I. Identitas Klien
Nama : An. H No. RM : 10.06.14
Umur : 17 tahun Pekerjaan : Pelajar
Jenis : Laki-laki Status Perkawinan : Belum Kawin
Kelamin
Agama : Islam Tanggal MRS : 17 November 2015
Pendidikan : SMK Tanggal Pengkajian : 23 November 2015
Alamat : Tamansari Sumber Informasi : Keluarga dan pasien,
Bondowoso rekam medis pasien
Genogram:
Ket: : laki-laki
: perempuan
: pasien
X : meninggal
: tinggal serumah
3. Pola eliminasi:
Sebelum MRS:
BAK
- Frekuensi : tidak terkaji
- Jumlah : 700cc/ 6 jam
- Warna : kuning jernih
- Bau : bau khas
- Karakter : tidak terkaji
- BJ : tidak terkaji
- Alat Bantu : pasien mampu BAK mandiri
- Kemandirian : mandiri
- Lain :-
BAB
- Frekuensi : 1 kali/ hari
- Konsistensi : padat
- Warna : kuning
- Bau : bau khas
- Karakter : tidak terkaji
- BJ : tidak terkaji
- Alat Bantu : tidak menggunakan alat bantu
- Kemandirian : mandiri
- Lain :-
Saat MRS:
BAK
- Frekuensi : tidak terkaji
- Jumlah : 500cc/ 6 jam
- Warna : kuning jernih
- Bau : bau khas
- Karakter : tidak terkaji
- BJ : tidak terkaji
- Alat Bantu : pasien mandiri
- Kemandirian : mandiri
- Lain :-
BAB
- Frekuensi : 1 kali/ hari
- Konsistensi : padat
- Warna : kuning
- Bau : bau khas
- Karakter : tidak terkaji
- BJ : tidak terkaji
- Alat Bantu : tidak menggunakan alat bantu
- Kemandirian : mandiri
- Lain :-
Interpretasi :
Hasil penghitungan balance cairan :
Input= output+ IWL
Injeksi obat+ cairan infus/6 jam+ minum= 500cc+ (15x65)
1500 ml= 1475 ml
Pola eliminasi pasien tidak mengalami gangguan, batas toleransi
keseimbangan cairan yaitu 200-500 cc
4. Pola aktivitas & latihan
Sebelum MRS :
Pasien mengatakan bahwa ia masih sekolah kelas 2 SMK
Saat MRS:
Pasien mengatakan pasien tidak melakukan kegiatan apapun di rumah
sakit
Status Oksigenasi :
Nafas tidak spontan, tidak ada retraksi dada, ronchi-, wheezing-, cuping
hidung -
Fungsi kardiovaskuler :
Tidak ada oedema, clubing finger-, CRT < 2 detik , sianosis -, konjungtiva
anemis -,
Terapi oksigen :
Pasien tidak terpasang oksigen
Interpretasi : Fungsi kardio pulmonal pasien baik
Interpretasi :
Tanda-tanda vital pasien dalam batas normal.
Pengkajian Fisik (Inspeksi, Palpasi, Perkusi, Auskultasi)
1. Kepala
Kepala simetris, terdapat balutan luka bekas operasi, rambut pasien
dipangkas sampai gundul karena operasi kepala.
2. Mata
Sclera putih, konjungtiva merah muda, tidak ada nyeri tekan
3. Telinga
Bagian telinga kanan dan kiri bersih, tidak ada kelainan bentuk, tidak ada
nyeri tekan serta pendengaran normal, bentuk kanan dan kiri simetris,
tidak ada luka atau perdarahan.
4. Hidung
Tidak terdapat kelainan bentuk, bersih, tidak terdapat lesi maupun jejas,
tidak ada nyeri tekan
5. Mulut
Mukosa bibir kering, warna coklat, bibir simetris, tidak terdapat nyeri
tekan, tidak terdapat luka, gigi bersih.
6. Leher
Tidak ada pembesaran JVP, tidak ada nyeri tekan, tidak ada odema
7. Dada
Paru:
I : Dada pasien terlihat simetris, tidak ada jejas maupun lesi, iktus kordis
tidak nampak
P : Ketika diperkusi sonor di bagian kiri dan sonor pada bagian kanan
P : Pengembangan paru kanan kiri sama
A : Suara nafas vesikuler
Jantung:
I : Tidak ada jejas
P : Tidak ada nyeri tekan, teraba iktus kordis ICS V
P : Pekak
A : Lup dup, S1 S2 tunggal
8. Abdomen
I : Simetris kanan kiri, tidak ada jaringan parut,
A : Terdengar bising usus 9x per menit
P : Terdengar hipertimpani di setiap lapang perut
P : terdapat nyeri tekan
9. Urogenital
I : tidak terpasang cateter
P : tidak ada nyeri tekan
10. Ekstremitas
D S
5 5
5 5
I : Bentuk simetris, jumlah lengkap tangan maupun kaki dan panjangnya
sama
P : Tidak ada odem pada kaki, tidak terdapat kripitasi, CRT < 2 detik
a. Injeksi obat
1. ceftriaxone 2x1 gr
2. ranitidin 2x1 ampul
3. OMZ 1x1
4. antrain 3x1 ampul
5. Piracetam 3x3 gr
6. kutain 3x1
7. transamin 3x1
8. Infus Ringer Laktat dan asering
Dengan rumus: jumlah kebutuhan pasien X faktor tetes/ jam (menit) =
500cc X 20/6 (360)= 20 tetes per menit
kelemahan pada
nervus
penurunan
kemampuan otot
mengunyah atau
menelan
anoreksia, mual
muntah
defisit perawatan
diri
hipoksia serebri
infark jaringan
otak
kelemahan pada
nervus
penurunan pada
nervus 2
pembedahan
tengkorak di meja
operasi
terpapar
lingkungan luar
DIAGNOSA KEPERAWATAN
A: masalah
keperawatan
ketidakefektifan
perfusi jaringan
serebral teratasi
sebagian
P: lanjutkan
intervensi
nomor
1,2,3,4,5,6
A: masalah
keperawatan
ketidakefektifan
perfusi jaringan
serebral teratasi
sebagian
P: lanjutkan
intervensi
nomor
1,2,3,4,5,6
O: pasien
tampak tidak
menghabiskan
makanannya.
Pasien tampak
lemah tanpa
tenaga. Pasien
hanya
menghabiskan
seperempat
porsi makan,
hanya dimakan
nasinya saja tapi
sedikit kira-kira
2 sendok
A: masalah
keperawatan
nutrisi kurang
dari kebutuhan
tubuh belum
teratasi
P: lanjutkan
intervensi 1,2,3
O: pasien
tampak tidak
menghabiskan
makanannya.
Pasien tampak
lemah tanpa
tenaga. Pasien
hanya
menghabiskan
seperempat
porsi makan.
A: masalah
keperawatan
nutrisi kurang
dari kebutuhan
tubuh belum
teratasi
P: lanjutkan
intervensi 1,2,3
Rabu, 25 NIC: Rabu, 25
November 1. Mengkaji adanya alergi makanan November 2015
2015 pada pasi, pasien tidak alergi pukul 10.00
terhadap makanan apapun WIB
08.00 2. Melakukan kolaborasi dengan ahli S: Keluarga
gizi untuk menentukan jumlah kalori pasien
dan nutrisi yang dibutuhkan pasien mengatakan
3. Memberikan anjuran kepada pasien bahwa pasien
09.30 bahwa diet yang dimakan sudah mau
mengandung tinggi serat untuk makan, makanan
mencegah konstipasi dihabiskan
4. Memberikan dischard planning setengah porsi
yaitu istirahat dan tidak banyak
aktivitas terlebih dahulu, rutin O: pasien
kontrol sesuai jadwal yang sudah tampak tidak
diberikan, makan yang cukup untuk menghabiskan
menunjang nutrisi pasien makanannya.
Pasien sudah
mau makan
lebih banyak
daripada
kemarin
A: masalah
keperawatan
nutrisi kurang
dari kebutuhan
tubuh teratasi
P: hentikan
intervensi
DIAGNOSA: Defisit perawatan diri: makan, mandi, berpakaian, toileting
berhubungan dengan kerusakan neurovaskuler dan tirah baring lama
WAKTU IMPLEMENTASI PARAF EVALUASI
Senin, 23 1. Memonitor kebutuhan Selasa, 24 November
November pasien untuk alat-alat 2015
2015 bantu untuk kebersihan Pukul 07.00 WIB
diri, berpakaian, berhias, S: pasien mengatakan
21.00 toileting dan makan. bahwa badannya masih
2. Memberikan bantuan lemas
sampai pasien mampu O: pasien tampak
21.30 secara utuh untuk dibantu ketika ke toilet
melakukan self-care. dan dalam perawatan
3. Menganjurkan pasien diri misal seka badan
untuk melakukan secara A: masalah
mandiri, tapi beri bantuan keperawatan defisit
ketika pasien tidak mampu perawatan diri teratasi
melakukannya. sebagian
4. Mengajarkan pasien/ P: lanjutkan intervensi
keluarga untuk mendorong 1,2,3,4
kemandirian, untuk
memberikan bantuan
hanya jika pasien tidak
mampu untuk
melakukannya.