Anda di halaman 1dari 9

RANCANGAN PENDIDIKAN KESEHATAN (RPK)

Makalah ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktik Keperawatan
Maternitas 1
Dosen Pengampu:
Ns. Istioningsih, MAN
Ns. Muhammad Khabib BI, M.Kep.,Sp.Kep.AN
Ns. Novi Indrayati, M.Kep
Ns. Yuni Puji Widiastuti, M.Kep

Disusun Oleh :
Semester 6A
Inggit Witiardhani (SK118025)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN (S1)


SEKOLAH TIGGI ILMU KESEHATAN KENDAL
TAHUN 2020/2021
Rancangan Pendidikan Kesehatan (RPK)

Mata Kuliah : Praktik Keperawatan Maternitas 1

Pokok Bahasan : Pendidikan Kesehatan Pada Ibu Menyusui

Sub Pokok Bahasan : Pijat Oksitosin Untuk Kelancaran ASI

Sasaran : Ny. E dan Keluarga

Tempat : Rumah Ny. E

Waktu : Jum’at, 17 September 2021 / 09.00-Selesai

A. Latar Belakang
ASI eksklusif adalah memberikan ASI saja tanpa diberikan
makanan tambahan selama 6 bulan (Sugiarti, Zulaekah, & Puspowati,
2011). Menurut pendapat para ahli, ASI eksklusif dapat meningkatkan
daya tahan tubuh bayi karena mengandung zat antibodi yang dapat
membantu mencegah dari infeksi (Wulandari & Mayangsari, 2019).
Pengeluaran ASI yang sedikit dipengaruhi oleh berkurangnya rangsangan
hormon oksitosin. Kondisi psikologis ibu dapat mempengaruhi cara kerja
hormon oksitosin. Pijat oksitosin memberikan rasa nyaman dan
menumbuhkan rasa keyakinan pada ibu sehingga dapat menstimulasi
pengeluaran hormon oksitosin (Roesli, 2009).
Keadaan kesehatan ibu baik fisik maupun psikologis dan kesehatan
payudara juga dapat mempengaruhi proses produksi pengeluaran ASI.
Untuk itu diperlukan pemijatan oksitosin yang dilakukan pada tulang
belakang sampai tulang costae kelima dan keenam (Sulaeman et al., 2019).
Pijat oksitosin dilakukan selama 2-3 menit secara rutin dalam 2 kali sehari
pada ibu menyusui (Depkes RI, 2007). Pijatan atau rangsangan pada
tulang belakang, neuro transmitter akan merangsang medulla oblongata
langsung mengirim pesan ke hypothalamus di hypofise posterior untuk
mengeluarkan oksitosin sehingga menyebabkan buah dada mengeluarkan
air susunya. (Rustam, 2011).
Berdasarkan pengkajian yang dilakukan pada Ny. E didapatkan
hasil bahwa pengeluaran ASI Ny. E sedikit. Oleh karena itu, maka
diperlukan upaya pendidikan kesehatan tentang pijat oksitosin untuk
memperlancar ASI kepada Ny. E dan keluarga.
B. Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah diberikaan pendidikan kesehatan selama 1 x 45 menit
diharapkan Ny. E dan keluarga mampu mengerti, memahami, dan
menjelaskan kembali tentang pijat oksitosin dengan 90% benar.
b. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pendidikam kesehatan selama 1 x 45 menit
diharapkan Ny. E dan keluarga mampu mengerti, memahami, dan
menjelaskan kembali tentang:
- Pengertian pijat oksitosin dengan 90 % benar
- Tujuan pijat oksitosin dengan 90 % benar
- Manfaat pijat oksitosin dengan 90 % benar
- Langkah-langkah pijat oksitosin dengan 90 % benar
C. Sasaran
a. Peserta
Ny. E dan keluarga
b. Jumlah
2 orang
D. Materi
Terlampir
E. Metode Pembelajaran
- Ceramah
- Diskusi
- Demonstrasi
F. Media
- Power point
- Laptop
- Handuk
- Kursi
- Meja
- Minyak aroma terapi / minyak telon aroma terapi
G. Tempat, Waktu, Dan Setting Tempat
Tempat: Di rumah Ny. E
Waktu: 10.00-Selesai

Keterangan :

: Penyuluh

: Audiens

H. Kegiatan Pembelajaran
N Waktu Kegiatan Aktivitas peserta Media
o
1 Persiapan Mempersiapkan peserta, Ny. E dan -
5 menit alat, dan pemateri keluarga
menyiapkan diri
2 Pembukaa 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab Ceramah
n 2. Memperkenalkan diri 2. Memperhatik
5 menit 3. Menjelaskan tujuan an
4. Kontrak waktu 3. Memperhatik
5. Apersepsi an
4. Memperhatik
an
5. Menjawab

3 Proses 1. Menjelaskan : 1. Memperhatik Ceramah


an dan
20 menit - Pengertian pijat 2. Memperhatik demonstras
oksitosin an i
- Tujuan pijat 3. Memperhatik
oksitosin an
- Manfaat pijat 4. Mempraktikk
oksitosin an
2. Mendemontrasikan :
Langkah-langkah
pijat oksitosin
4 Penutup 1. Memberi kesempatan 1. Bertanya Ceramah
5 menit bertanya 2. Memperhatik dan diskusi
2. Menjawab an
pertanyaan 3. Menjawab
3. Evaluasi 4. Memperhatik
4. Menyimpulkan an
5. Memberi reward 5. Menjawab
6. Memberitahukontrak 6. Memperhatik
waktu selanjutnya an
7. Mengucapkan salam 7. Menjawab

I. Rencana Evaluasi
A. Standart
 Materi sudah diketik rapi minimal 2 hari sebelum penyuluhan.
 SAP sudah dibuat minimal 2 hari sebelum penyuluhan.
 Power point sudah diketik rapi minimal 1 hari sebelum
penyuluhan.
 Audiens duduk sesuai dengan setting tempat duduk yang sudah
ditentukan.
 Laptop sudah disiapkan minimal 10 menit sebelum penyuluhan.
 Handuk, kursi, meja, minyak aroma terapi / minyak telon aroma
terapi sudah disiapkan minimal 5 menit sebelum penyuluhan.
B. Proses
 Ny. E dan keluarga memperhatikan dan mendengarkan penyuluh
saat menyampaikan pengertian pijat oksitosin.
 Ny. E dan keluarga memperhatikan dan mendengarkan penyuluh
saat menyampaikan tujuan pijat oksitosin dengan cermat.
 Ny. E dan keluarga dapat mempraktikan langkah-langkah pijat
oksitosin
C. Hasil
 Ny. E dan keluarga mampu memahami dan menjelaskan kembali
pengertian pijat oksitosin dengan 90%.
 Ny. E dan keluarga mampu memahami dan menjelaskan kembali
tujuan pijat oksitosin dengan 90%.
 Ny. E mampu memahami dan menjelaskan kembali manfaat pijat
oksitosin dengan 90%.
 Ny. E mampu memahami dan mempraktikan langkah-langkah pijat
oksitosin dengan 90%.
D. Evaluasi
DAFTAR PUSTAKA

Sugiarti, E., Zulaekah, S., & Puspowati, S. D. (2011). Faktor – faktor yang
berhubungan dengan pemberian asi eksklusif di kecamatan karangmalang
kabupaten sragen. Jurnal Kesehatan, 4(2), 195–206.
Roesli, U. (2009). Mengenal ASI Ekslusif. PT. Pustaka Pengembangan Swadaya
Nusantara.
Sulaeman, R., Lina, P., Mas'adah, & Purnamawati, D. (2019). Pengaruh Pijat
Oksitosin Terhadap Pengeluaran Asi Pada Ibu Postpartum Primipara.
Jurnal Kesehatan Prima, 13(1), 1–9.
Depkes RI. (2007). Panduan Managemen Laktasi. Depkes RI.
Wulandari, D. A., & Mayangsari, D. (2019). Jurnal Kebidanan Pengaruh Pijat
Oksitosin dan Pijat Endhorpin terhadap Kelancaran Produksi ASI. Jurnal
Kebidanan, XI (02), 128–134.
Bobak, Lowdermilk, Jense. (2012). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta:
EGC.
Rahayu. (2016). Panduan Praktikum Keperawatan Maternitas. Jakarta: CV Budi
Utama.
Rustam, (2011). Sinopsis Obstetri Fisiologi Patologi, Jilid 2. Jakarta : EGC.
Lampiran
PIJAT OKSITOSIN

A. Pengertian Pijat Oksitosin


Pijat oksitosin merupakan salah satu solusi untuk mengatasi
ketidaklancaran produksi ASI. Pijat oksitosin adalah pemijatan pada
sepanjang tulang belakang (vertebrae) sampai tulang costae kelima dan
keenam dan merupakan usaha untuk merangsang hormon prolaktin dan
oksitosin setelah melahirkan (Bobak et al, 2012). Pijat oksitosin juga dapat
didefinisikan sebagai tindakan yang dilakukan oleh keluarga, terutama
suami pada ibu menyusui yang berupa pijatan pada punggung ibu untuk
meningkatkan produksi homone oksitosin sehingga dapat mempercepat
penyembuhan luka bekas implantasi plasenta, mencegah perdarahan, serta
memperbanyak produksi ASI. Pijat oksitosin ini dilakukan untuk
merangsang reflex oksitosin atau reflex let down. Selain untuk
merangsang reflex let down manfaat pijat oksitosin adalah memberikan
kenyamanan pada ibu, mengurangi bengkak (engorgement), mengurangi
sumbatan ASI, merangsang pelepasan hormone oksitosin,
mempertahankan produksi ASI ketika ibu dan bayi sakit (Rahayu, 2016).
B. Tujuan Pijat Oksitosin
Pijat oksitosin ini dilakukan untuk merangsang refleks oksitosin atau
reflex let down
C. Manfaat Pijat Oksitosin
1. Mencegah terjadinya perdarahan post partum
2. Dapat mempercepat terjadinya proses involusi uterus
3. Meningkatkan produksi ASI
4. Meningkatkan rasa nyaman pada ibu menyusui
5. Meningkatkan hubungan psikologis antar ibu dan keluarga
D. Persiapan Alat
1. Kursi
2. Meja
3. Minyak aroma terapi / minyak telon aroma terapi
4. BH kusus untuk menyusui.
5. Handuk
E. Persiapan perawat
1. Menyiapkan alat dan mendekatkanya ke pasien
2. Mencuci tangan
3. Persiapan lingkungan
4. Menutup korden atau pintu (Pastikan privasi pasien terjaga)
F. Langkah-Langkah Pijat Oksitosin
Berikut ini langkah-langkah melakukan pijat oksitosin :
1. Melepaskan baju ibu bagian atas
2. Ibu miring ke kanan maupun kekiri, lalu memeluk bantal
3. Memasang handuk
4. Melumuri kedua telapak tangan dengan minyak atau baby oil
5. Memijat sepanjang kedua sisi tulang belakang ibu dengan
menggunakan dua kepalan tangan, dengan ibu jari menunjuk ke depan
6. Menekan kuat-kuat kedua sisi tulang belakang membentuk gerakan-
gerakan melingkar kecil-kecil dengan kedua ibu jarinya.
7. Pada saat bersamaan, memijat kedua sisi tulang belakang kearah
bawah, dari leher kearah tulang belikat, selama 2-3 menit
8. Mengulangi pemijatan hingga 3 kali
9. Membersihkan punggung ibu dengan waslap air hangat dan dingin
secara bergantian

Anda mungkin juga menyukai