Oleh :
....................................................... ..................................................
NIP. .............................................. NIM. .....................
PEMBIMBING AKADEMI
.......................................................
NIP. ..............................................
FORMAT PENGKAJIAN
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
I. PENGKAJIAN :
A. IDENTITAS KLIEN DAN KELUARGA :
Inisial Klien : Tn. S
Umur : 50 Thn
Jenis Kelamin : Laki - laki
Agama : Islam
Pendidikan :-
Pekerjaan :-
Status : Kawin
Golongan Darah :-
Inisial Informan : Ny. M
Hubungan Keluarga : Istri
Umur : 49 Thn
Alamat : Pandanwangi
Pekerjaan :-
Tanggal MRS / Pukul : 2 Februari 2021 / 08.30
Tanggal Pengkajian / : 2 Februari 2021 / 08.30
Pukul
Pasien datang ke klinik dengan keluhan mual, muntah 1x, batuk kering setiap makan,
panas selama 5 hari.
Porsi makan 1 porsi habis sekali makan 1 porsi habis sekali makan
(porsi klinik)
c. Pola Eliminasi
KETERANGAN SEBELUM SAKIT SAAT SAKIT
Frekuensi BAK 3x sehari 2x sehari
Pancaran Kuat Kuat
Jumlah setiap BAK ± 200 cc ± 300 cc
Bau, Warna Kuning jernih Bau obat, warna kuning
Perasaan setelah BAK Merasa lega Merasa lega
Total produksi urine ± 600 cc ± 400 cc
Mampu merasakan/meraba
Ideal diri Jika sakit segera berobat Selama badan terasa sehat
namun jika dirasa sudah ingin segera pulang
sembuh tidak ke rumah walaupun
sakit/klinik
Harga diri Harga diri baik, mampu Menerima semua tindakan
berinteraksi dengan orang yang dilakukan perawat
lain
Peran diri Sebagai kepala keluarga Peran sebagai kepala
keluarga terganggu
Laki-laki:
- Sirkumsisi sudah sirkumsisi
- Mimpi basah sudah mimpi basah
- Penggunaan alat kontrasepsi (jenis, -
lama, keluhan)
- Orientasi seks tidak menyimpang
- Keluhan dalam hubungan seksual tidak ada keluhan
j. Pola penanggulangan stress/mekanisme koping
KETERANGAN SEBELUM SAKIT SAAT SAKIT
Mekanisme koping yang biasa Beraktivitas dan Lemas, kurang
digunakan klien saat menghadapi menghibur diri dirumah semangat beraktivitas
masalah/konflik/stress/kecemasa
n
Pengambilan keputusan Sendiri Dibantu keluarga
(sendiri/dibantu)
Adakah perubahan dalam 6 bulan -
terakhir
A. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan / penampilan / kesan / umum klien :
.Pasien tampak lemas, terpasang infus di tangan sebelah kanan, cemas karena perasaan mual,
memakai selimut
2. Tanda-tanda vital :
- Suhu Tubuh : 38oC
- Denyut Nadi : 110 kali / menit
- Tekanan Darah : 150/80 mmHg
- Respirasi : 26 kali / menit
- TB / BB : 168 cm / 54 kg
- SpO2 : 98 %
3. Pemeriksaan Fisik :
a. Kepala Dan Leher :
Kepala : simetris, tidak ada luka, tidak ada benjolan
……………………………………………………………
……………….………….
……………………………………………………………
…….……………………. ……
Rambut : rapi, bersih, hitam sedikit beruban, tidak kotor
……………………………………………………………
……………….………….
……………………………………………………………
…….……………………. ……
Wajah :simetris, tidak terdapat odema
……………………………………………………………
……………….………….
……………………………………………………………
…….……………………. ……
Mata
Palpebra : tidak terdapat edema
Conjungtiva : tidak anemis
Sclera : tidak ikterik
Cornea&refleks kornea : jernih
Pupil & refleks cahaya : isokor
Fungsi otot : dapat mengikuti gerakan
TIO, visus :N
Hidung
Warna, kesimetrisan, : Simetris, tidak sianosis, tidak ada deformitas
deformitas …………………………………………………………:
Pernafasan cuping hidung : Tidak ada edema
: Tidak ada sekret
Obstruksi, sekret
: Tidak ada perubahan suara afasia
Perubahan suara, afasia, : Tidak ada dysfonia ………………….………….
dysfonia …………………………
Telinga
Inspeksi : Bersih
Telinga luar, MAE : Tidak terdapat edema
Sekret : Tidak terdapat sekret
Palpasi : Tidak ada edema
Nyeri tekan telinga dan : Tidak terdapat nyeri
tulang mastoid :-
Mulut : Mukosa bibir kering, pucat
Gigi Geligi : Tidak terdapat karang gigi, berwarna kuning
Faring : Tidak dikaji
Tonsil : Tidak dikaji
Leher
JVP : Tidak dikaji
Thyroid : Tidak dikaji
Trachea : Tidak dikaji
d. Pemeriksaan Paru :
Inspeksi
Bentuk thoraks, : Normal Chest
struktur, : Simetris
Pergerakan dinding dada, : Simetris
Stridor : Tidak terdapat suara tambahan / stridor
Palpasi
Nyeri tekan, tactile Tidak ada nyeri tekan
fremitus
Perkusi
Suara perkusi : Tidak dikaji
Batas paru hepar : Tidak dikaji
Auskultasi
Vocal fremitus, Suara : ada suara nafas tambahan, suara trakeal normal E >
nafas (trakeal, bronkhial, I, suara bronkiofaskuler normal E < I
bronkovesikular)
Suara tambahan (rhonci, : Tidak terdapat suara tambahan seperti rhonci, wheezing,
wheezing, rales) rales.
e. Pemeriksaan Jantung :
Inspeksi
Ictus cordis Tidak Nampak
Palpasi
Ictus cordis : Teraba di ICS V Mid Clavicula Sinistra
Heart rate (bandingkan : 84x/ menit
dg nadi)
Thrill (+) / (-) :-
Perkusi
Batas atas : Tidak terkaji
Batas kanan : Tidak terkaji
Batas kiri : Tidak terkaji
Batas bawah : Tidak terkaji
Auskultasi
A S1: tunggal/split, S2: tunggal/split, S3 .... S4 .... Murmur ....
P S1: tunggal/split, S2: tunggal/split, S3 .... S4 .... Murmur ....
T S1: tunggal/split, S2: tunggal/split, S3 .... S4 .... Murmur ....
M S1: tunggal/split, S2: tunggal/split, S3 .... S4 .... Murmur ....
f. Pemeriksaan Abdomen :
Inspeksi
Bentuk : flat (datar)
Bayangan vena : tidak terlihat bayangan vena
Benjolan / massa : tidak terlihat benjolan
Auskultasi
Peristaltik usus : tidak dikaji
Bruit aorta/a renal/a : tidak dikaji
femoralis
Perkusi
Suara perkusi abdomen : tidak dikaji
Perkusi ginjal : tidak dikaji
Ascites (+)/(-)
Palpasi
Tanda nyeri : tidak ada nyeri tekan pada abdomen
Massa : tidak terdapat benjolan
Hidrasi kulit : hidrasi kulit lembab
Hepar : tidak dikaji
Lien : tidak dikaji
Kekuatan Otot :
KIRI KANAN
O/1/2/3/4/5 O/1/2/3/4/5
O/1/2/3/4/5 O/1/2/3/4/5
i. Pemeriksaan Neurologi :
G.C.S
Orientasi : Pasien dapat menyebut nama serta alamatnya
Memori : Pasien dapat mengingat saat ditanya ulang
Bicara : Pasien dapat berbicara dengan lancar
Nervus I Pasien dapat menebak bau minyak kayu putih
Tes Refleks :
Fisiologis
- Patella :+
- Biceps :+
- Triseps :+
- Brachioradialis :+
- Tendon Achilles :+
Patologis
- Babinski :-
- Chadock :-
- Openheim :-
:-
- Gonda
:-
- Shneffer :-
- Meningeal Sign
B. DATA PENUNJANG
1. Laboratorium
NO JENIS PEMERIKSAAN HASIL PEMERIKSAAN NILAI NORMAL
1 Hemoglobin 14,2 P: 13,0 – 18,0 g/dl
L: 14,0 – 18,0 g/dl
2 Leukosit 2.760 3.500 – 10.000 cmm
3 Eritrosit 5,10 P: 3,0 – 6,0 juta/cmm
L: 4,5 – 6,5 juta/cmm
4 LED 22 P: 0 – 17/ jam
L: 0 – 15/ jam
5 Hematokrit 44 P: 35 – 47 %
L: 40 – 54%
6 Trombosit 86.000 150.000 – 450.000
7 diffcount 0 / 0 / 0 / 81 / 10 / 9 1-2/0-1/3-5/4-62/23-25/3-7
2. Radiologi
Tidak ada pemeriksaan radiologi
D. DIAGNOSA MEDIS
Dengue Hemorrhagic Fever ( DHF)
ANALISA DATA
NO DATA PENYEBAB MASALAH
1 DS: Mual muntah Kekurangan volume cairan
pasien mengatakan mual
dan muntah.
DO:
Pasien tampak lemah
Akral teraba hangat
CRT <2 detik
Turgor kulit menurun
Membran mukosa pucat
bibir kering
DO:
K/U cukup
N : 110 x/m
S : 38oC
RR: 26 x/m
Akral panas
Kulit memerah
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. kekurangan volume cairan berhubungan dengan asupan cairan kurang ditandai dengan
mual muntah, turgor kulit menurun, CRT <2 detik
2. Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit (veremia) ditandai dengan suhu tubuh
meningkat di atas rentang normal, akral hangat, kulit memerah
3.
4.
02 04
2 Hipertermi berhubungan dengan februari februari
proses penyakit (viremia ) 2021 2021
INTERVENSI KEPERAWATAN
2.
2.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
NO DX HARI / TANGGAL
KEP 02 februari 2021 03 februari 2021 04 februari 2021
1. S: S: S:
pasien mengatakan mual pasien mengatakan mual pasien mengatakan tidak
muntah, sering haus muntah, mual muntah, tidak haus
O: O: O:
Membran mukosa pucat Membran mukosa lembab Membran mukosa lembab
Bibir kering Bibir lembab Bibir lembab
Turgor kulit menurun Turgor kulit menurun Turgor kulit elastis
Kulit kering Kulit kering Kulit lembab
Mual muntah Mual muntah Tidak mual muntah
O: O: O:
N : 110 x/m N : 84 x/m N : 84 x/m
S : 38oC S : 36,4oC S : 36oC
RR: 26 x/m RR: 22 x/m RR: 22 x/m
Akral teraba panas Akral teraba hangat Akral teraba hangat
Kulit memerah Kulit tidak memerah Kulit tidak memerah
A :tujuan tercapai
P : hentikan intervensi
2. S :
Hipertermi pasien mengatakan tubuh sudah tidak panas
behubungan
dengan proses
penyakit O:
(viremia) N : 84 x/m
S : 36,4oC
RR: 22 x/m
Kulit tidak memerah
Akral teraba hangat
A : tujuan tercapai
P : hentikan intervensi