Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

UPAYA KESEHATAN DALAM PELAYANAN KEBIDANAN


PROMOTIF

DI
S
U
S
U
N

OLEH :
KELOMPOK 1

CUT REZA ARDIANI (21020002)


PUTRI DARA FONNA (21020003)

DOSEN PENGAMPU :
NYANYAK MULIANA, SST. MKM

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)


MEDIKA NURUL ISLAM SIGLI
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI
BAB I..............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..........................................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG.....................................................................................................1
1.2 TUJUAN PENULISAN...................................................................................................1
BAB II.............................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.............................................................................................................................2
2.1 PENGERTIAN.....................................................................................................................2
2.2 REHABILITATIF KEBIDANAN.......................................................................................3
2.3 TUJUAN..............................................................................................................................4
2.4 SASARAN...........................................................................................................................4
2.5 MACAM-MACAM REHABILITASI.................................................................................5
2.6 PELAYANAN REHABILITASI MEDIK...........................................................................5
2.7  UPAYA KESEHATAN DALAM PELAYANAN KEBIDANAN.....................................6
BAB III...........................................................................................................................................9
PENUTUP......................................................................................................................................9
3.1 KESIMPULAN....................................................................................................................9
3.2 SARAN................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................10
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Dewasa ini upaya kesehatan mengalami perubahan yang semula hanya
upaya kuratif (penyembuhan) penderita, secara berangsur-angsur berubah kearah kesatuan
upaya kesehatan untuk seluruh masyarakat, yang menyangkut empat aspek, yaitu:
promotif(peningkatan), preventif  (pencegahan),  kuratif (penyembuhan), dan rehabilitatif
(pemulihan) yang bersifat menyeluruh terpadu dan berkesinambungan. Upaya yang
dilakukan dalam peningkatan (promotif) pelayanan kesehatan bayi ibu anak, antara lain
dengan mengurangi angka kematian bayi dan ibu yang sedang melahirkan. Menurut
survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (1994) angka kematian ibu adalah 390 per
100.000 kelahiran hidup dan angka kematian perinatal adalah 40 per 1.000 kelahiran
hidup. Jika dibandingkan dengan Negara-negara lain, maka di Indonesia adalah 15 kali
lebih tinggi dari Malaysia, 10 lebih tinggi dari pada Thailand, atau 5 kali lebih tinggi dari
pada Philiphin (Saifudin,2001).
Perhatian akan kesehatan ibu merupakan hal yang sangat penting. Ibu yang sehat,
diharapkan mampu memberikan keturunan yang sehat pula. Para calon ibu, katakanlah
para wanita yang sedang hamil, memerlukan persiapan baik mental maupun fisik untuk
menghadapi proses kelahiran.
Menurut Menkes, fokus pembangunan di bidang kesehatan dalam 5 tahun ke depan
diarahkan untuk mencapai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010-2014.
Sasaran yang ingin dicapai adalah menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dari 228 per
100 ribu kelahiran hidup pada tahun 2007 menjadi 115 per 100 ribu kelahiran hidup,
menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) dari 35 per 1000 kelahiran hidup pada tahun
2007 menjadi 24 per 1000 kelahiran hidup, dan menurunkan prevalensi gizi kurang dari
18,4% pada tahun 2007 menjadi setinggi-tingginya 15% pada tahun 2014.

1.2 TUJUAN PENULISAN


Tujuan dalam pembuatan makalah ini yaitu untuk mengasah kemampuan mahasiswa/I
khususnya program keahlian kebidanan agar mampu memahami dan mempelajari,
menambah pengetahuan  tentang upaya promosi kesehatan dalam pelayanan kebidanan
khususnya rehabilitative kemudian meningkatkan ilmu pengetahuan di dalam mata kuliah
Promosi Kesehatan.
2

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN
Health promotion is the proses of enabling people to control and improve their
health (WHO, 1986) Promosi kesehatan adalah kombinasi berbagai dukungan
menyangkut pendidikan, organisasi, kebijakan dan peraturan perundangan untuk
perubahan lingkungan dan perilaku yang menguntungkan kesehatan (Green dan
Ottoson, 1998) Promosi kesehatan adalah proses pemberdayaan masyarakat agar
mampu memelihara dan meningkatkan kesehataanya (Depkes) Proses pemberdayaan
dilakukan dengan pembelajaran yaitu upaya untuk meningkatkan kesadaran, kemauan
dan kemampuan dalam bidang kesehatan Proses pemberdayaan dilakukan: dari, oleh
dan untuk masyarakat, melalui kelompok potensial, bahkan semua komponen
masyarakat
Proses pemberdayaan dilakukan sesuai dengan sosial budaya setempat, artinya
sesuai dengan keadaan, permasalahan dan potensi setempat. Kesehatan merupakan
kebutuhan dengan hak setiap insan agar dapat kemampuan yang melekat dalam diri
setiap insan. Hal ini hanya dapat dicapai bila masyarakat, baik secara individu maupun
kelompok, berperan serta untuk meningkatkan kemampuan hidup sehatnya.
Kemandirian masyarakat diperlukan untuk mengatasi masalah kesehatannya dan
menjalankan upaya peecahannya sendiri adalah kelangsungan pembangunan. GBHN
mengamanatkan agar dapat dikembangkan suatu sistem kesehatan nasional yang
semakin mendorong peningkatan peran serta masyarakat.
Kemampuan masyarakat perlu ditingkatkan terus menerus untuk menolong
dirinya sendiri dalam mengatasi masalah kesehatan. Kegiatan pembinaan yang di
lakukan oleh bidan sendiri antara lain mempromosikan kesehatan dalam pelayanan
agar peran serta ibu, remaja, wanita, keluarga dan kelompok masyarakat di dalam
upaya kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana meningkat. Ini sebagai bagian dari
upaya kesehatan masyarakat.
Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan kesehatan untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat, telah dilakukan berbagai upaya pelayanan kesehatan
masyarakat.
3

Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah awal yang sangat penting
dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat. Dengan pemberian
pelayanan kesehatan dasar secara cepat dan tepat diharapkan sebagian besar masalah
kesehatan masyarakat dapat diatasi
Upaya promosi kesehatan dalam pelayanan kebidanan meliputi :
1.     Upaya Promotif.  
Adalah upaya promosi kesehatan yang ditujukan untuk meningkatkan status/ derajat
kesehatan yang optimal. Sasarannya adalah kelompok orang sehat. Tujuan upaya
promotif adalah agar masyarakat mampu meningkatkan kesehatannya, kelompok
orang sehat meningkat dan kelompok orang sakit menurun. Bentuk kegiatannya
adalah pendidikan kesehatan tentang cara memelihara kesehatan.
2.     Upaya Preventif 
Adalah upaya promosi kesehatan untuk mencegah terjadinya penyakit. Sasarannya
adalah kelompok orang resiko tinggi. Tujuannya untuk mencegah kelompok resiko
tinggi agar tidak jatuh/ menjadi sakit (primary prevention). Bentuk kegiatannya
adalah imunisasi, pemeriksaan antenatal care, postnatal care, perinatal dan neonatal.
3.     Upaya Kuratif   
Adalah upaya promosi kesehatan untuk mencegah penyakit menjadi lebih parah
melalui pengobatan. Sasarannya adalah kelompok orang sakit (pasien) terutama
penyakit kronis. Tujuannya kelompok ini mampu mencegah penyakit tersebut tidak
lebih parah (secondary prevention). Bentuk kegiatannya adalah pengobatan.
4.     Upaya Rehabilitatif 
Adalah upaya promosi kesehatan untuk memelihara dan memulihkan kondisi/
mencegah kecacatan. Sasarannya adalah kelompok orang yang baru sembuh dari
penyakit. Tujuannya adalah pemulihan dan pencegahan kecacatan (tertiary
prevention)

2.2 REHABILITATIF KEBIDANAN


Upaya Rehabilitatif Adalah upaya promosi kesehatan untuk memelihara dan
memulihkan kondisi/ mencegah kecacatan. Sasarannya adalah kelompok orang yang
baru sembuh dari penyakit. Tujuannya adalah pemulihan dan pencegahan kecacatan
(tertiary prevention).
4

Menurut UU 36 tahun 2009 Tentang Kesehatan adalah Kegiatan dan/atau


serangkaian kegiatan untuk mengembalikan bekas penderita ke dalam masyarakat
sehingga dapat berfungsi lagi sebagai anggota masyarakat yang berguna untuk dirinya
dan masyarakat semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuannya
Upaya rehabilitatif adalah upaya pemulihan setelah jatuh sakit jika terjadi
disfungsi organ tubuh misalnya kecacatan lengan dan kaki, sehingga dilakukan
tindakan melatih kembali (fisioterapi), agar bisa berfungsi seperti semula atau minimal
mendekati semula. Termasuk disini adalah pemberian alat bantu agar organ tersebut
bisa berfungsi lagi, misalnya hearing aid (alat bantu pendengaran) prothesa kaki, kaca
mata dll. Rehabiitasi   adalah   usaha-usaha   untuk   mengembalikan   bekas penderita
kedalam masyarakat   sehmgga   dapat   berfungsi   lagi   sebagai anggota masyarakat
yang berguna sesuai dengan kemampuannya (Entjang 1997).
Rehabilitasi  dalam pelayanan kebidanan adalah usaha-usaha untuk
mengembalikan fungsi fisik dan mental individu (bayi, balita, remaja, ibu hamil, ibu
bersalin,   ibu nifas,   PUS/WUS   dan   klimakterium /menopouse)   sehingga   dapat
berfungsi   lagi   sebagai   anggota  keluarga  atau masyarakat   yang  berguna sesuai
dengan kemampuan individu tersebut.

2.3 TUJUAN
1.      Memulihkan fungsi fisik individu
2.      Memulihkan fungsi mental individu
3.      Mengembalikan mdividu dalam kehidupan sebagai anggota keluarga dan
masyarakat

2.4 SASARAN
Sasaran pokok kesehatan pada  tingkat   ini  adalah penderita atau pasien yang
baru sembuh ( recovery) dari suatu penyakit. Tujuan utama dari promosi kesehatan
pada tingkat ini adalah agar mereka ini   segera pulih  kembali   kesehatannya, dan
atau mengurangi kecacatan seminimal mungkin dengan   kata  lain  promosi kesehatan
pada  tahap  ini adalah pemulihan dan pencegahan kecacatan akibat penyakit (Tertiary
Prevention).
5

2.5 MACAM-MACAM REHABILITASI


Rehabilitasi terdiri dari :
1.   Rehabilitasi fisik, yaitu agar bekas penderita memperoleh perbaikan fsik dengan
sebaik-baiknya, misalnya dalam masa nifas dimana terjadi proses pemulihan fisik
2.   Rehabilitasi mental yaitu agar bekas penderita dapat menyesuaikan diri dalam
hubugan perorangan dan social
3.    Rehabiltasi social/vokional, yaitu agar bekas penderita dapat kembali menempati
suatu pekerjaan/jabatan dalam masyarakat sesuai dengn kemapuanny
4.   Rehabilitasi Aesthetis yaitu usaha  rehabilitasi   untuk  mengembalikan rasa
Keindahan walaupun kadang-kadang   fungsi   dan   alat   tubuhnya  itu sendiri tidak
dapat dikembalikan secara sempurna.

2.6 PELAYANAN REHABILITASI MEDIK


Pelayanan rehabilitasi medik adalah pelayanan kesehatan terhadap gangguan fisik
dan fungsional yang diakibatkan oleh keadaan atau kondisi sakit, penyakit atau cedera
melalui panduan intervensi medik, keterapian fisik dan atau rehabilitatif untuk
mencapai kemampuan fungsi yang optimal.
Pelayanan Rehabilitasi Medik meliputi:
1.      Pelayananan Fisioterapi
Adalah bentuk pelayanan kesehatan untuk mengembangkan, memelihara dan
memulihkan gerak dan fungsi organ tubuh dengan penanganan secara manual,
peningkatan gerak, peralatan (fisik, elektro terapiutik dan mekanis), pelatihan.

2.      Pelayanan Okupasi Terapi


Adalah Pelayanan kesehatan untuk mengembangkan, memelihara, memulihkan fungsi
dan atau mengupayakan kompensasi/adaptasi untuk aktivitas sehari-hari (Activity
Daily Living), produktivitas, dan waktu luang melalui remediasi dan fasilitasi.

3.      Pelayanan Terapi Wicara


Adalah bentuk pelayanan kesehatan untuk memulihkan dan mengupayakan
kompensasi/adaptasi fungsi komunikasi, bicara dan menelan dengan melalui pelatihan 
remediasi, stimulasi dan fasilitasi (fisik, elektroterapiutis dan mekanis)
6

4.      Pelayanan Ortotis-Prostetis
Adalah salah satu bentuk pelayanan keteknisian medik yang ditujukan kepada individu
untuk merancang, membuat dan mengepas alat bantu guna pemeliharaan dan
pemulihan fungsi, atau pengganti anggota gerak.
5.      Pelayanan Psikologi
Adalah bentuk pelayanan untuk pengembangan, pemeliharaan mental emosianal serta
pemecahan problem yang diakibatkan oleh keadaan/kondisi sakit, penyakit dan cedera.
6.      Pelayanan Sosial Medik
Adalah bentuk pelayanan pemecahan masalah sosial akibat dari suatu keadaan/kondisi
sakit, penyakit atau cedera untuk bisa kembali ke masyarakat.

2.7  UPAYA KESEHATAN DALAM PELAYANAN KEBIDANAN


2.7.1  Rehabilitasi Fisik
a.       Bayi
Mandiri:
Pada kasus BBLR dan prematur dilakukan tindakan metode Kanguru dan
pemijatan
Kolaborasi:
· Pada kasus Brachial Palsy dilakukan tindakan bebat
· Pada kasus Ikterus patologi dilakukan phototerafi
b.      Balita
 Mandiri:
 Pada kasus BGM dilakukan penyuluhan gizi pada ibu.
 Kolaborasi:
·  Pada   kasus   trauma dengan   fraktur dilakukan tindakan bebat/gypsona
c.       Ibu  hamil
Mandiri :
Ibu   hamil  dengan   puting  susu   rata   atau  masuk  dilakukan   tindakan  peraw
atan payudara atau  menggunakan   alat   sedot   putting/spuit   yang  dimodifikasi
d.      Ibu  nifas
Mandiri:  Senam nifas
Kolaborasi:
7

·   Ibu nifas dengan syimfisiolisis dilakukan kolaborasi untuk tmdakan bebat dan
bedrest total
e.       Klimakteriumlmenopause
Kolaborasi:
Pada prolaps uteri dilakukan tindakan viserium (pemasangan ring)

2.7.2  Rehabilitasi Mental
a.  Balita
Mandiri dan kolaborasi:
Pada   kasus   Autisthe/ADFID(   gangguan   pemusatan   perhatian   dan
hyperaktif   dilakukan   rehabilitasi   mental   dengan melibatkan   keluarga
untuk  memberikan   kasih   sayang   dan   perhatian   yang   lebih   baik   dan
menyekolahkannya di sekolah khusus.
b. Remaja
Mandiri dan kolaborasi:
· Pada   remaja   paska   perkosaan   atau   kehamilan   yang  tidak   diinginkan   (
KTD)   dilakukan   rehabilitasi   mental
dengan   memberikan   KIE   dan   melibatkan   keluarga untuk memberikan kasih
sayang dan perhatian
c. Ibu hamil
Mandiri dan kolaborasi:
·  Bumil dengan gangguan psikhis dilakukan KIE dan melibatkan keluarga
khususnya suami untuk memberikan kasih sayang dan perhatian.
d. Ibu bersalin
Mandiri dan kolaborasi:
· Bulin dengan gangguan psikhis/depresi  dilakukan ME dan melibatkan
keluarga   khususnya   suami   untuk   memberikan   kasih   sayang   dan perhatian
e. Klimakterium/menoupause
Mandiri dan kolaborasi:
Wanita klimakterium / menopause   dengan   gangguan   psikhis/depresi
dilakukan   KW  dan   melibatkan   keluarga   khususnya   suami   untuk
memberikan kasih sayang dan perhatian
8

2.7.3    Rehabiitasi Aesthetika
Mandiri:
Pada remaja obesitas dilakukan KW pada remaja untuk melakukan diet  dan olah
raga ( dilakukan oleh remaja tersebut).
Kolaborasi:
·   Bayi   dengan   bibir   sumbing   dilakukan   operasi   bibir sumbmg
·    Pada   wanita   yang   pernah   melahirkan  dan   ingin  mengembalikan  bentuk 
   alat   genetalia   luarnya, dilakukan tindakan rehabilitasi.
Masalah  rehabilitasi telah mulai mendapat perhatian baik oleh petugas
kesehatan, petugas sosial, petugas ketenaga-kerjaan, petugas pendidikan, bahkan
kini dirasa bukan hanya sebagai masalah orangtua atau masyarakat, tetapi
juga telah mulai dirasa sebagai masalah nasional. Lebih bila disadari bahwa hai ini
akan menjadi makin besar di masamendatang. ringankan penderitaan dan
menyenangkan pasien, juga harus dapat mengupayakan peningkatan derajat
kesehatan seseorang,keluarga atau masyarakat.
Bahkan kini juga harus dapat menolong pasiennya yang telah sembuh itu
karena masih tersisa cacatnya untuk dapat meningkatkan kemampuan fungsional
pasiennya agar dapat hidup sebagai orang yang berswasembada, produktif dan
berperan dalam masyarakat. Dalam hal ini, seorang dokter selain menetapkan
diagnosis penyakit juga harus dapat menetapkan jenis dan derajat keca- catan
pasiennya yang telah sembuh, dan untuk setiap penyakit atau cacat harus
difikirkan bagaimana upaya rehabilitasinya. Upaya rehabilitasi medik (fisik dan
mental) mempunyai kedudukan yang penting, baik sebagai upaya kesehatan
yang paripurna maupun sebagai bagian awal dari  upaya rehabilitasi terpadu.
9

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Kesehatan merupakan kebutuhan dengan hak setiap insan agar dapat kemampuan
yang melekat dalam diri setiap insan. Hal ini hanya dapat dicapai bila masyarakat, baik
secara individu maupun kelompok, berperan serta untuk meningkatkan kemampuan
hidup sehatnya. Kemandirian masyarakat diperlukan untuk mengatasi masalah
kesehatannya dan menjalankan upaya peecahannya sendiri adalah kelangsungan
pembangunan. GBHN mengamanatkan agar dapat dikembangkan suatu sistem
kesehatan nasional yang semakin mendorong peningkatan peran serta masyarakat

Kemampuan masyarakat perlu ditingkatkan terus menerus untuk menolong


dirinya sendiri dalam mengatasi masalah kesehatan. Kegiatan pembinaan yang di
lakukan oleh bidan sendiri antara lain mempromosikan kesehatan dalam pelayanan
agar peran serta ibu, remaja, wanita, keluarga dan kelompok masyarakat di dalam
upaya kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana meningkat. Ini sebagai bagian dari
upaya kesehatan masyarakat.
Upaya promosi kesehatan dalam pelayanan kebidanan meliputi :
A.    Upaya Promotif.
B.     Upaya Preventif
C.     Upaya Kuratif
D.    Upaya Rehabilitatif
Upaya rehabilitatif merupakan salah satu upaya pelayanan kesehayan yang
merupakan upaya memperbaiki atau mengembalikan suatu kondisi dari keadaan sakit
menjadi lebih sehat. Upaya rehabilitatif harus senantiasa diupayakan agar tidak jatuh
kepada kondisi lebih parah atau buruk.

3.2 SARAN
Untuk  mahasiswa/i STIKES bisa memahami dan mendalami ilmu khususnya dan bisa
memanfaatkan ilmu yang telah didapatkan selama perkuliahan serta dapat
mengaplikasikan ilmu di dalam masyarakat
10

DAFTAR PUSTAKA

http://health.detik.com/read/2010/02/08/150040/1295220/764/
www.scumdoctor.com
KOMPAS.com
Depkes RI Badan Pengembangan Dan Pamberdayaan Sumber Daya Manusia
Kesehatan. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat Jilid 1. Jakarta: pusdiknakes
UU 36 tahun 2009 Tentang Kesehatan.
 

Anda mungkin juga menyukai