit, SPO2: 97 %
A : Risiko Infeksi teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi pencegahan infeksi dan perawatan luka
16.15 D.0029 S :
WIB - Pasien mengatakan ASI nya keluar namun sedikit
- Pasien mengatakan mengerti anjuran yang diberikan perawat untuk mengirimkan ASI ke perin
O:
- Pasien kooperatif dalam melakukan laktasi
- Pasien dan keluarga tampak memahami saran yang diberikan
- Tanda-tanda vital
TD: 110/80, S: 36,60C, N: 85 x/menit, RR: 20x/menit, SPO2: 97 %
A : Menyusui Tidak Efektif teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi manajemen laktasi secara mandiri dan transfer ASI selama bayi di perinatologi
25 06.30 D.0077 S :
Januari WIB - Pasien mengatakan nyerinya sudah sangat berkurang, dan tidak takut untuk bergerak
2023 - Pasien mengatakan teknik napas dalam yang telah diajarkan cukup membantu mengurangi
(Shift nyerinya saat bergerak
Malam - Pasien mengatakan tetap mengubah posisi tiap 2 jam dan belajar duduk seperti yang telah
) dianjurkan dan nyeri sudah tidak begitu menggangu
- P: Post operasi SC atas indikasi APB ec. PLR, Q: Nyeri seperti ditusuk-tusuk, R: Bekas operasi
SC, S: Skala nyeri 3 (NRS), T: Hilang timbul, tidak memberat saat digunakan bergerak
O:
- Keadaan umum pasien cukup
- Kesadaran composmentis dengan GCS E4V5M6
- Pasien ceria tidak meringis bergerak
- TTV
TD: 110/90, S: 36,70C, N: 84x/menit, RR: 20x/menit, SPO2: 98 %
A:
Masalah keperawatan nyeri akut teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi manajemen nyeri
Lanjutkan terapi farmakologi antinyeri
06.30 D.0142 S :
WIB - Pasien mengatakan keluarganya telah menyiapkan telur sebagai protein tambahan seperti yang
dianjurkan
- Pasien mengatakan telah mengikuti anjuran untuk selalu mencuci tangan sebelum melakukan
aktivitas
O:
- Kassa tampak bersih dan kering, dengan panjang ± 10 cm arah horizontal dibawah umbilicus
- Tidak tampak kemerahan, pembengkakan, dan keluar rembesan darah ataupun nanah di sekitar
luka operasi
- Tanda-tanda vital
TD: 110/90, S: 36,70C, N: 84x/menit, RR: 20x/menit, SPO2: 98 %
A:
Masalah keperawatan risiko Infeksi teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi pencegahan infeksi dan perawatan luka
06.30 D.0029 S :
WIB - Pasien mengatakan ASI nya sudah keluar
- Pasien mengatakan telah mengikuti anjuran yang diberikan untuk mengirimkan ASI ke ruang
perinatologi tempat bayinya dirawat
O:
- Pasien terlihat melakukan laktasi seperti yang diajarkan
- Keluarga pasien tampak berperan aktif membantu ketika pasien membutuhkan bantuan
- Tanda-tanda vital
TD: 110/90, S: 36,70C, N: 84x/menit, RR: 20x/menit, SPO2: 98%
A:
Masalah keperawatan menyusui tidak efektif teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi manajemen laktasi secara mandiri dan transfer ASI selama bayi di perinatologi
25 13.40 D.0077 S :
Januari WIB - Pasien mengatakan saat melakukan tarik napas dalam nyerinya berkurang, namun masih terasa
2023 nyeri pada bagian luka operasi tapi tidak separah kemarin
(Shift - P: Post operasi SC atas indikasi APB ec. PLR, Q: Nyeri seperti ditusuk-tusuk, R: Bekas operasi
Pagi) SC, S: Skala nyeri 3 (NRS), T: Hilang timbul
O:
- Pasien masih tampak sesekali meringis saat bergerak
- TD: 110/80, S: 36,40C, N: 86 x/menit, RR: 20x/menit, SPO2: 98 %
A:
Nyeri akut teratasi sebagian
P:
Lannjutkan intervensi manajemen nyeri dengan terapi tarik napas dalam dan rutin minum obat
dexketoprofen
14.25 D.0142 S :
WIB Pasien mengatakan tidak gatal dan perih pada luka bekas operasi
O:
- Kassa tampak bersih, dengan panjang ± 10 cm arah horizontal dibawah umbilicus
- Tidak tampak kemerahan di sekitar luka operasi
- Tidak terdapat tanda dan gejala infeksi
- Tanda-tanda vital
TD: 110/80, S: 36,40C, N: 86 x/menit, RR: 20x/menit, SPO2: 98 %
A : Risiko Infeksi teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi pencegahan infeksi dan perawatan luka
14.30 D.0029 S :
WIB - Pasien mengatakan ASI nya keluar namun sedikit
- Pasien mengatakan mengerti anjuran yang diberikan perawat untuk mengirimkan ASI ke perin
O:
- Pasien kooperatif dalam melakukan laktasi
- Pasien dan keluarga tampak memahami saran yang diberikan
- Tanda-tanda vital
TD: 110/80, S: 36,40C, N: 86 x/menit, RR: 20x/menit, SPO2: 98 %
A : Menyusui Tidak Efektif teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi manajemen laktasi secara mandiri dan transfer ASI selama bayi di perinatologi