Anda di halaman 1dari 52

ASUHAN KEPERAWATAN

IBU BERSALIN
Metri Lidya SKp M Biomed
Persalinan adalah :
• Proses dimana bayi, plasenta dan selaput
ketuban keluar dari rahim ibu.
• Persalinan dianggap normal  bila proses
terjadi pada usia kehamilan cukup bulan (>
37 mg) tampa disertai penyulit.
• Persalinan cukup bulan, presntasi
kepala,pengeluaran plasenta dan selaput dg
tenaga ibu sendiri.
• Persalinan melalui dinding abdomen.
lanjutan

• Persalinan adalah  proses yang dilai


dengan kontraksi uterus, yang
menyebambkan dilatasi progresif dari
servik, kelahiran bayi dan plasenta.
• Persalinan normal  proses yang
normal dengan janin cukup bulan
presentasi occiput, melalui jalan lahir
secara spontan, sesuai dengan kurva
partograf normal.
Istilah- istilah pada
persalinan
• Persalinan imatur  pengeluaran hasil konsepsi
pada usia kehamilan 20-28 mg dg BB janin 500-
1000 gr.
• Persalinan prematur  pengeluaran hasil konsepsi
usia kehamilan 28-36 mg dengan BB janin 1000-
1500 gr.
• Persalinan aterm pengeluaran hasil konsepsi usia
kehamilan 37-40 mg dengan BB janin > 2500 gr.
• Persalinan post term  pengeluaran hasil konsepsi
pada usia kehamilan > 40 mg.
Teori terjadinya
persalinan
• Faktor hormonal Kadar hormon
estrogen dan progesteron menurun,
ini akan berpengaruh pada otot uterus
 his dan diikuti dengan peningkatan
prostaglandin  oksitosin meningkat
akan berpengaruh pada otot uterus 
kontraksi uterus  persalinan
lanjutan

• Penuaan plasenta  semakin tua keamilan,


villikorialis mengalami perubahan 
iskemik,perkapuran, degenerasi 
fungsinya menurun ( estrogen dan
progesteron menurun  his
• Perubahan uterus  pembesaran yang
terlalu lamamengakibatkan otot iskemik 
serkulasi terganggu plasenta
degenerasi estrogen dan progesteron
menurun  his
FAKTOR YANG BERPERAN
DALAM PERSALINAN
1. POWER  Primer : Kontraksi uterus/His
( frekuensi, intensitas,lama) kontraksi otot
perut dan aksi ligamentum. Sekunder 
tenaga ibu mengedan
2. PASSAGE/jalan lair  Pelvis myor dan
minor berperan dalam persalinan. Diameter
pelvik, segmen bawah raim (SBR), Dilatasi
servik, kapasitas ( PAP, PTP dan PBP ).
lanjutan

– Tulang panggul terdiri dari :

1. Os koksa  os ilium, os iskium dan


os pubis.
2. Os sakrum
3. Os koksigis
lanjutan

• PAP  bagian atas pelvis minor yang


terdiri dari : Promontorium, sayap
sakrum, linia innominata dan pinggir
atas simpisis.
• PTP sejajar dengan spina iskiadika
kiri dan kanan
• PBP  tersusun dari 2 bidang yang
berbentuk segi tiga. Arkus pubis > 90
derjat.
lanjutan

• Bidang hodge panggul :


1. Hodge I Bidang yang dibentuk oleh
PAP
2. Hodge II Sejajar dengan hodge I
setinggi bagian bawah simpisis
3. Hodge III Sejajar dengan hodge I
dan II setinggi spinaiskhiadika
4. Hodge IV Sejajar dengan Hodge I,
II dan III setinggi Os koksigis.
lanjutan

3. PASSENGER  JANIN termasuk :


a. usia gestasi, TBJ
b. letak, presentasi, posisi
c. jumlah janin
d. Plasenta

Kepala janin yang terdiri dari : 2 buah os


parietal, 2 prontal, 1 oksipital, fontanela
mayor,minor, sutura lamboidalis,sagitalis,
koronaria dan frontalis.
lanjutan

• Ukuran kepala janin :


a. Diameter sub oksipito bregmatika
9,5 cm
b. Diameter oksipito prontalis 11,5 cm
c. Diameter oksipito mentalis 15,5 cm
d. Diameter sub mento bregmatika 9,5
cm
e. Diameter boparietalis 9,5 cm
f. Diameter bitemporal 8 cm
lanjutan

• Presentasi Kepala  presentasi


belakang kepala, muka, sinsiput, dahi.
• Presentasi Bokong  presentasi
bokong, bokong kaki, kaki.
• Letak  memanjang, melintang
• Sikap bayi dalam uterus  sikap
membungkung dengan kedua lutut
dilipat
lanjutan

4. POSISI  Posisi ibu dalam


persalinan : dorsal rekumban, miring,
jongkok dll.

5. RESPONS PSIKOLOGI
Kesiapan emosional, pengalaman,
support system dan lingkungan.
sekian
Persalinan terdiri dari 4 kala
 Kala I  persalinan dimulai ketika adanya
kontraksi yang adekuat, serta adanya dilatasi servik,
dan berakhir saat pembukaan lengkap. ( 10 cm).
 Kala II  persalinan yang dimulai dengan
pembukaan lengkap dan berakhir saat bayi lair.
 Kala III  persalinan yang dimulai setelah bayi
lahir dan berakir dengan lahir plasenta.
 Kala IV  setelah kelahiran plasenta dan berakhir
2 jam setelah kala III.
Tanda /gejala kala I
 Kontraksi uterus teratur(2-3X/10mt)
 Penipisan dan pembukaan serviks
 Keluar lendir bercampur darah (show)
Kala I persalinan terbagi 2 Fase
 Fase laten  fase pertama dari kala I
persalinan dengan pembukaan servik < 4 cm,
servik membuka dan mendatar secara
perlahan-lahan. ( 8 jam )
 Fase aktif  Fase kedua dari kala I persalinan,
pembukaan servik 4-10 cm, kontraksi lebih
kuat dan servik membuka dengan cepat.
( >3X/10mnt berlangsung selama40 dtk/>) dan
terjadi penurunan bagian terbawah janin.
Fisiologi kala I persalinan
 Uterus  kontraksi uterus mulai dari fundus
terus menyebar kedepan dan kebawah
abdomen. Kontaksi makin lama makin
panjang dan kuat. Kontraksi uterus dihitung
frekuensi dalam 10 menit, lama, kekuatan dan
relaksasi.
lanjutan

 Serviks  servik diawali dengan konsistensi lunak


(lembut), selanjutnya menipis dan membuka (0 – 10
cm).
a. Effacement ( penipisan ) penipisan servik pada akir
keamilan mencapai 3 cm, selama persalinan semakin
memendek hingga beberapa mm ( penipisan penuh ).
b. Dilatasi  pembukaan progresif servik, untuk
mengukur dilatasi digunakan ukuran cm dengan
menggunakan jari tangan, pembukaan lengkap ( 10
cm ).
c. Lendir darah (Blood show)
lanjutan

 Tekanan Darah  meningkat selama terjadi


kontraksi sistol rata-rata naik 10-20 mmHg,
diastol 5-10 mmHg tidak kontraksi TD
normal.Rasa takut, cemas, rasa sakit juga
mempengaruhi TD.

 Metabolisme  terjadi peningkatan


metabolisme akibat aktifitas otot skeletal
terjadi metabolisme aerob dan anaerob,terjadi
peningkatan suhu tidak lebih dari 1 derjat C,
nadi meningkat, laju pernafasan meningkat,
lanjutan

 Ginjal/perkemihan peningkatan
kardiak output juga berdampak
peningkatan filtrasi glomerolus, terjadi
peningkatan produksi urine.
 Perubahan gastrointestinal motilitas
lambung dan absorbsi makanan menurun,
pengeluaran getah lambung berkurang,
mual dan muntah biasanya terjadi sampai
ibu mencapai akhir kala 1.
Persiapan
 Menyiapkan ruangan untuk persalinan dan
kelahiran bayi.  ruangan yang hangat dan
bersih,penerangan cukup sumber air yang
mengalir,air desinfeksi,air bersih, kamar mandi
bersih, ruangan yang luas, tempat tidur ibu dan
bayi bersih dan meja/troli yang bersih.
lanjutan

 Menyiapkan perlengkapan, bahan dan obat-


obat esensial  pastikan semua peralatan
dan bahan sudah bersih dan siap pakai.
 Menyiapkan rujukan
 Memberikan asuhan sayang ibu 
memberikan dukungan emosional,mengatur
posisi,memberikan cairan dan nutrisi, dan
mencegah infeksi.
 Menjegah infeksi
Yang harus di perhatikan selama
kala I
 Denyut jantung janin (DJJ) setian ½ jam
 Kontraksi uterus ( his ) setiap ½ jam
 Nadi setiap ½ jam
 Pembukaan serviks setiap 4 jam
 Penurunan kepala setiap 4 jam
 Tekanan darah dan suhu setiap 4 jam
 Produksi urine, aseton dan protein setiap 2-4 jam.
 Pemantauan dengan patograf
Persalinan Kala II
 Persalinan kala II dimulai dengan pembukaan servik
lengkap ( 10 cm ) dan berakir dengan lahirnya bayi.
Tanda kala II 
1. Ibu ingin mengedan bersamaan dengan terjadi
kontraksi ( meningat tekanan rektum dan vagina).
2. Vulva,anus membuka
3. perineum menonjol
4. Peningkatan pengeluaran lendir dan darah.
lanjutan

 Persalinan kala II dipastikan dengan 


pembukaan servik telah lengkap atau terlihat
bagian kepala bayi pada introitus vagina.
Persiapan penolong persalinan
 Sarungtangan  harus steril setiap melakukan
periksa dalam, melairkan bayi, melakukan
episiotomi, menjait laserasi.
 Perlengkapan pelindung pribadi 
menggunakan celemek, penutup kepala,
masker, kacamata.
lanjutan

 Persiapan tempat persalinan, peralatan


dan bahan  ruangan cukup
pencahayaan jendela, lampu, tempat
tidur serta meja tempat peralatan.
Peralatan partus set, heating set, resusitasi
bayi harus dalam keadaan steril dan siap
pakai,
 Persiapan lingkungan untuk bayi, bebas
angin, lingkungan hangat.
lanjutan

 Persiapan ibu dan keluarga.  anjurkan


keluarga mendampingi ibu selama
persalinan. Berikan dukungan, bantu ibu
memilih posisi yang nyaman untuk meneran.
Pimpin meneran saan pembukaan lengkap.
Memenuhi kebutuhan cairan.
 Membersihkan perineum
 Mengosongkan kandung kemih
 Memecahkan selaput ketuban bila belum
pecah.
Pemantauan ibu selama kala II
1. Memantau nadi ibu setiap 30 menit
2. Memantau kontraksi uterus setiap 30 menit
3. Mengukur DJJ setiap selesai meneran
4. Memantau penurunan kepala
5. Memperhatikan warna, jumlah air ketuban
6. Mengoreksi apakah ada presentasi
majemuk, atau menumbung
Episiotomi rutin tidak boleh
dilakukan, alasan :
 Meningkatnya jumlah darah yang hilang dan
risiko hematom
 Lebih sering meluas pada laserasi derajat 3
dan 4 dibanding dengan laserasi tanpa epis.
 Meningkatnya nyeri pasca persalinan
 Meningkatnya risiko infeksi.
Terima kasih
MEKANISME
PERSALINAN
1. Desen/ turun  masuknya kepala janin
pada PAP (engagemen)/ cakap, dengan
adanya dorongan akibat kontraksi
uterus.
2. Fleksi  kepala mengadakan fleksi
memasuki panggul,makin turun fleksi
bertambah, dagu menekan kearah dada
dan oksiput menjadi bagian terbawah
janin, kepala masuk dengan diameter
terkecil suboksipito-bregmatika 9,5 cm.
lanjutan

3. Rotasi dalam  Terjadi perputaran


kepala janin, diameter terpanjang
kepala mengambil posisi anterior-
posterior, ubun-ubun kecil memutar ke
depan.
4. Ekstensi  kepala melepaskan diri
dari pleksi maksimal dengan
melakukan ekstensi kepala, maka
lahirlah berturut-turut puncak
kepala,dahi, hidung, mulut dan dagu,
lanjutan

5. Restitusi  sewaktu rotasi dalam,


leher terpelintir, bahu tidak berotasi,
pada saat kepala lahir pelintir lahir
terlepas sehingga kepala dan bahu ke
posisi semula.
6. Rotasi luar  setelah kepala lahir
terjadi putaran paksi luar, terjadi
secara bersamaan putaran internal
bahu, seterusnya lahirbayi secara
keseluruhan.
Persalinan kala III
• Dimulai setelah lahir bayi dan
berakhir dengan lahir plasenta
dan selaput ketuban.
• Tanda lepas plasenta 
perubahan bentuk dan tinggi
fundus ( uterus bulat/globular
dan fundus meninggi) tali pusat
memanjang  semburan darah
tiba-tiba
Penatalaksanaan kala III
(manajemen aktif kala III).
• Keuntungan  kala tiga lebih singkaat,
mengurangi jumlah kehilangan darah,
dan mengurangi kejadian retensio
plasenta.
• Langkah manajemen kala III
1. Pemberian suntikan oksitosin
2. Melakukan peregangan tali pusat
terkendali (PTT)
3. Merangsang taktil (masase) fundus uteri
Perslinan kala IV
• Setelah kelahiran plasenta
sampai 2 jam.
• Pengawasan yang dilakukan
adalah  lakukan ransangan
taktil/masase uterus, evaluasi
TFU ( berada setinggi/dibawah
pusat, memantau kehilangan
darah,reposisi laserasi jalan
lahir,evaluasi kondisi umum ibu.
Pengawasan selama 2 jam
pasca persalinan
• Ukur TD, ND, TFU, kandung
kemih, perdarahan setiap 15 mnt
dalam 1 jan pertama dan setiap
30 mnt pada 1 jam berikutnya.
• Memasase uterus untuk
memastikan kontraksi
• Ukur suhu setiap 1 jam
• Observasi pengeluaran
pervaginan
Teruma kasih
ASUHAN KEPERAWATAN
PERSALINAN FASE LATEN
1. PENGKAJIAN 
Intergritas ego  cemas atau senang
Nyeri/ketidak nyamanan  kontraksi
uterus meningkat, 1-2X/10 menit,
lama 20-30 dtk,
Keamanan  irama jantung janin
baik terdengan pada umbilikus
Seksualitas  membran utuh/pecah
Dilatasi servik 0-4 cm, keluar lendir
bercampur darah (show).
Prioritas tindakan keperawatan :
Meningkatkan kesiapan emosi dan
fisik klien/pasangan terhadap
persalinan
Mempermudah kemajuan persalinan
normal
Mendukung kemampuan koping
klien/pasangan
Mencegah komplikasi maternal/janin.
Kemungkinan diagnosa
keperawatan
Risiko cemas b/d krisis situasi, dll
Intervensi  orientasikan klien pada
lingkungan, jelaskan perubahan
fisiologis selama proses persalinan.
Kaji penyebab dan tingkat
kecamasan Kesiapan melairkan dan
latar belakang budaya.
Pantau TD,pola kontraksi
uterus Demonstarikan teknik
relaksasi dan metode persalinan.dll
lanjutan

Risiko kurang volume cairan b/d


penurunan masukan, atau
meningkat kehilangan, dll
Intervesi keperawatan :
Pantau masukan dan pengeluaran
Pantau tanda vital dan DJJ
Berikan cairan/minum
Kolaborasi pemberian cairan
parenteral, dan pemeriksaan
Hematokrit. dll
Risiko infeksi maternal b/d
pemeriksaan vaginal berulang atau
ruptur membran
Intervensi 
Lakukan periksa dalam setiap 4 jam
Gunakan teknik aseptik, tekankan
pentinya cuci tangan.
Pantau dan gambarkan karakter
cairan amnion,
Pantau suhu, nadi, pernafasan dan
leokosit darah.
Lakukan pembersihan perineal.
lanjutan

Kurang pengetahuan b/d salah


interprestasi
Risiko koping individu tidak
efektif b/d krisis situasi, tidak
adekut metode koping, dll
Terima kasih
Asuhan keperawatan persalinan
fase aktif
 Pengkajian
Aktifitas/istirahat adanya kelelahan
Intergritas ego  tampak lebih serius
menghadapi prises persalinan, ketakutan
tidak mampu melakukan teknik relaksasi
dan meneran Nyeri/ketidak
nyamanan kontraksi sedang, terjadi 3-
4x/mnt, lama 30-45 dtk
Keamanan  DJJ berobah,
bervariasi, berespon terhadap kontraksi,
palpasi. Seksualitas dilatasi servik
4-8 cm, perdarahan jumlah sedang, terjadi
penurunan kepala bayi.
Prioritas tindakan keperawatan
 Meningkatkan dan memudahkan
kemajuan normal dari persalinan
 Mendukung kemampuan koping
klien/pasangan
 Meningkaatkan kesejahteraan ibu dan
janin.
Kemungkinn diagnosa keperawatan
 Gangguan rasa nyaman nyeri b/d

Anda mungkin juga menyukai