Anda di halaman 1dari 13

DAFTAR ISI

BAB I DEFINISI........................................................................................................... 2

BAB II RUANG LINGKUP ......................................................................................... 3

BAB III TATA LAKSANA .......................................................................................... 4

BAB IV DOKUMENTASI ........................................................................................... 7

4.1 Diabetes Mellitus ...........................................................................................................7

4.2 Diet Rendah Garam ........................................................................................................8

4.3 Dbmp ( Daftar Bahan Makanan Penukar) ....................................................................10

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 11

Rumah Sakit Metro Medika Melayani Tiada Henti 1


BAB I
DEFINISI

Pelayanan Gizi Rawat Jalan adalah serangkaian proses asuhan gizi yang
berkesinambungan dimulai dari asesmen/pengkajian, pemberian diagnosis,
intervensi gizi dan monitoring evaluasi kepada pasien di rawat jalan. Asuhan gizi
rawat jalan pada umumnya disebut kegiatan konseling gizi dan diatetik atau
edukasi/ penyuluhan gizi. Pelayanan Gizi rawat jalan meliputi kegiatan konseling
individual oleh dietetik yang dilaksanakan di unit rawat jalan terpadu atau dapt
pula difokuskan pada satu tempat tertentu dalam bentuk pelayanan penyuluhan
berkelompok seperti: pemberian edukasi di kelompok pasien diabetes,
hemodialisis, ibu hamil dan menyusui, pasien jantung koroner dll.
Konseling gizi merupakan serangkaian proses belajar untuk
mengembangkan pengertian dan sikap positif terhadap makanan agar dapat
membentuk dan memiliki kebiasaan makanan yang baik dalam kehidupan sehari-
hari. Langkah konsultasi gizi meliputi, tahap perlibatan, tahap penjelasan, tahap
pemecahan masalah dan tahap kesimpulan. Konsultasi gizi dilakukan mempunyai
tujuan yaitu, untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemampuan
masyarakat untuk hidup sehat dan berperan serta dalam upaya kesehatan dengan
mengkonsumsi makanan yang sehat dan meningkatkan keadaan gizi masyarakat
untuk mencapai gizi seimbang dengan menurunkan jumlah penduduk yang
mengalami gizi kurang dan gizi lebih serta meningkatkan penganekaragaman
dalam penyelenggaraan makanan dalam upayapeningkatan status gizi.
Ahli gizi yang bertugas harus mampu menjelaskan kepada pasien dan
keluarga tentang pengaturan makanan bagi pasien sehingga pasien dan keluarga
pasca perawatan di rumah sakit mampu memberikan perawatan dan menyediakan
makanan dengan baik, edukasi kepada pasien dan keluarga tentang pengaturan
makanan, cara penyiapan, pengolahan dan penyajian makanana kepada pasien.
Penyuluhan kesehatan gizi adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan
dengan cara menyebarkan pesan. Menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat
tidak saja sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu
anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan.

Rumah Sakit Metro Medika Melayani Tiada Henti 2


BAB II
RUANG LINGKUP

Pelaksanaan penyuluhan dan konseling gizi dilakukan di lingkungan


rumah sakit dan masyarakat luas. Penyuluhan gizi dilakukan kepada masyarakat
atau kelompok, sedangkan konseling gizi dilakukan secara individu sehingga
penjelasan diet ditujukan untuk orang yang bersangkutan dan bertujuan untuk
memberikan makanan yang disesuaikan dengan kebutuhan perorangan dan
penyakit yang diderita berdasarkan diagnosa dokter. Konseling gizi di lingkungan
rumah sakit dilakukan di ruang rawat inap pasien dan ruang konsultasi gizi di
instalasi rawat jalan. Konseling gizi dilakukan oleh ahli gizi secara proaktif
mengunjungi pasien atau atas perintah dokter berkolaborasi dengan perawat di
ruang rawat inap.
Pasien yang dirawat inap selain mendapatkan pelayanan dalam penyajian
makanan juga mendapat penjelasan tentang cara pengaturan makanan di rumah,
terlebih pada pasien yang mempunyai penyakit tertentu yang sangat memerlukan
pengaturan makanan agar makanan yang dikonsumsi mampu menyumbangkan
kesehatan dan mencegah penyakit muncul kembali. Pasien rawat jalan yang
membutuhkan konseling gizi akan diberikan penjelasan di rung konsultasi gizi
rawat jalan. Pasien dan keluarga diberi kesempatan untuk bertanya tentang
pengaturan makanannya.
Ahli gizi yang bertugas harus mampu menjelaskan kepada pasien dan
keluarga tentang pengaturan makanan bagi pasien sehingga pasien dan keluarga
pasca perawatan di rumah sakit mampu memberikan perawatan dan menyediakan
makanan dengan baik.

Rumah Sakit Metro Medika Melayani Tiada Henti 3


BAB III
TATA LAKSANA

3.1 Tatalaksana dalam persiapan Konsultasi Gizi


1. Pasien datang ke ruang konseling gizi dengan membawa surat
rujukan dokter dari poliklinik yang ada di rumah sakit atau dari
luar rumah sakit.
2. Ahli gizi melakukan pencatatan data pasien dalam buku
registrasi.
3. Ahli gizi melakukan assesmen gizi dimulai dengan pengukuran
antopometri pada pasien yang belum ada data BB dan TB.
4. Ahli gizi melanjutkan pengkajian gizi berupa anamnesa riwayat
makan, riwayat personal, membaca hasil pemeriksaan
laboratorium dan fisik klinis (bila ada). Kemudian menganalisa
semua data assesmen gizi.
5. Dietisien memberikan intervensi gizi berupa edukasi dan
konseling dengan langkah menyiapkan dan mengisi leaflet diet
sesuai penyakit dan kebutuhan gizi pasien serta menjelaskan
tentang jadwal, jenis , jumlah bahan makanan sehari
menggunakan alat peraga food model, menjelaskan tentang
makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan, cara pemasakan
dan lain-lain yang disesuaikan dengan pola makan dan
keinginan serta kemampuan pasien.
6. Dietisien memberikan kesempatan kepada pasien untuk
bertanya.
7. Pencatatan hasil konseling gizi.
8. Dietisien menganjurkan pasien untuk kunjungan ulang 1 bulan
yang akan datang bersamaan waktu kontrol.

3.2 Tatalaksana dalam persiapan Penyuluhan Gizi


1. Persiapan penyuluhan
a. Mengenali masalah, masyarakat dan wilayah.
b. Mengenali program yang akan ditunjang dengan penyuluhan.

Rumah Sakit Metro Medika Melayani Tiada Henti 4


c. Menentukan materi sesuai masalah/ kebutuhan.
d. Membuat susunan materi yang akan digunakan disesuaikan
dengan tema dan tujuan.
e. Menentukan metode
1) Metode ceramah
Adalah suatu cara dalam menerangkan dan menjelaskan
suatu ide, pengertian atau pesan secar lisankepada
kelompok sasaran sehingga memperoleh informasi tentang
kesehatan.

2) Metode diskusi kelompok


Adalah pembicaraan yang direncanakan dan telah
dipersiapkan tentang suatu topik pembicaraan diantara 5 –
20 peserta (sasaran) denganseorang pemimpin diskusi yang
telah ditunjuk.

3) Metode demonstrasi
Adalah suatu cara untuk menunjukkan pengertian, ide dan
prosedur tentang sesuatu hal yang telah dipersiapkan
dengan teliti untuk memperlihatkan bagaimana cara
melaksanakan suatu tindakan, dengan dengan
menggunakan alat peraga.

f. Merencanakan media yang akan digunakan.


Media penyuluhan kesehatan adalah media yang digunakan
untuk menyampaikan pesan kesehatan karena alat tersebut
digunakan untuk mempermudah penerimaan pesan kesehatan
bagi masyarakat yang dituju.

1) Media cetak leaflet


Bentuk penyampaian informasi melalui lembar yang
dilipat, isi materi dapat berupa kalimat atau gambar.

Rumah Sakit Metro Medika Melayani Tiada Henti 5


2) Poster
Bentuk media cetak berisi pesan kesehatan yang biasanya
ditempel ditempat umum.

3) Booklet
Suatu media untuk menyampaiakan pesan kesehatan dalam
bentuk buku baik tulisan maupun gambar

g. Menyusun kriteria penilaian


Menyusun kriteria penilaian sebagai penentuan pemahaman
sasaran dan evaluasi penyuluhan yang diselenggarakan..

h. Mengumumkan jadwal dan tempat penyuluhan.


i. Persiapan ruangan dan alat bantu/ media yang dibutuhkan
2. Pelaksanaan penyuluhan
a. Peserta mengisi daftar hadir (absensi) sebagai bukti lampiran
kegiatan
b. Ahli Gizi menyampaikan materi penyuluhan
c. Tanya jawab
d. Evaluasi peserta

Rumah Sakit Metro Medika Melayani Tiada Henti 6


BAB IV
DOKUMENTASI

Dokumentasi yang mendukung dalam pelaksanaan penyuluhan gizi dan


konsultasi gizi adalah lembar Leaflet, lembar konsultasi gizi lanjut dan SPO
penyuluhan dan konsultasi gizi.

Dokumentasi yang ada berupa materi dan leaflet yang diberikan kepada pasien
atau keluarga. Dokumentasi materi diantaranya adalah :

4.1 DIABETES MELLITUS


Tujuan Terapi
Tujuan utama terapi diabetes mellitus adalah mencoba menormalkan
aktivitas insulin dan kadar glukosa darah dalam upaya untuk mengurangi
komplikasi vaskuler serta neuropati. Tujuan terapeutik pada setiap tipe
diabetes adalah mencapai kadar glukosa darah normal. Ada 5 komponen
dalam penatalaksanaan diabetes :
a. Diet
b. Latihan
c. Pemantauan
d. Terapi obat/ suntikan insulin (jika diperlukan)
e. Pendidikan
Terapi diet merupakan terapi primer yang harus dilakukanoleh
penderita gangguan kadar gula darah karena dalam hal ini adanya gangguan
pada proses metabolisme karbohidrat dalam tubuh yang berhubungan dengan
menurunnya produksi/ resistensi hormon insulin.

a. Tujuan :
Membantu kadar gula darah menuju normal dan menjaga stabilitas
kadar gula darah dalam batas normal.

b. Prinsip : tepat 3 J ;
1. Tepat jadwal (3 x makan utama, 3 x makan snack, selang-
seling tiap 3 jam ).
2. Tepat jumlah (jumlah makanan diukur sesuai kebutuhan energi)

Rumah Sakit Metro Medika Melayani Tiada Henti 7


3. Tepat jenis (bahan makanan yang diperbolehkan, dibatasi dan tidak
dianjurkan)
c. Makanan yang tidak dianjurkan : Makanan dan minuman yang
ditambahkan gula murni dalam jumlah cukup/banyak, buah dengan
indeks glikemik tinggi ; mangga, nangka, rambutan, sawo, anggur,
klengkeng, manggis, kurma, durian, duku, nanas.
d. Makanan yang dibatasi : makanan sumber karbohidrat, makanan
berlemak tinggi (lemak hewan, santan, makanan yang digoreng,
jerohan), kacang-kacangan dan hasil olahnya.
e. Makanan yang dianjurkan : semua jenis sayur dan buah yang
indeks glikemik sedang dan rendah; apel, pir, semangka, melon,
belimbing, bengkuang, pisang, pepaya, jambu, salak
f. Cairan tak berkalori bisa dikonsumsi sewaktu-waktu sesuai dengan
kebutuhan
g. Pada pasien dengan suntikan insulin pemberian karbohidrat yang
dikonsumsi harus dihitung dan disesuaikan dengan jumlah insulin
yang disuntikkan.

4.2 DIET RENDAH GARAM


a. Indikasi pemberian pada penderita :
1. Hipertensi / tekanan darah tinggi
2. Oedem / ascites
b. Definisi penyakit :
Hipertensi adalah kondisi dimana tekanan darah meningkat hingga diatas
normal, untuk tekanan darah diastole > 130 mm/Hg dan sistole > 80
mm/Hg. Oedem / ascites adalah kondisi dimana tubuh mengalami
pembengkakan, di bagian tubuh tertentu atau seluruh tubuh.
c. Syarat diet :
1. Energi sesuai kebutuhan dengan memperhitungkan faktor aktifitas,
stres dan umur
3. protein cukup 10 – 15 % dari total energi,
4. Lemak cukup 20 -25 % dari total energi
5. Vitamin dan mineral cukup

Rumah Sakit Metro Medika Melayani Tiada Henti 8


6. Natrium rendah
d. Diet rendah garam ada 3 yaitu :
Diet Rendah Garam I (200 – 400 mg Na); diberikan kepada pasien dengan
oedem/ascites dan hipertensi berat. Pada pengolahan makanannya tidak
titambahkan garam dapur.
Diet Rendah Garam II (600 – 800 mg Na); diberikan kepada pasien
dengan oedem/ascites dan hipertensi sedang. Pengolahan makanan
diberikan garam sebanyak ¼ sdt garam dapur ( 2 gram)/hari.
Diet rendah Garam III (1000 – 1200 mg Na); diberikan kepada pasien
oedem/ascites dan hipertensi ringan. Pengolahan makanannya
diperbolehkan menggunakan garam dapur ½ sdt garam dapur (4
gram)/hari.
e. Makanan yang tidak dianjurkan
Makanan mengandung garam natrium tinggi :
Makanan yang diawetkan : sosis, ikan kaleng, kornet beff, biskuit, sayur
kaleng, buah kaleng
1. Makanan yang diasinkan : ikan asin, telur asin, udang kering, asinan
sayur, asinan buah
2. Bumbu-bumbu : vitsin, penyedap rasa, baking powder, soda kue,
terasi,petis, saos tomat, kecap
f. Makanan yang berlemak :
Lemak daging, udang, kerang, kepiting, jerohan
Santan kental, margarin / mentega
Buah : durian
g. Makanan yang dibatasi
Daging sapi, ayam maximal 100 gr / hari
Telur maximal 4 butir / minggu
Susu maximal 1 gelas / hari
Minyak goreng, santan encer
h. Makanan yang diperbolehkan
Semua makan sumber hidrat arang : Nasi, jagung, mie, umbi-umbian,
tepung-tepungan, gula, Kacang-kacangan dan hasil olahannya : tahu dan

Rumah Sakit Metro Medika Melayani Tiada Henti 9


tempe, Semua jenis sayuran, Semua jenis buah kecuali durian, Bumbu
alami
Minuman : teh, sirup, sari buah dll

4.3 DBMP ( DAFTAR BAHAN MAKANAN PENUKAR)


Pengertian:
Daftar Bahan Makanan Penukar adalah Sebuah Daftar yang Memuat berbagai
jenis bahan makanan yang mengandung jumlah zat gizi ( Energi, protein,
lemak, karbohidrat) yang sama dalam satuan tertentu.

Penggolongan bahan makanan :


1. Golongan I (Sumber Karbohidrat)
2. Golongan II (Sumber Protein Hewani)
3. Golongan III (Sumber Protein Nabati)
4. Golongan IV (Sayuran)
5. Golongan V (Buah-buahan dan Gula)
6. Golongan VI (Susu)
7. Golongan VII (Minyak/Lemak)
8. Golongan VIII (Makanan Tanpa Kalori)

Rumah Sakit Metro Medika Melayani Tiada Henti 10


DAFTAR PUSTAKA

Departemen kesehatan RI. 2006. Pedoman PGRS Pelayanan Gizi Rumah Sakit.
Jakarta : Departemen Kesehatan RI

Departemen kesehatan RI. 2007. Pedoman Penyelenggaraan Makanan Rumah


Sakit. Jakarta : Departemen Kesehatan RI

Kementrian Kesehatan RI. 2013. Pedoman PGRS Pelayanan Gizi Rumah Sakit.
Jakarta : Departemen Kesehatan RI

Rumah Sakit Metro Medika Melayani Tiada Henti 11

Anda mungkin juga menyukai