Anda di halaman 1dari 42

TUGAS PRAKTIK KONSELING GIZI

PUSKESMAS MLATI 1

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Dalam Penyelesaian Praktikum


Mata Kuliah Praktik Konseling Gizi

Disusun Oleh :

Muhammad Nabil Habiburahman


NIM P07131216003

Dosen Pengampu
Isti Suryani, DCN, M.Kes
Weni Kurdanti, S.SiT, M.Kes

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES YOGYAKARTA
PRODI SARJANA TERAPAN JURUSAN GIZI
2018
1
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIK KONSELING GIZI

DI PUSKESMAS MLATI 1, SLEMAN

Disusun Oleh :

Muhammad Nabil Habiburahman

P07131216007

Mengetahui,

Ahli Gizi Puskesmas Mlati 1

Mujijat Martani, AMG (................................)

NIP. 198208072010012011

2
DAFTAR ISI

Daftar Isi ......................................................................................... 3


BAB I ......................................................................................... 4
A. Latar Belakang ...................................................................... 3
B. Tujuan..................................................................................... 5
BAB II ....................................................................................... 6
A. Konseling Gizi........................................................................ 6
B. Tujuan Konseling Gizi ........................................................... 7
C. Langkah-langkah Konseling Gizi........................................... 8
BAB III ......................................................................................... 9
A. Waktu dan Tempat ................................................................. 8
B. Metode Pengumpulan Data .................................................... 9
BAB IV ......................................................................................... 11
A. Klien 1 .................................................................................... 9
B. Klien 2 .................................................................................... 17
C. Klien 3 .................................................................................... 22
Daftar Pustaka .................................................................................. 40
Lampiran ......................................................................................... 41

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Puskesmas adalah organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya


kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima dan terjangkau
oleh masyarakat, dengan peran serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang
dapat dipikul oleh pemerintah dan masyarakat. Puskesmas (Pusat Kesehatan
Masyarakat) berfungsi sebagai tempat pelayanan kesehatan bagi masyarakat umum.

Berlandaskan upaya promotif dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan


masyarakat setinggi-tingginya sesuai wilayah kerjanya adalah pelayanan paripurna
dari Puskesmas namun tidak mengesampingkan upaya kuratif dan rehabilitatif.
Salah satu pelayanan yang diberikan Puskesmas adalah konseling gizi

Konseling adalah suatu bentuk pendekatan yang digunakan dalam asuhan gizi
untuk menolong individu dan keluarga memperoleh pengertian yang lebih baik
tentang dirinya dan permasalahan yang dihadapinya (PERSAGI, 2013). Konseling
gizi merupakan salah satu proses pendidikan gizi perorangan untuk menyelesaikan
masalah gizi sesuai kaidah-kaidah ilmu gizi. Konseling gizi merupakan proses
pemberian dukungan pada pasien/klien yang ditandai dengan hubungan kerjasama
antara konselor dengan pasien/klien dalam menentukan prioritas, tujuan/target,
merancang rencana kegiatan yang dipahami, dan membimbing kemandirian dalam
merawat diri sesuai kondisi dan menjaga kesehatan. Tujuan dari konseling gizi
adalah untuk meningkatkan motivasi pelaksanaan dan penerimaan diet yang
dibutuhkan sesuai dengan kondisi pasien. (Buku Pedoman Proses Asuhan Gizi
Terstandar)

4
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mampu melaksanakan konseling gizi pada pasien di Puskesmas Mlati 1
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melaksanakan assessment/pengkajian gizi
b. Mampu menentukan diagnosis gizi
c. Mampu menyusun intervensi gizi
d. Mampu melaksanakan monitoring dan evaluasi

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pendidikan Gizi
Pendidikan gizi adalah usaha yang terencana untuk meningkatkan
status gizi melalui perubahan perilaku yang berhubungan dengan produksi
pangan, persiapan pangan, distribusi makanan dalam keluarga, pencegahan
penyakit gizi dan perawatan anak (WHO, 1987). Menurut Faisal Jalal
(2010) dalam buku Sehat dan Bugar Berkat Gizi Seimbang menyatakan
pendidikan gizi adalah suatu proses yang berkesinambungan untuk
menambah pengetahuan tentang gizi , membentuk sikap dan perilaku hidup
sehat dengan memperhatikan pola makan sehari-hari dan faktor lain yang
mempengaruhi makanan dan membangun komitmen untuk selalu
meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi baik individu maupun
kelompok masyarakat. Dalam undang undang RI nomor 39 Tahun 2009
tentang kesehatan menyatakan bahwa upaya perbaikan gizi masyarakat
ditujukan untuk peningkatan gizi perorangan dan mutu gizi masyarakat.

B. Konseling Gizi
Konseling gizi salah satu pendidikan gizi individu/perorangan. Konseling
gizi merupakan proses pemberian dukungan pada pasien/klien yang ditandai
dengan adanya hubungan kerjasama antara konselor dengan klien/pasien dalam
menentukan prioritas makanan, gizi dan aktivitas fisik, tujuan/target,
rancangan kegiatan yang dapat diterima dan dapat mendukung rasa tanggung
jawab untuk merawat dirinya sendiri untuk mengatasi masalah yang ada dan
untuk meningkatkan kesehatan. Konseling gizi memberikan solusi bersama
antara ahli gizi dan klien/pasien untuk permasalahan gizi yang dialami
klien/pasien sehingga diperoleh kesepakatan dalam pengaturan makan untuk
mendukung kesehatan atau kesembuhan klien/pasien.
6
Dalam proses konseling seseorang yang membutuhkan pertolongan (klien)
dan seseorang yang memberikan bantuan dan dukungan (konselor) akan
bertatap muka dan berbicara sedemikian rupa sehingga klien mampu untuk
memecahkan masalah yang dihadapinya. Sehingga dalam proses konseling
diperlukan komunikasi antar keduanya dengan baik. Selain itu, proses konseing
gizi juga membutuhkan kombinasi antara keahlian dalam bidang gizi, fisiologi,
dan psikologi yang terfokus pada perubahan perilaku tentang makanan dan
hubungannya dengan penyakit atau masalah gizinya. Sebagai dasar dari
keterampilan konselor adalah keterampilan komunikasi yang baik dengn
menggunakan berbagai cara berkomunikasi, seperti komunikasi verbal dan
nonverbal, respon mendengar, melakukan, dan saling berbagi.
C. Tujuan Konseling Gizi
Tujuan konseling gizi adalah membantu klien dalam upaya mengubah perilaku
yang berkaitan dengan gizi sehingga meningkatkan kualitas gizi dan kesehatan
klien yang diberikan oleh tenaga gizi.

7
D. Langkah-langkah Konseling Gizi

Langkah 7
MENGAKHIRI KONSELING
 Akhiri dari sesi konseling (satu kali
pertemuan)
 Akhir suatu prses konseling (beberapa kali
pertemuan

Gambar 1. Bagan Alur Langkah-Langkah Pelaksanaan Konseling Gizi

8
BAB III
METODOLOGI

A. Waktu dan Tempat


Konseling gizi dilakukan mulai pada tanggal 20 Oktober 2018 s/d 3
November dari pukul 08.00 WIB s/d 12.00 lama waktu konseling berlangsung
± 30 menit. Pelaksanaan konseling gizi pada klien bertempat di Ruang Gizi
Puskesmas Mlati 1. Adapun rincian pelaksanaan kegiatan konseling gizi
sebagai berikut:
1. Sesi pertama
Persiapan konseling gizi dan mencari klien yang ingin konsultasi
2. Sesi kedua
Pelaksanaan konseling yang meliputi penggalian permasalahan klien,
diagnosis gizi klien dan merencanakan intervensi gizi
3. Sesi ketiga
Pengambilan keputusan oleh klien
4. Sesi keempat
Monitoring dan evaluasi
B. Metode pengambilan data
Metode dalam pengambilan data klien selama berlangsungnya proses
asuhan gizi sebagai berikut:
 Data Primer
Pengambilan data primer dilakukan melalui observasi dan wawancara
langsung kepada pasien yang meliputi:
a. Antropometri
Antropometri adalah salah satu metode pengukuran dalam
menentukan status gizi seseorang.Pengukuran antropometri ini meliputi
berat badan, tinggi badan dan LLA.Untuk pengukuran berat badan pasien
dengan menimbang berat badan menggunakan timbangan digital dan
9
tinggi badan menggunakan microtoise. Tujuan pengumpulan data
antropometri adalah untuk menentukan status gizi klien dan menghitung
kebutuhan zat gizi pasien berdasarkan kondisi klien saat ini.
b. Pola makan
Pola makan meliputi makanan apa saja yang biasanya dikonsumsi
oleh klien.Tujuan pengumpulan data pola makan adalah untuk
mengetahui kebiasaan makan klien.
c. Anamnesa pola makan
Anamnesa pola makan adalah perkiraan jumlah makanan yang biasa
dikonsumsi oleh klien dan menerjemahkannya ke dalam nilai gizi.Tujuan
pengumpulan data anamnase ini adalah untuk mengetahui jumlah zat gizi
yang biasanya masuk kedalam tubuh terkait status gizi klien saat ini.
d. Semi FFQ
Metode/ cara food frekuensi baik secara kualitatif dan kuantitatif serta
menggambarkan frekuensi konsumsi per hari, minggu atau bulan. Tujuan
pengumpulan data tersebut adalah gambaran pola konsumsi bahan
makan secara kualitatif dan kuantitatif
 Data Sekunder
a. Identitas Pasien
Identitas klien meliputi nama, alamat, umur, jenis kelamin, dan
pendidikan atau pekerjaan.
b. Hasil pemeriksaan fisik/klinis
Hasil pemeriksaan fisik/klinis adalah hasil pemeriksaan terhadap
fisik dan klinis klien meliputi tekanan darah, nadi dan kesadaran
umum.Tujuan pengumpulan data untuk mengetahui keterkaitan dengan
kondisi tubuh yang dialami klien.

10
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Pasien 1
A. Identitas Klien
1. Nama : Hana Aryani
2. Usia : 40 tahun
3. Alamat : Pogung Raya, Mlati
4. Pekerjaan : IRT
5. Tanggal kunjungan : 31 Oktober 2018
6. Diagnose medis : Hamil 8 minggu
B. Anamnesa Gizi
- Antropometri
Tabel 1. Data Antropometri
Berat badan (kg) Tinggi badan (cm) Status Gizi

58 kg 153.8 cm Normal

- Perhitungan status gizi berdasarkan IMT :


IMT = BB/TB2
= 58 /2.34
= 24,78 (N= 18,5-24,9) WHO
- Perhitungan BBI :
BBI = 90%(TB-100)
= 90%(153.8-100)
= 48.42 kg
- LLA = 27 cm
𝐿𝐼𝐿𝐴 𝑥 100
% percentile LILA = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 𝐿𝐼𝐿𝐴
27 𝑥 100
= 29

= 93.1 %

11
Gizi Baik >85%

Gizi Kurang 70.1- 84.9 %

Gizi Buruk <70%

Identifikasi :
Berdasarkan data antroprometri diketahui status gizi klien dikategorikan
normal dengan nilai IMT 24.78 (N=18,5-24,9). BBI klien 48.42 kg serta
persentile LLA menunjukkan gizi baik.

- Biokimia
Tabel 2. Data Biokimia
Nilai Normal Hasil Keterangan

GDS <140 mg/dl 152 mg/dl Tinggi

Hb 11-14 gr/dl 14.1 gr/dl Normal

Identifikasi
Berdasarkan data biokimia diketahui bahwa nilai GDS klien tinggi dan
kadar Hb Normal
- Clinic/fisik
a. Keadaan umum : Composmentis (Baik).
b. Tekanan darah : 110/70 mmHg
c. Keluhan lain : Mual (+)
Identifikasi :
Berdasarkan data clinik/fisik menunjukkan keadaan umum klien
baik, tekanan darah normal dan klien merasa sering mual
- Dietary History
 Riwayat makan sekarang

12
1) Pola makan klien 2 kali makan yaitu pagi dan malam,
2) Pasien masih kurang teratur makan.
3) Masih sering mengonsumsi makanan/minuman kemasan
4) Riwayat recall makanan 24 jam:
Makanan Pokok yang biasa dikonsumsi nasi putih 1-2x/hari. Lauk
hewani: gudeg telur 1 btr, nila goreng 1 ptg, lele goreng 1 ptg. Sayur:
pecel sayur 1x/hari Buah: Apel, Jus Jambu. Selingan: gorengan
Minuman: Air putih
 Riwayat personal
1) Klien merupakan pedagang di pasar dengan aktivitas yang sedang
2) Klien tidak pernah melakukan olahraga
C. Diagnosa Gizi
- Domain Asupan
Asupan oral in adekuat berkaitan dengan kurangnya pengetahuan yang
berhubungan dengan makanan dan nutrisi ditandai dengan sering
mengkonsumsi makanan dan minuman kemasan.
- Domain Perilaku
Kurangnya pengetahuan makanan dan zat gizi disebabkan ketidak
mampuan mengatur pola makan ditandai seringnya makan
makanan/miunman kemasan.
- Domain Klinis
Perubahan nilai laboratorium terkait zat gizi karbohidrat berkaitan dengan
gangguan fungsi pankreas ditandai dengan ketidaknormalan hasil gula
darah sesaat 152 mg/ dl (Normal: <140).
D. Intervensi Gizi
1. Preskripsi Diet
- Jenis Diit : Diet DM III
- Bentuk : Biasa
- Route : Oral
- Frekuensi : 3 kali utama 2 kali selingan
2. Tujuan Diit :
13
 Mempertahankan status gizi tetap normal
 Mempertahankan kadar glukosa darah supaya mendekati normal dengan
menyeimbangkan asupan makanan dengan insulin dan aktivitas fisik,
 Mengurangi rasa mual dan muntah pada trimester pertama.
3. Syarat Diit :
 Energi cukup sesuai kebutuhan klien
 Protein 1 gr/kg BB yaitu gram,
 Lemak 25% dari kebutuhan total energi, dengan lemak tidak jenuh (ex :
minyak jagung, minyak kacang, zaitun dll)
 Karbohidrat 60-70 % dari kebutuhan energi
 Cairan 2,5 L/hari ± 8 gelas air putih
 Serat tinggi
 Dianjurkan pembatasan garam.
4. Perhitungan kebutuhan energi
Rumus Konsensus PERKENI 2015
1. BMR Wanita = 25 x BBI (Berat Badan Ideal)

= 25 x 48.42

= 1210.5 kkal

2. Energi = (BMR + Fak.aktivitas) – Fak.usia = …….+ fak.stress

= (1210.5 + 20 % x 1210.5) – 5% x 1210.5

= (1210.5 + 242.1 ) – 60.525

= 1392.07 + fak. Stress

= 1392.07 + (10% x 1392.07)

= 1392.07 + 139.20

= 1531.27 kkal

= 1531.27 kkal
14
3. Protein = 1 gr x 48.42

= 48.42 gr

4. Lemak = 20% x TE

= 20% x 1531.27 kkal

= 306.25 kkal / 9

= 34.02gr

5. KH = 60 % x TE

= 60% x 1531.27 kkal

= 918.76 kkal/ 4

= 229.69 gr

E. Edukasi gizi
 Permasalahan
- Pola makan yang kurang baik
- Belum melaksanakan prinsip 3J
 Tujuan
- Mencapai dan mempertahankan status gizi menuju normal,
- Memberikan pengetahuan agar dapat memilih makanan yang baik
- Memperbaiki kebiasaan makan
 Materi
- Diabetes Melitus
- Menjelaskan cara penerapan Diabetes Melitus
- Menjelaskan makanan dan minuman yang dianjurkan atau tidak
dianjurkan dikonsumsi.
- Menjelaskan pola makan dan kebutuhan makan yang benar.
- Memberikan motivasi kepada klien.
-
15
 Sasaran
- Klien
A. Waktu dan tempat
30 menit bertempat di Ruang Konsultasi Gizi Puskesmas Mlati 1
B. Metode
Diskusi dan wawancara.
C. Media alat bantu
Daftar Penukar Bahan Makanan, standar porsi, food model. leaflet
F. Monitoring dan Evaluasi
 Evaluasi setelah proses konseling berlangsung:
a. Klien dapat menjalankan pola makan seimbang serta pengaturannya
b. Klien dapat menjelaskan tentang bahan makanan yang dibatasi dan
dianjurkan ke klien.
c. Klien memahami proses konseling yang sudah dilakukan.
 Kesulitan yang mungkin dialami klien dalam menjalankan program
a. Merubah perilaku atau kebiasaan karena perlu proses secara bertahap,
karena mulai mengurangi gula disetiap makanan dan minuman
b. Kemungkinan klien mulai lupa program dikarenakan mulai sehat.

16
Pasien 2
A. Identitas Klien
1. Nama : Istriyanah
2. Usia : 33 tahun
3. Alamat : Condong catur
4. Pekerjaan : IRT
5. Tanggal kunjungan : 7 November 2018
6. Diagnose medis : TB
B. Anamnesa Gizi
1. Antropometri
Tabel 1. Data Antropometri
Berat badan (kg) Tinggi badan (cm) Status Gizi

45 kg 158 cm Kurus

2. Perhitungan status gizi berdasarkan IMT :


IMT = BB/TB2
= 45 /1,58
= 18.07 (N= 18,5-24,9) WHO
3. Perhitungan BBI :
BBI = 90%(TB-100)
= 90%(158-100)
= 52.2 kg
Identifikasi :
Berdasarkan data antroprometri diketahui status gizi klien dikategorikan
normal dengan nilai IMT 18.07/kurus (N=18,5-24,9). Dan BBI 52.2
4. Biokimia : -
5. Clinic/fisik
- Keadaan umum : Composmentis (Baik).
- Tekanan darah : 110/70 mmHg
- Keluhan lain :-

17
Identifikasi :
Berdasarkan data clinik/fisik menunjukkan keadaan umum klien baik,
tekanan darah normal
6. Dietary History
 Riwayat makan sekarang
- Pola makan klien 3 kali makan yaitu pagi, siang dan malam,
- Riwayat recall makanan 24 jam:
- Makanan Pokok yang biasa dikonsumsi nasi putih 3x /hari. Lauk
hewani: opor ayam . Lauk nabati: tempe goreng 2x/hari . Sayur:
Bening bayam. Buah: Mangga. Selingan: Nagasari, biskuit
Minuman: teh manis
 Recall
No Hasil Energi Protein Lemak KH (gr
(kkal) (gr) (gr)
1 Recall 1035.0 38.8 40.1 132.7

2 Kebutuhan 2349 130.5 65.25 309.9

 Riwayat personal
- Klien merupakan Ibu rumah tangga
- Klien jarang sekali berolahraga
- Klien mempunyai alergi jika makanan olahan laut (+)
C. Diagnosa Gizi
- Domain Asupan
Asupan oral in adekuat berkaitan dengan kurangnya pengetahuan yang
berhubungan dengan makanan dan nutrisi ditandai dengan status gizi klien
yang kurang
D. Intervensi Gizi
 Preskripsi Diet
- Jenis Diit : Diet TETP
- Bentuk : Biasa
18
- Route : Oral
- Frekuensi : 3 kali utama 2 kali selingan
 Tujuan Diit :
- Meningkatkan status gizi klien menuju normal, dengan menaikkan
berat badan
- Mencegah terjadinya infeksi sekunder
- Memberikan asupan gizi sesuai dengan kebutuhan.
 Syarat Diit :
1. Energi tinggi 40-45 kal/kgBB sesuai perhitungan berdasarkan berat
badan, tinggi badan, umur, aktifitas fisik dan factor stress sebesar kkal,
2. Protein 2.5 gr/kg BB yaitu gram,
3. Lemak 25% dari kebutuhan total energi,
4. Karbohidrat yaitu sisa dari kebutuhan energi dikurangi protein dan
lemak,
5. Cairan 2,5 L/hari ± 8 gelas air putih
6. Mudah cerna
7. Vitamin dan mineral cukup
 Perhitungan kebutuhan energi
Kebutuhan energi = 45 kkal/kg BB
= 45 kkal x 52.2 = 2349 kkal
Protein = 2.5 x 52.2 = 130.5 gr x 4 = 522
Lemak = 25 % x TE
= 25 % x 2349 kkal
= 587.25/9
= 65.25 gr
KH = TE - (kal. protein + kal. lemak)
= 2349 kkal – (522 + 587.25)
= 2349 kkal – 1109.25
= 1239.75/4
= 309.9 gr

19
E. Edukasi gizi
 Permasalahan
- Pola makan yang kurang baik
- Belum menerapkan pola hidup sehat
 Tujuan
- Meningkatkan dan mempertahankan status gizi agar normal,
- Memberikan pengetahuan agar dapat memilih makanan yang baik
- Memperbaiki kebiasaan makan
 Materi
- Tentang TB (Tuberculosisis)
- Menjelaskan asupan apa yang baik untuk penyakit infeksi
- Menerapkan pola hidup sehat
- Mengonsumsi makana sumber energi dan protein
- Memberikan motivasi kepada klien.
 Sasaran
- Klien
 Waktu dan tempat
30 menit bertempat di Ruang Konsultasi Gizi Puskesmas Mlati 1
 Metode
Diskusi dan wawancara.
 Media alat bantu
Daftar Penukar Bahan Makanan, food model dan leaflet

F. Monitoring dan Evaluasi


 Evaluasi setelah proses konseling berlangsung:
- Klien dapat menjalaskan pola makan seimbang serta pengaturannya
- Klien dapat menjelaskan tentang bahan makanan yang dikonsumsi
untuk penyembuhan
- Klien memahami proses konseling yang sudah diajalankan serta
meningkatkan informasi klien
20
 Kesulitan yang mungkin dialami klien dalam menjalankan program
- Kebiasaan makan sekali sehari masih sulit
- Klien mungkin sewaktu dapat lupa penjelasan yang telah dijelaskan
karena merasa kondisi yang dirasakan sudah baik sehingga kembali
pada kebiaasan awal
 Kesepakatan kembali yang dibangun bersama klien
- Klien akan tetap berupaya untuk melaksanakan kesepakatan yang
akan dijalankan untuk mencapai keberhasilan proses konseling

21
Pasien 3
A. Identitas Klien
1. Nama : Rahmawati
2. Usia : 26 tahun
3. Alamat : Jombor lor, Mlati
4. Pekerjaan : IRT
5. Tanggal kunjungan : 26 Oktober 2018
6. Diagnose medis : Hamil 20 minggu
B. Anamnesa Gizi

- Antropometri

Tabel 1. Data Antropometri


Berat badan (kg) Tinggi badan (cm) Status Gizi

53 kg 158 cm Normal

- Perhitungan status gizi berdasarkan IMT :


IMT = BB/TB2
= 53 /1.582
= 21.2 (N= 18,5-24,9) WHO
- Perhitungan BBI :
BBI = 90%(TB-100)
= 90%(158-100)
= 52.2 kg
- Perhitungan LLA
Nilai LLA = 25 cm

𝐿𝐼𝐿𝐴 𝑥 100
% percentile LILA = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 𝐿𝐼𝐿𝐴

25 𝑥 100
= 27.7

22
= 90.25 %

Gizi Baik >85%

Gizi Kurang 70.1- 84.9 %

Gizi Buruk <70%

Identifikasi :
Berdasarkan data antroprometri diketahui status gizi klien dikategorikan
normal dengan nilai IMT 24.78 (N=18,5-24,9) dan persen LILA yang baik

- Biokimia
Tabel 2. Data Biokimia
Nilai Normal Hasil Keterangan

GDS <140 mg/dl 88 mg/dl Normal

Hb 11-14 gr/dl 10.1 gr/dl Rendah

Identifikasi
Berdasarkan data biokimia diketahui bahwa nilai GDS klien normal dan
kadar Hb rendah
- Clinic/fisik
d. Keadaan umum : Composmentis (Baik).
e. Tekanan darah : 100/70 mmHg
f. Keluhan lain : Pegal-pegal
Identifikasi :
Berdasarkan data clinik/fisik menunjukkan keadaan umum klien baik,
tekanan darah normal dan klien merasa pegal-pegal akibat kecapekan
- Dietary History
 Riwayat makan sekarang
23
- Pola makan klien 4 kali makan yaitu pagi, siang, sore dan malam,
- Pasien makan porsi kecil tapi sering
- Jarang makan buah, suka cemilan
- Mempunyai alergi ayam + telur bebek
 Riwayat recall makanan 24 jam:
Makanan Pokok yang biasa dikonsumsi nasi putih 2-3x/hari, mie
goreng Lauk hewani: telur ayam grg 2x /hari, sop kaki kambing
1x/hari. Sayur: sayur asem 3-4 sdm 2x/hari. Buah: buah naga
Selingan: Biskuit Minuman: air putih
 Recall

No Hasil Energi Protein (gr) Lemak (gr) KH


(kkal) (gram)

1 Asupan 1510.4 67.2 44.8 186.5

2 Kebutuhan 1733.42 86.67 48.1 238.3

 Riwayat personal
- Klien merupakan ibu rumah tangga, sesekali membantu tetangga
berjualan
- Klien jarang sekali olahraga atau aktivitas fisik, dengan alasan
sering merasa letih
C. Diagnosis Gizi
- Domain Perilaku
Aktivitas fisik yang kurang disebabkan rasa malas ditandai dengan
seringnya klien merasa letih
- Domain Klinis
Perubahan nilai laboratorium berkaitan dengan rendahnya asupan sumber
zat besi ditandai dengan rendahnya kadar Hb darah 10.1 g/ dl (Normal: 11-
14).

24
D. Intervensi Gizi
 Preskripsi Diet
- Jenis Diit : Diet Gizi Seimbang
- Bentuk : Biasa
- Route : Oral
- Frekuensi : 3 kali utama 2 kali selingan
 Tujuan Diit :
- Mempertahankan status gizi tetap normal,
- Mempertahankan asupan makan ibu hamil trimester 2 agar kondisi ibu
dan bayi sehat
- Memberikan asupan gizi yang tepat membantu janin pada proses
pembentukan
 Syarat Diit :
- Energi cukup sesuai kebutuhan berdasarkan berat badan, tinggi badan,
umur, aktifitas fisik dan factor stress sebesar kkal,
- Protein 15-20 % dai kebutuhan total energy
- Lemak 20-25% dari kebutuhan total energi,
- Karbohidrat yaitu sisa dari kebutuhan energi dikurangi protein dan
lemak,
- Cairan 2,5 L/hari ± 8 gelas air putih
- Vitamin dan mineral cukup (khususnya zat besi dan asam folat)
 Perhitungan kebutuhan energi
BMR = 0,9 x 24 jam x 53 kg = 1144,8 kkal
Koreksi tidur = 10 % x 8 jam x 53 kg = 42,4 kkal -
= 1102,4 kkal
Aktifitas = 30 % x 1102,4 kkal = 330,72 kkal +
1433,12 kkal
SDA = 7 % x 1433,12 kkal = 100,3 kkal +
1533,42 kkal
Penambahan energy bumil trimester 2 = 300,00 kkal +
25
1833,42 kkal
- Protein = 20% x TE
= 20% x 1833.42 kkal
= 366.8/4
= 91.67 gr
- Lemak = 25% x TE
= 25 % x 1833.42 kkal
= 458.3/9
= 50.9 gr
- KH = TE – ( protein +lemak)
= 1833.42 – (366.8 +458.3)
= 1833.42 – 825.1
= 1008.3/4
= 252.07 gr
E. Edukasi gizi
 Permasalahan
- Pola makan yang kurang baik, jarang makan buah
- Rendahnya asupan protein dan mineral
 Tujuan
- Mempertahankan status gizi menuju normal,
- Memberikan pengetahuan agar dapat memilih makanan yang baik
bagi ibu hamil dan janin
- Mencegah penurunan berat badan ibu hamil, yang dapat
mengganggu kondisi kehamilan
 Materi
- Kebutuhan asupan ibu hamil
- Memberi tahu golden fase pada masa kehamilan
- Menjelaskan makanan dan minuman yang dianjurkan atau tidak
dianjurkan dikonsumsi untuk menunjang pertumbuhan dan
perkembangan janin
26
b. Menjelaskan pola makan dan kebutuhan makan yang benar.
c. Memberikan motivasi kepada klien.
 Sasaran
Klien
 Waktu dan tempat
30 menit bertempat di Ruang Instalasi Gizi Puskesmas Mlati 1
 Metode
Diskusi dan wawancara.
 Media alat bantu
Daftar Penukar Bahan Makanan, standar porsi, food model dan leaflet
 Monitoring dan Evaluasi
 Evaluasi setelah proses konseling berlangsung:
a. Klien dapat menjalaskan pola makan gizi seimbang serta
pengaturannya berupa 3 kali makan
b. Klien dapat menjelaskan tentang bahan makanan yang dianjurkan
untuk dikonsumsi meningkatkan kadar Hb
c. Klien memahami proses konseling yang sudah dialankan serta
meningkatkan informasi klien
 Kesulitan yang mungkin dialami klien dalam menjalankan program
- Merubah perilaku atau kebiasaan karena perlu proses secara bertahap
- Klien mungkin sewaktu dapat lupa penjelasan yang telah dijelaskan
karena merasa kondisi yang dirasakan sudah baik sehingga kembali
pada kebiaasan awal
 Kesepakatan kembali yang dibangun bersama klien
- Klien berupaya untuk melaksanakan kesepakatan yang akan dijalankan
untuk mencapai derajat kesehatan ibu hamil.

27
Pasien 4
A. Identitas Klien
- Nama : Cyntia Astuti
- Umur : 38 tahun
- Alamat : Condong catur
- Pekerjaan : IRT
- Tanggal kunjungan : 7 November 2018
- Diagnose medis : Anemia/ bumil 31 minggu
B. Anamnesa Gizi
- Antropometri
Tabel 1. Data Antropometri
Berat badan (kg) Tinggi badan (cm) Status Gizi

60 kg 159 cm Normal

- Perhitungan status gizi berdasarkan IMT :


IMT = BB/TB2
= 60 /1,592
= 24 (N= 18,5-24,9) WHO
- Perhitungan BBI :
BBI = 90%(TB-100)
= 90%(159-100)
= 53.1 kg
- LLA = 28 cm
𝐿𝐼𝐿𝐴 𝑥 100
% percentile LILA = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 𝐿𝐼𝐿𝐴
28 𝑥 100
= 29

= 96.5 %

28
Gizi Baik >85%

Gizi Kurang 70.1- 84.9 %

Gizi Buruk <70%

Identifikasi :
Berdasarkan data antroprometri diketahui status gizi klien dikategorikan
normal dengan nilai IMT 24 (N=18,5-24,9). Dan BBI 53.1 kg
- Biokimia :
Tabel 2. Data Biokimia
Nilai Normal Hasil Keterangan

Hb 11-14 gr/dl 9.2 gr/dl Rendah

- Clinic/fisik
 Keadaan umum : Composmentis (Baik).
 Tekanan darah : 110/70 mmHg
 Keluhan lain :-
Identifikasi :
Berdasarkan data clinik/fisik menunjukkan keadaan umum klien baik,
tekanan darah normal
- Dietary History
 Riwayat makan sekarang
- Pola makan klien 3 kali makan yaitu pagi, siang dan malam,
- Riwayat recall makanan 24 jam:
- Makanan Pokok yang biasa dikonsumsi nasi putih 3x /hari. Lauk
hewani: opor ayam . Lauk nabati: tempe goreng 2x/hari . Sayur:
Bening bayam. Buah: Mangga. Selingan: Nagasari, biskuit
Minuman: teh manis

29
 Recall
No Hasil Energi Protein Lemak KH (gr
(kkal) (gr) (gr)
1 Recall 1035.0 38.8 40.1 132.7

2 Kebutuhan 1836.3 91.2 51 252.5

 Riwayat personal
- Klien merupakan Ibu rumah tangga
- Klien jarang sekali berolahraga
- Jika aktivitas tinggi mudah lelah
C. Diagnosa Gizi
- Domain Asupan
Asupan oral in adekuat berkaitan dengan kurangnya pengetahuan yang
berhubungan dengan makanan dan nutrisi ditandai dengan status gizi klien
yang kurang
- Domain Klinis

Perubahan nilai laboratorium berkaitan dengan mudah lelah saat klien


beraktivitas tinggi ditandai dengan kadar Hb yang rendah yaitu 9.2 mg/dl

D. Intervensi Gizi
 Preskripsi Diet
- Jenis Diit : Diet Gizi Seimbang
- Bentuk : Biasa
- Route : Oral
- Frekuensi : 3 kali utama 2 kali selingan
 Tujuan Diit :
- Mempertahankan status gizi klien agar tetap normal, dengan
memberikan asupan gizi seimbang
- Menjaga kondisi ibu hamil trimester 3, untuk menyiapkan kelahiran
30
- Memberikan asupan gizi sesuai dengan kebutuhan.
 Syarat Diit :
1. Energi sesuai perhitungan berdasarkan berat badan, tinggi badan, umur,
aktifitas fisik dan factor stress sebesar kkal,
2. Protein 15-20% dari kebutuhan energi
3. Lemak 20-25 % dari kebutuhan total energi,
4. Karbohidrat yaitu sisa dari kebutuhan energi dikurangi protein dan
lemak,
5. Cairan 2,5 L/hari ± 8 gelas air putih
6. Mudah cerna
7. Vitamin dan mineral cukup
 Perhitungan kebutuhan energi
BMR = 0,9 x 24 jam x 53.1 kg = 1146,9 kkal
Koreksi tidur = 10 % x 8 jam x 53.1 kg = 42,4 kkal -
= 1104.5 kkal
Aktifitas = 30 % x 1104.5 kkal = 331.3 kkal +
1435.8 kkal
SDA = 7 % x 1435.8 kkal = 100.9 kkal +
1536.3kkal
Penambahan energy bumil trimester 3 = 300,00 kkal +

1836.3 kkal
- Protein = 20% x TE
= 20% x 1836.3kkal
= 367.2/4
= 91 gr
- Lemak = 25% x TE
= 25 % x 1836.3 kkal
= 459/9
= 51gr
- KH = TE – ( protein +lemak)
31
= 1836.3 – (367.2 + 459)
= 1836.3 – 826.2
= 1010.1/4
= 252.5 gr

E. Edukasi gizi
 Permasalahan
- Asupan makanan kurang
- Belum menerapkan pola hidup sehat dimbangi dengan aktivitas
 Tujuan
- Meningkatkan dan mempertahankan status gizi agar normal,
- Memberikan pengetahuan agar dapat memilih makanan yang baik
- Memperbaiki kebiasaan makan
 Materi
- 1000 HPK
- Menjelaskan asupan yang baik untuk ibu hamil
- Menerapkan pola hidup sehat
- Mengonsumsi makana sumber energi dan protein
- Memberikan motivasi kepada klien.
 Sasaran
Klien
 Waktu dan tempat
30 menit bertempat di Ruang Konsultasi Gizi Puskesmas Mlati 1
 Metode
Diskusi dan wawancara.
 Media alat bantu
Daftar Penukar Bahan Makanan, food model dan leaflet

32
A. Monitoring dan Evaluasi
 Evaluasi setelah proses konseling berlangsung:
- Klien dapat menjalaskan pola makan seimbang serta pengaturannya
- Klien dapat menjelaskan tentang bahan makanan yang penting
untuk ibu hamil dan khasiatnya
- Klien memahami proses konseling yang sudah diajalankan serta
meningkatkan informasi klien
 Kesulitan yang mungkin dialami klien dalam menjalankan program
- Kebiasaan makan yang terganggu dikarenakan lelah
- Klien mungkin sewaktu dapat lupa penjelasan yang telah dijelaskan
karena merasa kondisi yang dirasakan sudah baik sehingga kembali
pada kebiaasan awal
 Kesepakatan kembali yang dibangun bersama klien
- Klien akan tetap berupaya untuk melaksanakan kesepakatan yang
akan dijalankan untuk mencapai keberhasilan proses konseling

33
Pasien 5
A. Identitas Klien
- Nama : Rahayu Puti R
- Umur : 28
- Alamat : Kranggan
- Pekerjaan : IRT
- Tanggal kunjungan : 13 November 2018
- Diagnose medis : Hamil 7 minggu
B. Anamnesa Gizi
- Antropometri
Tabel 1. Data Antropometri
Berat badan (kg) Tinggi badan (cm) Status Gizi

46.3 kg 145 cm Normal

- Perhitungan status gizi berdasarkan IMT :


IMT = BB/TB2
= 46.3 /1.452
= 22.04 (N= 18,5-24,9) WHO
- Perhitungan BBI :
BBI = 90%(TB-100)
= 90%(145-100)
= 40.5 kg
- LLA = 25 cm
𝐿𝐼𝐿𝐴 𝑥 100
% percentile LILA = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 𝐿𝐼𝐿𝐴
25 𝑥 100
= 27,7

= 90.25%

Gizi Baik >85%

Gizi Kurang 70.1- 84.9 %

34
Gizi Buruk <70%

Identifikasi :
Berdasarkan data antroprometri diketahui status gizi klien dikategorikan
normal dengan nilai IMT 24 (N=18,5-24,9) dan BBI 53.1 kg serta persentil
LLA menunjukkan gizi baik
- Biokimia :
Tabel 2. Data Biokimia
Nilai Normal Hasil Keterangan

Hb 11-14 gr/dl 13.2 gr/dl Normal

- Clinic/fisik
 Keadaan umum : Composmentis (Baik).
 Tekanan darah : 110/80
 Keluhan lain : suka nggilyer (pusing), mual
Identifikasi :
Berdasarkan data clinik/fisik menunjukkan keadaan umum klien baik,
tekanan darah normal, terkadang pusing disertai mual
- Dietary History
 Riwayat makan sekarang
- Pola makan klien 3 kali makan yaitu pagi, siang dan malam,
- Riwayat recall makanan 24 jam:
- Makanan Pokok yang biasa dikonsumsi nasi putih 3x /hari. Lauk
hewani: soto ayam, sate usus 2-3 tusuk, telur dadar 1 btr 1x/hari.
Buah: Pisang. Minuman : Air putih

35
 Recall
No Hasil Energi Protein Lemak KH (gr
(kkal) (gr) (gr)
1 Recall 999.7 34.1 29.8 144.1

2 Kebutuhan 1352.2 67.6 37.5 186

 Riwayat personal
- Klien merupakan Ibu rumah tangga
- Klien jarang sekali berolahraga
C. Diagnosa Gizi
- Domain Asupan
Asupan oral in adekuat berkaitan dengan kurangnya pengetahuan yang
berhubungan dengan makanan dan nutrisi ditandai dengan status gizi klien
yang kurang
D. Intervensi Gizi
 Preskripsi Diet
- Jenis Diit : Diet Gizi Seimbang
- Bentuk : Biasa
- Route : Oral
- Frekuensi : porsi kecil sering
 Tujuan Diit :
- Mempertahankan status gizi klien agar tetap normal, dengan
memberikan asupan gizi seimbang
- Menjaga kondisi ibu hamil trimester1, untuk mencegah hyperemesis
yang akan mempengaruhi kondisi ibu hamil
- Memberikan asupan gizi sesuai dengan kebutuhan.
 Syarat Diit :
1. Energi sesuai perhitungan berdasarkan berat badan, tinggi badan, umur,
aktifitas fisik dan factor stress sebesar kkal,
36
2. Protein 15-20% dari kebutuhan energi
3. Lemak 20-25 % dari kebutuhan total energi,
4. Karbohidrat yaitu sisa dari kebutuhan energi dikurangi protein dan
lemak,
5. Cairan 2,5 L/hari ± 8 gelas air putih
6. Mudah cerna
7. Vitamin dan mineral cukup
 Perhitungan kebutuhan energi
BMR = 0,9 x 24 jam x 40.5 kg = 874.8 kkal
Koreksi tidur = 10 % x 8 jam x 40.5 kg = 32.4 kkal -
= 842.8 kkal
Aktifitas = 30 % x 842.8 kkal = 252.8 kkal +
1095.6 kkal
SDA = 7 % x 1095.6 kkal = 76.6 kkal +
1172.2 kkal
Penambahan energy bumil trimester 1 = 180,00 kkal +

1352,2 kkal
- Protein = 20% x TE
= 20% x 1352.2 kkal
= 270.4/4
= 67.6 gr
- Lemak = 25% x TE
= 25 % x 1352.2 kkal
= 338.5/9
= 37.5
- KH = TE – ( protein +lemak)
= 1352.2 – (270.4 + 338.5)
= 1352.2 – 608
= 744.2/4
= 186.05 gr
37
E. Edukasi gizi
 Permasalahan
- Asupan makanan kurang
- Belum menerapkan pola hidup sehat dimbangi dengan aktivitas
 Tujuan
- Meningkatkan dan mempertahankan status gizi agar normal,
- Memberikan pengetahuan agar dapat memilih makanan yang baik
- Memperbaiki kebiasaan makan
- Memberitahu makanan yang biasa merangsan mual/muntah
 Materi
- 1000 HPK
- Menjelaskan asupan yang baik untuk ibu hamil
- Menerapkan pola hidup sehat
- Mengonsumsi makanan sumber energi dan protein untuk proses
pertumbuhan janin
- Memberikan motivasi kepada klien.
 Sasaran
Klien
 Waktu dan tempat
30 menit bertempat di Ruang Konsultasi Gizi Puskesmas Mlati 1
 Metode
Diskusi dan wawancara.
 Media alat bantu
Daftar Penukar Bahan Makanan, food model dan leaflet

A. Monitoring dan Evaluasi


 Evaluasi setelah proses konseling berlangsung:
- Klien dapat menjalaskan pola makan seimbang serta pengaturannya
- Klien dapat menjelaskan tentang bahan makanan yang penting
untuk ibu hamil dan khasiatnya
38
- Klien memahami proses konseling yang sudah diajalankan serta
meningkatkan informasi klien
 Kesulitan yang mungkin dialami klien dalam menjalankan program
- Kebiasaan makan yang terganggu dikarenakan lelah
- Klien mungkin sewaktu dapat lupa penjelasan yang telah dijelaskan
karena merasa kondisi yang dirasakan sudah baik sehingga kembali
pada kebiaasan awal
 Kesepakatan kembali yang dibangun bersama klien
- Klien akan tetap berupaya untuk melaksanakan kesepakatan yang
akan dijalankan untuk mencapai keberhasilan proses konseling

39
Daftar Pustaka
Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak. Pedoman Proses
Asuhan Gizi Terstandar.2014: Jakarta. Kementerian kesehatan RI
PERSAGI. Konseling Gizi.2013:Jakarta. Penebar Plus
Peraturan Menteri Kesehatan No.75 Tahun 2014 Tentang Puskesmas. 2014
Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan (PPSDMK). Buku Ajar
Konseling Gizi. 2018 : Jakarta. Kementerian Kesehatan.

40
Lampiran Foto

41
42

Anda mungkin juga menyukai