Anda di halaman 1dari 2

Haemophilus influenzae, Mycoplasma pneumoniae, Chlamydophila pneumoniae, Legionella pneumophila (bakteri yang menyebabkan Legionnaires' disease),

bahan-bahan volatile, cairan, makanan


Staphylococcus aureus, Moraxella catarrhalis, Streptococcus pyogenes, Neisseria meningitidis, or Klebsiella pneumoniae.
Streptococcus pneumoniae, i influenza A (the flu virus) and respiratory syncytial virus (RSV), Masuk ke saluran pernafasan

Masuk ke saluran pernafasan sampai parenkhim paru Iritasi membaran mukosa saluran pernafasan sampai parenkhim paru

Infalamasi parenkhim paru

Reaksi peradangan masuk ke aliran darah sistemik

Merangsang mediator radang edema interstitial membran paru eksudasi mengeluarkan zat leucocytoxic promoting faktor mengeluarkan protein bermolekul kecil (pirogen)

Hipertropi, hiperplasia penebalan membran respirasi endapan dipermukaan pleura merangsang sumsum tulang untuk endotoksin
Kel. Brokhiolus & sel goblet melepas leukosit
konsolidasi parenkhim paru efusi
produksi sputum & debris berlebih penyempitan lumen bronkhiolus Leukositosis peningkatan BMR merangsang hipotalamus

akumulasi sputum di jalan nafas berkurangnya permukaan paru pleuritis penurunan compliance paru peningkatan panas tubuh peningkatan set point
kebutuhan energi temperatur
menurunkan produksi
obstruksi aktivitas silia turun penurunan kecepatan difusi intake oksigen berkurang malaise keringat
jalan nafas penurunan compliance paru vasokontriksi

jbersihan jalan reflek batuk turun Ggn. Pertukaran gas: difusi sesak nafas merangsang peningkatan simpatis demam
nafas tak efektif
respirasi rate meningkat peristaltik usus meningkat hipertermi
pola nafas tidak efektif
hiperventilasi distensi abdomen Ggn. Termoregulasi : peningkatan suhu tubuh

energi yang digunakan mual & anoreksia nothing per oral


utk respirasi lebih dari 1/3 total kal tubuh Resiko kekurangan cairan tubuh

resiko ggn. Pemenuhan aktivitas kelemahan ggn. Pemenuhan nutrisi: kurang dari kebutuhan

intervensi keperawatan:
1. Observasi adanya peningkatan sputum 1. berikan posisi nyaman (semifowler, fowler) 1. berikan nutrisi dengan diit tinggi protein, tinggi kalori 1. monitor intake-output 1. berikan lingkungan sejuk, nyaman
2. batasi stimulasi langsung pd jln nafas 2. menjaga kelembaban lingkungan dan oksigen 2. berikan makanan dg porsi sedikit tapi sering 2. monitor respirasi rate & suhu tbh 2. monitor suhu tubuh
(suction, laringoscope, tongue depressor) 3. berikan oksigen melalui nasal kateter, oksigen tent 3. dorong anak untuk teetap makan 3. berikan cairan intravena 3. kolaborasi pemberian terapi
3. posisikan anak dengan nyaman 4. lakukan fisioterapi dada setiap 4 jam formula 4. berikan cairan peroral setiap anak antibiotik, antimikrobial.antipiretik
(horizontal) 5. berikan cairan peroral 4. timbang berat badan memintanya (bila tdk 4. lakukan tepid sponge baths
4. monitor tanda-tanda vital & status 6. observasi status respirasi 5. bila anak tidak dapat makan, pasang NGT kontraindikasi), breasfeeding
respirasi 7. lakukan suction (bila perlu)
5. kolaborasi pemberian antibiotik 8. fasilitasi anak untuk istirahat

perubahan kondisi kesehatan anak

stressor bagi orang tua & keluarga

kecemasan pada orang tua & keluarga

Intervensi keperawatan:
1. fasilitasi anak melakukan permainan yg sedikit 1. kaji tingkat pemahaman orang tua & keluarga
mengeluarkan energi tentang kondisi & pengobatan anak
2. bantu anak untuk memenuhi kebutuhannya 2. Jelaskan semua prosedur-prosedur yg dilakukan pada
anak & orang tuanya
3. berikan support emosional pada orang tua

BAGAN 2.1 SPIDER WEB PNEUMONIA

Anda mungkin juga menyukai