BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit parkinson merupakan penyakit yang banyak diderita orang berusia lanjut
dan menyebabkan ketidakmampuan gerak yang terus memburuk dan terjadi dalam
jangka panjang. Menurut National Parkinson Foundation, di Amerika Serikat saja
50.000-60.000 orang terdiagnosis parkinson setiap tahunnya. Spesialis saraf dari
Parkinson’s and Movement Diorder Center Rumah Sakit Siloam Kebun Jeruk, dr Frandy
Susatia, mengatakan, satu di antara 100 orang tua berusia 65 tahun ke atas adalah
penderita parkinson. Jika jumlah lansia di Indonesia sebanyak 20 juta berdasarkan data
BPS 2015, maka ada sekitar 200.000 orang di antaranya menderita parkinson, atau 547
orang setiap harinya. Bahkan, berdasarkan data perhimpunan spesialis saraf di Indonesia,
angka penderita parkinson sudah mencapai 400.000 orang.
Penyebab pasti dari penyakit ini sangat beragam. Profesor Sandra Kostyk, pakar
saraf di Ohio State University, mengatakan, meskipun gejalanya hampir sama di setiap
orang, tetapi mungkin ada perbedaan penting yang menyebabkan penyakit ini. Parkinson
dapat disebabkan oleh faktor genetik dan lingkungan, misalnya cedera kepala atau
paparan pestisida. Sering kali penyebab seseorang menderita parkinson adalah karena
kombinasi dari keduanya.Penyakit ini biasanya sulit untuk terdiagnosis pada tahap awal.
Belum ada tes yang efektif untuk mendiagnosis parkinson, tetapi biasanya pasien
didiagnosis setelah dokter melihat riwayat kesehatannya dan melakukan pemeriksaan
saraf.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi Penyakit Parkinson
2. Apa etiologi penyakit Parkinson
3. Bagaimana Patofisiologis Penyakit Parkinson ?
4. Apa saja Manifestasi Klinispenyakit Parkinson ?
C. Tujuan
Untuk mengetahui bagaimana Asuhan Keperawatan Parkinson
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. AnatomiFisiologi
Secara ringkas sistem persarafan dibagi menjadi dua bagian yaitu;
1. Sietem Saraf Pusat (SSP)
SSP Terdiri dari otak dan medulla spinallis
2. Sistem Saraf Tepi (SST)
SST terdiri atas neuron aferen dan eferen sistem saraf somatic (SSS) serta neuron
sistem saraf otonom atau visceral (SSO)
OTAK
Otak merupakan jaringan yang paling banyak memakai energy dalam seluruh tubuh
manusia dan terutama berasal dari proses metabolism oksidasi glukosa.
1. Jaringan Otak
Jaringan gelatinosa otak dan medulla spinalis dilindungi oleh tulang tengkorak dan
tulang belakang, dan oleh tiga lapisan jaringan penyambung yaitu piameter,
araknoid, dan durameter.
3
MEDULLA SPINALIS
Bagian-bagian dari batang otak dari atas ke bawah adalah pons dan medulla oblongata.
Batang otak merupakan pusat relai dan refleks dari SSP
1. Pons merupakan serabut yang menghubungkan kedua hemisfer cerebelum serta
menghubungkan mesensefalon di sebelah atas dengan medula oblongata di bawah.
Pons merupakan mata rantai penghubung yang penting pada jaras kortikoserebelaris
yang menyatukan hemisfer serebri dan serebelum.
2. Medulla oblongata
5
B. Definisi Parkinson
Penyakit Parkinson merupakan suatu gangguan neurologis progresif yang mengenai
pusat otak yang bertanggung jawab untuk mengontrol dan mengatur gerakan.
karakteristik yang muncul berupa bradikinesia (perlambatan gerakan), tremor, dan
kekakuan otot (Smeltzer dan Bare,2002).
Penyakit Parkinson adalah suatu penyakit yang ditandai dengan tremor saat istirahat,
rigiditas, bradikardinesia dan hilangnya reflex postural, dan secara patologi berupa
degenerasi neuron berpigmen neuromelanin terutama di pars kompakta nigra yang
disertai adanya inklusi sel neuron eusinofilik. (Lewys Bodies)
Parkinsonisme merupakan istilah dari suatu sindrom yang ditandai dengan tremor
ritmik, bradikardinesia, kekakuan otot, dan hilangnya reflek-reflek postural. (Sylvia dan
price,1999)
Sebagian besar penyebab kasus ini dianggap tidak diketahui atau idiopatik.
Parkinsonisme idiopatik adalah penyakit Parkinson atau paralisis agitans yang
merupakan suatu penyakit progresif lambat yang menyerang usia pertengahan atau
lanjut, dengan awitan (onset) khas pada usia 50-60 tahun. Manifestasi utama penyakit
parkinson adalah gangguan gerakan, kaku otot, tremor menyeluruh, kelemahan otot, dan
hilangnya refleks postural. Gejala awal yang dialami klien adalah kaku ekstremitas dan
kaku pada semua gerakan. Klien mengalami kesulitan dalam memulai, mempertahankan,
dan membentuk aktivitas motorik dan lambat dalam menghasilkan aktivitas normal.
Kesimpulan, Parkinson adalah penyakit yang disebabkan adanya gangguan pada
otak, yaitu pada sistem saraf pusat otak manusia mengalami kemunduran. Penyakit ini
merupakan suatu kondisi ketika seseorang mengalami ganguan pergerakan.
C. EtiologiParkinson
Parkinson disebabkan oleh rusaknya sel-sel otak, tepatnya di substansi nigra. Suatu
kelompok sel yang mengatur gerakan-gerakan yang tidak dikehendaki (involuntary).
Akibatnya, penderita tidak bisa mengatur/menahan gerakan-gerakan yang tidak
disadarinya. Mekanis-me bagaimana kerusakan itu belum jelas benar. Beberapahal yang
didugabisamenyebabkanparkinsonadalahsebagaiberikut :
1. Usia
6
Insiden meningkat dari 10 per 10.000 penduduk pada usia 50 sampai 200 dari 10.000
penduduk pada usia 80 tahun. Hal ini berkaitan dengan reaksi mikrogilial yang
mempengaruhi kerusakan neuronal, terutama pada substansia nigra, pada penyakit
parkinson.
2. Geografi
Di Libya 31 dari 100.000 orang, di Buinos aires 657 per 100.000 orang. Faktor resiko
yang mempengaruhi perbedaan angka secara geografis ini termasuk adanya
perbedaaan genetik, kekebalan terhadap penyakit dan paparan terhadap faktor
lingkungan.
3. Periode
Fluktuasijumlahpenderitapenyakitparkinsontiapperiodemungkinberhubungandenganh
asilpemaparanlingkungan yang episodik, misalnya proses infeksi,
industrialisasiataupngayahidup. Data dari Mayo Klinik di Minessota,
tidakterjadiperubahanbesarpadaangkamorbiditasantaratahun 1935 sampaitahun 1990.
Hal
inimungkinkarenafaktorlingkungansecararelatifkurangberpengaruhterhadaptimbulnya
penyakitparkinson.
4. Genetik
Penelitianmenunjukkanadanyamutasigenetik yang
berperanpadapenyakitparkinson. Yaitumutasipada gen -
sinukleinpadalenganpanjangkromosom 4 (PARK1) padapasiendengan Parkinsonism
autosomal dominan.Padapasiendengan autosomal resesifparkinson,
ditemukandelesidanmutasi point pada gen parkin (PARK2) di kromosom 6. Selainitu
juga ditemukanadanyadisfungsimitokondria.
Adanyariwayatpenyakitparkinsonpadakeluargameningakatkanfaktorresikomenderitap
enyakitparkinsonsebesar 8,8 kali padausiakurangdari 70 tahundan 2,8 kali
padausialebihdari 70 tahun. Meskipunsangatjarang, jikadisebabkanolehketurunan,
gejalaparkinsonismetampakpadausiarelatifmuda. Kasus-kasusgenetika di USA
sangatsedikit, belumditemukankasusgenetikapada 100 penderita yang diperiksa.Di
Eropa pun demikian.Penelitian di Jermanmenemukanhasilnolpada 70
penderita.Contohklasikdaripenyebabgenetikaditemukanpadakeluarga-keluarga di
Italia karenakasuspenyakitituterjadipadausia 46 tahun.
5. FaktorLingkungan
7
a. Xenobiotik
Berhubunganeratdenganpaparanpestisida yang dapat
menimbulkankerusakanmitokondria
b. Pekerjaan
Lebihbanyakpada orang denganpaparan metal yang lebihtinggidan lama.
c. Infeksi
Paparan virus influenza
intrauterodidugaturutmenjadifaktorpredesposisipenyakitparkinsonmelaluikerusaka
nsubstansianigra.
PenelitianpadahewanmenunjukkanadanyakerusakansubstansianigraolehinfeksiNoc
ardiaastroides.
d. Diet
Konsumsilemakdankaloritinggimeningkatkan stress oksidatif,
salahsatumekanismekerusakan neuronal padapenyakitparkinson.
Sebaliknya,kopimerupakanneuroprotektif.
e. Trauma kepala
Cederakranioserebralbisamenyebabkanpenyakitparkinson,
meskiperanannyamasihbelumjelasbenar
D. Patofisiologi
Secara umum dapat dikatakan bahwa penyakit parkinson terjadi karena penurunan
kadar dopamin akibat kematian neuron di substansia nigra pars compacta (SNc) sebesar
40-50% yang disertai dengan inklusi sitoplamik eosinofilik (Lewy bodies) dengan
penyebab multifaktor. Substansia nigra (sering disebut black substance), adalah suatu
region kecil di otak (brainstem) yang terletak sedikit di atas medulla spinalis. Bagian ini
menjadi pusat kontrol/koordinasi dari seluruh pergerakan. Sel-selnya menghasilkan
neurotransmitter yang disebut dopamine, yang berfungsi untuk mengatur seluruh gerakan
otot dan keseimbangan tubuh yang dilakukan oleh sistem saraf pusat. Dopamine
diperlukan untuk komunikasi elektrokimia antara sel-sel neuron di otak terutama dalam
mengatur pergerakan, keseimbangan dan refleks postural, serta kelancaran komunikasi
(bicara).
Dopamin diproyeksikan ke striatum dan seterusnya ke ganglion basalis. Reduksi ini
menyebabkan aktivitas neuron di striatum dan ganglion basalis menurun, menyebabkan
gangguan keseimbangan antara inhibitorik dan eksitatorik. Akibatnya kehilangan kontrol
8
sirkuit neuron di ganglion basalis untuk mengatur jenis gerak dalam hal inhibisi terhadap
jaras langsung dan eksitasi terhadap jaras yang tidak langsung baik dalam jenis motorik
ataupun non-motorik. Hal tersebut mengakibatkansemua fungsi neuron di sistem saraf
pusat (SSP) menurun dan menghasilkan kelambatan gerak (bradikinesia),
tremor,kekakuan (rigiditas) dan hilangnya refleks posturalLewy bodies adalah inklusi
sitoplasmik eosinofilik konsentrik dengan halo perifer dan dense cores . Adanya Lewy
bodies dengan neuron pigmen dari substansia nigra adalah khas, akan tetapi tidak
patognomonik untuk penyakit parkinson, karena terdapat juga pada beberapa kasus
E. Manifestasi Klinis
Manifestasi utama penyakit Parkinson adalah gangguan gerakan, kaku otot,tremor
menyeluruh,kelemahan otot,dan hilangnya refleks postural. Tanda awal meliputi kaku
ekstermitas dan menjadi kaku pada bentuk semua gerakan. Keadaan ini meningkat bila
asien sedang berkonsentrasi atau merasa cemas dan muncul pada saat pasien istirahat.
1. Gejala Motorik
a. Tremor/bergetar
Gejala penyakit parkinson sering luput dari pandangan awam, dan dianggap
sebagai suatu hal yang lumrah terjadi pada orang tua. Salah satu ciri khas dari
penyakit parkinson adalah tangan tremor (bergetar) jika sedang beristirahat.
Namun, jika orang itu diminta melakukan sesuatu, getaran tersebut tidak terlihat
lagi. Itu yang disebut resting tremor, yang hilang juga sewaktu tidur.
Tremor terdapat pada jari tangan, tremor kasar pada sendi metakarpofalangis,
kadang-kadang tremor seperti menghitung uang logam atau memulung-mulung
(pil rolling). Pada sendi tangan fleksi-ekstensi atau pronasi-supinasi pada kaki
fleksi-ekstensi, kepala fleksi-ekstensi atau menggeleng, mulut membuka menutup,
lidah terjulur-tertarik. Tremor ini menghilang waktu istirahat dan menghebat
waktu emosi terangsang (resting/alternating tremor). Tremor tidak hanya terjadi
pada tangan atau kaki, tetapi bisa juga terjadi pada kelopak mata dan bola mata,
11
bibir, lidah dan jari tangan (seperti orang menghitung uang). Semua itu terjadi
pada saat istirahat/tanpa sadar. Bahkan, kepala penderita bisa bergoyang-goyang
jika tidak sedang melakukan aktivitas (tanpa sadar). Artinya, jika disadari, tremor
tersebut bisa berhenti. Pada awalnya tremor hanya terjadi pada satu sisi, namun
semakin berat penyakit, tremor bisa terjadi pada kedua belah sisi.
b. Rigiditas/kekakuan
Pada stadium dini, rigiditas otot terbatas pada satu ekstremitas atas danhanya
terdeteksi pada gerakan pasif. Biasanya lebih jelas bila pergelangan difleksi dan
ekstensi pasif dan pronasi serta supinasi lengan bawah secarapasif. Pada stadium
lanjut rigiditas menjadi menyeluruh dan berat sehinggamemberikan tahanan bila
persendian-persendian digerakkan secara pasif.Rigiditas merupakan peningkatan
terhadap regangan otot pada otot antagonisdan agonis.Salah satu gejala dini dari
rigiditas ialah hilangnya gerak asosiasi lenganbila berjalan. Peningkatan tonus otot
pada sindrom prakinson disebabkanoleh meningkatnya aktifitas neuron motorik
alfa.Kombinasi dengan resting tremor mengakibatkan bunyi seperti gigi rodayang
disebut dengan cogwheel phenomenon muncul jika pada gerakan pasif.
c. Akinesia/bradikinesia
Bradikinesia merupakan hasil akhir dari gangguan integrasi pada impulsoptik,
labirin, propioseptif dan impuls sensoris di ganglia basalis. Hal inimengakibatkan
berubahan aktivitas refleks yang mempengaruhimotorneuron gamma dan
alfa.Kedua gejala di atas biasanya masih kurang mendapat perhatian
sehinggatanda akinesia/bradikinesia muncul. Gerakan penderita menjadi
serbalambat. Dalam pekerjaan sehari-hari pun bisa terlihat pada
tulisan/tandatangan yang semakin mengecil, sulit mengenakan baju, langkah
menjadipendek dan diseret. Kesadaran masih tetap baik sehingga penderita
bisamenjadi tertekan (stres) karena penyakit itu. Wajah menjadi tanpa
ekspresi.Kedipan dan lirikan mata berkurang, suara menjadi kecil, refleks
menelanberkurang, sehingga sering keluar air liur.
Gerakan volunter menjadi lambat sehingga berkurangnya gerak asosiatif,misalnya
sulit untuk bangun dari kursi, sulit memulai berjalan, lambatmengambil suatu
obyek, bila berbicara gerak lidah dan bibir menjadi lambat.Bradikinesia
mengakibatkan berkurangnya ekspresi muka serta mimik dangerakan spontan
yang berkurang, misalnya wajah seperti topeng, kedipanmata berkurang,
berkurangnya gerak menelan ludah sehingga ludah sukakeluar dari mulut.
12
F. Pemeriksaan Penunjang
1. CT Scan dan MRI
(Biasanyaterjadiatropikortikaldifus, sulkimelebar,
hidrosefaluaeksvakuo). Merupakanmetode non invasif yang
beresolusitinggiuntukmelihatkwantifikasiperubahan volume
jaringanotakpadapenderitaalzheimerantemortem.Pemeriksaaniniberperandalammeny
ingkirkankemungkinanadanyapenyebabdemensialainnyaselainalzheimersepertimultii
nfarkdan tumor
serebri.Atropikortikalmenyeluruhdanpembesaranventrikelkeduanyamerupakangamb
aran marker dominan yang sangatspesifikpadapenyakitini.Tetapigambaranini juga
didapatkanpadademensialainnyasepertimultiinfark, parkinson,
binswangersehinggakitasukaruntukmembedakandenganpenyakitalzheimer.
2. EEG ( Cairan Serebrospinal )
(Biasanyaterjadiperlambatan yang
progresif).Bergunauntukmengidentifikasiaktifitasbangkitan yang
suklinis.Sedangpadapenyakitalzheimerdidapatkanperubahangelombanglambatpada
lobus frontalis yang non spesifik.
14
6. Pemerikasaan GI
Hipomotilitas, pelambatan pengosongan lambung, sebagai derajat distensi usus.
7. Sinar X Tengkorak
Pemeriksaan sineradiografik terhadap kemampuan menelan.
G. Penatalaksanaan Medis
diberikan petunjuk atau latihan contoh diklinik terapi fisik. Program terapi fisik
pada penyakit Parkinson merupakan program jangka panjang dan jenis terapi
disesuaikan dengan perkembangan atau perburukan penyakit, misalnya perubahan
pada rigiditas, tremor dan hambatan lainnya.
Latihan fisik yang teratur, termasuk yoga, taichi, ataupun tari dapat bermanfaat
dalam menjaga dan meningkatkan mobilitas, fleksibilitas, keseimbangan,
dan range of motion. Latihan dasar selalu dianjurkan, seperti membawa tas,
memakai dasi, mengunyah keras, dan memindahkan makanan di dalam mulut.
4. Terapi Suara
Perawatan yang paling besar untuk kekacauan suara yang diakibatkan oleh
penyakit Parkinson adalah dengan Lee Silverman Voice Treatment ( LSVT ).
LSVT fokus untuk meningkatkan volume suara. Suatu studi menemukan bahwa
alat elektronik yang menyediakan umpan balik indera pendengar atau frequency
auditory feedback (FAF) untuk meningkatkan kejernihan suara.
5. Terapi gen
Pada saat sekarang ini, penyelidikan telah dilakukan hingga tahap terapi gen
yang melibatkan penggunaan virus yang tidak berbahaya yang dikirim ke bagian
otak yang disebut subthalamic nucleus (STN). Gen yang digunakan
memerintahkan untuk mempoduksi sebuah enzim yang disebut glutamic acid
decarboxylase (GAD) yang mempercepat produksi neurotransmitter (GABA).
GABA bertindak sebagai penghambat langsung sel yang terlalu aktif di STN.
Terapi lain yang sedang dikembangkan adalah GDNF. Infus GDNF (glial-
derived neurotrophic factor) pada ganglia basal dengan menggunakan implant
kathether melalui operasi. Dengan berbagai reaksi biokimia, GDNF akan
merangsang pembentukan L-dopa.
6. Pencangkokan syaraf
Cangkok sel stem secara genetik untuk memproduksi dopamine atau sel stem
yang berubah menjadi sel memproduksi dopamine telah mulai dilakukan.
Percobaan pertama yang dilakukan adalah randomized double-blind sham-
placebo dengan pencangkokan dopaminergik yang gagal menunjukkan
peningkatan mutu hidup untuk pasien di bawah umur.
7. Operasi
19
H. Komplikasi
Penyakit ini semakin lama akan semakin memburuk, dan bisa menimbulkan
komplikasi. Dilansir laman parkinsonsnewstoday.com, setidaknya tercatat 10 komplikasi
yang bisa alami penderita Parkinson.
1) Gangguan kognisi
Gangguan kognisi biasa terjadi pada stadium lanjut penyakit ini. Di mana ada
penurunan drastis kemampuan berpikir dan melogika.
2) Depresi dan kegelisahan
Biasanya penderita Parkinson akan mengalami perubahan emosional, termasuk
depresi dan kegelisahan.
3) Kesulitan menelan
Seiring dengan lamanya perjalanan penyakit, beberapa pasien mungkin
mengalami kesulitan menelan makanan / minuman (tersedak). Ini juga
menyebabkan keluarnya air liur dari mulut (ngeces).
4) Tekanan darah turun
Gangguan makan/minum dapat menyebabkan turunnya tekanan darah.
Biasanya ditunjukkan dengan perasaan berputar saat hendak berdiri.
5) Gangguan tidur
21
Keterangan:
Mandiri: berarti tanpa pengawasan, pengarahan, atau bantuan aktif dari orang
lain. Seseorang yang menolak melakukan suatu fungsi dianggap tidak
melakukan fungsi, meskipun dianggap mampu.
Kriteria Hasil:
IV. Berikan rasa aman pada klien, makan dengan stabil dan menggunakan
peralatan.
V. Anjurkan makan dalam porsi kecil dan tambahkan makanan selingan
(snack).
VI. Monitor berat badan.
Kriteria Hasil:
BAB III
TINJAUAN KASUS
Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan parkinson dengan masalah keperawatan utama
nyeri kepala (Pusing) pada gangguan sistem pernapasan
1. PENGKAJIAN
a.) Identitas
Nama : Tn D
Umur : 55th
Jenis kelamin : laki-laki
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam
Pekerjaan : Pensiunan
Pendidikan : SMA
Alamat : cilacap
Tgl pengkajian : 3 Maret 2011 pkl 10.00 wib
2. RIWAYAT KEPERAWATAN
a. Keluhan utama : pusing
b. Riwayat penyakit sekarang:
Pasien datang ke IGD RS PKU Muhammadiyah gombong dengan keluhan utama
pusing.Tremor kedua kaki dan tangan, lemes. Penyakit yang dialami ini (tremor)
sudah terjadi sejak 5 tahun yang lalu
c. Riwayat penyakit sebelumnya
Pasien mempunyai riwayat hipertensi sebelum mngalami penyakit seperti ini.
27
Pasien adalah seorang pensiunan tidak ada masalah dengan tetangga atau
keluarganya,selama sakit pasien dirawat oleh keluarganya sendiri,harapan
keluarga agar penyakitnya segera sembuh dan cepat pulang ke rumah.Hubungan
pasien dan keluarga baik begitu juga dengan tetangga sekitar.
h. Spiritual
Pasien beraga islam, keluarga yakin bahwa semua yang telah terjadi sudah ada
yang mengatur kita hanya berusaha semaksimal mungkin untuk mengatasi semua
kesulitan.keluarga yakin dengan berdoa kepada Tuhan YME bisa membantu
proses kesembuhan pasien.
4. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan laboratorium tgl 3/3/2011
Al : 9,74 /m3
Erytrosit :5,70/m3
Hb :17,3 gr%
Ht :47,3 vol%
Mcv :83,0 %
Mch :30,4%
Mcac : 36,6%
Trombosit :160 %
Gol darah : B
GDS : 111 mg/dl
Ureum : 51,0
Creatini : 1.3
HbSAg : negative
Terapi medis tgl 3/3/11 :
1. Kalfoxim 2x1
2. Dexa 3x1
3. Acran 2x1
4. Kalmeco 2x1
5. Angioten 1x1
6. Zipras 0,5 2x1
1. Kalfoxim (stop)
29
2. dexa (stop)
3. acran (stop)
4. diganti cernevit 1x1, panso(1x1)
5. ANALISA DATA
6. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri kepala berhubungan dengan peningkatan TIK tidak adekuat
2. Gangguan mobilisasi berhubungan dengan tremor ekstremitas,otot lemah
7. INTERVENSI
1. Nyeri berhubungan dengan peningkatan TIK ditandai dengan peningkatan TD
210/110, tampak ekspresi menahan rasa sakit kepala.
Tujuan : nyeri hilang atau berkurang
Kriteria hasil :
a. Tekanan darah sistol: 120-140,Diastole:70-100
b. Tidak menunjukkan ekspresi nyeri
Intervensi :
a.) Kaji tingkat nyeri
b.) Kaji tekanan darah tiap jam
c.) Kolaborasi diit rendah garam
d.) Ajarkan tekhnik relaksasi
e.) Beri O2 3l/mnt
30
Intervensi :
a) Kaji kemampuan pemenuhan keb ADL pasien
b) Anjurkan istirahat cukup,kurangi aktifitas
c) Bantu pemenuhan kebutuhan ADL pasien
d) Beri pengaman di sekitar tempat tidur
e) Anjurkan keluarga untuk selalu mendampingi pasien
f) Latih mobilisasi bertahap
g) Kolaborasi dengan bagian fisioterap
IMPLEMENTASI
Kalmeco tab
Zypras 0,5
Angioten
CATATAN PERKEMBANGAN
TGL EVALUASI
3/3/11 PKL 11.00 WIB
S:mengatakan masih lemes,gemetar,pusing
O:tremor (+),ma/mi (+) habis setengah porsi,
A:masalah dx I,II belum teratasi
P:lanjutkan intervensi
PKL 20.00 WIB
S:mengatakan badan pegel-pegel,pusing berkurang
O:nyeri skala 3,TD: 150/90,analgetik (+),ma/mi (+),kemandirian
(-),tremor (+)
33
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan