Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TERAPI BERMAIN PADA ANAK

Kelompok 1
2A keperawatan

 Almanda Magfira Rahman


 Naomi Kristi
 Magdalena Afilarianti
 Tias Tri Asyhari
 Yuli Aldianti
 Rohadatul Aisy
 Eriska Tawakalni
 Siti Juriah

STIKES MEDISTRA INDONESIA


Jalan Cut Meutia Raya No.88 A,Marga Jaya,Bekasi Selatan,Kota
Bekasi Provinsi Jawa Barat 17141 (021)82431375
2017/2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN TERAPI BERMAIN PADA ANAK
SATUAN ACARA PENYULUHAN
TERAPI BERMAIN PADA ANAK

A. Latar Belakang
Masuk rumah sakit merupakan peristiwa yang sering menimbulkan pengalaman traumatik,
khususnya pada pasien anak yaitu ketakutan dan ketegangan atau stress hospitalisasi. Stress ini
disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya perpisahan dengan orang tua, kehilangan control, dan
akibat dari tindakan invasif yang menimbulkan rasa nyeri. Akibatnya akan menimbulkan berbagai
aksi seperti menolak makan, menangis, teriak, memukul, menyepak, tidak kooperatif atau
menolak tindakan keperawatan yang diberikan.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalkan pengaruh hospitalisasi pada anak
yaitu dengan melakukan kegiatan bermain. Bermain merupakan suatu tindakan yang dilakukan
secara sukarela untuk memperoleh kesenangan dan kepuasan. Bermain merupakan aktivitas yang
dapat menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan anak dan merupakan cerminan kemampuan
fisik, intelektual, emosional dan sosial sehingga bermain merupakan media yang baik untuk
belajar karena dengan bermain anak-anak akan belajar berkomunikasi, menyesuaikan diri dengan
lingkungan yang baru, melakukan apa yang dapat dilakukannya, dan dapat mengenal waktu, jarak
serta suara.
Untuk itu dengan melakukan permainan maka ketegangan dan stress yang dialami akan terlepas
karena dengan melakukan permainan rasa sakit akan dapat dialihkan (distraksi) pada
permainannya dan terjadi proses relaksasi melalui kesenangannya melakukan permainan.
Elemen pokok dalam bermain adalah kesenangan dimana dengan kesenangan ini mereka
mengenal segala sesuatu yang ada disekitarnya sehingga anak yang mendapat kesempatan cukup
untuk bermain juga akan mendapatkan kesempatan yang cukup untuk mengenal sekitarnya
sehingga ia akan menjadi orang dewasa yang lebih mudah berteman, kreatif dan cerdas, bila
dibandingkan dengan mereka yang masa kecilnya kurang mendapat kesempatan bermain

B. Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah dilakukan terapi bermain pada anak 1-3 tahun selama 45 menit, anak diharapkan bisa
mengekspresikan perasaaannya dan menurunkan kecemasannya, merasa tenang selama perawatan
dirumah sakit dan tidak takut lagi terhadap perawat sehingga anak bisa merasa nyaman selama
dirawat dirumah sakit, serta dapat melanjutkan tumbuh kembang anak yang normal atau sehat.

b. Tujuan Khusus

1. Bisa merasa tenang selama dirawat.


2. Anak bisa merasa senang dan tidak takut lagi dengan dokter dan perawat
3. Mau melaksanakan anjuran dokter dan perawat
4. Gerakan motorik halus pada anak lebih terarah
5. Kognitifnya berkembang
6. Dapat bersosialisasi dan berkomunikasi dengan teman sebaya yang dirawat diruang yang
sama
7. Ketakutan dan kejenuhan selama dirawat di rumah sakit menjadi berkurang.
8. Mengembangkan nilai dan moral anak dengan berdoa sebelum dan sesudah kegiatan
9. Mengembangkan bahasa, anak mengenal kata-kata baru.
10. Melatih sosial emosi anak.

C. Pelaksanaan Kegiatan
a. Jenis Program Bermain
1. Menggambar
2. Membedakan warna gambar

b. Karakteristik Bermain
1. Anak dapat menggambar yang diinginkan
2. Anak dapat membedakan warna gambar dengan benar

c. Karaketristik Peserta
1. Usia 1-3 tahun
2. Jumlah peserta + 4 anak dan didampingi oleh orang tua
3. Keadaan umum mulai membaik
4. Klien dapat duduk
5. Peserta kooperatif

D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


a. Hari/Tanggal : Minggu, 23 September 2018
b. Waktu : 10.00 WIB s/d selesai
c. Tempat : Ruang Terapi Bermain Lt. 2 (Anak) RS.Medistra
d. Metode : Demonstrasi dan praktek
e. Alat-alat yang digunakan (Media)

1. Menggambar
a) Buku gambar
b) Crayon

2. Membedakan warna gambar


a) Buku Gambar

E. Organisasi dan Uraian Tugas


a. Struktur organisasi

Leader : Eriska Tawakalni


Co Leader : Magdalena Afilarianti
Fasilitator :
a) Rohadatul Aisy Rosyadi
2. Tias Tri Asyhari
3. Naomi Kristi
4. Siti Juuriah
5.
Observer :
1.

b. Uraian Tugas
1. Leader
a) Menjelaskan tujuan bermain
b) Mengarahkan proses kegiatan pada anggota kelompok
c) Menjelaskan aturan bermain pada anak
d) Mengevaluasi perasaan setelah pelaksanaan

2. Co Leader
a) Membantu ketua dalam mengorganisasi anggota.

3. Fasilitator
a) Menyiapkan alat-alat permainan
b) Memberi motivasi kepada anak untuk mendengarkan apa yang sedang dijelaskan.
c) Mempertahankan kehadiran anak
d) Mencegah gangguan/hambatan terhadap anak baik luar maupun dalam.

4. Observer
a) Mencatat dan mengamati respon klien secara verbal dan non verbal.
b) Mencatat seluruh proses yang dikaji dan semua perubahan prilaku,
c) Mencatat dan mengamati peserta aktif dari program bermain

F. Strategi Pelaksanaan
1.
No
Waktu
Kegiatan Bermain
Kegiatan Peserta

Pembukaan :
a. Leader membuka kegiatan dengan mengucapkan salam.
b. Leader memperkenalkan pembimbing
c. Leader memperkenalkan nama terapis yang lain.
d. Leader menjelaskan tujuan dari permainan
e. Kontrak waktu
1. Menjawab salam
2. Mendengarkan
3. Memperhatikan
4. Memperhatikan
2.
15 menit
Pelaksanaan :
a. Leader dibantu oleh co leader dan fasilitator untuk mengatur posisi duduk setiap terapis
dengan dua orang pasien anak
b. Fasilitator membagikan kertas bergambar dan pensil warna kepada pasien.
c. Fasilitator mengajak dan memotivasi klien (anak) untuk mengungkapkan warna apa yang
ada pada kertas.
d. Memulai mewarnai gambar didampingi oleh fasilitator.
e. Leader dan co leader memberi semangat pada anak selama proses mewarnai
f. Fasilitator memotivasi anak untuk dapat memilih warna yang disukainya
g. Apabila anak tidak mau aktif,melibatkan orang tua atau pendamping anak untuk membantu
anak mewarnai gambar yang telah diberikan.

1. Berpindah posisi
2. Menerima kertas
3. Menjawab
4. Mewarnai gambar
3.
5 menit
Evaluasi :
a. Menanyakan kepada anak tentang pemilihan warna yang telah dilakukan untuk mewarnai
gambarnya
b. Menanyakan tentang perasaan anak setelah diberi bermain mewarnai
Beri pertanyaan
4.
5 menit
Terminasi :
a. Leader menutupacarapermainandenganmemberikan reward kepadaseluruhpeserta
b. Salam penutup
1. Memperhatikan
2. Memberi salam
5.
H. Evaluasi
a. Evaluasi struktur
1. Media yang digunakan berupa macam-macam warna kertas, kertas gambar, crayon,dll.
2. Tempat yang disediakan untuk bermain telah disediakan
3. SAP telah dibuat
4. Melakukan koordinasi dengan perawat ruangan dan dosen dalam mempersiapkan terapi
5. Telah melakukan kontrak waktu terapi bermain dengan CI ruangan Anak.
b. Evaluasi proses
Terapi bermain berlangsung selama 30 menit dan diikuti oleh anak-anak berusia 1-3 tahun

c. Evaluasi hasil
1. Dari 4 anak 80% anak mengikuti instruksi yang diberikan
2. Dari 4 anak 65% anak mampu membedakan warna berdasarkan gambar dengan benar
3. Dari 4 anak 65% anak mampu mewarnai kertas gambar dengan bagus.
LAMPIRAN
MATERI

A. Pengertian Bermain
Bermain adalah cara alamiah bagi anak mengungkapkan konflik dalam dirinya yang tidak
disadari.(wholey and Wong,1991).
Bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan sesuai dengan keinginan untuk memperoleh
kesenangan.(Foster,1989)
Bermain adalah kegiatan yang dilakukan untuk kesenangan yang ditimbulkan tanpa
mempertimbangkan hasil akhir (Hurlock).
Jadi kesimpulannya bermain adalah cara untuk memperoleh kesenangan tanpa
mempertimbangkan hasil akhir.

B. Kategori Bermain
a. Bermain aktif
Yaitu anak banyak menggunakan energi inisiatif dari anak sendiri. Contoh : bermain sepak bola.
b. Bermain pasif
Energi yang dikeluarkan sedikit,anak tidak perlu melakukan aktivitas (hanya melihat) Contoh :
memberikan support.

C. Ciri-Ciri Bermain
a. Selalu bermain dengan sesuatu atau benda
b. Selalu ada timbal balik interaksi
c. Selalu dinamis
d. Ada aturan tertentu
e. Menuntut ruangan tertentu

D. Klasifikasi Bermain Menurut Isi


a. Social affective play
Anak belajar memberi respon terhadap respon yang diberikan oleh lingkungan dalam bentuk
permainan,misalnya orang tua berbicara memanjakan anak tertawa senang,dengan bermain anak
diharapkan dapat bersosialisasi dengan lingkungan.

b. Sense of pleasure play


Anak memproleh kesenangan dari satu obyek yang ada disekitarnya,dengan bermain dapat
merangsang perabaan alat,misalnya bermain air atau pasir.
c. Skill play
Memberikan kesempatan bagi anak untuk memperoleh ketrampilan tertentu dan anak akan
melakukan secara berulang-ulang misalnya mengendarai sepeda.
d. Dramatika play role play
Anak berfantasi menjalankan peran tertentu misalnya menjadi ayah atau ibu
E. Menurut Karakteristik Sosial
a. Solitary play
Jenis permainan dimana anak bermain sendiri walaupun ada beberapa orang lain yang bermai
disekitarnya. Biasa dilakukan oleh anak balita Todler.
b. Paralel play
Permainan sejenis dilakukan oleh suatu kelompok anak masing-masing mempunyai mainan yang
sama tetapi yang satu dengan yang lainnya tidak ada interaksi dan tidak saling tergantung,
biasanya dilakukan oleh anak preischool Contoh : bermain balok
c. Asosiatif play
Permainan dimana anak bermain dalam keluarga dengan aktifitas yangsma tetapi belum
terorganisasi dengan baik,belum ada pembagian tugas,anak bermain sesukanya.
d. Kooperatif play
Anak bermain bersama dengan sejenisnya permainan yang terorganisasi dan terencana dan ada
aturan tertentu. Bissanya dilakukanoleh anak usia sekolah Adolesen

F. Fungsi Bermain
a. Perkembangan Sensori Motorik
Membantu perkembangan gerak dengan memainkan obyek tertentu,misalnya meraih pensil.
b. Perkembangan Kognitif
Membantu mengenal benda sekitar(warna,bentuk kegunaan)

c. Kreatifitas
Mengembangkan kreatifitas mencoba ide baru misalnya menyusun balok.
d. Perkembangan Sosial
Diperoleh dengan belajar berinteraksi dengan orang lain dan mempelajari belajar dalam
kelompok.
e. Kesadaran Diri(Self Awareness)
Bermain belajar memahami kemampuan diri kelemahan dan tingkah laku terhadap orang lain.
f. Perkembangan Moral
Intraksi dengan orang lain bertingkah laku sesuai harapan teman menyesuaikan dengan aturan
kelompok. Contoh : dapat menerapkan kejujuran.
g. Terapi
Bermain kesempatan pada anak untuk mengekspresikan perasaan yang tidak enak misalnya :
marah,takut,benci.
h. Komunikasi
Bermain sebagai alat komunikasi terutama bagi nak yang belum dapat mengatakan secara verbal,
misalnya : melukis,menggambar,bermain peran.

G. Faktor Yang Mempengaruhi Aktivitas Bermain


a. Tahap perkembangan,tiap tahap mempunyai potensi/keterbatasan
b. Status kesehatan,anak sakit→ perkembangan psikomotor kognitif terganggu
c. Jenis kelamin
d. Lingkungan → lokasi,negara,kultur.
e. Alat permainan → senang dapat menggunakan
f. Intelegensia dan status social ekonomi

H. Tahap Perkembangan Bermain


a. Tahap eksplorasi
Merupakan tahapan menggali dengan melihat cara bermain
b. Tahap permainan
Setelah tahu cara bermain,anak mulai masuk dalam tahap perminan.
c. Tahap bermain sungguhan
Anak sudah ikut dalam permainan.

d. Tahap melamun
Merupakan tahapan terakhir anak membayangkan permainan berikutnya.

I. Karakteristik Bermain Sesuai Tahap Perkembangan


1 BULAN
VISUAL : Lihat dengan jarak dekat, gantungkan benda yang terang dan menyolok
AUDITORI : Bicara dengan bayi, menyanyi,musik,radio,detik jam
TAKTIL : Memeluk,menggendong,memberi kesenangan
KINETIK : Mengayun,naik kereta dorong

2-3 BULAN
VISUAL : Buat ruangan menjadi tenang,gambar,cermin ditembok. Bawa bayi ke ruangan lain
Letakkan bayi agar dapat memandang disekitar
AUDITORI : Bicara dengan bayi,beri mainan bunyi,ikut sertakan dalam pertemuan keluarga.
TAKTIL : Memandikan ,mengganti popok,menyisir rambut dengan lembut,gosok dengan
lotion/bedak
KINETIK : Jalan dengan kereta,gerakan berenang,bermain air

4-6 BULAN
VISUAL : Bermain cermin,anak nonton TV. Beri mainan dengan warna terang
AUDITORI : Anak bicara,ulangi suara yang dibuat,panggil nama. Remas kertas didekat
telinga,Pegang mainan bunyi.
TAKTIL : Beri mainan lembut/kasar,mandi cemplung/cebur
KINETIK : Bantu tengkurap,sokong waktu duduk

6-9 BULAN
VISUAL : Mainan berwarna,bermain depan cermin,”ciluk ….ba”. Beri kertas untuk dirobek-
robek.
AUDITORI : Panggil nama “Mama …Papa,dapat menyebutkan bagian tubuh,
Beri tahu yang anda lakukan,ajarkan tepuk tangan dan beri perintah sederhana.
TAKTIL : Meraba bahan bermacam-macam tekstur,ukuran,main air mengalir
Berenang
KINETIK : Letakkan mainan agak jauh lalu suruh untuk mengambilnya.
9-12 BULAN
VISUAL : Perlihatkan gambar dalam buku. Ajak pergi ke berbagai tempat. Bermain bola,
Tunjukkan bangunan agak jauh.
AUDITORI :Tunjukkan bagian tubuh dan sebutkan. Kenalkan dengan suara binatang
TAKTIL : Beri makanan yang dapat dipegang. Kenalkan dingin,panas dan hangat.
KINETIK : Beri mainan

Mainan yang dianjurkan untuk Bayi 6-12 bulan


1. Blockies warna-warni jumlah,ukuran.
2. Buku dengan gambar menarik
3. Balon,cangkir dan sendok
4. Boneka bayi
5. Mainan yang dapat didorong dan ditarik

TODLER ( 2-3 TAHUN )


1. Mulai berjalan,memanjat,lari
2. Dapat memainkan sesuatu dengan tangannya
3. Senang melempar,mendorong,mengambil sesuatu
4. Perhatiannya singkat
5. Mulai mengerti memiliki “ Ini milikku ….”
6. Karakteristik bermain “Paralel Play”
7. Toddler selalu brtengkar saling memperebutkan mainan/sesuatu
8. Senang musik/irama

Mainan Untuk Toddler


1. Mainan yang dapat ditarik dan didorong
2. Alat masak
3. lilin
4. Boneka,Blockies,Telepon,gambar dalam buku,bola,dram yang dapat dipukul, krayon,kertas.

PRE-SCHOOL
1. Cross motor and fine motors
2. Dapat melompat,bermain dan bersepeda.
3. Sangat energik dan imaginative
4. Mulai terbentuk perkembangan moral
5. Mulai bermain dengan jenis kelamin dan bermain dgn kelompok
6. Karakteristik bermain
7. Assosiative play
8. Dramatic play
9. Skill play

Mainan untuk Pre-school


1. Peralatan rumah tangga
2. Sepeda roda Tiga
3. Papan tulis/kapur
4. Lilin,boneka,kertas
5. Drum,buku dengan kata simple,kapal terbang,mobil,truk

USIA SEKOLAH
1. Bermain dengan kelompok dan sama dengan jenis kelamin
2. Dapat belajar dengan aturan kelompok
3. Belajar Independent,cooperative,bersaing,menerima orang lain.
4. Karakteristik “Cooperative Play”
5. Laki-laki : Mechanical
6. Perrempuan : Mother Role

Mainan untuk Usia Sekolah


6-8 TAHUN
Kartu,boneka,robot,buku,alat olah raga,alat untuk melukis,mencatat,sepeda.

8-12 TAHUN
Buku,mengumpulkan perangko,uang logam,pekerjaan tangan, kartu,olah raga
bersama,sepeda,sepatu roda.

J. Bermain Di Rumah Sakit


a. Tujuan
1. Melanjutkan tugas kembang selama perawatan
2. Mengembangkan kreativitas melalui pengalaman permainan yang tepat
3. Beradaptasi lebih efektif terhadap stress karena sakit atau dirawat
b. Prinsip
1. Tidak banyak energi,singkat dan sederhana
2. Mempertimbangkan keamanan dan infeksi silang
3. Kelompok umur sama
4. Melibatkan keluarga/orang tua.
c. Upaya Perawatan Dlm Pelaksanaan Bermain
1. Lakukan saat tindakan keperawatan
2. Sengaja mencari kesempatan khusus
d. Beberapa Hal Yang Perlu Diperhatikan
1. Alat bermain
2. Tempat bermain
e. Pelaksanaan Bermain Di Rs Dipengaruhi Oleh :
1. Faktor pendukung
Pengetahuan perawat,fasilitas kebijakan RS,kerjasama Tim dan keluarga
2. Faktor penghambat
Tidak semua RS mempunyai fasilitas bermain.

Anda mungkin juga menyukai