Anda di halaman 1dari 9

Tingkat/Semester : II/IV

Mata Kuliah : KeperawatanAnak

DosenPengampu : Sulistyowati, M.Kep

NamaMahasiswa : Purnomo Aji Lianto

NIM : 18.029

SATUAN ACARA BERMAIN (SAB)

Pokok Bahasan : Terapi Bermain

Sub Pokok Bahsan : Terapi bermain pada anak sakit yang dirawat di rumah
sakit dengan menebak warna.

Tempat : Ruang cempaka RSUD.AJIBARANG

Waktu : 40 menit

Sasaran : Anak usia toddler (1-3 tahun)

A. LatarBelakang
Hospitalisasi merupakan suatu proses yang karena suatu alasan yang
berencana atau darurat sehingga mengharuskan anak untuk tinggal di rumah
sakit, menjalani terapi dan perawatan sampai pemulangan kembali ke rumah.
Berbagai perasaan yang sering dialami anak yaitu cemas, marah, sedih, takut
dan rasa bersalah yang timbul karena menghadapi sesuatu yang baru dan
belum pernah dialami sebelumnya, rasa tidak aman dan nyaman, perasaan
kehilangan sesuatu yang biasa dialaminya dan sesuatu yang menyakitkan.

Anak-anak dapat merasakan tekanan (stress) pada saat sebelum


hospitalisasi, bahkan setelah hospitalisasi, karena tidak dapat melakukan
kebiasaannya bermain bersama teman-temannya, lingkungan dan orang-orang
yang asing baginya serta perawatan dengan berbagai prosedur yang harus
dijalaninya terutama bagi anak yang baru pertama kali dirawat menjadi
sumber utama stress dan kecemasan / ketakutan (Carson dkk, 2012).

Intervensi yang dilakukan perawat terhadap anak pada prinsipnya


untuk meminimalkan stressor, mencegah perasaan kehilangan, meminimalkan
rasa takut terhadap perlukaan dan nyeri serta memaksimalkan manfaat
perawatan di rumah sakit. Bermain merupakan salah satu cara yang efektif
dalam mengatasi dampak hospitalisasi.

B. Tujuan
a. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan tindakan program bermain peserta terapi bermain
dapat mencapai tugas perkembangan secara optimal sesuai tahap
perkembangan walaupun dalam kondisi sakit.

b. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah dilakukan terapi bermain selama 30 menit peserta terapi
bermain diharapkan:

1) Mampu berinteraksi dengan tenaga kesehatan


2) Mengalihkan perhatian anak saat dilakukan tindakan keperawatan
3) Membuat suasana gembira dan senang
4) Memahami petunjuk dan perintah/aturan bermain
5) Mengenal jenis-jenis warna
6) Meningkatkan pengetahuan anak tentang warna
C. Metode
 Demostrasi
 Bermain bersama
D. Media
 Kertas berwarna
E. Nama Permainan
Menebak jenis-jenis warna
F. Jenis Permainan
Menebak jenis-jenis warna
G. Cara Permainan
- Anak dapat menebak warna dengan suara yang jelas dan keras
- Anak dapat menunjuk warna dengan telunjuk tanganya
H. Pengorganisasi
1. Leader
 Mengkoordinir seluruh kegiatan
 Memimpin permainan
2. Fasilitator
 Memotivasi anggota dalam perkenalan kelompok
 Memotivasi dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan
 Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan terapi bermain
 Bertanggung jawab terhadap proses antisipasi masalah
3. Observer
 Mengamati semua proses yang berkaitan dengan waktu,
tempat, dan jalannya kegiatan
 Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua anggota
kelompok sebagai self evaluasi kelompok
I. Setting tempat
Keterangan
: Leader

: fasilitator

: peserta

: observer

J. Rencana Pelaksanaan
No Jenis Kegiatan Waktu Respon Peserta

1. Pembukaan 10 Menjawab salam


menit dan
a. Menyiapkan peserta dan
memperhatikan
ruangan
perawat
b. Menyiapkan alat/media
c. Salam pembuka
d. Memperkenalkan diri pada
peserta terapi bermain
2. Kegiatan inti terapi: 20 Peserta
menit memperhatikan
a. Menjelaskan pengertian
penjelasan yang
bermain tebak warna, tujuan
diberikan dan
terapi bermain, cara bermain,
mengikuti petunjuk
alat yang digunakan waktu
yang diberikan dan
yang diperlukan untuk terapi
berpartisipasi aktif
bermain, memberikan
dalam terapi
kesempatan bertanya sebelum
bermain menebak
kegiatan dimulai.
warna.
b. Memulai kegiatan terapi
bermain dengan memberikan
contoh terlebih dahulu
(mendemonstrasikan cara
bermainnya oleh perawat
kepada keluarga dan pasiennya)
c. Memulai bermain tebak-
tebakan dengan cara menunjuk
satu kertas berwarna untuk
ditebak dan seterusnya
bergantian kertasnya.
d. Memberikan reward atas
tebakan yang benar dan
membangkitkan motifasi jika
anak belum bisa menebak
dengan benar
3. Penutup terapi bermain: 5 menit Peserta menjawab
salam penutup
a. Menyimpulkan hasil terapi
dengan tersenyum
bermain
b. Kontrak untuk pertemuan
selanjutnya
c. Ucapan terimakasih atas
kerjasama selama terapi
bermain
d. Salam penutup

K. Materi
Menurut Wong, 2009. Bermain merupakan kegiatan anak-anak, yang
dilakukan berdasarkan keinginannya sendiri untuk mengatasi kesulitan,
stress dan tantangan yang ditemui serta berkomunikasi untuk mencapai
kepuasan dalam berhubungan dengan orang lain.

Terapi bermain merupakan kegiatan untuk mengatasi masalah emosi dan


perilaku anak-anak karena responsive terhadap kebutuhan unik dan
beragam dalam perkembangan mereka. Anak-anak tidak seperti orang
dewasa yang dapat berkomunikasi secara alami melalui kata-kata, mereka
lebih alami mengekspresikan diri melalui bermain dan beraktivitas. Terapi
bermain merupakan terapi yang diberikan dan digunakan anak untuk
menghadapi ketakutan, kecemasan dan mengenal lingkungan, belajar
mengenai perawatan dan prosedur yang dilakukan serta staf rumah sakit
yang ada.

Fungsi Bermain :
1. Fungsi Bermain Untuk Perkembangan Kognitif
2. Untukperkembangansosial dan emosional
3. Meningkatkan kreativitas

Klasifikasi Bermain :

1. Menurut Isi
a. Sosial affective play
o Belajar member respon terhadap lingkungan.
o Adanya hub interpersonal yang menyenangkan antara anak dan
orang lain.
o Orang tua berbicara / memanjakan : anak senang, tersenyum,
mengeluarkan suara, dan lain-lain.
b. Sense of pleasure play
o Anak memperoleh kesenangan dari suatu obyek disekitarnya.
o Bermain air / pasir.
o Ciri khas permainan ini adalah anak akan semakin lama semakin
asyik bersentuhan dengan alat permainan ini dan dengan
permainan yg dilakukannya sehingga sulit dihentikan.

c. Skill play
o Anak memperoleh keterampilan tertentu.
o Semakin sering latihan anak akan semakin terampil.
o Mengendarai sepeda, memindahkan balon, dan lain-lain.
d. Dramatic play / tole play
o Anak berfantasi menjalankan peran tertentu, contohnya : perawat,
dokter, ayah, ibu, dan lain-lain.
e. Games ataupermainan
o Adalah jenis permainan yg menggunakan alat tertentu yang
menggunakan perhitungan dan atau skor.Ex :ular tangga, congklak,
puzzle, dll.
f. Unoccupied behavior
o Anak tidak memainkan alat permainan tertentu, dan situasi atau
objek yang ada di skelilingnya yang digunakan sebagai alat
permainan.
2. Karakteristik sosial
a. Solitary play :
o Dilakukan oleh balita (todler) atau pre school, bermain sendiri
walaupun ada orang didekatnya.
b. Parallel play
o Bermain sejenis, anak bermain dalam suatu kelompok, masing-
masing mempunyai mainan yang sama, tetapi tidak ada interaksi
diantara mereka : tidak tergantung (interaksi tetapi belum
bersosialisasi) Todler, Preschool.
c. Associative play
o Bermain dalam kelompok, anak bermain dalam suatu aktivitas
sama, tetapi belum terorganisasi dengan baik. Tidak ada
pembagian tugas, mereka bermain sesuai keinginannya
d. Cooperative play
o Pelayanan bermain dalam kelompok. Permainan terorganisir,
terencana, ada tujuan, ada aturan-aturan misalnya : main kartu,
balap sepeda.
e. Onlooker play (pengamat)
o Anak hanya mengamati temanya yang sedang bermain, tanpa ada
inisiatif untuk ikut berpartisipasi dalam permainan. Ada proses
pengamatan terhadap permaian yang sedang dilakukan temanya.
Peran Orang Tua dalam Kegiatan Bermain Anak :

1. Memotivasi
Dengan memberikan motivasi, anak akan semakin percaya diri dan
yakin akan kemampuan yang ia miliki.

2. Mengawasi
Pengawasan dalam bermain juga mutlak diperlukan apapun jenis
permainannya, hal ini dilkukan untuk mencegah hal – hal yang tidak
diinginkan, seperti: jatuh saat bermain.

3. Mitra
Peran oang tua sebagai mitra bermain akan memunculkan rasa
kekompakkan dan melatih anak untuk bisa bekerja sama saat bermain.

L. Evaluasi
1) Kriteria
a) Anak dapat mengikuti proses bermain menebak warna
b) Anak dapat mengungkapkan tebakannya tanpa ada rasa takut.
c) Anak mau diajak bicara oleh perawat dan tidak takut lagi bertemu
perawat
d) Anak merasa senang dan tersenyum gembira
e) Anak dapat tenang sewaktu dilakukan tindakan keperawatan
2) Prosedur
a) Secara Observasi: mengobservasi peserta yang cepat dan benar
mengikuti terapi bermain dan anak yang kurang aktif dalam terapi
bermain
b) Memberikan motivasi untuk mencoba menebak warna, minimal tiga
warna dengan benar.
c) Memberikan tiga pertanyaan secara lisan dan tebak warna kepada
peserta terapi bermain:
1) Ini warna apa?
2) Tunjukan pada suster kertas berwarna merah?
3) Coba ambil kertas warna kuning?
M. Referensi
Carson, dkk. 2012. Hospitalisasi Pada Anak. Jakarta : EGC

Wong. 2009. BukuAjarKeperawatanPediatrik. Jakarta : EGC

Yudiernawati, Atty. 2006. Peran Bermain Dalam Perkembangan Psikososial


Anak. Malang :Politeknik Kesehatan Malang

(Banyumas, 24 Maret 2020)

Mengetahui,

Pembimbing Akademik / CI Klinik Nama Mahasiswa

(Sulistyowati, M.Kep) (Purnomo Aji Lianto)

Anda mungkin juga menyukai