NIM : 18.029
Sub Pokok Bahsan : Terapi bermain pada anak sakit yang dirawat di rumah
sakit dengan menebak warna.
Waktu : 40 menit
A. LatarBelakang
Hospitalisasi merupakan suatu proses yang karena suatu alasan yang
berencana atau darurat sehingga mengharuskan anak untuk tinggal di rumah
sakit, menjalani terapi dan perawatan sampai pemulangan kembali ke rumah.
Berbagai perasaan yang sering dialami anak yaitu cemas, marah, sedih, takut
dan rasa bersalah yang timbul karena menghadapi sesuatu yang baru dan
belum pernah dialami sebelumnya, rasa tidak aman dan nyaman, perasaan
kehilangan sesuatu yang biasa dialaminya dan sesuatu yang menyakitkan.
B. Tujuan
a. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan tindakan program bermain peserta terapi bermain
dapat mencapai tugas perkembangan secara optimal sesuai tahap
perkembangan walaupun dalam kondisi sakit.
: fasilitator
: peserta
: observer
J. Rencana Pelaksanaan
No Jenis Kegiatan Waktu Respon Peserta
K. Materi
Menurut Wong, 2009. Bermain merupakan kegiatan anak-anak, yang
dilakukan berdasarkan keinginannya sendiri untuk mengatasi kesulitan,
stress dan tantangan yang ditemui serta berkomunikasi untuk mencapai
kepuasan dalam berhubungan dengan orang lain.
Fungsi Bermain :
1. Fungsi Bermain Untuk Perkembangan Kognitif
2. Untukperkembangansosial dan emosional
3. Meningkatkan kreativitas
Klasifikasi Bermain :
1. Menurut Isi
a. Sosial affective play
o Belajar member respon terhadap lingkungan.
o Adanya hub interpersonal yang menyenangkan antara anak dan
orang lain.
o Orang tua berbicara / memanjakan : anak senang, tersenyum,
mengeluarkan suara, dan lain-lain.
b. Sense of pleasure play
o Anak memperoleh kesenangan dari suatu obyek disekitarnya.
o Bermain air / pasir.
o Ciri khas permainan ini adalah anak akan semakin lama semakin
asyik bersentuhan dengan alat permainan ini dan dengan
permainan yg dilakukannya sehingga sulit dihentikan.
c. Skill play
o Anak memperoleh keterampilan tertentu.
o Semakin sering latihan anak akan semakin terampil.
o Mengendarai sepeda, memindahkan balon, dan lain-lain.
d. Dramatic play / tole play
o Anak berfantasi menjalankan peran tertentu, contohnya : perawat,
dokter, ayah, ibu, dan lain-lain.
e. Games ataupermainan
o Adalah jenis permainan yg menggunakan alat tertentu yang
menggunakan perhitungan dan atau skor.Ex :ular tangga, congklak,
puzzle, dll.
f. Unoccupied behavior
o Anak tidak memainkan alat permainan tertentu, dan situasi atau
objek yang ada di skelilingnya yang digunakan sebagai alat
permainan.
2. Karakteristik sosial
a. Solitary play :
o Dilakukan oleh balita (todler) atau pre school, bermain sendiri
walaupun ada orang didekatnya.
b. Parallel play
o Bermain sejenis, anak bermain dalam suatu kelompok, masing-
masing mempunyai mainan yang sama, tetapi tidak ada interaksi
diantara mereka : tidak tergantung (interaksi tetapi belum
bersosialisasi) Todler, Preschool.
c. Associative play
o Bermain dalam kelompok, anak bermain dalam suatu aktivitas
sama, tetapi belum terorganisasi dengan baik. Tidak ada
pembagian tugas, mereka bermain sesuai keinginannya
d. Cooperative play
o Pelayanan bermain dalam kelompok. Permainan terorganisir,
terencana, ada tujuan, ada aturan-aturan misalnya : main kartu,
balap sepeda.
e. Onlooker play (pengamat)
o Anak hanya mengamati temanya yang sedang bermain, tanpa ada
inisiatif untuk ikut berpartisipasi dalam permainan. Ada proses
pengamatan terhadap permaian yang sedang dilakukan temanya.
Peran Orang Tua dalam Kegiatan Bermain Anak :
1. Memotivasi
Dengan memberikan motivasi, anak akan semakin percaya diri dan
yakin akan kemampuan yang ia miliki.
2. Mengawasi
Pengawasan dalam bermain juga mutlak diperlukan apapun jenis
permainannya, hal ini dilkukan untuk mencegah hal – hal yang tidak
diinginkan, seperti: jatuh saat bermain.
3. Mitra
Peran oang tua sebagai mitra bermain akan memunculkan rasa
kekompakkan dan melatih anak untuk bisa bekerja sama saat bermain.
L. Evaluasi
1) Kriteria
a) Anak dapat mengikuti proses bermain menebak warna
b) Anak dapat mengungkapkan tebakannya tanpa ada rasa takut.
c) Anak mau diajak bicara oleh perawat dan tidak takut lagi bertemu
perawat
d) Anak merasa senang dan tersenyum gembira
e) Anak dapat tenang sewaktu dilakukan tindakan keperawatan
2) Prosedur
a) Secara Observasi: mengobservasi peserta yang cepat dan benar
mengikuti terapi bermain dan anak yang kurang aktif dalam terapi
bermain
b) Memberikan motivasi untuk mencoba menebak warna, minimal tiga
warna dengan benar.
c) Memberikan tiga pertanyaan secara lisan dan tebak warna kepada
peserta terapi bermain:
1) Ini warna apa?
2) Tunjukan pada suster kertas berwarna merah?
3) Coba ambil kertas warna kuning?
M. Referensi
Carson, dkk. 2012. Hospitalisasi Pada Anak. Jakarta : EGC
Mengetahui,