Untuk memenuhi salah satu tugas stase Keperawtan Medikal Bedah profesional
islami
Dosen Pembimbing:
Oleh.
LAILASARI SABILA
402022132
Minum
Jenis Air putih Air putih
Frekuensi 2x sehari 2x sehari
Jumlah (cc) 400 cc 800 cc
Keluhan Tidak ada Tidak ada
2 Eliminasi
BAB
Frekuensi 1 hari sekali Selama dirawat
belum BAB
Warna Coklat Coklat
Konsistensi Lunak Lunak
Keluhan Tidak ada Tidak ada
BAK
Frekuensi 2 x sehari 2x sehari
Warna Kuning jernih Kuning jernih
Keluhan Tidak ada Tidak ada
3 Istirahat dan tidur
Waktu tidur
o Malam, pukul 21.00-05.00 21.00-04.00
o Siang, pukul 13.00-14.00 14.00-15.00
Lamanya 8 jam 7 jam
Keluhan Tidak ada Sering bangun
karna nyeri
4 Kebiasaan diri
Mandi 2 kali sehari 1 kali sehari
Perawatan kuku 1 kali seminggu Belum sempat
perawatan kuku
Perawatan gigi 2 kali sehari 1 kali sehari
keramas 2 kali seminggu Belum keramas
Keluhan/ Tidak ada Tidak ada
gangguan
D. Pemeriksaan Fisik
1. Tanda-tanda Vital
TD: 140/98 mmHg
Suhu: 36.5 C
Nadi: 112x /menit
Respirasi: 20x / menit
Kesadaran: CM
2. Pemeriksaan Fisik
a. Sistem pernapasan
Pasien tidak mengalami sesak napas, RR 20 x/mnt, suara napas vesikuler, tidak ada
edema, pengembangan paru simetris, tidak ada sumbatan dihidung pasien.
b. Sistem kardiovaskular
TD 140/98 mmHg, N 112 x/mnt, Konjungtiva terlihat merah muda, tidak anemis.
Tidak terdapat peningkatan JVP, tidak terlihat kebiruan pada bagian dada/jantung,
tidak terdapat kardiomegali, saat di perkusi pada daerah lapang jantung terdengar
suara dullness, saat dipalpasi tidak terdapat pulsasi di 4 area katup jantung, bunyi
jantung S1 dan S2 terdengar lub dub. Akral pasien hangat. CRT < 2 detik.Sistem
integument
Kulit pasien agak lembab, berkeringat, tidak ada luka pada kulit, tidak ada edema,
kulit pasien bersih
c. Sistem pencernaan
Pasien selama masuk RS belum BAB, tidak ada asites pada abdomen, pasien
mengeluh nyeri di pinggang kanan dan saat ditekan bertambah nyerinya.
d. Sistem perkemihan
Pasien mengatakan nyeri saat berkemih dan terasa panas, selama di RS pasien baru
2 kali BAK dengan jumlah urine yang tidak terlalu banyak.
e. Sistem Persarafan
• N1 (Olfaktorius): pasien dapat membedakan bau kopi dengan kayu putih.
• N2 (Optikus): pasien mampu membaca papan nama perawat dalam jarak 30 cm
tanpa menggunakan alat bantu.
• N3, N4, N6 (Okulomotoris, Trokhealis, Abdusen): Gerak bola mata ke segala
arah, respon pupil miosis (mengecil)
• N5 (Trigeminus): mata klien berkedip saat diberi pilinan kapas yang diusapkan
pada kelopak mata, klien dapat membedakan sensasi kasar, halus, tajam, dan
tumpul pada area wajah. Reflek mengedip (+).
• N7 (Fasialis): wajah simetris, tidak ada kelumpuhan di muka
• N8 (Auditorius): kemempuan mendengar (+).
• N9 dan N10 (Glosofaringeus): klien tidak dapat menelan dengan baik saat minum
dan makan karena pada saat membuka bibir terasa sakit.
• N11 (Asesorius): klien dapat menoleh ke kanan dan ke kiri dengan normal.
Kekuatan otot sternokleidomastoideus dan trapezius (+).
• N12 (Vagus): klien dapat menggerakan lidahnya ke segala arah dengan bebas.
• Pemeriksaan Tanda Meningeal
- Test kaku kuduk (-)
- Test Brudzinski 1 (+)
e. Sistem musculoskeletal
Pasien dapat menggerakan ektremitas atas kesegala arah tidak ada edema, dan tidak
ada nyeri saat ditekan, kekuatan otot 5/5
Pasien dapat menggerakan ekstremitas bawah namun untuk kaki kanan gerakan
pasien kurang leluasa karena nyeri, dan jika berjalan pun pasien merasa nyeri.
Kekuatan otot 5/5.
E. Riwayat Psikososial Spiritual
a. Data Psikologis
Pasien mengatakan menerima dengan kondisi sakit yang dialaminya, namun pasien
mengatakan cemas walaupun sebelumnya pasien 4 bulan yang lalu telah melakukan
operasi pemasangan DJ stent pasien juga tampak agak gelisah. Pasien mengatakan
ia hanya bisa pasrah dengan kondisinya saat ini.
b. Data Sosial
Dukungan sosial keluarga pada pasien saat sakit baik terlihat dari perhatian yang
diberikan kepada pasien saat dirawat di rumah sakit.
c. Data Spiritual
a. Praktik ibadah saat di rumah
Kegiatan ibadah sholat pasien sebelum sakit dilaksanakan dengan baik dan
tidak pernah terlewat
b. Praktik ibadah saat di rumah sakit
Kegiatan ibadah sholat pasien saat berada di rumah sakit agak terganggu karena
jika banyak bergerak atau duduk pun pasien merasa kesakitan.
F. Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium
Nama pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
Hemoglobin 14.3 g/dL 13 – 18
Leukosit 14560 sel/uL 3800 - 10600
Eritrosit 4.96 juta/uL 4.5 – 6.8
Hematokrit 41.9 % 40 – 52
Trombosit 329000 sel/uL 150000 – 440000
AST 28 U/L 10 – 34
ALT 18 U/L 9 – 43
Ureum 16mg/dL 10 – 50
Kreatinin 0.94 mg/dL 0.9 – 1.15
2. Hasil CT Abdomen
- Nefrolitiasis dekstra diameter 3cm
- Tidak tampak ileus
- Ujung Dj stent setinggi paravertebral lumbal 1-2 kanan dan didalam rongga pelvis
kanan
G. Terapi yang Diberikan
Nama obat Dosis Rute
Ketorolac 3 x 30 ml IV
Ceftriaxone 1 x 2 gr IV
H. Analisa data
Data Etiologi Masalah keperawatan
DS: Batu Ginjal Nyeri Akut
- Pasien
Terpasang DJ Stent dekstra
mengatakan nyeri
di perut kanan Batu ginjal yang belum
dikeluarkan/dihancurkan
bagian bawah dan
jika kencing Hambatan Aliran Urine
pasien merasa
Terjadi Proses Inflamasi
nyeri disertai
dengan rasa Nyeri saat berkemih dan
panas. terasa panas
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
ketorolac
2 Ansietas b.d prosedur Setelah dilakukan tindakan REDUKSI ANSIETAS 1. untuk mengetahui tanda cemas
operasi keperawatan 2 x 24 jam Observasi secara verbal maupun non verbal
diharapkan ansietas berkurang - Monitor tanda ansietas verbal 2. Dengan memahami dan
dengan kriteria hasil : dan non verbal mendengarkan pasien pasien akan
a. Pasien tidak mengeluh Terapeutik merasa lebih nyaman dan tenang
cemas - Pahami situasi yang membuat 3. Agar pasien merasa lebih tenang
b. Kegelisahan pasien ansietas karena ditemani oleh keluarganya
berkurang - Dengarkan dengan penuh 4. Terapi relaksasi agar pasien
c. Tidak tampak tegang perhatian merasa lebih rileks
- Berikan lingkungan yang
nyaman bagi pasien seperti
pengurangan kebisingan dan
lingkungan yang bersih
Edukasi
- Anjurkan keluarga untuk tetap
bersama pasien
- Latih kegiatan untuk
mengurangi ketegangan
misalnya terapi relaksasi napas
dalam
- Jelaskan kepada pasien baik
prosedur atau pun efek setelah
operasi
J. Intervensi Keperawatan
Tanggal/jam DX Implementasi Evaluasi Ttd
14.00 1 - Mengidentifikasi karakteristik, S:
- pasien mengatakan nyeri yang
durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
dirasakan di abdomen kanan bawah
nyeri
seperti ditusuk tusuk, nyerinya hilang
R: pasien mengatakan nyeri yang dirasakan
timbul, akan bertambah parah jika
di abdomen kanan bawah seperti ditusuk
pasien BAK
tusuk, nyerinya hilang timbul, akan
- pasien mengatakan skala nyeri yang
bertambah parah jika pasien BAK
14.10 1 dirasakan 5 (0-10)
- Mengidentifikasi skala nyeri
- setelah diberikan teknik relaksasi
R: pasien mengatakan skala nyeri yang
napas dalam pasien mengatakan lebih
14.15 1 dirasakan 5 (0-10)
rileks, nyerinya berkurang sedikit
- Mengidentifikasi respon nyeri non
- pasien mengatakan ia mengerti cara
verbal
melakukan teknik relaksasi napas
R: pasien sesekali tampak meringis
dalam, dan akan melakukannya jika ia
14.20 1 kesakitan dan lemah
merasa nyerinya timbul lagi
- Mengidentifikasi faktor yang
memperberat dan memperingan
O:
nyeri
R: nyeri akan bertambah jika pasien BAK - pasien masih suka meringis kesakitan
dan terasa panas saat mengeluarkan - pasien tampak lemah
urinenya - TD 135/85 mmHg
15.00 2 - Memonitor tanda ansietas verbal - N 110 x/mnt
dan non verbal - S 36.5
R: pasien mengatakan cemas dengan - RR 20 x/mnt
operasi yang akan dilakukannya, pasien
tampak gelisah, ia mengatakan tidak
S:
mempunya hipertensi namun TD 135/85 - pasien mengatakan cemas dengan
15.15 2 mmHg, dan N 110 x/mnt operasi yang akan dilakukannya
- Dengarkan dengan penuh perhatian - setelah diberikan terapi relaksasi
R: perawat medengarkan pasien dengan pasien mengatakan lebih rileks
seksama, tidak memotong pembicaraan O:
15.30 2 pasien saat pasien menjelaskan keluhan - pasien tampak gelisah
serta sebab akibatnya ia sakit
- Menganjurkan keluarga untuk tetap
bersama pasien
15.45 1 R: pasien diruangan ditemani oleh
keluarganua seorang dan datang bergantian
- Memberikan teknik
nonfarmakologis untuk mengurangi
rasa nyeri relaksasi napas dalam
R: setelah diberikan teknik relaksasi napas
17.00 1
dalam pasien mengatakan lebih rileks,
nyerinya berkurang sedikit
- Mengontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri (mis. Suhu
ruangan, pencahayaan, kebisingan)
R: selama pasien dirawat ruangan cukup
cahaya, kebisingan rendah dan yang
17.15 1
menunggu pasien dilakukan secara
bergantian sehingga pasien tidak terganggu
18.00 1
waktu istirahatnya
- Memfasilitasi istirahat dan tidur
R: pasien sempat tidur 2 jam di siang hari
- Mengajarkan teknik
nonfarmakologis untuk mengurangi
rasa nyeri
R: pasien mengatakan ia mengerti cara
18.15 1
melakukan teknik relaksasi napas dalam,
dan akan melakukannya jika ia merasa
nyerinya timbul lagi
- Memberikan analgetik ketorolac
19.30 2
R: pasien mengatakan nyerinya sudah
lumayan berkurang, skala yang dirasakan
4(0-10
- Melatih kegiatan untuk mengurangi
ketegangan misalnya terapi relaksasi
napas dalam
R: setelah dilakukan terpai relaksasi napas
dalam pasien merasa lebih rileks