Anda di halaman 1dari 41

Mengemudi

Ambulance
Mengemudi Ambulance
Pengemudi
1. Memiliki SIM yang sesuai dengan kategori
kendaraan dan masih berlaku
2. Tidak memiliki riwayat kecelakaan yang
parah
3. Melaporkan semua kecelakaan
4. Menjaga kesehatan fisik maupun mental
5. Ikut serta dalam pelatihan
Perjalanan menuju lokasi

• Keselamatan diri sendiri dan orang


lain
• Kecepatan tidak lebih dari 40 – 80
km/jam
Tiba di lokasi
• Keselamatan
• Arus lalu lintas
• Kemudahan pemberangkatan
• Jarak dari penderita tapi:
Parkir pada tempat yang aman dan tidak
menganggu kendaraan lain
Posisi ambulans
– Pastikan ambulans berada di luar daerah berbahaya
– Jika tidak tampak bahaya berhenti 15 m dari tempat
kejadian
– Jika dicurigai ada bahaya berhenti 30 meter dari
tempat kejadian
Merujuk pasien
• Kecepatan ambulans maksimal 40-80
km/jam
• Lampu rotator harus dinyalakan
• Selama perjalanan pantau terus keadaan
penderita
• Bila dianggap perlu minta pengawalan
polisi (*)
• Konfirmasi ke fasilitas kesehatan
Beberapa aturan dasar ambulans

Membunyikan sirene hanya bila :


• Mendahului kendaraan lain
• Melalui keramaian
• Melalui persimpangan
• Perlu perhatian untuk keamanan
Penampilan dan Higiene
• Penampilan yang profesional membangun
kepercayaan penderita dan keluarganya
• Higiene yang baik mencegah penyebaran
kuman, ingat bila sakit anda tidak dapat
bekerja
• Penampilan profesional bukan hanya pada
pribadi tetapi juga pada peralatan
• Kelalaian (Negligence):
Setiap tindakan yang melanggar standar
pelayanan
• Meninggalkan (Abandonment):
Tindakan penolakan transfer atau
menghentikan transportasi sebelum
melakukan serah terima dengan
penyelenggara jasa kesehatan lainnya.
• Hak-hak penderita
– Memberikan izin (Consent)
– Kerahasiaan
– Menolak tindakan
• Kerahasiaan
Jangan berbicara dengan pers, keluarga
anda, teman atau anggota masyarakat
lainnya mengenai pelayanan yang kita
berikan
Kecepatan menuju lokasi pada dasarnya
tergantung dari sifat kedaruratannya.
Kedaruratan sebenarnya (True Emergency)
• Mungkin terjadi kematian atau cedera serius
pada seseorang dan tindakan yang dilakukan
operator dapat mengurangi tingkat keseriusan
situasi ini.

• Penentuan kedaruratan
– Sistem kode panggilan
– Informasi dari dispatcher
– Panggilan dari pelaku tanggap darurat lainnya
– Keputusan dokter di fasilitas kesehatan
Cara Mengemudi Ambulans
• Cara mengemudi pada dasarnya adalah
seaman mungkin. Walau kecepatan
mencapai fasilitas kesehatan menjadi
tujuan akhir namun tidak berarti harus
buru-buru dan melanggar aturan untuk
mencapai RS.
Beberapa hal yang mempengaruhi
kecepatan ambulans

1. Permukaan jalan
• Aspal
• Beton
• Gravel (kerikil)
• Transisi antar permukaan jalan
2. Kondisi jalan
• Bump (Menebrak)
• Lumpur
• Lobang
• Hewan, Cabang pohon dan benda lainnya
• Jembatan dan ramp
• Kelengkungan belokan
• Kemiringan jalan
• Batasan kecepatan
• Pembuangan air ditengah jalan
• Perlengkapan jalan (Pagar, tanda-tanda,
pengaman dll)
“Tim Ambulans tidak dapat memberikan
pertolongan jika harus mengamankan diri
dengan berpegangan kuat akibat cara
mengemudi yang tidak baik”
Pada dasarnya untuk mengemudi dengan
baik ada 4 komponen yang harus
diperhatikan:
Membelok
• Ingat pada saat berbelok ada gaya sentrifugal yang
mendorong isi kendaraan ke arah luar dari belokan

Pengereman
• Pengereman kuat  gaya ke depan bawah  semua isi
ambulans akan terdorong ke depan.
• Akselerasi cepat yang terjadi adalah sebaliknya.
• Pengereman : waktu reaksi dan waktu untuk berhenti.
• Makin tinggi kecepatan makin besar jarak pengereman.
Akselerasi
• Usahakan untuk meningkatkan
kecepatan secara perlahan
• Kecepatan
Defensive Driving
• Segala upaya yang mungkin dilakukan untuk
mencegah keterlibatan dalam terjadinya
kecelakaan yang sudah dapat diduga, tanpa
memperdulikan hukum, tindakan pengendara
lainnya atau kondisi jalan yang tak terduga.
• Bersiaplah menghadapi hal yang tak terduga.
Siapkan rencana sepanjang perjalanan. Ingat
pengendara bertanggung jawab atas seisi
ambulans.
Berganti jalur
Menyusul pada jalan 2 arah
Berbelok
Balik arah
Berputar
Parkir
Posisi parkir yang
benar akan
mencegah
kemungkinan anda
ditabrak oleh
kendaraan lain.
Parkir di daerah
padat akan lebih
sulit karena tempat
yang tersedia sangat
sedikit.
Posisi parkir
ambulans
saat
merespon
kejadian
EMERGENCY DRIVING
Pengertian
Menggunakan prosedur yang ditentukan
pada pengoperasian ambulans saat
merespon suatu kedaruratan termasuk
penggunaan peralatan sinyal darurat
seperti lampu dan sirene
Peralatan sinyal darurat
• Memberikan tanda kepada pengendara
lain bahwa ada kendaraan darurat
mendekat
• Meminta kendaraan lain untuk
meminggirkan kendaraannya
BUNYI AMBULANCE

Bunyi sirine dan artinya


• Ambulans umumnya dilengkapi
dengan 5 jenis suara sirine yaitu :
– Wail
– Yelp
– Phaser
– Hi-lo
– Horn
BUNYI AMBULANCE
Bunyi sirine dan artinya
• Wail  digunakan ketika kendaraan berjalan di
jalur yang lurus.
• Yelp  digunakan ketika kendaraan berada di
persimpangan
• Phaser  digunakan ketika mendekati jalan lurus
dan persimpangan
• Hi-lo  digunakan sebagai kombinasi untuk
mendapatkan perhatian yang lebih efektif.
• Horn  digunakan seperti klakson untuk
memberikan peringatan lebih jika suara-suara
lainnya tidak mendapat perhatian pengguna jalan
lain.
Bunyi sirine ambulance
Kewajiban pengemudi lain
Umumnya pengemudi lain akan:
• Meminggirkan kendaraannya bila
menyadari kehadiran ambulans
• Memiliki cukup waktu untuk mengambil
keputusan untuk melakukan sesuatu
• Memiliki cukup waktu dan tempat untuk
melakukan keputusan tersebu
Beberapa bahaya dalam
kedaruratan :
• Kecepatan : sangat berpengaruh
perawatan korban

• Perempatan : sering terhadi kecelakaan


di perempatan, mobil banyak lalu-lalang
Melawan arus

Hanya boleh dilakukan bila :


• Pengendara dari sisi berlawanan
menyadari kehadiran ambulans
• Pengendara dari sisi berlawanan
meminggirkan kendaraannya
Kondisi lain yang harus mendapat
perhatian
• Hujan
• Angin kencang
• Kotoran di jalan
• Lapang pandang dan penglihatan
Menghindari kecelakaan
Mengemudilah sedemikian rupa hingga
ambulans tidak berada dalam situasi dimana
kecelakaan tidak dapat dihindarkan
Untuk menghindari kecelakaan
• Lakukan pengereman dengan halus,
tetapi pasti
• Akselerasi secara halus
• Berbeloklah untuk menghindar
Bersiaplah menghadapi
kedaruratan

• Ban kempes
• Rem gagal
• Gangguan kemudi
• Pedal gas macet
• Kap mesin terbuka
• Lain-lain
sekian

Anda mungkin juga menyukai