Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

TERAPI BERMAIN
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Keluarga

Disusun Oleh :
Sonya Wulandari
NIM. R220416051

YAYASAN INDRA HUSADA INDRAMAYU


SEKOLAH TINGGI KESEHATAN (STIKes) INDRAMAYU
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
INDRAMAYU
2023
SATUAN ACARA PENYULUHAN
TERAPI BERMAIN

POKOK BAHASAN : Terapi Bermain


SUB POKOK BAHASAN :
1. Definisi bermain
2. Fungsi bermain
3. Tujuan bermain
4. Jenis permainan yang cocok untuk usia
preschool
5. Tahap kerja terapi bermain anak usia
preschool
6. Terapi bermain mewarnai
WAKTU PERTEMUAN : 08.00 – 08.30 (30 menit)
PERTEMUAN KE 1
SASARAN : Keluarga dengan anak balita
TEMPAT : Rumah Keluarga dengan anak balita

A. Latar Belakang
Terapi bermain merupakan terapi yang menggunakan sarana bermain
untuk mendiagnosis masalah atau memberikan terapi bagi anak-anak yang
memiliki masalah secara psikologis sehingga terjadi perubahan yang tercermin
dari sikap dan perilakunya (Guerney, 1999 dalam Maria, 2007). Bermain adalah
kegiatan yang dilakukan secara sukarela untuk memperoleh kepuasan. Aktivitas
bermain merupakan suatu kegiatan yang menyenangkan bagi anak, meskipun hal
tersebut tidak meghasilkan komoditas tertentu.
Bermain adalah kegiatan yang dilakukan secara sukarela untuk
memperoleh kepuasan. Aktivitas bermain merupakan suatu kegiatan yang
menyenangkan bagi anak, meskipun hal tersebut tidak meghasilkan komoditas
tertentu. Bermain menurut Hughes, seorang ahli perkembangan anak dalam
bukunya children, play, and development, mengatakan bahwa permainan
merupakan hal yang berbeda dengan belajar dan bekerja. Suatu kegiatanbermain
harus ada lima unsur di dalamnya antara lain: Mempunyai tujuan yakni untuk
mendapatkan kepuasan, Memilih dengan bebas atas kehendak sendiri tidak ada
yang menyuruh ataupun memaksa, Menyenangkan dan dapat menikmati,
Menghayal untuk mengembangkan daya imajinatif dan kreativitas, Melakukan
secara aktif dan standar.
Hetherington & Parke mendefinisikan permainan sebagai “a nonserious
and self contained activity engaged in for the sheer sastisfaction it brings. Jadi
permainan bagi anak- anak adalah suatu bentuk aktivitas yang menyenangkan
yang dilakukan semata- mata untuk aktivitas itu sendiri, bukan karena ingin
memperoleh sesuatu yang dihasilkan dari aktivitas

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mampu menerapkan pendidikan kesehatan pada keluarga dengan anak
preschool dan mengaplkasikan terapi bermain mewarnai
2. Tujuan khusus
a. Menjelaskan definisi bermain
b. Menjelaskan fungsi bermain
c. Menjelaskan tujuan bermain
d. Menjelaskan jenis permainan yang cocok untuk usia preschool
e. Menjelaskan tahap kerja terapi bermain anak usia preschool
f. Menjelaskan terapi bermain mewarnai

C. Kegiatan
Tahap Kegiatan penyuluhan Kegiatan sasaran Waktu Media
Pendahuluan a. Salam pembukaan a. Menjawab salam 5 menit Leaflet
b. Perkenalan b. Memperhatikan
c. Apersepsi c. Berpartisipasi
d. Mengkomunikasikan
Tahap Kegiatan penyuluhan Kegiatan sasaran Waktu Media
tujuan
Penyajian a. Menjelaskan definisi Mendengarkan dan 10 menit Leaflet
bermain memperhatikan
b. Menjelaskan fungsi
bermain
c. Menjelaskan tujuan
bermain
d. Menjelaskan jenis
permainan yang
cocok untuk usia
preschool
e. Menjelaskan tahap
kerja terapi bermain
anak usia preschool
f. Menjelaskan terapi
bermain mewarnai
Mengaplikasikan terapi Anak 10 menit Buku
bermain mewarnai mewarnai dan
pensil warna
Penutup a. Menyimpulkan materi a. Mempersiapkan 5 menit Leaflet
yang telah kesimpulan materi
disampaikan b. Menjawab
b. Melakukan evaluasi pertanyaan
penyuluhan dengan c. Menjawab salam
pertanyaan secara
lisan
c. Mengakhiri kegiatan
penyuluhan

D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi

E. Materi (terlampir)
1. Menjelaskan definisi bermain
2. Menjelaskan fungsi bermain
3. Menjelaskan tujuan bermain
4. Menjelaskan jenis permainan yang cocok untuk usia preschool
5. Menjelaskan tahap kerja terapi bermain anak usia preschool
6. Menjelaskan terapi bermain mewarnai

1. Media
1. Leaflet (terlampir)
2. Buku mewarnai
3. Pensil warna

2. Evaluasi
1. Klien mengetahui tentang definisi bermain setelah dilakukan pendidikan
kesehatan.
2. Klien mengetahui fungsi bermain setelah dilakukan pendidikan kesehatan.
3. Klien mengetahui tujuan bermain setelah dilakukan pendidikan kesehatan.
4. Klien mengetahui tentang tahap kerja terapi bermain anak usia preschool
setelah dilakukan pendidikan kesehatan.
5. Klien mengetahui tahap kerja terapi bermain anak usia preschool setelah
dilakukan pendidikan kesehatan.
6. Klien mengetahui terapi bermain mewarnai setelah dilakukan pendidikan
kesehatan.
7. Klien mengaplikasikan terapi bermain mewarnai
MATERI

A. Definisi Bermain
Terapi bermain, tersusun atas dua kata dasar, yaitu terapi dan bermain.
Terapi menurut kamus Bahasa Indonesia adalah usaha untuk memulihkan
kesehatan orang yang sedang sakit, pengobatan penyakit, atau perawatan
penyakit. Sedangkan bermain berasal dari kata main yang berarti perbuatan
untuk menyenangkan hati (yang dilakukan dengan alat-alat kesenangan atau
tidak) misalnya bola, gundu, layang-layang dan lain-lain. Sedangkan bermain
dalam kamus bahasa Indonesia berarti melakukan sesuatu dengan alat dan
sebagainya untuk bersenang-senag. Bermain menurut Hurlock merupakan setiap
kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan kesenangan, tanpa
mempertimbangkan hasil akhir. Bermain dilakukan secara suka rela dan tidak
ada paksaan. Kegiatan ini tidak memiliki peraturan lain kecuali yang ditetapkan
oleh pemainnya sendiri.
B. Fungsi Bermain
1. Fungsi bermain adalah merangsang perkembangan sensorik-
motorik, perkembanganintelektual, sosial, kreatifitas, kesadaran diri, moral dan
bermain sebagai terapi.
2. Perkembangan sensorik-motorik merupakan komponen terbesar
yang digunakan anak dan bermain aktif sangat penting untuk perkembangan
pengobatan.
3. Perkembangan intelektual anak melakukan eksplorasi dan
manipulasi terhadap segalasesuatu yang ada dilingkungan sekitar.
4. Perkembangan sosial anak akan memberi dan menerima serta
mengembangkan hubungan sesuai dengan belajar memecahkan masalah dan
hubungan sulit.
5. Perkembangan kreatifitas anak belajar merealisasikan diri.
6. Perkembangan kesadaran diri, anak belajar mengenal kemampuan
dengan mencoba peran-peran baru dan mengetahui dampak tingkah lakunya
terhadap orang lain.
7. Perkembangan moral, anak akan belajar mengenai nilai dan moral
dan etika belajar membedakan mana yang benar dan mana yang salah serta
belajar bertanggung jawab atas segala tindakan yang telah dilakukan.
8. Bermain sebagai terapi, anak akan mengalihkan rasa sakitnya pada
permainannya dan relaksasi melalui kesenangannya bermain.
C. Tujuan Bermain
1. Untuk melanjutkan pertumbuhan dan perkembangan yang normal
pada saat sakit, pada saat sakit anak mengalami gangguan pertumbuhan dan
perkembangan.
2. Mengekspresikan perasaan, keinginan, dan fantasi serta ide-idenya.
3. Pengembangan kreatifitas dan kemampuan memecahkan masalah.
4. Dapat beradaptasi secara efektif terhadap stres karena sakit dan
dirawat di rumah sakit

D. Jenis Permainan Yang Cocok Untuk Usia Preschool


1. Dramatic Play. Pada permainan ini anak memainkan peran sebagai
orang lain, contoh: Anak memerankan sebagai ayah atau ibu.
2. Skill Play. Pada permainan ini akan meningkatkan keterampilan anak
khususnya motorik kasar dan halus, ontoh : Bermain bongkar pasang, dan
mewarnai.
3. Assosiative Play. Pada permainan ini sudah terjadi komunikasi antara
satu anak dengan yang lain, tetapi tidak terorganisir. Tidak ada pemimpin yang
memimpin permainan dan tujuan yang tidak jelas, contoh: anak-anak bernyanyi
sesuai selera masing-masing.
4. Cooperative Play. Aturan permainan dalam kelompok tampak lebih
jelas tetapi tujuan dan pimpinan permainan jelas, contoh : anak-anak bernyanyi
bersama-sama dengan satu orang menjadi pemimpin.

E. Tahap Kerja Terapi Bermain Anak Usia Preschool


1. Stimulasi Sosial. Anak bermain bersama teman-temannya, tetapi tidak
ada tujuan. Contoh: bermain pasir bersama-sama.
2. Stimulasi Keterampilan. Mengetahui kemampuan keterampilan yang
ada pada anak sehingga dapat mengetahui bakat anak. Contoh: Menggambar,
Mewarnai, bernyanyi, menari.
3. Stimulasi Kerjasama. Anak mampu bekerjasama dalam permainan.
Contoh: anak-anak bermain menyusun puzzle, bermain bola.
F. Terapi Bermain Mewarnai
Mewarnai gambar merupakan terapi permainan yang kreatif untuk
mengurangi stress dan kecemasan serta meningkatkan komunikasi pada anak.
Anak-anak pada usia pre-school senang bermain dengan warna, oleh karena itu,
mewarnai bisa menjadi alternatif untuk mengembangkan kreatifitas anak dan
dapat menurunkan tingkat kecemasan pada anak selama dirawat. Salah satu
karakteristik perkembangan motorik halus pada anak pre-school adalah mampu
mengenali warna. Dengan permainan mewarnai menjadi salah satu media
bagi perawat untuk mampu mengenali tingkat perkembangan anak. Dinamika
secara psikologis menggambarkan bahwa selama mewarnai anak akan
mengekspresikan imajinasinya dalam goresan warna pada gambar sehingga
untuk sementara waktu anak akan merasalebih rileks.

Anda mungkin juga menyukai