Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN

HIPERTENSI

Tugas ini di buat untuk memenuhi salah satu syarat PKK (Praktik Klinik
Keperawatan) dalam jaringan (DARING) mata kuliah keperawatan medikal bedah

Dosen pembimbing : Ady Waluya, S.Kep.Ns,M.Kep

Dibuat Oleh ;

Nama : Putri Audia

NIM : 32722001D19082

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUKABUMI

2021

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN


HIPERTENSI

Pengkajian

Tanggal pengkajian : Kamis 8 juli 2021


Oleh : Putri Audia
1) Identitas Klien
Nama : Ny. E
Umur : 62 Tahun
Jenis Kel. : Perempuan
Alamat : Kp, Tugu
Agama : Islam
No. RM : xxxxxxxx
Dx. Medis :-
Tanggal Masuk RS :-
Tanggal Operasi :-
2) Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. D
Umur : 71 Tahun
Jenis Kel. : Laki - Laki
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Kp, Tugu
Hubungan Dengan Klien : Suami
3) Riwayat Kesehatan Sekarang
a) Keluhan Utama
Klien mengatakan nyeri kepala.
b) Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien mengatakan nyeri, nyeri dirasakan pada bagian depan kepala,
skala nyeri 1-5 (skala nyeri 3), nyeri seperti di tususk-tusuk nyeri
timbul kurang lebih 5 hari yang lalu serta klien mengatakan mempunyai
riwayat hipertensi.
c) Riwayat Kesehatan dahulu
Klien mengatakan dahulunya belum pernah mengalami penyakit
yang sama seperti sekarang,
d) Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga klien mengatakan ada yang pernah mempunyai penyakit yang
sama yaitu ibu dari pasien. Dan juga keluarga dan klien mengatakan
bahwa pernah ada keluarganya yang pernah di rawat di rumah sakit
dengan penyakit yang sama yaitu hipertensi. Dan dari keluarga ada yang
mempunyai penyakit keturunan yaitu hipertensi.

Keterangan:

Klien berusia 62 tahun, klien sudah menikah dan memiliki 8 orang


anak, 5 laki-laki 3 perempuan, anak pertama perempuan kedua laki-laki
ketiga laki-laki keempat perempuan kelima perempuan keenam laki-laki
ketujuh laki-laki kedelapan laki-laki, klien 1 rumah dengan anak ke 6-7 dan
anak ke 1-5 sudah menikah tinggal bersama istri/suaminya masing-masing.
Klien mengatakan dalam anggota keluarganya yaitu ibu dari klien
mempunyai penyakit hipertensi.

4) Riwayat Psikososial
Klien tampak menahan nyeri dan sedikit lemas dengan keadaannya saat ini
5) Riwayat Spiritual
Klien selalu berdoa didalam hati agar segera diberi kesembuhan sehingga
dapat beraktifitas seperti biasanya.
6) Pola Aktifitas Sehari-hari

Jenis Kegiatan Sebelum Selama di RS Keluhan


masuk RS

1. Pola Nutrisi Nasi, Lauk, Bubur, lauk, Tidak ada


a. Makan Sayur 2-3 x 1 Hari keluhan
● Jenis 3 x 1 Hari 1 Porsi Tidak
● Frek 1 Porsi Habis Habis
● Porsi
b. Minum
●Jenis
●Frek Air putih Air putih
●Porsi 6-8x /hari 5-6x /hari
2000cc 1500cc

2. Pola Eliminasi 5-6x/hari 5-6x/hari Tidak ada


a. BAK Kuning jernih Kuning jerning keluhan
●Frek
●Warna
b. BAB
●Frek 1x/hari 1-2/ 2 hari
●Konsitensi Lembek
●Warna kuning

3. Pola Istirahat Tidak ada


a. Tidur Siang 1-2 Jam/Hari Tidak Tidur keluhan.
b. Tidur Malam 7-8 Jam/Hari 6-7 Jam/Hari

4. Pola Hygine Tidak ada


a. Mandi 2x/hari 1x/hari keluhan.
b. Gosok Gigi 2x/hari 2x/hari
c. Keramas Tidak Tentu Tidak tentu

5. Pola Aktivitas Semua aktivitas Semua aktivitas Tidak ada


dilakukan dilakukan keluhan
secara mandiri secara mandiri

7) Haed to toe Persistem

a. Penampilan umum
­ Keadaan umum : pasien duduk di kursi, tampak menahan pusing. TD:
160/100 mmhg, N: 95x/menit, S: 37◦C RR: 21x/menit
­ Tingkat kesadaran : compos mentis GCS 14 E. 4 V. 5 M. 5
­ BB/TB : 57/1,55 IMT __57__ = 23,8 (normal)
1,55X1,55
b. Sistem pernafasan
Inspeksi: hidung simetris, tidak terdapat pernapasan cuping hidung, tidak
terdapat pengeluaran sekret pada hidung.
Palpasi: tidak terdapat nyeri tekan pada hidung, sinus frontalis maupun
maksilaris
Perkusi: tidak terdapat bunyi resonan pada permukaan paru
Auskultasi: bunyi nafas vesikuler tidak ada bunyi tambahan.
c. Sistem kardiovaskuler
Inspeksi: wajah tidak pucat, konjungtiva merah muda, bibir merah muda
Palpasi: CRT kembali dalam 2 detik. Kehangatan ektremitas atas dan
bawah kiri kanan merata, tidak ada edema, varises di ektremitas atas dan
bawah,
Perkusi: jantung dultnes, tidak ada pembengkakan jantung
Auskultasi: terdengar suara jantung s1 dan s2 tidak ada suara tambahan.
d. Sistem pencernaan
1. mulut dan kerongkongan
bentuk : bibir simetris berwarna merah muda, mukosa bibir lembab,
tidak ada stomatitis, gusi tidak bengkak, jumlah gigi lengkap, tidak ada
karies gigi,
2. abdomen
Inspeksi: bentuk normal, warna kulit sawo matang dsan tidak terdapat
luka.
Palpasi: tidak teraba benjolan, tidak terdapat nyeri tekan. Tidak ada
pembesaran hepar
Perkusi: terdapat bunyi timpani,
Auskultasi: bising usus terdengar 10x/menit,
3. anus
Tidak terdapat hemoroid
e. Sistem persyarafan
1. kesadaran: GCS 14 (E4, V5, M5)
2. status mental klien tidak terganggu
3. tidak terlihat tremor dan kejang pada klien
4. reflek patella normal
f. Sistem panca indra
1. sistem penglihatan
bentuk mata simetris, pupil isokor3/3, reflek cahaya mata +/+, sklera
tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis kiri dan kanan, ketajaman
penglihatan klien dapat membaca papan nama perawat dalam jarak 30
cm.

2. Sistem pendengaran:
Klien dapat mendengar dengan baik, terbukti klien dapat menjawab
pertanyaan dari perawat dengan baik.
3. Pengecapan dan penciuman
Klien dapat membedakan bau minyak kayu putih dan parpum perawat
dan fungsi penciuman klien masih baik.
4. Perabaan
Turgor kulit baik, klien dapat membedakan panas dan dingin.
g. Sistem perkemihan
ginjal tidak teraba membesar, tidak ada nyeri tekan dan tidak ada nyeri saat
perkusi. Kandung kemih teraba kosong dan tidak terdapat nyeri tekan.
h. Sistem integumen
warna kulit sawo matrang, turgor kulit normal elastis, pertumbuhan bulu
merata dan tidak ditemukan edema.
i. Sistem endokrin
tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran kelenjar
getah bening dan tidak ada massa serta tidak ada keluhan.
j. Sistem muskuloskeletal
1. Ektremitas atas
Panjang ektremitas kiri dan kanan simetris, Tonus otot baik, ROM
mampu pleksi, ekstensi, abduksi, adduksi kiri dan kanan akral teraba
hangat kiri dan kanan
2. Ektremitas bawah
Panjang ektremitas kiri dan kanan simetris, Tonus otot baik, ROM
mampu pleksi, ekstensi, abduksi, adduksi, rotasi kiri dan kanan akral
teraba hangat. CRT kembali dalam 2 detik
3. Kekuatan otot
Ektremitas atas kiri dan kanan, ektremitas bawah kiri dan kanan.
t6 t6

t6 t6

k. Sistem reproduksi
1. Genetalia
klien mengatakan genitalia bersih, tidak terdapat varises, benjolan dan
tidak ada nyeri di daerah genitalia klien.
8) Pemeriksaan Penunjang
1) Hasil Pemeriksaan Labolatorium (tidak dilakukan pemeriksaan
laboratorium)
2) Terapi farmakologi (klien mengatakan bila sakit timbul meminum obat
warung)
3) Analisa Data

No Data Etiologi Masalah

1. DS : Hipertensi Nyeri

-Klien mengatakan nyeri Kerusakan vaskuler
pada bagian kepala depan pembuluh darah
karena mempunyai ↓
riwayat hipertensi. Perubahan struktur
-Klien mengatakan nyeri ↓
seperti ditusuk-tusuk. Penyumbatan pembuluh
darah
-Klien mengatakan nyeri ↓
saat beraktivitas dan Vasokontriksi
kadang-kadang saat ↓
beristirahat. Gangguan sirkulasi
-Klien mengatakan tidak ↓
nyaman saat nyeri terasa. pembuluh darah
-Klien mengatakan hanya ↓
tidur 3-4 jam pada malam Koroner
hari ↓
Iskemia miokard
DO :

- Klien tampak menahan
Nyeri
nyeri
-Klien tanpak sedikit
lemas
-Klien tanpak skala nyeri
3
-TTV
TD :160/100 mmHg
N :95 x/i
RR :21 x/i
S :37 ˚C

2. DS : Hipertensi Ansietas

-Klien mengatakan Perubahan situiasi
khawatir denga keadaan ↓
penyakit yang sekarang. Informasi yang minim

DO:
-Klien tanpak Defisiensi pengetahuan
bertanya-tanya seputar ansietas
penyakitnya.
-klien tanpak
kebingungan.

4.1.2 Diagnosis Keperawatan


1. Nyeri akut b.d peningkatan vaskuler serebral dan iskemia
2. Ansietas b.d informasi yang minim
4.1.3 Rencana Keperawatan
Nama : Ny.E
Umur : 65 Tahun
No RM : xxxxxxxxx
Tanggal pengkajian : Jumat, 09 Juli 2021
Ruangan :-
Dx Medis :-

No Diagnose Perencanaan
Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
1. Nyeri akut b.d Tupan: 1. Observasi TTV 1. Untuk memantau
peningkatan Setelah dilakukan 2. Catat perkembangan keadaan umum
tekanan tindakan tingkat nyeri pasien
vaskuler keperawatan 3x24 3. Anjurkan pada klien 2. Mengetahui reaksi
serebral dan jam nyeri kepala untuk mengurangi pemberian obat
iskemia dapat teratasi aktivitas yang berat apakah ada
dan menambah waktu perubahan
Tupen: istirahat penurunan tingkat
Setelah dilakukan 4. Massage area kepala nyeri
tindakan dan leher 3. Menghindari
keperawatan 5. Kolaborasikan dengan stimulus nyeri dan
selama 1x24 jam dokter jika ada meningkatkan rasa
nyeri kepala dapat keluhan dan tindakan nyaman
teratasi nyeri tidak berhasil 4. Meningkatkan
Dengan kriteria relaksasi dan
hasil: menurunkan
­ Mampu ketegangan otot
mengontrol 5. Untuk mengatasi
nyeri nyeri jika nyeri
­ Skala neri tidak berkurang
berkurang
2. Ansietas b.d Tupan: 1. Kaji penyebab cemas 1. Untuk mengetahui
informasi yang Setelah dilakukan 2. Berikan pendidikan seberapa jauh
minim tindakan kesehatan tentang tingkat kecemasan
keperawatan penyakit hipertensi klien.
selam 3x24 jam 2. Untuk menambah
ansietas dapat pengetahuan
terasi pasien.
Tupen:
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 1x24 jam
ansietas dapat
teratasi dengan
kriteria hasil
­ Cemas
berkurang
­ Klien mengerti
dengan
penyakit
hipertensi
STRATEGI PELAKSANAAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN
HIPERTENSI

Tugas ini di buat untuk memenuhi salah satu syarat PKK (Praktik Klinik
Keperawatan) dalam jaringan (DARING) mata kuliah keperawatan medikal bedah

Dosen pembimbing : Ady Waluya, S.Kep.Ns,M.Kep

Dibuat Oleh ;

Nama : Putri Audia

NIM : 32722001D19082

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUKABUMI

2021
STRATEGI PELAKSANAAN
HIPERTENSI
A. Proses Keperawatan
1) Kondisi klien
- Data subjektif:
Klien mengatakan khawatir denga keadaan penyakit yang sekarang
- Data objektif:
Klien tanpak bertanya-tanya seputar penyakitnya.
klien tanpak kebingungan.
2) Diagnosa keparawatan
- Ansietas b.d informasi yang minim
3) Tujuan Umum
- Setelah dilakukan pendidikan kesehatan mengenai hipertensi selama 30
menit,diharapkan keluarda dapat mengenal penyakit hipertensi dengan
tujuan tekanan darah batas normal dan tidak ada hipertensi.
- Tujuan Khusus
1. Memahami pengertian hipertensi
2. Memahami dan mengenal tanda gejala hipertensi
3. Memahami penyebab hipertensi
4. Memahami diet hipertensi
5. Memahami dan melakukan pencegahan hipertensi
4) Tindakan keperawatan
Memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga, khususnya Ny. E
mengenai hipertensi
B. Strategi Keperawatan
a. Orientasi
Salam Terapeutik
“ Assalamualaikum Ny. E Selamat pagi (sambil mengulurkan tangan)
perkenalkan nama saya perawat Putri , panggil saja saya putri. Saya
mahasiswa Stikes Kota Sukabumi”
Evaluasi/Validasi
“Bagaimana perasaan ibu hari ini? Hari ini saya akan melakukan
kunjungan pada keluarga ibu, apakah benar ini dengan keluarga Ny. E?”
b. Kontrak
“Biklah ibu hari ini saya akan memberikan pendidikan kesehatan
mengenai pengertian hipertensi atau yang biasa disebut darah tinggi,
tujuannya agar ibu dan keluarga dapat mengenal dan mencegah penyakit
hipertensi. Saya meminta waktunya sebentar kurang lebih 30 menit untuk
berdiskusi mengenai hipertensi. Tempanya bagaimana kalau disini saja ya
Bu Pak?”
c. Kerja
“ Sebelumnya ibu apakah tahu apa itu hipertensi? Apa penyebabnya?
Bagaimana tanda dan gejalanya? Bagaimana diet hipertensi? Dan
bagaimana pencegahannya?
(Menjelaskan Materi)
1. Memahami pengertian hipertensi
Hipertensi adalah istilah medis dari penyakit tekanan darah tinggi.
Kondisi ini dapat mengakibatkan berbagai komplikasi kesehatan yang
membahayakan nyawa sekaligus meningkatkan risiko terjadinya penyakit
jantung, stroke, bahkan kematian.
Tekanan darah bisa diartikan sebagai kekuatan yang diberikan oleh
sirkulasi darah terhadap dinding arteri tubuh, yaitu pembuluh darah utama
yang berada dalam tubuh. Besarnya tekanan ini bergantung pada resistensi
pembuluh darah dan seberapa keras jantung bekerja. Semakin banyak
darah yang dipompa oleh jantung dan semakin sempit pembuluh darah
arteri, maka tekanan darah akan semakin tinggi.
2. Memahami dan mengenal tanda gejala hipertensi
Seseorang yang mengidap hipertensi akan merasakan beberapa gejala yang
timbul, antara lain:

● Lemas
● Sakit kepala
● Masalah penglihatan;
● Nyeri dada;
● Sesak napas;
● Aritmia; dan
● Adanya darah dalam urine

3. Memahami penyebab hipertensi


1. Hipertensi Primer
Sering kali, penyebab terjadinya hipertensi pada kebanyakan orang
dewasa tidak diketahui. Hipertensi primer cenderung berkembang
secara bertahap selama bertahun-tahun.
2. Hipertensi Sekunder
Sering kali, penyebab terjadinya hipertensi pada kebanyakan orang
dewasa tidak diketahui. Hipertensi primer cenderung berkembang
secara bertahap selama bertahun-tahun.
● Obstruktif sleep apnea (OSA)
● Masalah ginjal.
● Tumor kelenjar adrenal.
● Masalah tiroid.
● Cacat bawaan di pembuluh darah
● Obat-obatan, seperti pil KB, obat flu, dekongestan, obat penghilang
rasa sakit yang dijual bebas. 
● Obat-obatan terlarang.

4. Memahami diet hipertensi


DASH merupakan singkatan dari Dietary Approaches to Stop Hypertension.
Diet ini menekankan pada pola makan rendah garam namun tetap
mengandung nutrisi seimbang, sehingga tidak hanya mampu mencegah
hipertensi saja, tapi juga mengurangi risiko terkena penyakit lain seperti
 jantung, stroke, diabetes, osteoporosis, batu ginjal, dan kanker.
● Mengatur Diet Dash
1. Sayuran minimal 45 porsi perhari
2. Beras dan gandum minimal 45 porsi perhari
3. Buah-buahan minimal 4-5 porsi perhari
4. Daging ayam dan ikan minimal 2 porsi perhari
5. Kacabg-kacangan dan biji-bijian maksimal 2-3 perhari
6. Lemak dan minyak maksimal 2-3 porsi perhari
7. Produk susu rendah lemak maksimal 2-3 perhari
8. Makanan manis maksimal 5 porsi perminggu
5. Memahami dan melakukan pencegahan hipertensi
Pencegahan dan Pengendalian Hipertensi
Risiko untuk mengidap hipertensi dapat dikurangi dengan :

● Mengurangi konsumsi garam (jangan melebihi 1 sendok teh per


hari)
● Melakukan aktivitas fisik teratur (seperti jalan kaki 3 km/ olahraga 
30 menit per hari minimal 5x/minggu)
● Tidak merokok dan menghindari asap rokok
● Diet dengan Gizi Seimbang
● Mempertahankan berat badan ideal
● Menghindari minum alkohol

C. Terminasi
1. Evaluasi
Subjektif: “ Bagaimana perasaan ibu setelah saya memberikan penjelesan
mengenai hipertensi, apakah ibu sudah mengerti dengan penjelasan yang
sudah saya berikan?”
Objektif : “Apakah ibu bisa mengulang kembali yang telah saya jelaskan!
Atau ibu masih ingin bertanya?”
2. Tindak lanjut
- “Baiklah setelah ibu dan bapak mendapat materi ini, saya harap
dapat menjaga makanan yang akan di konsumsi, jangan terlalu
banyak mengadung garam supaya tekanan darah ibu dapat normal”
3. Kontrak waktu
- “Baiklah ibu bapak untuk pertemuan kali ini dicukupkan sekian.
Kemudian untuk pertemuan berikutnya :
- Topik: Diet Hipertensi
- Waktu: jumat, 10 Juli 2021 Pukul 10. 00 WIB
- Tempat: R umah Ny. E
- ”bagaimana apakah ibu dan bapak bersedia ? Baiklha semoga
diskusi ini bermanfaan untuk kita semua, sampai bertemu di hari
selanjutnya, saya akhiri wassalamualaikum WR.WB”

Anda mungkin juga menyukai