Disusun Oleh :
Stase Keperawatan Anak Gelombang I
Sub Pokok Bahasan : Terapi Bermain Anak Menebak Warna dan Gambar
Sasaran : Pasien Anak usia Toodler > 1 – 3 tahun
Waktu : 30 menit
Tanggal : 27 November 2019
Tempat Pelaksanaan : Ruang Melon “RSUD Cengkareng”
Latar Belakang
memperoleh kesenangan, tanpa mempertimbangkan hasil akhir. Ada orang tua yang
berpendapat bahwa anak yang terlalu banyak bermaian akan membuat menjadi malas
bekerja dan bodoh. Anggapan ini kurang bijaksana, karena beberapa ahli psikolog
jiwa anak.
Ketika masa anak sudah memasuki masa todler anak selalu membutuhkan
kesenangan pada dirinya dan anak membutuhkan suatu permainan. Aktivitas bermain
merupakan salah satu stimulus bagi perkembangan anak. Sekarang banyak dijual
macam-macam alat permainan, jika orang tua tidak selektif dan kurang memahami
fungsinya maka alat permainan yang dibelinya tidak akan berfungsi efektif. Alat
permaianan hendaknya disesuaikan dengan jenis kelamin dan usia anak, sehingga
aktivitas bermaian tetap perlu dilaksanakan namun harus disesuaikan dengan kondisi
anak.
Ruangan yang digunakan adalah di ruangan terapi bermaian Rumah Sakit
Cengkareng ruang Melon. Dimana di ruang tersebut terdapat alat-alat bermain yang
disesuaikan dengan usia anak. Terapi bermaian ini bertujun untuk mempraktekkan
1. TUJUAN
diharapkan:
b. Waktu : 30 menit
d. Karakteristik Peserta :
1) Aspek Kognitif
2) Aspek Afektif
3) Aspek Psikomotor
a) Anak dapat menebak warna dan gambar dengan suara yang jelas dan
keras
tersedia
c. Salam pembuka
terapi bermain
terlebih dahulu
(mendemonstrasikan cara
selanjutnya
d. Salam penutup
i. Evaluasi
1) Kriteria
c) Anak mau diajak bicara oleh perawat dan tidak takut lagi bertemu
perawat
2) Prosedur
mengikuti terapi bermain dan anak yang kurang aktif dalam terapi
bermain
3) Coba tebak dan tunjuk yang mana yang warna kuning? Atau coba
6) Logistik (Ade Permana, Deni Suryana, Dicky Afrizal, Cep Agus Gunawan)
a. Mencatat seluruh kebutuhan yang dibutuhkan
b. Bertanggung jawab menjaga alat-alat yang digunakan
c. Sebagai operator peralatan sebelum,saat dan sesudah acara
MATERI
1. Pengertian Bermain
satu cara yang paling efektif untuk menurunkan stress pada anak, dan penting
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa bermain adalah kegiatan yang
tidak dapat dipisahkan dari kehidupan anak sehari-hari karena bermain sama
dengan bekerja pada orang dewasa yang dapat menurunkan stress anak, media
sebagai terapi.
fungsi otot. Misalnya, alat permainan yang digunakan untuk bayi yang
belajar memberi dan menerima. Bermain dengan orang lain akan membantu
masalah dari hubungan tersebut. Hal ini terjadi terutama pada anak usia
sekolah dan remaja. Meskipun demikian, anak usia toddler dan prasekolah
adalah tahapan awal bagi anak untuk meluaskan aktivitas sosialnya di luar
lingkungan keluarga.
berkembang.
lingkungannya. Melalui kegiatan bermain anak juga akan belajar nilai moral
dan etika, belajar membedakan mana yang benar dan mana yang salah, serta
g. Bermain sebagai terapi Pada saat dirawat di rumah sakit, anak akan
marah, takut, cemas, sedih, dan nyeri. Perasaan tersebut merupakan dampak
permainan anak akan terlepas dari ketegangan dan stress yang dialaminya
komunikasi antara anak dengan orang lain, termasuk dengan perawat atau
permainan atau melalui interaksi yang ditunjukan anak dengan orang tua dan
kesinambungannya.
yang telah di uraikan diatas pada saat sakit dan dirawat anak mengalami
berbagai perasaan yang sangat tidak menyenangkan. Pada anak yang belum
dapat mengekspresikannya.
d. Dapat beradaptasi secara efektif terhadap stress karena sakit dan dirawat
stress yang dialami anak sakit tidak dapat dihindarkan sebagaimana juga
yang dialami orang tua. Untuk itu yang penting adalah bagaimana
menyiapkan anak dan orang tua untuk dapat beradaptasi dengan stressor
Ada 5 faktor yang mempengaruhi aktivitas bermain pada anak yaitu tahap
pertumbuhan dan perkembangan anak, status kesehatan anak, jenis kelamin anak,
lingkungan yang mendukung, serta alat dan jenis permainan yang cocok atau
Tentunya permainan anak usia bayi tidak lagi efektif untuk pertumbuhan dan
dan perkembangan anak. Dengan demikian, orang tua dan perawat harus
Walaupun demikian, bukan berarti anak tidak perlu bermain pada saat
sedang sakit. Kebutuhan bermain pada anak sama halnya dengan kebutuhan
bekerja pada orang dewasa. Yang terpenting pada saat kondisi anak sedang
menurun atau anak terkena sakit bahkan dirawat di rumah sakit orang tua
dan perawat harus jeli memilihkan permainan yang dapat dilakukan anak
sesuai dengan prinsip bermain pada anak yang sedang di rawat di rumah
sakit.
c. Jenis kelamin anak Ada beberapa pandangan tentang konsep gender dlm
anak. Akan tetapi ada pendapat lain yang meyakini bahwa permainan adalah
salah satu untuk membantu anak mengenal identitas diri sehingga sebagian
alat permainan anak perempuan tidak dianjurkan untuk digunakan oleh anak
laki-laki.
budaya dan lingkungan fisik rumah. Lingkungan rumah yang cukup luas
teman sekelompoknya.
e. Alat dan jenis permainan yang cocok Orang tua harus bijaksana dalam
memberikan alat permainan untuk anak. Label yang tertera pada permainan
sesuai dengan usia anak. Alat permainan tidak selalu harus yang dibeli di
toko atau mainan jadi, tetapi lebih diutamakan yang dapat menstimulasi
imajinasi dan kreativitas anak, bahkan sering kali disekitar kehidupan anak ,
akan lebih merangsang anak untuk kreatif. Alat permainan yang harus
5. Klasifikasi Bermain
diwarnai.
temannya. Banyak sekali jenis permainan ini mulai dari yang sifatnya
puzzle,dll.
kursi, meja atau apa saja yang ada disekelilingnya. Jadi, sebenarnya
anak tidak memainkan alat permainan tertentu, dan situasi atau objek
lingkungannya tersebut.
temanya.
2) Solitary play Pada permainan ini, anak tampak berada dalam kelompok
permainan yang sama, tetapi antara satu anak dengan anak yang lain
tidak terjadi kontak satu sama lain sehingga antara anak yang satu
dengan anak yang lain tidak ada sosialisasi satu sama lain. Biasanya
4) Assosiatif play Pada permainan ini sudah terjadi komunikasi antara satu
anak dengan anak yang lain, tetapi tidak terorganisasi tidak ada
masakan.
pada permainan jenis ini, juga tujuan dan pemimpin permainan. Anak
1) Anak usia bayi Bayi usia 0-3 bulan.seperti yang disinggung pada uraian
interaksi social yang menyenangkan antara bayi dan orang tua dan atau
orang dewasa sekitarnya. Selain itu, perasaan senang juga menjadi cirri
khas dan permainan untuk bayi usia ini. Alat permainan yang biasa
digenggamnya lembut dan lentur, atau pada saat memandikan biar bayi
bermain air di dalam bak mandi. Bayi usia 7-9 bulan. Untuk stimulasi
terang atau berikan kepadanya kertas dan alat tulis biarkan ia mencoret-
dapat mandiri.jenis permainan yang tepat dipilih untuk anak usia toddler
4) Anak usia pra sekolah (>3 tahun-6 tahun) Sejalan dengan pertumbuhan
motorik kasar dan halus yang lebih matang daripada anak usia
semakin meningkat. Oleh karena itu jenis permainan yang sesuai adalah
permainan yang tepat bias berupa berbagai macam alat olahraga, alat
sedang dijalankan pada anak. Apabila anak harus tirah baring, harus dipilih
permainan yang dapat dilakukan ditempat tidur dan anak tidak boleh diajak
rawat. Misalnya, sambil tiduran anak dapat dibacakan buku cerita atau
control, robot-robotan, dan permainan lain yang dapat dimainkan anak dan
b. Tidak membutuhkan energy yang banyak, singkat dan sederhana. Pilih jenis
ada pada anak dan/atau yang tersedia diruangan. Kalaupun akan membuat
suatu alat permainan, pilih yang sederhana, supaya tidak melelahkan anak
(misalnya, menggambar / mewarnai, bermain boneka dan membaca buku
cerita)
untuk anak, tidak tajam, tidak merangsang anak untuk berlari – lari dan
diinisiasi oleh perawat orang tua harus terlibat secara aktif dan mendampingi
dengan perawat dan orang tua anak lainnya (Wong, Donna L. ,2007).
7. Manfaat
wawasanya tentang macam warna dan gambar hewan yang anak ketahui.
c. Sebagai terapi kognitif, pada saat anak menghadapi kecemasan karena
proses hospitalisasi, karena pada keadaan cemas dan sterss, kognitifnya tidak
sakit.