Anda di halaman 1dari 4

MASUK KAMAR ISOLASI TRANSMISI DROPLET

No. Dokumen : No Revisi : Halaman :


RSUD AMBARAWA
JL. Kartini No. 101
AMBARAWA-50611
Telp (0298) 591022
Fax (0298) 591866
Email :
ambarawa_rsud@yahoo.co.id

Ditetapkan Oleh
STANDART Tanggal Terbit Direktur Rsud Ambarawa
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Rini Susilowati, M.Kes, MM
Nip. 19610506 198910 2 001

Pengertian 1. Merupakan tata cara yang dilakukan pada kamar perawatan isolasi
pasien dengan penyakit menular melalui transmisi droplet.
2. Transmisi droplet merupakan perpindahan droplet respiratoris (ukuran
<5µ) yang mengandung pathogen infeksius secara langsung dari
saluran pernafasan individu infeksius menuju ke permukaan mukosa
host yang rentan.
3. Mikroorganisme yang menular dengan transmisi kontak antara
lain Bordetela pertussis, meningococcus, Avian
Influenza,Streptococcus grup A ,Adenovirus, H1N1
Tujuan Untuk mencegah penularan dari pasien ke petugas
Kebijakan Sk direktur No 800/2058b/2015 tentang kebijakan pelayanan pencegahan
dan pengendalian infeksi (PPI) rumag sakit Umum Daerah Ambarawa
Prosedur I. Persiapan alat
 Masker bedah
 Gaun / gown lengan panjang
 Sarung tangan
 Handrub berbasis alkohol
II. Prosedur
 Siapkan semua peralatan yang dibutuhkan
 Cuci tangan
 Lakukan kewaspadaan standart ( SPO kewaspadaan standart)
 Pakai APD tambahan berbasis transmisi droplet
 Masuk ruangan dan tutup pintu
 Pakai APD tambahan berbasis transmisi airborne, yaitu masker
N95, sarung tangan panjang dan gaun lengan panjang
 Masuk ruangan dan tutup pintu
Unit Terkait Instalasi Rawat inap
PERAWATAN PASIEN DI KAMAR ISOLASI
No. Dokumen : No Revisi : Halaman :
RSUD AMBARAWA
JL. Kartini No. 101
AMBARAWA-50611
Telp (0298) 591022
Fax (0298) 591866
Email :
ambarawa_rsud@yahoo.co.id

Ditetapkan Oleh
STANDART Tanggal Terbit Direktur Rsud Ambarawa
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Rini Susilowati, M.Kes, MM
Nip. 19610506 198910 2 001

Pengertian 1. Ruang isolasi adalah ruangan untuk penempatan bagi pasien dengan
penyakit infeksi yang menular agar tidak menular kepada pasien lain,
petugas, dan pengunjung.
2. Ruang isolasi di RSUD Ambarawa adalah ruang isolasi tipe Standard
yaitu kamar isolasi tanpa beda tekanan dengan ruangan sekitarnya yang
mengandalkan ventilasi alamiah serta mekanik,
3. Pasien yang memerlukan perawatan isolasi adalah pasien dengan
infeksi yang menular melalui transmisi kontak, yaitu misalnya
MRSA/MSSA
4. Pasien dengan infeksi Mycobacterium Tuberculosis
Tujuan Mengoptimalkan fungsi kamar rawatan isolasi sehingga dapat
mengurangi transmisi infeksi terutama yang melalui metode transmisi
kontak antar pasien, pasien ke pengunjung, maupun dari pasien ke
petugas
Kebijakan 1. Kep. Menkes No. 1204 Tahun 2004 tentang Persyaratan Kesehatan
Lingkungan RS
2. Kep. Menkes No. 382 Tahun 2007 tentang Pedoman Pelaksanaan PPI
RS
3. Sk direktur No 800/2058b/2015 tentang kebijakan pelayanan
pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) rumag sakit Umum Daerah
Ambarawa
Prosedur 1. Di UGD atau Poliklinik Umum/Spesialis : DPJP memeriksa pasien dan
menetapkan diagnosa pasien serta menentukan perlunya pasien dirawat
di ruang isolasi.
2. DPJP (atau dokter jaga yang mewakili) menjelaskan kepada pasien
(dan dengan seijin pasien kepada keluarga) mengenai penyakit yang
dideritanya serta indikasi dan perlunya pasien dirawat di ruang rawat
isolasi.
3. Di Ruang Rawat Isolasi : Petugas memastikan semua jendela dan pintu
terbuka lebar.
4. Petugas memastikan blower fan serta exhaust fan hidup serta terjadi
aliran udara ke arah yang tepat (menjauhi lorong, menuju pasien dan
keluar ke udara bebas melalui jendela atau exhaust fan).
5. Petugas memakai Respirator N95, memastikan rapat sempurna, serta
APD tambahan menurut kebutuhan sebelum memasukkan pasien ke
ruang rawatan isolasi.
6. Pasien dibawa menuju ruang rawatan isolasi dengan melewati jalur
khusus yang ditentukan oleh DPJP dan Tim PPI-RS. Petugas
memastikan pasien memakai masker bedah dengan benar sebelum
memindahkan pasien menuju ruang rawatan isolasi.
7. Selama pasien dirawat : Perawat atau bagian Kesling setiap hari
mengontrol ventilasi ruangan, memastikan jendela terbuka, blower dan
exhaust fan hidup
8. Anggota keluarga pasien tidak diperkenankan memasuki ruang
perawatan kecuali dengan alasan kuat, diijinkan dan didampingi oleh
perawat/dokter jaga, dengan sebelumnya melakukan kebersihan
tangan, serta mengenakan APD lengkap (masker N95, gaun, sarung
tangan bersih).
9. Perawat/dokter/petugas lain yang akan memasuki ruang isolasi harus
melakukan kebersihan tangan dan mengenakan APD lengkap masker
N95, gaun, sarung tangan bersih) sebelum memasuki ruangan.
10. Pembesuk pasien tidak diperkenankan memasuki ruangan dengan
alasan apapun.
11. Pasien tidak diperbolehkan meninggalkan ruangan dengan alasan
apapun sebelum dinyatakan boleh pulang oleh DPJP.
12. Semua tindakan kedokteran/yang berhubungan dengan terapi dan
manajemen penyakit pasien dikerjakan di dalam ruang perawatan
dengan memperhatikan kewaspadaan kontak (dan airborne pada TB)
13. Pintu ruang Isolasi harus selalu dalam keadaan tertutup setelah ada
yang masuk/keluar ruangan tersebut.
Unit Terkait 1. Unit Gawat Darurat
2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Rawat Inap
4. Laboratorium
5. Instalasi Radiologi
6. Instalasi Gizi
7. Unit Fisioterapi
8. Cleaning Service

Anda mungkin juga menyukai