DI
S
U
S
U
N
OLEH :
KELOMPOK 1
DOSEN PENGAMPU :
NYANYAK MULIANA, SST. MKM
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I..............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..........................................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG.....................................................................................................1
1.2 TUJUAN PENULISAN...................................................................................................1
BAB II.............................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.............................................................................................................................2
2.1 PENGERTIAN.....................................................................................................................2
2.2 REHABILITATIF KEBIDANAN.......................................................................................3
2.3 TUJUAN..............................................................................................................................4
2.4 SASARAN...........................................................................................................................4
2.5 MACAM-MACAM REHABILITASI.................................................................................5
2.6 PELAYANAN REHABILITASI MEDIK...........................................................................5
2.7 UPAYA KESEHATAN DALAM PELAYANAN KEBIDANAN.....................................6
BAB III...........................................................................................................................................9
PENUTUP......................................................................................................................................9
3.1 KESIMPULAN....................................................................................................................9
3.2 SARAN................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................10
1
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN
Health promotion is the proses of enabling people to control and improve their
health (WHO, 1986) Promosi kesehatan adalah kombinasi berbagai dukungan
menyangkut pendidikan, organisasi, kebijakan dan peraturan perundangan untuk
perubahan lingkungan dan perilaku yang menguntungkan kesehatan (Green dan
Ottoson, 1998) Promosi kesehatan adalah proses pemberdayaan masyarakat agar
mampu memelihara dan meningkatkan kesehataanya (Depkes) Proses pemberdayaan
dilakukan dengan pembelajaran yaitu upaya untuk meningkatkan kesadaran, kemauan
dan kemampuan dalam bidang kesehatan Proses pemberdayaan dilakukan: dari, oleh
dan untuk masyarakat, melalui kelompok potensial, bahkan semua komponen
masyarakat
Proses pemberdayaan dilakukan sesuai dengan sosial budaya setempat, artinya
sesuai dengan keadaan, permasalahan dan potensi setempat. Kesehatan merupakan
kebutuhan dengan hak setiap insan agar dapat kemampuan yang melekat dalam diri
setiap insan. Hal ini hanya dapat dicapai bila masyarakat, baik secara individu maupun
kelompok, berperan serta untuk meningkatkan kemampuan hidup sehatnya.
Kemandirian masyarakat diperlukan untuk mengatasi masalah kesehatannya dan
menjalankan upaya peecahannya sendiri adalah kelangsungan pembangunan. GBHN
mengamanatkan agar dapat dikembangkan suatu sistem kesehatan nasional yang
semakin mendorong peningkatan peran serta masyarakat.
Kemampuan masyarakat perlu ditingkatkan terus menerus untuk menolong
dirinya sendiri dalam mengatasi masalah kesehatan. Kegiatan pembinaan yang di
lakukan oleh bidan sendiri antara lain mempromosikan kesehatan dalam pelayanan
agar peran serta ibu, remaja, wanita, keluarga dan kelompok masyarakat di dalam
upaya kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana meningkat. Ini sebagai bagian dari
upaya kesehatan masyarakat.
Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan kesehatan untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat, telah dilakukan berbagai upaya pelayanan kesehatan
masyarakat.
3
Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah awal yang sangat penting
dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat. Dengan pemberian
pelayanan kesehatan dasar secara cepat dan tepat diharapkan sebagian besar masalah
kesehatan masyarakat dapat diatasi
Upaya promosi kesehatan dalam pelayanan kebidanan meliputi :
1. Upaya Promotif.
Adalah upaya promosi kesehatan yang ditujukan untuk meningkatkan status/ derajat
kesehatan yang optimal. Sasarannya adalah kelompok orang sehat. Tujuan upaya
promotif adalah agar masyarakat mampu meningkatkan kesehatannya, kelompok
orang sehat meningkat dan kelompok orang sakit menurun. Bentuk kegiatannya
adalah pendidikan kesehatan tentang cara memelihara kesehatan.
2. Upaya Preventif
Adalah upaya promosi kesehatan untuk mencegah terjadinya penyakit. Sasarannya
adalah kelompok orang resiko tinggi. Tujuannya untuk mencegah kelompok resiko
tinggi agar tidak jatuh/ menjadi sakit (primary prevention). Bentuk kegiatannya
adalah imunisasi, pemeriksaan antenatal care, postnatal care, perinatal dan neonatal.
3. Upaya Kuratif
Adalah upaya promosi kesehatan untuk mencegah penyakit menjadi lebih parah
melalui pengobatan. Sasarannya adalah kelompok orang sakit (pasien) terutama
penyakit kronis. Tujuannya kelompok ini mampu mencegah penyakit tersebut tidak
lebih parah (secondary prevention). Bentuk kegiatannya adalah pengobatan.
4. Upaya Rehabilitatif
Adalah upaya promosi kesehatan untuk memelihara dan memulihkan kondisi/
mencegah kecacatan. Sasarannya adalah kelompok orang yang baru sembuh dari
penyakit. Tujuannya adalah pemulihan dan pencegahan kecacatan (tertiary
prevention)
2.3 TUJUAN
1. Memulihkan fungsi fisik individu
2. Memulihkan fungsi mental individu
3. Mengembalikan mdividu dalam kehidupan sebagai anggota keluarga dan
masyarakat
2.4 SASARAN
Sasaran pokok kesehatan pada tingkat ini adalah penderita atau pasien yang
baru sembuh ( recovery) dari suatu penyakit. Tujuan utama dari promosi kesehatan
pada tingkat ini adalah agar mereka ini segera pulih kembali kesehatannya, dan
atau mengurangi kecacatan seminimal mungkin dengan kata lain promosi kesehatan
pada tahap ini adalah pemulihan dan pencegahan kecacatan akibat penyakit (Tertiary
Prevention).
5
4. Pelayanan Ortotis-Prostetis
Adalah salah satu bentuk pelayanan keteknisian medik yang ditujukan kepada individu
untuk merancang, membuat dan mengepas alat bantu guna pemeliharaan dan
pemulihan fungsi, atau pengganti anggota gerak.
5. Pelayanan Psikologi
Adalah bentuk pelayanan untuk pengembangan, pemeliharaan mental emosianal serta
pemecahan problem yang diakibatkan oleh keadaan/kondisi sakit, penyakit dan cedera.
6. Pelayanan Sosial Medik
Adalah bentuk pelayanan pemecahan masalah sosial akibat dari suatu keadaan/kondisi
sakit, penyakit atau cedera untuk bisa kembali ke masyarakat.
· Ibu nifas dengan syimfisiolisis dilakukan kolaborasi untuk tmdakan bebat dan
bedrest total
e. Klimakteriumlmenopause
Kolaborasi:
Pada prolaps uteri dilakukan tindakan viserium (pemasangan ring)
2.7.2 Rehabilitasi Mental
a. Balita
Mandiri dan kolaborasi:
Pada kasus Autisthe/ADFID( gangguan pemusatan perhatian dan
hyperaktif dilakukan rehabilitasi mental dengan melibatkan keluarga
untuk memberikan kasih sayang dan perhatian yang lebih baik dan
menyekolahkannya di sekolah khusus.
b. Remaja
Mandiri dan kolaborasi:
· Pada remaja paska perkosaan atau kehamilan yang tidak diinginkan (
KTD) dilakukan rehabilitasi mental
dengan memberikan KIE dan melibatkan keluarga untuk memberikan kasih
sayang dan perhatian
c. Ibu hamil
Mandiri dan kolaborasi:
· Bumil dengan gangguan psikhis dilakukan KIE dan melibatkan keluarga
khususnya suami untuk memberikan kasih sayang dan perhatian.
d. Ibu bersalin
Mandiri dan kolaborasi:
· Bulin dengan gangguan psikhis/depresi dilakukan ME dan melibatkan
keluarga khususnya suami untuk memberikan kasih sayang dan perhatian
e. Klimakterium/menoupause
Mandiri dan kolaborasi:
Wanita klimakterium / menopause dengan gangguan psikhis/depresi
dilakukan KW dan melibatkan keluarga khususnya suami untuk
memberikan kasih sayang dan perhatian
8
2.7.3 Rehabiitasi Aesthetika
Mandiri:
Pada remaja obesitas dilakukan KW pada remaja untuk melakukan diet dan olah
raga ( dilakukan oleh remaja tersebut).
Kolaborasi:
· Bayi dengan bibir sumbing dilakukan operasi bibir sumbmg
· Pada wanita yang pernah melahirkan dan ingin mengembalikan bentuk
alat genetalia luarnya, dilakukan tindakan rehabilitasi.
Masalah rehabilitasi telah mulai mendapat perhatian baik oleh petugas
kesehatan, petugas sosial, petugas ketenaga-kerjaan, petugas pendidikan, bahkan
kini dirasa bukan hanya sebagai masalah orangtua atau masyarakat, tetapi
juga telah mulai dirasa sebagai masalah nasional. Lebih bila disadari bahwa hai ini
akan menjadi makin besar di masamendatang. ringankan penderitaan dan
menyenangkan pasien, juga harus dapat mengupayakan peningkatan derajat
kesehatan seseorang,keluarga atau masyarakat.
Bahkan kini juga harus dapat menolong pasiennya yang telah sembuh itu
karena masih tersisa cacatnya untuk dapat meningkatkan kemampuan fungsional
pasiennya agar dapat hidup sebagai orang yang berswasembada, produktif dan
berperan dalam masyarakat. Dalam hal ini, seorang dokter selain menetapkan
diagnosis penyakit juga harus dapat menetapkan jenis dan derajat keca- catan
pasiennya yang telah sembuh, dan untuk setiap penyakit atau cacat harus
difikirkan bagaimana upaya rehabilitasinya. Upaya rehabilitasi medik (fisik dan
mental) mempunyai kedudukan yang penting, baik sebagai upaya kesehatan
yang paripurna maupun sebagai bagian awal dari upaya rehabilitasi terpadu.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Kesehatan merupakan kebutuhan dengan hak setiap insan agar dapat kemampuan
yang melekat dalam diri setiap insan. Hal ini hanya dapat dicapai bila masyarakat, baik
secara individu maupun kelompok, berperan serta untuk meningkatkan kemampuan
hidup sehatnya. Kemandirian masyarakat diperlukan untuk mengatasi masalah
kesehatannya dan menjalankan upaya peecahannya sendiri adalah kelangsungan
pembangunan. GBHN mengamanatkan agar dapat dikembangkan suatu sistem
kesehatan nasional yang semakin mendorong peningkatan peran serta masyarakat
3.2 SARAN
Untuk mahasiswa/i STIKES bisa memahami dan mendalami ilmu khususnya dan bisa
memanfaatkan ilmu yang telah didapatkan selama perkuliahan serta dapat
mengaplikasikan ilmu di dalam masyarakat
10
DAFTAR PUSTAKA
http://health.detik.com/read/2010/02/08/150040/1295220/764/
www.scumdoctor.com
KOMPAS.com
Depkes RI Badan Pengembangan Dan Pamberdayaan Sumber Daya Manusia
Kesehatan. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat Jilid 1. Jakarta: pusdiknakes
UU 36 tahun 2009 Tentang Kesehatan.