mentransfer korban/penduduk dari daerah yang terkena atau yang terancam bencana ke daerah yang aman. Prioritas dalam penyelamatan
Lightly pinned victims: korban dapat
dibebaskan dg mudah Moderately pinned victims: perlu alat khusus utk evakuasi, tapi dapat dilakukan dengan singkat Severelypinned victims: korban terperangkap, perlu alat canggih, Tim Penolong (ambulans) harus BLS dulu Dead on arrival: prioritas terakhir, walau mungkin perlu alat canggih Utamakan Ibu hamil/ibu menyusui, balita, anak-anak, orang cacat dan manula Teknik Evakuasi / Pengangkutan Kecepatan merupakan salah satu tujuan pertolongan gawat darurat, tetapi bukan berarti boleh salah. Jangan dilakukan jika tidak mutlak Lakukan sesuai dengan teknik yang baik dan benar Kondisi fisik penolong harus baik dan terlatih Gunakan otot tungkai untuk mengangkat. Bukan otot punggung Jaga keseimbangan Pindahkan penderita serapat mungkin dengan tubuh penolong. Lakukan secara menyeluruh agar tubuh menopang secara vertikal Bila dapat kurangi jarak atau ketinggian yang harus dilalui Perbaiki posisi dan angkat secara bertahap Cara mengangkat yang tidak benar dapat menyebabkan low back pain (nyeri pinggang bagian bawah).
Pada saat mengangkat mungkin tidak
terasa langsung namun dapat terjadi setelah beberapa tahun kemudian. Jika dilakukan dalam tim, lebih baik anggota tim tersebut memiliki tinggi dan kemampuan yang sama. Pengangkutan dan pemindahan penderita digolongkan menjadi 2 bagian: Pemindahan darurat Pemindahan biasa atau bukan darurat Darurat berarti masalah keadaan atau situasi di tempat kejadian (bukan peralatan) Bahaya terbesar : menyebabkan kemungkinan cedera tulang belakang lebih parah.
Contoh cara pemindahan darurat:
1. Tarikan baju 2. Tarikan bahu 3. Tarikan lengan 4. Tarikan selimut 5. Menjulang Contoh cara pemindahan tidak darurat: 1. Pengangkutan 3 orang 2. Dengan tandu Pengangkutan 3 orang