i
KATA PENGANTAR
Penyusun
i
DAFTAR ISI
SAMPUL
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Penyuluhan
B. Pijat Bayi
C. Deteksi Dini
D. Vital Sign
BAB III
HASIL KEGIATAN
A. Penyuluhan
B. Pijat Bayi
C. Deteksi Dini
D. Vital Sign
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Fisioterapis sebagai salah satu pelaksana layanan kesehatan ikut berperan dan
bertanggung jawab dalam peningkatan derajat kesehatan,terutama yang berkaitan
dengan objek disiplin ilmunya yaitu gerak dan fungsi. Usaha untuk meningkatkan
kesehatan oleh fisioterapi meliputi semua unsur yang berkaitan dalam upaya
peningkatan derajat yaitu peningkatan (promotif), pencegahan (preventif),
penyembuhan (kuratif) dan pemeliharaan (rehabilitasi), sehingga dapat terwujud
Indonesia sehat (Hatono,2002).
1
Komunikasi adalah proses rangsangan stimulus dalam bentuk lambing atau
symbol bahasa atau gerak non verbal, untuk mempengaruhi perilaku orang lain.
Komunikasi kesehatan adalah merupakan bagian dari komunikasi antar manusia
dengan fokus utama pada bagaimana individu menghadapi isu-isu kesehatan serta
bagaimana upaya memelihara kesehatannya, komunikasi kesehatan memanfaatkan
jasa komunikasi untuk mempengaruhi secara positif perilaku kesehatan individu,
keluarga dan komunitas masyarakat. Komunikasi kesehatan meliputi informasi
tentang pencegahan penyakit, promosi kesehatan, kebijakan pemeliharaan kesehatan
serta meningkatkan kesadaran individu tentang isu-isu kesehatan, masalah kesehatan,
resiko kesehatan serta solusi kesehatan. Menurut Subejo (2010), penyuluhan adalah
proses perubahan perilaku di kalangan masyarakat agar mereka tahu, mau dan
mampu melakukan perubahan demi tercapainya peningkatan produksi, pendapatan
atau keuntungan dan perbaikan kesejahteraannya.
2
BAB II
PELAKSAAN KEGIATAN
A. Penyuluhan
1. Pengertian
Promosi kesehatan secara umum adalah segala upaya yang
direncanakan untuk mempengaruhi orang lain, baik individu, kelompok,
atau masyarakat, sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh
pelaku pendidikan atau promosi kesehatan. Dan batasan ini tersirat unsur-
unsur input (sasaran dan pendidik dari pendidikan), proses (upaya yang
direncanakan untuk mempengaruhi orang lain) dan output (melakukan apa
yang diharapkan). Hasil yang diharapkan dari suatu promosi kesehatan
adalah perilaku kesehatan, atau perilaku untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan yang kondusif oleh sasaran dari promosi
kesehatan. (Notoatmodjo, 2012)
2. Tujuan Penyuluhan
Penyuluhan bertujuan untuk mengubah kehidupan masyarakat
menjadi lebih baik dari keadaan yang ada. Perubahan kehidupan
masyarakat tersebut mencakup setiap bidang, di segala segi dan dalam
semua lapangan. Menurut Kartasapoetra (1987), terdapat dua tujuan
penyuluhan, yaitu tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang, antara
lain:
a. Tujuan jangka pendek
Perubahan tingkat pengetahuan.
Perubahan tingkat kecakapan atau kemampuan.
Perubahan sikap.
Perubahan motif tindakan.
b. Tujuan jangka panjang
3
Better farming, mau dan mampu mengubah cara-cara usaha dengan
cara-cara yang lebih baik.
Better business, berusaha yang lebih menguntungkan.
Better living, menghemat dan tidak berfoya-foya setelah tujuan
utama telah tercapai.
B. Pijat Bayi
1. Pengertian
Massage Bayi adalah terapi sentuh tertua dan yang paling populer
yang dikenal manusia. Massage meliputi seni perawatan kesehatan dan
pengobatan yang telah dipraktekkan sejak berabad-abad silam (Andrews,
dalam Indriyani 2016). Pijat adalah salah satu stimulasi taktil yang
memberikan efek biokimia dan efek fisiologi pada berbagai organ tubuh.
Pijat yang dilakukan dengan benar dan juga teratur pada bayi diduga
memiliki berbagai keuntungan dalam proses tumbuh kembang bayi.P bayi
oleh orangtua dapat meningkatkan hubungan emosional antara orangtua
dan bayi, juga diduga dapat meningkatkan berat badan bayi (Yuliana,
dalam Indriyani 2016).
Pijat bayi atau baby massage merupakan salah satu cara yang
menyenangkan untuk menghilangkan ketegangan dan perasaan, gelisah
terutama pada bayi. Pijatan lembut akan membantu mengendurkan
ototototnya sehingga bayi menjadi tenang dan tidurnya nyenyak. Sentuhan
4
lembut pada bayi merupakan sarana ikatan yang indah antara bayi dan
orang tuanya (Roesli, 2001).
5
Memijat bayi dalam keadaan bayi tidak sehat.
Memijat bayi pada saat bayi tidak mau dipijat.
Memaksakan posisi pijat tertentu pada bayi.
C. Deteksi Dini
1. Pengertian
Deteksi dini adalah usaha-usaha untuk mengetahui ada tidaknya
kelainan atau kerusakan fisik atau gangguan perkembangan mental atau
perilaku anak yang menyebabkan kecacatan secara dini dengan
menggunakan metode perkembangan anak. Tujuan deteksi dini adalah
untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman serta perhatian terhadap
kondisi perkembangan anak, yakni kondisi fisik dan motorik yang ada
dalam diri individu untuk menghindari dan menanggulangi akan
terjadinya gangguan-gangguan.
Deteksi dini juga sebagai bentuk preventif sejak awal terhadap
indikasi-indikasi akan terjadinya gangguan. Penilaian pertumbuhan dan
perkembangan dapat dilakukan sedini mungkin sejak anak dilahirkan.
Deteksi dini merupakan upaya penjaringan yang dilaksanakan secara
komprehensif untuk menemukan penyimpangan tumbuh kembang dan
mengetahui serta mengenal faktor resiko pada balita, yang disebut juga
anak usia dini. Melalui deteksi dini dapat diketahui penyimpangan tumbuh
kembang anak secara dini, sehingga upaya pencegahan, stimulasi,
penyembuhan serta pemulihan dapat diberikan dengan indikasi yang jelas
pada masa-masa kritis proses tumbuh kembang. Upaya-upaya tersebut
diberikan sesuai dengan umur perkembangan anak, dengan demikian
dapat tercapai kondisi tumbuh kembang yang optimal (Tim Dirjen
Pembinaan Kesmas, 1997).
Penilaian pertumbuhan dan perkembangan meliputi dua hal pokok,
yaitu penilaian pertumbuhan fisik dan penilaian perkembangan. Masing-
6
masing penilaian tersebut mempunyai parameter dan alat ukur tersendiri.
Dasar utama dalam menilai pertumbuhan fisik anak adalah penilaian
menggunakan alat baku (standar). Untuk menjamin ketepatan dan
keakuratan penilaian harus dilakukan dengan teliti dan rinci. Pengukuran
perlu dilakukan dalam kurun waktu tertentu untuk menilai kecepatan
pertumbuhan.
2. Manfaat Deteksi Dini
Manfaat deteksi dini adalah untuk memberikan pengetahuan dan
pemahaman serta perhatian terhadap kondisi perkembangan anak, yakni
kondisi fisik dan motoric yang ada dalam diri individu untuk menghindari
dan menanggulangi akan terjadinya gangguan-gangguan. Deteksi dini juga
sebagai bentuk preventif sejak awal terhadap indikasi-indikasi akan
terjadinya.
D. Vital Sign
1. Pengertian
Vital sign atau tanda-tanda vital adalah ukuran statistik berbagai
fisiologis yang digunakan untuk membantu menentukan status kesehatan
seseorang, terutama pada pasien yang secara medis tidak stabil atau
memiliki faktor-faktor resiko komplikasi kardiopulmonal dan untuk
menilai respon terhadap intervensi. Tanda vital juga berguna untuk
menentukan dosis yang adekuat bagi tindakan fisioterapi, khususnya
exercise.
Vital sign terdiri atas
a. Tekanan darah
Tekanan yang di alami darah pada pembuluh arteri ketika darah di
pompa oleh jantung ke seluruh anggota tubuh. Pengukuran tekanan
darah dapat di ukurmelalui nilai sistolik dan diastolik. Tekanan darah
dapat diukur dengan alat sphygmomanometer dan stestoskop untuk
mendengar denyut nadi.
7
b. Denyut nadi
Frekunsi denyut nadi manusia bervariasi,tergantung dari banyak
faktor yang mempengaruhinya, pada saat aktivitas normal: 1) Normal:
60-100 x/mnt 2) Bradikardi: < 60x/mnt 3) Takhikardi: > 100x/mnt
Pengukuran denyut nadi dapat dilakukan pada: 1) Arteri Radialis.
Terletak sepanjang tulang radialis, lebih mudah teraba di atas
pergelangan tangan pada sisi ibu jari. Relatif mudah dan sering dipakai
secara rutin. 2) Arteri Brachialis. Terlertak di dalam otot biceps dari
lengan atau medial di lipatan siku. Digunakan untuk mengukur
tekanan udara. 3) Arteri Karotis. Terletak di leher di bawah lobus
telinga, di mana terdapat arteri karotid berjalan di antara trakea dan
otot sternokleidomastoideus.
c. Suhu Tubuh
Temperatur (suhu) merupakan besaran pokok yang mengukur
derajat panas suatu benda/makhluk hidup. Suhu tubuh dihasilkan dari:
1) Laju metabolisme basal diseluruh tubuh 2) Aktifitas otot 3)
Metabolisme tambahan karena pengaruh hormon Tindakan dalam
pemeriksaan suhu tubuh alat yang digunakan adalah termometer.
Jenis2 termometer yang biasa dipakai untuk mengukur suhu tubuh
adalah termometer air raksa dan digital. Metode mengukur suhu tubuh:
1) Oral. Termometer diletakkan dibawah lidah tiga sampai lima menit.
Tidak dianjurkan pada bayi 2) Axilla. Metode yang paling sering di
lakukan . Dilakukan 5-10 menit dengan menggunakan termometer
raksa. Suhu aksila lebih rendah 0.6° C (1°F) dari pada oral 3) Rectal.
Suhu rektal biasanya berkisar 0.4°C (0.7°F) lebih tinggi dari suhu oral
8
BAB III
HASIL KEGIATAN
A. Penyuluhan
Berikut adalah rincian dari kegiatan penyuluhan
No Tanggal Jenis kegiatan Uraian Kegiatan
1. 2 Agustus Penyuluhan tentang a. Tempat kegiatan : poli
2022 pencegahan lbp,cara umum
mengangkat barang b. Sasaran : orang dewasa
dan oa. c. Jumlah peserta : 3 orang
2.
9
yang benar c. Jumlah peserta : 36 orang
5. 05 Agustus Edukasi tentang a. Tempat kegiatan :
2022 pencegahan LBP, OA posyandu Baniaga
dan kesehatan anaknya b. Sasaran : orang tua anak
c. Jumlah peserta : 9 orang
10
anaknya
12 Agustus Memberikan edukasi a. Tempat kegiatan : jl.
10 2022 kepada warga mengeai Mangga
. pencegahan LBP,OA b. Sasaran : warga
serta cara mengangkat c. Jumlah Peserta : 9 orang
barang yang benar
11 15 Agustus
2022
11
14 19 Agustus Edukasi tentang a. Tempat kegiatan :
2022 kesehatan anak serta posyandu kacampureng
cara pencegahan b. Sasaran : orang tua anak
LBP,OA c. Jumlah peserta : 9 orang
b. Pijat Bayi
12
c. Saran : 0-12 bulan
d. Jumlah 1 bayi
c. Deteksi Dini
13
5. 08 Agustus Deteksi dini a. Tempat kegiatan :
2022 posyandu maccopa
b. Sasaran : balita dan anak-
anak
c. Jumlah : 4 orang
14
9. 15 Agustus Deteksi dini a. Tempat kegiatan :
2022 posyandu cendana
b. Sasaran : balita dan anak-
anak
c. Jumlah 16 orang
d. Vital Sign
15
2. 23 Agustus 2022 Pemeriksaan vital a. Tempat Kegiatan : SMPN
sign 1 Maros
b. Sasaran : siswa-siswi
c. Jumlah : 41 orang
BAB IV
PENUTUP
16
Komunikasi kesehatan meliputi informasi tentang pencegahan penyakit,
promosi kesehatan, kebijakan pemeliharaan kesehatan serta meningkatkan
kesadaran individu tentang isu-isu keseehatan, masalah kesehatan, resiko
kesehatan serta solusi kesehatan. Menurut Subejo (2010), penyuluhan adalah
proses perubahan perilaku di kalangan masyarakat agar mereka tahu, mau dan
mampu melakukan perubahan demi tercapainya peningkatan produksi,
pendapatan atau keuntungan dan perbaikan kesejahteraannya.
17
DAFTAR PUSTAKA
Indriyani, Irma. 2016. Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Peningkatan Berat Badan Bayi
Usia 1-6 Bulan Di Posyandu Desa Pesantunan Kecamatan Wanasari
Kabupaten Brebes. Bachelor Thesis, Universitas Muhammadiyah
Purwokerto.
Maryam, R. Siti, dkk. (2008). Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta :
Salemba Medika.
Roesli, Utami. 2001. Pedoman pijat bayi prematur & bayi usia 0-3 bulan. Jakarta:
Trubus Agriwidya.
Tim Dirjen Pembinaan Kesmas. 1997. Pedoman Deteksi Dini Tumbuh Kembang
Balita. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
18
LAMPIRAN
(DOKUMENTASI KEGIATAN)
1. Penyuluhan
19
2. Deteksi Dini
20
3. Pijat bayi 4. Vital sign
21
Jumat Bersih
22