Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL TERAPI BERMAIN ANAK

DISUSUN OLEH :

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM MAKASSAR
MAKASSAR 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur sekali lagi kami haturkan kehadirat allah SWT. Karena atas berkah
rahmat dan hidayanya sehingga proposal ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Proposal yang berjudul “ TERAPI BERMAIN ANAK USIA (1-3 tahun)” disusun untuk
memenuhi tugas mahasiswa dari mata kulia keperawatan anak.

Kami menyadari bahwa proposal ini masi jauh dari sempurnan oleh karena itu kritik
dan saran yang bersifat membangun sangat penyusung harapkan demi kesempurnaan
proposal ini dimasa mendatang. Semoga proposal ini berguna dan bermanfaat bagi semua
pihak dan dapat dijadikan sebagai bahan untuk menambah pengetahuan para mahasiswa
masyarakat dan pembaca.
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakan
Bermain adalah kegiatan yang dilakukan secara suka rela untuk memperoleh
kepuasan. Aktifitas bermain merupakan suatu kegiatan yang menyenangkan bagi
anak. Meskipun hal tersebut tidak menghasilkan komoditas tertentu.
Aktifitas bermain merupakan salah satu stimulus bagi perkembangan anak
secara optimal. Oleh karena itu dalam memilih alat bermain hendaknya disesuaikan
dengan jenis kelamin dan usia anak sehingga dapat merangsan perkembangan anak
secara optimal. Dalam kondisi sakit atau anak dirawat di RS, aktifitas bermain ini
tetap dilaksanakan sesuai dengan kondisi anak
B. Tujuan terapi bermaian
1. Tujuan umum
Merangsanperkembangansenorik,intelektual,sosial,kreatifitas,kesadaran, moral
dan bermain dengan terapi
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan kemampuan dan kreatifitas anak
b. Meningkatkan keterampilan anak
c. Mengidentifikasi anak terhadap keterampilan tertentu
d. Memberikan kesenangan dan kepuasan anak

C. Manfaat terapi bermain


1. untuk anak-anak sebagai salah satu terapi pengobatan dan menghilangkan kejenuhan
terhadap suasana rumah sakit
2. sebagai saran orang tua untuk mengetahui suasana hati anak saat bermain.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Defenisi Terapi bermaian anak usia 1-3 tahun


Bermain adalah satu kegiatan menyenangkan bagi anak yang dilakukan setiap
hari secara suka rela untuk memperoleh kepuasan dan merupakan media yang baik
bagi anak-anak untuk belajar komunikasi, mengenal lingkungan, dan untuk
meningkatkan kesejahteraan mental dan sosial anak.
Aktifitas bermain merupakan salah satu stimulus bagi perkembangan anak
secara optimal. oleh karna itu dalam memilih alat bermain hendaknya disesuaikan
dengan jenis kelamin dan usia anak.sehingga dapat merangsang perkembangan anak
secara optimal. Dalam kondisi sakit atau anak dirawat dirumah sakit. Aktifitas
bermian ini tetap perlu dilaksanakan disesuaikan dengan kondisi anak.
B. Fungsi bermain
Fungsi bermain adalah merangsang perkembangan sensorik motorik
intelektual,sosial,kreatifitas, kesadaran, moral dan bermain sebagai terapi.
1. Perkembangan sensorik motorik merupakan komponen terbesar yang digunakan
anak dan bermain aktif sangat penting untuk perkembangan pengobatan.
2. Perkembangan intelektual anak melakukan esplorasi dan manipulasi terhadap
segala sesuatu yang ada dilingkungan sekitar
3. Perkembangan sosial anak akan memberi dan menerima serta hubungan sesuai
dengan belajar memecahkan masalah dan hubungan sulit
4. Perkembangan kreatifitas anak belajar merealisasikan diri
5. Perkembangan kesaran diri anak belajar mengenal kemampuan dengan mencoba
pelang-pelang baru dan mengetahui dampak tingkah lakunya terdapat orang lain
6. Perkembangan moral, anak-anak belajar mengenai nilai dan moral dan etika
belajar membedakan mana yang benar dan mana yang salah serta belajar
bertangun jawab atas segala tindakan yang dilakukan.
7. Bermain sebagai terapi, anak akan mengalihkan rasa sakitnya pada permainannya
dan relaksasi melalui kesenagannya bermain.
C. Tujuan bermain
1. Dapat beadaptasi secara efektif terhadap stres karena sakit yang di rawat di rumah
sakit
2. Mengekspresikan perasaan, keinginan, dan fantasi serta ide-idennya
3. Pengembangan kreatifitas dan kemampuan memecakan masalah.
4. Untuk menunjutkan pertumbuhan dan perkembangan yang normal pada saat sakit,
anak mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan.
D. Faktor Yang Mempengaruhi Aktifitas Bermain
1. Alat dan jenis permainan yang cocok atau sesuai dengan anak
2. Jenis kelamin anak
3. Lingkungan yang tidak mendukung
4. Status kesehatan anak
5. Tahap perkembangan
E. Prinsip-Prinsip Dalam Aktifitas Bermain
1. Alat permainan
2. Pengetahuan cara bermain
3. Perlu energi ekstra
4. Ruang untuk bermain
5. Teman bermain
6. Waktu yang cukup
F. Klasifikasi Bermain
1.Berdasarkan isi bermain
a. Sosialisasi Affective Play
inti permainan ini adalah adanya hubungan interpersonal yang menyenangkan antara
anak orang lain. Misalnya, bayi akan mendapatkan kesenangan dan kepuasan dari
hubungan yang menyenangkan orang tuanya atau orang lain.
b. sense of pleasure play
permainan ini menggunakan alat yang dapat menimbulkan rasa senang pada anak.
Misalnya, bermain dengan pasir.
c. skill play
pemain ini meningkatkan keterampilan anak, khususnya motorik kasar dan halus.
Misalnya, bayi akan terampil memegang benda-benda kecil, anak akan terampil
bermain sepeda
d. games atau permainan
jenis permainan yang menggunakan alat tertentu yang menggunakan perhitungan atau
skor. Misalnya, ulartangga puzzel.
e. unoccupied behavior
pada saat tertentu, anak sering terlihat mundar-mandir, tersenyum, tertawa, bermain
kursi, meja atau apa yang ada di sekitarnya. Jadi, sebenarnya anak tidak memainkan
permainan yang tertentu, dan situasi atau objek yang ada disekelilingnya yang
digunakan sebagai alat permainan. Anak tampak senang dan asik dengan situasi serta
lingkungsnnya tersebut.

f. dramatic play

dalam permainan ini anak memainkan peran sebagai orang lain melaluipermainannya.
Misalnya, anak memerankan sebagai ibu guru, ayahnya atau ibunya

3. Tinjauan dari karakter


a. Sosial anlooker play
Anak hanya akan mengamati temannya yang sedang bermaian tanpa ada inisiatif
untuk ikut berpartisipasi dalam permaianan.
b. Solitari play
Pada permainan ini anak tanpak berada dalam kelompok permainan, tetapi anak
bermain sendiri dengan alat bermain yang dimilikinya yang berbeda dengan teman
yang lai, tidak ada kerja sama atau komunikasi dengan teman sepermainannya
c. Cooperative play
Anak dapat mengunakan alat permainan yang sama tetapi antara anak yang satu
dengan yang lain tidak terjadi kontak biasanya permainan ini dilakukan usia
toddler
d. Associatif play
Pada permainan ini sudah terjadi komunikasi antara satu anak dengan anak yang
lain tetapi tidak terorganisir, tidak ada pemimpin dan tjuan permainan tidak jelas.
Misalnya bermain boneka dan masak-masakan.
e. Cooperative play
Aturn permainan dalam kelompok tampak lebih jelas pada permainan jenis ini juga
tujuan dan permainan permainan misalnya bermain sepak bola.
BAB III
PELAKSANAAN TERAPI BERMAIN ANAK USIA 1-3 TAHUN

A. Pelaksanaan kegiatan
1. Pembukaan ( 15 menit )
a. Penyuluhan memberi salam dan meningkatkan kontrak yang telah
disepakati
b. Penyuluhan menjelaskan pokok bahasan yang akan diberikan
2. Kegiatan inti (30menit)
a. Penyuluhan menjelaskan tentang tata cara terapi bermain
b. Mengajak anak untuk bermain
c. Menfasilitasi anak untuk bermain
3. Penutup ( 15 menit )
a. Mengevaluasi sasaran dengan cara bertanya apakah mereka merasa
senang dengan kegiatan ini.
b. Membuat keilmuan bersama tentang terapi bermain yang telah
dilaksanakan
B. Tata cara bermain
1. Leader
Tugas :
a. Membuka acara . memperkenalkan nama-nama terapis
b. Menjelaskan tujuan terapi bermain
c. Menjelaskan aturan terapi bermain
d. Memperkenalkan nama-nama anak yang ikut bermain
2. Co leader
Tugas :
a. Membantu leader dalam mengorganisir kegiatan
b. Menyempaikan jalannya kegiatan
c. Menyempaikan informasikan dari fasilitator ke leader dan sebaliknya
3. Observer
Tugas :
a. Mengamati, mengobserfasi dan meloporkan jalannya kegiatan serta
perilaku yang diharapkan.
b. Mencatat perilaku verbal dan non verbal selama berlangsungnya
kegiatan
4. Fasislitator
Tugas :
a. Menfasilitasi kegiatan yang diharapkan
b. Memotifasi peserta yang kurang aktif agar mengikuti kegiatan dengan
baik
c. Sebagai role model selama kegiatan
C. Permaianan
1. Membedakan warna berdasarkan gambar
Meningkatakan keterampilan anak mengenai motorik kasar dan halus
Cara bermain :
a. Letakan potongan-potongan disampin papan secara acak
b. Ajarkan sianak untuk mengambil gambar dengan meletakan potongan
yang telah disediakan
c. Lalu minta anak untuk menyebut warna dan membedakanya
d. Beri reinforcemen positif
2. Melempar bola
Meningkatkan keterampilan anak mengenai motorik kasar dan halus
Cara bermaian :
a. Leader membagikan bola kepada masing-masing anak
b. Minta anak untuk mengambil bola
c. Lalu minta anak nuntuk melempar bole tersebut
d. Beri reinforcemen positif
D. Waktu dan terapi pelaksanaan kegiatan
Hari, tanggal : jummat tgl 19-11-2021
Waktu : 08.00
Tempat :
E. Perorganisasian
1. Leader : moh nasrul
2. Co leader : widyawati
3. Observer : a. badaria
b.Surni majid
4. vasilitator : a. sarwin
b. saleha
c. agustiningsin
F. Sasaran
Anak usia 1-3 tahun sejumlah 4 sampai 8 orang anak
G. Media
1. Potong- potongan gambar berwarna
2. Bola
H. Metode demostrasi atau peragaan
I. Kriteria hasil
1. Evaluasi struktur
a. Peralatan bermain seperti pluzzle, buku gambar dan pensil warna sudah
tersedia
b. Lingkungan yang cukup memadai untuk syarat bermain
c. Waktu pelaksana terapi bermain dimulai tepat waktu
d. Jumlah terapis 10 orang
2. Evaluasi proses
a. Leader dapat memimpin jalannya permainan dilakukan dengan tertip dan
teratur
b. Co leader dapat membantu tugas leader dengan baik
c. Vasilitator dapat menvasilitasi dan memotifasi anak dalam bermain
d. 80% anak dapat mengikuti permainan secara aktif dari awal sampai akhir
3. Evaluasi hasil
a. 100% anak merasa senag dan puas.
b. 75% mampu mengikuti kegiatan yang dilakukan
c. 25% anak dapat menyatakan perasaan senang.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Bermin merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan anak
karna bagi anak bermain sama saja bekerja bagi orang tua dewasa bermain pada
anak mempunyai fungsi yaitu untuk perkembangan sensorik, motorik,
intelektual, sosial, kreatifitas, kesadaran diri, moral sekaligus terapi anak saat
sakit
Tujuan bermain adalah melanjutkan pertumbuhan dan perkembangan yang
normal mengekspresikan dan mengahlikan kegiatan fantasi dan idenya
mengembangkan kreatifitas dan kemampuan memecahkan masalah dan
membantu anak dapat beradaptasi secara efektif terhadap stres karna sakit dan
dirawat dirumah sakit
B. Saran
1. Terapi bermain dapat menjadi obat bagi anak –anak yang sakit jadi sebaikmya di
RS juga disediakan fasilitas bermain yang menunjukan dan memberikan efek
terapi bagi anak-anak yang dirawat dirumah sakit
2. Mensosialisasikan terapi bermain pada orang tua sehingga orang tua dapat
menerapkan terapi dirmuah dan rumah sakit.
DAFTAR PUSTAKA

Nursalam ddk 2005 asuahan keperawatan bayi dan anak ( untuk perawat dan bidan)
jakarta salembah medika
Depkes RI pedoman hidup sehat seri anak balita .jakarta 2000
Wong keperawatan pediaatrik. Jakarta : EGC 2002
Soetningsi. 1999 tumbuh kembang anak. Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai