II. Tujuan
1. Mengoptimalkan keadaan pasien pra, intra dan pasca anestesi.
2. Mempertahankan kondisi dan keselamatan pasien selama tidakan
induksi.
3. Peningkatan kualitas pelayanan anestesi pada pediatrik.
Langkah-langkah :
1. Puasakan,lihatprotappuasa.
2. Premedikasi
Bayisampaiumur 1 tahunataubayi / anakdengan BB < 10 kg
hanyadiberikan Sulfas Atropin 0,01 – 0,02 mg kg bb.
Maksimumdosis 0,1 mg secarainduksi (IV)
Anak > 1 tahun selain SA dapat diberikan :
1) Phenergan : 0,5 – 1 mg / kgbb
2) DBP : 0,1 – 0,15 mg / kgbb
3) Pethidin : 1 mg / kgbb
4) Morphin : 0,1 mg / kgbb
5) Fentanil : 0,001 mg / kgbb
3. Induksi
Induksidapatdilakukandenganvolatil agent denganN2O : O2,
menggunakan semi open Jakson Rees.
Pada anak yang terpasang IV line dapat diberikan :
1) Pentotal : 3 – 5 mg / kgbb
2) Ketamin : 1 – 2 mg / kgbb
3) Propofol : 2 – 2,5 mg / kgbb ( tidak direkomendasikan
pada anak < 3 tahun ).
4. Intubasi
Pada neonates dilakukan intubasi sadar, tapi sebelumnya
dilakukan oksigenasi
Dapat difasilitasi dengan pelumpuh otot
1) Succinylcholin : 1 – 2 mg / kgbb
2) Vecuronium : 0,1 mg / kgBB
3) Attracurium : 0,5 mg / kgBB
4) Rocuronium : 0,5 mg / kgBB
5) Pancuronium : 0,06 – 0,08 mg / kgBB
5. Rumatananestesi
Dengan inhalasi Jakson Rees ( Semi Open ), aliran gas anestesi
sebesar 2 -3 kali ventilasi semenit.
Pelumpuh otot dapat diberikan 10 % - 50% dosis intubasi.
6. Pemantauan.
Untuk pemantauan pernafasan, suara jantung, pasang stetoskop
prekordial.
Puls rate BP RR
Premature 140 50 / 30 35 - 80
Infant 140 80 40
Preschool 120 90 30
DIASTOLIC = ⅔ systolic BP
Age ml / kg / hour
4 – 7 days 1 – 2,7
over 7 days 3
over 2 years 2
5 years to adult 1
7. Pemberiancairan
Lihat protap cairan dan transfusi
8. Extubasi
Sebelumnya dapat diberikan reversal bila diperlukan dengan
dosis SA 0,02 mg / kgbb dan prostigmin 0,04 mg / kgbb.
Pada bayi dilakukan extubasi sadar bila : bayi sudah sadar,
anggota badan bergerak – gerak, matter buka, nafas spontan
adequat.
V. Dokumentasi
RSUD dr Soeratno Gemolong Kab. Sragen memberikan gambaran
bahwa penulisan sebagai dokumentasi anestesi pediatrik yang
dilakukan petugas dibukukan dalam Rekam Medis..
VI. Rujukan
1. Marshall S Chung F Assessment of ‘home readiness’ : discharge
criteria and post discharge complication. Current Opinion in
Anesthesiology 1997 ; 10 : 445 - 450
2. PetunjukPraktisAnestesiologi FKUI 2001
3. Jacob R, Saravanan PA, Cote CJ, Thirlwell J. Pyloric
stenosis. Dalam:Understanding Paediatric Anaesthesia. 2008. h
: 210-212.
4. Bell C, Kain ZN. Anesthesia for gastrointestinal disorder. Dala
m: The PediatriAnesthesiaHandbook.Edisi II. 1997. h:250-2