Keluhan utama :
Gagal napas sedang
Pengkajian B1-B10
B1 Breathing :
pasien bernapas spontan dengan bantuan O2 Nasal Kanul 0,5 LPM, RR 60x/menit,
SpO2 100%, terdapat otot retraksi bantu napas, klien tampak sesak dengan ekspansi
dada adekuat. Score Downe 5 dengan interpretasi distress napas sedang
B2 Bood :
Heart Rate 141 x/menit, Suara Jantung S1 dan S2 tunggal, tidak terdapat suara
jantung tambahan, akral hangat, CRT <2 detik, dan suhu 36,2 0Cdalam incubator
care 34 0C balance cairan klien difisit (-14,99 cc), Input cairan 150,10 cc dan output
165 cc.
B3 Brain :
Ku klien lemah, pupil isokor 4/4 - 4/3, reflek cahaya mata kanan (-) mata kiri (+),
dan tidak ada Riwayat kejang demam.
reflek rooting (+), reflek sucking (-), reflek genggam (+), dan reflek moro (-)
B4 Bladder :
klien BAK 5x sehari dengan jumlah 115 cc/24 jam, klien terpasang pampers, warna
urine kuning dan aroma khas ammonia.
B5 Bowel :
klien BAB 1x sehari dengan jumlah 10 cc/24 jam, warna feces kuning konsistensi
lembek. Klien tidak muntah, terpasang OGT dan mendapatkan nutrisi enteral ASI
perah 8x15 cc/24 jam (masuk sesuai jadwal). Tidak terdapat melena, rongga mulut
pasien tampak kotor berwarna putih, dan bibir pasien tampak bewarna merah gelap
dan kering. Kebutuhan kalori pasien: 135,54 kkal (tercapai 89,9%), Kebutuhan
Protein: 2,76 gr (tercapai 46,93%).
Status Gizi pasien : SMK (sesuai masa kehamilan). BBL : 1.225 gr dengan usia
gestasi 28 minggu. Saat ini BB : 1254 gram
B7 Breast :
Selama hamil ibu rajin periksa kehamilan, semua obat yang diberikan petugas
posyandu juga diminum, kelahiran yang ini ditolong oleh bidan Ponex RSUD dr.
Soebandi Jember dengan status G2P1A0. ASI ibu keluar lancar, diperah dan
disimpan di kulkas Nicu dalam kantong plastic ASI
B8 Bonding Attachment :
Merupakan kelahiran/anak yang diharapkan, keluarga rajin menanyakan
perkembangan pasien, keberadaan keluarga siap 24 jam memenuhi kebutuhan
pasien seperti membelikan pampers dll (keluarga ada di ruang tunggu pasien)
Tanggal 30-12-2021
Pemeriksaan Nilai Nilai rujukan Satuan Keterang
an
GDS 106 <200 mg/dl normal
Teraphy tanggal 03 Januari 2022
Infus : D 10 ½ NS 4 cc/jam
Aminosteil 6 % 0.5 cc/jam
Injeksi : 1. Meropenem 2x60 mg
2. Ca glukonas 1 x 1,5 cc/hari
3. Aminophiline 3x3 mg
PENGELOMPOKAN KEMUNGKINAN
TGL/JAM MASALAH
DATA PENYEBAB
03-01-2022/ Ds: - Pola napas tidak Sepsis neonatorum
21.30 WIB efektif
Do: Penghantaran O2 ke jaringan
1. RR : 60x/menit tidak adekuat
2. SpO2 100%
3. Terdapat retraksi Hipoventilasi
otot bantu
pernapasan Dispnea, takipnea
4. Klien tampak sesak
5. Score Downe 5 Pola napas tidak efektif
(Distress nafas
sedang)
03-01-2022/ Ds: - Termoregulasi tidak Sepsis neonatorum
21.35 WIB efektif
Do: Septikemia
1. Sh : 36,20C dalam
Inkubator care 340C hipotyalamus melepaskan
2. Akral hangat interleukin dan progtasglandin
3. Bibir klien tampak 2
kering
perubahan set poin di
hipotalamus bagian anterior
NO TGL
TGL JAM Dx. Keperawatan TTD
DX TERATASI
03-01-2022 21.30 WIB 1 Pola napas tidak efektif b.d -
imaturitas neurologis d.d dispnea,
RR 60x/menit, SaO2 100%, Terdapat
retraksi otot bantu napas dan score
downe 6
03-01-2022 21.30 WIB 2 Termoregulasi tidak efektif d.d SaO2 -
36,20C, Akral hangat, Suhu
Inkubator 340C dan Bibir klien
tampak kering
Terapeutik:
5. Berikan nutrisi enteral melalui
OGT: ASI perah 8 x 15 cc/24 jam
R/ untuk memenuhi kebutuhan
cakupan kalori dan protein
Kolaborasi:
6. Kolaborasi dengan DPJP tentang
pemberian
TPN : Aminosteril 6% : 0.5
cc/jam
Ca Glukonas maintenance 1 x
1,5 cc
Oral Lacto B 1x1/2 sach,
Oral Ferys syr 1x0,2 cc
.
03-01-2022/ 4 Setelah dilakukan tindakan Observasi
22.00 WIB keperawatan 7 x 24 jam 1. Observasi TTV tiap 2 jam
maka pencegahan infeksi 2. Monitoring respon terhadap
meningkat dengan kriteria pemberian antibiotika : Darah
hasil sebagai berikut : lengkap (Leukosit), CRP, Kultur
1. Suhu 36,5-37,5 R/ Mengetahui bila ada kelainan
2. Kulit teraba hangat secara dini
3. Leukosit 5.000-10.000 Terapeutik:
Pencegahan Infeksi
3. Cuci tangan Five moment
R/ Untuk mengurangi resiko
terjadinya infeksi nosocomial
4. Lakukan semua tindakan dengan
prinsip aseptic baik aseptic secara
medical maupun surgical
R/ Untuk mengurangi resiko
infeksi
Kolaborasi:
5. Kolaborasi pemberian antibiotic
Meropenem 2x60 mg
R/ Untuk menghentikan dan
membunuh kuman penyebab
sepsis
TINDAKAN & EVALUASI
NO.
TGL JAM KODE SOAPIE (R) TTD
DX
03-01- 20.30 I - Hand Over
2022
21.00 4 Mencuci tangan 6 langkah dalam 5 moment
3 Check residu lambung (kosong) Memberikan ASI perah
melalui OGT sebanyak 15 cc : mual (-), muntah (-)
22.00 1.2.4 Memonitor TTV : HR: 147 kpm, SpO2: 100% , RR: 67 kpm ,
SH : 36,2 ℃
24.00 1.2.4 Memonitor TTV : HR: 160 kpm, SpO2: 100% , RR: 60 kpm ,
SH: 37,8 ℃
1.2.4 Memonitor TTV : HR: 150 kpm, SpO2: 95% , RR: 55 kpm , S:
36,5 ℃
04.00 1.2.4 Memonitor TTV : HR: 140 kpm, SpO2: 93% , RR: 60 kpm , S:
36,3 ℃
05.00 3 Oral Lacto B 1x1/2 sach, dan oral Ferys syr 0,2 cc
diberikan an, muntah (-)
06.00 1.2.4 Memonitor TTV : HR: 170 kpm, SpO2: 100 % , RR: 55 kpm ,
S: 36,8 ℃
Susu : x 80 = 56 kkal
E S/O B1 :
Pasien bernapas spontan dengan bantuan O2 Nasal Kanul 0,5
LPM, RR (55-67 x/menit), SpO2 : 93 -100%, terdapat otot
retraksi bantu napas, klien masih tampak sesak
B2 :
Frekuensi nadi pasien (140 – 170 x/menit), Suara Jantung S1
dan S2 tunggal, tidak terdapat suara jantung tambahan, akral
hangat, CRT < 2 detik, dan suhu 36,2-37,8 ℃. balance cairan
klien excess excess 47 cc (Input cairan 196 cc dan output 149
cc.
B3
Kesadaran Compos mentis, menangis suara mulai keras.
B4
klien BAK 5x sehari dengan jumlah 100 cc/24 jam (bercampur
dengan BAB), klien terpasang pampers, warna urine kuning
dan aroma khas ammonia
B5
klien BAB 1x sehari dengan jumlah 60 cc/24 jam, warna feces
kuning konsistensi lembek. Tidak ada muntah, terpasang OGT
dan mendapatkan nutrisi enteral ASI perah 80 cc dalam 24
jam.. Kebutuhan kalori pasien: 135,54 kkal (tercapai 71.79 %)
Kebutuhan Protein: 2,71 gr (tercapai 43,93%)
B6
klien terpasang infus D101/5 NS di tangan kiri lancar 4 cc/jam,
Gerak lemah, skala nyeri 2
P Dx 1 :
Observasi TTV dan SpO2
K/p Weaning pemberian oksigen dengan Nasal Kanul 0,3
LPM
Lanjut injeksi Aminophilin 3x3 mg
DX 2 :
Obs suhu
Lanjutkan pemberian D10 1/5 NS
Bila Suhu tubuh diatas 36 ℃ k/p weaning suhu incubator
0.5-1 °C
Dx 3 :
Obs residu sebelum pemberian minum
Minum bisa di tingkatkan 8 x 15 cc
Infus bias diturunkan D 10 1/5 Ns 3 cc/jam (untuk rumatan
injeksi)
Lanjut inj Ca Glukonas 1x 1,5 cc
Lanjut P/O Lacto B 1x ½ sch
Lanjut P/O Ferys 1x0,2 cc
Dx 4 :
Hand Higiene 5 moment
Jaga personal Higiene, ganti pampers setiap 4 jam/setiap
BAB
Lanjutkan pemberian injeksi Anti Biotik Meropenem 2x60
mg
10.00 1.2.4 Memonitor TTV HR : 171 kpm, SpO2: 98% , RR: 72 kpm ,
SH: 36,0℃
12.00 1.2.4 Memonitor TTV HR : 171 kpm, SpO2: 100% , RR: 63 kpm ,
SH: 36,2℃
13.30 E S/O B1 :
Pasien bernapas spontan tanpa bantuan selang oksigen, RR
(60-72 x/menit), SpO2 99-100%, terdapat otot retraksi bantu
napas, sesak mulai berkurang
B2 :
Frekuensi nadi pasien (163-171 x/menit), Suara Jantung S1 dan
S2 tunggal, tidak terdapat suara jantung tambahan, akral
hangat, CRT <2 detik, dan suhu 36,0-36,30 dalam incubator
care 33.5 ℃
B3 :
Kesadaran compos mentis
B4 :
klien BAK campur BAB dipampers total 45 cc (shift pagi)
B5:
BAB lancer, Asi diberikan sesuai jadwal tidak ada keluhan
muntah. Aminosteril tinggal 6 cc di syringe pump berjalan
lancer 0.5 cc/jam. BB saat ini meningkat 16 % dari BBL
B6 :
klien terpasang infus D10 1/5 NSdi paha bagian bawah sebelah
kanan 4 cc/jam, kulit epidermis pasien tampak mengelupas,
rambut tampak bersih, hidung bersih, Tali pusat belum lepas,
P Dx 1 :
Observasi RR, Nadi, SpO2, Suhu
Berikan oksigen discontinue k/p coba aff Oksigen
DX 2 :
Obs suhu
k/p atur turunkan suhu inkub menjadi 33,0
Dx 3 :
Obs residu sebelum pemberian ASI, post minum boleh
disendawakan
Kalau tidak ada muntah, oleh DPJP boleh diberikan full
minum, infus hanya untuk obat
Terapi lanjut :
Lanjut P/O Lacto B 1x ½ sch
Lanjut P/O Ferys 1x0,2 cc
Lanjut inj Ca Glukonas 1x 1,5 cc
Aminosteril habis stop
Dx 4 :
Mencuci tangan setiap akan dan setelah melakukan
Tindakan
Jaga jangan sampai terjadi ruang popok Ganti pampers
setiap 4 jam
Lanjut injeksi meropenem 2x60 mg s/d hari ke 14