Anda di halaman 1dari 6

PROPOSAL TERAPI BERMAIN PADA ANAK

TERAPI BERMAIN ULAR TANGGA PADA ANAK USIA SEKOLAH


DI RUANGAN ANAK AKUT RSUP.DR. M. DJAMIL PADANG

Oleh:
PUTRI AULIA RAHMAH
203110145
2A

PEMBIMBING AKADEMIK PEMBIMBING KLINIK

Ns. Zolla Amely Ilda,S.Kep,M.Kep Ns. Mimi Agusti,S.Kep

PRODI D - III KEPERAWATAN PADANG


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI PADANG
2021/2022
PROPOSAL TERAPI BERMAIN PADA ANAK
TERAPI BERMAIN ULAR TANGGA PADA ANAK USIA SEKOLAH
DI RUANGAN ANAK AKUT RSUP.DR. M. DJAMIL PADANG

A. PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Perawatan di rumah sakit merupakan pengalaman yang penuh dengan hal baru:
lingkungan baru, orang-orang asing, kebiasaan baru, dan kegiatan baru. Selain itu
beberapa kondisi juga menyebabkan ketidaknyamanan, antara lain: nyeri dan
perlukaan, pembatasan aktifitas, menjalankan program terapi yang traumatik. Situasi
ini mengharuskan perawat mampu melakukan pengkajian yang spesifik sebagai
dampak hospitalisasi. Diagnosis keperawatan yang diidentifikasi juga seharusnya
mampu mendiskripsikan dengan teliti seluruh respon yang terjadi selama proses
adaptasi hospitalisasi.
Beberapa tindakan telah banyak direkomendasikan untuk meminimalkan dampak
hospitalisasi, namun sampai saat ini yang paling banyak digunakan dan diyakinin
paling efektif adalah dengan terapi bermain. Pada saat bermain anak memiliki
kesempatan untuk “memainkan” perasaan dan permasalahannya, anak merasa
menjadi orang yang paling penting, mengatur situasi dan dirinya, tidak ada kritikan.
Situasi seperti ini sangat kondusif untuk anak yang sedang mengalami kecemasan,
sehingga rasa amannya terpenuhi.
Aktivitas bermain memerlukan energi, walaupun demikian, bukan berarti anak tidak
perlu bermain pada saat sedang sakit. Pada saat anak sakit ia akan mengalami stres
yang diakibatkan oleh nyeri, perlukaan, perpisahan dengan kelompok, pembatasan
aktivitas, dan lingkungan yang asing. Berbagai dampak negatif saat anak sakit dan
dirawat di rumah sakit dapat terjadi, antara lain: anak akan kehilangan kontrol, rewel,
menangis, tidak kooperatif dan bahkan dapat terjadi kemunduran tahap
perkembangan (regresi). Dampak negatif ini dapat diminimalkan atau bahkan dapat
dicegah melalui upaya mempertahankan fasilitasi pertumbuhan dan perkembangan
anak dengan aktifitas bermain.
Saat anak sakit dan dirawat di rumah sakit perawat dan orang tua harus dapat
memilihkan permainan yang dapat dilakukan anak sesuai dengan kondisi anak yang
sedang sakit. Keuntungan aktivitas bermain yang dilakukan pada anak yang dirawat
di rumah sakit antara lain: 1) meningkatkan hubungan antara klien (anak dan
keluarga) dengan perawat, karena dengan melaksanakan kegiatan bermain perawat
mempunyai kesempatan untuk membina hubungan yang baik dan menyenangkan
dengan anak dan keluarganya. Bermain merupakan alat komunikasi yang efektif
antara perawat dan klien. 2) Perawatan di rumah sakit akan membatasi kemampuan
anak untuk mandiri. Aktivitas bermain yang terprogram akan memulihkan perasaan
mandiri pada anak. 3) Permainan anak di rumah sakit tidak hanya akan memberikan
rasa senang pada anak, tetapi juga akan membantu anak mengekspresikan perasaan
dan pikiran cemas, takut, sedih, tegang, dan nyeri. 4) Permainan yang terapiutik akan
dapat meningkatkan kemampuan anak untuk mempunyai tingkah laku yang positif.
5) Permainan yang memberi kesempatan pada beberapa anak untuk berkompetisi
secara sehat, akan dapat menurunkan ketegangan pada anak dan keluarganya
2. TUJUAN
a. Tujuan umum
Meminimalkan kecemasan pada anak selama hospitalisasi di ruang anak akut
RSUP.DR.M.DJAMIL PADANG
b. Tujuan khusus
1. Meningkatkan hubungan perawat–klien
2. Meningkatkan kreativitas pada anak
3. Membina tingkah laku positif
4. Mengalihkan perhatian dari nyeri dan ketidaknyamanan
5. Membantu eksplorasi perasaan gembira/senang, sedih, dan bosan
6. Menimbulkan rasa kerjasama perawat-klienkeluarga.
7. Sebagai alat komunikasi antara perawat– klien

B. RENCANA KEGIATAN
1. Jenis Kegiatan : Terapi bermain ular tangga
2. Hari/Tanggal : Kamis, 31 Maret 2022
3. Waktu Pelaksanaan : 13.00 - selesai
4. Tempat Pelaksanaan : Ruang Anak Ankut RSUP.Dr.M.Djamil Padang
5. Kelompok Usia : Usia sekolah
6. Alat Yang Digunakan : Ular tangga
7. Prosedur Bermain :
 Persiapan alat bermain yaitu ular tangga
 Jelaskan maksud dan tujuan tindakan kegiatan
 Mengajarkan dan mempraktekkan cara bermain ular tangga
 Memberikan kesempatan pasien untuk bermain
 Lihat respon pasien setelah bermain
 Setelah bermain berikan pukian pada pasien
8. Peserta
No Nama Usia Jenis Diagnosa Masalah Keadaan
Anak (Th) Kelamin Medis Keperawatan Umum
Utama Anak
Sebelum
Kegiatan
1. Liana 10 Perempuan Gastritis Nyeri akut Ukur TTV
Jingga tahun 9
Zahira bln 19
hari

9. Kegiatan Bermain Terapeutik


Waktu Kegiatan Kegiatan Perawat Kegiatan Anak
5 menit Pembukaan 1. Pembukaan - Menjawab
2. Membuka kegiatan salam
dengan mengucapkan - Mendengar
salam. - Memperhatikan
3. Memperkenalkan diri
4. Menjelaskan tujuan dari
terapi bermain
5. Kontrak waktu anak dan
orang tua
20 menit Kegiatan inti 1. Menjelaskan tata cara - Memperhatikan
pelaksanaan terapi - Antusias saat
bermain ular tangga menerima
kepada anak peralatan
2. Memberikan - Memulai
kesempatan kepada bermain ular
anak untuk bertanya jika tangga
belum jelas - Menjawab
3. Memberikan alat untuk pertanyaan
bermain ular tangga
4. Fasilitator mengajarkan
anak dan mencoba
mempraktikkan cara
bermain kepada anak
5. Memberikan mainan
kepada anak untuk
dimainkan bersama
perawat
6. Setelah selesai bermain
fasilitator dan orang tua
mengevaluasi respon
dari pasien
7. Fasilitator memberikan
pujian kepada anak
karena telah melakukan
kegiatan bermain
bersama
5 menit Penutupan 1. Menanyakan perasaan - Menjawab
anak setelah bermain - Memperhatikan
2. Memberikan motivasi - Menjawab
dan pujian karana anak salam
telah mengikuti
kegiatan dengan baik
3. Mengucapkan
terimakasih kepada anak
dan orang tua
4. Mengucapkan salam
penutup

Padang, 25 Maret 2022


Mahasiswa

Putri Aulia Rahmah

DAFTAR PUSTAKA
Nikmatur Rohmah.2018. Terapi Bermain. LPPM Universitas Muhammadiyah Jember
Jalan Karimata 49 Jember

Anda mungkin juga menyukai