Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN SATUAN ACARA PENYULUHAN TERAPI BERMAIN PADA ANAK

USIA SEKOLAH

Dosen Pembimbing : Tri Peni, S.Kep.,Ns.,M.Kes

Nama – Nama Kelompok :

1. Ria Ain Hariani


2. Rizka Yuli Suswanti
3. Siti Nur Khavila
4. Kristara Martarisa
5. Dela Rospita Kapasiang
6. Ayu Wastiti Eka Monitha

PRODI PROFESI KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BINA SEHAT PPNI

MOJOKERTO 2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
TERAPI BERMAIN MELIPAT ORIGAMI PADA ANAK USIA SEKOLAH DI RUMAH
SAKIT DENGAN BRONKOPNEUMONIA

1. Topik : Terapi Bermain Pada Anak di Rumah Sakit


2. Subtopik : Terapi Bermain Menggambar Pada Anak Usia 4 - 6 tahun
3. Tujuan : Mengoptimalkan Perkembangan Motorik Halus
4. Tempat : Ruangan Bina Sehat
5. Hari/Tanggal : Senin, 01 November 2021
6. Sasaran : Anak Usia 4 – 6 Tahun Dengan Fraktur Tibia
7. Jenis Permainan : Skill play
8. Pemberi Terapi :
- Leader : Ayu Wastiti Eka M
- Co Leader : Kristara
- Observer : Dela
- Fasilitatior :
1. Riska Yuly S
2. Ria Aini

A. Latar Belakang
Masuk rumah sakit merupakan peristiwa yang sering menimbulkan pengalaman
traumatik, khususnya pada pasien anak yaitu ketakutan dan ketegangan atau stress
hospitalisasi. Stress ini disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya perpisahan dengan
orangtua, kehilangan kontrol, dan akibat dari tindakan invasif yang menimbulkan rasa
nyeri. Akibatnya akan menimbulkan berbagai aksi seperti menolak makan, menangis,
teriak, memukul, menyepak,tidak kooperatif atau menolak tindakan keperawatan yang
diberikan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalkan pengaruh
hospitalisasi pada anak yaitu dengan melakukan kegiatan bermain.
Bermain merupakan suatu yang dilakukan secara sukarela untuk memperoleh
kesenangan dan kepuasan. Bermain merupakan aktivitas yang dapat menstimulasi
pertumbuhan dan perkembangan anak dan merupakan cerminan kemampuan fisik,
intelektual, emosional dan sosial sehingga bermain merupakan media yang baik untuk
belajar karena dengan bermain anak-anak akan belajar berkomunikasi, menyesuaikan diri
dengan lingkungan yang baru,melakukan apa yang dapat dilakukannya, dan dapat
mengenal waktu, jarak,serta suara.Untuk itu dengan melakukan permainan
maka ketegangan dan stress yang dialami akan terlepas karena dengan melakukan
permainan rasa sakitakan dapat dialihkan (distraksi) pada permainannya dan terjadi
proses relaksasi melalui kesenangannya melakukan permainan.
Salah satu intervensi keperawatan dalam mengatasi dampak hospitalisasi pada
anak adalah dengan memberikan aktivitas bermain. Aktivitas bermain dapat dilakukan
sebelum melakukan prosedur pada anak. Hal ini dilakukan untuk mengurangi rasa tegang
dan emosi yang dirasakan anak selama prosedur, seperti menggambar. Menggambar
merupakan salah satu permainan yang memberikan kesempatan anak untuk bebas
berekspresi dan sangat terapeutik. Dengan melipat kertas origami dapat mengekspresikan
perasaannya, mengurangi kecemasan.
B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mendapatkan terapi bermain selama 20 menit, anak diharapkan bisa merasa
tenang selama perawatan di rumah sakit dan tidak takut lagi terhadap perawat
sehingga anak bisa merasa nyaman selama dirawat dirumah sakit.
2. Tujuan Instruksional Khusus
a. Bagi anak :
1) Dapat mengembangkan imajinasi dan meningkatkan fungsi kognitif
2) Dapat berlatih bersosialisasi dengan teman sebaya
3) Memenuhi kebutuhan bermain
4) Dapat berlatih bersikap sportif
5) Dapat mengurangi kecemasan dan ketegangan pada anak selama dirawat di
rumah sakit
6) Dapat beradaptasi lebih efektif terhadap stress karena sakit dan lingkungan
baru

b. Bagi Perawat
1) Membangun trust antara pasien anak dan perawat sehingga anak lebih
kooperatif selama perawatat
2) Mampu mengaplikasikan teori terapi bermain pada anak usia 4 – 6 tahun
3) Mampu mengenal karakter tiap anak usia 4 – 6 tahun

C. Sasaran
Kriteria pasien :
1. Anak yang berumur usia sekolah (4 – 6 tahun)
2. Anak kooperatif
3. Anak dengan komunikasi verbal baik
4. Anak yang tidak ada kontraindikasi untuk bermain
D. Materi
Terlampir
E. Metode
1. Ceramah
2. Bermain bersama
F. Media
1. Kertas Origami
G. Rencana Pelaksanaan
No Kegiatan Waktu Subjek Terapi
1 Persiapan : 5 Menit Ruangan, alat,
Menyiapkan ruangan anak, dan kelurga
Menyiapkan alat – alat siap
Menyiapkan anak dan keluarga
2 Proses : 20 menit Menjawab salam,
- Membuka proses terapi dengan memperkenalkan
perkenalan salam, diri,
memperkenalkan diri memperhatikan
- Menjelaskan pada anak dan
keluarga tentang tujuan dan
manfaat bermain, menjelaskan
cara permainan
- Mengajak anak bermain
- Mengevaluasi respon anak dan
keluarga
3 Penutup : 5 menit Memperhatikan
Menutup dan mengucapkan salam dan manjawab
salam

H. Rencana Evaluasi
1. Peserta terapi bermain mampu :
a. Merasa senang, tenang terakit hospitalisasi
b. Melakukan hospitalisasi yang baik antara perwat – pasien dan teman sebaya
2. Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi struktur
1) Menyiapkan SAP
2) Menyiapkan Materi dan Media
3) Kontrak waktu dengan Sasaran
4) Menyiapkan Tempat
b. Evaluasi Proses
1) Sasaran memperhatikan dan mendengarkan selama kegiatan bermain
2) Sasaran kooperatif dalam permainan
3) Sasaran tidak meninggalkan tempat saat permainan berlangsung
4) Respon anak cukup baik
c. Evaluasi Hasil
1) Terapi bermain dikatakan berhasil apabila sasaran mampu melakukan 80 %
lebih permainan menggambar
2) Terapi bermain dikatakan cukup berhasil / cukup baik apabila sasaran mampu
melakukan permainan menggambar antara 50 – 80 % dengan benar
3) Terapi bermain dikatakan kurang berhasil / tidak baik apabila sasaran
4) hanya mampu melakukan permainan menggambar dari 50 % dengan benar

Anda mungkin juga menyukai