Anda di halaman 1dari 30

TUGAS ILMU BIOMEDIK DASAR

“PARASITOLOGI”

OLEH KELOMPOK 1:

1. Ananda Syaidina Putri (203110121)


2. Cardilla Meida Putri (203110125)
3. Findi Alandari (203110129)
4. Lara Asri Darma (203110133)
5. Muhammad Zakia (203110137)
6. Nadya Okdilla (203110140)
7. Putri Aulia Rahmah (203110145)
8. Rahma Denira Putri (203110147)
9. Ridhatul Jannah (203110149)
10. Salwa Dwi Sausan (203110151)
11. Shintya Maharani Prasetya D (203110152)
12. Sintia Desta Ramdani (203110153)
13. Tiara Amelia Putri (203110157)
14. Najmatul Asriah (203110141)

Dosen Pembimbing:

Herwati,SKM.Mbiomed

D-III KEPERAWATAN PADANG

POLTEKKES KEMENKES RI PADANG

TAHUN AJARAN 2020/2021


KATA PENGANTAR

Puji syukur mari kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kita semua sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini yang
alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “PARASITOLOGI”

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan dami kesempurnaan
makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai
segala usaha kita. Amin

Padang, 04 November 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................

DAFTAR ISI.............................................................................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.......................................................................................................
B. Tujuan Masalah....................................................................................................
C. Rumusan Masalah..................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Sejarah ilmu prasitologi..........................................................................................


B. Defenisi, jenis dan klasifikasi hidup parasit.......................................................................
C. Cara perkembangan parasit...................................................................................
D. Macam-macam hospes................................................................................................
E. Cara penularan dan penyakit parasit.........................................................................
F. Istilah-istilah hubungan hospes parasit....................................................................................
G. Konsep zoonesis/zooparasit.............................................................................................
H. Morfologi dan siklus hidup parasit........................................................................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan........................................................................................................
B. Saran....................................................................................................................

Daftar Pustaka................................................................................................................
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Parasitologi adalah ilmu yang berisi kajian tentang organisme (jasad hidup), yang hidup
dipermukaan atau didalam tubuh organisme lain dapat bersifat sementara waktu atau selama
hidupnya, dengan cara mengambil sebagian atau seluruh fasilitas hidupnya dari organisme lain
tersebut, hingga organisme lain tersebut dirugikan. Organisme atau makhluk hidup yang
menumpang disebut parasit. Organisme atau makhluk hidup yang ditumpangi biasanya lebih
besar daripada parasit disebut Host atau Hospes, yang memberi makanan dan perlindungan
fisik kepada parasit.

Menyadari akibat yang dapat ditimbulkan oleh gangguan parasit terhadap kesejahteraan
manusia, maka perlu dilakukan usaha pencegahan dan pengendalian penyakitnya. Sehubungan
dengan hal tersebut maka sangat diperlukan suatu pengetahuan tentang kehidupan organisme
parasit yang bersangkutan selengkapnya.

B. Rumusan masalah
1. Apa sejarah ilmu parasitologi?
2. Apa defenisi , jenis dan klasifikasi hidup parasit
3. Bagaimana cara perkembangan parasit?
4. Apa macam-macam hospes?
5. Bagaimana cara penularan dan penyakit parasit?
6. Apa istilah-istilah hubungan hospes parasit?
7. Bagaimana konsep zoonesis/zooparasit?
8. Bagaimana morfologi dan siklus hidup parasit?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui sejarah ilmu parasitologi
2. Untuk mengetahui definisi, jenis dan klasifikasi hidup parasit
3. Untuk mengetahui cara perkembangbiakan parasit
4. Untuk mengetahui macam-macam hospes
5. Untuk mengetahui penularan dan penyakit parasit
6. Untuk mengetahui istilah-istilah hubungan hospes parasit
7. Untuk mengetahui konsep zoonesis/zooparasit
8. Untuk mengetahui Morfologi dan siklus hidup parasit
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Ilmu Parasitologi
Teori heterologous menyatakan bahwa organisme parasit semula berasaldari organisme
bebas atau organisme yang hidupnya mandiri, tetapi karenasesuatu hal maka berubah menjadi
organisme parasit. Teori yang lain, yaituteori homologous, menyatakan bahwa organisme
parasit yang sekarang ini(ada), berasal dari organisme yang sejak awal mulanya memang
merupakanorganisme parasit.Cacing dan serangga telah dikenal oleh nenek moyang kita sejak
merekahidup secara nomaden. Begitu pula cacing parasit telah lama dikenal sebagai penyebab
penyakit di dalam saluran pencernaan. Oleh sebab itu, cacing sebagai penyebab penyakit
telah dikenal oleh nenek moyang kita jauh sebelum merekamengenal bakteri dan
protozoa.Hewan-hewan parasit telah dikenal dan dibicarakan semenjak zamanHippocrates
(460-377 sebelum masehi) dan Aristoteles (384-322 sebelummasehi) di Yunani, tetapi ilmu
parasit baru berkembang setelah manusiamenyadari pentingnya ilmu tersebut di dalam
pengetahuan eksakta biologi.Diduga orang pertama yang berjasa mengembangkan ilmu parasit
adalah Redi(1626-1698), seorang ahli ilmu alam berkebangsaan Italia. Ia menemukan larvadi
dalam daging membusuk yang kemudian menjadi lalat.Pada tahun 1752 Swammerdam dari
Jerman membuktikan bahwa

Kutu berasal dari telur. Oleh karena masih kuatnya pengaruh ajaran gereja dandogma-
dogma lain dalam kehidupan masyarakat pada waktu itu, kedua penemutersebut tidak berani
mengemukakan pendapatnya.Dengan ditemukannya mikroskop oleh LEEUWENHOEK (1632-
1723)dari Belanda, berbagai jenis hewan parasit bersel satu pun (Protozoa) mulaiteridentifikasi
sehingga teori abiogenesis mulai ditinggalkan. Pada tahun 1831 Mehlis mengamati proses
menetasnya larva dari telur cacing daun(Trematoda). Semenjak itu daur hidup berbagai parasit
dapat dipelajari.Kuchen Meister pada tahun 1852 membuktikan bahwa Cysticercuscellulosae
merupakan stadium peralihan (intermedier) dari cacing pita padamanusia. Dikemukakan pula
bahwa Cysticercus cellulosae dapat ditemukandalam daging babi, sedangkan proses penularan
oleh cacing pita pada manusiadisebabkan penderita mengonsumsi daging babi yang
mengandung cacingstadium peralihan tersebut. Namun demikian, pembuktian Kuchen
Meisterdisangkal oleh Von Siebold yang berpendapat bahwa Cysticercus
merupakancacing pita yang mengalami degenerasi hidrophis. Degenerasi hidrophis biasanya ter
dapat pada inang abnormal. Dengan demikian, pembuktian secaraeksak yang dikemukakan oleh
Kuchen Meister adalah hal yang benar.Lebih lanjut Pasteur (1822-1895) dari Perancis bekerja
sama dengan Koch(1843-1910) dari Jerman menemukan adanya penyakit-penyakit yang
ditimbulkan oleh bakteri, kemudian keduanya juga menyusun dasar teorikekebalan (imunologi).
Dalam perkembangan lebih lanjut ilmu parasit atau parasitologi tidak terlepas dari ilmu-
ilmu eksak yang lain, di antaranyaimunologi, biokimia, dan fisiologi. Sebagai contoh, mengenai
hubungan antara parasit dengan inang.

B. Defenisi, Jenis dan Klasifikasi Hidup Parasitologi


1. Pengertian Parasitologi
Parasitologi adalah ilmu yang mempelajari fenomena hidup parasitis atau
fenomena keparasitan.
Parasitologi adalah suatu ilmu cabang Biologi yang mempelajari tentang
semuaorganisme parasit. Tetapi dengan adanya kemajuan ilmu, parasitologi kini
terbatasmempelajari organisme parasit yang tergolong hewan parasit, meliputi:
protozoa,helminthes, arthropoda dan insekta parasit, baik yang zoonosis ataupun
anthroponosis.Cakupan parasitologi meliputi taksonomi, morfologi, siklus hidup masing-
masingparasit, serta patologi dan epidemiologi penyakit yang ditimbulkannya.
Organismeparasit adalah organisme yang hidupnya bersifat parasitis; yaitu hidup yang
selalumerugikan organisme yang ditempatinya (hospes). Predator adalah organisme
yanghidupnya juga bersifat merugikan organisme lain (yang dimangsa). Bedanya,
kalaupredator ukuran tubuhnya jauh lebih besar dari yang dimangsa, bersifat
membunuhdan memakan sebagian besar tubuh mangsanya. Sedangkan parasit, selain
ukurannyajauh lebih kecil dari hospesnya juga tidak menghendaki hospesnya mati,
sebabkehidupan hospes sangat essensial dibutuhkan bagi parasit yang
bersangkutan.Tujuan Pengajaran ParasitologiMenyadari akibat yang dapat ditimbulkan
oleh gangguan parasit terhadapkesejahteraan manusia, maka perlu dilakukan usaha
pencegahan dan pengendalianpenyakitnya. Sehubungan dengan hal tersebut maka sangat
diperlukan suatupengetahuan tentang kehidupan organisme parasit yang bersangkutan
selengkapnya.

Tujuan pengajaran parasitologi, dalam hal ini di antaranya adalah


mengajarkantentang siklus hidup parasit serta aspek epidemiologi penyakit yang
ditimbulkannya.Dengan mempelajari siklus hidup parasit, kita akan dapat mengetahui
bilamana danbagaimana kita dapat terinfeksi oleh parasit, serta bagaimana kemungkinan
akibatyang dapat ditimbulkannya. Selanjutnya ditunjang oleh pengetahuan
epidemiologipenyakit, kita akan dapat menentukan cara pencegahan dan
pengendaliannya.

Beberapa istilah penting yang perlu diketahui, antara lain :


1. Simbiose
Merupakan bentuk hidup bersama dua jenis organisme yang bersifat permanen
dan tidak bisa dipisahkan. Ada beberapa jenis simbiose,yaitu :
 Simbiose mutualisme, yaitu simbiose yang saling menguntungkan bagikedua
jenis organisme tersebut. 
 Simbiose komensalisme, yaitu simbiose dimana satu pihak
mendapatkeuntungan sedangkan yang lain tidak dirugikan.
 Simbiose parasitisme,yaitu simbiose dimana satu jenis mendapatkanmakanan
dan keuntungan, sedangkan yang lain dirugikan bahkandibunuh.
 Simbiose obligat, yaitu bentuk simbiose dimana parasitnya tidak dapathidup
tanpa hospes.
 Simbiose fakultatif , yaitu simbiose dimana parasitnya dapat hidupwalaupun
tanpa hospes.
 Simbiose monoksen, yaitu simbiose dimana parasitnya hanya dapathidup pada
satu spesies hospes.
 Simbiose poliksen, yaitu simbiose yang menghinggapi lebih dari satuspesies.
 Simbiose parasit permanen, yaitu bnetuk simbiose dimana parasitnyaselama
hidupnya tetap pada hospesnya.
 Simbiose parasit temporer, yaitu bentuk simbiose dimana parasit
padahospesnya hanya sewaktu-waktu.

2. Hospes
yaitu organisme yang merupakan tempat atau organisme yangdihinggapi parasit.
Dikenal ada beberapa jenis hospes,yaitu :
 Hospes defenitif yaitu hospes dimana terdapat parasit dalam stadiumdewasa
di dalam tubuh hospes terjadi perkembangbiakan secaraseksual.
 Hospes paratenik yaitu hospes dimana parasit hanya terdapat dalamstadium
larva dan tidak dapat berkembang menjadi stadium dewasadan tidak terjadi
perkembangbiakan parasit secara seksual dan parasitini dapat ditularkan
kepada hospes defenitif karena parasit dalamstadium ini merupakan stadium
infektif.
 Hospes intermediate (perantara)yaitu hospes dimana parasit didalamnya
menjadi bentuk infektif yang siap ditularkan kepadahospes/manusia yang lain.
 Hospes reservoir, yaitu hewan yang mengandung parasit yang samadengan
parasit manusia dan dapat menjadi sumber infeksi bagimanusia.
 Hospes obligat, yaitu hospes tunggal yang merupakan satu-satunyspesies yang
dapatmenjadi tuan rumah dari parasite dewasa.
 Hospes alternatif, yaitu hospes utama yang mengandung parasitnamun ada
spesies lain yang dapat sebagai hospes yang mengandung parasite dewasa.
 Hospes insidental, yaitu bila suatu spesies secara kebetulan dapatmengandung
parasit dewasa, padahal hospes yang sesungguhnyaadalah spesies lain.

3. Vektor 
yaitu hewan yang di dalam tubuhnya terjadi perkembangbiakandari parasit, dan
parasit itu dapat ditularkan kepada manusia atau hewanlainnya. Biasanya yang
berperan sebagai vektor adalah serangga.

4. Zoonosis
yaitu parasit hewan yang dapat ditularkan kepada manusia

Istilah dalam Parasitologi dan Pembagian Hewan Parasit:


a. Organisme (manusia atau hewan) yang ditempati oleh organisme lain (parasit) dimana
organisme tersebut merugikan hospes (inang) yang ditumpanginya karenamengambil
makanan disebut hospes.
b. Hospes yang dirugikan itu dapat digolongkan menjadi 4 macam yaitu hospesdefinitif,
hospes perantara, hospes predileksi dan hospes reservoir. Hospes definitifyaitu
hospes yang membantu hidup parasit dalam stadium dewasa/stadium seksual.
c. Berdasar lama waktu hidupnya parasit dibagi menjadi dua yaitu parasit temporerdan
stasioner. Parasit temporer disebut juga parasit nonperiodis (nonberkala)
yangmengunjungi hospesnya pada waktu-waktu berselang atau parasit tersebut
tidakmenetap pada tubuh hospesnya.
d. Pediculus humanus disebut sebagai ektoparasit karena hidup di kepala atau
hiduppada permukaan luar hospesnya.Hubungan antara Parasit dengan InangDerajat
preferensi inang adalah produk adaptasi biologis dari parasit yangmenyebabkan
parasit tersebut secara alami mempunyai pilihan terhadap inang danjuga jaringan
tubuh inang. Semakin tinggi derajat preferensi suatu parasit terhadapinang akan
menyebabkan adanya spesifitas inang.

2. Jenis Dan Klasifikasi Parasit


Berdasarkan sifat parasit.
 Parasit fakultatif
Adalah organisme yang sebenarnya organisme hidup bebas, tetapi karena
kondisi tertentu mengharuskan organisme tersebut hidup sebagai parasit sehingga
sifat hidup keparasitannya itu tidak mutlak. Sebagai contoh lalat-lalat seperti
Sarcophaga, Chrysomyia, Caelophora dan lain-lainnya yang termasuk keluarga
Calliphorinae.

 Parasit obligat.
Adalah semua organisme yang untuk kelangsungan hidup dan eksistensinya
mutlak memerlukan hospes. Semua organisme yang patogen merupakan parasit
obligat

 Parasit insidentil atau parasit sporadis.


Suatu parasit yang karena sesuatu sebab berada pada hospes yang tidak
sewajarnya. Contoh parasit insidentil: Dipylidium caninum. Parasit ini adalah cacing
pita pada anjing yang dikenal dengan cacing pita biji ketimun, tetapi karena kebetulan
atau karena suatu “kecelakaan” terdapat pada manusia.

 Parasit eratika.
Merupakan parasit yang terdapat pada hospes yang wajar tetapi lokasinya pada
daerah yang tidak sewajarnya. Contoh parasit eratika : Ascaris lurnbricoides.

 Parasit spuriosa.
Istilah ini sebenarnya tidak tepat untuk menyatakan parasit salah duga. Hal ini
terjadi pada saat diagnosa pasca mati, misalny karena sebelum mati anjing makan
tinja sapi yang mengandung telur cacing Moniezia expansa, maka pada pemeriksaan
pasca mati bisa saja anjing didiagnosa terinfestasi cacing Moniezia expansa.
Berdasarkan waktu atau derajat keparasitannya

 Parasit temporer atau parasit non periodik.


organisme yang sebagian waktu hidupnya harus hidup sebagai parasit sedang
sisa hidupnya sebagai organisme hidup bebas. Contoh-contoh dari parasit temporer :
Nyamuk Anopheles. Anopheles betina sebagian kecilwaktu hidupnya hidup sebagai
parasit penghisap darah hanya pada malamhari yang panas, sedang setelah itu
Anopheles betina tersebut hidup bebas
 Parasit stasioner
Parasit stasioner adalah parasit yang selama satu stadium perkembangannya
atau selama hidupnya selalu kontak dengan hospesnya.

Berdasarkan jumlah hospesnya

 Parasit holoksenosa atau parasit monoksenosa


Parasit holoksenosa adalah parasit yang dalam siklus hidupnya hanya membutuhkan
satu organisme lain sebagai hospes. Contoh-contoh parasit holoksenosa Eimeria
tenella.Eimeria tenella Parasit termasuk protozoa yang dalam siklus hidupnyahanya
membutuhkan satu hospes yaitu ayam

 Parasit heteroksenosa
Parasit heteroksenosa adalah parasit yang dalam siklus hidupnya
membutuhkan lebih dan satu organisme lain sebagai hospesnya. Contoh-contoh
parasit heteroksenosa : Babesia motasi Babesiamotasi adalah protozoa yang
berparasit dalam sel darah domba. Dalamsiklus hidupnya, protozoa tersebut
membutuhkan caplak dan dombasebagai hospesnya

Berdasarkan lokasi atau predileksinya

 Ektoparasit atau ektozoa


Ektoparasit adalah parasit-parasit yang hidup berparasitnya pada permukaan
tubuh hospes atau di dalarn liang-liang pada kulit yang masih mempunyai hubungan
bebas dengan dunia luar. Termasuk golongan ini adalah parasit temporer atau non
periodik ataudikenal parasit datang pergi. Disebut parasit datang pergi karena
parasitmengunjungi hospesnya hanya pada waktu tertentu saja.Contoh-contoh
ektoparasit Nyamuk dan lalat. Kutu, pinjal dan caplak
 Endoparasit atau entoparasit atau entozoon
Endoparasit adalah parasit-parasit yang berlokasi didalam jaringan tubuh
hospesnya kecuali yang hidup dipermukaan tubuh dan di dalam liang-liang kulit.
Contoh-contoh endoparasit: Di dalam saluran pencernaan.

Berdasarkan pengaruhnya terhadap hospes

 Parasit patogen
Parasit-parasit seperti Plasmodium falciparum, Theileria parva, Trypanosoma
evans, Babesia bigemina dan Leishmania donovani dapat digolongkan parasit yang
berefek patogen terhadap hospesnya.

 kurang patogen
Parasit Fasciola hepatica kurang patogen pada domba sedang Fasciola
giganlica kurang patogen bagi sapi. Haemonchus contortus dan cacing kait
Bunostomum termasuk dapat digolongkan parasit kurang patogen.

 Parasit yang tidak patogen


Termasuk parasit tidak patogen adalah Ascaris Jumbricoides pada babi dan
manusia.

Berdasarkan klasifikasi hewan

 Uniseluler parasit
Kebanyakan hewan-hewan bersel satu sebagian besar hidupnya sebagai
parasit seperti misalnya, hewan-hewan yang termasuk filum Sarcomastigophora,
Apicomplexa, Microspora, Myxospora dan Ciliophora. Contoh parasit yang termasul
dalam filum Sarcomastigophora adalah Trypanosoma, Trichomonas, Tritrichomonas,
Histomonas, Giardia.
 Multiseluler parasit.
Hewan-hewan multiseluler yang hidupnya sebagai parasit kebanyakan pada
hewan-hewan invertebrata seperti yang termasuk filum Nemathelininthes,
Plathyhelminthes, Crust
Klasifikasi parasit
 Protozologi
Protozoologi adalah ilmu yang berisi kajian tentang hewan bersel satuyang
hidup sebagai parasit pada manusia. Sedangkan protozoa adalahhewan bersel satu
yang dapat hidup secara mandiri atau berkelompok.Tiap protozoa merupakan satu sel
yang merupakan kesatuan yang
lengkap, baik dalam susunan maupun fungsinya. Protozoa dibagi dalam 4 kelas,yaitu :
Sporozoa, Rhizopoda, Flagelata/Mastighopora, dan Ciliata.
Contoh protozoa sebagai parasit yaitu Plasmodium Merupakan
genus protozoa parasit. Penyakit yang disebabkan oleh genus ini dikenal
sebagai malaria. 

 Helmintologi
Helmintologi adalah ilmu yang berisi kajian tentang parasit yang
hidup pada manusia yang berupa cacing. Nematoda merupakan jumlah spesiesyang
terbesar di antara cacing yang hidup sebagai parasit pada manusia.Hampir setiap
orang sudah mengenal cacing. Di dalam perut manusiaterutama pada anak kecil sering
terdapat cacing perut, sedangkan di dalamtanah sering dijumpai cacing tanah.
Helmintes dan dibagi menjadi 3 kelassuper, yaitu : Nemathelmintes, antara lain
Nematoda, dan Plathelmintes(Tremathoda dan Cestoda), serta Annelida (cacing
gelang).Contoh Parasit Cacing Pita Babi (Taenia Solium) Cacing pita ini hidup pada
saluran pencernaan babi dan bisa menular ke manusia.

 Artropoda
Hewan dengan kaki beruas-ruas, berukuku dan bersegmen. IstilahArthropoda
berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata yaitu arthro yang berarti ruas dan
podos yang berarti kaki. Arthropodamerupakan hewan tripoblastik
selomata dan bilateral simetris. Contoh parasit dari golongan serangga yaitu
Kutu rambut merupakan parasit yangmuncul di kepala manusia
C. Cara Perkembangbiakan
Cara perkembangbiakan parasit
 Tanpa perkawinan: Membelah
 Dengan perkawinan: Sperma + ovum

1. Berdasarkan cara hidup, parasit digolongan atas :


Facultative parasite (parasit fakultatif) yaitu : parasit yang selain hidup parasitik di
tubuh hospes mampu hidup bebas di luar tubuh hospes (parasit yg akan hidup parasitik
apabila kebutuhan hidupnya meningkat) Contoh : Cacing kremi, Mikronema, Mistletoe
Obligatory parasite (parasit obligat) yaitu : parasit yg harus selalu hidup di dalam
tubuh hospes dan tidak bisa hidup di luar tubuh hospes. Contoh : Cacing tambang,
Plasmodium, Tali putri
Insidental parasite (parasit isidentil) yaitu : parasit yg hidup parasitik pd hospes yg
sebenarnya bukan hospes alaminya. Contoh : Pneumostrongilus

2. Berdasarkan sifat hidupnya, parasit digolongan atas :


a. Patogenik parasite (parasit patogen)
yaitu : parasit yg hidup dalam hospes dan menimbulkan kerusakan pd jaringan/organ
hospes baik secara mekanis, traumatik atau karena racun/toksin yg dihasilkan.
Contoh : Cacing gelang

b. Pseudoparasite
yaitu : suatu benda asing yg pd pemeriksaan mirip seperti parasit. Contoh : Serat-serat
sisamakanan

3. Spurious parasite (parasit koprosoik)


yaitu : parasit yg berada berada dalam usus hospes dan melewati sal cerna (=keluar) tanpa
menimbulkan gejala infeksi pada hospes
D. Macam-macam Hospes
Hospes, yaitu organisme yang merupakan tempat atau organisme yangparasit dihinggapi.
Dikenal ada beberapajenis hospes, yaitu :
1. Hospes defenitif,yaitu hospes dimana terdapat parasit dalam stadiumdewasa di dalam
tubuh hospes terjadi perkembangbiakan secaraseksual.
2. Hospes paratenik,yaitu hospes dimana parasit hanya terdapat dalamstadium larva dan
tidak dapat berkembang menjadi stadium dewasadan tidak terjadi perkembangbiakan
parasit secara seksual dan parasitini dapat ditularkan kepada hospes defenitif karena
parasit dalamstadium ini merupakan stadium infektif.
3. Hospes intermediate (perantara),yaitu hospes dimana parasit didalamnya menjadi bentuk
infektif yang siap ditularkan kepadahospes/manusia yang lain.
4. Hospes reservoir,yaitu hewan yang mengandung parasit yang samadengan parasit manusia
dan dapat menjadi sumber infeksi bagimanusia.
5. Hospes obligat,yaitu hospes tunggal yang merupakan satu-satunyspesies yang
dapatmenjadi tuan rumah dari parasite dewasa.
6. Hospes alternatif,yaitu hospes utama yang mengandung parasitnamun ada spesies lain
yang dapat sebagai hospes yang mengandung parasite dewasa.
7. Hospes insidental,yaitu bila suatu spesies secara kebetulan dapatmengandung parasit
dewasa, padahal hospes yang sesungguhnyaadalah spesies lain

E. Cara Penularan dan Penyakit Parasit


Penyebaran infeksi parasit dapat terjadi melaui beberapa cara, antara lain melalui air,
tanah, tinja, serta makanan yang terkontaminasi parasit dan tertelan. Cara lainnya adalah
penyebaran melalui vektor (pembawa penyakit). Contohnya, malaria, disebarkan melalui gigitan
nyamuk yang membawa parasit plasmodium. Meski jarang terjadi, infeksi parasit juga dapat
menyebar melalui darah, seperti transfusi darah atau tranplantasi organ
Semua orang dapat mengalami infeksi parasit. Namun,beberapa kelompok orang memilki
risiko lebih besar terinfeksi parasit, antara lain:
1. Orang yang menderita gangguan sistem kekebalan tubuh
2. Berada di area yang kekurangan pasokan air bersih untuk minum
3. Bekerja ditempat penitipan anak atau di lokasi yang menyebabkan pekerja melakukan
kontak dengan tanah
4. Berenang disungai, danau, atau kolam yang ditempati parasit
5. Memiliki hewan peliharaan yang mungkin melakukan kontak dengan hewan yang
terinfeksi parasit
6. Orang yang tinggal atau bepergian ke wlayah tropis dan subtropis

Pengobatan Infeksi Parasit

Pengobatan infeksi parasit tergantung dari penyebab dan tingkat keparahannya.


Sebagian infeksi dan tingkat keparahannya. Sebagian infeksi parasit dapat pulih dengan
sendirinya sehingga tidak memerlukan pengobatan

Bentuk pengobatan dapat berupa pemberian obat. Obat yang diberikan biasanya
adalah obat antiparasit yang secra khusus bertujuan membunuh parasit tertentu. Namun,
tidak semua parasit dapat diatasi hanya dengan obat antiparasit saja. Penambahan obat
antibiotik atau antijamur juga dapat diberikan untuk mengatasi beberapa infeksi parasit
yang terjadi

Pencegahan Infeksi Parasit

Infeksi parasit dapat terjadi dimana pun. Oleh karena itu, penting sekali melakukan upaya
pencegahan guan menurunkan risiko terinfeksi parasit, antara lain dengan:

 Mencuci tangan hingga bersih, terutama setelah menyentuh makanan mentah atau
buang air besar
 Memasak makanan samapai matang sempurna
 Mengonsumsi air dalam kemasan
 Berhati-hati jangan sampai tertelan air dari sungai, kolam, atau danau
 Melakukan hubungan seksual yang aman

Jenis parasit yang biasa menyebabkan infeksi

1. Protozoa
Protozoa adalah organisme bersel tuggal yang dapat hidup dan berkembang
biak didalam tubuh. Beberapa infeksi Beberapa infeksi yang disebabkan oleh
protozoa termasuk giardiasis. Giardiasis adalah infeksi serius yang biasanya muncul
setelah Anda minum air yang terkontaminasi protozoa Giardia.
2. Cacing
Cacing adalah organisme multisel yang dapat hidup di dalam atau di luar
tubuh Anda. Kebanyakan cacing hidup di usus, antara lain seperti cacing
pipih, cacing pita, cacing kremi, dan cacing gelang.
3. Ektoparasit
Ektoparasit adalah organisme multisel yang disebarkan oleh serangga atau
arachnida seperti nyamuk, kutu, dan tungau yang bertindak sebagai inang
pembawa penyakit.

Sebagai contoh, malaria yang disebabkan oleh nyamuk Anopheles pembawa


parasit Plasmodium. Ektoparasit ini dapat berpindah ke manusia saat nyamuk tersebut
menggigit kulit untuk mengisap darah.

Cara parasit masuk ke dalam tubuh


Infeksi parasit dapat menyebar dalam beberapa cara. Cara paling umum parasit
masuk ke dalam tubuh adalah lewat mulut dari makanan dan minuman yang
terkontaminasi protozoa. Misalnya, minum air mentah, makan daging mentah/setengah
matang, makan seafood mentah/setengah matang, atau makan buah dan sayur yang tidak
dicuci bersih atau tidak dimasak sampai matang.

Protozoa dan cacing juga dapat menyebar lewat perantara aliran air, limbah rumah
tangga, feses dan darah (yang positif terinfeksi), hingga lewat paparan langsung antara
kulit dengan tanah yang terkontaminasi. Beberapa jenis parasit tertentu dapat menyebar
melalui kontak seksual.

Setelah terinfeksi, seseorang akan sangat mudah untuk menularkan parasit


tersebut pada orang lain. Terlebih jika apabila Anda terinfeksi dan tidak mencuci
tangan setelah memasak, memberi makan atau membersihkan feses binatang, atau
setelah selesai dari kamar mandi. Anda dapat dengan menularkan telur parasit mikroskopis
ke benda apa pun yang Anda sentuh selanjutnya.

Contoh seperti pegangan pintu, ke sendok, garpu, gagang telepon, atau bahkan ke
orang lain yang terkena sentuhan tangan Anda. Selain melalui makanan dan sentuhan,
infeksi ini juga sangat mudah menular saat memegang atau menggosok bulu hewan yang
ada parasitnya.
Cara menghindari Parasit
Ada beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk menurunkan risiko terkena infeksi
parasit:
 Cuci tangan dan kaki Anda secara teratur, terutama setelah memegang makanan
mentah, sehabis buang air besar, sehabis berladang, berkebun, atau mengolah
tanah, dan setelah memegang kotoran manusia atau hewan
 Cuci bahan makanan dan masak sampai matang.
 Pastikan minum air mineral yang bersih, sebaiknya minum dari air kemasan saat
Anda bepergian.
 Hindari menelan air dari danau, sungai, atau kolam.
 Hindari memegang kotoran hewan secara langsung, terutama kotoran kucing

F. Istilah-Istilah Hubungan Hospes Parasit


Istilah-istilah penting yang Sering ditemukan dalam parasitologi antara lain sebagai berikut :
1. Vektor
Hewan yang di dalam tubuhnya terjadi perkembangan atau pembiakan dari parasit, dan
parasit itu dapat ditularkan kepada manusia atau hewan lain. Biasanya yang berperan
sebagai vektor ini adalah serangga.

2. Hewan perantara
Hewan yang dapat menularkan bentuk infeksi dari parasit dengan salah satu organ
tubuhnya kepada orang lain.

3. Carier
Orang yang mengandung parasit di dalam tubuhnya yang dapat menjadi cumber penularan
kepada orang lain, tapi orang tersebut tidak sakit.

4. Zoonosis Parasit hewan yang dapat ditularkan kepada manusia.

5. Habitat
Tempat hidup parasit dewasa yang disenangi dalam tubuh rumah sakit dimana terjadi
perkembangbiakan parasit secara seksual.
ISTILAH-ISTILAH DALAM PARASITOLOGI

1. Parasitisme
 Hubungan timbal balik antara 2 spesies yg bersifat sementara/permanen dimana salah
satu jenis mengambil makanan (parasit) dr jasad yg lain (hospes/inang)
 Hubungan timbal balik antara dua organisme, organisme yg satu mendapat keuntungan
sedangkan organisme yg lain mendapat kerugian.

Dalam parasitisme ada dua organisme :

 Parasit
 Inang/hospes/host(tuan rumah)

2. Predator (pemangsa) : parasit yg membunuh terlebih dahulu mangsanya kemudian


memakannya
3. Perjalanan penyakit parasit dibedakan antara : Infeksi (Infection) dan Infestasi (Infestation)
4. Infeksi : invasi yang disebabkan oleh endoparasit atau proses masuknya endoparasit ke
dalam tubuh hospes
5. Infestasi : Menempelnya ektoparasit pada tubuh hospes
6. Stadium infektif : stadium parasit yang dapat menginfeksi manusia; arthropoda penghisap
darah; binatang (baik peliharaan atau buas);tumbuhan air; dari manusia lain (dari seseorang
ke orang lain).

G. Konsep ZOONOSIS
Zoonosis adalah kemampuan parasit untuk menginfeksi berbagai macam hospes.Zoonosis
adalah penyakit atau infeksi yang ditularkan secara alamiah di antara hewan vertebrata dan
manusia.Zoonosis merupakan ancaman baru bagi kesehatan manusia.Berdasarkan hewan
penularnya,zoonosis dibedakan menjadi zoonosis yang berasal dari satwa liar,zoonosis dari
hewan yang tidak dipelihara tetapi ada di sekitar rumah,seperti tikus yang dapat menularkan
leptospirosis,dan zoonosis dari hewan yang dipelihara manusia.

Zoonosis mencakup berbagai penyakit menular yang secara biologis berbeda satu dengan
lainnya. Banyaknya penyakit yang dapat digolongkan sebagai zoonosis dikarenakan adanya
perbedaan yang kompleks di antara penyakit tersebut. Penyakit zoonosis dapat dibedakan
antara lain berdasarkan penularannya, reservoir utamanya, asal hewan penyebarnya, dan agens
penyebabnya.
Berdasarkan agens penyebabnya,zoonosis dibedakan atas zoonosis yang disebabkan oleh
bakteri, virus, parasit, atau yang disebabkan oleh jamur :
1. Zoonosis yang disebabkan oleh Virus
Rabies (penyakit anjing gila) adalah penyakit infeksi yang menyerang susunan syaraf
pusat, terutama menular melalui gigitan anjing dan kucing. Penyakit ini bersifat
zoonosik,disebabkan oleh virus Lyssa dari famili Rhabdoviridae. 
2. Zoonosis yang disebabkan oleh Parasit
Toksoplasmosis disebabkan oleh parasit protozoa bersel tunggal yang dikenal
dengan nama Toxoplasma gondii.Penyakit menimbulkan ensefalitis (peradangan pada
otak) yang serius serta kematian,keguguran,dan cacat bawaan pada janin atau
bayi.Toxoplasma gondii dapat dibedakan dalam tiga bentuk,yaitu trofozoit,kista,dan oosit
dan dapat menular pada berbagai jenis hewan.Walaupun inang definitifnya sebangsa
kucing dan hewan dari famili Felidae,semua hewan berdarah panas dan mamalia seperti
anjing,sapi, kambing,dan burung juga berperan dalam melanjutkan siklus T. gondii.

Taeniasis ditularkan secara oral karena memakan daging yang mengandung larva
cacing pita,baik daging babi (Taenia solium) maupun daging sapi (Taenia
saginata).Penularan taeniasis dapat terjadi karena mengonsumsi makanan yang tercemar
telur cacing pita dan dari kotoran penderita sehingga terjadi infeksi pada saluran
pencernaan (cacing pita dewasa hanya hidup dalam saluran pencernaan manusia).

3. Zoonosis yang disebabkan oleh bakteri.


Brucellosis merupakan salah satu penyakit zoonosis terutama melalui kontak
langsung dari hewan terinfeksi,minum susu dari hewan yang terinfeksi, dan menghirup
udara yang tercemar oleh bakteri penyebab Brucellosis yaitu Brucella sp.Indonesia belum
bebas dari penyakit ini dengan prevalensi Brucellosis pada ternak di Indonesia sekitar
40%.Bakteri penyebab Brucellosis termasuk bakteri jenis gram negatif,
berbentuk coccobacilus dan hidup dalam sel.Terdapat empat spesies Brucella yang dapat
menginfeksi manusia yaitu B.abortus yang terdapat di sapi, B.mellitensis hidup pada
kambing dan domba, B.suis pada babi,dan B.canis yang ada pada anjing. Penularan
penyakit ini dapat terjadi dengan mengkonsumsi susu dan daging yang berasal dari hewan
yang mengandung Brucella sp.Penularan paling banyak terjadi melalui konsumsi susu dan
produk olahannya yang tidak dipasteurisasi secara sempurna,karena bakteri ini dapat
bertahan hingga beberapa bulan di susu dan produk olahannya. 
Pola penularan Zoonosis yaitu :
Sebagai patogen dan parasit,organisme penyebab zoonosis memiliki reservoir dan
inang.Reservoir adalah habitat di mana agen infeksi dapat hidup, tumbuh,dan bereplikasi
secara alami,di antaranya manusia,hewan peliharaan, maupun satwa liar.Berdasarkan hal
ini,pola penularan zoonosis dapat digolongkan menjadi:

1. Anthropozoonosis
artinya penyakit yang menular dari hewan ke manusia.Pada jenis ini,penyakit
infeksius berkembang bebas di alam di antara hewan liar maupun domestik.Manusia
kadang akan terinfeksi dan akan menjadi titik akhir infeksi (dead end),serta tidak dapat
menularkan penyakit kepada hewan atau manusia lain.Zoonosis yang tergolong kategori
ini yaitu rabies,antraks,dan bruselosis.

2. Zooanthroponosis
artinya penyakit yang menular dari manusia ke hewan.Pada jenis ini,penyakit
infeksius bersirkulasi antarmanusia dan hanya kadang-kadang saja menyerang hewan
sebagai titik terakhir. Termasuk dalam kategori ini yaitu tuberkulosis,serta infeksi Giardia
duodenalis dan Cryptosporidium parvum.

3. Amphixenosis,kondisi di mana penyakit infeksius bersirkulasi di antara hewan dan di


antara manusia.Infeksi tetap berjalan walaupun patogen tidak berpindah dari hewan ke
manusia dan sebaliknya.Contohnya infeksi Staphylococcus dan Streptococcus.

Cara penularan Zoonosis

Sama seperti penyakit menular pada umumnya,zoonosis dapat menular melalui beberapa
cara,seperti:

1. Secara langsung.Manusia menjadi sakit akibat mengalami kontak dengan hewan


terinfeksi (misalnya rabies atau ringworm) atau aerosol saat hewan
terinfeksi bersin atau batuk.

2. Secara tidak langsung.Penularan zoonosis terjadi melalui perantara,baik Hewan


artropoda yang bertindak sebagai vector (misalnya penyakit ensefalitis jepang) maupun
perantara yang berupa benda mati,seperti air,tanah,atau benda lainnya.
3. Konsumsi pangan yang berasal dari hewan terinfeksi.Patogen yang paling banyak
menyebabkan keracunan makanan (foodborne illness) di
antaranya Salmonella,Escherichia coli,dan Campylobacter.Selain itu, penyakit
seperti bruselosis,listeriosis,toksoplasmosis juga dapat diderita oleh manusia yang
mengonsumsi pangan yang berasal hewan terinfeksi

Beberapa penyakit zoonotik memiliki lebih dari satu metode penularan, misalnya
toksoplasmosis.Penyakit ini dapat diderita oleh manusia melalui konsumsi daging hewan
terinfeksi (misalnya daging kambing yang tidak dimasak dengan baik) dan melalui kontak
dengan feses kucing yang mengandung protozoa Toxoplasma gondii.

Kerugian akibat parasit

terjadi melalui beberapa cara:

 Menghisap darah, cairan getah bening atau eksudat

1. artropoda (lalat dan nyamuk),


2. helminth (cacing Ancylostoma sp) dan
3. Protozoa darah (Plasmodium sp; Leucocytozoon sp; Trypanosoma sp) menghisap
darah. Artropoda (lalat jenis tertentu), Helmin (cacing Thelazia sp; Syngamus sp),
protozoa (Trichomonas sp) menghisap cairan getah bening atau eksudat

 Makanan hospes

Seperti: Helmin (cacing Ascaris sp, Taenia spp), kesemuanya menghisap makanan hospes

 Merusak jaringan tubuh

Contoh : cacing Trematoda Fasciola gigantica merusak jaringan hati, Protozoa (Eimeria sp)


merusak epitel usus, Artopoda larva lalat Gastrophylus sp merusak dinding lambung

 Gangguan mekanik

Seperti : bentuk peralihan cacing pita echinococus granulosus (kista hidatida) yang


berpredileksi didalam hati, bisa menekan organ hati dan organ lainnya.
 Radang

Contoh : larva dari cacing Ancylostoma sp bisa menembus kulit dan menimbulkan radang.
Gigitan dari Artropoda (lalat, nyamuk, kutu, pinjal, caplak dan tungau) kesemuanya
menimbulkan radang. Protozoa Eimeria sp merusak epitel usus dan mengakibatkan
terjadinya radang

 Memudahkan masuknya mikro-organisme

ex : artropda (gigitan nyamuk, caplak), helmin (tempat masuknya larva cacing Ancylostoma


sp) menimbulkan kelukaan dan memudahkan masuknya mikro-organisme sehingga terjadi
infeksi sekunder.

 Menghasilkan berbagai substansi toksik seperti (hemolysin, histilysine, antikoagulan dan

produksi toksik dari metabolismenya)

ex : Protozoa (Trypanosoma sp), artropoda (lalat, nyamuk, caplak) dan Helmin


(cacing Ancylostoma sp) menghasilkan substansi seperti tersebut terdahulu

 Menimbulkan reaksi alergi

artropoda (Sarcoptes sp, lalat, nyamuk, kutu dan pinjal), tempat gigitannya timbul reaksi
alergi

 Dapat menstimulir terjadinya kanker

cacing Spirocerca lupi telah terbukti dapat menstimulir (merangsang) terjadinya kanker


saluran pencernaan anjing

 Membawa beberapa penyakit (Vektor)

Contoh : caplak menularkan Anaplasmosis, lalat menularkan malaria unggas

 penyumbatan secara mekanis

cacing Ascaris suum jika jumlahnya banyak dapat menyumbat saluran pencernaan babi.

 Dapat menghncurkan sel, karena mengadakan pertumbuhan didalamnya


Contoh : protozoa (Eimeria sp, menghancurkan sel epitel saluran cerna, Plasmodium sp,
Leucocytozoon dan Haemoproteus, menghancurkan sel darah merah unggas)

 Menurunkan resistensi tubuh hospes terhadap penyakit lainnya.

Beberapa parasit berbahaya pada satu spesies hewan, sedangkan pada spesies yang lain
tidak atau kurang berbahaya, sehingga ada istilah “Host range”.

H. Morfologi dan Siklus Hidup Parasit


Morfologi atau ilmu bentuk kata adalah salah satu cabang linguistik yang mengkaji
tentang bagaimana sebuah kata atau terbentuknya sebuah morfem sebagai satuan gramatikal.
Morfologi juga mempelajari tentang pengaruh perubahan bentuk kata terhadap artian sebuah
kata. Dengan kata lain, morfologi itu mempelajari dan menganalisis struktru, bentuk dan
klasifikasi kata.

Kata morfologi berasal dari bahasa Yunani ‘morphe’ yang digabungkan dengan ‘logos’,
morphe berarti bentuk dan logos berarti bentuk dan logos berarti ilmu, jadi berdasarkan makna
unsur-unsur pementukannya itu, kata morfologi berarti ilmu tentang bentuk kata atau
pembentukan kata

Berdasarkan pengertian diatas, contoh morfologi adalah sebagai berikut:


 Minum
 Minuman
 Diminum
 Terminum
 Minum-minum
 Diminumkan

Contoh-contoh yang berada diatas disebut dengan ‘kata’. Namun, struktur kata-kata
tersebut berbeda-beda. Kata ‘minum’ terdiri atas satu bentuk bermakna. Kata ‘minum,
diminum, dan terminum’ terdiri masing-masing kata tersebut terdiri atas dua bentuk yang
bermakna yaitu –an, di-, ter- dengan kata ‘minum’. Untuk kata ‘Minum-minum’ terdiri atas dua
bentuk bermakna diantara kata ‘minum’ dan ‘minum’.
Berdasarkan contoh diatas, kita dapat mengetahui bahwa bentuk-bentuk atau kata-kata
tersebut dapat berubah dari segi kata dan makna atau artinya karena terjadi suatu proses. Kata
‘minum’ dapat berubah jadi ‘minuman, diminum, terminum’ karena masing-masing adanya
penambahan imbuhan –an, di-, dan ter-, dapat berubah pula menjadi ‘minum-minum’ karena
adanya pengulangan kata.

Perubahan bentuk atau kata tersebut dapat juga diikuti dengan perubahan atau makna
suatu kata. Kata ‘minum’ termasuk jenis atau golongan kata kerja, sedangkan kata ‘minuman’
termasuk jenis atau golongan kata benda. Dari segi makna kata ‘minum’ maknanya adalah
‘memasukkan sesuatu melalui mulut’, sedangkan ‘minuman’ maknanya adalah ‘semua benda
yang dapat diminum’.

Siklus hidup parasit secara umum dapat dibedakan menjadi :

1. Siklus hidup secara Langsung,


untuk melangsungan hidup parasit memerkulan hanya satu hospes (hospes
definitif) dan parasit ini biasanya memiliki fase bebas.
Contoh cacingAscarissuumyang menginfeksi babi, cacing dewasa bertelur dan keluar
bersama tinja dan mencemari lingkungan, telur mengalami perkembangan dimana di
dalam telur terbentuk larva stadium 1 dan 2 yang bersifat infektif dan akhirnya tertelan lagi
oleh babi dan berkembang menjadi dewasa. Disini hanya memerluka satu hospes babi dan
perkembangan telur terjadi diluar tubuh babi (fase bebas).

2. Siklus hidup secara tidak langsung,


untuk kelangsungan hidup parasit membutuhkan satu hospesdefinitive dan satu atau
lebih hospesintermedier.
Contoh cacing hati Fasciolagiganticayang menginfeksi sapi, cacing dewasa yang
berpredileksididalam kantung empedu bertelur dan keluar bersama tinja dan mencemari
lingkungan, dari dalam telur akan keluar mirasidium yang harus membutuhkan
hospesintermedier siput Lymnaeasp untuk berkembang menjadi sporokista, redia dan
serkaria, serkaria akan keluar dari tubuh siput dan menempel pada rumput menjadi
Metaserkaria infektif dan akhirnya harus tertelan oleh sapi.

Patogenesis Penyakit Akibat Parasit


 Cara penularan parasit
Secara umum parasit dapat ditularkan dengan dua cara, yaitu secara Vertical dan
Horizontal (1,2)

Penularan
1. secara vertikaladalah penularan yang terjadi melalui induk kepada anak yang baru
dilahirkannya. Penularan dengan cara ini dapat terjadi melalui : telur, air susu atau
plasenta

2. secara horizontaladalah cara penularan yang umumnya terjadi antara individu yang
satu dengan individu yang lainnya, atau termasuk juga yang melalui bahan-bahan
tercemar. Berkaitan dengan hal ini, cara penularan tersebut dapat terjadi melalui :

Kontak

1. langsung adalah penularan yang terjadi karena adanya kontak fisik antara dua individu
atau lebih. Contoh : penularan kutu, tungau

2. tidak langsung adalah penularan yang terjadi bukan karena terjadinya kontak fisik
antara individu, melainkan karena sarana lain seperti (bahan yang tercemar oleh
parasit atau parasit sendiri yang aktif mencari hospes).

Kerugian akibat parasit

terjadi melalui beberapa cara:

 Menghisap darah, cairan getah bening atau eksudat


1. artropoda (lalat dan nyamuk),

2. Helminth (cacingAncylostomasp) dan

3. Protozoa darah (Plasmodium sp; Leucocytozoonsp; Trypanosomasp) menghisap


darah. Artropoda (lalat jenis tertentu), Helmin (cacingThelaziasp; Syngamussp),
protozoa (Trichomonassp) menghisap cairan getah bening atau eksudat
 makanan hospes
Seperti: Helmin (cacingAscarissp,Taeniaspp), kesemuanya menghisap makanan
hospes
 Merusak jaringan tubuh
Contoh : cacing TrematodaFasciolagiganticamerusak jaringan hati, Protozoa
(Eimeriasp) merusak epitel usus, Artopoda larva lalatGastrophylusspmerusak dinding
lambung

 gangguan mekanik
Seperti : bentuk peralihan cacing pitaechinococusgranulosus(kista hidatida) yang
berpredileksididalam hati, bisa menekan organ hati dan organ lainnya.

 radang
Contoh : larva dari cacingAncylostomaspbisa menembus kulit dan menimbulkan
radang. Gigitan dari Artropoda (lalat, nyamuk, kutu, pinjal, caplak dan tungau)
kesemuanya menimbulkan radang. ProtozoaEimeriaspmerusak epitel usus dan
mengakibatkan terjadinya radang

 Memudahkan masuknya mikro-organisme


ex : artropda (gigitan nyamuk, caplak), helmin (tempat masuknya larva
cacingAncylostomasp) menimbulkan kelukaan dan memudahkan masuknya mikro-
organisme sehingga terjadi infeksi sekunder.

 Menghasilkan berbagai substansi toksik seperti (hemolysin, histilysine, antikoagulan


dan produksi toksik dari metabolismenya)
ex : Protozoa (Trypanosomasp), artropoda (lalat, nyamuk, caplak) dan Helmin
(cacingAncylostomasp) menghasilkan substansi seperti tersebut terdahulu

 Menimbulkan reaksi alergi


artropoda (Sarcoptessp,lalat, nyamuk, kutu dan pinjal), tempat gigitannya timbul
reaksi alergi

 Dapat menstimulir terjadinya kanker


cacingSpirocercalupitelah terbukti dapat menstimulir (merangsang) terjadinya
kanker saluran pencernaan anjing
 Membawa beberapa penyakit (vektor)
Contoh : caplak menularkan Anaplasmosis, lalat menularkan malaria unggas

 penyumbatan secara mekanis


cacingAscarissuumjika jumlahnya banyak dapat menyumbat saluran pencernaan
babi.

 Dapat menghncurkan sel, karena mengadakan pertumbuhan didalamnya


Contoh : protozoa (Eimeriasp,menghancurkan sel epitel saluran cerna, Plasmodium
sp, LeucocytozoondanHaemoproteus, menghancurkan sel darah merah unggas)

 Menurunkan resistensi tubuh hospes terhadap penyakit lainnya.


Beberapa parasit berbahaya pada satu spesies hewan, sedangkan pada spesies yang
lain tidak atau kurang berbahaya, sehingga ada istilah “Hostrange”
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kata parasitologi berasal dari kata parasitos yang berarti jasad yangmengambil makanan,
dan logos yang berarti ilmu. Berdasarkan istilah, parasitologi adalah ilmu yang mempelajari
organisme yang hidup untuksementara ataupun tetap di dalam atau pada permukaan
organisme lain untukmengambil makanan sebagian atau seluruhnya dari organisme
tersebut.Klasifikasi parasit Protozologia.
Protozoologi adalah ilmu yang berisi kajian tentang hewan bersel satuyang hidup sebagai
parasit pada manusia. Contoh protozoa sebagai parasit yaitu Plasmodium merupakan
genus protozoa parasit. 
Helmintologi adalah ilmu yang berisi kajian tentang parasit
yang hidup pada manusia yang berupa cacing. Nematoda merupakan jumlah spesiesyang
terbesar di antara cacing yang hidup sebagai parasit pada manusia.Contoh Parasit Cacing Pita.
Artropoda hewan dengan kaki beruas-ruas, berukuku dan bersegmen. IstilahArthropoda
berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata yaitu arthro yang berarti ruas dan podos
yang berarti kaki.. Contoh parasit darigolongan serangga yaitu Kutu rambut merupakan parasit
yang muncul dikepala manusia.

B. Saran
Terhadap akibat dari gangguan parasit terhadap kesejahteraan manusia,maka perlu dilakukan
usaha pencegahan dan pengendalian penyakitnya. Makadari itu, sangat diperlukan suatu
pengetahuan tentang kehidupan organisme parasit yang bersangkutan selengkapnya.
Serta dalam penulisan makalah inimasih banyak kesalahan jadi mohon untuk kritik dan
sarannya agar kami dapatmemperbaikinya
DAFTAR PUSTAKA

http://elafentri.mahasiswa.unimus.ac.id/pengertian-parasitologi

https://soalkimia.com/materi-parasitilogi-jenis-dan-klasifikasinya/

https://www.academia.edu/36646312/MAKALAH_PARASITOLOGI_KU_FIXX

https://hellosehat.com/hidup-sehat/tips-sehat/ciri-penyebab-mengobati-parasit/

https://www.academia.edu/25697384/Pengantar_Parasitologi

https://zoonosis.biologi.ugm.ac.id/zoonosis-dan-penggolongannya/

https://id.wikipedia.org/wiki/Zoonosis

Anda mungkin juga menyukai