Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA

DENGAN PERUBAHAN PSIKOLOGIS


NAMA KELOMPOK:
1. Syaripuddin Harahap
2. Yuni Arta Batubara
3. Juliani
4. Dibyo Wirattama
5. Rahmidani Syahfitri
6. Badullah Harahap
DEFENISI

• Proses menua (lansia) adalah proses alami yang disertai adanya penurunan kondisi fisik, psikologis
maupun sosial yang saling ber interaksi satu sama lain. Keadaan itu cenderung berpotensi
menimbulkan masalah kesehatan secara umum maupun kesehatan jiwa secara khusus pada lansia.
• Masalah kesehatan jiwa lansia termasuk juga dalam masalah kesehatan yang dibahas pada pasien-
pasien Geriatri dan Psikogeriatri yang merupakan bagian dari Gerontologi, yaitu ilmu yang
mempelajari segala aspek dan masalah lansia, meliputi aspek fisiologis, psikologis, sosial, kultural,
ekonomi dan lain-lain (Depkes.RI, 1992:6)
• Sementara Psikogeriatri adalah cabang ilmu kedokteran jiwa yang mempelajari masalah kesehatan
jiwa pada lansia yang menyangkut aspek promotof, preventif, kuratif dan rehabilitatif serta
psikososial yang menyertai kehidupan lansia.
• Psikologi Lansia
Ada 4 ciri yang dapat dikategorikan sebagai pasien Geriatri dan Psikogeriatri, yaitu :
1. Keterbatasan fungsi tubuh yang berhubungan dengan makin meningkatnya usia.
2. Adanya akumulasi dari penyakit-penyakit degeneratif
3. Lanjut usia secara psikososial yang dinyatakan krisis bila : a) Ketergantungan pada orang lain
(sangat memerlukan pelayanan orang lain), b) Mengisolasi diri atau menarik diri dari kegiatan
kemasyarakatan karena berbagai sebab, diantaranya setelah menajalani masa pensiun, setelah
sakit cukup berat dan lama, setelah kematian pasangan hidup dan lain-lain.
4. Hal-hal yang dapat menimbulkan gangguan keseimbangan (homeostasis) sehingga membawa
lansia kearah kerusakan / kemerosotan (deteriorisasi) yang progresif terutama aspek psikologis
yang mendadak, misalnya bingung, panik, depresif, apatis dsb. Hal itu biasanya bersumber dari
munculnya stressor psikososial yang paling berat, misalnya kematian pasangan hidup, kematian
sanak keluarga dekat, terpaksa berurusan dengan penegak hukum, atau trauma psikis.
• 5 tipe kepribadian lansia sebagai berikut:
1. Tipe Kepribadian Konstruktif (Construction personalitiy), biasanya tipe ini tidak banyak mengalami gejolak,
tenang dan mantap sampai sangat tua.
2. Tipe Kepribadian Mandiri (Independent personality), pada tipe ini ada kecenderungan mengalami post
power sindrome, apalagi jika pada masa lansia tidak diisi dengan kegiatan yang dapat memberikan otonomi
pada dirinya.
3. Tipe Kepribadian Tergantung (Dependent personalitiy), pada tipe ini biasanya sangat dipengaruhi kehidupan
keluarga, apabila kehidupan keluarga selalu harmonis maka pada masa lansia tidak bergejolak, tetapi jika
pasangan hidup meninggal maka pasangan yang ditinggalkan akan menjadi merana, apalagi jika tidak segera
bangkit dari kedukaannya.
4. Tipe Kepribadian Bermusuhan (Hostility personality), pada tipe ini setelah memasuki lansia tetap merasa
tidak puas dengan kehidupannya, banyak keinginan yang kadang-kadang tidak diperhitungkan secara
seksama sehingga menyebabkan kondisi ekonominya menjadi morat-marit.
5. Tipe Kepribadian Kritik Diri (Self Hate personalitiy), pada lansia tipe ini umumnya terlihat sengsara, karena
perilakunya sendiri sulit dibantu orang lain atau cenderung membuat susah dirinya.
PENDEKATAN PERAWATAN LANJUT USIA
a) Pendekatan fisik
Perawatan fisik secara umum bagi klien lanjut usia ada 2 bagian yaitu :
• Klien lanjut usia yang masih aktif, yang masih mampu bergerak tanpa bantuan orang lain.
• Klien lanjut usia yang pasif atau tidak dapat bangun yang mengalami kelumpuhan atau sakit.
b) Pendekatan psikis
• Perawatan mempunyai peranan yang panjang untuk mengadakan pendekatan edukatif pada klien lanjut usia,
perawat dapat berperan sebagai supporter, interpreter terhadap segala sesuatu yang asing, sebagai
penampung rahasia pribadi dan sebagai sahabat yang akrab.
c) Pendekatan sosial
• Mengadakan diskusi, tukar pikiran, dan bercerita merupakan upaya perawatan dalam pendekatan sosial.
Memberi kesempatan berkumpul bersama dengan sesama klien lanjut usia untuk menciptakan sosialisasi
mereka.
d) Pendekatan spiritual
• Perawat harus bisa memberikan ketenangan dan kepuasan batin dalam hubungannya dengan tuhan atau
agama yang dianutnya, terutama jika klien dalam keadaan sakit atau mendekati kematian.
• MASALAH KEPERAWATAN PSIKOSOIAL PADA LANSIA :
1. Berduka disfungsional,
2. Ketidakberdayaan,
3. Gangguan pola tidur,
4. Resiko terhadap cedera,
5. Perubahan nutrisi,
6. Defisit perawatan diri,
7. Ansietas.
PENGKAJIAN
A. DATA BIOGRAFI
Nama : Ny.R
Jenis Kelamin : Perempuan
Golongan Darah :-
Tempat Tanggal Lahir : Pembuang,
Pendidikan Terakhir : SD
Agama : Islam
Status Perkawinan : Janda
TB/BB : 130 cm
Penampilan : Rapi, berjalan agak lambat sudah ada tanda kifosis
Alamat : Baamang, RT 2, RW 1
Orang yang mudah Dihub : Juai
Alamat & telepon : 085752752487
B. Riwayat Pekerjaan
Pekerjaan saat ini : Tidak ada
Alamat pekerjaan :-
Berapa Jarak Dari Rumah : -
Alat Transportasi :-
Pekerjaan Sebelumnya : Memantat
Berapa jarak dari rumah : ± 100 meter
Alat Transportasi : Tidak ada (jalan kaki)
Sumber-sumber pendapatan dan kecukupan terhadap kebutuhan:cukup
untuk kebutuhan sehari-hari.
C. Riwayat Lingkungan Hidup
• Type tempat tinggal : Permanen
• Jenis Lantai : tanah, x tegel, porselin, lainya. Sebutkan Apapan
• Kondisi lantai : licin, x lembab, kering, lainnya. Sebutkan
!.............................
• Tangga Rumah : Tidak ada x Ada : aman (ada pegangan), tidak aman
• Penerangan : x cukup, kurang
• Tempat Tidur : x aman, (pagar pembatas, tidak terlalu tinggi), tidak aman
• Alat dapur : x berserakan, tertata rapi,
• WC : Tidak ada x Ada : x aman (posisi duduk, ada pegangan), tidak aman (lantai
licin, tidak ada pegangan)
• Kebersihan lingkungan :x bersih (tidak ada yang membahayakan), tidak bersih
dan tidak aman (pecahan kaca, gelas, paku,dll.)

• Jumlah orang yang tinggal dalam satu rumah :5 orang


• Derajat Privasi :Baik
• Tetangga Terdekat :Suriansyah
• Alamat dan Telpon :-
D. Riwayat Rekreasi
Hobbi/Minat : Memasak
Keanggotaan dalam organisasi :PKK
Liburan/perjalanan :-

E. System Pendukung
Perawat/Bidan/dokter/fisiotherapi :Perawat dan bidan
Jarak dari rumah :2 KM
Rumah Sakit : RSUD Dr. MURJANI Jaraknya ± 15 KM
Klinik :
Pelayanan kesehatan di rumah :Tidak ada
Makanan yang dihantarkan :Nasi, Sayur, dan Lauk.
Perawat sehari-hari yang dilakukan keluarga :Menyediakan Makanan.
Lain-lain :-a
F. Diskripsi Kekhususan
• Kebiasaan ritual :Klien sudah tidak sholat lagi, karena sudah tua.
• Yang lainnya : Sering memberi sesajen di air.

G. Status Kesehatan
• Riwayat Penyakit dahulu :Klien tidak pernah sakit yan serius yang harus
diopname dirumah
• sakit, namun kliensering merasa pusing, dan nyeri-nyeri di kakinya.
• Keluhan Utama :
• P : Destruksi sendi, Q : menusuk-nusuk, R ; Kaki, S : 3 (Sedang) T : kadang-kadang.
• Alergi :
Obat-obatan :Tidak Ada
Makanan :Tidak Ada
Faktor Lingkungan :Tidak Ada
Penyakit yang diderita : Reumatik
H. Aktifitas Hidup Sehari-hari
• Indeks Katz :A
• Oksigenasi, Cairan dan elektrolit :RR = 18x/menit, dada simetris, tidak ada sianosis,
minum air kopi dan air
• putih ± 600 cc/hari. Nutrisi :Klien makan 3x/hari, sekali makan ± 1 sendok
nasi. Eliminasi:BAK 2x/hari, BAB
• 1x/hari Aktifitas :klien dapat melakukan aktifitas sendiri tanpa
bantuan, namun secara postur klien semestinya
• memakai tongkat karena sudah ada tanda kifosis. Istirahat dan Tidur : Klien tidur
malam selama 7 jam, tidur
• siang selama 1 jam.
• Personal hygiene : Klien mandi 2x/hari.
• Seksual : merasa sudah tidak ada lagi kepikiran masalah
seksual karena merasa dirinya sudah
• tua dan sudah tidak memilliki pasangan lagi.
I. Psikologis, Kognitif dan perceptual
• Konsep Diri : Klien merasa kurang percaya diri apabila tidak ada keluarganya disampingnya.
• Emosi : Klien Tidak pernah menunjukan emosi yang berlebihan.
• Adaptasi : Klien sangat akrab dengan penghuni rumah dan tetangganya, namun agak
malu-malu dengan penulis.
• Mekanisme pertahanan diri : Bila ada masalah klien selalu mengutarakan masalahnya kepada
anak dan cucunya.
Status Mental:
• Tingkat Kesadaran:kompos mentis
• Afasia: Tidak ada, klien dapat dengan jelas berbicara
• Dimentia :xya, tidak
• Orientasi : x normal, bingung, tidak ada respon
Bicara : x normal, gagap, afasia, Blocking
Bahasa yang digunakan : Banjar
Kemampuan membaca : x bisa, tidak
Kemampuan interaksi : x sesuai, tidak. Sebutkan!
Pendengaran : x normal, terganggu kanan/kiri, alat bantu pendengaran

Penglihatan : xnormal, kacamata, lensa kontak, terganggu kanan/kiri, buta kanan/kiri, kabur kanan/kiri, lainnya. Sebutkan!
Vertigo : ya, tidak
• Short Portable Mental Status Quenstionare :
• Mini-Mental State Exam (MMSE) :Gangguan Intelektual Ringgan
• Inventaris Depresi Beck :Kemungkinan Defresi
J. Pengkajian Fisik
1. Data Klinik :
• Keadaan umum : Baik
• Tingkat Kesadaran : CM
• GCS : M = 4, V = 5, P = 6, (15)
• Tinggi Badan : 130cm
• Berat badan : 36 Kg.
• Temperatur : 36̊ c Nadi : 80x/menit.
• Tekanan Darah : 120/90mmHg

2. Pernapasan dan sirkulasi :


• Frekuensi napas :18x/menit
• Kualitas : normal, dangkal, cepat
• Batuk : ya, tidak, Jelaskan, kadang-kadang
• Auskultasi :
Lobus kanan atas : normal, pucat, menurun, tidak ada, suara tidak norma
Lobus kiri atas : normal, pucat, menurun,tidak ada, suara tidak normal
Lobus kanan bawah : normal, pucat, menurun, tidak ada, suara tidak normal
Lobus kiri bawah : normal, pucat, menurun, tidak ada, suara tidak normal
3. Metabolik Integumen 5. Muskuloskeletal
• Kulit : • Range of motion : Penuh, tidak.sebutkan.......
• Warna : normal,pucat,cianosis,kunin,lainnya Bintik- • Keseimbangan : Stabil,tidak stabil.sebutkan.........
bintik hitam
• Turgor : norma, menurun
• Menggenggam
• Lecet : tidak, ya !sebutkan................. • Kanan : Kuat, Lemah
• Bengkak : tidak, ya !sebutkan............. • Kiri : Kuat, Lemah
• Bercak: tidak, ya !sebutkan................ • Kekuatan otot kaki :
• Mulut • Kanan : Kuat, lemah
• Gusi : normal, putih, lecet, lainnya........ • Kiri : Kuat, lemah
• Gigi : normal, lainya! Sebutkan beberapa ada. • K. Pengetahuan
• Skore Norton : jelas, 19 (kecil sekali/tidak terjadi) • Pengetahuan klien tentang kesehatan dirinya:
4. Persarafan Sensori • Klien mengatakan jarang sakit. Hanya sewaktu-waktu
• Pupil : sama, tidak sama, sebutkan, disebelah kanan nyeri di kaki dan pusing
ada selaput putih
• Reaksi terhadap cahaya
• Kiri : ya, tidak
• Kanan : ya tidak
• Mata : jelas, berair, kabur, lainnya.
Sebutkan
ANALISA DATA
NO. DATA ETIOLOGI PROBLEM
1 DS : Social ekonomi Ansietas
“saya cemas dg anak-anak saya yang masih belum
kerja dan berkeluarga”

DO :
- anak ke- 3 dan ke-4 belum bekerja dan
berkeluarga
- Klien sering termenung
- Susah tidur krg lbih sehari Cuma 5 jam
- Nafsu makan menurun
- Kebutuhan sehari-hari terpenuhi dg cukup

DIAGNOSA KEPERAWATAN:
1. Ansietas berhubungan dengan social ekonomi
Ditandai dengan:
DS : ““saya cemas dg anak-anak saya yang masih belum kerja dan berkeluarga”
DO : - anak ke- 3 dan ke-4 belum bekerja dan berkeluarga
- Klien sering termenung
- Susah tidur krg lbih sehari Cuma 5 jam
- Nafsu makan menurun
Kebutuhan sehari-hari terpenuhi dg cukup
RENCANA KEPERAWATAN

Dx.
No. Tujuan Intervensi Rasional
Kep.
1. 1 1 Selama dilakukan tindakan 1. Kaji tingkat cemas klien 1. respon ndividu dapat bervariasi tergantung pada
keperawatan diharapkan cemas 2. Catat pembatasan focus pola kultural yang dipelajari.Persepsi yang
klien teratasi dengan kriteria pikiran menyimpang dari situasi mungkin dapat
hasil: 3. Observasi pola bicara klien memperbesar perasaan.
- Menunjukan ekspresi tenang apakah cepat atau lambat 2. Penyempitan focus umumnya merefleksikan rasa
- Waktu tidur trpenuhi 4. Diskusikan dengan klien takut
- Nafsu makan meningkat tentang apa yang dicemaskan 3. Menyediakan petunjuk lengenai factor-faktor
oleh klien seperti tingkat ansietas,kemampuan untuk
5. Tanyakan mekanisme koping memahami tingkat kerusakan otak ataupun
yang digunakan oleh klien jika perbedaan Bahasa
sedang cemas 4. pasien mungkin perlu menolak realitas sampai
6. Pertahankan kontak sering siap untuk menghadapinya
dengan klien untuk 5. Mungkin dapat menghadapi situasi dg baik pada
mendengarkan klien bercerita waktu itu
6. Untuk memantapkan hubungan & meningkatkan
ekspresi perasaan
IMPLEMENTASI
Dx.
No. Implementasi Evaluasi
Kep.
1. 1. 1 1. Mengaji tingkat cemas klien S : “Makasih sudah mau mendengarkan cerita saya”
2. Mencatat pembatasan focus
pikiran O:
3. Mengobservasi pola bicara klien - klien tampak senang bercerita masalahnya
apakah cepat atau lambat - Klien tersenyum
4. Mendiskusikan dengan klien - Klien mempunyai teman cerita yaitu Cucunya
tentang apa yang dicemaskan oleh
klien A : masalah teratasi sebagian
5. Menanyakan mekanisme koping
yang digunakan oleh klien jika P : lanjutkan intervensi
sedang cemas 1. Kaji tingkat cemas klien
6. Mempertahankan kontak sering 2. Catat pembatasan focus pikiran
dengan klien untuk mendengarkan 3. Observasi pola bicara klien apakah cepat atau lambat
klien bercerita 4. Diskusikan dengan klien tentang apa yang dicemaskan oleh
klien
5. Tanyakan mekanisme koping yang digunakan oleh klien jika
sedang cemas
6. Pertahankan kontak sering dengan klien untuk mendengarkan
klien bercerita

Anda mungkin juga menyukai