Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN CHRONIC KIDNEY

DISEASE (CKD) DI PAVILIUN BOUGENVILLE RSU dr. H. KOESNADI


BONDOWOSO

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN

Dosen Pembimbing: Ns. Jon Hafan Sutawardana M.Kep, Sp.Kep.MB

Oleh :
Fahmi Wildana
NIM 202310101169

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN


TEKNOLOGI
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2023
LEMBAR PENGESAHAN
Tugas Laporan Pendahuluan
“ASUHAN KEPERAWATAN CKD”

Laporan Aplikasi Klinis Keperawatan yang disusun oleh:


Fahmi Wildana
NIM 202310101169

Telah disetujui untuk dikumpulkan pada:

Hari/Tanggal :

Laporan pendahuluan ini dikerjakan dan disusun dengan pemikiran sendiri, bukan
hasil jiplakan atau produksi ulang dari laporan pendahuluan yang telah ada.

Jember, 18 Januari 2023


Penulis,

Fahmi Wildana
NIM 202310101169

Mengetahui,
CI Bugenville Dosen Pembimbing

Ns. Efie Mindaryati, S.kep Ns. Jon Hafan Sutawardana M.Kep, Sp.Kep.MB.
I. Identitas Klien

Nama : Ny. M No. RM : xx-xx-1-36


Umur : 27 Pekerjaan : Buruh
Jenis Kelamin : Laki-laki Status Perkawinan : Kawin
Agama : Islam Tanggal MRS : 06 Januari 2023
Pendidikan :- Tanggal Pengkajian : 10 Januari 2023
Alamat : Suger Lor Bondowoso Sumber Informasi : Pasien

II. Riwayat Kesehatan


1. Diagnosa Medik
Chronis Kidney Disease
2. Keluhan Utama
Sesak, Perut membesar dan kaki bengkak
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Klien datang ke RSUD dr. H. Koesnadi 14 januari 2023 dengan keluhan
Sesak, Perut membesar dan kaki bengkak sejak seminggu yang lalu. Klien
juga mengatakan bahwa sejak seminggu yang lalu sudah mulai susah
berjalan yang hingga akhirnya tidak mampu berjalan saat di bawa kerumah
sakit.
4. Riwayat Kesehatan Terdahulu
Hipertensi
5. Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak memiliki riwayat penyakit
III. Pengkajian Keperawatan
1. Persepsis kesehatan & pemeliharaan kesehatan
Saat pasien mengalami sakit, pasien akan mengunjungi fasyankes terdekat
untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan.
Interpretasi :
Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan pasien baik
2. Pola nutrisi/Metabolik (ABCD) (saat sebelum sakit dan saat dirumah
sakit)
Antropometeri
BB : -
TB : -
IMT : -
- Biomedical sign :
SGOT : 10.3 U/I
SGPT : 4.2 U/I
Interpretasi :
Hasil pemeriksaan SGOT dan SGPT pasien tinggi.
- Clinical Sign :
-
Interpretasi :
-
3. Pola eliminasi : (saat sebelum sakit dan saat di rumah sakit)
BAK Sebelum Sakit SAAT di Rumah Sakit
Frekuensi 1-2 kali/hari >3 kali/hari
Jumlah - -
Warna Kuning pekat Kuning Pekat
Bau Bau khas urine (pesing) Bau khas urine (pesing)
Karakter Pekat Pekat
BJ - -
Alat bantu - -
Kemandirian Mandiri Dibantu
Lainnya - -

BAB Sebelum Sakit SAAT di Rumah Sakit


Frekuensi < 3 Kali sehari >3 Kali sehari
Jumlah - -
Warna Kuning kecoklatan Kuning
Bau Bau khas feses Bau khas feses
Karakter Padat Cair
BJ - -
Alat bantu - -
Kemandirian Mandiri Dibantu
Lainnya - -

4. Pola aktivitas & latihan (saat sebelum sakit dan saat di rumah sakit)
c.1. Aktivitas harian (Activity Daily Living)
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4
Makan / minum V
Toileting V
Berpakaian V
Mobilitas di tempat tidur V
Berpindah V
Ambulasi / ROM V
Ket: 0: tergantung total, 1: dibantu petugas dan alat, 2: dibantu
petugas, 3: dibantu alat, 4: mandiri
Interpretasi :
Terdapat masalah dalam aktivitas kesehariannya
Status Oksigenasi :
Nilai SpO2 pasien normal yaitu 100
Fungsi kardiovaskuler :
Denyut nadi pasien 80x/menit
5. Pola tidur & istirahat (saat sebelum sakit dan saat di rumah sakit)
Istirahat dan Tidur Sebelum Sakit Saat di Rumah Sakit
Durasi 6-8 jam per hari Tidak sampai 6 jam
Gangguan tidur Tidak ada Ada
Keadaan bangun tidur Segar Lemah
Lainnya - -

6. Pola kognitif & perseptual


Fungsi Kognitif dan Memori :
Klien dapat menjawab pertanyaan yang diajukan tepat, namun sedikit
kurang jelas akibat oksigen yang terpasang
Fungsi dan keadaan indera :
Klien mengatakan tidak ada gangguan dalam panca indera seperti
fungsi penglihatan, pendengaran, perabaan, penciuman, dan
pengecapan.
Interpretasi : Tidak terdapat gangguan pada pola kognitif dan perseptual
klien
7. Pola persepsi diri
Gambaran Umum:
Klien merasakan cemas dengan keadaan kesehatannya, klien merasa
tidak nyaman karena harus terus berbaring dan tidak dapat melakukan
aktivitas seperti biasanya.
Identitas diri :
Pasien merupakan dalam kategori dewasa
Harga diri :
pasien percaya bahwa dirinya akan segera sembuh sehingga dapat
segera melakukan aktivitas sehari-hari
Ideal Diri :
pasien ingin segera sembuh dan dapat melakukan aktivitas seperti
biasanya Peran Diri :
Ny. M menyadari bahwa beliau merupakan pasien yang sedang
melakukan perawatan dirumah sakit dengan keluhan yang dirasakan.
Interpretasi :
Pasien tidak mengalami kesulitan dalam mengekspresikan gambaran,
identitas, ideal, harga diri serta peran diri hal tersebut dikarenakan pasien
mempercayai bahwa dapat segera sembuh ketika melakukan perawatan
dirumah sakit dan dibantu motivasi dari keluarga yang membuat Ny.M
tidak mengalami kehilangan pola presepsi dalam diri
8. Pola seksualitas & reproduksi
Pola seksualitas
Pasien memiliki hubungan yang baik dengan suami
Fungsi reproduksi
Klien belum memiliki keturunan
Interpretasi :
Terdapat gangguan pada reproduksi klien
9. Pola peran & hubungan

Saat ini klien tengah dijaga oleh suaminya

Interpretasi :
Hubungan pasien dengan keluarga baik
IV. Pemeriksaaan Fisik
Keadaan Umum: Compos mentis
Composmentis, GCS E4V5M6 (15), pasien tampak lemah
Tanda vital:
- Tekanan Darah : 110/70 mm/Hg
- Nadi : 80 X/mnt
- RR : 20 X/mnt
- Suhu : 37,3 °C
Pengkajian Fisik Head to toe (Inspeksi, Palpasi, Perkusi, Auskultasi)
1. Kepala
Inspeksi: warna rambut hitam, kepala simetris, tidak ada lesi.
Palpasi: tidak ada nyeri tekan, tidak terdapat benjolan
2. Mata
Tidak ada lesi, warna pupil hitam, konjungtiva tidak anemis, tidak ada
kelainan mata, sklera tidak ikterik
3. Telinga
Simetris, bersih, tidak terdapat lesi, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
benjolan
4. Hidung
Berukuran normal, bersih, tidak terlihat adanya lesi, memakai alat bantu
pernapasan
5. Mulut
Mulut kering, tidak ada lesi, tidak gangguan menelan, bau amonia
6. Leher
Tidak ada pembengkakan vena jugularis, tidak ada lesi, tidak ada
pembengkakan kelenjar tiroid
7. Dada
Jantung
Inspeksi : bentuk dada simetris
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : sonor
Auskultasi : terdengar S1 (lub) dan S2 (dub), tidak ada bunyi tambahan
Paru
Inspeksi : tidak terlihat retraksi dada
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan dan benjolan

Perkusi : sonor pada lapang paru


Auskultasi : suara vesikuler, tidak terdapat suara tambahan wheezing (-
), ronkhi (-)
8. Abdomen
Inspeksi : tidak terlihat adanya asites, tidak ada lesi
Auskultasi : bising usus
Perkusi : suara timpani
Palpasi : turgor kulit kurang elastis
9. Urogenital
Tidak terpasang kateter
10. Ekstremitas
Ekstremitas atas
Tidak ditemukan adanya luka, jejas, maupun lesi, tidak terdapat varises,
sendi normal, terdapat nyeri tekan
Ekstremitas bawah
Tidak ditemukan adanya luka, jejas, maupun lesi, tidak terdapat varises,
sendi normal, terdapat nyeri tekan, gerakan aktif, ditemukan adanya
edema
11. Kulit dan Kuku
Keadaan kulit kering, CRT< 2 detik, kuku panjang sedikit kotor
12. Keadaan lokal
V. Terapi
NO Jenis Terapi Farmako dinamika dan farmako Dosis dan rute Indikasi dan kontra Indikasi Efek samping Implikasi
kinetik pemberian Keperawatan
1 Infus NaCl 0.9 merupakan larutan steril yang 500cc (IV) 14 Kontra Indikasi : NaCl juga hiperglikemia (kadar gula Pemenuhan
digunakan untuk injeksi intravena. dapat menimbulkan darah lebih tinggi dari
% tpm kontraindikasi jika digunakan nilai normal), iritasi lokal, kebutuhan
Biasanya obat ini digunakan dalam oleh orang-orang yang memiliki anuria (tubuh tidak cairan pasien
pengobatan dehidrasi isotonik kondisi kesehatan tertentu mampu memproduksi
seperti orang dengan riwayat urine), oliguria (jumlah
ekstraseluler, deplesi natrium, dan asidosis akibat penggunaan
urine yang keluar sedikit),
sebagai pelarut sediaan injeksi natrium klorida dan retensi
cairan seperti hipernatremia, kolaps sirkulasi,
hipokalemia, dan gagal jantung. tromboflebitis (peradangan
pada pembuluh darah
Indikasi : dehidrasi berat, vena), edema
syok hipovolemia, alkalosis (pembengkakan pada
metabolik yang disertai anggota tubuh yang terjadi
kehilangan cairan, dan karena penimbunan cairan
deplesi natrium ringan di dalam jaringan),
hipokalemia (kekurangan
kalium dalam darah),
hipomagnesemia (kadar
magnesium dalam tubuh
rendah), hipofosfatemia
(kadar fosfat yang terlalu
tinggi dalam darah)

2 Syringe pump sediaan obat generik yang digunakan 2,2 cc/jam Kontra Indikasi : Efek samping yang Mengendalikan
sebagai perawatan jangka pendek - Pasien dengan stenosis
nicardipine mungkin terjadi selama kadar gula
aorta lanjut.
untuk mengatasi hipertensi. - Angina tidak stabil, syok pengunaan Apidra, antara darah pasien
Nicardipine bekerja dengan cara kardiogenik
lain hipoglikemia (kadar diabetes
- Serangan angina akut
relaksasi otot polos pembuluh darah
gula darah rendah) dan melitus
koroner dan vasodilatasi koroner. Indikasi : terapi krisis
reaksi anafilaksis (suatu
Nicardipine generik tersedia dalam hipertensi. Obat ini juga
kadang digunakan untuk reaksi alergi berat yang
bentuk sediaan injeksi.. terapi stroke iskemik akut,
hipertensi perioperatif, dan terjadi secara tiba-tiba dan
preeklampsia berat bila
antihipertensi intravena lain dapat menyebabkan
seperti labetalol tidak tersedia kematian).
3 Injeksi Ranitidin adalah obat yang 2x50 Mg Kontra Indikasi: Sakit kepala, Sakit perut mengatasi
digunakan untuk mengobati gejala Hipersensitivitas kandungan atau perut kembung, Mual
Ranitidin obat. Riwayat porifiria akut. asam lambung
atau penyakit yang berkaitan atau muntah, Diare,
dengan produksi asam lambung Gangguan fungsi paru-paru. Sembelit, Gejala flu, berlebih dan
berlebih. Beberapa kondisi yang Gangguan irama jantung seperti demam, sakit
Indikasi: tukak lambung dan keluhan yang
dapat ditangani dengan ranitidin tenggorokan, atau pilek
adalah tukak lambung, penyakit tukak duodenum, tukak (biasanya pada anak) mengikutinya
maag, penyakit asam lambung lambung dan duodenum yang
(GERD), dan sindrom Zollinger- terkait dengan AINS, lesi
Ellison. lambung dan duodenum,
regimen eradikasi H. pylori
pada tukak peptik, refluks
esofagitis, Sindrom Zollinger
Ellison.
4 Transfusi PRC Transfusi PRC terutama 1 Koff/hr Kontra Indikasi: menyebabkan tubuh Pemenuhan
Kontraindikasi umum
diperlukan untuk pasien anemia, kelebihan cairan, sehingga komponen
pemberian transfusi adalah
termasuk anemia yang disebabkan hipersensitivitas terhadap terjadi penumpukan cairan dalam darah
produk komponen darah yang
oleh kehamilan dan melahirkan. di organ atau jaringan
diberikan
Orang-orang yang baru pulih dari tubuh.
Indikasi: kadar Hb < 7 g/dl,
operasi tertentu, korban
terutama pada anemia akut.
Transfusi dapat ditunda jika
kecelakaan, dan yang memiliki pasien asimptomatik atau
penyakitnya memiliki terapi
kelainan darah seperti thalasemia
spesifik lain, maka batas
dan leukemia juga membutuhkan kadar Hb yang lebih rendah
dapat diterima.
sumbangan sel darah merah dari
donor.
VI. Pemeriksaan Penunjang & Laboratorium
No Jenis pemeriksaan Nilai normal (rujukan) Hasil
(hari/tanggal)
nilai Satuan Tgl: 9-01-2023 Tgl: Tgl:
1 Hemoglobin 11.7-15.5 g/dl 6.1
(HGB)
2 Eritrosit (RBC) 4,4-5,9 x10 2,37
6/ul
3 MCV 80,0-100,0 fL 78.6

4 MCH 27,0-34,0 pg 25.9


5 MCHC 32,0-36,0 g/dl 33,0
6 RDW 11,0-16,0 % 18,6
7 Leukosit (WBC) 3,6-11.0 10^3/ 8.11
uL
8 Trombosit Ribu/ 203
mm3
9 MPV fL 9,90
10 SGOT (AST) 0-37 U/L 10.3
11 SGPT (ALT) 0-42 U/L 4.2
12 Creatinin 0,62-1,10 Mg/dl 13-85
13 Urea 0.45-0.75 Mg/dl 263

Bondowoso, 11 Januari 2023


Pengambil Data

(Fahmi Wildana)
NIM 202310101169
VII. Analisa Data
NO DATA PENUNJANG ETIOLOGI MASALAH
1 DS: Peningkatan Na Gangguan
- Klien mengeluh sesak & H20 Pertukaran Gas
- Mengeluh pusing
DO: CES meningkat
- Pola napas abnormal Tekanan kapiler
- RR; 22 naik
- Nadi 85
- SpO2: 98 Volume
interstisial naik
Edema paru

Gangguan
pertukaran gas
2 DS: COP menurun Nyeri Akut
- Klien mengeluh nyeri pada Suplai O2
beberapa bagian tubuh
DO: jaringan
- Tampak meringis menurun
- Bersikap protektif pada lokasi
nyeri Metabolisme
anaerob

Asam laktat
meningkat

Fatique nyeri
sendi

Nyeri akut
3 DS: Nausea
- Mengeluh mual
- Merasa ingin muntah
- Tidak berminat makan
DO:
- Pola napas abnormal
4 DS: Sindrom uremia Defisit Nutrisi
- Nafsu makan menurun
- Klien mengatakan cepat Anoreksia mual
kenyang setelah makan muntah
DO:
- Membran mukosa pucat Intake turun
- Sariawan
- Rambut rontok Defisit nutrisi
- Diare
5 DS: Cairan yang Gangguan
- Mengeluh sulit mengerakkan menumpuk di Mobilitas Fisik
ektremitas beberapa bagian
- Nyeri saat bergerak tubuh
- Enggan melakukan pergerakan
DO: Bengkak pada
- Rentang gerak (ROM) menurun ektremitas
bawah

Gangguan
Mobilitas Fisik
6 DS: - Gangguan Pola
- Mengeluh sulit tidur Tidur
DO:

VIII. Diagnosa Keperawatan


No Diagnosa Tanggal Keterangan
Perumusan
1 Gangguan pertukan gas b.d 17-01-2023
ketidakseimbangan ventilasi-
perfusi d.d Klien mengeluh
sesak, Mengeluh pusing, dan
Pola napas abnormal

2 Defisit Nutrisi b.d 17-01-2023


ketidakmampuan mengabsorbsi
nutrien d.d Nafsu makan
menurun, Klien mengatakan
cepat kenyang setelah makan,
Membran mukosa pucat,
Sariawan, Rambut rontok, Diare
3 Gangguan mobilitas fisik b.d 17-01-2023
perubahan metabolisme d.d
Mengeluh sulit mengerakkan
ektremitas, Nyeri saat bergerak,
Enggan melakukan pergerakan,
Rentang gerak (ROM) menurun
IX. Perencanaan Keperawatan
No Diagnosa (Dx) Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
1 Gangguan Setelah diberikan asuhan Pemantauan Respirasi: - Mengatasi masalah sesak
pertukan gas b.d keperawatan selama 1x24 Observasi napas yang dialami klien
ketidakseimbangan jam, diharapkan pertukaran - Monitor frekuensi, irama, kedalaman dan - Memantau perkembangan
ventilasi- perfusi gas meningkat dengan : upaya napas Monitor pola napas (seperti pernapasan klien
d.d Klien 1. Dispnea menurun bradipnea, takipnea, hiperventilasi, Kussmaul, - Memastikan pernapasan klien
mengeluh sesak, 2. Napas cuping hidung Cheyne-Stokes, Biot, ataksik) terus membaik
Mengeluh pusing, menurun - Monitor kemampuan batuk efektif Monitor - Mengetahu kesimetrisan
dan Pola napas 3. SPO2 membaik adanya produksi sputum ekspansi
abnormal - Monitor adanya sumbatan jalan napas paru
- Palpasi kesimetrisan ekspansi
Terapeutik
- Atur interval pemantauan respirasi sesuai
kondisi pasien
Dokumentasikan hasil pemantauan
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
- Informasikan hasil pemantauan, jika perlu
Terapi Oksigen
Observasi
- Monitor kecepatan cairan oksigen
- Monitor posisi alat terapi oksigen
- Monitor aliran oksigen secara periodik dan
pastikan fraksi yang diberikan cukup Monitor
efektifitas terapi oksigen (mis, oksimetri,
analisa gas darah), jika perlu Monitor
kemampuan melepaskan oksigen saat makan
- Monitor tanda-tanda hipoventilasi Monitor
tanda dan gejala toksikasi oksigen dan
atelektasis
- Monitor tingkat kecemasan akibat terapi
oksigen Monitor integritas mukosa hidung
akibat pemasangan oksigen
Terapeutik
- Bersihkan sekret pada mulut, hidung dan
trakea, jika perlu Pertahankan kepatenan jalan
napas
- Siapkan dan atur peralatan pemberian oksigen
Berikan oksigen tambahan, jika perlu
- Tetap berikan oksigen saat pasien
ditransportasi -Gunakan perangkat oksigen
yang sesuai dengan tingkat mobilitas pasien
Edukasi
- Ajarkan pasien dan keluarga cara
menggunakan oksigen di rumah
2 Defisit Nutrisi b.d Setelah diberikan asuhan Manajemen Nutrisi: - Mengetahui alergi dan
ketidakmampuan keperawatan selama 1x24 Observasi intoleransi makanan
mengabsorbsi jam, diharapkan kontrol - Identifikasi alergi dan intoleransi makanan - Mengetahui makanan yang
nutrien d.d Nafsu membaik dengan : - Identifikasi makanan yang disukai disukai
makan menurun, 1. Perasaan cepet - Monitor hasil pemeriksaan laboratorium - Mengetahui cara oral hygiene
Klien mengatakan kenyang menurun Terapeutik - Menganjurkan posisi yang
cepat kenyang 2. Nafsu makan - Berikan makanan tinggi serat untuk mencegah nyaman
setelah makan, membaik konstipasi
Membran mukosa 3. Porsi makan yang Edukasi
pucat, Sariawan, dihabiskan meningkat - Anjurkan posisi duduk, jika mampu
Rambut rontok, diprogramkan
Diare - Ajarkan diet yang Kolaborasi
Kolaborasi
- pemberian medikasi sebelum makan (mis.
pereda nyeri, antiemetik), jika
- perlu
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan jenis nutrien yang
dibutuhkan, jika perlu
3 Gangguan Setelah diberikan asuhan Perawatan Tirah Baring: - Menghindari resiko jatuh
mobilitas fisik b.d keperawatan selama 1x24 Observasi - Mempercepat penyembuhan
perubahan jam, diharapkan pola tidur - Monitor Kondisi Kulit Mengetahui kondisi kulit
metabolisme d.d membaik dengan : - Monitor komplikasi tirah abring - Mengetahui posisi yang
Mengeluh sulit - Kekuatan otot meningkat Terapeutik nyaman
mengerakkan - Gerakan terbatas menurun - Posisikan senyaman mungkin - Mempertahankan lingkungan
ektremitas, Nyeri - Kelemahan fisik menurun - Pertahankan sprei tetap kering, bersih dan nyaman
saat bergerak, - Pergerakan ekstremitas tidak kusut
Enggan melakukan - Perthankan kebersihan klien
pergerakan,
X. Implementasi Keperawatan
Waktu/Tanggal Implementasi Evaluasi Paraf
dan Jam
18-01-2023/16.00 Dx I. Gangguan Petukaran Gas S:
- Klien mengatakan
masih merasa sesak
O:
Alat bantu pernapasan
masih terpasang
RR: 23, SPO2: 100,
TD: 128/96, Nadi: 87
A:
Masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan tindakan
pemantauan respirasi
dan terapi oksigen
18-01-2023/16.00 Dx II. Defisit Nutrisi S:
- Tidak ada alergi dan makanan Klien mengatakan
intoleren yang mengandung fosfor sudah mulai makan
dan sodium dengan rutin meski
- Menyukai sayuran sedikit
O:
Makan belum
dihabiskan
A:
Masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan tindakan
manajemen nutrisi
18-01-2023/16.00 Dx III. Gangguan Mobilitas Fisik S:
- Kulit kering Klien mengatakan
- Klien nyaman dengan posisi semi masih susah tidur
fowler O:
- Sprei kering, bersih, dan tidak A:
kusut Masalah belum teratasi
- Klien sudah menjaga kebersihan P:
diri Lanjutkan tindakan
-

XI. Catatan Perkembangan


Waktu/Tanggal Evaluasi Paraf
dan Jam
11-01- DX I : Gangguan Pertukaran Gas
2023/14.00 S:
Klien mengatakan masih merasa sesak
O:
Alat bantu pernapasan masih terpasang
RR: 23, SPO2: 100, TD: 128/96, Nadi: 87
A:
Masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan tindakan pemantauan respirasi dan terapi oksigen
11-01- DX II : Defisit Nutrisi
2023/14.00 S:
Klien mengatakan sudah mulai makan dengan rutin meski sedikit
O:
Makan belum dihabiskan
A:
Masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan tindakan manajemen nutrisi
11-01- DX III : Gangguan Mobilitas Fisik
2023/14.00 S:
Klien mengatakan masih nyeri dan tidak kuat mengangkan kaki
yang bengkak
O:
Terdapat bengkak pada kaki dan kulit terlihat kering
A:
Masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan tindakan tirah baring

Anda mungkin juga menyukai