oleh:
Widhi Cahya K, S.Kep
NIM 202311101181
Mengetahui, Mahasiswa,
Pembimbing Akademik
I. Identitas Klien
Nama : Tn.AW No. RM : Tidak terkaji
Umur : 44 tahun Pekerjaan : Swasta
Jenis : Laki-laki Status Perkawinan : Kawin
Kelamin
Agama : Islam Tanggal MRS : 02 Februari 2020
Pendidikan : Strata 1 Tanggal : 02 Februari 2020
Pengkajian
Alamat : Krajan 2/1 Ngampin Sumber Informasi : Studi kasus
Ambarawa, Kab
Semarang
- Biomedical sign :
Hasil Laboratorium didapatkan hasil Leukosit 13500 Sel/dl, Eusionfil 0,003
103/mikro m3 , Ureum 83 Mg/dl, Kreatinin 4,07 Mg/dl, Glukosa Puasa 178
Mg/dl, Glukosa 2 Jam PP 183 Mg/dl, Asam Urat 11,67 Mg/dl
- Clinical Sign :
Nyeri punggung, retensi urin, tidak dapat BAB, paraparese inferiror,
parahipoestesia inferior
BAB
- Frekuensi : tidak dapat BAB
- Jumlah :-
- Konsistensi :-
- Warna : -
- Bau :-
- Karakter :-
- BJ :-
- Alat Bantu :-
- Kemandirian :-
- Lain :-
5. Pola tidur & istirahat (saat sebelum sakit dan saat di rumah sakit)
Durasi : -
Gangguan tidur : -
Keadaan bangun tidur : -
Lain-lain : -
Interpretasi :
Pola tidur tidak terkaji
Interpretasi :
Tanda-tanda vital pasien dalam keadaan normal
V. Terapi
Farmako
dinamik Dosis dan Indikasi dan
Efek implikasi
NO jenis terapi dan rute Kontra
samping keperawatan
farmako pemberian Indikasi
kinetik
1 Asering Farmakoki 20 Tpm Kontraindik Nyeri perut Melakukan
netik dan Diberikan asi kepada Mual intervensi
farmakodin melalui IV ibu hamil Muntah kolaboratif
amik Diare memberikan
Pusing konsumsi
Mengantuk obat untuk
Sakit kepala mengatasi
nyeri pada
pasien
Pengambil Data,
1. Nyeri Akut (D.0077) Setelah diberikan tindakan keperawatan (I.08238) Manajemen Nyeri Observasi
selama 1x24 jam, diharapkan (I.08066) 1. Identifikasi karateristik nyeri (lokasi , frekuensi,
Tingkat Nyeri berkurang dengan kriteria kualitas, intensitas nyeri dan skala nyeri)
hasil: 2. Identifikasi faktor yang dapat memperberat nyri
Terapeutik
Indikator Awal Akhir
3. Kontrol lingkungan meliputi cahaya dan suhu
Keluhan Nyeri 2 4
4. Berikan teknin non farkmakologis dalam
Meringis 3 4 penanganan nyeri seperti relaksasi nafas dalam
Gelisah 2 4 Edukasi
5. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri.
Sikap Protektif 2 4
6. Jelaskan strategi meredakan nyeri Kolaborasi
7. Kolaborasikan pemberian analgesik sesuai
Keterangan: 1=Meningkat, 2=Cukup dengan dosis
meningkat, 3=Sedang, 4=Cukup Menurun,
5=Menurun
2 Gangguan mobilitas Setelah dilakukan perawatan sebanyak 3x 24 jam (I.06171) Dukungan Ambulasi
fisik (D.0054) diharapkan (L.05042) mobilitas fisik pasien bisa
Observasi
teratasi dengan kriteria hasil :
1. Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
Indikator Skor Skor
saat ini tujuan 2. Identifikasi toleransi fisik pergerakan Terapeutik
Pergerakan ekstermitas 1 3 3. Fasilitasi melakukan pergerakan
Kekuatan otot 1 3 4. Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam
Rentang gerak (ROM) 1 3 meningkatkan pergerakan
5. Instruksikan klien atau keluarga cara melakukan
Keterangan: 1=Menurun, 2=Cukup menurun, latihan ROM aktif/ pasif Edukasi
3=Sedang, 4=Cukup meningkat, 5=Meningkat.
6. Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
7. Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan
(misalnya duduk di tempat tidur, duduk di sisi
tempat tidur)
3 Gangguan integritas Setelah dilakukan perawatan sebanyak 3x 24 jam (I.11353) Perawatan Integritas Kulit
kulit/jaringan diharapkan (L.14125) integritas kulit/jaringan
Observasi
(D.0129) pasien bisa teratasi dengan kriteria hasil :
1. Monitor karakteristik luka (drainase, warna,
Indikator skor skor
saat ini tujuan ukuran, bau)
kerusakan jaringan 1 5 2. Monitor tanda-tanda infeksi Terapeutik
3. Lepaskan balutan plster secara perlahan
Keterangan: 1=Meningkat, 2=Cukup meningkat, 4. Bersihkan luka dengan cairan Nacl
3=Sedang, 4=Cukup Menurun, 5=Menurun
5. Lakukan perawatan luka dengan teknik steril dan
aseptik
4 Inkontinensia urin Setelah dilakukan perawatan sebanyak 3x 24 jam Perawatan kateter urine (1.04164)
refleks (D.0003) diharapkan (L.04036) Kontinensia Urine pada
Observasi
pasien bisa teratasi dengan kriteria hasil :
1. Monitor kepatenan kateter urine
Indikator skor saat skor 2. Monitor tanda dan gejala infeksi saluran kemih
ini tujuan 3. Menitor input dan output cairan
Distensi kandung 1 5 Terapeutik
kemih 4. Lakukan perawatan perineal
Residu voume urine 1 5 5. Kosongkan kantung urine jika kantung urine telah terisi
setelah berkemih setengahnya
6. Pastikan kantung urine diletakkan dibawah ketinggian
kandung kemih dan tidak dilantai
Keterangan: 1=Meningkat, 2=Cukup meningkat,
3=Sedang, 4=Cukup Menurun, 5=Menurun
5 Gangguan citra Setelah dilakukan perawatan sebanyak 1x 24 jam Promosi citra tubuh (1.09305)
tubuh (D.0083) diharapkan (L.09067) citra tubuh pada pasien Observasi
bisa teratasi dengan kriteria hasil : 1. Monitor frekuensi pernyataan kritik terhadap diri
sendiri
Indikator skor skor
2. Identifikasi harapan citra tubuh berdasarkan tahap
saat ini tujuan
perkembangan
Verbalisasi perasan 1 5
negatif pada bagian tubuh Terapeutik
3. Diskusikan perubahan tubuh dan fungsinya
Fokus pada bagian tubuh 1 5 4. Diskusikan kondisi stres yang mempengaruhi citra
Menyentuh bagian tubuh 1 5 tubuh
TTV :
TD : 130/70 mmHg
N : 90x/menit
RR : 22x/menit
Suhu : 36,50C
A: Masalah Nyeri Akut sudah teratasi
P: Lanjutkan intervensi mandiri
2 Sabtu/03 Gangguan 1. Pergerakan pasien terganggu karena S :
April 2021 Mobilitas cidera spinal 1. Pasien mengatakan terasa
Fisik nyaman saat dibantu
2. Pasien kooperatif saat dibantu untuk mobilisasi oleh perawat
melakukan pergerakan 2. Keluarga pasien mengatakan
sudah bisa membantu pasien
3. Keluarga kooperatif saat diajak untuk
dalam melakukan mobilisasi
membantu pasien untuk menginkatkan sederhana pada pasien
pergerakan O:
4. Keluarga dilatih bagaimana cara 1. Keluarga pasien tampak
kooperatif
melakukan latihan ROM aktif/pasif
TTV :
5. Pasien kooperatif saat diedukasi terkait Suhu : 38,20C
prosedur mobilisasi selama di rumah
A : Gangguan mobilitas fisik teratasi
sakit
P :Lanjutkan Intervensi tambahan
6. Keluarga telah mengerti bagaimana 1. Pantau mobilitas fisik pasien
membantu pasien untuk mobilisasi
sederhana setelah diajarkan cara
mobilisasi sederhana (duduk di tempat
tidur, duduk di sisi tempat tidur)