Disusun Oleh :
M. Andhika Buana
Annisa Ilmana Isra
Irena Bangun
Heny Agustien
Nina Karina Batubara
Adelia Florisa
Pembimbing :
Dr. Ade Winata Sp.An.KIC
ANESTESI?
•Hipnosis
•Analgesia
•Relaksasi
Indikasi
Anastesiumum
1.Pada bayi dan dan anak usia muda
2.Pada orang dewasa yang memilih
anestesi umum
3.Pasien gelisah, tidak kooperatif,
disorientasi dengan gangguan jiwa
4Pembedahannya luas atau ekstensif
INDIKASI ANESTESI UMUM
5.Posisi pembedahan seperti miring,
tengkurap, duduk atau litotomi
6.Penderita sakit mental
7.Pembedahan yang berlangsung
lama
8.Pembedahan dimana anestesi lokal
tidak praktis atau tidak memuaskan
9.Riwayat penderita toksik atau alergi
obat anestesi lokal
10.Penderita dengan pengobatan
antikoagulantia
Anestesi Pediatri
•Neonatus
•<3tahun
•>3tahun
Point penting anestesi pediatrik
Anatomi Fisiologis
Farmakologis
Evaluasi Pra Anestesi
• Pemeriksaan fisik
• TB, BB dosis obat, • Pemeriksaan
terapi cairan
• Anamnesis • Kesadaraan umum, Penunjang
• Identitas pasien TD, HR, RR
• Darah rutin
• Riwayat penyakit • Pemeriksaan saluran
• Riwayat obata- napas batuk, • Foto thorax
obatan sputum, tanda
• EKG
• Riwayat operasi dan sumbatan jalan napas
anestesia • Pemeriksaan • Fungsi hati
• Kebiasaan buruh abdomen distensi,
• Fungsi ginjal
massa, asites
• AGDA
Klasifikasi Status Fisik untuk menilai
kebugaran fisik seseorang (ASA)
• Pasien tidak memiliki kelainan organik maupun sistemik selain penyakit yang
ASA 1 akan dioperasi
• Pasien yang memiliki kelainan sistemik ringan sampai dengan sedang selain
penyakit yang akan di operasi. Misalnya : DM terkontrol atau hipertensi
ASA 2
ringan.
• Pasien memiliki kelainan sistemik yang berat selain penyakit yang akan di
operasi, tetapi belum mengancam jiwa. Misalnya : DM tak terkontrol atau
ASA 3
hipertensi tak terkontrol
• Pasien memiliki kelainan sistemik berat yang mengancam jiwa selain penyakit
yang akan di operasi. Misalnya asma bronkial yang berat, gagal jantung
ASA 4
kongestif
• Pasien dalam kondisi yang sangat jelek dimana tindakan anestesi mungkin saja
dapat menyelamatkan tapi resiko kematian tetap jauh lebih besar. Misalnya
ASA 5
operasi pada pasien koma berat
• Pasien yang telah dinyatakan telah mati batang otaknya yang mana organnya
akan diangkat untuk kemudian diberikan sebagai organ donor bagi yang
ASA 6
membutuhkan.
Persiapan Pra Anestesia
1. PUASA
< 12 bulan:
1-3 tahun: atropin >3tahun:
atropin dosis
0,01mg/kgBB, atropin 0,01-0,02
0,001-0,002
dosis minimum mg/kgBB, dosis
mg/kgBB. Dosis
0,1mg iv minimum 0,1mg iv
minimum 0,1mg iv
Anak tenang Dengan kelainan Analgetik
jantung bawaan narkotik usia
• Diazepam peroral
>5tahun
4mg/kgBB, 90 menit • Atropin 0,01-0,02 (jika perlu)
prainduksi mg/kgBB IM
• Diazepam perrektal
• Diazepam perrektal
0,2-0,4mg/kgBB, 30
0,02-0,04mg/kgBB, 3
menit prainduksi • Petidin 1-
menit pra induksi
• Midazolam 0,5- 2mg/kgBB IM
1mg/kgBB perrektal • Morfin intramuskular
0,2mg/kgBB, 45 • Morfin 0,1-0,2
• Chloralhidrat dosis 20-
75mg/kgBB peroral menit prainduksi mg/kgBB IM
Infus
Lokasi: Cairan:
- Dorsum manus
Ukuran jarum: <12 bulan
- Pergelangan dextrose 5% dalam
tangan NaCl 0,225% atau
NaCl 0,45%
Kanul teflon No.
- Dekat mata kaki
20, 22, 24
bagian dalam - >12 bulan
- Kepala (Scalp) dextrose dalam Nacl
0,9% atau RL/RA
Suhu Kamar Operasi
•Inhalasi
•intravena
Intubasi
• Dilakukan dalam keadaan • Tatalaksana berupa
anestesi: – Berikan O2 100% beberapa
– Induksi dengan anestesi menit
inhalasi – Buat posisi kepala dalam posisi
– Tidur cukup dalamanestesi cium “sniffing” dan ekstensi
topikal 1x semprot xylocain sendi atlas
10% – Berikan analgesia topikal 1x
– Beri anestesi inhalasi beberapa semprot xylocaine 10%
menit lagi – Tunggu 2-3 menit (menunggu
– Lakukan laringoskopi intubasi obat mulai bekerja)
– Beberapa kasus: setelah – Lakukan laringoskopi dengan
terinduksiintubasi dapat laringoskop daun lurus dan
dilakukan dengan fasilitas obat segera lakukan intubasi
pelumpuh suksinilcholin
Pipa endotrakea
• Untuk anak <8th tanpa cuff (balon)
• Diameter pipa anak >1th formula: 1/n + 4,5
(n dalam tahun).
Besar diameter untuk neonatus:
Berat badan Umur kehamilan Diameter PET
Prematur 45 40-45 35
Riwayat Kebiasaan
Merokok : disangkal
Minum alkohol : disangkal
Narkotik : disangkal
Olahraga :-
Keadaan Pra Bedah (Follow Up Anestesi 31
Januari 2019)
B1 (Breath)
Airway : Clear JMH : 2 jari
Frekuensi pernafasan : 28 x/i Mallapati :I
Suara pernafasan : Vesikuler Buka mulut : 2 jari
Suara tambahan : (-) Gerak leher : bebas
Riwayat asma/sesak/batuk/alergi : -/-/-/- Gerakan Dada : simetris
Pernapasan cuping hidung :- Maxillofacial injury : -
• B2 (Blood)
• Akral : Hangat
• Tekanan darah :-
• T/V : Cukup
• Temperatur : 36,9oC
• B6 (Bone)
• Fraktur :-
• Luka bakar :-
• Oedem :-
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
Ht : 33,1 % (N : 33-49 %)
Rencana Tindakan
Colostomy closure
Rencana Anestesi
AnestesiUmumdenganEndotrakealTube
Premedikasi:
SA0,1mg,Midazolam0,5mg,Fentanyl20mcg
Induksi:Propofol18mg
Kesimpulan
• Identifikasi Pasien
Midazolam 5 mg/5cc
Dosis : 0,05-0,1 mg/kgBB0,365-0,73 mg
Pemberian : 0,5 mg
Sevoflurane 2% vol %
5. Maintenance (rumatan)
N20/O2: 3L/3L
Perdarahan
Kassa basah : 8 x 10 cc = 80 cc
Kassa ½ basah : 5 x 5 cc = 25 cc
Suction :-
Total : 105 cc
Oup : 50cc
KETERANGAN TAMBAHAN
Di Ruang Pemulihan
Setelah operasi selesai pukul 12.15, sekitar pukul
12.25 pasien dibawa ke recovery room, lalu diberikan
oksigen via nasal canul sebesar 2 liter/menit,
kemudian dilakukan penilaian terhadap tingkat
kesadaran, pada pasien kesadarannya adalah compos
mentis. Dilakukan pemeriksaan tanda-tanda vital
ditemukan Nadi 120x/menit, respirasi 28x/menit dan
saturasi O2 98%
Pasien di observasi di recovery room
.