Anda di halaman 1dari 26

i

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,


Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas berkat
rahmat dan karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyusun Laporan
Kegiatan Komunitas komprehensif 1 Puskesmas Turikale Maros. Laporan kegiatan
ini merupakan salah satu dari tugas praktek komprehensif 1 di Puskesmas Turikale
Maros.
Tidak lupa pula saya ucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang
mendukung dan memberikan arahan selama menyusun laporan ini, yakni :
1. Bapak / Ibu dosen Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar
2. Bapak / Ibu pembimbing Puskesmas Turikale Maros selaku Clinical Edukator
3. Teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan
Laporan Kasus ini.
Saya menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih banyak
kekurangan, oleh sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan dan penyempurnaan laporan ini. Dan semoga dengan
selesainya laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman yang
membutuhkan.

Makassar, 28 Agustus 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

SAMPUL
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Penyuluhan
B. Pijat Bayi
C. Deteksi Dini
D. Vital Sign
BAB III
HASIL KEGIATAN
A. Penyuluhan
B. Pijat Bayi
C. Deteksi Dini
D. Vital Sign
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

ii
BAB I

PENDAHULUAN

Pusekesmas Turikale merupakan salah satu UPT Dinas Kesehatan


Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Berada persis di Jalan Mawar No.13 Kelurahan
Alliritengae, Kecematan Turikale. Saat ini Kepala Puskesmas Turikale mempunyai 7
kelurahan. Jumlah pegawai sampai akhir tahun 2018 sebanyak 66 orang.

Puskesmas Turikale berada di JL. Mawar Nomor 13 Keluharan Alliritengae tepat


tengah-tengah ibu kota kecematan Turikale. Saat ini kepala Puskesmas Turikale
dipegang oleh dr.Rita Idrus, S.Ked. Puskesmas ini mempunyai visi dan misi yaitu
Visi dan Misi. Visi puskesmas Turikale, yaitu “Menjadi Puskesmas Mandiri Dengan
Pelayanan Bermutu”. Adapun Misinya yaitu, Mengupayakan Pelayanan Kesehatan
yang bermutu dan mandiri melalui peningkatan sumber daya puskesmas, memberikan
pelayanan kesehatan yang bermutu dengan sasaran dan prasarana yang baik,
terjangkau oleh semua lapisan masyarakat, meciptakan suasana kerja yang serasi
sesame karyawan sehingga tercipta kebersamaan, rasa disiplin, dan tanggungjawab
yang tinggi, dan Membina kerja sama dengan instusi kesehatan lainnya dalam rangka
mencerdaskan bangsa.

Fisioterapis sebagai salah satu pelaksana layanan kesehatan ikut berperan dan
bertanggung jawab dalam peningkatan derajat kesehatan,terutama yang berkaitan
dengan objek disiplin ilmunya yaitu gerak dan fungsi. Usaha untuk meningkatkan
kesehatan oleh fisioterapi meliputi semua unsur yang berkaitan dalam upaya
peningkatan derajat yaitu peningkatan (promotif), pencegahan (preventif),
penyembuhan (kuratif) dan pemeliharaan (rehabilitasi), sehingga dapat terwujud
Indonesia sehat (Hatono,2002).

1
Komunikasi adalah proses rangsangan stimulus dalam bentuk lambing atau
symbol bahasa atau gerak non verbal, untuk mempengaruhi perilaku orang lain.
Komunikasi kesehatan adalah merupakan bagian dari komunikasi antar manusia
dengan fokus utama pada bagaimana individu menghadapi isu-isu kesehatan serta
bagaimana upaya memelihara kesehatannya, komunikasi kesehatan memanfaatkan
jasa komunikasi untuk mempengaruhi secara positif perilaku kesehatan individu,
keluarga dan komunitas masyarakat. Komunikasi kesehatan meliputi informasi
tentang pencegahan penyakit, promosi kesehatan, kebijakan pemeliharaan kesehatan
serta meningkatkan kesadaran individu tentang isu-isu kesehatan, masalah kesehatan,
resiko kesehatan serta solusi kesehatan. Menurut Subejo (2010), penyuluhan adalah
proses perubahan perilaku di kalangan masyarakat agar mereka tahu, mau dan
mampu melakukan perubahan demi tercapainya peningkatan produksi, pendapatan
atau keuntungan dan perbaikan kesejahteraannya.

Kesehatan memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Kebutuhan akan


kesehatan adalah kebutuhan utama bagi manusia untuk dapat menjalani kehidupan
dan mengupayakan kesejahteraan hidup. Hal ini memacu terjadinya perkembangan
dalam ilmu dan teknologi kesehatan dalam upaya kesehatan maupun pelayanan
kesehatan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

2
BAB II

PELAKSAAN KEGIATAN

A. Penyuluhan
1. Pengertian
Promosi kesehatan secara umum adalah segala upaya yang
direncanakan untuk mempengaruhi orang lain, baik individu, kelompok,
atau masyarakat, sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh
pelaku pendidikan atau promosi kesehatan. Dan batasan ini tersirat unsur-
unsur input (sasaran dan pendidik dari pendidikan), proses (upaya yang
direncanakan untuk mempengaruhi orang lain) dan output (melakukan apa
yang diharapkan). Hasil yang diharapkan dari suatu promosi kesehatan
adalah perilaku kesehatan, atau perilaku untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan yang kondusif oleh sasaran dari promosi
kesehatan. (Notoatmodjo, 2012)
2. Tujuan Penyuluhan
Penyuluhan bertujuan untuk mengubah kehidupan masyarakat
menjadi lebih baik dari keadaan yang ada. Perubahan kehidupan
masyarakat tersebut mencakup setiap bidang, di segala segi dan dalam
semua lapangan. Menurut Kartasapoetra (1987), terdapat dua tujuan
penyuluhan, yaitu tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang, antara
lain:
a. Tujuan jangka pendek
 Perubahan tingkat pengetahuan. 
 Perubahan tingkat kecakapan atau kemampuan.
 Perubahan sikap. 
 Perubahan motif tindakan.
b. Tujuan jangka panjang

3
 Better farming, mau dan mampu mengubah cara-cara usaha dengan
cara-cara yang lebih baik. 
 Better business, berusaha yang lebih menguntungkan.
 Better living, menghemat dan tidak berfoya-foya setelah tujuan
utama telah tercapai.

Penyuluhan sebagai proses perubahan perilaku adalah penyuluhan


yang berkesinambungan dan kontinu. Dalam proses perubahan perilaku
dituntut agar sasaran berubah tidak hanya semata-mata karena adanya
penambahan motivasi saja, namun diharapkan juga adanya perubahan
pada keterampilan sekaligus sikap mantap yang menjurus kepada tindakan
atau kerja yang lebih baik produktif dan menguntungkan.

B. Pijat Bayi
1. Pengertian
Massage Bayi adalah terapi sentuh tertua dan yang paling populer
yang dikenal manusia. Massage meliputi seni perawatan kesehatan dan
pengobatan yang telah dipraktekkan sejak berabad-abad silam (Andrews,
dalam Indriyani 2016). Pijat adalah salah satu stimulasi taktil yang
memberikan efek biokimia dan efek fisiologi pada berbagai organ tubuh.
Pijat yang dilakukan dengan benar dan juga teratur pada bayi diduga
memiliki berbagai keuntungan dalam proses tumbuh kembang bayi.P bayi
oleh orangtua dapat meningkatkan hubungan emosional antara orangtua
dan bayi, juga diduga dapat meningkatkan berat badan bayi (Yuliana,
dalam Indriyani 2016).

Pijat bayi atau baby massage merupakan salah satu cara yang
menyenangkan untuk menghilangkan ketegangan dan perasaan, gelisah
terutama pada bayi. Pijatan lembut akan membantu mengendurkan
ototototnya sehingga bayi menjadi tenang dan tidurnya nyenyak. Sentuhan

4
lembut pada bayi merupakan sarana ikatan yang indah antara bayi dan
orang tuanya (Roesli, 2001).

a. Manfaat pijat bayi


Manfaat Massage Banyak pakar yang telah berhasil membuktikan
secara ilmiah tentang apa yang telah lama dikenal manusia, yaitu terapi
sentuhan dan pijat bayi memiliki banyak manfaat. Manfaat pijat bayi
(Parenting dalam Indriyani, 2016) adalah sebagai berikut :
 Pijat memberi sentuhan yang menenangkan, serta mengingatkan bayi
akan rasa nyaman selama berada dalam kandungan mama.
 Membuatnya lebih jarang sakit, tidur lebih nyenyak, dan makan lebih
baik. Juga, pencernaan bayi akan lebih lancar.
 Mempererat kelekatan (bonding) antara anak dan orangtua, serta
membuat bayi merasa nyaman. Memperlancar peredaran darah serta
membuat kulit bayi terlihat lebih sehat.
 Bayi yang sering dipijat jarang mengalami kolik, sembelit, dan diare.
 Membuat otot-otot bayi lebih kuat, dan koordinasi tubuhnya lebih
baik.
 Sistem kekebalan tubuh bayi akan lebih kuat, serta membuatnya lebih
tahan terhadap infeksi dan berbagai masalah kesehatan lain.
 Bayi yang sering dipijat tumbuh menjadi anak yang lebih riang dan
bahagia. Selain itu, ia jarang rewel dan tantrum. Secara umum, anak-
anak ini jarang memang mengalami masalah psikologis atau
emosional.
Adapun beberapa hal yang tidak dianjurkan saat melakukan pijat
bayi:
 Memijat bayi segera setelah makan.
 Membangunkan bayi khusus untuk pemijatan.

5
 Memijat bayi dalam keadaan bayi tidak sehat.
 Memijat bayi pada saat bayi tidak mau dipijat.
 Memaksakan posisi pijat tertentu pada bayi.
C. Deteksi Dini
1. Pengertian
Deteksi dini adalah usaha-usaha untuk mengetahui ada tidaknya
kelainan atau kerusakan fisik atau gangguan perkembangan mental atau
perilaku anak yang menyebabkan kecacatan secara dini dengan
menggunakan metode perkembangan anak. Tujuan deteksi dini adalah
untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman serta perhatian terhadap
kondisi perkembangan anak, yakni kondisi fisik dan motorik yang ada
dalam diri individu untuk menghindari dan menanggulangi akan
terjadinya gangguan-gangguan.
Deteksi dini juga sebagai bentuk preventif sejak awal terhadap
indikasi-indikasi akan terjadinya gangguan. Penilaian pertumbuhan dan
perkembangan dapat dilakukan sedini mungkin sejak anak dilahirkan.
Deteksi dini merupakan upaya penjaringan yang dilaksanakan secara
komprehensif untuk menemukan penyimpangan tumbuh kembang dan
mengetahui serta mengenal faktor resiko pada balita, yang disebut juga
anak usia dini. Melalui deteksi dini dapat diketahui penyimpangan tumbuh
kembang anak secara dini, sehingga upaya pencegahan, stimulasi,
penyembuhan serta pemulihan dapat diberikan dengan indikasi yang jelas
pada masa-masa kritis proses tumbuh kembang. Upaya-upaya tersebut
diberikan sesuai dengan umur perkembangan anak, dengan demikian
dapat tercapai kondisi tumbuh kembang yang optimal (Tim Dirjen
Pembinaan Kesmas, 1997).
Penilaian pertumbuhan dan perkembangan meliputi dua hal pokok,
yaitu penilaian pertumbuhan fisik dan penilaian perkembangan. Masing-

6
masing penilaian tersebut mempunyai parameter dan alat ukur tersendiri.
Dasar utama dalam menilai pertumbuhan fisik anak adalah penilaian
menggunakan alat baku (standar). Untuk menjamin ketepatan dan
keakuratan penilaian harus dilakukan dengan teliti dan rinci. Pengukuran
perlu dilakukan dalam kurun waktu tertentu untuk menilai kecepatan
pertumbuhan.
2. Manfaat Deteksi Dini
Manfaat deteksi dini adalah untuk memberikan pengetahuan dan
pemahaman serta perhatian terhadap kondisi perkembangan anak, yakni
kondisi fisik dan motoric yang ada dalam diri individu untuk menghindari
dan menanggulangi akan terjadinya gangguan-gangguan. Deteksi dini juga
sebagai bentuk preventif sejak awal terhadap indikasi-indikasi akan
terjadinya.
D. Vital Sign
1. Pengertian
Vital sign atau tanda-tanda vital adalah ukuran statistik berbagai
fisiologis yang digunakan untuk membantu menentukan status kesehatan
seseorang, terutama pada pasien yang secara medis tidak stabil atau
memiliki faktor-faktor resiko komplikasi kardiopulmonal dan untuk
menilai respon terhadap intervensi. Tanda vital juga berguna untuk
menentukan dosis yang adekuat bagi tindakan fisioterapi, khususnya
exercise.
Vital sign terdiri atas
a. Tekanan darah
Tekanan yang di alami darah pada pembuluh arteri ketika darah di
pompa oleh jantung ke seluruh anggota tubuh. Pengukuran tekanan
darah dapat di ukurmelalui nilai sistolik dan diastolik. Tekanan darah
dapat diukur dengan alat sphygmomanometer dan stestoskop untuk
mendengar denyut nadi.

7
b. Denyut nadi
Frekunsi denyut nadi manusia bervariasi,tergantung dari banyak
faktor yang mempengaruhinya, pada saat aktivitas normal: 1) Normal:
60-100 x/mnt 2) Bradikardi: < 60x/mnt 3) Takhikardi: > 100x/mnt
Pengukuran denyut nadi dapat dilakukan pada: 1) Arteri Radialis.
Terletak sepanjang tulang radialis, lebih mudah teraba di atas
pergelangan tangan pada sisi ibu jari. Relatif mudah dan sering dipakai
secara rutin. 2) Arteri Brachialis. Terlertak di dalam otot biceps dari
lengan atau medial di lipatan siku. Digunakan untuk mengukur
tekanan udara. 3) Arteri Karotis. Terletak di leher di bawah lobus
telinga, di mana terdapat arteri karotid berjalan di antara trakea dan
otot sternokleidomastoideus.
c. Suhu Tubuh
Temperatur (suhu) merupakan besaran pokok yang mengukur
derajat panas suatu benda/makhluk hidup. Suhu tubuh dihasilkan dari:
1) Laju metabolisme basal diseluruh tubuh 2) Aktifitas otot 3)
Metabolisme tambahan karena pengaruh hormon Tindakan dalam
pemeriksaan suhu tubuh alat yang digunakan adalah termometer.
Jenis2 termometer yang biasa dipakai untuk mengukur suhu tubuh
adalah termometer air raksa dan digital. Metode mengukur suhu tubuh:
1) Oral. Termometer diletakkan dibawah lidah tiga sampai lima menit.
Tidak dianjurkan pada bayi 2) Axilla. Metode yang paling sering di
lakukan . Dilakukan 5-10 menit dengan menggunakan termometer
raksa. Suhu aksila lebih rendah 0.6° C (1°F) dari pada oral 3) Rectal.
Suhu rektal biasanya berkisar 0.4°C (0.7°F) lebih tinggi dari suhu oral

8
BAB III

HASIL KEGIATAN

A. Penyuluhan
Berikut adalah rincian dari kegiatan penyuluhan
No Tanggal Jenis kegiatan Uraian Kegiatan
1. 2 Agustus Penyuluhan tentang a. Tempat kegiatan : poli
2022 pencegahan lbp,cara umum
mengangkat barang b. Sasaran : orang dewasa
dan oa. c. Jumlah peserta : 3 orang
2.

Edukasi cara a. Tempat kegiatan : SD


menggunakan Muhammadiyah
tas,duduk dan b. Sasaran : siswa-siswi SD
3.
mengangkat barang Muhammadiyah 2
yang benar c. Jumlah pesrta : 15 orang

3. 03 Agustus Edukasi tentang a. Tempat kegiatan : poli


2022 penegahan LBP, OA umum
dan cara mengangkat b. Sasaran : orang dewasa
barang yang benar c. Jumlah peserta : 12 orang

4. 04 Agustus Penyuluhan tentang a. Tempat kegiatan : MI


2022 cara duduk yang benar, Yadi
menggendong tas dan b. Sasaran : siswa siswi MI
mengangkat barang Yandi

9
yang benar c. Jumlah peserta : 36 orang
5. 05 Agustus Edukasi tentang a. Tempat kegiatan :
2022 pencegahan LBP, OA posyandu Baniaga
dan kesehatan anaknya b. Sasaran : orang tua anak
c. Jumlah peserta : 9 orang

6. 6 Agustus Edukasi tentang a. Empat kegiatan :


2022 keluhan yang posyandu Bontojolong
dirasakan yang b. Sasaran : orang tua anak
berhubungan tentang c. Jumlah peserta : 5 orang
fisioterapi
7. 8 Agustus Edukasi tentang a. Tempat Kegiatan : poli
2022 penceahan LBP dan umum
OA, serta keluhan b. Sasaran : pasien
yang berhubungan c. Jumlah peserta : 3 orang
dengan fisioterapi

8. 9 Agustus Penyuluhan tentang a. Tempat kegiatan : SDN 39


2022 cara duduk yang benar, Kassi
cara menggunakan tas b. Sasaran : siswa-siswi SDN
dan cara mengangkat 39 Kassi
barang yang benar c. Jumlah peserta : 109 orang

9. 11 Agustus a. Tempat kegiatan :


2022 posyandu bonto puasa
b. Sasaran : orang tua anak
Memberikan edukasi c. Jumlah peserta : 12 orang
mengenai pencegahan
LBP,OA dan keadaan

10
anaknya
12 Agustus Memberikan edukasi a. Tempat kegiatan : jl.
10 2022 kepada warga mengeai Mangga
. pencegahan LBP,OA b. Sasaran : warga
serta cara mengangkat c. Jumlah Peserta : 9 orang
barang yang benar
11 15 Agustus
2022

12 16 Agustus Penyuluhan mengenai a. Tempat kegiatan :


. 2022 cara duduk yang benar, b. Sasaran :
cara menggendong tas c. Jumlah Peserta : 75 orang
serta mengangkat
barang yang benar.

13 18 Agustus Edukasi tentang a. Tempat kegiatan :


2022 pencegahan posyandu bulowa
LBP,OA,dan masalah b. Sasaran : orang tua anak
anaknya yang c. Jumlah peserta : 10 orang
berhubungan dengan
fisioterapi

11
14 19 Agustus Edukasi tentang a. Tempat kegiatan :
2022 kesehatan anak serta posyandu kacampureng
cara pencegahan b. Sasaran : orang tua anak
LBP,OA c. Jumlah peserta : 9 orang

15 25 agustus Edukasi tentang a. Tempat kegiatan : rumah


. 2022 pencegahan LBP,OA warga
dan cara mengangkat b. Sasaran : warga
barang yang benar c. Jumlah peseta : 22 orang

b. Pijat Bayi

No Tanggal Jenis Kegiatan Uraian Kegiatan


1. 20 Agustus Pijat Bayi a. Tempat
2022 kegiatan :posyandu
pappandangan
b. Topik Kegiatan:
melakukan edukasi
pemberian pijatan bayi

12
c. Saran : 0-12 bulan
d. Jumlah 1 bayi

c. Deteksi Dini

No Tanggal Jenis Kegiatan Hasil kegiatan


1 02 Agustus Deteksi Dini a. Tempat kegiatan : SD
2022 Muhammadiya 2
b. Sasaran : anak-anak
c. Jumlah : 7 orang

2. 4 Agustus 2022 Deteksi dini a. Tempat kegiatan : MI


Yadi
b. Sasaran : anak-anak
c. Jumlh : 5 orang

3. 05 Agustus Deteksi dini a. Tempat kegiatan :


2022 posyandu Baniaga
b. Sasaran : balita dan anak-
anak
c. Jumlah : 9 orang
4. 06 Agustus Deteksi dini a. Tempat kegiatan :
2022 posyandu bontojolong
b. Sasaran : balita dan anak-
anak
c. Jumlah : 5 orang

13
5. 08 Agustus Deteksi dini a. Tempat kegiatan :
2022 posyandu maccopa
b. Sasaran : balita dan anak-
anak
c. Jumlah : 4 orang

6. 09 Agustus Deteksi Dini a. Tempat kegiatan : SDN 39


2022 Kassi
b. Sasaran : anak-anak
c. Jumlah :22 orang

7. 10 Agustus Deteksi Dini a. Tempat kegiatan :


2022 posyandu sanggalea
b. Sasaran : balita dan anak-
anak
c. Jumlah : 6 orang
8. 11 Agustus Deteksi dini a. Tempat kegiatan :
2022 posyandu bonto puasa
b. Sasaran : balita dan anak-
anak
c. Jumlah : 12 orang

14
9. 15 Agustus Deteksi dini a. Tempat kegiatan :
2022 posyandu cendana
b. Sasaran : balita dan anak-
anak
c. Jumlah 16 orang

10. 16 Agustus Deteksi dini a. Tempat kegiatan : SDIT


2022 Qurratu A’yin al Ilam
b. Sasaran : anak-anal
c. Jumlah : 18 orang

11. 18 Agustus Deteksi dini a. Tempat kegiatan :


2022 posyandu bulowa
b. Sasaran : balita dan anak-
anak
c. Jumlah 10 orang

d. Vital Sign

No Tanggal Jenis Kegiatan Uraian Kegiatan


1. 22 Agustus 2022 Pemeriksaan Vital a. Tempat kegiatan : SMPN
Sign 1 maros
b. Sasaran : siswa-siswi
c. Jumlah 92 orang

15
2. 23 Agustus 2022 Pemeriksaan vital a. Tempat Kegiatan : SMPN
sign 1 Maros
b. Sasaran : siswa-siswi
c. Jumlah : 41 orang

3. 24 Agusutus Pemeriksaan vital a. Tempat kegiatan : SMPN


2022 sign 1 Maros
b. Sasaran : siswa-siswi
c. Jumlah : 95 orang

BAB IV

PENUTUP

16
Komunikasi kesehatan meliputi informasi tentang pencegahan penyakit,
promosi kesehatan, kebijakan pemeliharaan kesehatan serta meningkatkan
kesadaran individu tentang isu-isu keseehatan, masalah kesehatan, resiko
kesehatan serta solusi kesehatan. Menurut Subejo (2010), penyuluhan adalah
proses perubahan perilaku di kalangan masyarakat agar mereka tahu, mau dan
mampu melakukan perubahan demi tercapainya peningkatan produksi,
pendapatan atau keuntungan dan perbaikan kesejahteraannya.

Pusekesmas Turikale merupakan salah satu UPT Dinas Kesehatan


Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan . berada persis di jalan Maawar No.13
Kelurahan Alliritengae, Kecematan Turikale. Saat ini Kepala Puskesmas Turikale
mempunyai 7 kelurahan. Jumlah pegawai sampai akhir tahun 2018 sebanyak 66
orang.

Kegiatan pra klinik komunitas fisioterapi di puskesmas Turikale adalah:


penyuluhan, kesehatan ibu hamil, pijat bayi, deteksi dini, kesehatan lansia. Peserta
yang mengikuti kegiatan kerja oleh mahasiswa pra klinik komunitas ini adalah
masyarakat di berbagai wilayah kerja Puskesmas Turikale mulai dari orang tua,
lansia, dan anak-anak.

17
DAFTAR PUSTAKA

Indriyani, Irma. 2016. Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Peningkatan Berat Badan Bayi
Usia 1-6 Bulan Di Posyandu Desa Pesantunan Kecamatan Wanasari
Kabupaten Brebes. Bachelor Thesis, Universitas Muhammadiyah
Purwokerto.

Maryam, R. Siti, dkk. (2008). Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta :
Salemba Medika.

Maulana,H. 2009. Promosi kesehatan. Jakarta: EGC.

Riadi, Muchlisin. 2020. Penyuluhan (Pengertian, Tujuan, Program, Metode dan


Media). https://www.kajianpustakaa.com/2020/01/penyuluhan-pengertian-
tujuan-program.html

Roesli, Utami. 2001. Pedoman pijat bayi prematur & bayi usia 0-3 bulan. Jakarta:
Trubus Agriwidya.

Tim Dirjen Pembinaan Kesmas. 1997. Pedoman Deteksi Dini Tumbuh Kembang
Balita. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

18
LAMPIRAN

(DOKUMENTASI KEGIATAN)

1. Penyuluhan

19
2. Deteksi Dini

20
3. Pijat bayi 4. Vital sign

21
Jumat Bersih

22

Anda mungkin juga menyukai